kelainan celah bibir dan langit dapat di sebabkan oleh gen yang
DESCRIPTION
dentistryTRANSCRIPT
Kelainan celah bibir dan langit dapat di sebabkan oleh gen yang
diturunkan oleh kedua orang tua penderita ( herediter ) dan faktor lingkungan :5
1. Herediter
Faktor ini biasanya diturunkan secara genetik dari riwayat keluarga yang
mengalami mutasi genetik. Faktor genetik hanya 20% -30% berpengaruh
pada terjadinya celah bibir atau celah langit-langit. Insiden celah bibir
dengan atau tanpa celah langit-langit 1 : 750-1000 kelahiran adapun dilihat
dari segi etnis insiden pada ras Asia 1 : 500 kelahiran, ras Kaukasia 1 : 1.750
kelahiran, ras Afrika Amerika 1 : 2000 kelahiran.
2. Lingkungan
Lingkungan ikut berperan pada perkembangan embriologi antara lain
defisiensi nutrisi, radiasi, beberapa jenis obat, virus, kekurangan vitamin dapat menyebabkan terjadinya celah bibir. Beberapa jenis obat dan
kebiasaan antara lain : phenytoin, alkohol, retinoic acid, perokok dapat
menyebabkan terjadinya celah bibir.
Untuk mengatasi keadaan tersebut maka tindakan bedah labioplasty atau
palatoplasty perlu dilakukan untuk merekonstruksi celah bibir dan celah langitlangit.
Syarat pembedahan mengacu pada “The Rule of Tens”, yaitu berat bayi
mencapai 10 pound ( 4,5 kg ), jumlah leukosit dibawah 10.000 per milimeter
kubik, HB di atas 10 gr%, dan umur di atas 10 minggu. Sedangakan menurut
Fisher, rekonstruksi celah bibir sebaiknya dikerjakan sedini mungkin.7,1
Penanganan dilakukan untuk memelihara fungsi rongga mulut dan usaha
mempertahankan perkembangan dan pertumbuhan normal. Agar hasil koreksi
celah bibir memuaskan maka perlu diperhatikan kriteria sebagai berikut : 1).
Penyatuan kulit, otot dan membran mukosa yang cermat; 2). Dasar cuping hidung
simetris; 3). Lubang hidung simetris; 4). Vermillion border simetris; 5). Bibir
harus mencuat dan; 6). Jaringan parut minimal.2
Ada beberapa metode yang bisa di gunakan untuk operasi celah bibir
bilateral yaitu Barsky, Straight Line Clossure, Millard, Manchester. Untuk perawatan celah bibir unilateral dikalsifikasikan kedalam empat kategori besar,
yaitu : Linear, Triangular, Quadrangular, Rotation. Sedangkan teknik
pembedahan untuk pasien dengan celah palatum meliputi : Von Langenbeck, 2-
flap, 3-flap (V-to-Y), dan Double Z-plasty (Furlow) bedah palatum. Pemilihan
metode ini di dasarkan pada kondisi kelainan celah bibir pada masing-masing
pasien.1,8,9
Metode Barsky digunakan untuk celah bibir bilateral dengan prolabium
yang pendek, dengan metode ini bisa memperpanjang prolabium. Straight Line
Clossure digunakan untuk celah bibir bilateral komplit dengan prolabium yang
panjang. Metode Millard bisa digunakan untuk celah bibir bilateral komplit
maupun inkomplit, dapat digunakan untuk memperpanjang prolabium,
kekurangan dari metode ini membutuhkan operasi bertahap. Metode Menchester
digunakan untuk celah bibir bilateral tingkat ringan, sedang sampai berat.
Keuntungannya yaitu : Mucocutan junction dapat dipertahankan, bentuk
rekonstruksi bibir sesuai anatomi, jaringan parut yang terbentuk sangat minim,
kekurangan dari metode ini tidak bisa menambah panjang pada pada kasus celah
bibir bilateral dengan prolabium yang pendek.1
Teknik Von Langenbeck mengacu terhadap pentingnya memisahkan oral
dan kavitas nasal. Keuntungan teknik ini yaitu dengan sedikitnya dilakukan
diseksi serta tekniknya juga sederhana. Kerugian dari teknik ini adalah tidak
bertambahnya panjang palatum, di sebabkan oleh keterbatasan dalam penutupan
secara tepat dan celah tambahan. Teknik 2-flap merupakan cara yang paling
umum digunakan untuk penutupan celah komplit. Tidak terdapat penambahan lebar yang biasanya dilakukan untuk penutupan terhadap setiap celah pada
alveolar pada metode ini dalam perbaikannya. Keuntungannya yaitu berkurangnya
insiden terhadap fistula posterior. Teknik Doble Z-plasty sulit dilakukan pada
celah yang lebar, akan tetapi merupakan metode yang baik digunakan ketika celah
cukup sempit atau jika terdapat celah submukosa.8,10