jurnal rekursif, vol. 4 no.1 maret 2016, issn 2303-0755 … · 2019. 10. 25. · jurnal rekursif,...
TRANSCRIPT
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 107
RANCANG BANGUN APLIKASI
REALTIME TRANSLATION UNTUK
PENERJEMAHAN BAHASA INGGRIS-
INDONESIA BERBASIS AUGMENTED
REALITY PADA ANDROID
Rizal1, Asahar Johar2, Aan Erlansari3
1,3Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.
Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA
(telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)
[email protected] [email protected]
Penelitian ini bertujuan membuat suatu aplikasi yang dapat menampilkan translate dari kata bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia secara realtime untuk pengguna smartphone Android. Metode
pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah model waterfall dan
menggunakan pemodelan Unified Modeling Langauge (UML) sebagai perancangan sistem. Bahasa
pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman java untuk Android dengan bantuan IDE
Eclipse Juno. Aplikasi ini menerapkan teknologi augmented reality dalam hal pendeteksian teks pada
vuforia sdk yg dijalankan pada OS Android dan untuk penerjemahan kata bahasa Inggris menggunakan
Bing Translate API. Dari pengujian jenis dan tipe fonts yang telah dilakukan dengan menggunakan 7 jenis
dan 3 tipe fonts diperoleh hasil bahwa aplikasi ini dapat mendeteksi jenis dan tipe fonts yang berbeda,
hanya tipe fonts underline yang tidak dapat dideteksi oleh sistem dikarenakan tidak terdapat dalam
vuforia. Aplikasi dapat mentranslate kata bahasa Inggris di berbagai media dengan hasil baik dalam
kondisi pencahayaan dan lama waktu translate sangat dipengaruhi oleh koneksi internet maupun kamera
smartphone yang digunakan serta aplikasi ini dapat digunakan dengan jenis smartphone Android dan
spesifikasi yang berbeda. Dari hasil data angket yang disebar kepada 50 pengguna, aplikasi memiliki
tampilan dengan nilai rata-rata 3.27 (baik), pengoperasian aplikasi dengan nilai rata-rata 3.16 (baik) dan
isi aplikasi dengan nilai rata-rata 3.27 (baik).
Kata kunci : Aplikasi, translator, smartphone, IDE eclipse juno, augmented reality, voforia text
recognition, UML, Bing translate API.
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
108 ejournal.unib.ac.id
Abstract: This research aims to build an
application that can display the translation of
the English word into Indonesian in realtime for
Android smartphone users. System development
method used to build this application is the
waterfall model and using modeling Unified
Modeling Langauge (UML) as the system design.
The programming language used is java
programming language for Android with the
help of Juno Eclipse IDE. It embodies the
augmented reality technology in terms of
detection of text in vuforia sdk which run on the
Android OS and for the translation of English
words using Bing Translate API. Of testing and
types of fonts that have been carried out using 7
types and 3 types of fonts result that the
application can detect the type and different
fonts, underline just type fonts that can not be
detected by the system because there is no in
vuforia. Applications can translate English
words in a variety of media with good results in
any lighting condition and the length of time
translate greatly influenced by internet
connection or a smartphone camera used and
the application can be used with this type of
Android smartphones and different
specifications. From the results of questionnaire
data were distributed to 50 users, the
application has a display with an average value
of 3:27 (well), operation of the application with
the average value of 3:16 (well) and the contents
of the application with the average value of 3:27
(well).
Keywords: Applications, translator,
smartphones, IDE eclipse juno, augmented
reality, voforia text recognition, UML, Bing
translation API.
I. PENDAHULUAN
Banyak orang di negara berkembang dari
semua lapisan masyarakat menganggap bahasa
Inggris adalah gerbang utama untuk mendapatkan
pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik,
sehingga dapat menciptakan kehidupan yang lebih
baik. Oleh karena itu, dari hal tersebut semakin
banyak orang yang tertarik untuk mempelajari
bahasa Inggris baik dengan mengikuti kursus
maupun belajar sendiri. Misalnya dengan
menonton film, mendengarkan lagu, ataupun dari
media lainnya, salah satunya adalah menggunakan
smartphone. Dengan tersedianya berbagai macam
fitur yang ada pada smartphone, pengguna
translate bahasa Inggris dapat lebih mudah
menerjemahkan bahasa Inggris dengan
menggunakan aplikasi pada smartphone.
