kehidupan kristus

30
8/3/2019 Kehidupan Kristus http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 1/30 Kehidupan Kristus Pelayanan Pembaptisan Kristus (Yohanes 3:22-24) Di sini, kita menemukan Yesus juga melakukan pekerjaan baptisan. Yohanes 4:2 menjelaskan bahwa Yesus tidak secara pribadi membaptis tetapi memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya. Baptisan Kristus ini mungkin menandakan pergantian dari baptisan Yohanes menjadi baptisan Kristen. Adalah fakta bahwa Yesus tidak membaptis tetapi memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya, hal ini menyatakan bahwa Dia lebih besar dari Yohanes pembaptis. Dengan kata lain, Yohanes pembatis merupakan murid Yesus Kristus sama halnya dengan murid-murid Yesus lainnya yang membaptis di bawah pengawasanNya. Dengan membaptis mereka yang datang pada Yesus, Dia menunjukkan bahwa baptisan air sangat penting. Namun demikian perlu dicatat bahwa baptisan air sangat penting untuk membuktikan ketaatan seorang percaya tetapi bukan untuk keselamatan. Baptisan tidak menyelamatkan. Air tidak memiliki kuasa khusus. Air melambangkan kuasa penyucian Firman Allah (Yoh 15:3) dan Darah Kristus (1 Yoh 1:7). Kuasa ada dalam Firman dan Darah Kristus. Baptisan Air merupakan sarana dari luar yang menunjukkan hal yang telah mengambil tempat internal yaitu pembaharuan, pembenaran, pengudusan, dll. Hal ini merupakan tanda dari luar akan kasih karunia Allah yang telah dialami di dalam diri seseorang. Ada kelompok baptis (kelompok gereja Baptis) yang memakai ayat ini sebagai salah satu bukti teks untuk membuktikan pola selam merupakan satu-satunya baptisan air benar. Dalam Yohanes 3:23, dinyatakan bahwa Yohanes membaptis di Ainon, “Sebab di situ banyak air.” Maka mereka menyimpulkan bahwa baptisan tersebut pasti dengan baptisan selam karena Yohanes melayani di suatu tempat di mana ditemukan banyak air. Meskipun ada kemungkinan Yohanes melakukan baptisan selam dalam pelayanan baptisan, namun  pernyataan “banyak air” tidaklah kesimpulan yang mutlak. “Ada banyak air,” tetapi apakah hal ini harus diartikan bahwa Yohanes memakai air tersebut sebagai tempat selam? Buswell  berkomentar, “Penekanan khusus terkadang ditempatkan pada frase “banyak air” seperti terjadi dalam Yohanes 3:23, … Kenyataannya adalah, kata yang diterjemahkan “banyak air” secara harfiah berarti “beberapa air (many waters).” Dalam area geografi seperti Ainon, ada banyak sumber-sumber air, tetapi tidak ada sungai atau kolam air yang cukup untuk dipakai sebagai tempat selam. Yohanes dan murid-muridnya dapat membaptis banyak orang pada sumber air yang berbeda-  beda, tetapi selam tidak termasuk” (Theology, 2:247). John Calvin dengan hikmat berkata, “Dari kata-kata ini, kita boleh menyimpulkan bahwa Yohanes dan Kristus bisa saja melaksanakan baptisan dengan menyelamkan seluruh tubuh ke dalam air yang disediakan. Itu sesuai dengan kebenaran rohani dan dengan pernyataan Allah; meskipun kita tidak seharusnya memberikan diri kita pada upacara pelaksanaan yang nampak (outward rite)” (John, 111). Jadi haruskah kita menggunakan air yang banyak atau air yang sedikit dalam baptisan? Dr John Sung menjawab, “Iman yang banyak menggunkan sedikit air, iman yang sedikit menggunakan banyak air.” Rev Dr. Timothy Tow, dalam semangat Calvin mengatakan “Air banyak atau sedikit, Injil adalah yang terbaik.” Hal yang sama diaplikasikan pada baptisan Yesus. Dalam Markus 1:10 Yesus dijelaskan, “keluar dari air” [coming up out of the water]. Jadi kelompok baptis berargumentasi bahwa Yesus pasti diselam karena cara Dia keluar dari air. Mereka mengatakan bahwa Yesus pasti

Upload: gilbert-hanz

Post on 07-Apr-2018

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 1/30

Kehidupan Kristus 

Pelayanan Pembaptisan Kristus (Yohanes 3:22-24) 

Di sini, kita menemukan Yesus juga melakukan pekerjaan baptisan. Yohanes 4:2

menjelaskan bahwa Yesus tidak secara pribadi membaptis tetapi memberikan tugas tersebut

pada murid-murid-Nya. Baptisan Kristus ini mungkin menandakan pergantian dari baptisan

