kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

30
Kerusuhan Bernuansa Etnis/Rasial di Prancis Pasca Crise Pétrolière ANNISA PUSPA CINTYA HANA MAULIDA Kelompok 12

Upload: maulida-hannah

Post on 25-Jul-2015

613 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Kerusuhan Bernuansa Etnis/Rasial di Prancis

Pasca Crise Pétrolière

ANNISA PUSPA CINTYA

HANA MAULIDA

Kelompok 12

Page 2: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Siapakah Imigran?

Berdasarkan Le Haut Conseil d’Integration:

“Imigran adalah orang yang lahir di luar teritori Prancis dan masuk ke wilayah Prancis dengan niat untuk tinggal dan menetap dalam teritori Prancis dalam waktu yang lama.”

Page 3: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Imigran di Prancis Setelah Perang Dunia II

• Imigran yang datang ke Prancis setelah Perang Dunia II masih didominasi oleh mereka yang berasal dari negara-negara tetangganya di Eropa. Namun mengalami penurunan.

• Sebaliknya, imigran yang berasal dari Afrika jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

• Negara-negara Afrika tersebut adalah Aljazair, Maroko, Tunisia (negara magribi), dan juga Afrika hitam yang sejak tahun 1999 jumlahnya meningkat hingga 45%.

Page 4: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Nombre d’ étrangers Résident En France

Ada sekitar 4,5 juta

Source : Francoscopie 1991

8 % dari keseluruhan populasi di Prancis adalah imigran.Proporsinya pun bervariasi dan terus mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Page 5: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Latar Belakang Kedatangan Imigran di Prancis

Imigran datang ke Prancis tanpa memiliki skill apapun, sehingga tenaga merekapun bisa dibayar murah.

Adanya industrialisasi dan perbaikan ekonomi di Prancis

Kebutuhan akan tenaga kerja meningkat

Page 6: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Pandangan Masyarakat Prancis terhadap Imigrasi dan Imigran

Perdebatan tentang imigrasi tidak lagi terbatas pada dimension conjoncturelle dan masalah ekonomi saja.Imigrasi menjadi masalah yang mempengaruhi masa depan masyarakat.

Banyaknya imigran di Prancis dan terjadinya krisis ekonomi melatarbelakangi munculnya rasisme dan xenofobia di Prancis.

Page 7: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Dalam menghadapi para imigran, masyarakat Prancis terbagi menjadi 2 kutub yaitu, l’extrême droite dan yang mengusulkan integrasi , Sos-Racisme.

Banyak masyarakat Prancis yang takut kehilangan identitas mereka di dalam masyarakat multikultural.

Page 8: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

PANDANGAN RAKYAT PRANCIS TERHADAP MASALAH ETNIS/RASIAL

• 88% Rakyat Prancis beranggapan bahwa rasisme adalah fenomena yang biasa terjadi di Prancis

• 63% Rakyat Prancis berpendapat bahwa imigran mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan diri dengan masyarakat Prancis karena perbedaan mereka sendiri

• Pada tahun 2005 satu dari tiga orang rakyat prancis mengakui bahwa dirinya sebagai orang yang rasis

Page 9: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

• 75 % masyarakat Prancis tidak senang jika umat muslim terlibat dalam pemilihan presiden.

• 71 % masyarakat Prancis menanggap banyak kata – kata yang bersifat fanatisme di dalam Islam.

• 68 % des francais pensent que le seuil de tolerance a ete atteint en ce qui concerne l’immigration

• 53 % masyarakat Prancis menganggap tidak normal jika gadis – gadis muslim menggunakan jilbab di sekolah negri.

Page 10: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

• 35% rakyat Prancis menyatakan bahwa mereka tidak menyukai orang yang beragama islam

• 43% rakyat Prancis beranggapan bahwa komunitas muslim adalah penyebab kerusuhan di Prancis

Sumber: Francoscopie, 1991

Page 11: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

ANTI-IMIGRAN

Orang – orang prancis yang tidak menyukai imigran dan keturunannya berlandaskan beberapa alasan, yaitu:

• Orang perancis terdesak untuk berlomba mendapatkan pekerjaan

• Kekerasan yang dilakukan maghrebin• Perbedaan budaya yang sangat mencolok• Isu – isu internasional yang memojokkan

maghrebin (terorisme)

Page 12: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

• Sejak terjadi crise pétroliere, mulai banyak terjadi diskriminasi yang dilakukan oleh rakyat Prancis terhadap para imigran.

