kelompok 5 - analisis bahaya

38
Analisis Bahaya By Kelompok 5

Upload: nur-laili-akhsani

Post on 30-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Analisis Bahaya

By Kelompok 5

Dewi Susanti Nur Laili A Ananda Fandi Risqi Naimmatul M. Alfan

Pendahuluan....

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahun & teknologi (IPTEK), maka semakin dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard.

Beberapa industri lain misalnya industri makanan, farmasi, dan pertambangan (termasuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai), juga mulai banyak menerapkan prinsip hazard analisis.

Hal tersebut dilakukan adalah untuk proses identifikasi bahaya di tempat kerja sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir secara sebaik-baiknya.

Pengertian Hazard

Adalah kondisi potensial yang berubah menjadi kerugian

dengan adanya rangsangan (failure, kondisi operasi tdk

normal, kesalahan operator/Maintenance)

Analisis Bahaya (Hazard Analysis)

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menemukan

jenis bahaya dari setiap tahapan kegiatan yang

tercantum dalam alur proses.  Penentuan analisis bahaya

dilakukan disetiap tahapan alur proses. 

Bahaya tersebut meliputi :

• Keberadaan yang tidak dikehendaki seperti keadaan

lingkungan fisik, kimia, biologi, psikologi maupun

ergonomi yang tidak sesuai dengan aturan di tempat kerja

yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja.

• Keadaan kesehatan para pekerja di tempat kerja.

• Kondisi psikologis maupun perilaku para pekerja di tempat

kerja.

• Komponen alat/bahan dalam proses pelaksanaan kinerja

di tempat kerja.

Tujuan Analisis Bahaya

Memberikan perlindungan kepada pekerja dari

bahaya kesehatan yang berhubungan dengan

lingkungan kerja.

Meningkatkan kesempatan/peluang untk

meningkatkan produksi melalui suasana kerja yang

aman, sehat dan nyaman.

Meminimalkan kerugian akibat kegagalan produksi

yang disebabkan kecelakaan dan sakit.

Komponen Utama Dalam Analisis Bahaya

1. Penilaian risiko (risk assessment)- Identifikasi bahaya (hazard identification)- Penilaian dosis/intensitas efek (dose-effect

assessment)- karakterisasi risiko

2. Surveilans kesehatan (health surveillance)3. Pencatatan (records)

Identifikasi Bahaya

Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko

kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi,

ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja.

Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan

pengamatan terhadap proses dan simpul kegiatan

produksi, bahan baku yang digunakan, bahan atau

barang yang dihasilkan termasuk hasil samping proses

produksi, serta limbah yang terbentuk proses produksi.

Penilaian Pajanan Proses penilaian pajanan merupakan bentuk

evaluasi kualitatif dan kuantitatif terhadap pola pajanan kelompok pekerja yang bekerja di tempat dan pekerjaan tertentu dengan jenis pajanan risiko kesehatan yang sama (similar exposure group)

Karakterisasi Risiko

• Tujuan langkah karakterisasi risiko adlh mengevaluasi besaran

(magnitude) risiko kesehatan pada pekerja.

• Dalam hal ini adalah perpaduan keparahan gangguan kesehatan

yg mgkn timbul termasuk daya toksisitas bila ada efek toksik,

dgn kemungkinan gangguan kesehatan atau efek toksik dpt trjd

sebagai konsekuensi pajanan bahaya potensial.

• Karakterisasi risiko dimulai dgn mengintegrasikan informasi ttg

bahaya yg teridentifikasi (efek gangguan/toksisitas spesifik) dgn

perkiraan atau pengukuran intensitas/konsentrasi pajanan

bahaya dan status kesehatan pekerja.

Surveilans Kesehatan Surveilans kesehatan merupakan penilaian

keadaan kesehatan pekerja yang dilakukan secara teratur dan berkala.

Surveilans kesehatan terdiri atas:surveilans medis (termasuk pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang, serta pemantauan biologis)

Sistematika Proses Analisis/Pengambilan Sampel

Pengumpulan gambaran selengkap-lengkapnya setiap proses yang ada di tempat kerja.

Pemecahan proses (processes breakdown) menjadi sub-proses-sub-proses yang lebih kecil dan detail.

Pencarian kemungkinan - kemungkinan adanya penyimpangan pada setiap proses melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang sistematis dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis.

Melakukan penilaian terhadap setiap efek negatif yg ditimbulkan oleh setiap penyimpangan (bersama konsekuensinya) tersebut di atas

Penentuan tindakan penanggulangan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Teknik Pengambilan Sampel Lingkungan kerja

Pengertian Sampling

Sampling Pengambilan sampel Sampel : Contoh, Bagian dari sesuatu yang

menggambarkan keseluruhan Pengambilan Sampel : Mengambil

sebagian kecil sari sesuatu dengan tujuan untuk melihat gambaran secara keseluruhan

Mengapa Menggunakan Sampling?

