kelompok 8_screening antibody
DESCRIPTION
ImunoserologiTRANSCRIPT
Screening antibody test melibatkan pengujian terhadap serum pasien dengan dua atau tiga sampel reagen sel darah merah yang disebut sel skrining/sel panel.
Sel panel secara komersial disiapkan dari suspensi sel donor golongan O yang sudah diketahui Ag typingnya selain dari golongan ABO, contohnya : D, C, E, c, e, M,N, S, s, P, Lea, Leb, K, k, Fya, Fyb, dan Jkb .Sebanyak dua atau tiga sel sel skrining diperlukan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam uji pra-transfusi.
SCREENING ANTIBODY
Sel skrining yang ideal adalah sel darah merah yang homozigot untuk antigen yang signifikan (Rh, Duffy, Kidd) karena antigen yang homozigot akan bereaksi lebih kuat dengan antibodi dibandingkan dengan antigen yang heterozigot yang hanya bereaksi lemah sehingga sulit terdeteksi.
Sel skrining juga kadang mengandung antigen yang menimbulkan reaksi yang lemah seperti antigen V, Cw, dan Kpa maka antigen tersebut tidak diperlukan untuk skrining sel
Tujuan Screening Antibody Test
Test ini berguna untuk mendeteksi adanya suatu antibody dalam serum selain anti-A atau anti-B yang biasanya dihubungkan dengan reaksi hemolitik non-ABO sehingga dapat memastikan persediaan darah yang bebas dari penyebab infeksi-infeksi penyakit dengan cara melacaknya sebelum darah tersebut ditransfusikan.
Antibodi ini disebut sebagai unexpected antibody (antibodi tak terduga) karena hanya 0,3 sampai 2% dari kebanyakan orang yang memiliki positif antibody screen. Setelah unexpected antibody tersebut sudah terdeteksi, maka dilakukan skrining identifikasi antibodi untuk menetukan antibodi spesifik.
Autologous Control Autologous Control merupakan bagian
dari screening antibody yang dapat dilakukan secara paralel dengan Antibody screen. Autologous Control menggunakan spesimen serum pasien dengan sel darah merah pasien.
Hasil autologous control yang positif mengindikasikan adanya keabnormalan pada pasien itu sendiri yang disebabkan adanya alloantibody di lapisan sel darah merahnya sendiri. Jika demikian biasanya hasil dari Direct Antiglobulin Test (DAT)nyapun positif. Auto-antibodi, yaitu antibodi yang biasanya terbentuk karena obat atau idiopatik dan jika pasien telah ditransfusikan.
Pemeriksaan screening antibody biasanya digunakan untuk :
a. Pasien yang membutuhkan transfusi
b. Pada ibu hamil
c. Pada saat terjadi kasus reaksi transfusi
d. Pemeriksaan terhadap darah dan plasma donor
Pemeriksaan skrining antibodi menggunakan sel panel kecil karena pada tes ini hanya ingin mengetahui kemungkinan-kemungkinan antibody yang terkandung dalam serum pasien/donor
Lain halnya dengan pemeriksaan identifikasi antibodi yang menggunakan sel panel besar karena pada tes ini berguna untuk mengidentifikasi antibody yang terkandung dalam serum pasien/donor secara spesifik.
Skrining antibodi dilakukan apabila hasil dari direct coomb’s test negatif
Prinsip dari screening test antibody :
“untuk mengetahui ada atau tidaknya kemungkinan irregular atau regular allo antibodi dalam serum pasien maupun donor secara invitro.”
