kelompok 5

19
MAKALAH KIMIA ANORGANIK UNSUR KROMIUM DAN VANADIUM Disusun oleh: Okto Firmantri (4311413054) Lisa Ayuningtyas W (4311413080) Aya Sofia (4311413083) Affrin Selviana D (4311413084) Dosen Pengampu:  Nuni Widiarti, S.Pd., M.Si. UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Upload: eka-kasboen-arsanatravissinatraframdias

Post on 03-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

caa kerja anorganik

TRANSCRIPT

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 1/19

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

UNSUR KROMIUM DAN VANADIUM

Disusun oleh:

Okto Firmantri (4311413054)

Lisa Ayuningtyas W (4311413080)

Aya Sofia (4311413083)

Affrin Selviana D (4311413084)

Dosen Pengampu:

 Nuni Widiarti, S.Pd., M.Si.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 2/19

ii

Kata Pengantar

Puji syukur bagiAllah, Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga

selalu tercurah kepada rasul yang mulia Muhammad bin Abdullah, kepadakeeluarganya, dan para sahabatnya.

Alhamdulillha telah terselesaikan makalah Kimia Anorganik dengan Judul

“Unsur Karbon dan Silikon”. Dalam makalah ini telah dikaji mengenai mengenai

sejarah, manfaat serta dampak negatif serta sifat -sifat yang dimiliki oleh unsur-

unsur dalam golongan IV A. Semoga, apa yang terlah disajikan dan dan dibahas ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penyusun menyadari bahwa buku ajar ini banyak kekurangan, baik dari segi

materi maupun penyajianya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan

saran dari para pembaca demi perbaikan kualitas makalah ini.

Semarang, 16 Mei 2015

Penyusun

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 3/19

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... I

Kata Pengantar .................................................................................................... II 

Daftar Isi ............................................................................................................. III 

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Kromium ........................................................................................................ 3

2.2 Vanadium ....................................................................................................... 7

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 14

3.1 Simpulan ...................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15 

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 4/19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 

Latar Belakang

Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit

terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.

Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada

subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan

IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa

sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat

magnetik, warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawakompleks. Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu

Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn),

Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Unsur transisi

dapat ditemukan dikerak bumi terutama sebagai bijih mineral (bijih logam)

dengan kadar tertentu.

Unsur vanadium merupakan unsur yang memiliki bilangan oksidasi yaitu

+5, +4, +3, dan +2 dimana membentuk persenyawaannya masing-masing.

Vanadium memiliki nomor atom 23 sehingga konfigurasi elektronnya [18Ar]

3d3 4s2 dimana dapat ,melepaskan 2 sampai 5 elektron menghasilkan tingkat

oksidasi +2, +3, +4 atau +5. Berkaitan dengan atom-atom yang berikatan

dengannya memiliki sifat sangat elektronegatif seperti oksigen. Sementara itu,

unsur kromium merupakan Kromium dengan bilangan oksidasi +2, +3, dan +6

dapat membentuk beberapa persenyawaan. Kromium merupakan logam yang

kuat dan bercahaya serta sangat tahan terhadap korosi karena reaksi dengan

udara menghasilkan lapisan Cr 2O3 yang bersifat tidak berpori sehingga mampu

melindungi logam yang terlapisi dari serangan reaksi lebih lanjut. Untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai kelimpahan, sifat fisika dan kimia,

 persenyawaan dari unsur vanadium maupun kromium, maka perlu

memepelajari lebih lanjut mengenai kedua unsur ini.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 5/19

2

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah kami adalah sebagai berikut:

1.  Bagaimanakah sifat fisik dan sifat kimia dari unsur Vanadium dan

Kromium?

2.  Bagaimanakah bentuk geometri dari unsur Vanadium dan Kromium?

3.  Apa saja persenyawaan dari Unsur Vanadium dan Kromium?

4.  Bagaimana efek dari kelebihan atau kekurangan Vanadium dan Kromium?

1.3 Tujuan

Sedangkan tujuan penyusunan makalah kami yaitu:

1.  Mengetaui sifat kimia dan sifat fisika unsur vanadium dan kromium.

2.  Mengetahui bentuk geometri molekul dari vanadium dan kromium.

3.  Mengetahui persenyawaan yang dibentuk oleh vanadium dan kromium.

4.  Mengetahui manfaat dari vanadium dan kromium.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 6/19

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Vanadium (V) 

