kelompok 5 - analisis bahaya
TRANSCRIPT
Pendahuluan....
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahun & teknologi (IPTEK), maka semakin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard.
Beberapa industri lain misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan prinsip hazard analisis.
Hal tersebut dilakukan adalah untuk proses identifikasi bahaya di tempat kerja sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir secara sebaik-baiknya.
Pengertian Hazard
Adalah kondisi potensial yang berubah menjadi kerugian
dengan adanya rangsangan (failure, kondisi operasi tdk
normal, kesalahan operator/Maintenance)
Analisis Bahaya (Hazard Analysis)
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
jenis bahaya dari setiap tahapan kegiatan yang
tercantum dalam alur proses. Penentuan analisis bahaya
dilakukan disetiap tahapan alur proses.
Bahaya tersebut meliputi :
• Keberadaan yang tidak dikehendaki seperti keadaan
lingkungan fisik, kimia, biologi, psikologi maupun
ergonomi yang tidak sesuai dengan aturan di tempat kerja
yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja.
• Keadaan kesehatan para pekerja di tempat kerja.
• Kondisi psikologis maupun perilaku para pekerja di tempat
kerja.
• Komponen alat/bahan dalam proses pelaksanaan kinerja
di tempat kerja.
Tujuan Analisis Bahaya
Memberikan perlindungan kepada pekerja dari
bahaya kesehatan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.
Meningkatkan kesempatan/peluang untk
meningkatkan produksi melalui suasana kerja yang
aman, sehat dan nyaman.
Meminimalkan kerugian akibat kegagalan produksi
yang disebabkan kecelakaan dan sakit.
Komponen Utama Dalam Analisis Bahaya
1. Penilaian risiko (risk assessment)- Identifikasi bahaya (hazard identification)- Penilaian dosis/intensitas efek (dose-effect
assessment)- karakterisasi risiko
2. Surveilans kesehatan (health surveillance)3. Pencatatan (records)
Identifikasi Bahaya
Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko
kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi,
ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja.
Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan
pengamatan terhadap proses dan simpul kegiatan
produksi, bahan baku yang digunakan, bahan atau
barang yang dihasilkan termasuk hasil samping proses
produksi, serta limbah yang terbentuk proses produksi.
Penilaian Pajanan Proses penilaian pajanan merupakan bentuk
evaluasi kualitatif dan kuantitatif terhadap pola pajanan kelompok pekerja yang bekerja di tempat dan pekerjaan tertentu dengan jenis pajanan risiko kesehatan yang sama (similar exposure group)
Karakterisasi Risiko
• Tujuan langkah karakterisasi risiko adlh mengevaluasi besaran
(magnitude) risiko kesehatan pada pekerja.
• Dalam hal ini adalah perpaduan keparahan gangguan kesehatan
yg mgkn timbul termasuk daya toksisitas bila ada efek toksik,
dgn kemungkinan gangguan kesehatan atau efek toksik dpt trjd
sebagai konsekuensi pajanan bahaya potensial.
• Karakterisasi risiko dimulai dgn mengintegrasikan informasi ttg
bahaya yg teridentifikasi (efek gangguan/toksisitas spesifik) dgn
perkiraan atau pengukuran intensitas/konsentrasi pajanan
bahaya dan status kesehatan pekerja.
Surveilans Kesehatan Surveilans kesehatan merupakan penilaian
keadaan kesehatan pekerja yang dilakukan secara teratur dan berkala.
Surveilans kesehatan terdiri atas:surveilans medis (termasuk pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang, serta pemantauan biologis)
Sistematika Proses Analisis/Pengambilan Sampel
Pengumpulan gambaran selengkap-lengkapnya setiap proses yang ada di tempat kerja.
Pemecahan proses (processes breakdown) menjadi sub-proses-sub-proses yang lebih kecil dan detail.
Pencarian kemungkinan - kemungkinan adanya penyimpangan pada setiap proses melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang sistematis dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis.
Melakukan penilaian terhadap setiap efek negatif yg ditimbulkan oleh setiap penyimpangan (bersama konsekuensinya) tersebut di atas
Penentuan tindakan penanggulangan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Pengertian Sampling
Sampling Pengambilan sampel Sampel : Contoh, Bagian dari sesuatu yang
menggambarkan keseluruhan Pengambilan Sampel : Mengambil
sebagian kecil sari sesuatu dengan tujuan untuk melihat gambaran secara keseluruhan
Mengapa Menggunakan Sampling?
Objek yang akan diamati terlalu banyak/besar
Homogenitas objek yang diamatiKeterbatasan waktuKeterbatasan sumber daya (sdm, dana, dll)Untuk efisiensi
Sampling OHH
Material Sampling Sampling dengan mengambil bagian dari
objek yang diamati Cocok untuk sampling bahaya kimia dan
bahaya biologi Hasil sampling hanya berupa sampel dan
perlu pengukuran dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi/dosis sampel tersebut.