Metoda : aglutinasi tidak langsung (indirek Coomb’s test)
Alat dan Bahan :a. Sel Panel kecilb. Sel Panel Besarc. Bovine albumin 22 %d. Coomb’s Serum (A.H.G)e. Saline
Persiapan Reagensia :a. Biarkan reagen pada suhu kamarb. Catat Batch No. dan tanggal Kadaluwarsa
Peralatan :a. Inkubator ( Waterbath) 37ᵒCb. Centrifugec. Mikroskopd. Rak tabunge. Tabung reaksi ukuran 12 x 75 mmf. Pipet pasteurg. Botol semproth. Slide testi. Beaker glassj. Wadah limbah
1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1
2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2
3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5%
Medium Saline Medium BA
Prosedur Kerja Dengan Sel Panel Kecil
Medium saline
1. A. Diinkubasi 18 ⁰ - 20⁰C selma 20 – 60 menit Atau diinkubasi 20 ⁰C selama 20 menit, kemudian diputar 1000 rpm selama 1 menit
1.B. Diinkubasi pada sushu 37 ⁰C selama 1 jam
2.B.Dilakukan pembacaan hasil 1B
1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1
2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2
3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5% 2.A.Dilakukan pembacaan
hasil 1 A
Medium Bovine albumin 1. Ditambahkkan masing-
masing 2 tetes bovine albumin 22% dan di homogenkan
2. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 15- 6menit.
3. Dilakukan pembacaan hasil.
1. 2 tetes serum + 1 tetes sel panel 1
2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2
3. 2 tetes serum OS+ 1 tetes suspensi sel OS 5%
Bila hasil negatif :
1. Dicuci dengan saline sebanyak 3x
2. Supernatant dibuang hingga bersih.
3. Pada masing – masing tabung diteteskan AHG sebanyak 2 tetes dan dihomogenkan
4. Diputar 3000 rpm selama 15-20 detik.
5. Dilakukan pembacaan hasil sesuai table panel Kecil
Pembacaan Hasil :1. non aglutinasi : tidak ada irreguler allo antibody2. aglutinasi : adanya irreguler allo antibody pada serum
pasien/donor
Uji validasi pekerjaan :1. bila hasil ICT negative, maka ditambahkan CCC masing-masing 1
tetes pada semua tabung lalu dihomogenkan 2. kemudian dicentrifuge selama 15-20 detik pada kecepatan 3000
rpm3. pembacaan hasil :
a. Positif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan valid
b. Negatif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan invalid
Hasil pemeriksaan skrining antibodi yang menunjukkan positif aglutinasi harus dilanjutkan ke pemeriksaan identifikasi antibodi
Beberapa keuntungan yang didapat bila melakukan pemeriksaan skrining antibodi
1. Bagi resipien
a. Sebagai persiapan operasi pemeriksaan
ini dapat dilakukan terlebih dahulu,
sehingga memudahkan mencari darah
donor yang kompatibel pada pemeriksaan
cocok serasi
b. Pemeriksaan reaksi silang minor dan reaksi antar donor
ditiadakan, karena semua donor sudah diketahui tidak
mengandung antibodi irreguler.
c. Kemungkinan ditemukannya antibodi irreguler lebih
besar dibandingkan dengan pemeriksaan cocok serasi.
Pemeriksaan skrining antibodi dapat dilakukan bersama-
sama dengan pemeriksaan reaksi silang.
2. Bagi Donor
Antibodi yang ditemukan dapat dicantumkan didalam kartu donor sebagai peringatan bagi UTD, baik pada saat ia mendonorkan darahnya maupun pada saat ia sendiri membutuhkan darah.
3. Bagi UTD
a. Kesalahan manusia berupa kesalahan penulis identitas, tetesan maupun tertukarnya tabung-tabung reaksi akibat banyaknya tabung yang digunakan.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Uji Cocok Serasi menjadi singkat sangat menguntungkan saat permintaan darah Cito, karena minor test dan reaksi antar donor ditiadakan.
c. Semua darah donor yang telah diuji saring antibodi siap pakai dan telah diketahui bebas dari antibodi irreguler baik tipe dingin maupun tipe hangat.
d. Beberapa darah donor yang mengandung antibodi masih dapat digunakan sebagai PRC
Antibody yang terkandung dalam serum akan terjadi pada reaksi dan fase
1. Dari kelas IgM (regular antibody) Antibody ini akan bereaksi optimal
sehingga dapat menimbulkan reaksi aglutinasi pada temperatur rendah dan dari medium saline. Contoh antibody yang sering ditemui adalah anti-N,-I dan -P (IgM)
2. Dari kelas IgG Antibody ini akan bereaksi optimal pada
Tahap AHG (medium salin dengan penginkubasian 37 ° C dan medium BA 22%). Contoh antibody yang sering ditemui adalah anti Rh, Kell, Kidd, dan Duffy (IgG).