• Diskriminasi yang dilakukan oleh rakyat prancis membuat para imigran menjadi tidak nyaman

• Beberapa contoh diskriminasi para imigran adalah dilarang masuk ke beberapa restoran, café, dan tempat hiburan lainnya.

Page 13: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

MAGHREBIN

Untuk mendapatkan persamaan, mereka melakukan aksi, seperti:

• Marche des beurs• Gerakan budaya; musik, sastra, dan film• Gerakan pers; sans frontiere, radios communautaires• Organisasi; SOS Racisme• Mogok makan, aksi – aksi kekerasan;pemboman,

pembakaran mobil dsb.

Page 14: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Korban Kekerasan Etnis/Rasial

High comitee of national polling 2005

NORTHERN AFRICAN / MUSLIMS

42%

IMMIGRANTS IN GENERAL

25%

AFRICAN/BLACK PEOPLE

16%

JEWS 6%

http://img146.imageshack.us/img146/9597/cpe281en.jpg

Page 15: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1979 – merupakan kerusuhan pertama, terjadi di daerah Grappinière, di Vaulx-en-Velin, pinggiran kota Lyon. Terjadi bentrokan antara pemuda dan aparat keamanan serta adanya pembakaran mobil – mobil.

• 1981 – terjadi kerusuhan di Minguettes, Vénissieux, pinggiran kota Lyon.

Page 16: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1983 – Selama musim panas, terjadi bentrokan hebat antara polisi dan pemuda. Dalam bentrokan tersebut, Toumi Djaïda, presiden muda SOS Avenir Minguettes, terluka oleh polisi. Kebakaran mobil dan degradasi perkotaan secara luas diberitakan oleh media masa.

• 1987 – Tanggal 8 Juni setelah kematian seorang pemuda bernama Aziz Bouguessa bentrokan kembali terjadi di pinggiran kota Lyon.

Page 17: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1990 – 6 Oktober terjadi bentrokan antara pemuda dan polisi di Vaulx-en-Velin yang dipicu oleh kematian Thomas Claudio, pengendara motor yang jatuh karena dihalang – halangi polisi. Adanya kebakaran – kebakaran dan dirampoknya pusat – pusat perbelanjaan.

• 1992 – Oktober, di Vaulx-en-Velin, Mohamed Bahri dibunuh oleh polisi ketika ia mencoba melarikan diri dengan sebuah BMW curian. Tiga malam bentrokan, penembakan di sebuah kantor polisi dan tiga puluh tiga kendaraan rusak dan dibakar.

Page 18: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1993 - 30 Oktober di pinggiran kota Saint-Fons, Lyon, bentrokan pecah setelah kematian Mourad Tchier yang dibunuh oleh polisi karena mengendarai sebuah mobil curian.

• 1994 - 27 Januari, kerusuhan pecah karena kematian Ibrahim Sy yang ditembak oleh polisi saat ia berada di mobil dengan dua pemuda lainnya. Mereka diduga sedang mempersiapkan perampokan di tempat parkir sebuah hotel di Val-de-Reuil.

Page 19: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1994 – 4 April, di Vaulx-en-Velin, Bron dan Rillieux-la-Pape. Dua pemuda tewas dalam kecelakaan sebuah BMW curian. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kerusuhan selama seminggu. Dua gym terbakar, adanya usaha pembakaran sebuah perguruan tinggi, kantor polisi Bron diserang. Sebuah apotek juga diserang dengan bom molotov.

• 1994 – 18 April, di Bron Rhône, di pinggiran kota Lyon, Al-Khafif Amamra, dikejar polisi karena mencuri dan akhirnya tewas dibunuh.

Page 20: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1995 – 1 Oktober, sekitar dua ratus pemuda bentrok dengan polisi dalam kelompok kecil, di pinggiran kota Lyon setelah kematian Khaled Kelkal. Bentrokan dimulai dari Vaulx-en-Velin, kemudian meluas ke seluruh Lyon pinggiran, Givors, Venice, Saint-Priest, Meyzieu. 36 kendaraan dibakar dan 19 orang ditahan untuk dimintai keterangan.

