kel.1 penyelesaian relasi rekursif

23
Penyelesaian Relasi Rekursif Lewat Persamaan Karakteristik atematika Diskrit oleh . . . . . Kelompok 1 . . . . . β€’ Agus Hendri P 2D (114070130) β€’ Dede Rukmana 2C (114070009) β€’ Intan Rahmasari 2D β€’ Isna Silvia 2D (114070131) β€’ Nur Komala sari 2D (114070132) β€’ Sandi Hermana 2C

Upload: windi-permata-sari

Post on 13-Feb-2016

198 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Materi relasi rekrusi

TRANSCRIPT

Page 1: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian Relasi Rekursif Lewat

Persamaan Karakteristik

Matematika Diskrit

oleh . . . . . Kelompok

1 . . . . .β€’ Agus Hendri P 2D (114070130)β€’ Dede Rukmana 2C (114070009)β€’ Intan Rahmasari 2D (114070082)

β€’ Isna Silvia 2D (114070131)

β€’ Nur Komala sari 2D (114070132)

β€’ Sandi Hermana 2C (114070081)

Page 2: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian Relasi Rekursif Lewat Persamaan Karakteristik

Jenis-jenis Relasi RekursifPenyelesaian Relasi Rekursif Homogen Linier dg Koef.Konstan Penyelesaian Relasi Rekursif Linier dg Koef.Konstan (Penyelesaian Total)Latihan

Daftar Pustaka

Page 3: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Relasi Rekurensi Linier dengan Derajat k

Relasi Rekurensi Linier dengan

Koefisien Konstan

Jika 𝑐0αˆΊπ‘›αˆ»,𝑐1αˆΊπ‘›αˆ» , ... , π‘π‘˜αˆΊπ‘›αˆ» semuanya konstanta, maka relasi rekurensi

disebut relasi rekurensi linier dengan koefisien konstan.

Jadi relasi rekurensi linier dengan koefisien konstan berbentuk :

𝑐0π‘Žπ‘› + 𝑐1π‘Žπ‘›βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜π‘Žπ‘›βˆ’π‘˜ = 𝑓(𝑛)

Relasi Rekurensi Homogen Linier dengan Koefisien Konstan

𝑐0π‘Žπ‘› + 𝑐1π‘Žπ‘›βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜π‘Žπ‘›βˆ’π‘˜ = 𝑓(𝑛)

Apabila dalam persamaan tersebut, 𝑓(𝑛) = 0, maka disebut relasi rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan.

Misalkan n dan k adalah bilangan-bilangan bulat tidak negatif dengan 𝑛 β‰₯ π‘˜.

Relasi rekurensi linier derajat k adalah relasi berbentuk: 𝑐0αˆΊπ‘›αˆ»π‘Žπ‘› + 𝑐1(𝑛)π‘Žπ‘›βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜(𝑛)π‘Žπ‘›βˆ’π‘˜ = 0 dengan 𝑐0αˆΊπ‘›αˆ» dan π‘π‘˜ β‰  0 .

Jenis-jenis

Relasi Rekursif

Page 4: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

a. π‘Žπ‘› βˆ’ 7π‘Žπ‘›βˆ’1 + 10 π‘Žπ‘›βˆ’2 = 0

b. π‘π‘˜ = π‘π‘˜βˆ’1 + π‘π‘˜βˆ’2 + π‘π‘˜βˆ’3

c. π‘π‘˜ = 2π‘π‘˜βˆ’2 d. π‘‘π‘˜ = 𝑑2π‘˜βˆ’1 + π‘‘π‘˜βˆ’2 e. π‘’π‘˜ = π‘’π‘˜βˆ’1.π‘’π‘˜βˆ’2

f. π‘“π‘˜ βˆ’ 2 π‘“π‘˜βˆ’1 + 1 = 0

ContohTentukan apakah persamaan di bawah ini merupakan relasi rekurensi linier, linier dengan koefisien konstan atau homogen linier dengan koefisien konstan. Jika demikian tentukan derajatnya!