Yohanes menjadi baptisan Kristen. Adalah fakta bahwa Yesus tidak membaptis tetapi

memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya, hal ini menyatakan bahwa Dia lebih besar

dari Yohanes pembaptis. Dengan kata lain, Yohanes pembatis merupakan murid Yesus

Kristus sama halnya dengan murid-murid Yesus lainnya yang membaptis di bawah

pengawasanNya. Dengan membaptis mereka yang datang pada Yesus, Dia menunjukkan

bahwa baptisan air sangat penting. Namun demikian perlu dicatat bahwa baptisan air sangat

penting untuk membuktikan ketaatan seorang percaya tetapi bukan untuk keselamatan.Baptisan tidak menyelamatkan. Air tidak memiliki kuasa khusus. Air melambangkan kuasa

penyucian Firman Allah (Yoh 15:3) dan Darah Kristus (1 Yoh 1:7). Kuasa ada dalam Firman

dan Darah Kristus. Baptisan Air merupakan sarana dari luar yang menunjukkan hal yang

telah mengambil tempat internal yaitu pembaharuan, pembenaran, pengudusan, dll. Hal ini

merupakan tanda dari luar akan kasih karunia Allah yang telah dialami di dalam diri

seseorang.

Ada kelompok baptis (kelompok gereja Baptis) yang memakai ayat ini sebagai salah satu

bukti teks untuk membuktikan pola selam merupakan satu-satunya baptisan air benar. Dalam

Yohanes 3:23, dinyatakan bahwa Yohanes membaptis di Ainon, “Sebab di situ banyak air.”

Maka mereka menyimpulkan bahwa baptisan tersebut pasti dengan baptisan selam karenaYohanes melayani di suatu tempat di mana ditemukan banyak air. Meskipun ada

kemungkinan Yohanes melakukan baptisan selam dalam pelayanan baptisan, namun

 pernyataan “banyak air” tidaklah kesimpulan yang mutlak. “Ada banyak air,” tetapi apakah

hal ini harus diartikan bahwa Yohanes memakai air tersebut sebagai tempat selam? Buswell

 berkomentar, “Penekanan khusus terkadang ditempatkan pada frase “banyak air” seperti

terjadi dalam Yohanes 3:23, … Kenyataannya adalah, kata yang diterjemahkan “banyak air”

secara harfiah berarti “beberapa air (many waters).” Dalam area geografi seperti Ainon, ada

banyak sumber-sumber air, tetapi tidak ada sungai atau kolam air yang cukup untuk dipakai

sebagai tempat selam. Yohanes dan murid-muridnya dapat membaptis banyak orang pada

sumber air yang berbeda- beda, tetapi selam tidak termasuk” (Theology, 2:247). John Calvin

dengan hikmat berkata, “Dari kata-kata ini, kita boleh menyimpulkan bahwa Yohanes dan

Kristus bisa saja melaksanakan baptisan dengan menyelamkan seluruh tubuh ke dalam air

yang disediakan. Itu sesuai dengan kebenaran rohani dan dengan pernyataan Allah; meskipun

kita tidak seharusnya memberikan diri kita pada upacara pelaksanaan yang nampak (outward

rite)” (John, 111). Jadi haruskah kita menggunakan air yang banyak atau air yang sedikit

dalam baptisan? Dr John Sung menjawab, “Iman yang banyak menggunkan sedikit air, iman

yang sedikit menggunakan banyak air.” Rev Dr. Timothy Tow, dalam semangat Calvin

mengatakan “Air banyak atau sedikit, Injil adalah yang terbaik.” 

Hal yang sama diaplikasikan pada baptisan Yesus. Dalam Markus 1:10 Yesus dijelaskan,

“keluar dari air” [coming up out of the water]. Jadi kelompok baptis berargumentasi bahwaYesus pasti diselam karena cara Dia keluar dari air. Mereka mengatakan bahwa Yesus pasti

Page 2: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 2/30

diselamkan sebelum Dia keluar dari air. Meskipun hal ini memiliki skenerio yang mungkin

tentang apa yang terjadi, tetapi sekali lagi, hal ini bukanlah mutlak. Buswell menyarankan

skenerio yang lain, “Sering didebatkan bahwa dalam penguraian-penguraian Perjanjian Baru

tentang baptisan, ada kesempatan tertentu di mana “turun ke dalam air” dan “keluar dari air”

dipakai. Hal ini benar, tetapi dalam kejadian tertentu tindakan baptisan merupakan suatu

tindakan yang berbeda setelah turun ke dalam air dan sebelum keluar dari air. Tidak pernahdiartikan bahwa tindakan baptisan itu sendiri diuraikan sebagai turun ke dan keluar dari air.

