kelompok 4-nemathelminthes

31
Kelompok 4 Anggota: 1. Vella Sri OKtavia 1211012044 2. Amrina Rasyada 1211012047 3. Intan Permata Sari 1211012048 4. Sauqi Akbar 1211012051 5. Ronita Afriani 1211012052 6. Fitria Lavita Agresa 1211013001

Upload: orindia-suarmin

Post on 14-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: kelompok 4-nemathelminthes

Kelompok 4

Anggota:1. Vella Sri OKtavia 12110120442. Amrina Rasyada 12110120473. Intan Permata Sari 1211012048

4. Sauqi Akbar 12110120515. Ronita Afriani 1211012052

6. Fitria Lavita Agresa 1211013001

Page 2: kelompok 4-nemathelminthes
Page 3: kelompok 4-nemathelminthes

Pendahuluan• Albendazole dan mebendazole merupakan terapi

yang efektif untuk pengobatan Ascaris lumbricoides.• Beberapa daerah di Afrika dan amerika selatan

melaporkan adanya kasus resistensi terhadap obat tersebut. Sedangkan di Asia, tidak ada laporan kasus mengenai resistensi obat ini.

• Kesamaan demografi, dan masih rendahnya higenis dan serta nutrisi membuat dokter harus waspada terhadap kemungkinan resistensi tersebut.

Page 4: kelompok 4-nemathelminthes

• Aspek ini demikian penting karena A.lumbricoides menyerang anak-anak usia sekolah.

• Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah ada resistensi terhadap albendazole dan mebendazole dalam pengobatan A. lumbricoides di wilayah ini. Penelitian ini tidak hanya didesain untuk mengetahui kemungkinan hubungan khasiat dengan resistensi obat tetapi juga untuk mengetahui efektivitas obat terhadap pemberantasan telur A.lumbricoides.

Page 5: kelompok 4-nemathelminthes

Material dan Metode• Penelitian dilakukan pada siswa sekolah dasar di dua

daerah yang berbeda di provinsi Sumatra Utara yaitu Aek Nabara Selatan-Labuhan Batu dan Kabanjahe-Tanah Karo. Kedua daerah ini dipilih berdasarkan laporan survey dari departemen kesehatan masyarakat bahwa kedua daerah tersebut merupakan daerah endemik infeksi A.lumbricoides.

• Hari Persiapan: pengumpulan feses siswa sekolah dasar lalu diperiksa menggunakan metode Kato-Katz.

Page 6: kelompok 4-nemathelminthes

• Sampel yang terinfeksi oleh infeksi tunggal Trichruris trichiura, cacing tambang atau Enterobius vermicularis dikeluarkan.

• Sedangkan Sampel yang terinfeksi oleh infeksi tunggal maupun campuran A.lumbricoides dikumpulkan.

• Dari hasil pemeriksaan tersebut didapat 229 siswa yang positif terinfeksi A.lumbricoides.

• Jumlah telur cacing pada masing-masing sampel digunakan sebagai data dasar untuk angka kesembuhan dan untuk mengetahui tingkat pengurangan telur dan juga untuk mengklasifikasikan sampel tinja.

Page 7: kelompok 4-nemathelminthes

• Klasifikasi sampel feses berdasarkan jumlah telur per gram feses (epg), dimana :

epg < 5 000 : infeksi ringanepg 5.000-49.999 : infeksi sedang epg > 50 000 : infeksi berat

• Hari-0 : semua anak yang terinfeksi dibagi menjadi dua kelompok secara acak dimana kelompok tersebut akan diberi 400mg albendazole dosis tunggal dan 500mg mebendazole dosis tunggal.

Page 8: kelompok 4-nemathelminthes

• Hari ke-1 : sampel dikultur untuk melihat perkembangan telur.

• Minggu 1 : a. Penghitungan jumlah telur dengan metode Kato-

Katz.b. Pengamatan dan penghitungan stage

pematangan telur dari kultur telur.Hal ini juga dilakukan pada minggu ke-3 dan ke-4. Pematangan telur dimulai dari satu sel, dua atau lebih sel dan embrio. Hasil pada masing-masing stage dibuat dalam bentuk persentase dari jumlah telur total.

Page 9: kelompok 4-nemathelminthes

• Prosedur kultur : feses dimasukkan ke dalam botol plastik yang telah diberi tanda, penguji memindahkannya dengan spatula. Setelah itu feses direndam dengan 30mL kalium bikromat 2% pada temperatur kamar selama 4 minggu. Lalu dilakukan pengamatan.

• Selain itu juga dilakukan analisis statistik menggunakan Wilcoxon-rank-sum test dan Chi-square test untuk melihat perbedaan antara antihemintik dan intensitas infeksi A.lumbricoides.

