kelompok 5

14

Click here to load reader

Upload: mahfudridoironggomania

Post on 06-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 5

KELOMPOK 5

Nama kelompok:Dwi zahratus (6713040002)Hirliando(6713040012)Jati widyanto (6713040015)Nibras budi (6713040017)Wildan handy(6713040026)Miftahus syifa’ (6713040029)

Page 2: Kelompok 5

Deskripsi

Page 3: Kelompok 5

Jembatan Rangka Batang

struktur jembatan baja rangka batang mempunyai tipe rangka yang banyak jenisnya. Struktur jembatan rangka batang dengan material profil-profil baja digunakan pada jembatan dengan bentang yang relatif panjang. Susunan dari struktur jembatan rangka batang ini terdiri dari ; Struktur rangka batang dipasang di bagian kiri-kanan yang merupakan Gelagar Induk, yang menopang Gelagar Melintang dan gelagar memanjang yang bekerja menahan beban kerja dari lantai kendaraan,

Page 4: Kelompok 5

Jenis pengelasan

Butt join digunakan untuk menggabungkan dua plat, dengan hasil plate menyambung kontinu. Dalam hal ini butt join digunakan untuk menyambung bagian jembatan yang memanjang, dengan posisi pengelasan vertikal horizontalLasan filet dapat digunakan untuk menghubungkan dua bagian permukaan dengan yang memiliki sudut kemiringan, Pengelasan ini biasa diartikan dengan sambungan “T”, yaitu untuk mengelas pada bagian struktur jembatan (rangka jembatan).

Page 5: Kelompok 5

bagian dalam struktur jembatan

Struktur jembatan terbagi atas Konstruksi Bangunan atas (Superstructure) dan Konstruksi Bangunan Bawah (Substructure), yang terdiri atas bagian-bagian struktur sebagai berikut :

1.Struktur Bangunan Atas (Superstructure) :Merupakan struktur yang langsung menerima semua beban termasuk Beban hidup lalu-lintas dan berat sendiri struktur, bentuk struktur bangunan atas ini menggambarkan tipe atau jenis strukutur jembatan. Bangunan atas terdiri dari bagian-bagian :

a. Pelat Lantai Kendaraan Merupakan bagian konstruksi jembatan yang langsung menerima beban lalu-lintas yang berjalan di atasnya, yang di dalam perencanaan diperhitungkan terhadap beban hidup/muatan “T” dari tekanan gandar roda kendaraan dan berat konstruksi yang dipikulnya (termasuk berat sendiri lantai). b. Trotoar Merupakan bagian layanan jembatan yang digunakan untuk sarana pejalan kaki, yang berada dibagian pinggir kiri-kanan lantai kendaraan. Ketinggian permukaan lantai Trotoir dibuat lebih tinggi dari pada ketinggian permukaan lapisan aus lantai kendaraan c. Tiang Sandaran :Tiang sandaran yang dilengkapi dengan pipa sandaran merupakan bagian struktur jembatan yang dipasang dibagian tepi luar lantai Trotoar sepanjang bentangjembatan berfungsi sebagai pengaman untuk pejalan kaki yang lewat diatas trotoar, juga merupakan konstruksi pelindung bila terjadi kecelakaan lalu-lintas.

Page 6: Kelompok 5

d. Gelagar Memanjang (Balok lantai)Merupakan bagian konstruksi jembatan yang berfungsi memikul lantai kendaraan yang kemudian meneruskan beban-beban tersebut kebagian konstruksi di bawahnya.e. Gelagar Melintang Adalah bagian konstruksi yang berada di bawah gelagar memanjang untuk memikul memikul gelagar memanjang yang kan diteruskan ke gelagar induk. Gelagar ini akan menahan momen lentur dan momen punteir bila terjadi gaya-gaya arah melintang jembatan seperti angina dan gempaf. Gelagar Induk Merupakan bagian utama konstruksi bangunan atas, yang berfungsi meneruskan seluruh beban yang diterima bangunan atas dan diteruskan ke bangunan bawah. Gelagar induk biasanya biasanya berupa Rangka batang atau balok Girder dan Balok Kompositg. Tumpuan JembatanSebagai bagian struktur yang diletakkan diatas Abutmen dan Pilar sebagai landasan Gelagar Induk menumpu di bagian struktur bawah. Bahan yang sering digunakan Sebagai Tumpaun ini adalah Basi Cor (Berupa Roll dan Engsel), dan Lempengan Super Rubber Elasitic yang dilapisi pelat baja.