“Dalam situasi air di tempat terbuka, di sungai atau danau, seseorang sangat susah untuk 

mencuci tangan pada pinggiran sungai tanpa melangkahkan kaki ke dalam air tersebut. Di

daerah yang orang-orang mengenakan sandal, umumnya tindakan yang dilakukan adalah

melangkah masuk ke dalam air untuk mendapatkan baptisan dan kemudian melangkah keluar

dari air setelah baptisan dilakukan. Dalam baptisan Yesus, tidak diberitahukan juga bahwa

Yesus melangkah masuk ke dalam air. Matius mengatakan bahwa, “Sesudah dibaptis, Yesus

segera keluar dari air” (Matius 3:16). Markus mengatakan bahwa Yesus “dibaptis di sungai

Yordan oleh Yohanes. Pada saat itu Ia keluar dari air, Ia melihat….” (Markus 1:9-10). Lukas

dan Yohanes tidak memberitahukan keluar dari air. Jadi jelas, “baptisan” dan “keluar dariair” merupakan dua kegiatan yang berbeda dan terpisah. Turun ke dalam air adalah tindakan

yang pertama dan keluar dari air adalah yang kedua.

“Arus air sungai Yordan kadang-kadang sangat kuat. Teman-teman kami mencoba untuk 

diselamkan di sungai Yordan di tempat di mana Yohanes membaptis, memberikan laporan

bahwa mereka dalam keadaan bahaya karena air yang begitu kuat. Dalam segala

kemungkinannya, seseorang yang dibaptis Yohanes, hanya melangkah ke pinggiran sungai;

 jadi Yohanes mengambil air dengan tangannya, atau mengambil air dengan alat tertentu; dan

Yohanes membaptis dengan percikan atau menumpahkan air ke atas kepala dan kemudianorang yang dibaptis tersebut keluar dari air” (Theology, 2:247). 

Adalah sesuatu yang keliru jika ayat-ayat diatas dipergunakan sebagai teks kunci untuk 

menentukan apakah pola baptisan Alkitabiah; percikan atau selam karena yang sebenarnya

ayat-ayat itu lebih menjelaskan apa yang telah terjadi (descriptive), daripada memerintahkan

apa yang harus dilakukan (prescriptive). Sebagai Alkitab Presbyterian, kita lebih condong

pada percikan berdasarkan konsep penyucian Alkitabiah (ref. Kisah 2:38, Ibrani 10:22).

Namun dalam hal ini juga, kita tidak memiliki masalah dengan teman-teman Baptis yang

melakukan selam. Selagi air dipergunakan dalam baptisan, banyaknya air yang dipergunakan

bukanlah suatu pertentangan di antara orang-orang percaya. Penjelasan yang lebih sempurna

pada pola baptisan diberikan dalam buku tulisan Buswell Theology 2:241-66.

Yesus Mengajar Nikodemus tentang Kelahiran Kembali

(Yohanes 2:23-3:21) 

Sebelum seseorang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, ia harus “dilahirkan kambali.”

Nikodemus salah mengartikan arti lahir kembali. Ia mengira bahwa menjadi lahir baru artinya

masuk kembali ke dalam kandungan ibunyaa dan dilahirkan kembali secara jasmani untuk 

kedua kalinya. Sebagai seorang Farisi – seorang Doktor Teologi – Nikodemus sudah

seharusnya tahu apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata, “Kamu harus dilahirkankembali.” Konsep “dilahirkan kembali” bukanlah sesuatu yang baru. Umur konsep ini sama

Page 3: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 3/30

dengan umur Perjanjian Lama. Kata “kembali” dalam kalimat tersebut dapat juga

diterjemahkan sebagai “dari atas” (lihat Yoh 3:31; 19:11, 23). Menjadi penduduk kerajaan

Allah, seseorang harus dilahirkan dari sorga, yaitu dilahirkan secara rohani. Yesus

menjelaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air 

dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3:5). Frase “dari air dan Roh”

harus diartikan secara menyeluruh; yang satu menjelaskan yang lain. Air menunjuk padapembaharuan air Roh Kudus yang menyucikan hati dari dosa. Titus 3:5 memberikan

 penjelasan, “Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya

oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” 

Sebagai seorang Farisi, Nikodemus selalu berpikir bahwa keselamatan datang dengan cara

memelihara hukum Taurat dan melakukan perbuatan baik. Namun apa yang diketahui oleh

Nikodemus tentang keselamatan bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam firman

Allah. Seseorang yang telah diselamatkan didiami oleh Roh Kudus. Roh kudus diam di dalam

diri setiap orang percaya sejak ia pertama sekali mengakui Yesus Kritus sebagai Tuhan dan

 juruselamatnya. Inilah pekerjaan Allah dalam diri orang percaya. “Apa yang dilahirkan dari

daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. … Kamu harusdilahirkan kembali. … lahir dari Roh” (Yoh 3:6-8).

