kelompok 1 (gametogenesis)

24
GAMETOGENESIS Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan II Yang dibina oleh bapak Abdul Ghofur Oleh kelompok 1/off C Nuzula Khoirun N (140341604501) Oki Osaka (140341600030) Qomaril Ulfa (140341600722) Yuliani (110342406481) Zosha afriani (140341600396) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2015 1

Upload: siti

Post on 19-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 1 (Gametogenesis)

GAMETOGENESIS

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan II

Yang dibina oleh bapak Abdul Ghofur

Oleh kelompok 1/off C

Nuzula Khoirun N (140341604501)

Oki Osaka (140341600030)

Qomaril Ulfa (140341600722)

Yuliani (110342406481)

Zosha afriani (140341600396)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2015

1

Page 2: Kelompok 1 (Gametogenesis)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………… 1

RUMUSAN MASALAH

………………………………………………………………………… 1

TUJUAN ………………………………………………………………………… 2

BAB II

PENGERTIAN GAMETOGENESIS

………………………………………………………………………… 2

SPERMATOGENESIS ………………………………………………………………………… 2

OOGENESIS ………………………………………………………………………… 6

SIKLUS REPRODUKSI

………………………………………………………………………… 10

MACAM-MACAM SEL TELUR

………………………………………………………………………… 13

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ………………………………………………………………………… 15

SARAN ………………………………………………………………………… 16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 16

2

Page 3: Kelompok 1 (Gametogenesis)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun betina. Pembelahan sel pada gametogenesis terjadi secara meiosis. Setelah meiosis, terjadi pematangan sel untuk menjadi sel gamet sesuai spesies makhluk hidup. Lazimnya poduk-poduk akhir langsung dari meiosis tidak merupakan gamet atau spora yang telah berkembang sepenuhnya. Biasanya ada suatu periode pematangan yang menyusul meiosis. Pada tumbuhan, dibutuhkan satu atau beberapa pembelahan mitosis untuk menghasilkan spora-spora reproduktif, sedang pada hewan produk-produk meiosis berkembang langsung menjadi gamet melalui pertumbuhan dan/atau diferensiasi. Seluruh proses produksi gamet-gamet atau spora-spora matang dimana pembelahan meiosis merupakan bagian penting, disebut gametogenesis.

Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasailkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis dibedakan menjadi 2, yaitu Spermatogenesis dan Oogenesis.

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma atau sel gamet jantan didalam alat kelamin jantan ( testis ), tepatnya berlangsung ditubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadotropin dan testosterone. Pada proses ini akan dihasilkan 4 sel spermatozoa, yang masing – masing bersifat haploid dan dilengkapi dengan bulu cambuk ( flagel ). Sedangkan Oogenesis merupakan proses pembentukan sel – sel gamet betina ( ovum ) didalam ovarium hewan. Pada hasil ini akan dihasilkan 4 sel telur tetapi hanya satu saja yang fungsional, sebab selnya mengandung plasma dan inti yang berkromosom tunggal, sedangkan 3 sel telur lainnya letal atau mengalami kematian sehingga tetap melekat pada salah satu kutub dan berubah menjadi sel kutub ( polosit ).

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari gametogenesis pada hewan ?2. Bagaimana proses spermatogenesis pada hewan ?3. Bagaimana proses oogenesis pada hewan ?4. Bagaimana siklus reproduksi pada hewan ?5. Apa saja macam-macam telur pada hewan ?