Jenis-jenis Relasi Rekursif

Page 5: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian:

a. Relasi rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan derajat 2. b. Relasi (b) dapat dinyatakan dengan π‘π‘˜ βˆ’ π‘π‘˜βˆ’1 βˆ’ π‘π‘˜βˆ’2 βˆ’ π‘π‘˜βˆ’3 = 0 yang merupakan relasi rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan derajat 3.

c. Relasi rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan derajat 2.

d. Bukan relasi rekurensi linier karena memuat suku kuadratis 𝑑2π‘˜βˆ’1 . e. Bukan relasi rekurensi linier karena memuat pergandaan suku (π‘’π‘˜βˆ’1.π‘’π‘˜βˆ’2) f. Relasi rekurensi linier dengan koefisien konstan derajat 1 (𝑓(𝑛) = βˆ’1) g. Relasi rekurensi linier dengan derajat 2 (koefisien tidak konstan)

Contoh Menentukan Relasi Rekurensi Linier, Linier Dengan Koefisien Konstan Atau Homogen Linier

Dengan Koefisien Konstan. Jika Demikian Tentukan Derajatnya

Jenis-jenis Relasi Rekursif

Page 6: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian Rekurensi Homogen Linier dengan Koefisien Konstan

Misal diberikan suatu relasi rekurensi homogen linier

dengan koefisien konstan : π‘Žπ‘› + 𝑐1π‘Žπ‘›βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜π‘Žπ‘›βˆ’π‘˜ = 0 dengan π‘π‘˜ β‰  0 dan 𝑛 β‰₯ π‘˜

Persamaan karakteristik yang sesuai dengan relasi rekurensi di atas : π‘‘π‘˜ + 𝑐1π‘‘π‘˜βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜ = 0 Misal 𝛼1,𝛼2,…,π›Όπ‘˜ adalah akar-akar persamaan karakteristik,

ada 2 kemungkinan penyelesaian berdasarkan akar-akarnya yaitu :

1. Penyelesaian jika semua akar berbeda.

2. Penyelesaian jika terdapat akar yang kembar.

Page 7: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

1. Semua akar berbeda.

Jika semua akar persamaan karakteristik berbeda, maka penyelesaian relasi

rekurensi: π‘Žπ‘› = 𝑐1𝛼1𝑛 + 𝑐2𝛼2𝑛 + β‹―+ π‘π‘˜π›Όπ‘˜π‘›

Dengan 𝑐1,𝑐2,…,π‘π‘˜ adalah konstanta yang nilainya ditentukan berdasarkan

kondisi awal.

Pen

yele

saia

n m

enur

ut

Akar

-ak

ar P

ersa

maa

n Ka

rakt

eris

tik

2. Ada akar yang kembar.

Persamaan karakteristik memiliki p buah akar yang sama.

Jadi, akar-akarnya yaitu : 𝛼1 = 𝛼2 = β‹― = 𝛼𝑝,𝛼𝑝+1,…,π›Όπ‘˜

Sehingga, penyelesaian relasi rekurensi yaitu : π‘Žπ‘› = ࡫𝑐1 + 𝑐2𝑛+ β‹―+ π‘π‘π‘›π‘βˆ’1࡯𝛼1𝑛 + π‘π‘βˆ’1 + 𝛼𝑝+1𝑛 + β‹―+ π‘π‘˜π›Όπ‘˜π‘›

Dengan 𝑐1,𝑐2,…,π‘π‘˜ adalah konstanta-konstanta yang nilainya ditentukan

berdasarkan kondisi awal.

Akar-akar Persamaan Karakteristik

Penyelesaian Rekurensi Homogen Linier dengan Koefisien Konstan

Page 8: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

a) Carilah penyelesaian homogen dari relasi berikut. 𝒂𝒏 = πŸ‘π’‚π’βˆ’πŸ + πŸ’π’‚π’βˆ’πŸ untuk 𝒏β‰₯ 𝟐 dengan kondisi awal π’‚πŸŽ = 𝟏 dan π’‚πŸ = πŸ‘

Penyelesaian: Relasi rekurensi homogen linear :

π‘Žπ‘› = 3π‘Žπ‘›βˆ’1 + 4π‘Žπ‘›βˆ’2 Pers.karakteristik yang sesuai 𝑑2 βˆ’ 3π‘‘βˆ’ 4 = 0

αˆΊπ‘‘βˆ’ 4αˆ»αˆΊπ‘‘+ 1ሻ= 0 Akar-akar dari pers.karakteristik

π‘Ž1 = 4 dan π‘Ž2 = βˆ’1 Karena semua akar-akar karakteristik berbeda, maka penyelesainnya yaitu : π‘Žπ‘› = 𝑐14𝑛 + 𝑐2(βˆ’1)𝑛