Rasul Paulus memberikan eksposisi yang jelas tentang apa artinya dilahirkan dari Roh. Ia

 berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam

Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari

hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat

karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-

Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia

telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat

digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka

yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup

menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut,

tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah

perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak 

mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam

di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi

 jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah

kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari

antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus

dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yangdiam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada

daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan

mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh

perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang

menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” R oh itu

bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:1-16).

Dalam bagian firman Tuhan yang lain Paulus juga memberikan kesimpulan ini, “iman timbul

dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17) dan Yesus

memberitakan Kabar Baik Keselamatan pada Nikodemus. Yesus berkata, “Dan sama sepertiMusa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,

Page 4: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 4/30

supaya setiap orang yang percaya kepada- Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14). Yesus

secara tidak langsung menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Pada kayu salib yang

kejam itu, Yesus dijadikan sebagai kutuk bagi kita. Dia adalah pengganti kita, dan

menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita. Dia mengambil tempat kita dan melakukan

segala sesuatu yang perlu dilakukan untuk menebus kita. Sekarang hanya tinggal masalah

percaya, jika kita ingin diselamatkan kita harus percaya pada Yesus.

Sebelum kita lanjutkan, tafsiran hyper-Calvinisme pada Yoh 3:16 harus diperbaiki. Hyper-

Calvinis seperti John Gill dan John Owen percaya bahwa “dunia” dalam Yoh 3:16 hanya

 berarti “dunia orang yang dipilih.” Bagi mereka, “dunia” tidak berarti semua manusia di bumi

ini dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang. Mereka menolak bahwa Allah dengan

cuma-cuma dan sungguh-sungguh menawarkan Injil pada semua orang tanpa ada

pengecualian. Penjelasan Yohanes Calvin sendiri akan menyelesaikan perdebatan tentang

 pengertian Calvinis yang benar tentang istilah “dunia” (kosmos) dalam Yohanes 3:16. Calvin

memberikan komentar, “Hal yang sangat menonjol dan jelas mengenai iman adalah bahwa

iman menyelamatkan kita dari penghakiman yang kekal. Karena Dia khusus ingin

mengatakan bahwa meskipun kita nampaknya telah dilahirkan untuk mati, tetapi jaminanpenyelamatan ditawarkan pada kita oleh iman dalam Kristus supaya kita tidak perlu takut

akan kematian yang menakutkan. Dan Dia memakai istilah umum, untuk mengundang semua

orang dalam kehidupan tanpa diskriminasi dan memutuskan segala alasan dari orang-orang

tidak percaya. Hal seperti ini sangat penting dalam istilah “dunia” yang Dia sudah

pergunakan sebelumnya. Meskipun tidak ada di dunia yang pantas menerima kemurahan

Allah, namun demikian Allah menunjukkan kemurahanNya pada semua dunia ketika Dia

memanggil semua orang tanpa kecuali untuk percaya pada Kristus, yang sesungguhnya

menjadi kunci mendapatkan hidup yang k ekal” (The Gospel According to St. John 1-10, trans

T H L Parker [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1993 reprint], 74). Yohanes Calvin dengan

 jelas percaya pada penawaran yang Cuma-Cuma akan Injil pada setiap orang dalam dunia

yang dipilih atau tidak dipilih (world elect or non-elect).

Paskah Pertama dan Yesus Menyucikan Bait Allah yang

Pertama Kali (Yohanes 2:13-22) 

Paskah merupakan perayaan agama nasional orang Yahudi. Ini merupakan perayaan yang

ditetapkan Allah dan memerintahkan orang Israel untuk mengingat masa Keluaran dari Mesir

dengan merayakan Paskah satu kali dalam setahun (Kel 12). Perayaan Paskah dirayakan padahari ke-14 bulan Nisan. Setiap laki-laki orang Yahudi yang berumur 12 tahun ke atas harus

ikut berpartisipasi dalam perayaan peringatan ini di Yerusalem. Kita juga melihat bagaimana

Yesus ikut berpartisipasi dalam perayaan Paskah sejak umur 12 tahun. Dia tidak pernah gagal

memeliharanya termasuk pada masa pelayananNya – masa yang paling sibuk dalam

hidupNya. Hal ini dilakukan untuk menggenapi segala sesuatu dalam kebenaran – yaitu

memelihara setiap aspek seremonial atau upacara hukum Taurat bagi keselamatan kita.