A. Sejarah Vanadium

Vanadium berasal dari kata Vanadis, yaitu nama dewi kecantikan di

Skandinavia. Disebut demikian karena kaya warna dalam senyawaannya. Pada

mulanya ditemukan oleh N.G. Selfstrom di Swedia tahuan 1830 bersama-sama

dalam bijih besi. Sesungguhnya, unsur ini telah dikenali oleh A.M. Del Rio pada

tahun 1801 dalam bijih timbel yang disebut eritronium. Unsur ini akhirnya

ditemukan ulang pada tahun 1830 oleh Sefstrom, yang menamakan unsur itu untukmemuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, karena aneka warna senyawa yang

dimilikinya. Vanadium berhasil diisolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada

tahun 1867 dengan mereduksi garam kloridanya dengan hidrogen. Vanadium tidak

dapat dimurnikan hingga kadar 99.3% – 99.8% hingga tahun 1922.

B. Sifat-sifat Vanadium

Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yangditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan

 paduan logam. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan pelindung

oksida di permukaannya. Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni di alam,

melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti

 patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit. Vanadium terbentuk pada endapan

mengandung karbon seperti minyak mentah, batubara, dan pasir tar. Cadangan

 besar vanadium dapat ditemukan di Afrika Selatan dan di Rusia. Produksi bijih

vanadium dunia sekitar 45.000 ton per tahun.Vanadium umumnya terdapat di

sebagian besar tanah dalam jumlah bervariasi dan diserap oleh tanaman. Dalam

 biologi, atom vanadium merupakan komponen penting beberapa enzim, terutama

nitrogenase vanadium yang digunakan oleh beberapa mikroorganisme nitrogen.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 7/19

4

Tabel 1. Sifat fisik dan kimia unsur vanadium

Nama Unsur  Vanadium 

Simbol V Nama Atom 23Kategori Unsur Logam TransisiGrup, Periode, Blok 5, 4, dWarna  Logam Biru-Abu-Abu-Keperakan 

Massa Atom  50,9415 (1) gmol-1 

Konfigurasi Elektron  [Ar] 3 4 

Titik Leleh 2183 K (1915 ˚C )Titik Didih 3680 K (3350 ˚) Kalor Pembentukan 21.5 kJ  Kapasitas Kalor ( 25 ˚C) 24.89 J 

Kapasitas Kalor ( 25 ˚C) 24.89 J 

C. Senyawa dari Vanadium

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 8/19

5

D. Tingkat oksidasi dan stereokimia dari unsur vanadium

E.

 Mineral sumber utama vanadium

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 9/19

6

F. Manfaat Vanadium

1.  Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatanyang digunakan dalam kecepatan tinggi.

2.  Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja.3.  Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro

vanadium atau sebagai bahan tambahan baja.4.  Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada

 baja.5.  Vanadium petoksida digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai

katalis.

6.  Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktifdengan medan magnet sebesar 175000 Gauss.

7.  Konsentrasi maksimum V2O5 yang masih diizinkan terdapat di udara adalah0.05 (selama 8 jam kerja rata-rata selama 40 jam per minggu).

8.   penggunaan industri pertama ekstensif dari logam vanadium adalah lebihdari satu abadyang lalu di chassis paduan baja vanadium-dari mobil FordModel T.

G. Efek Kesehatan Vanadium

1.  Seseorang yang terpapar debu vanadium peroksida yang ditemukan

menderita mata parah, hidung dan iritasi tenggorokan. Seseorang yang

terpapar debu vanadium peroksida yang ditemukan menderita mata

 parah,hidung dan iritasi tenggorokan.

2.  Penyerapan vanadium oleh manusia terutama terjadi melalui bahan

makanan, sepertigandum, kacang kedelai, minyak zaitun, minyak bunga

matahari, apel dan telur.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 10/19

7

3.  Ketika serapan vanadium mengambil tempat melalui udara dapat

menyebabkan bronkitisdan pneumonia.

4.  Efek akut dari vanadium adalah iritasi paru-paru, tenggorokan, mata

dan rongga hidung.

5.  Penyakit jantung dan pembuluh darah.

6.  Radang lambung dan usus.

7.  Kerusakan pada sistem saraf.

8.  Perdarahan dari hati dan ginjal.

9.  Kulit ruam.

10. Parah gemetar dan melumpuhkan.

11. Hidung berdarah dan nyeri tenggorokan.

12. Melemahnya.

13. Penyakit dan sakit kepala.

14. Pusing.

15. Perilaku perubahan.

16. Selanjutnya vanadium efek neurologis dapat menyebabkan gangguan

 pernapasan,kelumpuhan dan efek negatif pada hati dan ginjal.