Objek yang akan diamati terlalu banyak/besar

Homogenitas objek yang diamatiKeterbatasan waktuKeterbatasan sumber daya (sdm, dana, dll)Untuk efisiensi

Sampling OHH

Material Sampling Sampling dengan mengambil bagian dari

objek yang diamati Cocok untuk sampling bahaya kimia dan

bahaya biologi Hasil sampling hanya berupa sampel dan

perlu pengukuran dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi/dosis sampel tersebut.

Area Sampling Sampling dengan melakukan “pengukuran” di

area yang terpajan suatu bahaya Banyak dilakukan untuk sampling bahaya fisik

dan aspek ergonomi Hasil sampling berupa hasil pengukuran Area sampling untuk bahaya kimia dan biologi

umumnya menggunakan “direct reading instrument”

Strategi Sampling

Strategi sampling adalah pendekatan yang berlaku umum dalam melakukan sampling terhadap bahaya kesehatan kerja di tempat kerja.

Strategi sampling terdiri dari :→ WHAT to sample→ WHEN to sample→ WHERE to sample→ WHOM to sample→ HOW LONG to sample→ HOW MANY samples to take

WHAT → Apa yang akan disampling (jenis bahaya)

WHEN→Kapan dilakukan pengambilan sampel• Siang atau malam• Pre shift, during shift, end of shift, or end of work week• WHERE→Dimana sampel diambil• General air (Sumber dan area)• Pekerja : Pajanan, Cairan tubuh (Biological monitoring)

WHOM→Siapa yang akan dijadikan sampel (Pekerja yang berisiko terpajan)• Maximum risk employee• Random

HOW LONG→Berapa lama waktu yang diperlukan dalam pengambilan satu sampel

HOW MANYBerapa banyak sampel akan diambil; dipengaruhi oleh:• Luas area yang berisiko (Area sampling)• Minimal untuk analisis (Material sampling)• Jumlah pekerja yang berisiko (sampling pada

pekerja) HOW LONG and HOW MANY

• Full period single sample• Full period consecutive sample• Partial period consecutive sample• Grab sample

Teknik Analisis

Definisi

• Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis and Critical Control Points, HACCP) didefinisikan sebagai suatu pendekatan ilmiah, rasional, dan sistematik untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan bahaya. (WHO)

• Pada awalnya, prinsip HACCP dibuat untuk keamanan bahaya pangan, namun sistem ini akhirnya dapat diaplikasikan lebih luas dan mencakup industri lainnya.

PRINSIP KEGIATAN HACCP

PRINSIP 1PRINSIP 1 :: Melakukan analisis bahaya, menetapkan Melakukan analisis bahaya, menetapkan bahaya, dan ukuran pengendalian bahaya yg bahaya, dan ukuran pengendalian bahaya yg spesifikspesifik

PRINSIP 2PRINSIP 2 :: Mengidentifikasi titik kendali kritisMengidentifikasi titik kendali kritis

PRINSIP 3PRINSIP 3 :: Menentukan batas kritis pd setiap titik kendali Menentukan batas kritis pd setiap titik kendali kritiskritis

PRINSIP 4PRINSIP 4 :: Melakukan pemantauan dan pelaksanaan Melakukan pemantauan dan pelaksanaan pemantauanpemantauan

PRINSIP 5PRINSIP 5 :: Melakukan tindakan perbaikan (koreksi)Melakukan tindakan perbaikan (koreksi)

PRINSIP 6PRINSIP 6 :: Melakukan verifikasi (membandingkan dg yg Melakukan verifikasi (membandingkan dg yg seharusnya)seharusnya)

PRINSIP 7PRINSIP 7 :: Menyimpan data dan dokumentadi yg memadaiMenyimpan data dan dokumentadi yg memadai

PRINSIP 1 BUAT DAFTAR BAHAYA Setiap tahapan dibuat daftar bahaya yg mungkin timbul dan

mempertimbangkan setiap tindakan pengendaliannya utk mengurangi/ menghilangkan bahaya tsb

Meliputi kemungkinan kontaminasi biologi, kimia, fisik (alami, akibat proses produksi, racun, zat lain)

Bahaya biologi Mikroba patogen, tanaman, hewan beracun

Bahaya kimia Pestisida, zat/bhn pembersih, antibiotik, logam berat, bhn

tambahan Bahaya fisik

Benda2 spt pecahan logam, gelas, batu

Tindakan pengendalian disusun dan direncanakan utk mengurangi/ menghilangkan bahaya tsb

PRINSIP 2 MENENTUKAN TITIK KENDALI KRISIS (CCP)

Dilakukan setelah identifikasi bahaya Dilakukan dengan model pohon keputusan CCP1:pengendalian utk mencegah bahaya CCP2 : pengendalian utk mengurangi

bahaya

PRINSIP 3MENENTUKAN BATAS KRITIS SETIAP CCP Batas kritis adalah nilai batas yg berada di antara

nilai yg dpt diterima dan nilai yg tidak dt diterima dari setiap CCP

Harus spesifik utk setiap parameter yg diukur dari tiap CCP

Kriteria yg digunakan : suhu, waktu, kelembaban, pH, aktivitas air, adanya zat klorin, parameter indera (penampilan, tekstur)