3. Sedangkan Lewis dan M, contoh antibody yang mungkin terkandung di dalamnya yaitu IgG, IgM, atau campuran keduanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan ini
1. Hasil tes harus segera dibaca setelah disentrifugasi jika menunda dalam pembacaan hasil dapat menyebabkan false negatif.
2. Langkah pertama dalam membaca hasil reaksi aglutinasi adalah melihat tanda-tanda hemolisis yang terdapat di supernatan (warna merah atau merah muda).
3. Serum dari pasien dengan multiple myeloma memiliki berat molekul tinggi plasma ekspander (dextran) yang dapat menyebabkan agregasi sel darah merah tidak spesifik, yang disebut sebagai rouleaux.
4. Alloantibodi lain (seperti Anti-M) yang sangat mungkin reaktif hanya pada suhu kamar
IDENTIFIKASI ANTIBODYTujuan : untuk mengetahui ada tidaknya
irregueler allo antibody dalam serum
Prinsip : untuk mengetahui ada atau tidaknya irreguler antibodi yang spesifik dalam serum pasien.
Metoda : agglutinasi tidak langsung
Prosedur Kerja dengan Sel Panel Besar
1. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 1
2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2
3. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 3
4. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 4
5. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 5
6. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 6
7. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 7
8. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 8
9. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 9
10.2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 10
Medium Saline
Medium BA
Medium saline11. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 12. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 23. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 34. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 45. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 56. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 67. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 78. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 89. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 910.2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 10
1. Diinkubasi 18 ⁰ - 20⁰C selma 20 – 60 menit
Atau diinkubasi 20 ⁰C selama 20 menit, kemudian diputar 1000 rpm selama 1 menit
2.Dilakukan pembacaan hasil .
Medium saline21. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 12. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 23. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 34. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 45. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 56. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 67. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 78. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 89. 2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 910.2 tetes serum Os + 1
tetes sel panel 10
1. Diinkubasi 37⁰C selma 60 menit
2.Dilakukan pembacaan hasil .
1. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 1
2. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 2
3. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 3
4. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 4
5. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 5
6. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 6
7. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 7
8. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 8
9. 2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 9
10.2 tetes serum Os + 1 tetes sel panel 10
Medium Bovine albumin
1. Ditambahkkan masing-masing 2 tetes bovine albumin 22% dan di homogenkan
2. Kemudian diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 15- 60 menit.
3. Dilakukan pembacaan hasil.
Bila hasil negatif
1. Dicuci dengan saline sebanyak 3x
2. Supernatant dibuang hingga bersih.
3. Pada masing – masing tabung diteteskan AHG sebanyak 2 tetes dan dihomogenkan
4. Diputar 3000 rpm selama 15-20 detik.
5. Dilakukan pembacaan hasil sesuai table panel besar.
Pembacaan Hasil :1. non aglutinasi : tidak ada irreguler allo antibody2. aglutinasi : adanya irreguler allo antibody pada serum
pasien/donor
Uji validasi pekerjaan :1. bila hasil ICT negative, maka ditambahkan CCC masing-masing 1
tetes pada semua tabung lalu dihomogenkan 2. kemudian dicentrifuge selama 15-20 detik pada kecepatan 3000
rpm3. pembacaan hasil :
a. Positif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan valid
b. Negatif : reagensia yang dipergunakan dan pekerjaan yang dilakukan invalid
Hasil pemeriksaan skrining antibodi yang menunjukkan positif aglutinasi harus dilanjutkan ke pemeriksaan identifikasi antibodi