3

Page 4: Kelompok 1 (Gametogenesis)

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari gametogenesis pada hewan 2. Untuk mengetahui proses spermatogenesis pada hewan 3. Untuk mengetahui proses oogenesis pada hewan 4. Untuk mengetahui siklus reproduksi pada hewan 5. Untuk mengetahui macam-macam telur pada hewan

BAB II

PEMBAHASAN

Gametogenesis

Pengertian gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (Sel Kelamin) yang terjadi di organ pria maupun wanita. Gametogenesis berdasarkan jenis kelamin dapat dibagi dua, yaitu : Spermatogenesis, yaitu suatu proses terjadinya pembentukan dan pematangan sel benih pria (spermatozoa). Oogenesis, yaitu suatu proses terjadinya pembentukan dan pematangan sel benih wanita (ovum). Proses Gametogenesis ini dimulai dari tingkat sel, dari sel yang bakal akan menjadi sel benih untuk menjadi matang dan siap untuk dibuahi. Fase-fase tadi disesuaikan berdasarkan kematangan sel bersangkutan.Dalam perkembangannya, fase pematangan ini dibagi dalam 4 tingkatan. Yaitu :- Fase I : Proliferasi- Fase II : Pertumbuhan- Fase III : Pematangan (Maturasi)- Fase IV : Perubahan bentuk (Transformasi)

Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah menuju sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurtan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus semineferus dan diatur oleh hormon gonadotropin dan testosteron. Stadium awal terdapat pada bagian tepi dari tubulus semineferus dan secara progresif dengan stadium lanjut, sel-sel tersebut bergesar ke arah lumen. Spermatogenesis dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

1. Perbanyakan secara mitosis

4

Page 5: Kelompok 1 (Gametogenesis)

2. Meiosis

3. Spermiogenesis

Perbanaykan mitosis

Mitosis dari sel-sel pembentuk sperma berlangsung selama masa hidup . sel-sel yang aktif membelah terdapat di dalam tubulus semineferus yang dikenal sebagai spermatogonia. Ada 2 kelompok spermatogonia, yaitu spermatogonia tipe A dan tipe B. Spermatogonia tipe A ada yang tergolong sel gelap (tidak aktif membelah dan sebagai stem sel), dan ada yang tergolong sel pucat (aktif membelah dan berasal dari sel gelap). Spermatogonium tipe B berasal dari tipe A yang membelah dan meninggalkan kemampuan untuk membelah secara mitosis, untuk kemudian menyelesaikan fase spermatogenesis.

Meiosis

Setelah menyelesaikan duplikasi DNA, spermatogonia B akan tumbuh menjadi spermatosit primer dan siap untuk melakukan pembelahan meiosis. Setelah pembelahan meiosis I, spermatosit primer membelah menjadi dua sel anak yaitu spermatosit sekunder. Kemudian masing sel anak membelah lagi (meiosi II) menghasilkan 4 spermatid yang haploid.

Spermiogenesis

Pada tahapan ini terjadi tranformasi dari spermatid menjadi sperma. Selama transformasi terjadi perubahan pada spermatid. Pada akhir meiosis II, nukleus spermatid berada dalam stadium interfase dengan butir-butir kromatin yang halus serta tersebar merata. Nukleus mulai kehikangan cairannya sehingga ukurannya mengecildan kromatin menjadi lebih mampat. Hal ini berlangsung terus sampai terbentuk kepala sperma. Bersamaan dengan kejadian tersebut, terjadi pula perubahan susunan sel. Mula-mula sitoplasma mengalir menjauhi nukleus, sehinga tersisa hanya selapis tipis sitoplasma yang menyelimuti nukleus. Bagian sitoplasma yang mengandung aparatus golgi berkumpul pada ujung apikal kepala sperma membentuk akrosom.

5

Page 6: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Perbanyakan secara mitosis

6

Page 7: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Miosis

Spermiogenesis

7

Page 8: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Oogenesis

Oogenesis merupakan pembentukan gamet betina, oogenesis berlangsung di dalam ovarium organ kelamin betina. Gamet betina atau ovum dibentuk di dalam satu paket sel yang disebut folikel yang terdapat dalam ovarium. Folikel disusun oleh satu sel yang dapat bermeiosis disebut oogonium (selinduk ovum) yang mempunyai kromosom diploid.