Bait Allah di Yerusalem pada dasarnya dimaksudkan sebagai tempat menyembah Allah,

namun hal ini telah berubah menjadi pasar. Para imam-imam yang menyeleweng telah

mengubah Bait Allah menjadi tempat belanja. Seperti Yesus katakan bahwa mereka telah

mengubah rumah BapaNya menjadi tempat business. Para imam dan pebisnis bekerjabersama-sama secara rahasia. Para imam hanya menerima binatang (domba, lembu, dll)

Page 5: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 5/30

untuk dipersembahkan di Bait Allah jikalau binatang itu dibeli disekitar Bait Allah. Tetapi

hukum Perjanjian Lama memberikan izin pada orang Yahudi yang miskin

mempersembahkan sepasang burung merpati (Imamat 12:8 ref. Lukas 2:24) untuk 

menggantikan domba atau lembu jantan yang sepatutnya, yang bisa digolongkan sebagai

benda mahal. Tetapi, daripada menjual burung merpati seperti ini dengan murah, mereka

menaikkan harganya menjadi sangat mahal. Para penyembah juga dimanfaatkan oleh parapenukar uang. Para imam juga hanya menerima mata uang Yahudi. Mata uang lain tidak bisa

dipergunakan. Oleh karena itu, para imam memberikan izin pada penukar uang tertentu untuk 

menukarkan mata uang asing dengan mata uang yang diterima di Bait Allah. Ongkos yang

tinggi dikenakan pada setiap transaksi. Semua para pedagang dan penukar uang ini harus

memberikan komisi kepada para imam.

Kita bisa membayangkan keributan dan kesibukan yang terjadi di Bait Allah. Halaman Bait

Allah pasti sudah menjadi sangat kotor dengan kotoran binatang-binatang. Proses tawar

menawar antara penjual dan pembeli telah membuat Bait Allah tidak layak sebagai tempat

beribadah. Menurut Alfred Edersheim, “Semua kegiatan, penukaran uang, penjual merpati

dan pasar domba dan lembu pada hakekatnya dan lingkungannya merupakan suatu kekejian”(The Life and Times of Jesus the Messiah [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1971],

Bagaimana Yesus tidak bertindak sesuatu melihat keadaan sedemikian?

Kemarahan kudus Yesus, Anak Tunggal Allah memiliki hak mutlak untuk menyucikan

Rumah BapaNya dari segala kekotoran yang menguasai RumahNya. Dia mengambil satu

cambuk yang Ia temukan di Bait Allah dan mengusir keluar semua para pedagang yang jahat

termasuk semua binatang-binatang yang ada di Bait Allah. Yesus menghamburkan uang para

penukar uang dan memutar balikkan meja penukar uang. Apa yang Yesus ajarkan di sini.

Dalam menyucikan Bait Allah dengan semangat besar, Yesus menggenapi nubuat mesianik 

Mazmur 69:11. Apa yang dilakukan Yesus dalam Bait Allah telah diramalkan dalam

Maleakhi 3:2-3, “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang

dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab ia seperti api tukang pemurni logam

dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan

mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan

seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang

 benar kepada TUHAN.” 

Hanya Mesiaslah yang memiliki kuasa yang melampaui kuasa dari Imam Besar dan

menempatkan Bait Allah pada fungsinya. Oleh karena itu orang Yahudi menuntut suatu tanda

dari Yesus untuk mengabsahkan ke-Mesiasan-Nya. Mereka meminta pekerjaan mujizat.Namun tidak ada tanda yang diberikan kepada orang-orang yang tidak percaya tetapi tanda

kebangkitan. Yesus berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan

mendirikannya kembali…. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya

sendiri” (Yoh 2:19-21). Kebangkitan-Nya tiga hari setelah penyaliban-Nya akan menjadi

tanda yang paling pasti bahwa Dia adalah Mesias. Tetapi mereka semua buta terhadap arti

rohani yang dikatakan Yesus. Mereka menganggap bahwa Yesus membicarakan gedung Bait

Allah yang sesungguhnya yang telah dibangun kembali selama 46 tahun dan masih dalam

proses pembangunan. Herodes mulai membangunnya pada tahun ke 18 masa

pemerintahannya yaitu tahun 20 SM. Ini sesuai dengan tahun 27 M sebagai tahun pertama

pelayanan Kristus Yesus.

Page 6: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 6/30

Mujizat Yesus Yang Pertama di Kana (Yohanes 2:1-12) 

Di daerah Kana Galilea, kota tetangga Nazaret, Yesus melakukan mujizat yang pertama pada

suatu pernikahan. Ketika tuan pesta itu kehabisan anggur, Maria meminta bantuan Yesus.

Tetapi Yesus menjawab Maria dan berkata, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku

 belum tiba” (Yoh 2:4). Apakah yang dimaksud Yesus dengan “saat-Ku” dalam ayat ini? Dari

26 kali kata “saat” atau “waktu” digunakan dalam Injil Yohanes, sebanyak 9 kali

menunjukkan pada "waktu atau saat Yesus" (2:4; 7:30; 8:20; 12:23, 27; 13:1; 16:32, 17:1).