Page 21: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1997 – 2,3 November, malam hari kerusuhan terjadi di wilayah La Duchère, Lyon setelah kematian seorang pemuda, Fabrice Fernandez, yang terbunuh oleh sebuah peluru yang ditembakkan ke kepalanya dari jarak dekat saat dia diinterogasi. Di Dammarie-lès-Lys seorang lelaki dibunuh oleh polisi dengan peluru yang tepat kena kepala untuk melawan serangan yang dilakukan oleh temannya. Hal ini diikuti dengan kerusuhan selama seminggu di Dammarie-lès-Lys.

Page 22: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les Émeutes

• 1998 – Januari, terjadi kerusuhan di pusat perbelanjaan di Part-Dieu, 300 sampai 400 pemuda datang dari pinggiran kota Lyon. Tujuh orang luka ringan terkena lemparan batu, empat polisi dan seorang pria tua cedera. Toko – toko, kaca pintu akses ke mal dan sebuah menara kantor hancur.

Page 23: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les émeutes des Banlieues de 2005

• Les émeutes des banlieues de 2005 adalah serangkaian kerusuhan oleh orang Arab, Afrika Utara, Aljazair, Tunisia, dan Maroko di Paris dan kota-kota lainnya dari tanggal 27 Oktober 2005 – 18 November 2005.

• Kerusuhan ini disebabkan karena tidak puasnya rakyat imigran Prancis dengan ketidakadilan dan diskriminasi di Prancis

Page 24: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les émeutes des Banlieues de 2005

• Ketidakpuasan imigran ini diperparah dengan tewasnya dua remaja oleh sengatan listrik ketika bersembunyi dari kejaran oleh polisi.

• Pada tanggal 29 Oktober, sekitar 500 orang ambil bagian dalam pawai melalui Clichy-sous Bois, untuk mengenang remaja yang tewas Pengunjuk rasa memakai t-shirt dicetak dengan pesan mort pour rien yang berarti "mati secara sia-sia.”

Page 25: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Les émeutes des Banlieues de 2005

• Pada tanggal 30 Oktober granat gas air mata diluncurkan ke masjid di Cité des Bousquets pada bulan Ramadhan

• Polisi dicurigai sebagai oknum yang melempar granat tersebut, karena granat yang diluncurkan adalah jenis granat yang digunakan oleh polisi anti huru-hara Prancis

• Pada tanggal 3 November kerusuhan menyebar keluar Paris, yaitu ke Bouches-du-Rone di selatan dan Rouen di utara

Page 26: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

• Pada tanggal 6 November Gereja Katolik di Liévin, Lens, dan Sète, diserang oleh bom Molotov

• Pada tanggal 8 November Presiden Jacques Chirac menyatakan bahwa negara dalam keadaan darurat dan mengaktifkan jam malam

• Setelah diberlakukannya jam malam di 38 kota. Seperti Paris, Lyon, dan Marseille. Insiden pembakaran mobil di malam hari berkurang drastis

Page 27: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

• Pada tanggal 6 November Gereja Katolik di Liévin, Lens, dan Sète, diserang oleh bom Molotov

• Pada tanggal 8 November Presiden Jacques Chirac menyatakan bahwa negara dalam keadaan darurat dan mengaktifkan jam malam

• Setelah diberlakukannya jam malam di 38 kota. Seperti Paris, Lyon, dan Marseille. Insiden pembakaran mobil di malam hari berkurang drastis

Page 28: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

KERUGIAN DARI LES ÉMEUTES DE BANLIEU DE 2005

10 436 Mobil

233 Kantor negara

74 Gedung swasta

7 stasiun

22 kereta

18 gereja

http://emeutes-urbain.skyblog.com/13.html

Page 29: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Kesimpulan

Rasisme dan Xenophobie di Prancis meningkat diakibatkan krisis ekonomi. Para imigran dianggap sebagai penyebab dari terjadinya krisis ekonomi maupun ketidakamanan yang terjadi di Prancis. Diskriminasi yang dilakukan masyarakat Prancis membuat para imigran merasa didzalimi dan menuntut keadilan. Padahal mereka sudah menjadi orang Prancis dan sudah generasi ketiga.

Page 30: Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1

Daftar Pustaka

• http://staff.ui.ac.id/internal/070603003/publikasi/MASALAHINTEGRASIDIPRANCIS-AMX.pdf

• http://fr.wikipedia.org/wiki/Émeutes_urbaines_françaises

• Francoscopie 1991• Materi PDF Les Violences Urbaines