Page 10: kelompok 4-nemathelminthes

Hasil• Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan

metode Kato Katz, didapat 229 sampel terinfeksi A.lumbricoides dimana 189 sampel infeksi ringan, 38 sampel infeksi sedang, dan 2 sampel infeksi berat.

• Selanjutnya secara acak dibagi menjadi dua kelompok dimana 123 anak diberi albendazole dan 106 anak diberi mebendazole.

• Berdasarkan intensitas infeksi, kedua kelompok perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan (P> 0,05).

Page 11: kelompok 4-nemathelminthes

• Penghitungan angka kesembuhan dan penurunan jumlah telur menggunakan sampel pada hari persiapan dan minggu pertama. Hasil yang didapat tidak ada perbedaan antara albendazole dan mebendazole (P>0.05).

Page 12: kelompok 4-nemathelminthes

• Tetapi pada embrio, terdapat ada perbedaan pola. Pada pola albendazole, ada peningkatan jumlah embrio selama 3 minggu tapi mengalami penurunan pada minggu berikutnya. Sedangkan pada mebendazole, jumlah embrio meningkat secara signifikan dari awal sampai minggu keempat kultur.

• Untuk melihat evolusi pematangan telur selam 4 minggu pengobatan, didapat dari analisis statistik yang hasilnya terdapat perbedaan signifikan antara albendazole dan mebendazole dalam pemberantasan telur A.Lumbricoides (P<0.01).

Page 13: kelompok 4-nemathelminthes
Page 14: kelompok 4-nemathelminthes

Kesimpulan

• Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada bukti adanya kasus resistensi albendazole dan mebendazole di daerah ini.

• Berdasarkan hasil kultur yang dilakukan, Albendazole dosis tunggal lebih baik dalam pemberantasan telur A.lumbricoides.

Page 15: kelompok 4-nemathelminthes

PARASITIC WORMS FOUND IN STOMACH WHILE DOING UPPER

GASTRO-INTESTINAL ENDOSCOPY AND STUDY OF THE DIFFERENCES

BETWEEN ADULT HOOKWORMS AND LARVA OF ANISAKIS SIMPLEX

INFECTING STOMACH

Page 16: kelompok 4-nemathelminthes

PENDAHULUAN• Hookworm biasanya dilaporkan terdapat pada

duodenum yang diketahui melalui gastrointestinal endoskopi khususnya didaerah tropis dan subtropis

• Tapi susah menemukan hookmworm tersebut di perut ketika melakukan upper gastro-intestinal endoskopi

• Cacing parasit lain seperti larva anisakis simpleks juga ditemukan diperut terutama pada pasien yang telah mengkonsumsi raw fish

• Karena keduanya bisa terdapat diperut manusia perbedaan penting antara keduanya diteliti pada artikel ini

Page 17: kelompok 4-nemathelminthes

MATERIALS AND METHODS • This study was conducted in the

department of general surgery, Aarupadai Veedu Medical College and Hospital, Puducherry

• 707 pasien yang dilakukan upper gastro-intestinal endoscopy dalam periode 2 tahun 8 bulan, dari mei 2009 sampai desember 2011

• Masing-masing pasien diperiksa perutnya untuk menemukan adanya cacing parasit

Page 18: kelompok 4-nemathelminthes

HASIL• Dari 707 pasien, ditemukan 1 pasien yang

memiliki hookworm diperutnya ketika dilakukan upper gastro-intestinal endoskopi

• Pasien pria umur 30 tahun mengalami persistent epigastric pain selama 1 bulan dan dilakukan upper gastro-intestinal endoskopi

• Dan tidak diduga, ditemukan a single hookworm pada antrum dari stomach pasien

• Erosi ringan juga ditemukan pada antrum gastric di dekat ditemukannya hookworm

Page 19: kelompok 4-nemathelminthes

CONT...• Pasien juga mengalami bile refluks dari

duodenum ke stomach (duodeno-gastric refluks) penyebabnya karena perpindahan hookworm dari duodenum menuju antrum perut pasien

• Pasien diobati dengan single dose albendazol 400 mg dan simtomsnya teratasi

Page 20: kelompok 4-nemathelminthes

Hookworms occurring in stomach • Semua caing intestinal dewasa ditemukan

dengan panjang ½ inch dan biasanya ditemukan di duodenum dengan nama ancylostoma duodenale.