Area Sampling Sampling dengan melakukan “pengukuran” di
area yang terpajan suatu bahaya Banyak dilakukan untuk sampling bahaya fisik
dan aspek ergonomi Hasil sampling berupa hasil pengukuran Area sampling untuk bahaya kimia dan biologi
umumnya menggunakan “direct reading instrument”
Strategi Sampling
Strategi sampling adalah pendekatan yang berlaku umum dalam melakukan sampling terhadap bahaya kesehatan kerja di tempat kerja.
Strategi sampling terdiri dari :→ WHAT to sample→ WHEN to sample→ WHERE to sample→ WHOM to sample→ HOW LONG to sample→ HOW MANY samples to take
WHAT → Apa yang akan disampling (jenis bahaya)
WHEN→Kapan dilakukan pengambilan sampel• Siang atau malam• Pre shift, during shift, end of shift, or end of work week• WHERE→Dimana sampel diambil• General air (Sumber dan area)• Pekerja : Pajanan, Cairan tubuh (Biological monitoring)
WHOM→Siapa yang akan dijadikan sampel (Pekerja yang berisiko terpajan)• Maximum risk employee• Random
HOW LONG→Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pengambilan satu sampel
HOW MANYBerapa banyak sampel akan diambil; dipengaruhi oleh:• Luas area yang berisiko (Area sampling)• Minimal untuk analisis (Material sampling)• Jumlah pekerja yang berisiko (sampling pada
pekerja) HOW LONG and HOW MANY
• Full period single sample• Full period consecutive sample• Partial period consecutive sample• Grab sample
Definisi
• Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis and Critical Control Points, HACCP) didefinisikan sebagai suatu pendekatan ilmiah, rasional, dan sistematik untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan bahaya. (WHO)
• Pada awalnya, prinsip HACCP dibuat untuk keamanan bahaya pangan, namun sistem ini akhirnya dapat diaplikasikan lebih luas dan mencakup industri lainnya.
PRINSIP KEGIATAN HACCP
PRINSIP 1PRINSIP 1 :: Melakukan analisis bahaya, menetapkan Melakukan analisis bahaya, menetapkan bahaya, dan ukuran pengendalian bahaya yg bahaya, dan ukuran pengendalian bahaya yg spesifikspesifik
PRINSIP 2PRINSIP 2 :: Mengidentifikasi titik kendali kritisMengidentifikasi titik kendali kritis
PRINSIP 3PRINSIP 3 :: Menentukan batas kritis pd setiap titik kendali Menentukan batas kritis pd setiap titik kendali kritiskritis
PRINSIP 4PRINSIP 4 :: Melakukan pemantauan dan pelaksanaan Melakukan pemantauan dan pelaksanaan pemantauanpemantauan
PRINSIP 5PRINSIP 5 :: Melakukan tindakan perbaikan (koreksi)Melakukan tindakan perbaikan (koreksi)
PRINSIP 6PRINSIP 6 :: Melakukan verifikasi (membandingkan dg yg Melakukan verifikasi (membandingkan dg yg seharusnya)seharusnya)
PRINSIP 7PRINSIP 7 :: Menyimpan data dan dokumentadi yg memadaiMenyimpan data dan dokumentadi yg memadai
PRINSIP 1 BUAT DAFTAR BAHAYA Setiap tahapan dibuat daftar bahaya yg mungkin timbul dan
mempertimbangkan setiap tindakan pengendaliannya utk mengurangi/ menghilangkan bahaya tsb
Meliputi kemungkinan kontaminasi biologi, kimia, fisik (alami, akibat proses produksi, racun, zat lain)
Bahaya biologi Mikroba patogen, tanaman, hewan beracun
Bahaya kimia Pestisida, zat/bhn pembersih, antibiotik, logam berat, bhn
tambahan Bahaya fisik
Benda2 spt pecahan logam, gelas, batu
Tindakan pengendalian disusun dan direncanakan utk mengurangi/ menghilangkan bahaya tsb
PRINSIP 2 MENENTUKAN TITIK KENDALI KRISIS (CCP)
Dilakukan setelah identifikasi bahaya Dilakukan dengan model pohon keputusan CCP1:pengendalian utk mencegah bahaya CCP2 : pengendalian utk mengurangi
bahaya
PRINSIP 3MENENTUKAN BATAS KRITIS SETIAP CCP Batas kritis adalah nilai batas yg berada di antara
nilai yg dpt diterima dan nilai yg tidak dt diterima dari setiap CCP
Harus spesifik utk setiap parameter yg diukur dari tiap CCP
