kelompok 4 bahasa indonesia

21
“KALIMAT” A.Definisi Dan Ciri-Ciri Kalimat Di dalam bahasa Indonesia ada yang di sebut dengan “Kalimat” di mana terdiri dari banyak susunan kata-kata dalam suatu baris atau bait. Kali ini kami akan menjelas definisi dari kalimat . Berikut ini adalah beberapa definisi kalimat yang berbeda dari tiap pemikiran. 1.) Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir 2.) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan kalimat tulisan di awali dengan huruf capital dan terdapat tanda baca seperti koma,tanda Tanya,tanda seru,dan titik. Kalimat juga merupakan awal dari pembentukan sebuah kalimat. Kalimat juga memiliki ciri-ciri yang di kemukakan oleh Susilo (1990) yaitu bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Kelima ciri tersebut ialah ciri umum sebuah kalimat. kalimat yang memenuhi kelima ciri tersebut ialah kalimat bahasa Indonesia, namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku. Contoh : tempat itu dijadikan tempat pertemuan bagi pihak yang bertikai di Poso” Kalimat ini bukanlah kalimat baku meskipun memiliki kelima ciri kalimat diatas. Hal itu karena tidak terlihat unsur subjek di dalam kalimat tersebut. Ciri kalimat baku menurut Susilo (1990), yaitu: gramatikal, masuk akal, bebas dari unsur mubazir, bebas dari kontaminasi, bebas dari interfensi, sesuai

Upload: epri-le-dakos

Post on 11-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hah

TRANSCRIPT

KALIMAT A.Definisi Dan Ciri-Ciri KalimatDi dalam bahasa Indonesia ada yang di sebut dengan Kalimat di mana terdiri dari banyak susunan kata-kata dalam suatu baris atau bait. Kali ini kami akan menjelas definisi dari kalimat . Berikut ini adalah beberapa definisi kalimat yang berbeda dari tiap pemikiran.1.) Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir 2.) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimatdiungkapkan dengan suara yang naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi. Sedangkan kalimat tulisan di awali dengan huruf capital dan terdapat tanda baca seperti koma,tanda Tanya,tanda seru,dan titik.Kalimat juga merupakan awal dari pembentukan sebuah kalimat. Kalimat juga memiliki ciri-ciri yang di kemukakan oleh Susilo (1990) yaitu bermakna, bersistem urutan frase, dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan kalimat yang lain, berjeda dan berhenti dengan berakhirnya intonasi. Kelima ciri tersebut ialah ciri umum sebuah kalimat. kalimat yang memenuhi kelima ciri tersebut ialah kalimat bahasa Indonesia, namun hal itu belum menjamin bahwa kalimat itu ialah kalimat bahasa Indonesia baku.Contoh : tempat itu dijadikan tempat pertemuan bagi pihak yang bertikai di PosoKalimat ini bukanlah kalimat baku meskipun memiliki kelima ciri kalimat diatas. Hal itu karena tidak terlihat unsur subjek di dalam kalimat tersebut. Ciri kalimat baku menurut Susilo (1990), yaitu: gramatikal, masuk akal, bebas dari unsur mubazir, bebas dari kontaminasi, bebas dari interfensi, sesuai dengan ejaan yang berlaku dan sesuai dengan lafal bahasa Indonesia. Kalimat GramatikalKalimat baku harus gramatikal, yaitu kalimat baku yang harus memenuhi kaidah yang berlaku di dalam bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah tersebut menurut Susilo (1990) ialah harus memenuhi tata kalimat (sintaksis), tata frase (frasiologi), tata morfem (morfologi) dan tata fonem (fonemik, fonologi). Kalimat bahasa Indonesia secara gramatikal setidaknya terdiri atas unsur subjek dan unsur predikat. Sebuah kalimat dapat berdiri sendiri meskipun tanpa objek atau keterangan, tapi unsur subjek dan predikat tidak dapat ditinggalkan. Karena kedua unsur ini (subjek dan predikat) memiliki sifat ketergantungan. Unsur subjek tidak akan memiliki makna tanpa unsur predikat, begitu pula sebaliknya dengan unsur predikat takkan memiliki makna tanpa adanya unsur subjek.