Untuk menentukan 𝑐1 dan 𝑐2 digunakan kondisi awal : π‘Ž0 = 1 1 = 𝑐1(4)0 + 𝑐2(βˆ’1)0 1 = 𝑐1 + 𝑐2

π‘Ž1 = 3 3 = 𝑐1(4)1 + 𝑐2(βˆ’1)1 3 = 4 𝑐1 βˆ’ 𝑐2 diperoleh sist.pers. linier : 𝑐1 + 𝑐2 = 1 4 𝑐1 βˆ’ 𝑐2 = 3 yang memiliki penyelesaian 𝑐1 = 45 dan 4 𝑐1 βˆ’ 𝑐2 = 15

Jadi, penyelesaian homogen: π‘Žπ‘› = 45 (4)𝑛 + 15(βˆ’1)𝑛

Contoh Penyelesaian

Homogen

Penyelesaian Rekurensi Homogen Linier dengan Koefisien Konstan

Page 9: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

b) Carilah penyelesaian homogen dari relasi berikut. 𝒂𝒏 βˆ’ πŸ‘π’‚π’βˆ’πŸ + πŸ‘π’‚π’βˆ’πŸ βˆ’ π’‚π’βˆ’πŸ‘ = 𝟎 untuk 𝒏β‰₯ πŸ‘ dengan π’‚πŸŽ = 𝟏 ; π’‚πŸ = 𝟐 dan π’‚πŸ = πŸ’

Contoh Penyelesaian

Homogen

π‘Ž0 = 4 4 = 𝑐1 + 𝑐2(2) + 𝑐3(2)2 4 = 𝑐1 + 2𝑐2 + 4𝑐3 didapatkan sistem persamaan linier : 𝑐1 = 1 𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3 = 2 𝑐1 + 2𝑐2 + 4𝑐3 = 4 Yang memiliki penyelesaian 𝑐1 = 1 ; 𝑐2 = 12 ; 𝑐3 = 12 Penyelesaian homogennya adalah π‘Žπ‘› = 1+ 12𝑛+ 12𝑛2

Penyelesaian: Relasi rekurensi homogen linear : π‘Žπ‘› βˆ’ 3π‘Žπ‘›βˆ’1 + 3π‘Žπ‘›βˆ’2 βˆ’ π‘Žπ‘›βˆ’3 = 0 Pers.karakteristik yg sesuai : 3𝑑 βˆ’ 3𝑑2 + 3π‘‘βˆ’ 1 = 0 (π‘‘βˆ’ 1)3 = 0 Pers.karakteristik memiliki 3 akar kembar :

π‘Ž1 = π‘Ž2 = π‘Ž3 = 1 sehingga penyelesaiannya : π‘Žπ‘› = αˆΊπ‘1 + 𝑐2𝑛+ 𝑐3𝑛2ሻ.1𝑛 = 𝑐1 + 𝑐2𝑛+ 𝑐3𝑛2

Untuk menentukan koefisien-koefisien 𝑐1, 𝑐2 dan 𝑐3

digunakan kondisi awalnya : π‘Ž0 = 1 1 = 𝑐1 + 𝑐2(0) + 𝑐3(0)2 1 = 𝑐1 π‘Ž1 = 2 2 = 𝑐1 + 𝑐2(1) + 𝑐3(1)2 2 = 𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3

Penyelesaian Rekurensi Homogen Linier dengan Koefisien Konstan

Page 10: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Carilah penyelesaian

homogen dari relasi berikut. 𝒂𝒏 βˆ’ πŸ•π’‚π’βˆ’πŸ + πŸπŸ”π’‚π’βˆ’πŸ βˆ’ πŸπŸπ’‚π’βˆ’πŸ‘ = 𝟎

untuk 𝒏β‰₯ πŸ‘

dengan π’‚πŸŽ = 𝟏 ; π’‚πŸ = πŸ’ dan π’‚πŸ = πŸ–

Contoh Penyelesaian

Homogen

c Relasi rekurensi homogen linear : π‘Žπ‘› βˆ’ 7π‘Žπ‘›βˆ’1 + 16π‘Žπ‘›βˆ’2 βˆ’ 12π‘Žπ‘›βˆ’3 = 0