Mula – mula oogonium yang terdapat di dalam ovarium memperbanyak diri dengan cara mitosis . Oogonium kemudian tumbuh menjadi oosit primer . Selanjutnya oosit primer akan memasuki tahap meiosis I yang menghasilkan oosit sekunder dan polosit (badan kutub)I. Oosit

8

Page 9: Kelompok 1 (Gametogenesis)

sekunder kemudian mengalami pembelahan meiosis II dan pada akhir pembelahan dihasilkan ovum dan polosit II .

Jadi jelas bahwa hasil dari oogenesis berbeda dari spermatogenesis .

Oogenesis pada mamalia ( manusia)

Seperti telah diketahui bahwa oogenesis telah dimulai ketika masih dalam tahap embrio . Pada saat bayi perempuan dilahirkan semua sel kelamin di dalam ovariumnya telah berbentuk oosit primer (stadium profase I). Stadium ini akan tertahan sampai bayi perempuan tersebut menginjak masa pubertas . Selama masa penahana ini sel – sel telur akan banyak menimbun yolk dan bahan lain yang diperlukan dengan bantuan sel folikel . Dalam oogenesis , sel germa berkembang di dalam folikel – folikel telur dengn tingkatan sebagai berikut :

1. Folikel primordial : merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir . Terdiri tas sebuah oosit I yang dilapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih .

2. Folikel tumbuh , terdiri dari :a. Folikel primer : terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi sel folikel berbentuk

kubus .Antara oosit dan sel – sel granulosa dipisahkan oleh zona pelusida .b. Folikel sekunder : terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh beberapa lapis sel

granulosa .c. Folikel tersier : Volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah besar

atau banyak . Terdapat beberapa celah (antrum) diantara sel – sel granulosa . Jaringan ikat yang stroma yng terdapat di luar stratum granulosa menyusun diri membentuk teka interna dan eksterna.

9

Page 10: Kelompok 1 (Gametogenesis)

d. Folikel matang : Berukuran paling besar , antrum menjadi sebuah rongga besar , berisi cairan folikel . Oosit dikeilingi oleh sel grnulosa yng disebut korona radiata , dihubugkan dengan sel –sel granulosa tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus .

Penahanan meiosis I berakhir ketika masa pubertas , karena adanya perubahan hormonal .Dengan berakhirnya penahanan meiosis I , maka proses meiosis akan berlanjut sampai menghasilkan oosit sekunder . Pada tahap inilah sel telur akan diovulasikan dan terjadi penahanan meiosis yang kedua kalinya . Penahanan meiosis ini akan berakhir jika sel telur mengalami pembuhaan .

Oogenesis pada Amphibi

10

Page 11: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Amphibi adalah kelomok hewan yang menghasilkan banyak telur dalam kali masa berbiak . Hal ini sangat berbeda dari aves dan mamalia . Fase mitosis pada amphibi tidak terbatas pada masa embrio , melainkan berlangsung sepanjang hidupnya .Setiap tahun kelompok telur baru akan dihasilkan sebagai hasil dari meiosis yang didahului proses terbanyaknya dari ooginium . Proses pematangan sel telur katak memakan waktu 3 tahun .

Kelompok telur generasi pertama mulai mengalami pematangan segera setelah katak melakukan metamorfosis . Selama 2 tahun pertama proses pematangan berjalan lambat , ttapi memasuki tahun ketiga proses pematangannya cepat . Selanjutnya hewan betina berhibernasi dan pada permulaan musim semi , telur – telur yang sudah matang dikeluarkan . Karena siklusnya tiga tahun maka terdapat 3 kelompok telur . Dalam ovarium amfibia , telur – telur tersusun dalam folikel individual . Setiap telur diselaputi oleh lapisan epitel folikuler , theca (selapis tipis jarngan ikat ovarium yang mengandung pembuluh darah) , dan selapis epitel ovarium .