Contoh kalimat:George W. Bush telah kehilangan akal untuk menemukan keberadaan Usamah.Kalimat diatas terdiri dari unsur subjekGeoarge W. Bush, unsur predikatkehilangan akal, dan unsur keteranganuntuk menemukan keberadaan Usamah. Jika unsur keterangan dihilangkan maka kalimat itu masih dapat diterima dalam tatanan kalimat bahasa Indonesia. Tapi, lain halnya jika unsur subjek atau unsur predikatnya dihilangkan maka kalimat itu menjadi tak memiliki makna.

Kata-kata Mubazir Dalam Bahasa IndonesiaDalam pembuatan kalimat pemakaian kata-kata harus diperhitungkan penggunaan fungsinya. Jika, ada unsur kata yang tidak berfungsi dalam sebuah kalimat akan menimbulkan kalimat menjadi tidak baku. Menurut Susilo (1990) kata-kata mubazir ialah kata-kata yang tidak berarti dan tidak berfungsi. Unsur mubazir dalam suatu kalimat dapat disebabkan oleh faktor bahasa asing. Misalnya kataadalahpada kalimatgadis itu adalah mahasiswa unesa. Kataadalahmerupakan pengaruhto be (is)dalam bahasa inggristhe girl is unesa student.To be (is)dalam bahasa Inggris merupakan sendi kalimat yang tak bisa ditinggalkan (badudu, 1980:132). Struktur bahasa Indonesia berbeda dengan struktur bahasa Inggris, sehingga pemakaian kataadalahdalam kalimatgadis itu adalah mahasiswa unesatidak diperlukan dalam struktur bahasa Indonesia. Pemakaian dua kata yang sama dalam sebuah kalimat juga merupakan pembubaziran kata, seperti dalam kata:demi untuk,agar supaya,amat sangat,mulai dari, sejak dari. Seharusnya hanya salah satunya yang dipakai tidak perlu memakai keduanya. Misalnya:demiatauuntuk,agaratausupaya,amatatausangat,mulaiataudari,sejakataudari.

