kel 3_manajemen persediaan

Upload: dyah-mundir-sari

Post on 02-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    1/40

    anajemen

    Persediaan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    2/40

    Definisi

    Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yangmerupakan timbunan barang (bahan baku, komponen,

    produk setengah jadi, atau produk akhir, dll) yang secara

    sengaja disimpan sebagai cadangan (safety atau buffer-

    stock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat prosesproduksi sedang berlangsung.

    Manajemen persediaan adalah kegiatan pengelolaan

    persediaan suatu perusahaan untuk memelihara dan

    mengendalikan, juga suatu teknik pemesanan danpemantauan barang-barang persediaaan dalam kuantitas,

    jumlah dan waktu sesuai dengan yang direncanakan.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    3/40

    FungsiPersediaan

    FungsiDecoupling

    FungsiEconomicLot Sizing

    FungsiAntisipasi

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    4/40

    Tujuan penyimpanan persediaan dalambidang kefarmasian :

    1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesananatau perencanaan dan biaya penyimpanan(carrying cost).

    2. Untuk memuaskan permintaan pelanggan(misalnya, untuk memenuhi jatuh tempopengiriman).

    3. Untuk mengambil keuntungan daridiskon-diskon

    4. Untuk berjaga-jaga jika terjadikenaikan harga di masa mendatang.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    5/40

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    6/40

    Persediaan dalam pelayanan

    pelayanan di rumah sakit

    1. Berdasarkanpemanfaatannya

    Persediaan Farmasi

    a. Persediaan obat

    b. Persediaan bahan kimiac. Persediaan gas medis

    d. Peralatan kesehatan

    Persediaan Makanan

    Persiapan Logisti2. Berdasarkan tata cara

    pengadaanya

    Persediaan Medik

    Persediaan Non-medik

    3. Berdasarkan tingkatpengolahannya

    Bahan baku

    Bahan yang harus diolah

    menjadi suatu produk.Misalnya: bahan antibiotikuntuk pembuatan salep.

    Bahan pembantu

    Bahan yang ditambahkan

    kepada bahan baku dalamproses membuat suatuproduk. Misalnya: vaselinuntuk membuat salep.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    7/40

    Pencatatan persediaan

    Tujuan: memonitor transaksi persediaan yang keluardan masuk di lingkungan IFRS

    Prosedur yangdianjurkanpenggunaankartupersediaan/

    kartu stok

    Kartu stokdisimpan

    bersamadengan barangdi atas rak

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    8/40

    Kartu stok

    Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau

    kadaluwarsa)

    Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data

    mutasi 1 (satu) jenis obat yang berasal dari 1 (satu)sumber anggaran.

    Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu)

    kejadian mutasi obat.

    Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan,perencanaan pengadaan distribusi dan sebagai

    pembanding terhadap keadaan fisik obat dalam tempat

    penyimpanannya.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    9/40

    Informasi

    Jumlah obat yang tersedia

    Jumlah obat yang diterima

    Jumlah obat yang keluar

    Jumlah obat yanghilang/rusak/kadaluwarsa

    Jangka waktu kekosonganobat

    Manfaat informasi

    mengetahui dengan cepatjumlah persediaan obat

    Penyusunan laporan

    Perencanaan pengadaandan distribusi

    Pengendalian persediaan

    Alat bantu kontrol kepalaIFRS

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    10/40

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    11/40

    Kartu stok induk

    Sebagaipencerminanobat-obat yangada di gudang

    Alat pembantubagi ordonaturuntukpengeluaran

    obat

    Alat pembantudalammenentukankebutuhan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    12/40

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    13/40

    Metode Pengendalian Persediaan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    14/40

    Metode ABC (PARETO)

    metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkanperingkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah.

    Untuk menetapkan prioritas pengawasan

    Kriteria :

    Kelas A : sekitar 70 % dari nilai total persediaan,jumlahnya sekitar 20 % dari seluruh itempengawasan ketat

    Kelas B : sekitar 20 % dari nilai total persediaan,

    jumlahnya sekitar 30 % dari seluruh item pengawasan sedang

    Kelas C : sekitar 10 % dari nilai total persediaan,jumlahnya sekitar 50 % dari seluruh item pengawasan ringan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    15/40

    Tabel : Pengendalian Barang

    berdasarkan analisis ABC

    Kelompok A Kelompok B Kelompok C

    Pengendalian Ketat Moderat Longgar

    Laporan Ketat dan Rinci Ketat dan Rinci Biasa

    Penyimpanan Rapat Baik Biasa

    Monitoring Terus Menerus Kekurangan

    Persediaan

    Sedikit dilakukan

    Pengecekan Ketat Dasar pada

    perubahan

    kebutuhan

    Tak perlu atau

    sedikit dilakukan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    16/40

    Gambar : Diagram Analisis ABC

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Category 1

    Jumlah Barang

    20 30 50

    N

    I

    L

    A

    I

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    17/40

    Metode VEN

    pengelompokan obat berdasarkan kepadadampak tiap jenis obat terhadap kesehatan

    1. VITAL

    Kelompok jenis obat yang sangat esensial (vital) Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :

    obat penyelamat (life saving drug),

    obat-obatan untuk pelayanan kesehatan pokok

    obat-obatan untuk mengatasi penyakitpenyebab kematian terbesar.