Kata “waktu atau saat” diuraikan dengan berbagai cara seperti “saat-Ku” (2:4), “saatnya”

(5:28, 12:23, 16:32, 17:1), “saat- Nya” (7:30), dan “saat ini” (12:27). Kata sandang tertentu

(definite article), kata benda milik dan kata penunjuk menandakan bahwa “waktu atau saat”

adalah (1) batas waktu tertentu dan (2) berhubungan dengan diri Kristus. Kapankah itu

terjadi? Apa yang terjadi jikalau hal itu datang? Apa yang Yesus katakan, “Saat-Ku belum

tiba”? Dia sangat jelas berbicara tentang hal yang akan datang. Dengan penekanan tentang

“saat,” Yesus juga berkata saat-Ku sudah tiba untuk pertama kalinya dalam Yohanes 12:23,“Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.” Mulai saat itu, Yesus dengan konsisten

menunjuk pada “waktu” sebagai yang sudah tiba. Sangat penting dicatat bahwa perkataan ini

disampaikan Yesus pada permulaan minggu kesengsaraanNya. Dengan jelas, Yesus melihat

saatNya adalah sebagai saat penderitaan yang memimpin pada kematianNya di kayu salib,

penguburan dan kebangkitanNya. Hanya pada permulaan penderitaan Yesus Kristus, Dia

sepenuhnya menyatakan IdentitasNya sebagai Mesias seperti yang tunjukkannya dengan

“memasuki kota Yerusalem” dalam Matius 21:1-9, Markus 11:1-10, Lukas 19:29-40,

Yohanes 12:12-19. Jadi ketika Yesus berkata kepada Maria bahwa saatNya belum tiba, Dia

mencoba mengatakan bahwa pernyataan wahyu ke-Mesiasan-Nya tidak diputuskan oleh

manusia (ref. Markus 1:44), tidak juga oleh Setan (demons) (ref. Markus 1:24-25, 34; Lukas

4:34-35), tetapi oleh Allah sendiri (ref. Mat 16:16-17). Maria pada pesta perkawinan di Kanamelampaui batas kelayakannya dengan meminta Yesus melakukan suatu tanda atau mujizat.

Tetapi Yesus dalam ketaatanNya menghargai permintaan Maria.

Dengan menjadikan air menjadi anggur apakah Yesus mengajarkan di sini bahwa minim

anggur itu diperbolehkan? Pdt Dr. Timothy Tow memberikan tanggapan pada bagian firman

Tuhan ini. Pada judul artikel “Anggur kehidupan bukan whisky kematian” – dia menuliskan,

“Oleh karena Yesus membuat anggur di Kana Galilea, kelompok orang-orang Kristen

tertentu mengartikan hal ini sebagai izin untuk minum anggur dan minum-minum Alkohol pada makan malam pernikahan mereka seperti “Yam Sengs.” Ini benar -benar salah paham

dan salah menerapkan kebenaran firman Allah. Anggur yang dibuat Yesus, menurut Kamus

Alkitab Hastings, anggur ini sama halnya dengan anggur orang Ibrani yang mengandungalkohol ringan. Hal ini disetujui oleh Dr. R.L Harris dalam sebuah Artikel pada “The Bible

Today” dimana dia menunjukkan perbedaan besar kadar alkohol pada anggur yang demikian

dengan whisky dan brandy sekarang ini. Dr. Buswell secara humor mengamati bahwa jenis

„Yam Seng‟ sekarang ini adalah sejenis alkohol seperti „gosohol‟ yang dapat digunakan

sebagai bahan bakar sepeda motor. Dia juga menambahkan, „perut kita bukanlah sejenis

mesin.‟ 

“Namun demikian, anggur Palistina yang dipakai pada perjamuan makan orang Ibrani

memiliki kadar alkohol ringan. Anggur Saron dicampur dengan dua bagian air untuk lebih

ringan dari yang lainnya. Dengan anggur yang lain, perbandingan ukurannya adalah satu

bagian anggur dan tiga bagian air.

Page 7: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 7/30

“Bahaya anggur untuk membuat seseorang mabuk diingatkan oleh raja Salomo (baca Amsal

23:29-35). Oleh karena itu, alangkah baiknya bagi orang Kristen untuk menjauhkan diri dari

minuman beralkohol. Marilah kita menjadi seorang yang tidak minum alkohol!” (The Gospel

of Life, 13).