KontaminasiKontaminasi berarti rancu atau kacau. Kontaminasi dalam bahasa Indonesia berarti kerancuan akibat munculnya dua bentuk yang sama dalam sebuah kalimat. Susilo (1990:10) menyatakan kontaminasi merupakan kerancuan dua kalimat, dua unsur atau dua struktur, biasanya dapat dikembalikan pada bentuk asalnya.Kerancuan dalam bahasa Indonesia oleh badudu (1980:60) dibedakan menjadi tiga macam, yaitu;1. Kontaminasi bentuk kata, kontaminasi bentuk kata merupakan kerancuan yang diakibatkan oleh pembentukkan kata-kata baru. Katadipelajarkanmerupakan unsur kontaminasi yang berasal dari dua bentukdipelajaridandiajarkan. Katamengenyampingkanjuga merupakan kerancuan bentuk kata. Kata ini berasal dari kata dasarsampinglalu diikuti kata depankeyang menjadike samping. Katake sampinglalu mengalami penambahan imbuhanme-kansehingga merubahnyanya menjadi katamengesampingkan. Kata darassampingjuga ada yang langsung diberi imbuhanme-kansehingga menjadimenyampingkan, antara katamengesampingkandenganmenyampingkankemudian mengalami kerancuan kata menjadimengenyampingkan.2. Kontaminasi bentuk frasa, kalimat bahasa Indonesia terdiri dari beberapa frasa. Frasa ialah gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif (kridalaksana, 1982:46). Kalimatberulang kali ia telah dinasehatiterdiri dari tiga frasaberulang kali,ia,telah dinasehati. Kataberulang kaliberasal dari kataberulang-ulangdanberkali-kali, kedua kata itu kemudian digabungkan sehingga menjadi kataberulang kaliyang sebenarnya merupakan frasa yang rancu.3. Kontaminas bentuk kalimat, kontaminasi kalimat terlihat pada contoh kalimat iniMahasiswa dilarang tidak boleh memalsu tanda tangan daftar hadir. Jika, ada yang bertanya tentang pertanyaan tersebut apa yang dilarang jawabnya adalahtidak boleh memalsu tanda tangan daftar hadir(tidak memalsu tanda tangan daftar hadir) makna kalimat ini justru bertolak belakang dengan maksud sebenarnya. Kerancuan kalimat tersebut dapat dikembalikan pada bentuk aslinya sebagai berikut:1. Mahasiswa dilarang memalsu tanda tangan daftar hadir.2. Mahasiswa tidak boleh memalsu tanda tangan daftar hadir. InterferensiDalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami banyak masukan dari bahasa daerah di Indonesia maupun bahasa asing. Kosa kata yang berasal dari bahasa daerah misalnyamantan,nyeri,gambutdsb. Sedangkan kosa kata asing yang masuk ke bahasa Indonesia berasal dari berbagai negara misalnya kosa kata Belandalapor,polisi,kantordan bahasa Inggris misalnyaekonomi,remidi,biografidsb. Kosa kata yang berasal dari Arab sepertipasal,wakaf,wajib,wahyudsb. Kosa kata dari bahasa portugis sepertinona,permen,jendeladsb.Masuknya unsur bahasa daerah dan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat menguntungkan dan merugikan bahasa Indonesia. Menurut Susilo (1990) unsur yang memeperkaya bahasa Indonesia dapat diterima sebagai unsur serapan, sedangkan unsur yang memiskinkan ditolak karena merugikan bahasa Indonesia. Interfensi tidak hanya terjadi pada bahasa Indonesia saja, tapi juga terjadi pada bahasa daerah yang mengalami interferensi dengan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Seperti yang terlihat pada katasekolahankonteks kalimatsaya akan berangkat ke sekolahan.katasekolahaninterferensi dari bahasa jawa. Di dalam bahasa Indonesia seharusnya kalimat berbunyisaya akan berangkat kesekolah. Interferensi bahasa daerah yang lain pada katalatihandengan konteks kalimatanak-anak sedang latihan drama. Dalam bahasa Indonesia akhiran-anberfungsi untuk membentuk kata benda, sedangkan katalatihanberfungsi sebagai kata kerja. Lafal Bahasa Indonesia Yang BakuPemakaian lafal sebagai ujaran dalam bahasa Indonesia masih sering dipakai secara tidak konsisten oleh masyarakat. Lafal bahasa Indonesia baku menurut badudu (1980:115) lafal yang tidak memperdengarkan "warna" bahasa daerah, dialek dan "warna" lafal bahasa asing. Ketidak bakuan dalam pelafalan bahasa Indonesia akibat pengaruh bahasa daerah seperti lafaltyang dilafalkan oleh penutur bahasa Jawa dan Bali pelafalannya menjadithseperti pada katakotauntuk bahasa Bali danbathi(untung) untuk bahasa Jawa.Ketidakbakuan akibat pengaruh asing juga terdapat pada pelafalanpascasuku katacaseharusnya dilafalkan sesuai bentuk fisiknya, namun pelafalan yang lebih sering terdengar ialah suku katakaseperti pelafalan pada katasuka. Katapascaberasal dari kata sanksekerta yang berartisesudah. Unsur- Unsur kalimat

SubyekSubjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.

PredikatPredikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.

ObyekObyek adalah unsur pelengkap suatu kalimat.

KeteranganKeterangan adalah unsur yang memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat

B. Jenis-Jenis KalimatKalimat memiliki beberapa jenis yang membedakannya, yaitu:1). Berdasarkan Pengucapan: Kalimat Langsungialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain. Cirinya adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga dapat berupa kalimat perintah dan kalimat tanya.Contoh:Kalimat Pernyataan"Ayah senang akhirnya kamu lulus ujian ini." kata Ayah;Rima mengatakan, "Rama berusahalah dipertandingan nanti."Kalimat PerintahIbu berkata, "Budi tutup pintu itu. "Kalimat Tanya"Siapa yang membuat prakarya itu?", Tanya Pak guru Kalimat Tak Langsungialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.Contoh:Ayah berkata kalau dia senang saya lulus ujian.Rima mengatakan kepada Rama untuk berusaha dalam pertandingan nanti.Ibu meminta saya menutup pintu itu.2). Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal) Kalimat Tunggalialah kalimat yang hanya memiliki satu pola (klausa), yang terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang paling sederhana. Kalimat tunggal yang sederhana ini dapat ditelusuri berdasarkan pola-pola pembentukannya.Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut:KB + KK(kata benda + kata kerja)Contoh:Ibu memasak.KB + KS(kata benda + kata sifat)Contoh:Anak itu sangat rajin.KB + KBil(kata benda + kata bilangan)Contoh:Apel itu ada dua buah.Kalimat tunggal terdiri dari 2 jenis, yaitu:Kalimat Nominalyaitu jenis kalimat yang pola predikatnya menggunakan kata benda.Contoh:Adik perempuan saya ada dua orang.Kalimat Verbalyaitu jenis kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.Contoh:Saya sedang mandi.Dua jenis kalimat tunggal diatas dapat dikembangkan dengan menambahkan kata pada tiap unsur-unsurnya. Dengan adanya penambahan tiap unsur-unsur itu, unsur utama masih dapat dengan mudah dikenali. Perluasan kalimat tunggal itu terdiri atas:1. Keterangan tempat, misalnya: disini, lewat jalan itu, di daerah ini, dll. Contoh:Rumahnya ada di daerah ini.2. Keterangan waktu, misalnya: setiap hari, pukul, tahun ini, tahun depan, kemaren, lusa, dll. Contoh:Aktifitasnya dimulai pukul 08.30 pagi.3. Keterangan alat, misalnya: dengan baju, dengan sepatu, dengan motor, dll. Contohnya:Dia pergi dengan sepeda motor.4. Keterangan cara, misalnya: dengan hati-hati, secepat mungkin, dll. Contoh:Prakarya itu dibuat dengan hati-hati.5. Keterangan modalitas, misalnya: harus, mungkin, barangkali, dll. Contoh:Saya harus giat berlatih.6. Keterangan aspek, misalnya: akan, sedang, sudah, dan telah. Contoh:Dia sudah menyelesaikannya.7. Keterangan tujuan, misalnya: untuk dirinya, untuk semua orang, dll. Contoh:Orang itu membuat dirinya terlihat menawan.8. Keterangan sebab, misalnya: karena rajin, karena panik, dll. Contoh:Dia lulus ujian karena rajin belajar.9. Keterangan tujuan (ket. yang sifatnya menggantikan), contoh:penerima medali emas, taufik Hidayat.10. Perluasan kalimat yang menjadi frasa, contoh:orang itu menerima predikat guru teladan.Contoh perluasan kalimat tunggal:Ibu sedang menyapu halaman.Adik saya ada 2 orang yang masih sekolah.Saya sedang mandi pagi itu.

Kalimat Majemukialah Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari 2 atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan baik secara kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas 3 jenis:1. Kalimat Majemuk Setaraadalah kalimat yang terdiri dari 2 atau lebih kalimat tunggal, dan kedudukan tiap kalimat tunggal itu ialah setara. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian, yaitu:1. Kalimat majemuk setara penggabungan ialah jenis kalimat yang dapat diidentifikasi dengan adanya kalimat yang dihubungkan dengan kata dan atau serta. Contoh: "Aku menulis surat itu dan Dia yang mengirimnya ke kantor pos.", "Murid-murid membuat prakarya itu serta memajangnya di pameran."2. Kalimat majemuk setara pertentangan ialah jenis kalimat majemuk yang dihubungkan dengan kata tetapi, sedangkan, melainkan, namun. Contoh: "Anak itu rajin datang kesekolah, tetapi nilainya selalu merah.", "Ibu memasak didapur sedangkan saya membersihkan rumah.", "Yang membuat prakarya itu bukan adiknya melainkan kakaknya yang membuat prakarya itu.", "Dia tidak membuat makanan itu namun hanya menyiapkannya untuk para tamu."3. Kalimat majemuk setara pemilihan ialah jenis kalimat majemuk yang didalam kalimatnya dihubungkan dengan kata atau. Contoh" "Dia bingung memilih antara buah apel atau buah anggur."4. Kalimat majemuk setara penguatan ialah jenis kalimat yang mengalami penguatan dengan menambahkan kata bahkan. Contoh: "Dia tidak hanya pandai bermain alat musik, dia bahkan pandai bernyanyi."