17. 

Vanadium dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi hewan jantan, dan itu terakumulasi dalam plasenta wanita.

2.2 Unsur Kromium

Kromium unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau, dan keras.

Ditemukan dalam senyawa bijih kromit, FeCr 2O4 dan dalam bentuk bijih kromium,

PbCrO4 yang berwarna merah. Banyak ditemukan di Rusia, Brazil, Amerika

Serikat, dan Tasmania. Selain itu, kromium juga ditemukan di matahari, meteorit,

kerak batu, dan air laut.

A. Sejarah Kromium

Pada tahun 1797, analis dari Prancis, yang bernama Louis-Nicholas

Vauquelin menemukan “kromium“. Namun sebelumnya, Vauquelin menganalisis

zamrud dari Peru dan menemukan bahwa warna hijau adalah karena adanya unsur

 baru, yaitu kromium.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 11/19

8

Bahkan, nama kromium berasal dari kata Yunani “kroma” yang berarti

“warna”, dinamakan demikian karena banyaknya senyawa berwarna berbeda yang

diperlihatkan oleh kromium Satu atau dua tahun kemudian seorang kimiawan dari

Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris menemukan kromium dalam bijih Kromit,

Fe(CrO2)2, yang merupakan sumber utama kromit hingga sekarang.

Pada pertengahan abad ke-18 seorang analisis dari Siberia menunjukkan

 bahwa kromium terdapat cukup banyak dalam senyawa PbCrO4, tetapi juga

terdapat dalam senyawa lain. Ini akhirnya diidentifikasi sebagai kromium oksida.

Kromium oksida ditemukan pada 1797 oleh Louis-Nicholas Vauquelin.

Pada 1761, Johann Gottlob Lehmann mengunjungi Mines Beresof di lereng

Timur dari Pegunungan Ural di mana ia memperoleh sampel dari mineral merah-

oranye yang disebutnya ujung merah Siberia. Setelah kembali ke St Petersburg pada

1766, ia menganalisis mineral ini dan menemukan bahwa itu berisi "mineralisasi

dengan spar selenitic dan partikel besi". Bahkan, mineral itu crocoite, sebuah

kromat timbal (PbCrO4).

Pada tahun 1770, Peter Simon Pallas juga mengunjungi Pertambangan

Beresof dan diamatinya "merah” memimpin mineral yang sangat luar biasa yang

 belum pernah ditemukan dalam tambang lainnya. Ketika dilumatkan, itumemberikan guhr kuning indah yang dapat digunakan dalam lukisan miniatur.

Meskipun jarang dan kesulitan dengan yang diperoleh dari Pertambangan Beresof

(pengangkutan ke Eropa Barat sering mengambil dua tahun), penggunaan timbal

merah Siberia sebagai pigmen cat cepat dihargai dan itu ditambang baik sebagai

kolektor item serta untuk industri cat - kuning cerah yang terbuat dari cepat crocoite

menjadi warna modis untuk kereta bangsawan di Prancis dan Inggris.

Pada 1797, Nicolas-Louis Vauquelin, profesor kimia dan pengujian diSchool of Mines di Paris, menerima beberapa sampel bijih crocoite.. Analisis

 berikutnya mengungkapkan unsur logam baru, yang disebutnya kromium setelah

khrôma kata Yunani, yang berarti warna.

Setelah penelitian lebih lanjut dia terdeteksi jejak unsur kromium dalam

 permata memberikan karakteristik warna merah batu delima dan zamrud hijau

khas, serpentine, dan mika krom.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 12/19

9

Pada 1798, Lowitz dan Klaproth menemukan kromium dalam sampel batu

hitam berat ditemukan lebih ke utara dari Pertambangan Beresof dan pada 1799

Tassaert diidentifikasi kromium dalam mineral yang sama dari sejumlah kecil

deposit di wilayah Var Selatan-Timur Perancis. Mineral ini ia ditentukan sebagai

 besi spinel krom sekarang dikenal sebagai kromit (FeOCr 2O3).