Oogenesis pada Burung

Bagian kuning telur beserta blstodiskusnya pada burung merupakan sel tunggal (ovum).Besarnya sel telur ini disebabkan oleh banyaknya timbunan zat makanan cadangan (yolk) di dalamnya . Yolk ini diproduksi di dalam hati , selanjutnya ditransfer melalui pembuluh darah menuju sel – sel folikel yng mengelilingi ovum . Selanjutnya sel – sel folikel ini mengemas dan mentransfernya ke dalam ovum . Ovum yang sangat mudah akan tertanam di dalam ovarium . Sejalan dengan pertumbuhannya , ovum-ovum akan bermunculan dan akhirnya akan berbentuk benjolan di permukaan ovarium . Jika ovum telah berkembang sempurna , maka ovum akan diovulasikan . ovulasi ini akan trejadi dengan cara memecahkan pita nonvaskuler yang menyelaputi sel telur . Pada saat ovulasi pita otot polos yang berpangkal pada tangkai ovarium akan berkontraksi sehingga ovum akan terlepas dari folikelnya .

11

Page 12: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Siklus reproduksi

Siklus reproduksi adalah perubahan siklis yang terjadi pada sistem reproduks ( ovarium, oviduk, uterus, dan vagina ) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperliaatkan hubungan antara satu dengan yang lainnya ( Adnan, 2012 ).

Sistem reproduksi memiliki 4 dasar yaitu untuk menghasilkan sel telur yang membawa setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama pemberian nutrisi dan perkemabngan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem reproduks terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovari, oviduct dan uterus. ( Retno, 2011).

Pada beberapa jenis ternak yang hidup di daerah berikilimsubtropis, siklus birahi (astrus) hanya terjadi selama musim kawin dan periodebukan musim kawin ternak betina dalam keadaan enastrus (tidak birahi). Padasejumlah mamalia, proses reproduksi terjadi selama satu periode terbatas dalamsetahun, seperti pada sebagian besar hewan menyusui. Estrus adalah keadaanfisiologi hewan betina yang siap menerima perkawinan dengan jantan.

Pada fase estrus yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah”, hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi. Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan. Pada saat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif, dengan kata lain mencit berada dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Pada kedua kasus ini ovulasi terjadi pada suatu waktu dalam siklus ini setelah endometrium mulai menebal dan teraliri banyak darah, karena menyiapkan uterus untuk kemungkinan implantsi embrio. Satu perbedaan antara kedua siklus itu melibatkan nasib kedua lapisan uterus jika kehamilan tidak terjadi. Pada siklus mnestruasi endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang disebut sebagai menstruasi. Pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh uterus, dan tidak terjadi pendarahan yang banyak (Campbell, 2004).

Siklus reproduksi pada mamalia primate disebut siklus menstruasi, sedangkan siklus reproduksi pada non-primata disebut siklus estus. Dari satu estrus ke estrus berikutnya disebut satu estrus. Panjang siklus estrus pada tikus mencit 4-5 hari, pada babi, sapi, dan kuda 21 hari, pada marmot 15 hari (Adnan, 2012).

SIKLUS ESTRUS1.         Fase proestrus

Proestrus merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat. Proestrus berlangsung selama 2-3 hari.

12

Page 13: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Pada fase kandungan air pada uterus meningkat dan mengandung banyak pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi.

2.         Fase estrusEstrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai dengan keadaaan tikus tidak tenang,

keluar lendir dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat dengan cepat, uterus mengalami vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami akhir perkembangan/terjadi dengan cepat.

3.         Fase metaestrusMetaestrus ditandai dengan terhentinya birahi, ovulasi terjadi dengan pecahnya folikel,

rongga folikel secara berangsur-ansur mengecil,dan pengeluaran lendir terhenti. Selain itu terjadi penurunan pada ukuran dan vaskularitas.

