kelompok 8_screening antibody

29
Screening antibody test melibatkan pengujian terhadap serum pasien dengan dua atau tiga sampel reagen sel darah merah yang disebut sel skrining/sel panel. Sel panel secara komersial disiapkan dari suspensi sel donor golongan O yang sudah diketahui Ag typingnya selain dari golongan ABO, contohnya : D, C, E, c, e, M,N, S, s, P, Le a , Le b , K, k, Fy a , Fy b , dan Jk b .Sebanyak dua atau tiga sel sel skrining diperlukan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam uji pra-transfusi. SCREENING ANTIBODY

Upload: tamabiet

Post on 01-Feb-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Imunoserologi

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 8_screening Antibody

Screening antibody test melibatkan pengujian terhadap serum pasien dengan dua atau tiga sampel reagen sel darah merah yang disebut sel skrining/sel panel.

Sel panel secara komersial disiapkan dari suspensi sel donor golongan O yang sudah diketahui Ag typingnya selain dari golongan ABO, contohnya : D, C, E, c, e, M,N, S, s, P, Lea, Leb, K, k, Fya, Fyb, dan Jkb .Sebanyak dua atau tiga sel sel skrining diperlukan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam uji pra-transfusi.

SCREENING ANTIBODY

Page 2: Kelompok 8_screening Antibody

Sel skrining yang ideal adalah sel darah merah yang homozigot untuk antigen yang signifikan (Rh, Duffy, Kidd) karena antigen yang homozigot akan bereaksi lebih kuat dengan antibodi dibandingkan dengan antigen yang heterozigot yang hanya bereaksi lemah sehingga sulit terdeteksi.

Sel skrining juga kadang mengandung antigen yang menimbulkan reaksi yang lemah seperti antigen V, Cw, dan Kpa maka antigen tersebut tidak diperlukan untuk skrining sel

Page 3: Kelompok 8_screening Antibody

Tujuan Screening Antibody Test

Test ini berguna untuk mendeteksi adanya suatu antibody dalam serum selain anti-A atau anti-B yang biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non-ABO sehingga dapat memastikan persediaan darah yang bebas dari penyebab infeksi-infeksi penyakit dengan cara melacaknya sebelum darah tersebut ditransfusikan.

Antibodi ini disebut sebagai unexpected antibody (antibodi tak terduga) karena hanya 0,3 sampai 2% dari kebanyakan orang yang memiliki positif antibody screen. Setelah unexpected antibody tersebut sudah terdeteksi, maka dilakukan skrining identifikasi antibodi untuk menetukan antibodi spesifik.

Page 4: Kelompok 8_screening Antibody

Autologous Control Autologous Control merupakan bagian

dari screening antibody yang dapat dilakukan secara paralel dengan Antibody screen. Autologous Control menggunakan spesimen serum pasien dengan sel darah merah pasien.

Page 5: Kelompok 8_screening Antibody

Hasil autologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah merahnya sendiri. Jika demikian biasanya hasil dari Direct Antiglobulin Test (DAT)nyapun positif. Auto-antibodi, yaitu antibodi yang biasanya terbentuk karena obat atau idiopatik dan jika pasien telah ditransfusikan.

Page 6: Kelompok 8_screening Antibody

Pemeriksaan screening antibody biasanya digunakan untuk :

a. Pasien yang membutuhkan transfusi

b. Pada ibu hamil

c. Pada saat terjadi kasus reaksi transfusi

d. Pemeriksaan terhadap darah dan plasma donor

Pemeriksaan skrining antibodi menggunakan sel panel kecil karena pada tes ini hanya ingin mengetahui kemungkinan-kemungkinan antibody yang terkandung dalam serum pasien/donor

Page 7: Kelompok 8_screening Antibody

Lain halnya dengan pemeriksaan identifikasi antibodi yang menggunakan sel panel besar karena pada tes ini berguna untuk mengidentifikasi antibody yang terkandung dalam serum pasien/donor secara spesifik.

Skrining antibodi dilakukan apabila hasil dari direct coomb’s test negatif

Prinsip dari screening test antibody :

“untuk mengetahui ada atau tidaknya kemungkinan irregular atau regular allo antibodi dalam serum pasien maupun donor secara invitro.”

Page 8: Kelompok 8_screening Antibody

Metoda : aglutinasi tidak langsung (indirek Coomb’s test)

Alat dan Bahan :a. Sel Panel kecilb. Sel Panel Besarc. Bovine albumin 22 %d. Coomb’s Serum (A.H.G)e. Saline

Persiapan Reagensia :a. Biarkan reagen pada suhu kamarb. Catat Batch No. dan tanggal Kadaluwarsa

Peralatan :a. Inkubator ( Waterbath) 37ᵒCb. Centrifugec. Mikroskopd. Rak tabunge. Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mmf. Pipet pasteurg. Botol semproth. Slide testi. Beaker glassj. Wadah limbah

Page 9: Kelompok 8_screening Antibody

1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1

2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2

3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5%

Medium Saline Medium BA

Prosedur Kerja Dengan Sel Panel Kecil

Page 10: Kelompok 8_screening Antibody

Medium saline

1. A. Diinkubasi 18 ⁰ - 20⁰C selma 20 – 60 menit Atau diinkubasi 20 ⁰C selama 20 menit, kemudian diputar 1000 rpm selama 1 menit

1.B. Diinkubasi pada sushu 37 ⁰C selama 1 jam

2.B.Dilakukan pembacaan hasil 1B

1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1

2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2

3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5% 2.A.Dilakukan pembacaan

hasil 1 A

Page 11: Kelompok 8_screening Antibody

Medium Bovine albumin 1. Ditambahkkan masing-

masing 2 tetes bovine albumin 22% dan di homogenkan

2. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 15- 6menit.

3. Dilakukan pembacaan hasil.

1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1

2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2

3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5%

Page 12: Kelompok 8_screening Antibody

Bila hasil negatif :

1. Dicuci dengan saline sebanyak 3x

2. Supernatant dibuang hingga bersih.

3. Pada masing – masing tabung diteteskan AHG sebanyak 2 tetes dan dihomogenkan

4. Diputar 3000 rpm selama 15-20 detik.

5. Dilakukan pembacaan hasil sesuai table panel Kecil

Page 13: Kelompok 8_screening Antibody

Pembacaan Hasil :1. non aglutinasi : tidak ada irreguler allo antibody2. aglutinasi : adanya irreguler allo antibody pada serum

pasien/donor

Uji validasi pekerjaan :1. bila hasil ICT negative, maka ditambahkan CCC masing-masing 1

tetes pada semua tabung lalu dihomogenkan 2. kemudian dicentrifuge selama 15-20 detik pada kecepatan 3000

rpm3. pembacaan hasil :

a. Positif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan valid

b. Negatif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan invalid

Hasil pemeriksaan skrining antibodi yang menunjukkan positif aglutinasi harus dilanjutkan ke pemeriksaan identifikasi antibodi

Page 14: Kelompok 8_screening Antibody
Page 15: Kelompok 8_screening Antibody

Beberapa keuntungan yang didapat bila melakukan pemeriksaan skrining antibodi

1. Bagi resipien

a. Sebagai persiapan operasi pemeriksaan

ini dapat dilakukan terlebih dahulu,

sehingga memudahkan mencari darah

donor yang kompatibel pada pemeriksaan

cocok serasi

Page 16: Kelompok 8_screening Antibody

b. Pemeriksaan reaksi silang minor dan reaksi antar donor

ditiadakan, karena semua donor sudah diketahui tidak

mengandung antibodi irreguler.

c. Kemungkinan ditemukannya antibodi irreguler lebih

besar dibandingkan dengan pemeriksaan cocok serasi.

Pemeriksaan skrining antibodi dapat dilakukan bersama-

sama dengan pemeriksaan reaksi silang.

2. Bagi Donor

     Antibodi yang ditemukan dapat dicantumkan didalam kartu donor sebagai peringatan bagi UTD, baik pada saat ia mendonorkan darahnya maupun  pada saat ia sendiri membutuhkan darah.

Page 17: Kelompok 8_screening Antibody

3. Bagi UTD

a. Kesalahan manusia berupa kesalahan penulis identitas, tetesan maupun tertukarnya tabung-tabung reaksi akibat banyaknya tabung yang digunakan.

b. Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Uji Cocok Serasi menjadi singkat sangat menguntungkan saat permintaan darah Cito, karena minor test dan reaksi antar donor ditiadakan.

c.  Semua darah donor yang telah diuji saring antibodi siap pakai dan telah diketahui bebas dari antibodi irreguler baik tipe dingin maupun tipe hangat.

d.  Beberapa darah donor yang mengandung antibodi masih dapat digunakan sebagai PRC

Page 18: Kelompok 8_screening Antibody

Antibody yang terkandung dalam serum akan terjadi pada reaksi dan fase

1. Dari kelas IgM (regular antibody) Antibody ini akan bereaksi optimal

sehingga dapat menimbulkan reaksi aglutinasi pada temperatur rendah dan dari medium saline. Contoh antibody yang sering ditemui adalah anti-N,-I dan -P (IgM)

Page 19: Kelompok 8_screening Antibody

2. Dari kelas IgG Antibody ini akan bereaksi optimal pada

Tahap AHG (medium salin dengan penginkubasian 37 ° C dan medium BA 22%). Contoh antibody yang sering ditemui adalah anti Rh, Kell, Kidd, dan Duffy (IgG).