Cadangan bijih kromit ditemukan di Pegunungan Ural sangat

meningkatkan suplai kromium untuk industri cat berkembang dan bahkan

menghasilkan bahan kimia pabrik krom disiapkan di Manchester, Inggris sekitar

1808. Pada 1827, Tyson Ishak mengidentifikasi simpanan bijih kromit di

 perbatasan Pennsylvania-Maryland dan Amerika Serikat menjadi pemasok

monopoli untuk beberapa tahun. Tapi kelas kromit deposito-tinggi ditemukan dekat

Bursa di Turki pada tahun 1848 dan dengan kelelahan dari deposito Maryland

sekitar 1860, Turki yang kemudian menjadi sumber utama pasokan. Hal itu

 berlangsung selama bertahun-tahun sampai pertambangan bijih kromium dimulai

di India dan Afrika Selatan sekitar 1906. Dan meskipun pigmen cat tetap menjadi

aplikasi utama selama bertahun-tahun, kromium memiliki kegunaan lain: Kochlin

memperkenalkan penggunaan kalium dikromat sebagai mordan dalam

industri pencelupan pada tahun 1820.Penggunaan garam kromium dalam penyamakan kulit diadopsi secara

komersial pada tahun 1884. Sementara kromit pertama kali digunakan sebagai

 bahan tahan api di Perancis pada tahun 1879, penggunaan sebenarnya dimulai di

Britania pada tahun 1886.

Paten pertama untuk penggunaan kromium dalam baja telah diberikan

tahun 1865, tetapi skala besar menggunakan kromium harus menunggu sampai

logam kromium bisa diproduksi oleh rute-termal alumino, dikembangkan padaawal 1900-an dan ketika tungku busur listrik bisa mencium bau kromit ke dalam

 paduan master, ferrochromium. Sementara finishing logam membawa

kecemerlangan untuk ditambahkan ke katalog warna krom, sebuah panggilan yang

 benar datang dengan penemuan dari baja stainless, untuk krom adalah bahan yang

membuat stainless steel.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 13/19

10

B. Sifat fisika dan kimia unsur kromium

Tabel 2 . Sifat fisika unsur kromium

Tabel 3. Sifat kimia unsur kromium

 Nomor Atom 24Massa Atom 51,9961 g/molGolongan, periode, blok VI B, 4, dKonfigurasi elektron [Ar] 3d5 4s1 Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1Afinitas electron 64,3 kJ / mol -1 Ikatan energi dalam gas 142,9 ± 5,4 kJ / mol -1. Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm

Massa Jenis 7,15 g/cm3 (250C)Titik Lebur 2180 K, 19070C, 3465 ° FTitik Didih 2944 K, 26710C, 4840 ° FEntalpi Peleburan 20,5 kJ mol -1 Panas Penguapan 339 kJ mol -1 Entalpi Atomisasi 397 kJ mol -1 Kapasitas Kalor (250C) 23,25 J/mol.K

Konduktivitas Termal 94 W m-1

 K-1

 Koefisien ekspansi termal linier 4,9 x 10 -6 K -1 Kepadatan 7,140 kg m -3 Volum Molar 7,23 cm 3 Sifat Resistivitas listrik 12,7 10 -8 Ω m

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 14/19

11

C. Tingkat oksidasi dan stereokimia dari krom

D. Mineral sumber Kromium

Sumber kromium dapat berasal dari : 

1.  Pabrik yang memproduksi semen yang mengandung kromium

2.  Pembakaran sampah di kota – kota dan sampah yang berbentuk lumpur

3.  Kendaraan bermotor (knalpot)

4.  Menara AC yang menggunakan kromium sebagai inhibitor

5.  Limbah cair yang berasal dari lapis listrik, penyamakan kulit, dan industri

tekstil6.  Sampah dari industri yang menggunakan krom

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 15/19

12

E. Persenyawaan Cr

Kromium (III)

1. 

Keadaan oksidasi 3 adalah yang paling stabil.2.  Kromium (III) dapat diperoleh dengan melarutkan unsur kromium dalam

asam seperti asam klorida atau asam sulfat.

3.  Cr 3+ ion memiliki jari-jari yang sama (0.63 Å).

4.  Yang tersedia secara komersial kromium (III) klorida hidrat adalah

kompleks hijau tua [CrCl2  (H2O)4] Cl, hijau pucat [CrCl(H2O)5]Cl2, dan

ungu [Cr(H2O)6]Cl3.

Kromium (IV)

1.  Senyawa Kromium (IV) (dalam bilangan oksidasi 4) sedikit lebih stabil

daripada krom (V) senyawa.

2.  Tetrahedral, CRF4, CrCl4, dan CrBr 4, dapat diproduksi oleh bereaksi

trihalida (CRX3) dengan kelebihan jumlah yang sesuai halogen pada

temperatur tinggi.