4.         Fase diestrusDiestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada fase ini corpus luteum

berkembang dengan sempurna dan efek yang dihasilkan dari progesteron (hormon yang dihasilkan dari corpus luteum) tampak dengan jelas pada dinding uterus serta folikel-folikel kecil dengan korpora lutea pada vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya.

Pada fase estrus, terlihat pengaruh estrogen dan dikarakteristikkan oleh sel kornifikasi yang nyata (jelas) dan hilangnya leukosit. Pada akhir fase estrus, lapisan kornifikasi tampak sloughed off dan invasi leukosit terjadi. Selama diestrus, leukosit tampak berlimpah. Fase proestrus, tanpa leukosit dan dikarakteristikkan oleh sel epitel yang dinukleasi. Fase estrus terjadi dengan pengaruh hormon gonadotropin dan sekresi estrogen mempunyai pengaruh yang besar. Fase metestrus, selama fase ini dimana sinyal stimulasi estrogen turun. Uterus dipengaruhi oleh progesteron dan menjadi sikretori. Tipe fase ini adalah jelas dan mungkin berakhir 1-5 hari(Hill, 2006).

SIKLUS MENSTRUASI

Pengertian menstruasiMenstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yangdisertai

dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saatkehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akanmembentuk siklus menstruasi.Bila siklus haid teratur (28 hari) : Hari pertama dalamsiklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16dalam siklus haid Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi:1.FSH-RH (follicle stimulating hormone - releasing hormone)Yangdikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH2.LH-RH (luteinizing hormone- releasing hormone)yang dikeluarkanhipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH3.PIH (prolactine inhibiting hormone)yang menghambat hipofisis untukmengeluarkan prolaktinPada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:1.Masa menstruasi Berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada

13

Page 14: Kelompok 1 (Gametogenesis)

dalam kadar paling rendah2.Masa proliferasi•Dimulai dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. •Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasidimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalisuntuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.•Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indungtelur (disebut ovulasi)3.Masa sekresi.Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesterondikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuatkondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)D.Mekanisme Siklus Menstruasi•Pada setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus anterior hipofisis yangmenyebabkab beberapa folikel primer berkembang dalam ovarium.•Folikel primer berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuatesterogen,•Esterogen menekan FSH, sehingga lobus anterior hipofisis mengeluarkanhormon gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone)•Produksi FSH dan LH dipengaruhi RH (relasing hormones) yang disalurkandari hipotalamus ke hipofisis•Dibawah pengruh RH folikel de graff semakin lama semakin matang danmakin banyak mengeluarkan likuor folikuli yang mengandung esterogen.Esterogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium menyebabkanendometrium tumbuh (menebal) yang disebut masa proliferasi•Dibawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekatipermukaan ovarium, dan kemudian terjadi ovulasi.•Setelah ovulasi terjadi, terbentuklah korpus rubrum(berwarna merah)yang akan menjadi korpus luteum (berwarna kuning).•Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Hormon progesteronmempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasimenyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuk-lekuk dan bersekresi (masasekresi)•Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi yangmenyebabkan kadar esterogen dan progesteron menurun, sehinggaterjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yangnekrotik, yang disebut masa mestruasi.•Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteumdipertahankan dan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis

14

Page 15: Kelompok 1 (Gametogenesis)

Macam – macam telur

Struktur Telur Hewan

Menurut Wachid (2012), bagian-bagian dari telur antara lain:

1. Cangkang telur berfungsi sebagai pelindung utama telur. Bagian ini memiliki pori-pori untuk keluar masuknya udara.

2. Membran cangkang merupakan selaput tipis di dalam cangkang telur. Pada salah satu ujung telur, selaput ini tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara.

3. Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio4. Keping germinal (zigot/ sel embrio) merupakan calon individu baru5. Kuning telur (yolk) merupakan cadangan makanan bagi embrio6. Putih telur (albumin) berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan dan sebagai

cadangan makanan dan air7. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap pada

tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.

Tipe-tipe telur hewan

Menurut Surjono dkk (2001), berdasarkan kandungan yolk-nya, telur hewan dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu:

1. Homolesithal (Oligolesital/ isolesital) adalah telur yang mempunyai sedikit yolk yang tersebar merata di seluruh ooplasma.misalnya telur echinodermata, amfioksus dan mamalia

2. Mediolesital (mesolesital) adalah tipe telur yang kandungan yolknya berkadar sedang dan mengisi daerah kutub vegetal telur. Misalnya telur amfibi dan sefalopoda

15

Page 16: Kelompok 1 (Gametogenesis)

3. Telolesital adalah jenis telura yang banyak mengandung yolk dan hampir mengisi seluruh isi telur, sedangkan inti dan sedikit sitoplasma menempati hanya bagian puncak dari kutub telur. Misalnya telur reptil, ikan dan unggas

4. Sentrolesital adalah tipe sel telur dimana yolknya lebih banyak dibandingkan volume telur, tetapi terletak di bagian tengah, sedangkan sitoplasmanya di sebelah luar. Misalnya telur arthropoda.

16

Page 17: Kelompok 1 (Gametogenesis)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam organ pembiakan

lelaki dan wanita. Gametogenesis merangkumi spermatogenesis yang berlaku di dalam testis dan

oogenesis yang berlaku di dalam ovari.

Bilangan kromosom dalam sel soma manusia ialah 46, iaitu 2n=46. Ini bermakna

bilangan kromosom di dalam setiap sel soma seorang lelaki dan seorang wanita masing-masing

ialah 46. Jika sperma dan ovum yang dihasilkan masing-masing mengandungi 46 kromosom,

maka zigot yang terbentuk melalui persenyawaan sperma dengan ovum tersebut akan

mengandungi 92 kromosom. Ini bukan zigot amnusia. Zigot manusia mempuyai 46 kromosom.

Bagaimanankah masalah ini diatasi? Kita bersyukur kepada Tuhan kerana telah mewujudkan

gametogenesis yang melibatkan proses meiosis. Ini bermakna sperma dan ovum yang dihasilkan

mengandungi 23 kromosom. Dengan demikain, zigat yang terbentuk melalui persenyawaan

sperma dengan ovum akan mengandungi 46 kromosom.

Fertilisasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di tuba

falopii. Fertilisasi dapat terjadi pada rentang masa subur dari seorang wanita. Proses fertilisasi

dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut

bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan ovum di

ampula / infundibulum tuba.

Hasil utama pembuahan :

1.      Penggenapan kembali jumlah kromosom

2.      Penentuan jenis kelamin

3.      Permulaan embriogenesis

17

Page 18: Kelompok 1 (Gametogenesis)

SARAN

Sebaiknya pembelajaran tentang gametogenesis ini bisa menjadi pelajaran bagi kita

khususnya mahasiswa bahwa ciptaan Allah SWT sangat kompleks dan kita wajib mensyukurinya

dan mempelajarinya

DAFTAR PUSTAKA :

Indiati, Sri.2010.Pengertian gametogenesis, (Online),(http://www.sridianti.com/pengertian-gametogenesis.html ), Diakses 23 agustus 2015

Tenzer, Amy. 2003. Bahan Ajar: Strutur Hewan II. Malang. Dirjen Dikti

Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM

Bagus, Teguh.2011.Siklus menstruasi,(Online),(www.poltektegal.ac.id/files/.../BAB%20II%20 Siklus %20 Menstruasi . pdf , diakses 22 agustus 2015

Bakri, Harnisamaryam.2012.Siklus reproduksi,(Online),

(www.harnisamaryambakri.com/2012/12/ siklus - reproduksi .html ), diakses 22 agustus 2015

Wachid, Alamin. 2012. Bagian-bagian Telur dan Fungsinya, (Online),

(http://mopindonesia.com/2012/04/bagian-bagian-telur-dan-fungsinya.html), diakses 21 Agustus 2015

18