Permasalahan yang ada pada saat ini adalah
translate bahasa Inggris menggunakan aplikasi di
smartphone sekarang, masih susah dilakukan oleh
orang-orang yang masih pemula dalam belajar
bahasa Inggris, karena untuk mengerti arti dari
suatu kata bahasa Inggris pengguna harus dapat
mengetahui kata bahasa Inggris tersebut agar
dapat mencari artinya. Hal ini juga berlaku pada
situs-situs penerjemah bahasa seperti
Http://translate.google.co.id agar dapat mencari arti
dari sebuah kata bahasa Inggris pengguna harus
mengetahui kata bahasa Inggris yang ingin
diterjamahkan dan mengetikkan kata bahasa
Inggris tersebut di smartphone.
Mengikuti perkembangan teknologi
smartphone yang canggih saat ini, masyarakat
terutama di indonesia sekarang belum banyak
menggunakan smartphone berbasis Android
dengan teknologi augmented reality. Augmented
reality adalah sebuah teknik penggabungan benda-
benda nyata dan maya di lingkungan nyata,
berjalan secara interaktif dalam waktu nyata
(realtime), dan terdapat integrasi antar benda
dalam dua dimensi ataupun tiga dimensi, yaitu
benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Dari
sekian banyak teknologi AR dalam hal
pendeteksian objek 3D, ternyata sangat sedikit
ditemukan teknologi AR yang mampu mengenal
text.
Hal ini dikarenakan teknologi AR yang
berbasis text tersebut harus bersifat markerless,
yaitu pendeteksian objek yang ada di dunia nyata
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 109
tanpa marker yang spesial. Augmented Reality
memungkinkan pengguna secara realtime
mendapatkan tentang informasi dari suatu objek
melalui kamera ponsel sehingga pada penelitian ini
teknologi augmented reality diperlukan agar
pengguna translate dapat informasi yang
diinginkan secara realtime.
Berdasarkan uraian dan permasalahan dari
penelitian ini, penulis tertarik untuk merancang dan
membangun aplikasi berbasis Android yang dapat
digunakan untuk melakukan translate secara
realtime.
II. LANDASAN TEORI
A. Penerjamahan
Penerjemahan adalah pengalihan makna dari
bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Selain itu,
dalam penerjemahan terjadi penggantian bentuk
bahasa sumber dengan bentuk bahasa sasaran.
Dalam menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa
sasaran, bentuk boleh diubah tapi makna harus
dipertahankan (Larson, 2008)[1].
B. Vuforia Text Recognition
Vuforia adalah Augmented Reality Software
Development Kit (SDK) untuk perangkat mobile
yang memungkinkan pembuatan aplikasi
Augmented Reality. Dulunya lebih dikenal dengan
QCAR (Qualcomm Company Augmentend
Reality). Ini menggunakan teknologi Computer
Vision untuk mengenali dan melacak gambar
planar (Target Image) dan objek 3D sederhana,
seperti kotak, secara real-time[2].
Pengembang dapat menentukan satu set kata-
kata yang dikenali oleh Vuforia, dengan
menggunakan set data text berikut:
a. Word lists format biner VWL ( Vuforia Word
List ).
b. Word lists tambahan, yang dapat ditentukan
melalui file text sederhana.
c. Word lists opsional filter (black or white lists)
untuk secara eksplisit mencakup /
mengecualikan pengenalan kata-kata tertentu.
C. Augmented Reality
Augmented Reality (Realitas Tertambah) adalah
penggabungan benda-benda nyata dan maya di
lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam
waktu nyata, dan terdapat intergrasi antar benda
dalam dua dimensi atau tiga dimensi, yaitu benda
maya teritegrasi dalam dunia nyata Ada beberapa
metode yang digunakan pada Augmented Reality
salah satunya adalah Marker Based Tracking[3].
D. Mesin Penerjemah Microsoft (Bing translate
API)
Microsoft translator memberikan seperangkat
layanan web API yang dapat digunakan oleh
pengembang di dalam aplikasi, servis atau web site
API yang disediakan dapat digunakan dengan
berbagai cara seperti HTTP REST servis, layanan
AJAX, dan SOAP web servis[4].
E. Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup
sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android
menyediakan platform yang terbuka bagi para
pengembang untuk menciptkan aplikasi sendiri
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc yang
merupakan pendatang baru yang membuat piranti
lunak untuk ponsel atau smartphone. Kemudian
untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open
Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan
piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi,
termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia[5].
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
110 ejournal.unib.ac.id
F. Model Pengembangan Waterfall
Model sekuensial linier merupakan salah satu
dari metode yang digunakan untuk pengembangan
sistem. Sekuensial linier sering disebut juga
dengan “siklus kehidupan klasik” atau “model
waterfall”. Waterfall model mengambil kegiatan
proses dasar spesifikasi, pengembangan, validasi,
dan evolusi dan mewakili kegiatan tersebut sebagai
fase proses terpisah seperti spesifikasi persyaratan,
perancangan perangkat lunak, implementasi,
pengujian dan sebagainya[6]. Gambar 2.1 berikut ini
menggambarkan model pengembangan sistem
sekuensial atau waterfall.
Gambar 2.1 Model Sekuensial Linier[6].
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan dan Pengumpulan Data
Metode pengembangan sistem yang digunakan
pada penelitian ini yaitu metode sekuensial
linear.Adapun teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan cara
mempelajari teori-teori literatur dan buku-
buku yang berhubungan dengan aplikasi yang
akan dibangun dalam tugas akhir ini.
2. Referensi Internet
Referensi internet bertujuan untuk menjadi
bahan perbandingan dalam perancangan
sistem. Referensi dapat berupa perbandingan
aplikasi kamus translate yang sudah ada
dengan aplikasi yang sedang dibuat, dan
tutorial yang menunjang pembuatan aplikasi
Realtime Translation Untuk Penerjemahan
Bahasa Inggris-Indonesia Berbasis
Augmented Reality (AR) Pada Android.
B. Metode Pengujian
Setiap produk perangkat lunak dapat diuji
melalui beberapapendekatan pengujian, yang
pertama disebut sebagai black-box testing, kedua
disebut sebagai white-box testing dan yang ketiga
adalah pengujian kualitas aplikasi.
IV. ANALISIS DATA DAN
PERANCANGAN
A. Identifikasi Masalah
Dengan beragamnya aplikasi translate bahasa
Inggris, kamus, dan situs-situs penerjemah bahasa
Inggris seperti Http://translate.google.co.id yang
digunakan para pengguna smarphone Android
terdapat beberapa kendala saat para pengguna
menerjemahkan bahasa Inggris tersebut, salah
satunya adalah harus mengetik ulang kata bahasa
Inggris yang ingin diterjemahkan di smarphone
Android. Dengan menggunakan kamus atau
terjemahan pada google pengguna bukan hanya
tidak bisa menghematkan waktu untuk
menerjemahkan kata bahasa Inggris tersebut tapi
juga harus repot mengetik kata tersebut. Selain dari
itu ada sebagian orang tidak mengetahui atau hafal
kata-kata bahasa Inggris yang ingin diterjemahkan
dan ada juga beberapa orang tidak tahu bagaimana
cara menulis kata bahasa Inggris dengan penulisan
huruf yang benar menggunakan smartphone.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,
pertama dibutuhkan sebuah aplikasi penerjemah
bahasa Inggris yang dapat menerjemahkan secara
langsung atau realtime tanpa harus mengetik ulang
kata yang ingin diterjemahkan. Pada aplikasi ini
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 111
akan didukung menggunakan Augmented Reality
(AR) yang mana output pada aplikasi ini adalah
terjemahan kata bahasa Inggrismenjadi kata bahasa
Indonesia, untuk terjemahan kata bahasa Inggris-
Indonesia mnggunakan metode Vuforia Text
Recognition pada metode ini sudah ditentukan kata
yang akan diterjemahkan.
B. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai
penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasikan
permasalah-permasalahan, kesempatan
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Analisis
dapat juga diartikan sebagai penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang
sistem yang baru atau diperbarui. Dalam proses
pembuatan suatu sistem mutlak dilakukan
penelitian dan penganalisaan tentang sistem yang
akan dibangun.