3. Sedangkan Lewis dan M, contoh antibody yang mungkin terkandung di dalamnya yaitu IgG, IgM, atau campuran keduanya.

Page 20: Kelompok 8_screening Antibody

Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan ini

1. Hasil tes harus segera dibaca setelah disentrifugasi jika menunda dalam pembacaan hasil dapat menyebabkan false negatif.

2. Langkah pertama dalam membaca hasil reaksi aglutinasi adalah melihat tanda-tanda hemolisis yang terdapat di supernatan (warna merah atau merah muda).

Page 21: Kelompok 8_screening Antibody

3. Serum dari pasien dengan multiple myeloma memiliki berat molekul tinggi plasma ekspander (dextran) yang dapat menyebabkan agregasi sel darah merah tidak spesifik, yang disebut sebagai rouleaux.

4. Alloantibodi lain (seperti Anti-M) yang sangat mungkin reaktif hanya pada suhu kamar 

Page 22: Kelompok 8_screening Antibody

IDENTIFIKASI ANTIBODYTujuan : untuk mengetahui ada tidaknya

irregueler allo antibody dalam serum

Prinsip : untuk mengetahui ada atau tidaknya irreguler antibodi yang spesifik dalam serum pasien.

Metoda : agglutinasi tidak langsung

Page 23: Kelompok 8_screening Antibody

Prosedur Kerja dengan Sel Panel Besar

1. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 1

2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2

3. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 3

4. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 4

5. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 5

6. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 6

7. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 7

8. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 8

9. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 9

10.2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 10

Medium Saline

Medium BA

Page 24: Kelompok 8_screening Antibody

Medium saline11. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 12. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 23. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 34. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 45. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 56. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 67. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 78. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 89. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 910.2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 10

1. Diinkubasi 18 ⁰ - 20⁰C selma 20 – 60 menit

Atau diinkubasi 20 ⁰C selama 20 menit, kemudian diputar 1000 rpm selama 1 menit

2.Dilakukan pembacaan hasil .

Page 25: Kelompok 8_screening Antibody

Medium saline21. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 12. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 23. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 34. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 45. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 56. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 67. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 78. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 89. 2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 910.2 tetes serum Os + 1

tetes sel panel 10

1. Diinkubasi 37⁰C selma 60 menit

2.Dilakukan pembacaan hasil .

Page 26: Kelompok 8_screening Antibody

1. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 1

2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2

3. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 3

4. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 4

5. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 5

6. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 6

7. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 7

8. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 8

9. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 9

10.2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 10

Medium Bovine albumin

1. Ditambahkkan masing-masing 2 tetes bovine albumin 22% dan di homogenkan

2. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 15- 60 menit.

3. Dilakukan pembacaan hasil.

Page 27: Kelompok 8_screening Antibody

Bila hasil negatif

1. Dicuci dengan saline sebanyak 3x

2. Supernatant dibuang hingga bersih.

3. Pada masing – masing tabung diteteskan AHG sebanyak 2 tetes dan dihomogenkan

4. Diputar 3000 rpm selama 15-20 detik.

5. Dilakukan pembacaan hasil sesuai table panel besar.

Page 28: Kelompok 8_screening Antibody

Pembacaan Hasil :1. non aglutinasi : tidak ada irreguler allo antibody2. aglutinasi : adanya irreguler allo antibody pada serum

pasien/donor

Uji validasi pekerjaan :1. bila hasil ICT negative, maka ditambahkan CCC masing-masing 1

tetes pada semua tabung lalu dihomogenkan 2. kemudian dicentrifuge selama 15-20 detik pada kecepatan 3000

rpm3. pembacaan hasil :

a. Positif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan valid

b. Negatif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan invalid

Hasil pemeriksaan skrining antibodi yang menunjukkan positif aglutinasi harus dilanjutkan ke pemeriksaan identifikasi antibodi

Page 29: Kelompok 8_screening Antibody