Murid-Murid Yohanes Menjadi Murid Yesus (Yohanes

1:35-51) 

Dalam catatan firman Tuhan dalam Yohanes 1:35-51 menjelaskan Mesias sudah tiba, dan

Yohanes sudah pensiun. Dia mengarahkan murid-muridnya pada Allah sendiri. Andreas

sebelumnya merupakan murid Yohanes tetapi sekarang menjadi pengikut Yesus. Kemudian

Andreas membawa Simon, saudaranya untuk melihat Yesus. Namun sebelum Andreas

memperkenalkan saudaranya, Yesus sudah mengetahui namanya, dan mengenalnya sebagai

Simon - anak Yohanes. Ini merupakan satu bukti kemahatahuan Yesus. Yesus memberikanperhatian khusus dengan Simon, dan memberinya nama baru yaitu Kefas (Aram) yang berarti

Petrus (Yunani) artinya “batu.” 

Nama yang lain adalah Filipus. Yesus memasukkan namanya sebagai salah satu dari dua

belas muridNya. Kemudian Filipus menemukan Natanael dan memberitahukan padanya

 berita baik, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan

oleh para nabi” (Yoh 1:45). Filipus mengenal Yesus sebagai Mesias yang diberitakan Musa

dan para nabi (dalam Perjanjian Lama). Yesus adalah Nabi seperti Musa seperti dicatat dalam

Ulangan 18:15, dan Juruselamat yang menderita seperti dicatat dalam Yesaya 53. Yesus juga

menunjukkan kemahatahuanNya dalam pertemuanNya dengan Natanael. Dia mengetahui

segala sesuatu mengenai Natanael ketika Dia melihatnya di bawah pohon ara sebelum Filipus

memanggilnya. Oleh karena itu Natanael mengakui Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan

Allah “Anak Allah” (ref. Daniel 3:25), dan “Raja Israel” (Yesaya 44:6). 

Sementara murid-murid itu penuh keheranan atas kebesaran Mesias ini, Yesus

memberitahukan bahwa mereka dapat berharap melihat hal-hal yang lebih besar lagi. Yesus berkata, “Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah

turun naik kepada Anak Manusia” (Yoh 1:51). Dalam kehidupan Kristus kita dapat melihat

kemulian Yesus dalam beberapa kesempatan meskipun itu singkat. Pada kesempatan seperti

itu, sorga terbuka dan malaikat-malaikat turun melanyaniNya. Kesempatan seperti ini juga

terjadi pada saat baptisanNya dan sesudah masa pencobaanNya (Matius 2:13-4:11). Hal lain,yang akan datang adalah ketika Yesus dimuliakan di atas gunung (Mat 17:1-9), pada

penderitaanNya di taman Getsemani (Lukas 22:39-46), pada kebangkitan (Mat 28:1-7) dan

kenaikanNya (Kis 1:1-11).

Kesaksian Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:19-34) 

Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa

dunia” (Yoh 1:29). Kenapa Yohanes mengenali Yesus sedemikian? Untuk menjawabnya,

William Hendriksen mengajukan pertanyaan retorik sebagai berikut: “Bukankah benar bahwa

kesediaan tunduk Yesus untuk dibaptis dan dengan keberjayaanNya atas cobaan-cobaan

Page 8: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 8/30

Setan di padang gurun, Yesus sesungguhnya melakukan tugasNya dengan mengenakan pada

diriNya kutuk hukum Taurat dan memberikan ketaatan yang sempurna?” (William

Hendriksen, Commentary on John, 98).

Korban persembahan Perjanjian Lama tidak pernah dapat mengampuni dosa. Penulis buku

Ibrani memberikan penjelasan sebagai berikut: “Di dalam hukum Taurat hanya terdapatbayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu

sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus

dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang

mengambil bagian di dalamnya. … Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah

domba jantan menghapuskan dosa” (Ibrani 10:1, 4). “Tipe [bayangan]” dalam Perjanjian

Lama menunjuk pada “anti-tipe [hal yang sebenarnya]” dalam Perjanjian Baru. Semua

korban persembahan Perjanjian Lama hanya gambaran persembahan yang akan datang, yaitu,

Domba Allah – Tuhan Yesus sendiri. Orang-orang kudus Perjanjian Lama diselamatkan

bukan oleh darah domba atau lembu jantan yang dipersembahkan, tetapi melalui darah Anak 

Domba Allah saja yang sungguh-sungguh menghapus dosa dunia ini. Sebagai contoh, Habel

diselamatkan bukan karena Dia mempercayakan dirinya pada domba yangdipersembahkannya, tetapi melalui domba tersebut, ia melihat dengan iman, yaitu Anak 

Domba Allah yang akan disediakan. Domba ini adalah Kristus – keturunan perempuan –  

yang akan meremukkan kepala Setan –  ular (Kej 3:15). Itulah sebabnya dicatat, “Karena

iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban

Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah

 berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati”

(Ibrani 11:4). Petrus juga menulis, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara

hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang

fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darahKristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus

1:18-19).