Pers.karakteristik yg sesuai : 𝑑3 βˆ’ 7𝑑2 βˆ’ 16π‘‘βˆ’ 12 = 0

αˆΊπ‘‘βˆ’ 2ሻ2αˆΊπ‘‘βˆ’ 3ሻ= 0

Pers. karakteristik memiliki

2 akar kembar π‘Ž1 = π‘Ž2 = 2 dan π‘Ž3 = 3 sehingga penyelesaiannya

adalah π‘Žπ‘› = ࡫𝑐1 + 𝑐2αˆΊπ‘›αˆ»ΰ΅―2𝑛 + 𝑐33𝑛

Menggunakan kondisi awalnya, nilai 𝑐1, 𝑐2 dan 𝑐3 bisa ditentukan : π‘Ž0 = 1 1 = ࡫𝑐1 + 𝑐2ሺ0ሻ࡯20 + 𝑐330 1 = 𝑐1 + 𝑐3 π‘Ž1 = 4 4 = ࡫𝑐1 + 𝑐2ሺ1ሻ࡯21 + 𝑐331 4 = αˆΊπ‘1 + 𝑐2ሻ2+ 3𝑐3 4 = 2𝑐1 + 2𝑐2 + 3𝑐3

π‘Ž2 = 8, sehingga 8 = ࡫𝑐1 + 𝑐2ሺ2ሻ࡯22 + 𝑐332 8 = αˆΊπ‘1 + 2𝑐2ሻ4+ 9𝑐3 8 = 4𝑐1 + 8𝑐2 + 9𝑐3

Didapatkan sistem

persamaan linier : 𝑐1 + 𝑐3 = 1 2𝑐1 + 2𝑐2 + 3𝑐3 = 4 4𝑐1 + 8𝑐2 + 9𝑐3 = 8

Yang memiliki penyelesaian

𝑐1 = 5, 𝑐2 = 3 dan 𝑐3 = βˆ’4

Jadi, penyelesaian homogen π‘Žπ‘› = ሺ5+ 3π‘›αˆ»2𝑛 βˆ’ 4(3𝑛)

Page 11: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Misalkan π‘Žπ‘› + 𝑐1π‘Žπ‘›βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜π‘Žπ‘›βˆ’π‘˜ = 𝑓(𝑛) adalah

relasi rekurensi linier dengan koefisien konstan.

Misalkan juga π‘αˆΊπ‘‘αˆ»= π‘‘π‘˜ + 𝑐1π‘‘π‘˜βˆ’1 + β‹―+ π‘π‘˜ adalah

persamaan karakteristik yang sesuai.

Untuk beberapa jenis fungsi π‘“αˆΊπ‘›αˆ», pola perkiraan

penyelesaian khusus yang sesuai dapat dilihat dalam tabel sbb:

(𝑃,𝑃0 ,𝑃1 ,…,𝑃𝑠 adalah koefisien yang harus dicari)

Penyelesaian Total = Penyelesaian Homogen + Penyelesaian Khusus

Penyelesaian Total

Page 12: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

π’‡αˆΊπ’αˆ» (𝑫,𝒂:konstan)

Sifat Persamaan Karakteristik C(t) Bentuk Penyelesaian Khusus

𝐷 π‘Žπ‘› π‘Ž bukan akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) (𝑐(1) β‰  0) 𝑃 π‘Žπ‘›

𝐷 π‘Žπ‘› π‘Ž adalah akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) kelipatan π‘š

𝑃 π‘›π‘šπ‘Žπ‘›

𝐷 π‘›π‘ π‘Žπ‘› π‘Ž bukan akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) (𝑐(1) β‰  0) αˆΊπ‘ƒ0 + 𝑃1𝑛+ β‹―+ π‘ƒπ‘ π‘›π‘ αˆ» π‘Žπ‘›

𝐷 π‘›π‘ π‘Žπ‘› π‘Ž adalah akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) kelipatan π‘š

αˆΊπ‘ƒ0 + 𝑃1𝑛+ β‹―+ π‘ƒπ‘ π‘›π‘ αˆ» π‘›π‘šπ‘Žπ‘›

𝐷 𝑛𝑠 1 bukan akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) (𝑐(1) β‰  0) 𝑃0 + 𝑃1𝑛+ β‹―+ 𝑃𝑠𝑛𝑠