Page 7: Kelompok 5

2) Struktur Bawah (Substructures)Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.Struktur bawah jembatan umumnya meliputi :a) Pangkal jembatan (Abutment)b) Pilar jembatan (Pier)

Page 8: Kelompok 5

Beban pada stuktur jembatan

Dalam analisis pembebanan aksi-aksi beban perpindahan dan pengaruh lain terbagi menjadi 2 yaitu:a.Beban primerBeban primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan, yang terdiri dari: beban mati, beban hidup, beban kejutb.Beban sekunderBeban sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam penghitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan.

Page 9: Kelompok 5

Beban primer

1. Beban MatiBeban mati adalah semua muatan yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan tetap yang dianggap merupakan satu satuan dengan jembatan.Dalam menentukan besarnya muatan mati harus dipergunakan nilai berat volume untuk bahan-bahan bangunan.contoh beban mati pada jembatan: berat beton, berat aspal, berat baja, berat pasangan bata, berat plesteran dll.

Page 10: Kelompok 5

2. Beban HidupYang termasuk dengan beban hidup adalah beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan bergerak lalu lintas dan/atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan. Berdasarkan PPPJJR-1987, halaman 5-7, beban hidup  yang ditinjau terdiri dari :a.Beban “T”(Beban lantai kendaraan)Beban “T” merupakan beban kendaraan truk yang mempunyai beban roda ganda (Dual Wheel Load) sebesar 10 ton, yang bekerja pada seluruh lebar bagian jembatan yang dingunakan untuk lalu lintas kendaraan.b. Beban “D”(Jalur lalu lintas )Beban “D” adalah susunan beban pada setiap jalur lalu lintas yang terdiri dari beban garis “P” ton per jalur lalu lintas (P = 12 ton) dan beban terbagi rata “q” ton per meter panjang per jalur sebagai berikut:

q = 2,2 t/m                                                    untuk L < 30 m.q = 2,2 t/m – {(1,1/60) x (L – 30)} t/m        untuk 30 m < L < 60 m.q = 1,1{1 + (30/L)}                                      untuk L > 60 m.

Ketentuan penggunaan beban “D” dalam arah melintang jembatan sebagai berikut: Untuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan < 5,50 m, beban “D” sepenuhnya (100%) harus dibebankan pada seluruh jembatan. Untuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan > 5,50 m, beban “D” sepenuhnya (100%) dibebankan pada lebar jalur 5,50 m sedangkan lebar selebihnya dibebani hanya separuh beban “D” (50%).contoh beban hidup pada jembatan: beban kendaraan yang melintas, beban orang berjalan dll.

Page 11: Kelompok 5

3.beban kejutBeban kejut merupakan factor untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh getaran dan pengaruh dinamis lainnya.tegangan-tegangan akibat beban garis (P) harus dikalikan dengan koefisien kejut. Sedangkan beban terbagi rata (q) dan beban terpusat (T) tidak dikalikan dengan koefisien kejut. Besarnya koefisien kejut ditentukan dengan rumus:

k = 1 + ((20  / (50+L))

Page 12: Kelompok 5

Beban sekunder

1.Beban anginBeban Angin adalah semua beban yang bekerja pada struktur (bagian struktur) yang disebabkan oleh selisih tekanan udara (angin).Dalam perencanaan jembatan rangka batang, beban angin lateral diasumsikan terjadi pada dua bidang yaitu:·Beban angin pada rangka utama.Beban angin ini dipikul oleh ikatan angin atas dan ikatan angin bawah.·Beban angin pada bidang kendaraanBeban angin ini dipikul oleh ikatan angin bawah saja. Dalam perencanaan untuk jembatan terbuka, beban angin yang terjadi dipikul semua oleh ikatan angin bawah.

Page 13: Kelompok 5

2.Beban gempaBeban Gempa adalah semua beban yang bekerja pada struktur yang diakibatkan oleh gerakan tanah yang merupakan akibat dari gempa bumi. (baik gempa tektonik atau vulkanik) yang akan mempengaruhi struktur tersebut.Bekerja kearah horizontal pada titik berat kontruksi.

Page 14: Kelompok 5

Analisa kekuatan

• Kekuatan pada rangka jembatan tergantung pada kekuatan sambungan las, yaitu jenis elektroda yang digunakan dan jenis sambungannya (fillet/butt) join

• Tegangan yang dialami tergantung pada beban yang diterima oleh sambungan las tersebut dan tegangan tersebut tidak boleh melebihi yield strength elektroda