C. Analisis Antarmuka Pengguna
mulaiMenu Utama
Pilih menu ARtranslator
Pilih menuGuide
Pilih menu About me
Pilih menu About app
Selesai
Tracking Teks
dengan kamrea
Menerjemahkan dengan API BING
Kata Terjemahan
Deteksi vuforia text recognition
Informasi cara
penggunaan aplikasi
Informasi pembuat aplikasi
Informasi tenteang aplikasi
tidak tidak tidak
ya ya ya ya
Kata -kata yang
terdeteksi
terdeteksi
Tidak terdeteksi
Gambar 4.1 Diagram Alur Antarmuka Pengguna
Berdasarkan diagram antarmuka pengguna pada
Gambar 4.1. Terdapat beberapa pilihan sub menu
pada menu utama yang merupakan bagian dari
sistem yang akan dibangun, menu-menu tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Menu ARTranslate, Menu ini merupakan
bagian inti dari aplikasi. Berbeda dengan
menu-menu yang lainnya, menu ini
memerlukan pendektesian kata bahasa
Inggris yang mana pendektesian kata
bahasa Inggris menggunakan metode
vuforia text recognition.
2) Menu Penyusun (About Me), Dalam menu
ini, penggunabisa melihat informasi
tentang penyusun atau pembuat aplikasi
realtime translation untuk penerjemahan
bahasa Inggris-Indonesia berbasis
augmented reality pada Android.
3) Menu Tentang Aplikasi Realtime
Translation (Tentang Aplikasi), dalam
menu ini pengguna bisa melihat informasi
mengenai aplikasi realtime translation
yang dibuat oleh penyusun.
4) Menu Petunjuk / Bantuan (Guide)
Aplikasi, Menu ini sama dengan dua menu
sebelumnya yang menampilkan informasi,
jika pengguna memilih menu Guide maka
pengguna bias melihat informasi
mengenai petunjuk dan kegunaan.
Jika pengguna tidak memilih semua menu yang
ada pada halaman menu utama maka proses
selesai.
C. Desain Perangkat Lunak
Desain perangkat lunak merupakan tahapan
yang dilalui selanjutnya setelah analisis sistem
yang akan dibangun, pada tahapan ini akan terdiri
atas dua bagian meliputi perancangan UML
(Unified Modeling Language) dan perancangan
antarmuka pengguna (interface).
1. Perancangan UML (Unified Modeling
Language)
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
112 ejournal.unib.ac.id
Perancangan model UML ditunjukkan untuk
memberikan gambaran secara umum tentang
sistem yang akan dibangun. Perancangan aplikasi
realtime translation ini menggunakan 4 macam
model diagram UML, yaitu usecase diagram,
activity diagram, sequence diagram, dan object
diagram. Diagram UML ini dibuat menggunakan
Astah Community.
a. Usecase Diagram
Usecase diagram adalah diagram yang bekerja
mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna
dengan sebuah sistem melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sistem digunakan. Usecase
diagram terdiri dari sebuah aktor dan interaksi
yang dilakukannya. Aktor tersebut dapat berupa
manusia, perangkat keras, sistem lain, ataupun
yang berinteraksi dengan sistem.
Gambar 4.2. Use Case Diagram
Pada gambar 4.2. bisa dilihat, pengguna (user)
dalam sistem ini adalah pengguna Android.
Pengguna harus mengetahui aturan sebelum
melakukan translate dikarenakan sistem
menggunakan metode vuforia agar translate bisa
berjalan dengan lancar, setelah pengguna sudah
mengetahu semua aturan dari translate maka
pengguna bisa langsung melakukan translate
realtime yaitu memindai kata bahasa Inggris yang
ingin diterjemahkan setelah kata tersebut terdeteksi
oleah vuforia, maka vuforia akan mengirim ke
Bing translate agar diterjemahkan menjadi bahasa
Indonesia.
2. Activity Diagram
Pada pemodelan UML, activity diagram dapat
digunakan untuk menjelaskan bisnis dan alur kerja
operasional secara step-by-step dari komponen
suatu sistem. Activity diagram menunjukkan
keseluruhan dari aliran kontrol. Berikut ini adalah
activity diagram dari aplikasi realtime trasnlation
untuk penerjemahan bahasa Inggris-Indonesia
berbasis augmendted reality pada Android.
