kelegasan udara fisiologi

4
KELEGASAN UDARA I.Tujuan Percobaan 1. Mengenal cara kerja beberapa jenis higrometer 2. Menentukan kelengasan udara dengan psychrometer dan pesawat lambrecht. II. Alat-alat Percobaan 1. Psychrometer yang terdiri dari 2 termometer dengan bola basah dan kering 2. Pesawat lambrecht / higrometer titik embun ( dew-point hygrometer) 3. Eter dan air suling 4. Tabel kohlrausch dan tabel tekanan uap air jenuh 5. Kipas III. Teori Dasar Kelengasan atau kelembaban adalah besaran yang menyatakan jumlah kandungan uap air di udara dan ruangan. Semakin tinggi kelengasannnya semakin besar jumlah kandungan uap airnya. Kelengasan dapat dinyatakan dalam 2 bentuk, yaitu : kelengasan mutlak dan kelengasan nisbi ( relatif). Lengas mutlak ( absolute humidity) = AH adalah jumlah masa uap air per unit volume udara atau ruangan, satuannya adalah gr/cm 3 atau kg/m 3 . AH = massa uap air di udara Volume udara

Upload: muthia-fadhilah

Post on 27-Jun-2015

147 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KELEGASAN UDARA fisiologi

KELEGASAN UDARA

I.Tujuan Percobaan

1. Mengenal cara kerja beberapa jenis higrometer2. Menentukan kelengasan udara dengan psychrometer dan pesawat lambrecht.

II. Alat-alat Percobaan

1. Psychrometer yang terdiri dari 2 termometer dengan bola basah dan kering2. Pesawat lambrecht / higrometer titik embun ( dew-point hygrometer)3. Eter dan air suling4. Tabel kohlrausch dan tabel tekanan uap air jenuh5. Kipas

III. Teori Dasar

Kelengasan atau kelembaban adalah besaran yang menyatakan jumlah kandungan uap air di udara dan ruangan. Semakin tinggi kelengasannnya semakin besar jumlah kandungan uap airnya. Kelengasan dapat dinyatakan dalam 2 bentuk, yaitu : kelengasan mutlak dan kelengasan nisbi ( relatif).

Lengas mutlak ( absolute humidity) = AH adalah jumlah masa uap air per unit volume udara atau ruangan, satuannya adalah gr/cm3 atau kg/m3.

AH = massa uap air di udaraVolume udara

(1)

Lengas nisbi ( relative humidity) = (RH) adalah nisbah dari massa uap air per unit volume udara suhu T terhadap massa uap air keadaan jenuh perunit volume pada suhu T. Jadi,

RH= massauapair diudara per unit volumeudara padasuhu Tmassauapair padakeadaan jenuh per unit volumeudara padasuhuT

x100%

Page 2: KELEGASAN UDARA fisiologi

Karena tekanan parsial uap air sebanding dengan jumlah mol uap air maka perbandingan diatas akan sama dengan nilai perbandingan tekanan nilai parsialnya. Jadi

RH=PuapPmax

×100%

(2)

Dimana :

Puap = tekanan persial uap air di udara pada suhu T.

Pmax = tekanan uap air jenuh pada suhu T. Tekanan ini telah ditabelkan.

Berdasarkan definisi kedua lengas diatas maka lengas mutlak dapat dihitung jika lengas nisbi diketahui. Caranya, berdasarkan persamaan (2) akan diperoleh Puap. Selanjutnya anggap uap air sebagai ideal, pada keadaan standar ( STP = Standard Temperatur and Pressure)

vm=Vn

=22,414 Lmol

=22,414×10−3 cm3

mol

(3)

M uap=mn

=18,02 g/mol

(4)

Dimana:

Vm = molar volume sebarang gas ideal

n = jumlah mol gas

V = volume gas

Muap = massa molar uap air

m = massa uap air

Page 3: KELEGASAN UDARA fisiologi

Dengan hukum gas ideal dan menggabungkan persamaan (3) dan (4) diperoleh

AH=0,804×10−3 grcm3

×273T×Puap76

[ gcm3

]

(5)

Dimana :

T = suhu ruangan dalam kelvin

Puap = tekanan parsial uap air suhu T dalam cmHg.

IV. Langkah - langkah

1. Ambilah pesawat lambrecht dan isi dengan eter kira-kira setengahnya.2. secara perlahan-lahan pompalah bola karet ( awas eter dalam pesawat jangan

sampai tumpah), sehingga eter dalam pesawat menguap.3. Perhatikan dinding pesawat akan kelihatan mulai buram ( mengembun ) akibat

adanya uap air yang menempel.4. Jika embun ini sudah cukup banyak, terlihat suhu pada pesawat tidak turun lagi

maka hentikan pemompaan dan catat suhunya, misalkan t1.

5. Tunggu beberapa saat, dan catat suhunya saat embun menghilang, misalnya t2.

6. Catat suhu kamar, misalnya ta.

7. Ulangi percobaan diatas sampai mencapai 5 kali.

V. Data Percobaan

Dengan pesawat lambrecht

t1 [0C] t2 [ 0 C ] Tembun [0C] Puap

[mmhg] ta [0C] Pmax

[mmHg]RH [%]L.Nisbi

AH [gr/cm3] L. Mutlak

110 180 14,50 36 22 47 76.6 % 4,72X10-3

100 180 140 68 22 96 70,83 % 6,6x10-4

90 170 130 32 22 50 64 % 3,1x10-4

70 160 11,50 62 22 96 64, 58 % 5,9x10-4

70 130 100 72 22 96 75 % 6,99x10-4

Page 4: KELEGASAN UDARA fisiologi

VI.Kesimpulan

perubahan suhu ruangan, mempengaruhi perubahan kelengasan udara.