kel_14 sisdur penatausahaan pendapatan

Upload: augus-helmi-gunawan

Post on 05-Mar-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penganggaran sektor publik

TRANSCRIPT

RINGKASAN MATERI KULIAH

RMKPENDAPATAN NEGARA/DAERAH 3SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DAERAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anggaran Sektor Publik

OLEH KELOMPOK 14:AUGUS HELMI G(F1314019)RUDY KARYANTO(F1314068)WAHYU ANGGORO(F1314088)M. ADIM LIQOANA(F1314101)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015

SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DAERAH

Sesuai Permendagri Nomor 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Sistem dan prosedur (Sisdur) pengelolaan keuangan daerah mencakup tata cara penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan akuntansi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban kepala daerah. Azas umum penatausahan keuangan daerah meliputi 2 hal yaitu: Kewajiban penyelenggaraan penatausahaan. Tanggung jawab kebenaran material atas bukti penerimaan dan/atau pengeluaran.

1. Sisdur Penerimaan Pendapatan SKPDa. Ketentuan Umum Setiap penerimaan pendapatan yang diterima oleh Bendahara penerimaan SKPD harus disetor ke RKUD paling lambat 1 (satu) hari kerja berikutnya. Untuk daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi sehingga melebihi batas waktu penyetoran, maka hal ini akan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah (SE-900/316/BAKD Tahun 2007). Penyetoran penerimaan pendapatan ke RKUD pada bank pemerintah yang ditunjuk dianggap sah setelah kuasa BUD menerima nota kredit dari bank. Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau giro pos. Penerimaan SKPD tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran. Bendahara penerimaan pada SKPD wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya. Bendahara penerimaan pada SKPD wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

b. Prosedur penerimaan pendapatan SKPD dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: Prosedur penerimaan pendapatan Tunai; PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Pengguna Anggaran menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi (SKR) yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Bagi Bendahara Penerimaan, SKP Daerah dan SKR tersebut nantinya digunakan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan; Wajib Pajak/Retribusi membayarkan sejumlah uang sesuai dengan yang tertera dalam SKP Daerah/SKR kepada Bendahara Penerimaan; Bendahara Penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dari Wajib Pajak/Retribusi dengan dokumen SKP Daerah/SKR; Jika hasil verifikasi diperoleh kesesuaian antara jumlah uang yang diterima dari Wajib Pajak/Retribusi dengan SKP Daerah/SKR, maka Bendahara Penerimaan menerbitkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah dan membuat Surat Tanda Setoran (STS); Bendahara Penerimaan menyerahkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah kepada Wajib Pajak/Retribusi dan menyetorkan uang yang diterima dari Wajib Pajak/ Retribusi dengan disertai STS ke Bank yang ditetapkan; Bank mengotorisasi STS dan membuat Nota Kredit. STS yang telah diotorisasi diserahkan kembali ke Bendahara Penerimaan sedangkan Nota Kredit diserahkan ke BUD. Prosedur penerimaan pendapatan melalui rekening Kas Umum Daerah; PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Pengguna Anggaran menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi (SKR) yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Bagi Bendahara Penerimaan, SKP Daerah dan SKR tersebut nantinya digunakan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan; Wajib Pajak/Retribusi membayarkan sejumlah uang sesuai dengan yang tertera dalam SKP Daerah/SKR ke rekening Kas Umum Daerah; Bank menerbitkan Slip Setoran/Bukti lain yang sah dan Nota Kredit; Bank menyerahkan slip setoran/bukti lain yang sah kepada Wajib Pajak/Retribusi dan Nota Kredit kepada BUD; Wajib Pajak/Retribusi menyerahkan slip setoran/bukti lain yang sah kepada Bendahara Penerimaan. Prosedur penerimaan pendapatan melalui rekening Bank Lain. PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Pengguna Anggaran menyerahkan SKR yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi. Bagi Bendahara Penerimaan, SKP Daerah dan SKR tersebut nantinya digunakan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan; Wajib Pajak/Retribusi membayarkan sejumlah uang sesuai dengan yang tertera dalam SKP Daerah/SKR ke bank lain; Bank lain membuat Slip Setoran/Bukti lain yang sah dan Nota Kredit. Slip setoran/bukti lain yang sah diserahkan ke Wajib Pajak/Retribusi sedangkan uang beserta Nota Kredit diserahkan ke Bank Kas Umum Daerah; Bank Kas Umum Daerah menyerahkan Nota Kredit kepada BUD; Wajib Pajak/Retribusi menyerahkan slip setoran/bukti lain yang sah kepada Bendahara Penerimaan.