𝐷 𝑛𝑠 1 adalah akar persamaan karakteristik 𝑐(𝑑) kelipatan π‘š

αˆΊπ‘ƒ0 + 𝑃1𝑛+ β‹―+ π‘ƒπ‘ π‘›π‘ αˆ» π‘›π‘š

Tabel 1. Pola Perkiraan Penyelesaian Khusus Yang Sesuai

Penyelesaian Total

Page 13: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian:

Relasi rekurensi homogen: π‘Žπ‘› βˆ’ 7π‘Žπ‘›βˆ’1 + 10 π‘Žπ‘›βˆ’2 = 0 Pers.karakteristik yang sesuai 𝑑2 βˆ’ 7𝑑+ 10 = 0 αˆΊπ‘‘βˆ’ 2αˆ»αˆΊπ‘‘βˆ’ 5ሻ= 0

Sehingga akar-akar karakteristiknya 𝛼1 = 2, 𝛼2 = 5.

Karena akar karakteristik berbeda, maka

penyelesaian homogen π‘Žπ‘› = 𝑐12𝑛 + 𝑐55𝑛 Karena π‘“αˆΊπ‘›αˆ»= 4𝑛 dan 4 bukan akar karakteristik,

maka untuk mencari penyelesaian khusus

menggunakan bentuk π‘Žπ‘›π‘˜ = 𝑃 .(4)𝑛

Penyelesaian khusus ini disubstitusikan ke relasi rekurensi awal.

Didapat: 𝑃.4𝑛 βˆ’ 7 αˆΊπ‘ƒ .4π‘›βˆ’1ሻ+ 10αˆΊπ‘ƒ 4π‘›βˆ’2ሻ= 4𝑛 𝑃.4π‘›βˆ’2(42 βˆ’ 7.4+ 10) = 4𝑛 𝑃 = βˆ’8

Penyelesaian khusus π‘Žπ‘›π‘˜ = βˆ’8 (4)𝑛

a) Carilah penyelesaian total relasi rekursif berikut π‘Žπ‘› βˆ’ 7π‘Žπ‘›βˆ’1 + 10π‘Žπ‘›βˆ’2 = 4𝑛 untuk 𝑛 β‰₯ 2 dengan π‘Ž0 = 8 dan π‘Ž1 = 36.

Contoh Penyelesaian Total

Page 14: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Penyelesaian total = penyelesaian homogen + penyelesaian khusus = 𝑐12𝑛 + 𝑐55𝑛 βˆ’ 8 (4)𝑛 Untuk mencari harga 𝑐1 dan 𝑐2, digunakan kondisi awal yang diberikan: π‘Ž0 = 8 8 = 𝑐1(2)0 + 𝑐2(5)0 βˆ’ 8 (4)0 8 = 𝑐1 + 𝑐2 βˆ’ 8 16 = 𝑐1 + 𝑐2

π‘Ž1 = 36 36 = 𝑐1(2)1 + 𝑐2(5)1 βˆ’ 8 (4)1 36 = 2𝑐1 + 5𝑐2 βˆ’ 32 68 = 2𝑐1 + 5𝑐2

Didapat sistem persamaan linier 𝑐1 + 𝑐2 = 16 dan 2𝑐1 + 5𝑐2 = 68

Yang bila diselesaikan menghasilkan 𝑐1 = 4 dan 𝑐2 = 12

Jadi penyelesaian totalnya adalah π‘Žπ‘› = 4(2)𝑛 + 12(5)𝑛 βˆ’ 8 (4)𝑛

Penyelesaian Total

Page 15: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

b) Carilah penyelesaian total relasi rekursif berikut 𝒂𝒏 βˆ’ πŸ’π’‚π’βˆ’πŸ + πŸ’π’‚π’βˆ’πŸ = πŸπ’ untuk 𝒏β‰₯ 𝟐. Penyelesaian: Relasi rekurensi homogen : π‘Žπ‘› βˆ’ 4π‘Žπ‘› + 4π‘Žπ‘›βˆ’2 = 0 Persamaan karakteristik : 𝑑2 βˆ’ 4𝑑+ 4 = (tβˆ’ 2)2 = 0

Akar akar karakteristik π‘Ž1 = π‘Ž2 = 2 Karena akar-akarnya sama, maka

penyelesaian homogen : π‘Žπ‘› = (π‘Ž1 + π‘Ž2)2𝑛 π‘“αˆΊπ‘›αˆ»= 2𝑛 dan 2 merupakan akar karakteristik kelipatan π‘š = 2

(ada 2 buah π‘Ž yang sama) Untuk itu bentuk penyelesaian khusus adalah π‘Žπ‘›π‘˜ = P nmπ‘Žπ‘› = P n22𝑛 Dengan mensubtitusikan π‘Žπ‘›π‘˜ ke dalam relasi rekurensi mula-mula, akan didapatkan persamaan: 𝑃𝑛22𝑛 βˆ’ 4 {π‘αˆΊnβˆ’ 1ሻ22π‘›βˆ’1 + 4 {π‘αˆΊnβˆ’ 2ሻ22π‘›βˆ’2 = 2𝑛 𝑃2π‘›βˆ’2{𝑛222 βˆ’ 4αˆΊπ‘›βˆ’ 1ሻ22+ 4αˆΊπ‘›βˆ’ 1ሻ2 = 2𝑛 𝑃{4𝑛2 βˆ’ 8αˆΊπ‘›2 βˆ’ 2𝑛+ 1ሻ+ 4αˆΊπ‘›2 βˆ’ 4𝑛 + 4ሻ} = 2𝑛 π‘ƒαˆΊ8ሻ= 4 𝑃= 12

maka π‘Žπ‘›π‘˜ = 12 𝑛22𝑛

penyelesaiaan total = P.homogen + P.khusus = (𝑐1 + 𝑐2𝑛)2𝑛 + 12𝑛22𝑛

Contoh Penyelesaian

Total

Page 16: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

1) Tentukan derajat dan π‘“αˆΊπ‘›αˆ» dari relasi rekurensi berikut. a) 𝑑𝑛 βˆ’ 7π‘‘π‘›βˆ’1 + 12π‘‘π‘›βˆ’2 = 0 b) π‘π‘›βˆ’3 βˆ’ 3𝑏𝑛 = 𝑛+ 3 c) 2π‘Žπ‘› + 2π‘Žπ‘›βˆ’1 = 3𝑛

2) Manakah yang merupakan relasi rekurensi linier atau relasi rekurensi homogen linier? Sebutkan pula apakah konstan atau tidak, dan beri penjelasan. a) β„Žπ‘˜ βˆ’ β„Žπ‘˜βˆ’1 = β„Žπ‘˜βˆ’2 + β„Žπ‘˜βˆ’3

b) π‘π‘˜ = 3π‘π‘˜βˆ’2

c) π‘Žπ‘˜ = π‘Žπ‘˜βˆ’13 βˆ’ π‘Žπ‘˜βˆ’2

d) jn βˆ’ 7jnβˆ’1 + 12jnβˆ’2 = 1

3) Tentukan penyelesaian homogen dari relasi rekursif π‘Žπ‘› βˆ’ 6π‘Žπ‘›βˆ’1 βˆ’ 9π‘π‘›βˆ’2 = 0 dengan kondisi awal π‘Ž0 = 1 dan π‘Ž1 = 6.

4) Tentukan penyelesaian dari relasi rekursif 𝑏𝑛 + π‘π‘›βˆ’1 = 6π‘π‘›βˆ’2 dengan kondisi awal 𝑏0 = 0 dan 𝑏1 = 1.

Carilah penyelesaian total relasi rekursif berikut untuk no.5 dan 6

5) π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ 5π‘Žπ‘Ÿβˆ’1 + 6π‘Žπ‘Ÿβˆ’2 = 1

6) π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ 5π‘Žπ‘Ÿβˆ’1 + 6π‘Žπ‘Ÿβˆ’2 = 4𝑛

LATIHAN

Page 17: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Munir, Rinaldi. Rekursi dan Relasi Rekurens Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. http://informatika.stie.itb.ac.id. Diakses pada 17 November 2015.

Pardede,D.L.C.Relasi Rekurensi Linier Berkoefisien Konstan. http://pardede.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada 17 November 2015.

Siang, Jong Jek. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: ANDI.