Ditetapkan berdasarka peraturan, kepustakaan, pedoman, pengalaman lapangan, pendapat ahli

Contoh : pH makanan : <4,6 utk cegah tumbuhnya bakteri patogen

PRINSIP 4MENENTUKAN SISTEM PEMANTAUAN UTK TIAP CCP Adalah pengukuran/ observasi rutin di setiap CCP

utk mengetahui apakah batas kritis/ nilai target tlh dipenuhi

Hrs mampu mendeteksi adanya penyimpangan dlm pengendalian CCP

Dilengkapi informasi tepat utk tindakan perbaikan agar dpt mengendalikan risiko pd proses pengolahan

Dilakukan secara cepat Uji fisik dan kimia lebih kecil dp mikrobiologi Dilakukan oleh petugas khusus dan mempunyai

pengetahuan dan kewenangan utk melakukan tindakan perbaikan bila ada penyimpangan

PRINSIP 5MELAKUKAN TINDAKAN PERBAIKAN Adalah kegiatan berdasarkan hasil

pengamatan bila terjadi penyimpangan dlm CCP atau kurang pengendalian

Cara : Perintah perbaikan Pengaturan kembali proses pengolahan

makanan

PRINSIP 6MELAKUKAN VERIFIKASI Adalah mengikuti semua tahapan kegiatan secara berurutan Menjamin sistem HACCP bekerja dg baik Cara :

Pemantauan Audit Pengujian Random sempling dan analisis

Frekuensi disesuaikan ttp cukup memberikan jaminan keamanan makanan

Contoh : Peninjauan ulang penerapan HACCP dan pencatatannya,

prosedur yg digunakan dlm menilai CCP yg berada diluar kendali, pengaturan kembali proses pengolahan dan tindakan perbaikan yg dilakukan pd saat batas kritis tdk dipenuhi serta pengesahan penetapan batas kritis

PRINSIP 7PENCATATAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN

Merupakan hal yg sangat penting dlm penerapan sistem HACCP

Seluruh tahapan harus disusun dan dicantumkan dalam petunjuk

Dibuat oleh tim HACCP yg berkaitan dg penyusunan prosedur verifikasi

Keuntungan HACCP mencegah terjadinya bahaya sebelum

mencapai konsumen, meminimalkan risiko kesehatan, meningkatkan kepercayaan akan

keamanan produk suatu perusahaan.

Kerugian HACCP

Tidak cocok bila diaplikasikan untuk bahaya atau proses yang hanya sedikit diketahui,

Tidak melakukan kuantifikasi (penghitungan) atau memprioritaskan risiko,

dan tidak melakukan kuantifikasi dampak dari tambahan kontrol terhadap penurunan risiko.

Penerapan dari Aktivitas HACCP

Dalam penerapan 7 prinsip HACCP perlu diingat 5 langkah persiapan :

TAHAP I1. Pembentukan Tim2. Penetapan jenis produk3. Identifikasi sasaran

pengguna4. Pembuatan diagram alir

dan alur tata letak5. Konfirmasi bagan air dan

tata letak fasilitas

Pembentukan Tim

Utk efektivitas HACCP Terdiri dari sejumlah ahli

(pengumpulan info penting penentuan bahaya, ttk kendali kritis, batas kritis), meliputi Ketua tim Sekretaris Anggota tim (tgt jenis

mekanan dan cara pengolahan)

PENETAPAN JENIS PRODUK Produk akhir harus dideskripsi lengkap Produk hrs dijelaskan komposisi, struktur, cara

pengolahan, pewadahan, penyimpanan, cara distribusi, batas waktu awetnya dan cara penggunaannya

IDENTIFIKASI SASARAN PENGGUNA

Pengguna yg mengkonsumsi produk akhir Kelompok penduduk rawan

Bayi dan anak Ibu hamil Fisik lemah Usia lanjut

PEMBUATAN DIAGRAM ALIR DAN ALUR TATA LETAK

Diagram alir dibuat dlm analisis bahaya utk menguji proses makanan dg teliti

Setiap tahapan dlm proses digambarkan scr berurutan mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengilahan,dst s/d penanganan oleh konsumen

Diagram alir dibuat lengkap dg data teknis yg cukup Dibuat diagram tata letak peralatan utk

menunjukkan letak peralatan, penggerakan produk dan karyawan yg terlibat proses pengolahan

KONFIRMASI BAGAN ALIR DAN TATA LETAK FASILITAS

Tim HACCP hrs melakukan konfirmasi proses produksi

Apakah sesuai dg bagan alir pd seluruh tahapan dan jam operasi

Memperbaiki bagan alir dan tata letak bila diperlukan

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_Bahaya_da

n_Pengendalian_Titik_Kritis