kel-7-sap-tb-paru

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TUBERCUOLOSIS (TBCPARU) Kelompok 7 Kelas 2 B 1. Ade Putra 2. Haryson 3. Nanang Murdani 4. Rahmad Maulana Suryani 5. Taufik Tri Akhyar 6. Umaruzzaman AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG

Upload: qumairy-lutfiyah

Post on 13-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

leaflet tb paru

TRANSCRIPT

Page 1: kel-7-sap-tb-paru

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TUBERCUOLOSIS (TBCPARU)

Kelompok 7

Kelas 2 B

1. Ade Putra

2. Haryson

3. Nanang Murdani

4. Rahmad Maulana Suryani

5. Taufik Tri Akhyar

6. Umaruzzaman

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

TA 2013/2014

Page 2: kel-7-sap-tb-paru

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit paru-paru

Pokok Bahasan : Tubercuolosis (TB PARU)

Target/sasaran : Masyarakat desa suka jaya, lampung timur

Hari/tanggal : Rabu, 02 Oktober 2013

Waktu : 09.00-10.00 wib ( 1x60 menit)

Tempat : Balai desa suka jaya, lampung timur

A. TUJUANTujuan instruksional Umum (TIU)Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui  tentang penyakit TB PARU, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:

1. Memahami pengertian Tubercuolosis (TB Paru)2. Mengetahui tanda-tanda penyakit Tubercuolosis (TB Paru)3. Mengetahui cara penularan Tubercuolosis (TB Paru)4. Mengetahui pencegahan Tubercuolosis (TB Paru)5. Mengetahui pengobatan Tubercuolosis (TB Paru)

B. MATERI (Terlampir)Materi yang akan di sampaikan:

1. Pengertian Tubercuolosis (TB Paru)2. Tanda-tanda penyakit Tubercuolosis (TB Paru)3. Cara penularan Tubercuolosis (TB Paru)4. Pencegahan Tubercuolosis (TB Paru)5. Pengobatan Tubercuolosis (TB Paru)

C. PESERTAPeserta sosialisasi yaitu masyarakat yang terdiri dari 30 orang dari desa suka jaya, lampung timur

Page 3: kel-7-sap-tb-paru

D. METODE1. Ceramah2. Tanya jawab

E. MEDIA PENYULUHAN1. Komputer/ Laptop2. LCD Proyektor3. Laflate4. Demonstrasi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Acara Kegiatan penyuluh Kegiatan Peserta

1. 10

Menit

Pembukaan a. Mengucap salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menggali pengetahuan

yang di ketahui tentang

tubercolosis paru

d. Menjelaskan tujuan yang

akan dicapai berkaitan

dengan materi

penyuluhan yang akan

disampaikan dan

mengajukan kontrak

waktu.

a. Menjawab salam

b. Mengenal petugas

penyuluhan

c. Mengemukakan

pendapat sesuai

dengan apa yang

diketahui

d. Menyimak dengan

seksama dan

menerima kontrak.

2. 40

menit

Penyampaian

materi

a. Menyampaikan materi

peyuluhan:

- Pengertian

Tubercuolosis (TB

Paru)

- Tanda-tanda penyakit

Tubercuolosis (TB

Paru)

- Cara penularan

Tubercuolosis (TB

a. Mendengar materi

yang disampaikan

dengan seksama

b. Memperhatikan

demonstrasi

dengan seksama .

Page 4: kel-7-sap-tb-paru

Paru)

- Pencegahan

Tubercuolosis (TB

Paru)

- Pengobatan

Tubercuolosis (TB

Paru)

b. Mendemonstrasikan cara

batuk efektif.

3. 10

menit

Penutup a. mengajukan pertanyaan

sebagai evaluasi

b. Memberikan

reinforcemen positif atas

jawaban masyarakat

c. mengucapkan salam

penutup.

a. masyarakat

menjawab

pertanyaan yang

diberikan

b. Menerima

reinforcemen yang

diberikan

c. Menjawab salam.

G. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGASa. Pengorganisasian:

1. Moderator : Nanang murdani2. Penyaji : Umaruzaman3. Fasilitator : Rahmat Maulanasuryani

: Ade Putra4. Observer : Taufik Tri Akhyar

: Harisonb. Uraian tugas

1. Moderator bertugas menjalankan jalanya acara penyuluhan dari awal hingga akhir penutupan acara

2. Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan3. Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan

memotifasi peserta untuk bertanya4. Observer bertugas mengamati jalanya acara penyuluhan

Page 5: kel-7-sap-tb-paru

H. SETING TEMPATRuang balai desa suka jaya, lampung timur

KETERANGAN:

LCD Proyrktor

Peserta penyuluhan

Moderator

Penyuluh

Fasilitator

observer

I. EVALUASI1. Evaluasi proses

Masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir acara penyuluhan

Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertanyaan masyarakat dengan baik

Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancer

2. Evaluasi hasil

Masyarakat tahu dan memahami sehingga menerapkan dalam praktiknya indifidu maupun kelompok seperti materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan

Page 6: kel-7-sap-tb-paru

Masyarakan akan membagikan pengetahuannya yang telah di dapat dalam penyuluhan kepada masyarakat yang lainya

J. REFERENSI

1. Bruner & suddarth. (2002). Keperawatan medical bedah, vol 1. Jakarta EGC.2. Mansjoer, arif, dkk. 1999. Kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilit 2.

Jakarta: Media Aescularius.