Daftar Pustaka

Page 18: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

Terima Kasih

Kelompok 1Prodi

Pend.MatematikaFKIP UNSWAGATI

Semoga Bermanfaat

Penyelesaian Relasi Rekursif Lewat Persamaan Karakteristik

Page 19: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

JAWABAN LATIHAN1. a) 𝑑𝑛 βˆ’ 7π‘‘π‘›βˆ’1 + 12π‘‘π‘›βˆ’2 = 0 derajat 2 dan π‘“αˆΊπ‘›αˆ»= 0

b) π‘π‘›βˆ’3 βˆ’ 3𝑏𝑛 = 𝑛+ 3 derajat 3 dan π‘“αˆΊπ‘›αˆ»= 𝑛+ 3

c) 2π‘Žπ‘› + 2π‘Žπ‘›βˆ’1 = 3𝑛 derajat 1 dan π‘“αˆΊπ‘›αˆ»= 3𝑛

2. a) β„Žπ‘˜ βˆ’ β„Žπ‘˜βˆ’1 = β„Žπ‘˜βˆ’2 + β„Žπ‘˜βˆ’3 relasi rekurensi homogen linier dengan

koefisien konstan karena 𝑓(𝑛) = 0 dan semua 𝑐0 ,𝑐1 ,𝑐2 ,𝑐3 merupakan konstanta

b) π‘π‘˜ = 3π‘π‘˜βˆ’2 relasi rekurensi homogen linier dengan koefisien konstan

karena f(n)=0 dan semua 𝑐0 ,𝑐1 ,𝑐2 merupakan konsatanta

c) π‘Žπ‘˜ = π‘Žπ‘˜βˆ’13 βˆ’ π‘Žπ‘˜βˆ’2 bukan relasi rekurensi linier karena

terdapat suku π‘Žπ‘˜βˆ’13 yang merupakan suku berpangkat 3

d) jn βˆ’ 7jnβˆ’1 + 12jnβˆ’2 = 1 relasi rekurensi linier dengan koefisien konstan

karena 𝑓(𝑛) β‰  0 dan semua 𝑐0 ,𝑐1 ,𝑐2 merupakan konsatanta

JAWABAN

Page 20: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

3. Penyelesaian:

β€’ Relasi rekurensi homogen : an – 6an–1 – 9an–2 = 0

dengan a0 = 1 dan a1 = 6

β€’ Persamaan karakteristik: r2 – 6r + 9 = 0.

(r – 3)(r – 3 ) = 0

Akar-akarnya: r1 = r2 = 3

β€’ Karena akar-akarnya berbeda, maka

penyelesaian homogen :

an = 1rn0 + 2nrn

0

an = 13n + 2n3n

β€’ Menentukan nilai c1, c2 menggunakan kondisi awal

a0 = 1 a0 = 1 = 130 + 2 030 = 1

a1 = 6 a1 = 6 = 131 + 2131 = 31 + 32

Diperoleh dua persamaan: 1 = 1 dan 31 + 32 = 6,

sehingga 1 = 1 dan 2 = 1

β€’ Jadi, solusi homogen : an = 3n + n3n JAWABAN

Page 21: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

4. Penyelesaian :β€’ Relasi rekurensi : bn + bn-1 = 6 bn-2 dengan b0 = 0 , b1 = 1 , merupakan relasi rekurensi

homogen linear karena f(n) = 0, maka digunakan penyelesaian homogen.Persamaan relasi rekurensi homogen linear : bn + bn-1 – 6 bn-2 = 0

β€’ Persamaan karakteristik yang sesuai : 2 + - 6 = 0 atau ( + 3) ( - 2) = 0hingga diperoleh akar-akar karakteristik 1 = -3 dan 2 = 2.

β€’ Oleh karena akar-akar karakteristiknya berbeda, maka solusi homogennya berbentuk bn

(h) = A1 1n + A2 2

n bn

(h) = A1 (-3)n + A2 . 2n.