2. Kalimat Majemuk Bertingkatadalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari 10 macam, yakni:1. Waktu, misal: ketika, sejak, saat ini. Contoh: "Rumah makan itu sudah berdiri sejak orang tuaku menetap di kota ini.", "Orang tuaku meninggalkan kota ini ketika umurku beranjak 3 tahun."2. Sebab, misal: karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu. Contoh: "Dia pergi dari rumah karena bertengkar dengan istrinya."3. Akibat, misal: hingga, sehingga, maka. Contoh: "Hari ini hujan sangat deras di Ibukota hingga mampu menggenangi beberapa ruas jalan."4. Syarat, misal: jika, asalkan, apabila. Contoh: "Dia harus giat belajar jika ingin nilainya sempurna.", "Tanaman itu bisa tumbuh dengan subur asalkan dirawat dengan baik."5. Perlawanan, misal: meskipun, walaupun. Contoh: "Dia ingin masuk ke perguruan tinggi di Jakarta walaupun nilai kelulusannya tidak memenuhi syarat.", "Dia selalu pergi kesekolah dengan berjalan kaki meskipun dia tahu kalau jarak antara rumah dan sekolahnya sangat jauh."6. Pengandaian, misal: andaikata, seandainya. Contoh: "Tim kita bisa menjadi juara 1 andaikata kita berusaha lebih keras lagi."7. Tujuan, misal: agar, supaya, untuk. Contoh: "Dia bekerja disini agar mendapatkan biaya hidup.", "Pria itu membuatkan sebuah rumah di daerah "A" untuk kedua orangtuanya."8. Perbandingan, misal: bagai, laksana, ibarat, seperti. Contoh: "Wajah anak itu bagai bulan kesiangan.","Anaknya yang suka membangkang itu ibarat Malin Kundang di zaman modern."9. Pembatasan, misal: kecuali, selain. Contoh: "Dia memiliki bakat menyanyi selain bakat bermain musik."10. Alat, misal: (dengan + Kata Benda) dengan mobil, dll. Contoh: "Orang itu pergi ke kantor dengan mobil."11. Kesertaan, misal: dengan + orang. Contoh: "Murid-murid sekolah dasar pergi berdarmawisata dengan para guru."

3. Kalimat Majemuk Campuranadalah kalimat majemuk yang merupakan penggabungan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat. Minimal pembentukan kalimatnya terdiri dari 3 kalimat.Contoh:1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)2. Rina membaca buku dikamar. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)3. Ketika aku datang kerumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)Hasil penggabungan ketiga kalimat diatas.Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku dikamar, ketika aku datang kerumahnya.(kalimat majemuk campuran)

3). Berdasarkan Isi atau Fungsinya Kalimat Perintahadalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dalam bentuk lisan biasanya diakhiri dengan intonasi yang tinggi, sedangkan pada bentuk tulisan kalimat ini akan diakhiri dengan tanda seru (!).Beberapa bentuk kalimat perintah:1. Kalimat Perintah Permintaan, contoh:Tolong, tutup pintu itu!2. Kalimat Perintah Larangan, contoh:Jangan membuang sampah sembarangan!3. Kalimat Perintah Ajakan, contoh:Marilah kita bersama-sama melestarikan kebudayaan Indonesia! Kalimat Beritaadalah kalimat yang isinya mengabarkan atau menginformasikan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan intonasi yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan pemberian tanggapan dari pihak yang mendengar kalimat berita ini.Beberapa bentuk kalimat berita:1. Kalimat Berita Kepastian, contoh:Kita akan berangkat ke bandara besok siang.2. Kalimat Berita Pengingkaran, contoh:Saya tidak akan menghadiri rapat hari ini.3. Kalimat Berita Kesangsiang, contoh:Guru itu kemungkinan tidak memiliki kinerja yang baik.4. Kalimat Berita Bentuk Lain, contoh:Saya tidak tahu kenapa orang itu selalu datang ke rumah kami. Kalimat Tanyaadalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?). Kata Tanya yang sering digunakan untuk membuat kalimat Tanya ini ialah bagaimana, dimana, kemana, kapan, berapa, siapa, mengapa.Contoh:Bagaimana pemerintah menyelesaikan krisis ekonomi saat ini?Dimana peristiwa itu terjadi?Kemana korban bencana alam itu diungsikan?Kapan mereka akan menyerahkan tugas perkuliahan itu?Berapa banyak dana yang sudah terkumpul?Siapa yang akan terpilih menjadi ketua pelaksana di acara tersebut?Mengapa orang-orang itu berhamburan pergi keluar gedung? Kalimat Seruanadalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi, sedangkan dalam penulisannya kalimat seruan akan diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).Contoh:Wah, indah sekali pemandangan itu!