Gambar 4.3. Activity Diagram ARTtranslator
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 113
Gambar 4.3 merupakan aktifitas untuk menu
ARTranslator. Aktifitas ini diawali dengan
pengguna (user) masuk ke halaman menu utama.
Setelah masuk ke halaman menu utama, pengguna
akan memilih tombol ARTranslator yang terdapat
di halaman menu utama. Kemudian, sistem akan
menampilkan dan menjalankan tombol aplikasi
yang dipilih oleh pengguna yaitu realtime
translate untuk menerjemahkan kata bahasa
Inggris menjadi kata bahasa Indonesia yang sudah
ditentukan oleh pengguna.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah suatu penyajian
perilaku ynag tersusun sebagai rangkaian langkah-
langkah percontohan dari waktu ke waktu.
Sequence diagram biasa digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah
event untuk menghasilkan output tertentu. Gambar
4.4 berikut ini merupakan sequence diagram
aplikasi realtime translation untuk penerjemahan
bahasa Inggris-Indonesia berbasis augmented
reality pada Android :
Gambar 4.4. Sequence Diagram Aplikasi Realtime
Translation
4. Object Diagram
Object diagram sangat mirip dengan class
diagram. Perbedaan utamanya adalah bahwa
diagram objek menggambarkan objek dan
hubungannya. Pada Gambar 4.5 dapat dilihat
bahwa menu halaman utama mempunyai
hubungan terhadap empat objek yaitu menu
bantuan, menu penyusun, menu tentang aplikasi
dan menu ARTranslate yang masing-masing objek
ini juga memiliki hubungan dengan objek-objek
lainya. Seperti objek menu ARTranslate dengan
realtime translation, Bing translate API, dan
terjemahan bahasa Indonesia semua objek saling
berhubungan dengan objek lainnya.
Gambar 4.4. Object Diagram Aplikasi Realtime
Translation
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi Sistem
Tahap ini merupakan kegiatan pembuatan
aplikasi dengan mengunakan bantuan perangkat
lunak maupun perangkat keras sesuai dengan
analisis dan perancangan yang telah dilakukan
sebelumnya. Pada tahapan ini dilakukan penerapan
desain ke dalam bentuk perangkat lunak dengan
penulisan kode ke dalam bahasa pemrograman java
dengan bantuan Integreted Development
Enviroment (IDE) Eclipse JUNO serta
menampilkan tampilan interface pengguna dengan
aplikasi yang dibangun.
1. Tampilan Halaman Menu Utama Aplikasi
Halaman menu utama ini, merupakan
menu utama yang terdapat pada aplikasi
realtime translate untuk penerjemahan
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
114 ejournal.unib.ac.id
bahasa Inggris-Indonesia berbasis
augmented reality pada Android. Pada
halaman ini terdapat 5 tombol menu yaitu
tombol ARTranslate, menu about me
(tentang penyusun), menu guide (bantuan),
menu about app (tentang aplikasi), dan
tombol exit (keluar). Untuk dapat melihat
informasi-informasi di aplikasi pengguna
dapat mengklik tombol-tombol yang sudah
disediakan di menu utama tersebut.
Berikut ini merupakan tampilan halaman
menu utama dapat dilihat pada Gambar 5.1:
Gambar 5.1 Tampilan halaman menu utama aplikasi
2. Tampilan Halaman Menu Guide
(Bantuan)
Menu bantuan merupakan menu yang
tampil ketika pengguna memilih tombol
guide pada aplikasi. Menu bantuan
memudahkan para pengguna pemula atau
pengguna baru ARTranslator yang belum
mengerti penggunaan aplikasi ini. Di
menu bantuan terdapat beberapa
keterangan-keterangan yang dapat dibaca
para pengguna ARTranslator, seperti cara
penggunaan aplikasi atau cara
mentranslate kata bahasa Inggris yang
ingin diterjemahkan.
Gambar 5.2 Tampilan halaman menu guide
3. Tampilan Halaman Menu About App
Pada menu utama terdapat beberapa
tombol-tombol menu untuk fungsi aplikasi
termasuk juga tombol menu about me,
menu about me adalah menu tentang
pembuat aplikasi realtime translation
untuk penerjemahan bahasa Inggris-
Indonesia berbasis augmented realtity
pada Android. Jika pengguna masuk pada
halaman utama maka akan ada pilihan
tombol menu about me, jika di klik maka
akan muncul keterangan dan penjelasan
tentang penyusun yang berupa nama, asal,
status, umur, dan foto penyusun.