• Tapi telah ditemukan beberapa laporan bahwa telah ditemukan hookworm di stomach ketika dilakukan gastro-intestinal endoskopi

• Pada laporan duodeno-gastric refluks ditemukan hookworm tersebut pada antrum stomach

Page 21: kelompok 4-nemathelminthes

DISCUSSION • Hookworm biasanya ditemukan di

duodenum namun juga ditemukan pada stomach walaupun kasusnya jarang ditemukan

Page 22: kelompok 4-nemathelminthes

OTHER PARASITIC WORMS OCCURRING IN STOMACH(ANISAKIS SIMPLEX)

• Temuan cacing yang melekat pada mukosa lambung manusia adalah hal yang luar biasa karena suasana yang tidak sesuai (berlawanan) karena lambung memiliki pH asam

• Namun cacing parasit lain seperti larva anisakis simpleks dilaporkan juga stomach, khususnya pada pasien yang mengkonsumsi raw fish

• Parasit tersebut mempunyai layer protektifuntuk melindungi diri dari asam lambung dan hidup membuat lubang di dinding gastric

• Larva anisakis simpleks berkembang menjadi dewasa hanya pada mamalia laut

• Pada manusia dia tidak bisa hidup dan mati dalam beberapa minggu.• Tapi selama hidup di stomach, cacing tersebut akan menyebabkan

srasa sakit dan mual• Panjang parasit ini 2 cm

Page 23: kelompok 4-nemathelminthes

GASTRIC ANISAKIASIS • Diagnosa anisakiasis adalah dengan gastroskopy

sehingga bisa dilakukan pengobatan dan menyembuhkan pasien

• Kasus angina akut seperti nyeri dada karena karena gastrik anisakiasis juga dilaporkan pada pasien yang ditemukan larva anisakis simpleks pada mukosa gastriknyas yang dilihat dengan endoskopi

• Ekstraksi endoskopi larva adalah prosedur yang paling efektif dalam berurusan dengan anisakiasis lambung akut

Page 24: kelompok 4-nemathelminthes

CONT..• Namun disis lain hookwormyang menginfeksi

duodenum dan jarang di stomach bisa dengan mudah diterapi dengan single dose albendazol 400 mg dan ekstraksi endoskopi tidak diperlukan

• Sedangkan gastro-intestinal ekstraksi diperlukan untuk diagnosa infeksi parasit seperti infeks hookworm pada duodenum dan infeksi gastric oleh larva anisakis simpleks

Page 25: kelompok 4-nemathelminthes

Differences between adult hookworms and larva of anisakis simplex

NO

Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

1. Infeksi terjadi karena berjalan tanpa alas kaki.

Infeksi terjadi karena mengkonsumsi raw fish

2. Infeksi sangat biasa terjadi di india Infeksi tidak biasa terjadi di india dan hanya biasa terjadi pada negara oriental dimana masyarakatnya mengkonsumsi raw fish (ikan mentah)

Page 26: kelompok 4-nemathelminthes

Differences between adult hookworms and larva of anisakis simplex

NO Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

3. Hanya hookworm dewasa yang ditemukan di duodenum dan jarang ditemukan pada stomach . Larvanya tidak ditemukan pada duodenum maupun stomach

Hanya larva anisakis simpleks yang ditemukan di stomach . Larva mati sebelum mencapai dewasa . Larva anisakis simpleks berkembang biak pada mamalia laut

4. Hookworm dewasa biasanya ditemukan pada duodenum

Larva anisakis simpleks umumnya ditemukan pada stomach sedangkan infeksinya disebut gastric anisakiasis

Page 27: kelompok 4-nemathelminthes

Differences between adult hookworms and larva of anisakis simplex

NO Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

Adult hookworms [ancylostoma duodenale/necator americanus]

5. Panjang hookworm dewasa 0.8-1.3 cm lebih kecil daripada larva anisakis simpleks

Panjang larva anisakis simpleks 2 cm. Dan lebih panjang dari hookworm dewasa

.6 Infeksi hookworm pada stomach tidak terjadi secara akut atau gejala akut yang parah seperti nyeri dada berat atau nyeri perut akut

Gastric anisasiakis biasanya terjadi akut atau dengan gejala akut berat seperti nyeri dada berat atau nyeri perut akut

7. Infeksi hookworm dengan mudah diterapi dengan single dose albendazol 400 mg dan ekstrasi endoskopi tidak diperlukan

Albendazol tidak efektif untuk mengatasi gejala akut dan ekstraksi endoskopi dari larva anisakis simpleks dari stomach adalah treatment yang terbaik

Page 28: kelompok 4-nemathelminthes

CONCLUSION

• Hence upper gastro-intestinal endoscopy is a very useful investigation to diagnose parasitic infection like hookworm infection of stomach and gastric infection by the larva of anisakis simplex .

Page 29: kelompok 4-nemathelminthes
Page 30: kelompok 4-nemathelminthes
Page 31: kelompok 4-nemathelminthes