Page 7: kel-7-sap-tb-paru

Lampiran

MATERI PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU

A. Pengertian

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tubeculosis. Kuman tersebut dapat menyerang bagian-bagian

tubuh seperti: paru-paru, sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otan dan lain-lain.

Penyakit TB Paru disebabkan oleh kuman TB (mycobactorium tuberculose)

kuman tersebut biasanya masuk kedalam tubuh melalui udara (pernapasan)

kedalam paru-paru.

B. Tanda-tanda Tuberkulosis

Sebagian besar seseorang yang terinfeksi menunjukan demam tingkat rendah,

keletihan, anoreksia, penurunan berat badan, berkeringat malam, neyri dada, dan

batuk menetap. Batuk pada awalnya mungkin nonproduktif, tetapi dapat

berkembang ke arah pembentukan sputum mukopurulen dengan hemoptisis.

1. Gejala respiratorik, meliputi:

a) Batuk

Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling

sering dikeluhkan. Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak

bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan

b) Batuk Darah

Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa

garis atau bercak-bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam

jumlah sangat banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh

Page 8: kel-7-sap-tb-paru

darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar kecilnya

pembuluh darah yang pecah.

c) Sesak Napas

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena

ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan

lain-lain.

d) Nyeri Dada

Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini

timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.

2. Gejala Sistemik, Meliputi:

a) Demam

Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan

malam hari mirip demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin

panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.

b) Keringat malam

Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat

badan serta malaise.

Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan

tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang

dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.

3. Test Diagnostik

Foto thorax PA dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology

standar. Jenis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top foto, oblik,

tomogram dan lain-lain.

Page 9: kel-7-sap-tb-paru

1) Karakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain :

a. Bayangan lesi radiology yang terletak di lapangan atas paru.

b. Bayangan yang berawan (patchy) atau berbercak (noduler)

c. Kelainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru

d. Bayang yang menetap atau relatif menetap setelah beberapa minggu

e. Bayangan bilier

2) Pemeriksaan Bakteriologik (Sputum) ; Ditemukannya kuman

micobakterium TBC dari dahak penderita memastikan diagnosis

tuberculosis paru. Pemeriksaan biasanya lebih sensitive daripada sediaan

apus (mikroskopis). Pengambilan dahak yang benar sangat penting untuk

mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Pada pemeriksaan pertama.

sebaiknya 3 kali pemeriksaan dahak. Uji resistensi harus dilakukan apabila

ada dugaan resistensi terhadap pengobatan. Pemeriksaan sputum adalah

diagnostik yang terpenting dalam prograrn pemberantasan TBC paru di

Indonesia.

C. Cara penularan Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei

yang dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali

penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya

terjadi di dalam ruangan dimana droplet nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu

lebih lama. Di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel mati dengan cepat

tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat bertahan sampai beberapa jam. Dua

faktor penentu keberhasilan pemaparan Tuberkulosis pada individu baru yakni

konsentrasi droplet nuclei dalam udara dan panjang waktu individu bernapas

Page 10: kel-7-sap-tb-paru

dalam udara yang terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang

bersangkutan.

Di samping penularan melalui saluran pernapasan (paling sering), M. tuberculosis

juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka

pada kulit (lebih jarang).

D. Pencegahan tubektiolus paru

Pencegahan tuberkulosis dalam lingkubgan perawatan kesehatan

1. Identifikasi dan pengobatan dini indifidu dengan tuberkulosis aktif TTB)

a. Perhatikan indeks kecurigaan TB yang tinggi untuk mengidentifikasi kasus

dengan cepat

b. Dengan cepat lakukan terapi efektif banyak obat anti TB berdasarkan pada

data klinis dan surveilins resistensi obat

2. Pencegahan penyebaran nuclei droplet infeksius dengan metoda mengontrol

sumber dan dengan mengurangi kontaminasi mikroba di udara dalam ruangan

a. Lakukan tindakan pencegahan isolasil basil lahan asam (BTA) dengan

segera bagi semua pasien yang diduga atau dinyatakan mempunyai TB

aktif dan mereka yang mungkin infeksiu. Tindakan pencegahan

isolasiBTA termasuk penggunaan ruangan pribadi dengan tekanan

negative dalam hubungannya dengan area di sekitarnya yang pertukaran

udara minimum enam kali per jam. Udara dari ruangan harus dikeluarkan

secara langsung keluar. Penggunaan lampu ultrafiolet atau filter udara

efisiensi partikulat yang tinggi untuk menambahkan ventilasi dapat

dipertimbangkan

Page 11: kel-7-sap-tb-paru

b. Indifidu yang memasuki ruangan isolasi BTA harus menggunakan

respirator partikulat disposibel yang menempel dengan sangat pas di wajah

E. Pengobatan tubektiuolis paru

Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga

mencegah kematian, mencegsah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT serta

memutuskan mata rantai penularan.

Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan

fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan

obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi

WHO adalah a, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah

Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat

Rifampisin/INH.

Untuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu

berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan

bakteriologik, hapusan dahak dan riwayat pengobatan sebelumnya. Di samping itu

perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai

Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) yang direkomendasikan oleh

WHO yang terdiri dari lima komponen yaitu:

1. Adanya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan dalam

penanggulangan TB.

2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik langsung

sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis dan

kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yang memiliki sarana tersebut.

Page 12: kel-7-sap-tb-paru

3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan

langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) khususnya dalam 2 bulan

pertama dimana penderita harus minum obat setiap hari.

4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang cukup.

5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.