Gambar 5.3 Tampilan halaman menu about me
4. Tampilan Halaman Menu About App
(Tentang Aplikasi)
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 115
Menu ini menjelaskan tentang aplikasi
yang telah di buat.
Gambar 5.2 Tampilan halaman menu about me
5. Tampilan Halaman Menu About App
menu ini pengguna bisa mentranslate
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia
dengan hanya mengarahkan kamera
smartphone Android ke kata bahasa
Inggris yang diinginkan.
Gambar 5.2 Tampilan halaman menu about me
B. Pengujian Sistem
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui
tingkat keakuratan sistem yang dirancang. Berikut
merupakan pembahasan mengenai pengujian
sistem dari aplikasi realtime translation untuk
penerjemahan bahasa Inggris-Indonesia berbasis
augmented reality pada Android.
1. Pengujian Terhadap Jenis dan Tipe Fonts
Jarak deteksi 15cm dengan jenis fonts
yaitu Euphemia, Bold, Italic, Underline,
Georgia, Arial, Batang, calibri, Cambria,
Times New Roman dan untuk ukuran fonts
20, waktu pengujian dibatasi hanya 10
detik, apabila saat pengujian deteksi lebih
dari 10 detik maka pengujian dianggap
gagal. Saat pengujian berlangsung koneksi
internet dan kamera smartphone yang
digunakan sangat berpengaruh dan
pengujian deteksi fonts ini dilakukan
sebanyak 10x. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati berapa kali keberhasilan
ataupun kegagalan aplikasi dalam
mendeteksi jenis fonts.Dari pengujian yang
telah dilakukan dapat diperoleh bahwa pada
aplikasi ini bisa mendeteksi jenis fonts yang
berbeda-beda. Dalam pengujian ini hanya
tipe fonts underline yang tidak dapat
dideteksi oleh sistem dikarenakan tipe ini
tidak terdapat dalam vuforia.
2. Pengujian Terhadap Jarak Translate dan
Ukuran Fonts
Pengujian dilakukan menggunakan
smartphone Samsung grand neo plus. Untuk
melakukan pengujian ini diambil 5 variasi
jarak yaitu 5cm, 10cm, 15cm, 20cm, 25cm
dan ukuran fonts 8, 12, 16, 20, 24 secara
berurutan antara kamera dengan kata yang
ingin diterjemahkan. Setiap variasi jarak
dilakukan 10 kali pengujian. Pengujian ini
untuk mengetahui dari ukuran fonts dan
jarak berapa cm aplikasi ini bisa mendeteksi
fonts. Dapat diperoleh dari pengujian yang
telah dilakukan bahwa pada aplikasi ini bisa
mendeteksi ukuran fonts dengan ukuran 12,
16, 20 dan 24 dengan jarak yang sudah
ditentukan sebelumnya. Dalam pengujian
ini hanya ukuran fonts 8 yang tidak dapat
dideteksi oleh sistem dikarenakan ukuran
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
116 ejournal.unib.ac.id
fonts ini terlalu kecil sehingga kamera sulit
focus sehingga tidak dapat terdeteksi
dengan baik.
3. Penerjemahan kata bahasa Inggris
diberbagai Media
Pengujian translate dilakukan di
berbagai media yang mana ada kata bahasa
Inggrisnya. Jarak yang digunakan pada
pengujian ini adalah 10cm-15cm dengan
menggunakan smartphone Android
samsung grand neo plus dan advan S5O.