    Contoh obat yang termasuk jenis obat Vitaladalah adrenalin, antitoksin, insulin, obat jantung

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    18/40

    2. ESENSIAL

    Perbekalan yang banyak diminta untukdigunakan dalam tindakan

    Obat yang sering diresepkan

    antibiotic, obat gastrointestinal, NSAID

    3. NON ESENSIAL

    Perbekalan pelengkap agar tindakanatau pengobatan menjadi lebih baik.

    Obat untuk penyakit ringan

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    19/40

    Metode Kombinasi

    Analisis ini menggabungkan keduakelompok di atas dalam satu matrikssehingga analisis menjadi lebihtajam.

    V E N

    A VA EA NA

    B VB EB NB

    C VC EC NC

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    20/40

    Cont

    Analisis VEN ABC digunakan untuk menetapkan prioritas

    untuk pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak

    sesuai dengan kebutuhan

    Metode gabungan ini digunakan untuk melakukan

    pengurangan obat. Mekanismenya adalah:

    a. Obat yang masuk kategori NCmenjadi prioritas pertama

    untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan.Bila dana masih kurang, maka obat kategori NBmenjadi

    prioritas selanjutnya dan obat yang masuk kategori NA

    menjadi prioritas berikutnya. Jika setelah dilakukan dengan

    pendekatan ini dana yang tersedia masih juga kuranglakukan langkah selanjutnya.

    b. Pendekatan yang sama dengan pada saat pengurangan

    obat pada kriteria NC, NB, NAdimulai dengan pengurangan

    obat kategori EC, EB, dan EA.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    21/40

    Pengendalian Persediaan

    Model sistem pengendalian yang umum adalah:

    a. Annual Purchasing: Periode 1 levelinterval 1x

    pertahun

    b. Scheduled Purchasing : model periodic review. Berisi

    variasi 1 level-2 levelpemesanan tergantung jadwal(interval mingguan, bulanan, 4 bulanan, 6 bulanan)

    c. Pepertual Purchasing: model 2 levellevel stock di

    review setiap waktuorder dilakukan jika stock berada

    pada level minimum.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    22/40

    Annual Purchasing

    (Pembelian Tahunan)

    Usaha mendapatkan supply terlaksana 1 tahun sekaliuntuk semua barang dalam skala besar.

    Kontrak dengan supplier dapat melayani pengiriman

    barang yang di jeda selama setahun itu jika ada masalah

    dengan ruang penyimpanan, kondisi kondisipenyimpanan, atau keamanan.

    Cocok untuk program-program baru dimana belum ada

    manajemen persediaan.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    23/40

    Alasan Penggunaan Annual

    Purchasing

    1x pengadaan lebih mudah diatur daripada pembelianyang berkali-kali (tetapi tergantung juga dengan kapasitas

    staf dan ketersediaan informasi)

    Tradisi dan inertia mungkin menjadi alasan kelanjutan

    annual purchasing karena sudah terbiasa selesai dengancara ini

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    24/40

    Kerugian Annual Purchasing

    Konsumsi sesungguhnya seringnya berbeda dari ramalantahunan, bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan.

    Jika kekuranga: pemesanan darurat mahal. Jika

    kelebihan: bisa rusak atau kadaluarsa.

    Dibutuhkan tempat penyimpanan yang lebih, kecualipengiriman dari supplier bisa dijeda (dicicil) dalam kurun

    tahun tersebut.

    Beban kerja tim pengadaan dan penerimaan tidak

    seimbang.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    25/40

    Scheduled Purchasing

    (Pembelian Terjadwal)

    Pemesanan regular yang terjadwalMisal: setiap 1 bulan, 4 bulan, 6 bulan atau interval yang lain.

    Pekerjaan bagian pengadaan dan bagian keuangan dalam

    pembelian obat menyebar dalam kurun waktu tersebut.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    26/40

    Keuntungan dan Kekurangan

    Keuntungan Lebih sedikit tempat yang

    dibutuhkan dibanding denganannual purchasing.

    Barang dengan kebutuhan tidak

    tetap dapat dibeli lebih seringdalam jumlah yang sedikit,menurunkan penimbunanbarang (kelebihan) jugapemesanan darurat yang mahal.

    unitpengadaan dapat

    merespon dengan cepat danlebih baik dalam menggunakananggaran obat yang terbatas.

    Beban kerja pengadaan meratasepanjang tahun.

    Kekurangan

    Ketika pesanan berada di

    akhir tahun, siklus

    pembelian tidak akanselesai sebelum akhir

    tahun. Dapat

    menyebabkan konflik

    dengan peraturan

    mengenai batas waktu.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    27/40

    PERPETUAL PURCHASING

    Pengadaan rutin untuk tiap barang yang dilakukansetidaknya setiap minggu untuk transaksi/pembayarannya.