2. Sisdur Penatausahaan Bendahara oleh Bendahara PenerimaanUrutan Langkah/prosedur yang dilakukan sehubungan dengan penatausahaan penerimaan pendapatan oleh Bendahara Penerimaan sebagai berikut: Bendahara Penerimaan melakukan penatausahaan penerimaan berdasarkan dokumen SKP Daerah, SKR, STS dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti lain yang sah, sehingga menghasilkan dokumen: BKU Penerimaan Buku Pembantu (Rincian Objek Penerimaan) Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Bendahara Penerimaan membuat SPJ Penerimaan berdasarkan BKU Penerimaan, Buku Pembantu (Rincian Objek Penerimaan), dan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian ditambah SPJ Penerimaan Pembantu; Bendahara Penerimaan mengirimkan SPJ Penerimaan dan lampirannya (dokumen yang menjadi dasar pembuatan SPJ Penerimaan), diserahkan ke PPK SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; PPK SKPD menyerahkan SPJ Penerimaan kepada Pengguna Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; Setelah SPJ Penerimaan diotorisasi oleh Pengguna Anggaran, selanjutnya SPJ Penerimaan tersebut diserahkan oleh Pengguna Anggaran ke BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; BUD memverifikasi, mengevaluasi dan menganalisis SPJ Penerimaan dan membuat SPJ Penerimaan BUD menyerahkan Surat Pengesahan SPJ Penerimaan kepada Pengguna Anggaran3. Sisdur Penatausahaan Akuntansi oleh PPK SKPDProsedur yang dilakukan sehubungan dengan penatausahaan penerimaan pendapatan oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut: PPK SKPD menerima SPJ Penerimaan dari Bendahara Penerimaan dan mencatatnya dalam buku Jurnal Penerimaan Kas; Jurnal tersebut dan jurnal-jurnal lainnya kemudian diposting ke Buku Besar; Berdasarkan Buku Besar, PPK SKPD membuat Neraca Saldo sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan.4. Sisdur Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan PPKDSistem penerimaan pendapatan di PPKD terdiri dari prosedur-prosedur berikut:a. Prosedur Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pajak daerah, pendapatan dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan penerimaan. Penerimaan-penerimaan tersebut diterima secara langsung di Kas Umum Daerah.Berdasarkan penerimaan tersebut, Bank membuat Nota Kredit yang memuat informasi tentang penerimaan tersebut, baik berupa informasi pengiriman, jumlah rupiah maupun kode rekening yang terkait. Bendahara penerimaan wajib mendapatkan nota kredit tersebut melalui mekanisme yang telah ditetapkan.b. Prosedur Penatausahaan (Pembukuan) Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD Bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku Penerimaan Pendapatan PPKD untuk membukukan pendapatan yang diterimanya. Pembukuan penerimaan pendapatan dan pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya penerimaan di rekening kas umum daerah. Langkah-langkah pencatatannya adalah sebagai berikut: Berdasarkan Nota kredit atau Bukti Penerimaan Lain yang sah, bendahara penerimaan PPKD mencatat bukti penerimaan tersebut ke dalam Buku Penerimaan PPKD, pada bagian kolom tanggal dan kolom nomor bukti. Kemudian bendahara penerimaan PPKD mengidentifikasi dan mencatat jenis dan kode rekening pendapatan. Setelah itu, bendahara penerimaan PPKD mencatat nilai transaksi.