Pengujian ini agar mengetahui apakah
aplikasi bisa menerjemahkan kata bahasa
Inggris selain di media kertas ataukah tidak.
bahwa aplikasi realtime translation
dapat menerjemahkan kata bahasa Inggris
diberbagai media seperti keyboard
komputer, botol minuman, batre
handphone, plastik tisu dan media lainnya
dengan hasil yang baik
4. Pengujian Terhadap Pencahayaan
Pengujian ini dilakukan di dalam tiga
kondisi pencahayaan yaitu menggunakan
cahaya lampu, cahaya sinar matahari, dan
tidak ada cahaya sama sekali. Pengujian ini
dilakukan pada siang hari pukul 14.00 wib
sebanyak 10x. Jarak yang digunakan pada
pengujian ini adalah 10cm-15cm dengan
menggunakan smartphone Android
samsung grand neo plus. Dapat diperoleh
dari semua pengujian yang telah dilakukan
bisa diketahui bahwa pada saat pengujian
deteksi kata bahasa Inggris dalam kondisi
ruangan menggunakan cahaya lampu
dengan pengujian berhasil dan pada saat
pengujian menggunakan cahaya sinar
matahari deteksi kata bahasa Inggris
pengujian berhasil, sedangkan dikondisi
ruangan tanpa cahaya pengujian gagal
karena kamera tidak dapat mendeteksi kata
bahasa Inggris tanpa ada pencahayaan yang
cukup.
5. Pengujian Sudut
Pengujian terhadap objek kata bahasa
Inggris dengan posisi sudut pengambilan
yang berbeda ini dimaksudkan untuk
mengukur apakah kata bahasa Inggris masih
dapat dikenali oleh sistem, apabila
pengambilan dilakukan dari sisi yang
berbeda. Pada pengujian ini saat melakukan
translate pengujian dilakukan dengan
kamera pada sudut 90 derajat dan sudut 270
derajat agar mengetahui sistem masih bisa
atau tidak mendeteksi kata tersebut.
6. Pengujian Terhadap Kamera Smartphone
Berbeda
Pengujian dilakukan menggunakan
smartphone Andorid yang berbeda dan
spesifikasi yang berbeda. Untuk melakukan
pengujian ini dilakukan dengan jarak 10cm-
15cm. Pengamatan dilakukan dengan
mengamati keberhasilan ataupun kegagalan
aplikasi ketika pengujian menggunakan
smartphone yang berbeda, dikarenakan
untuk penggunaan aplikasi ini dipastikan
para pengguna menggunakan smartphone
dan spesifikasi yang berbeda karena itu
pengujian ini sangat diperlukan. Hasil dari
pengujian dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Hasil pengujian kamera yang
berbeda
N
o
Merk
smartpho
ne
Menu
Utam
a
Hasil
transla
te
Keteranga
n
1
Advan
S5Odeng
an os 4.4
(KITKAT
)
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an cukup
jelas.
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
ejournal.unib.ac.id 117
2
Samsung
galaxy
core 2
dengan os
4.4
(KITKAT
)
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an sangat
jelas.
3
Asus
Zenfhone
C dengan
os 4.4
(KITKAT
)
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an sangat
jelas.
4
Samsung
galaxy
ace 3
dengan os
4.2 (Jelly
Bean)
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an sangat
jelas.
5
Samsung
galaxy V
dengan os
4.2
(KITKAT
).
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an sangat
jelas.
6
Advan
T1J+
dengan os
4.2
(JellyBea
n)
Berhas
il
Berhasi
l
Hasil kata
yang
diterjemahk
an sangat
jelas.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan
sistem, serta implementasi dan pengujian yang
telah, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penelitian ini telah menghasilkan aplikasi
realtime translation bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia untuk smartphone Android
menggunakan teknologi augmented reality
dengan menerapkan vuforia text recognition
sebagai pendeteksi kata bahasa Inggris dan
Bing translate API sebagai Online language
translation service.
2. Dari pengujian jenis dan tipe fonts yang telah
dilakukan dengan menggunakan 7 jenis dan 3
tipe fonts diperoleh hasil bahwa aplikasi ini
dapat mendeteksi jenis dan tipe fonts yang
berbeda, hanya tipe fonts underline yang tidak
dapat dideteksi oleh sistem dikarenakan tidak
terdapat dalam vuforia. Aplikasi dapat
mentranslate kata bahasa Inggris di berbagai
media dengan hasil baik dalam kondisi
pencahayaan dan lama waktu translate sangat
dipengaruhi oleh koneksi internet maupun
kamera smartphone yang digunakan serta
aplikasi ini dapat digunakan dengan jenis
smartphone Android dan spesifikasi yang
berbeda. Dari hasil data angket yang disebar
kepada 50 pengguna, aplikasi realtime translate
memiliki tampilan yang user friendly dengan
nilai rata-rata 3.27 (baik), mudah dalam
pengoperasia aplikasi dengan nilai rata-rata
3.16 (baik) dan memiliki isi aplikasi yang baik
dengan nilai rata-rata 3.27 (baik).