3.  Sebagian besar senyawa rentan terhadap reaksi dan tidak stabil dalam air.

Kromium (V)

1.  Padat merah ini memiliki titik lebur 30°C dan titik didih 117°C, dan dapat

disintesis oleh fluorin bereaksi dengan kromium pada 400°C dan tekanan

200 bar.

2.  Peroxochromate Kalium (K 3[Cr(O2)4]) dibuat dengan mereaksikan kalium

kromat dengan hidrogen peroksida pada temperatur rendah.

3.  Stabil pada suhu kamar tetapi terurai secara spontan pada 150-170 °C.

Kromium (VI)

1.  Kromium (VI) senyawa oksidan yang kuat, kecuali heksafluorida,

mengandung oksigen sebagai ligan, seperti kromat anion (CrO42-) dan

chromyl klorida (CrO2Cl2).

2.  Kromat industri dihasilkan oleh memanggang oksidatif darikromit bijih

dengan kalsium atau natrium karbonat.

3.  Kromium (VI) dalam larutan senyawa dapat dideteksi dengan

menambahkan asam peroksida hidrogensolusi.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 16/19

13

F. Manfaat Kromium

1.  Sebagai pengeras baja dan pembuatan stainless steel

2. 

Digunakan dalam plating dan untuk mencegah korosi3.  Untuk memberikan warna hijau pada kaca zamrud

4.  Sebagai katalis, seperti K ₂Cr ₂O₇ 

5.  Merupakan suatu pigmen, khususnya krom kuning

6.  Sebagai mordants dalam industri kecil

7.  Industri yang tahan panas

8.  Dibidang biologi kromium memiliki peran dalam metabolisme glukosa.

9.  Sebagai aplikasi medis

10. Sebagai pigmen merah untuk cat minyak

11. Digunakan dalam pembuatan batu permata yang berwarna

12.  Bahan baku dalam pembuatan kembang api

G. Efek kesehatan Kromium

1.  Pemajanan akut kromium menyebabkan nekrosis hepar

2.  Bila terjadi 20% tubuh tersiram asam kromat akan mengakibatkan

kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.

3.  Gangguan pada ginjal terjadi setelah menghirup dan menelan kromium.

4.  Efek iritasi paru-paru terjadi pada pemajanan (menghirup debu kromium)

dalam jangka panjang.

5. 

Karakteristik luka karena krom, yaitu:a)  Mula-mula melepuh ( papulae) kemudian terbentuk luka dengan tepi

yang meninggi dan keras

 b)  Penyembuhan luka lambat

c)  Luka tidak sakit

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 17/19

14

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijabarkan di dalam makalah, maka dapat

diambil kesimpulan:

1.  Vanadium adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang

ditemukan dalam mineral tertentu dan digunakan terutama untuk menghasilkan

 paduan logam. Vanadium tahan terhadap korosi karena memiliki lapisan

 pelindung oksida di permukaannya. Vanadium tidak pernah ditemukan secara

murni di alam, melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit.

2.  Kromium unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau, dan keras.

Ditemukan dalam senyawa bijih kromit, FeCr 2O4 dan dalam bentuk bijih

kromium, PbCrO4 yang berwarna merah.

3.  Kromium dan Vanadium mempunyai dampak positif dan negatif terhadap

makhluk hidup dan juga pada lingkungan.

3.2 Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun

 penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini.

Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, kami juga butuh

saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik

daripada masa sebelumnya.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 18/19

15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Kromium. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium), diakses tanggal

1 Juni 2015.

Anonim. 2015. Vanadium. (http://id.wikipedia.org/wiki/Vanadium), diakses

tanggal 1 Juni 2015.

Sugiyarto, Kristian H., 2003.  Kimia Anorganik II . Yogyakarta: Jurusan Kimia

FMIPA UNY.

7/21/2019 KELOMPOK 5

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-5-56d8162c16e1d 19/19

16

DAFTAR PERTANYAAN

• Melinda Dwi Lestari: reaksi lengkap dari V2O5 + H2SO4 

• Lulua Romjanah: Dibidang biologi kromium memiliki peran dalam

metabolisme glukosa?

• Duwanda Anawaristiawan: Senyawa apa yang paling tahan korosi? V atau

Cr?

• Yogo Setiawan: Apakah yang dimaksud dengan mineral spesimen?

• Melinda Dwi Lestari: Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis

[pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat serta dalam pembuatan

keramik], bagaimana prosesnya?

• Sinta Herawati: Reaksi V2O5 dengan Cl

• Muhammad Afif: Pemajanan akut kromium menyebabkan nekrosis hepar?