β€’ Dengan kondisi batas b0 = 0 dan b1 = 1 , maka b0

(h) = A1 (-3)0 + A2 . 20 0 = A1 + A2 .b1

(h) = A1 (-3)1 + A2 . 21 1 = -3 A1 + 2 A2 .bila diselesaikan maka akan diperoleh harga A1 = (-1/5) dan A2 = 1/5

β€’ Sehingga jawab solusi homogen : bn(h) = (-3)n + . 2n

JAWABAN

Page 22: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

5. Penyelesaian:

Relasi rekurensi homogen : π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ 5π‘Žπ‘Ÿβˆ’1 + 6π‘Žπ‘Ÿβˆ’2 = 0

Pers.karakteristik : 𝑑2 βˆ’ 5𝑑+ 6 = 0

αˆΊπ‘‘βˆ’ 3αˆ»αˆΊπ‘‘βˆ’ 2ሻ= 0

Akar-akar karakteristiknya π‘Ž1 = 3, π‘Ž2 = 2

Karena akar-akarnya berbeda, maka

penyelesaian homogen π‘Žπ‘› = 𝑐1𝛼1𝑛 + 𝑐2𝛼2𝑛 π‘Žπ‘› = 𝑐1(3)𝑛 + 𝑐2(2)𝑛

Karena f(n)=1, a=1 bukan akar persamaan

dan tidak sama dengan nol, maka

digunakan persamaan khusus 𝑃.π‘Žπ‘› π‘Žπ‘›π‘˜ = 𝑃.π‘Žπ‘› = 𝑃.1𝑛

Subtitusi persamaan khusus ke relasi mula-mula 𝑃.1𝑛 βˆ’ 5αˆΊπ‘ƒ.1π‘›βˆ’1ሻ+ 6αˆΊπ‘ƒ.1π‘›βˆ’2ሻ= 1 𝑃.1π‘›βˆ’2 βˆ’αˆΊ12 βˆ’ 5.11 + 6ሻ= 1𝑛 2.𝑃.1π‘›βˆ’2 = 1𝑛 2.𝑃.1π‘›βˆ’2.1βˆ’π‘›+2 = 1𝑛.1βˆ’π‘›+2 2.𝑃.1 = 12 2.𝑃= 1

𝑃= 12

π‘Žπ‘›π‘˜ = 12.(1)𝑛

Sehingga penyelesaian khusus = 12 .(1)𝑛

Jadi, penyelesaian total = p. homogen + p.khusus

= 𝑐1(3)𝑛 + 𝑐2(2)π‘›π‘Žπ‘›π‘˜ + 12 .(1)𝑛

JAWABAN

Page 23: Kel.1 Penyelesaian Relasi Rekursif

6. Penyelesaian:

Relasi rekurensi homogen : π‘Žπ‘Ÿ βˆ’ 5π‘Žπ‘Ÿβˆ’1 + 6π‘Žπ‘Ÿβˆ’2 = 0

Pers.karakteristik : 𝑑2 βˆ’ 5𝑑+ 6 = 0

αˆΊπ‘‘βˆ’ 3αˆ»αˆΊπ‘‘βˆ’ 2ሻ= 0

Akar-akar karakteristiknya π‘Ž1 = 3, π‘Ž2 = 2

Karena akar-akarnya berbeda, maka

penyelesaian homogen π‘Žπ‘› = 𝑐1𝛼1𝑛 + 𝑐2𝛼2𝑛 π‘Žπ‘› = 𝑐1(3)𝑛 + 𝑐2(2)𝑛

Karena f(n)= 4𝑛, π‘Ž = 4𝑛 bukan akar persamaan

dan tidak sama dengan nol, maka

digunakan persamaan khusus 𝑃.π‘Žπ‘› π‘Žπ‘›π‘˜ = 𝑃.π‘Žπ‘› = 𝑃.4𝑛

Subtitusi persamaan khusus ke relasi mula-mula 𝑃.4𝑛 βˆ’ 5αˆΊπ‘ƒ.4π‘›βˆ’1ሻ+ 6αˆΊπ‘ƒ.4π‘›βˆ’2ሻ= 4𝑛 𝑃.4π‘›βˆ’2ሺ42 βˆ’ 5.4+ 6ሻ= 4𝑛 2𝑃= 42 𝑃= 8 π‘Žπ‘›π‘˜ = 8.(4)𝑛

Sehingga penyelesaian khusus = 8.(4)𝑛

Jadi, penyelesaian total = p. homogen + p.khusus

= 𝑐1(3)𝑛 + 𝑐2(2)π‘›π‘Žπ‘›π‘˜ + 8.(4)𝑛

JAWABAN