4). Berdasarkan Unsur KalimatKalimat yang dilihat dari unsur kalimatnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Kalimat Lengkapadalah kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa dikategorikan sebagai kalimat lengkap.Contoh:Kami membersihkan kelas bersama-sama. Kalimat Tak Lengkapadalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja atau keterangannya saja. Kalimat tidak lengkap ini sering dipakai untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.Contoh:Selamat siang!Tegakkan disiplin.Tutup pintu itu!Kenapa diam?Ayo, berangkat!Terima kasih.Wah, sangat cantik!Jangan dilempar!Hai!Astaga, indahnya!

5). Berdasarkan Pola Subjek PredikatKalimat yang dilihat dari struktur Subjek & Predikatnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: Kalimat InversiKalimat Inversi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek. Kalimat inversi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna. Kata yang pertama kali muncul pada kalimat inversi merupakan tolak ukur yang akan mempengaruhi makna kalimat, bahkan kata itu pula yang akan menimbulkan suatu kesan pada pendengarnya.Contoh:Bawa buku itu kemari!Keterangan:Bawa= Predikatbuku itu kemari!= Subjek Kalimat VersiKalimat Versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).Contoh:Kami membeli peralatan sekolah di toko itu.Keterangan:Kami= Subjekmembeli= Predikatperalatan sekolah= Objekdi toko itu= KeteranganTukang itu sedang membuat pondasi rumah.Keterangan:Tukang itu= Subjeksedang membuat= Predikatpondasi rumah= ObjekBarang-barang ini akan dijual di pasar.Keterangan:Barang-barang ini = Subjekakan dijual= Predikatdi pasar= Keterangan

6). Berdasarkan Gaya PenyajiannyaBerdasarkan gaya penyajiannya kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: Kalimat yang melepasKalimat ini akan terwujud jika kalimat majemuk diawali dengan induk kalimat (kalimat utama) dan diikuti oleh anak kalimat. Gaya penuilisan itu disebut gaya penyajian melepas.Contoh:Saya akan diizinkan pergi dengan teman-teman jika saya selesai mengerjakan pekerjaan rumah.Keterangan:Saya akan diizinkan pergi dengan teman-teman(induk kalimat/kalimat utama)jika saya selesai mengerjakan pekerjaan rumah.(anak kalimat) Kalimat yang klimaksKalimat ini akan terbentuk jika anak kalimat berada di awal kalimat majemuk dan diikuti oleh kalimat utama (induk kalimat).Contoh:Karena pola makan yang tidak teratur, penyakit Maagnya sering kambuh.Keterangan:Karena pola makan yang tidak teratur(anak kalimat)penyakit Maagnya sering kambuh.(induk kalimat/kalimat utama) Kalimat yang berimbangKalimat ini biasanya disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran. Gaya penyajian seperti ini ialah untuk memperlihatkan kesejajaran bentuk dan informasinya.Contoh:Harga pangan saat ini makin melonjak, pedagang dan konsumen mempermasalahkan harga yang semakin naik.