    Kapanpun stok menipis maka akan dilakukan pemesanan

    Jumlah pemesanan dapat bervariasi.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    28/40

    Kelebihan kemampuan utk memberikan respon ygcepat apabila ada perubahan dalam konsumsi barang

    karena inventory position ditinjau secara

    berkesinambungan dan pemesanan dilakukan secara rutin

    Kerugian tidak cocok utk diterapkan disemua sistemsuplai obat sektor publik.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    29/40

    Hal-hal yang dibutuhkan utk melaks.modelperpetual

    purchasing:

    Stock recordslangsung dan akurat

    Komputer yang mampu mengelola inventori lebih dari

    beberapa jenis item

    Akses yg mudah dan komunikasi yg baik thdp supplier

    dan pengguna dengan lead time 1 bulan

    Selalu siap membayar, kec.supplier mau menunggu

    untuk pembayaran

    Kontrak yg sudah diperkirakan kuantitasnya

    Kombinasi

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    30/40

    Kombinasi

    Annual , Schedu led dan

    Perpetual Purchasing

    Kombinasi dapat meningkatkan cost-effectiveness

    Penggunaan model ini terutama pada item fast-moving

    dan mahal yang akan berdampak pada inventory cost

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    31/40

    RUMUS STANDAR

    PEMESANAN

    1. Level stok minimum-maksimum Kontrol persediaan yang baik diperoleh dengan

    perhitungan yang fleksibel untuk setiap item, berikut

    adalah parameter standar pemesanan:

    Rata-rata konsumsi bulanan (CA) Supplier lead time (LT)

    Periode pembelian (PP)

    Safety stock (SS)

    Stok penyimpanan (SI)

    Stok yang dipesan, namun belum diterima (So)

    Jumlah pemesanan stok untuk tingkat lebih rendah (SB)

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    32/40

    Rumus dasar untuk menentukan level stok minimum ialahsebagai berikut:

    Minimum stock = (LT x CA) + SS

    Sedangkan level stok maksimum (target) dikalkulasikan

    dengan:Smax= Smin+ (PP x CA)

    Ketika level stok ditemukan pada keadaan level minimum,

    jumlah pemesanan dihitung sebagai berikut:

    Qo = (Smax+ SB)(SI+ So)

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    33/40

    2. Pemesanan berdasarkan konsumsi Dengan rumus ini pemesanan dapat dilakukan kapan pun

    tanpa menunggu level safety stock. Metode ini cocok

    untuk perpetual purchasing. Keuntungan dari rumus ini

    dapat digunakan saat terjadi pemesanan darurat.Qo = CAx (LT + PP) + SS(SI + So)

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    34/40

    Model matematika

    pemesanan

    Keterangan:U = penggunaan tahunan (unit)

    O = biaya pemesanantambahan

    H = persentase rata-rata nilaipersediaan

    C = proyeksi perolehan bersih

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    35/40

    Exponential Smoothing

    = + [ ]

    Dimana :

    D = demand (permintaan)

    CL = konsumsi lead timeCA = konsumsi bulan lalu

    = faktor alpha

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    36/40

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    37/40

    Bufer Stock ( Safety Stock )/ PersediaanPengaman

    Merupakan persediaan barang yang harus ada untuk

    menghadapi suatu keadaan tertentu yang diakibatkan

    karena perubahan pada permintaan, misalkan karenaadanya permintaan barang yang meningkat secara tiba-

    tiba (karena adanya wabah penyakit) atau untuk

    mengatasi pemesanan barang yang terlambat datang

    Buffer stock dapat dihitung dengan rumus :SS = LT x AU

    SS = Safety stock

    LT = Lead Time

    AU = Konsumsi Rata-rata

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    38/40

    Reorder Poin t ( ROP/ Tit ik Pemesanan) Merupakan suatu titik dimana harus dilakukan pemesanan

    lagi sehingga penerimaan barang yang dipesan tepat

    waktunya. Dengan demikian waktu datangnya barang

    yang telah dipesan tidak akan melewati waktu danmelanggar buffer stock yang telah ditentukan

    Cara menentukan ROP adalah :

    ROP = SS + LT

    Keterangan :

    ROP = Reorder Point

    SS = Safety Stock

    LT = Lead Time

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    39/40

    Daftar Pustaka

    Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasidi Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI

    Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengelolaan Obat dan

    Perbekalan Kesehatan di Daerah Kepulauan. Jakarta : Depkes RI.

    Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI. 2008. Pedoman

    Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit JICA. Jakarta: Depkes

    RI.

    Freddy, Rangkuti. 2007. Manajemen Persediaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

    Persada.

    Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi

    Metode Konsumsi dengan Analisa ABC dan Reorder Point terhadap

    Nilai Persediaan dan Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi DarulIstiqomah. Tesis UNDIP Semarang.

    Quick, Jonathan D, et. al. 1997. Managing Drug Supply. USA : Kumarin Press.

  • 8/11/2019 Kel 3_Manajemen Persediaan

    40/40