Kedua ketaatan Kristus yang sempurna juga terlihat dalam metafor domba ini. Ketaatan pasif 

Yesus sebagai seorang Domba Allah boleh terlihat dalam kerelaanNya dipersembahkan

kepada Allah untuk mendamaikan murkaNya menentang orang-orang berdosa. Dan ketaatan

aktifNya sebagai Domba Allah terlihat dalam diriNya yang tanpa noda dan dosa, Dia

sungguh tidak berdosa dibawah tuntutan hukum Taurat yang kudus.

Yesus Dicobai 

Pencobaan Yesus dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik (Lukas 4:1-13; Matius 4:1-11; Markus

1:12-13). Ini merupakan kejadian yang sangat penting dalam kehidupan Yesus. Kita

diberitahukan bahwa Yesus, sebagai yang dipenuhi Roh Kudus, segera dipimpin oleh Roh ke

padang gurun. Di sana Ia berpuasa selama 40 hari dan 40 malam serta dicobai oleh Setan.

Selama masa ini, Yesus tidak makan apa-apa. Keadaan seperti ini membuatNya secara

 jasmania rawan pada godaan-godaan Iblis.

Kenapa Yesus harus menjalani pencobaan atau ujian pada waktu seperti ini? Yesus harus

melalui waktu seperti ini sebab Ia harus mendapatkan atau mencapai kebenaran yang

dibutuhkan umatNya agar bisa memasuki kerajaan sorga. Ini termasuk bagian dari ketaatan

aktif Yesus. Sama seperti Adam harus diuji di Taman Eden untuk memperoleh kehidupan

Page 9: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 9/30

kekal melalui ketaatannya. Kristus sebagai Adam yang lebih Besar dan Hebat, harus

menjalani cobaan seperti itu untuk menjamin keselamatan kita. Hal ini sangat jelas diajarkan

Paulus dalam Roma 5:12-21: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh

satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua

orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada

dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa

 juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat

oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama

dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah

 jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang

dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia

tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu

telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran

itu mengakibatkan pembenaran. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh

satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia

dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu YesusKristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman,

demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa,

demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum

Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa

bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti

dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk 

hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Adam gagal, tetapi Kristus berhasil

melalui ujian. Jadi kita bukan hanya diselamatkan oleh kematianNya, tetapi juga kita“diselamatkan oleh hidup- Nya” (Roma 5:10).

Dalam Injil Lukas, catatan pencobaan Yesus ditempatkan sesudah silsilah Yesus di mana

Lukas mengusut kembali kepada Adam. Lukas melalui pengajaran Paulus dengan benar

menggambarkan Kristus sebagai Adam yang kedua yang harus mengerjakan apa yang Adam

pertama gagal lakukan, yaitu hidup yang kekal. Apa yang Adam gagal lakukan dibawah

“Covenant of Works” [Perjanjian Perbuatan Baik], Kristus berjaya melakukannya dibawah

“Covenant of Grace” [Perjanjian Kasih Karunia].” Kristus, sebagai perwakilan sempurna

manusia, memelihara Taurat Allah untuk kita melalui ketaatanNya yang aktif. Adam gagal

menaati perintah Allah di Taman Eden dengan menyerahkan diri pada tiga godaan Setan

yaitu (1) Keinginan danging (2) Keinginan mata dan (3) Keangkuhan hidup. Setelah dicobai

Setan, Hawa mengambil bagian buah itu karena (1) “buah pohon itu baik” (keinginandaging), (2) “sedap kelihatannya” (keinginan mata), (3) “menarik hati karena memberi

 pengertian” (keangkuhan hidup). Dengan tidak menaati Allah, Adam dan Hawa bukan hanya

menceburkan diri mereka saja, tetapi juga semua manusia jatuh pada penghukuman karena

dosa.

Jika kita perhatikan pencobaan yang dialami Yesus, Yesus juga dicobai dengan cara yang

sama seperti Adam dan Hawa alami: Yesus dicobai (1) untuk mengubah batu menjadi roti

(keinginan daging), (2) dengan kerajaan dunia dan kemegahannya (keinginan mata), dan (3)

menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah ke bawah (keangkuhan hidup). Kristus menang.

Dia mengalahkan Setan dengan firman Allah dan mengutip firman Allah, (1) Ulangan 8:3

“Bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkanTUHAN,” (2) Ulangan 6:13, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia

Page 10: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 10/30

haruslah engkau beribadah” dan (3) Ulangan 6:16, “Janganlah kamu mencobai TUHAN,

Allahmu.” Firman Allah adalah Pedang Roh (Efesus 6:17). Firman Allah adalah senjata yang

paling ampuh untuk menentang godaan Setan. Kristus mengalahkan Setan. Dia dengan

sempurna mentaati perintah-perintah Allah. Dia menyelamatkan kita melalui ketaatan

aktifNya.

Permulaan Pelayanan Yesus Kristus: Yesus Dibaptis 

Yesus Dibaptis, