kejang 7

4
Diagnosis Banding kejang demam 2.10. Diagnosis Banding Penyebab lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan, khususnya meningitis atau ensefalitis. Adanya sumber infeksi seperti otitis media tidak menyingkirkan meningitis, dan jika pasien telah mendapatkan antibiotika maka perlu pertimbangan pungsi lumbal.3 Adapun diagnosis banding kejang pada anak dan bayi adalah gemetar, apnea dan mioklonus nokturnal benigna. Kejang pada anak merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Gangguan primer mungkin terdapat intrakranium atau ekstrakranium. Berbagai penyakit intra serebral dan gangguan metabolik yang juga dapat menyebabkan kejang antara lain : 1. Kelainan intrakranium - Meningitis - Ensefalitis - Infeksi subdural dan epidural - Abses otak - Trauma kepala - Stroke dan AVM - Cytomegalic inclusion disease 2. Gangguan metabolik - Hipoglikemi - Defisiensi vitamin B-6 - Gangguan elektrolit seperti hiponatremia, hipokalsemia, porfiria - Keracunan 3. Epilepsi Epilepsi adalah suatu gangguan serebral kronik dengan berbagai

Upload: gita-rahmatika

Post on 06-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

diagnosis banding

TRANSCRIPT

Page 1: kejang 7

Diagnosis Banding kejang demam

2.10. Diagnosis BandingPenyebab lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan, khususnya meningitis atau ensefalitis. Adanya sumber infeksi seperti otitis media tidak menyingkirkan meningitis, dan jika pasien telah mendapatkan antibiotika maka perlu pertimbangan pungsi lumbal.3Adapun diagnosis banding kejang pada anak dan bayi adalah gemetar, apnea dan mioklonus nokturnal benigna.Kejang pada anak merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit. Gangguan primer mungkin terdapat intrakranium atau ekstrakranium. Berbagai penyakit intra serebral dan gangguan metabolik yang juga dapat menyebabkan kejang antara lain :

1. Kelainan intrakranium- Meningitis- Ensefalitis- Infeksi subdural dan epidural- Abses otak- Trauma kepala- Stroke dan AVM- Cytomegalic inclusion disease

2. Gangguan metabolik- Hipoglikemi- Defisiensi vitamin B-6- Gangguan elektrolit seperti hiponatremia, hipokalsemia, porfiria- Keracunan

3. EpilepsiEpilepsi adalah suatu gangguan serebral kronik dengan berbagai macam etiologi, yang dicirikan oleh timbulnya serangan paroksismal yang berkala, akibat lepas muatan listrik neuron-neuron serebral secara eksesif.

MENINGITIS6Meningitis merupakan peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri patogen. Ditandai dengan peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam cairan serebrospinal dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi dalam cairan serebrospinal.

Page 2: kejang 7

Manifestasi klinisa. AnamnesisMeningitis bakterialis pada anak seringkali didahului infeksi pada saluran napas atas atau pencernaan seperti demam, batuk, pilek, diare dan muntah. Demam, nyeri kepala dan meningismus dengan atau tanpa penurunan kesadaran merupakan hal yang sangat sugestif meningitis. Banyak gejala meningitis berkaitan dengan usia; anak berusia kurang dari tiga tahun jarang mengeluh nyeri kepala.b. Pemeriksaan fisik· Gangguan kesadaran dapat berupa penurunan kesadaran atau iritabel· Dapat juga ditemukan ubun-ubun yang menonjol, kaku kuduk atau tanda rangsang meningeal lain, kejang dan defisit neurologist fokal.· Tanda rangsang meningeal mungkin tidal ditemukan pada anak kurang dari satu tahun.Kriteria diagnosisè Diagnosis ditegakkan dengan manifetasi klinis dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang· Darah perifer lengkap, gula darah, elektrolit darah, biakan darah.· Pungsi lumbal : jumlah sel 100-10.000/µl, dengan hitung jenis sel polimorfonuklear, protein 200-500mg/dl, glukosa < 40mg/dl, pewarnaan gram, biakan dan uji resistensi, identifikasi antigen (aglutinasi latex)· Pada kasus berat pungsi lumbal harus ditunda (dengan pemberian antibiotika empiris, penundaan 2-3 hari tidak mengubah niulai diagnostik kecuali untuk identifikasi kuman· Pemeriksaan CT atau MRI kepala (pada kasus berat)· Pemeriksaan eletroensefaligrafi bila ada kejangENSEFALITIS6Ensefalitis ialah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme, misalnya bakteri, ptozoa, cacing, spichaeta, atau virus. Penyebab yang tersering dan terpenting adalah virus. Pada banyak pasien sering terjadi keterlibatan leptomeningeal (meningoensefalitis), sedangkan ensefalomielitis menunjukkan keterlibatan medulla spinalis. Manifestasi klinis bervariasi mulai dari demam tidak tinggi disertai sakit kepala, sampai keadaan berat, koma, kejang dan kematian. Awitan ensefalitis dapat secara tiba-tiba atau gradual. Komplikasi yang dapat terjadi termasuk kenaikan tekanan intrakranial, edema otak dan syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH) secretion. Ensefalitis dapat menyebabkan gejala sisa neurologis seperti kejang/ epilepsi, tuli, atau buta.

Page 3: kejang 7

Manifestasi klinis· Gejala khas berupa suhu naik mendadak, dapat sampai hiperpireksi, nyeri kapala, muntah dan perubahan tingkah laku· Kedaran menurun· Kejang umum dan/atau fokal atau hanya ’twitching’ saja. Pada kejang fokal dicurigai penyebab virus herpes simpleks· Gejala serebral lainnya dapat berupa ataksis, paresis, paralisis, afasia dan sebagainya.· Gerakan involunter (bila terkena ganglia basalis)Pemeriksaan laboratorium· Pemeriksaan LCS, biasanya jernih dengans el normal, atau sedikit meningkat 50-500 per mm3, hitung jenis didominasi sel limfosit.· Banyak pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan namun jarang bersifat diagnostik.· Darah tepi lengkap, dapat menunjukkan polimorfonuklear ringan atau leukositosis mononuklear.· Pemeriksaan cairan serebrospinal : biasanya cairan jernih, jumlah sel normal aqtau sedikit meningkta terutama limfosiy, sedikit peningkatan protein, kadar gula normal atau sedikit menurun.· Biakan darah.· Elektrolit lengkap.· Pemeriksaan serologik darah.· MRI/CT scan kepala biasanya hanya memperlihatkan edema otak baik umum maupun fokal.· EEG biasanya menunjukkan gambaran abnormal berupa aktivitas gelombang lambat umum.