VII. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengujian serta
pembahasan yang telah dilaksanakan, maka penulis
menyarankan untuk pengembangan penelitian
dimasa yang akan datang sebagai berikut:
1. Pada aplikasi realtime translation bahasa
Inggris-Indonesia berbasis Augmented Reality
pada Android diharapkan pada pengembangan
selanjutnya bisa menambahkan bahasa
translate, seperti Inggris-Indonsia-Jawa atau
sebaliknya, ataupun bahasa lainnya yang mana
bahasa tesebut sudah didukung oleh google
translate maupun Bing translate API.
2. Dalam pengembangan aplikasi selanjutnya
dapat dikembangkan bukan hanya realtime
translation perkata tapi bias translate
perkalimat.
3. Diharapkan dalam pengembangan yang
selanjutnya dapat dikembangkan dan
ditambahkan translate online ataupun offline
Jurnal Rekursif, Vol. 4 No.1 Maret 2016, ISSN 2303-0755
118 ejournal.unib.ac.id
sehingga penggunaan aplikasi tersebut lebih
luas yang mana penggunaannya dapat
dilakukan dimana pun ataupun kapan pun.
4. Dalam pengembangan aplikasi selanjutnya,
diharafkan penggunaan aplikasi menggunakan
Google Translate sebagai Online language
translation service karena penggunaan google
translate untuk hasil terjemahannya lebih
lengkap dan hasil terejemahannya lebih dari 1
kata. Tetapi penggunaan Google Translate
harus berbayar karena penggunaannya sekarang
tidak gratis.
REFERENSI
[1] Azuma, Ronald T. 1997. A Survey of Augmented Reality, In
Presence: Teleoperators and Virtual Environments 6, 4,
355-385.
[2] Fernando, Mario. (2013). Membuat Aplikasi Android
Augmented Reality Menggunakan Vuforia SDK dan Unity.
Surakarta: AR Online.
[3] Fromkin dan Rodman. 1998. An Introduction to Language
(Edisi ke 6). Orlando : Harcourt Brace Jovanovich College
Publisher.
[4] Hasibuan, Z. A. (2007). Metodologi Penelitian pada Bidang
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Jakarta: Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
[5] Larson, 2008 . Analisis penerjemahan Literatur . Inge
Nurina Felistyana, FIB, Universitas Indonesia.
[6] Maulana wahid abdurrahman, 2012. Pengembangan aplikasi
translator sunda-Indonesia-Inggris menggunakan capture
camera pada smartphone android, jurusan teknik
informatika universitas uin yarif hidayatullah, jakarta.
Tersedia :
http://tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/katalog/detail.jsp?id=1
10604&lokasi=lokal. (diakses januari 2015).
[7] Pender, T. A. (2002). UML Weekend Crash Course. Canada:
Wiley Publishing, Inc.
[8] Mujilan, agustinus.2013.” ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM”. Madiun.Tersedia di :
http://mujilan.files.wordpress.com/2013/06/mujilan-2013-
aps-edisi01.pdf (diakses desember 2014).
[9] Oky nugroho, Denny dharmawan dan Adriani halim tahun,
2012. Realtime translation bahasa jepang ke bahasa
Indonesia, universitas
binanusantara.Tersedia: :
http://thesis.binus.ac.id/doc/RingkasanInd/2012-1-00392
IF%20Ringkasan001.pdf (diakses Desemberr 2014).
[10] Pender, T. A. (2002). UML Weekend Crash Course.
Canada: Wiley
Publishing, Inc.
[11] P. Erni Widiani. 2014. Pengembangan aplikasi mobile
penterjemah
bahasa Korea-Indonesia dengan OCR dan Bing translate
API. Tersedia :
http://e-journal.uajy.ac.id/6337/1/TF006248.pdf (diakses
2015).
[12] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak
(Pendekatan
Praktisi). Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
[13] Rosa & Shalahuddin, M., 2011. Modul Pembelajaran
Rekayasa
Perangkat Lunak. Bandung: Modula.