7). Berdasarkan SubjeknyaBerdasarkan subjeknya kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: Kalimat Aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan suatu tindakan (pekerjaan). Untuk predikatnya sendiri dalam kalimat ini berupa kata kerja yang berawalan me- dan ber-, selain itu juga dapat berupa kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan me- seperti: mandi, pergi, dll (kecuali makan & minum)Contoh:Imbuhan "me-"Koki itu membuat menu baru untuk restorannya.Imbuhan "ber-"Kami bermain di taman.Kalimat aktif dapat dibedakan lagi menjadi 2, yaitu: Kalimat Aktif Transitifadalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita. Predikatnya biasanya berawalam me- dan selalu dapat dirubah kedalam bentuk kalimat pasif yang predikatnya berawalan di-.Contoh: Kami membuat kue.(kalimat aktif) dapat dirubah menjadiKue dibuat oleh kami.(kalimat pasif) Kalimat Aktif Intransitifadalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita. Predikat pada kalimat ini biasanya berawalan ber-. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat pasif.Contoh:Kami berjaga diluar rumah.Andi berteriak dari dalam kamar mandi. Kalimat Semi Transitifadalah jenis kalimat yang tidak dapat dirubah kedalam bentuk pasif, hal itu dikarenakan adanya unsur pelengkap bukannya objek.Contoh:Adiknya menyerupai Rain.Keterangan:Adiknya= Subjekmenyerupai= PredikatRain= PelengkapTata tertib ini berdasarkan keputusan bersama.Keterangan:Tata tertib ini= Subjekberdasarkan= PredikatKeputusan bersama= PelengkapDia menjadi ketua kelas.Keterangan:Dia= Subjekmenjadi= Predikatketua kelas= Pelengkap Kalimat PasifKalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan. Kalimat bentuk ini memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan di- dan ter- dan diikuti kata depan oleh. Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu: Kalimat Pasif Biasaadalah kalimat pasif yang terdapat di kalimat aktif transitif. Untuk predikatnya sendiri selalu berawalan dengan imbuhan di-, ter- dan ke-an.Contoh:Sampah dibuang Rina.Barang itu dijual paman. Kalimat Pasif Zeroadalah kalimat yang unsur objek pelaku berdekatan dengan unsur objek penderita tanpa ada sisipan dari kata yang lain. Ciri lainnya ialah unsur predikat berakhiran -kan sehingga membuat awalan di- menghilang dari predikat. Predikat juga bisa menggunakan kata dasar yang bersifat kata kerja, kecuali kata kerja "aus" (kata kerja yang tidak bisa menggunakan awalan me- dan ber-)Contoh:akan saya sampaikan pesanmu.Saya berikan bukuku.

RINGKASAN MATERI :1. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yag merupakan gabungan dari dua suku kata atau lebih, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir.2. Kalimat baku harus gramatikal, yaitu kalimat baku yang harus memenuhi kaidah yang berlaku di dalam bahasa Indonesia.3. Unsur mubazir dalam suatu kalimat dapat disebabkan oleh faktor bahasa asing.4. Kontaminasi berarti rancu atau kacau. Kontaminasi dalam bahasa Indonesia berarti kerancuan akibat munculnya dua bentuk yang sama dalam sebuah kalimat.5. Lafal bahasa Indonesia baku merupakan lafal yang tidak memperdengarkan "warna" bahasa daerah, dialek dan "warna" lafal bahasa asing.6. Kalimat Langsungialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain.7. Kalimat Tak Langsungialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimat langsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.8. Kalimat Tunggalialah kalimat yang hanya memiliki satu pola (klausa), yang terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang paling sederhana.9. Kalimat Majemukialah Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari 2 atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan baik secara kordinasi maupun subordinasi.10. Kalimat Majemuk Bertingkatadalah penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.11. Kalimat Perintahadalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.12. Kalimat Beritaadalah kalimat yang isinya mengabarkan atau menginformasikan sesuatu.13. Kalimat Tanyaadalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?).14. Kalimat Seruanadalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi dan di akhiri dengan tanda seru pada akhir kalimat.15. Kalimat Lengkapadalah kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat.16. Kalimat Tak Lengkapadalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja atau keterangannya saja.17. Kalimat Inversi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek. Kalimat versi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna.18. Kalimat Versi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).19. Kalimat yang melepas,Kalimat ini akan terwujud jika kalimat majemuk diawali dengan induk kalimat (kalimat utama) dan diikuti oleh anak kalimat.20. Kalimat yang klimaks,Kalimat ini akan terbentuk jika anak kalimat berada di awal kalimat majemuk dan diikuti oleh kalimat utama (induk kalimat).21. Kalimat yang berimbang,Kalimat ini biasanya disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran.22. Kalimat Aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan suatu tindakan (pekerjaan).23. Kalimat Aktif Transitifadalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita.24. Kalimat Aktif Intransitifadalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita.25. Kalimat Semi Transitifadalah jenis kalimat yang tidak dapat dirubah kedalam bentuk pasif, hal itu dikarenakan adanya unsur pelengkap bukannya objek.26. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan.27. Kalimat Pasif Biasaadalah kalimat pasif yang terdapat di kalimat aktif transitif.28. Kalimat Pasif Zeroadalah kalimat yang unsur objek pelaku berdekatan dengan unsur objek penderita tanpa ada sisipan dari kata yang lain.

Soal Pilihan Ganda dan kunci jawabannya1.