Kriteria yg digunakan : suhu, waktu, kelembaban, pH, aktivitas air, adanya zat klorin, parameter indera (penampilan, tekstur)
Ditetapkan berdasarka peraturan, kepustakaan, pedoman, pengalaman lapangan, pendapat ahli
Contoh : pH makanan : <4,6 utk cegah tumbuhnya bakteri patogen
PRINSIP 4MENENTUKAN SISTEM PEMANTAUAN UTK TIAP CCP Adalah pengukuran/ observasi rutin di setiap CCP
utk mengetahui apakah batas kritis/ nilai target tlh dipenuhi
Hrs mampu mendeteksi adanya penyimpangan dlm pengendalian CCP
Dilengkapi informasi tepat utk tindakan perbaikan agar dpt mengendalikan risiko pd proses pengolahan
Dilakukan secara cepat Uji fisik dan kimia lebih kecil dp mikrobiologi Dilakukan oleh petugas khusus dan mempunyai
pengetahuan dan kewenangan utk melakukan tindakan perbaikan bila ada penyimpangan
PRINSIP 5MELAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN Adalah kegiatan berdasarkan hasil
pengamatan bila terjadi penyimpangan dlm CCP atau kurang pengendalian
Cara : Perintah perbaikan Pengaturan kembali proses pengolahan
makanan
PRINSIP 6MELAKUKAN VERIFIKASI Adalah mengikuti semua tahapan kegiatan secara berurutan Menjamin sistem HACCP bekerja dg baik Cara :
Pemantauan Audit Pengujian Random sempling dan analisis
Frekuensi disesuaikan ttp cukup memberikan jaminan keamanan makanan
Contoh : Peninjauan ulang penerapan HACCP dan pencatatannya,
prosedur yg digunakan dlm menilai CCP yg berada diluar kendali, pengaturan kembali proses pengolahan dan tindakan perbaikan yg dilakukan pd saat batas kritis tdk dipenuhi serta pengesahan penetapan batas kritis
PRINSIP 7PENCATATAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN
Merupakan hal yg sangat penting dlm penerapan sistem HACCP
Seluruh tahapan harus disusun dan dicantumkan dalam petunjuk
Dibuat oleh tim HACCP yg berkaitan dg penyusunan prosedur verifikasi
Keuntungan HACCP mencegah terjadinya bahaya sebelum
mencapai konsumen, meminimalkan risiko kesehatan, meningkatkan kepercayaan akan
keamanan produk suatu perusahaan.
Kerugian HACCP
Tidak cocok bila diaplikasikan untuk bahaya atau proses yang hanya sedikit diketahui,
Tidak melakukan kuantifikasi (penghitungan) atau memprioritaskan risiko,
dan tidak melakukan kuantifikasi dampak dari tambahan kontrol terhadap penurunan risiko.
Penerapan dari Aktivitas HACCP
Dalam penerapan 7 prinsip HACCP perlu diingat 5 langkah persiapan :
TAHAP I1. Pembentukan Tim2. Penetapan jenis produk3. Identifikasi sasaran
pengguna4. Pembuatan diagram alir
dan alur tata letak5. Konfirmasi bagan air dan
tata letak fasilitas
Pembentukan Tim
Utk efektivitas HACCP Terdiri dari sejumlah ahli
(pengumpulan info penting penentuan bahaya, ttk kendali kritis, batas kritis), meliputi Ketua tim Sekretaris Anggota tim (tgt jenis
mekanan dan cara pengolahan)
PENETAPAN JENIS PRODUK Produk akhir harus dideskripsi lengkap Produk hrs dijelaskan komposisi, struktur, cara
pengolahan, pewadahan, penyimpanan, cara distribusi, batas waktu awetnya dan cara penggunaannya
IDENTIFIKASI SASARAN PENGGUNA
Pengguna yg mengkonsumsi produk akhir Kelompok penduduk rawan
Bayi dan anak Ibu hamil Fisik lemah Usia lanjut
PEMBUATAN DIAGRAM ALIR DAN ALUR TATA LETAK
Diagram alir dibuat dlm analisis bahaya utk menguji proses makanan dg teliti
Setiap tahapan dlm proses digambarkan scr berurutan mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengilahan,dst s/d penanganan oleh konsumen
Diagram alir dibuat lengkap dg data teknis yg cukup Dibuat diagram tata letak peralatan utk
menunjukkan letak peralatan, penggerakan produk dan karyawan yg terlibat proses pengolahan
KONFIRMASI BAGAN ALIR DAN TATA LETAK FASILITAS
Tim HACCP hrs melakukan konfirmasi proses produksi
Apakah sesuai dg bagan alir pd seluruh tahapan dan jam operasi
Memperbaiki bagan alir dan tata letak bila diperlukan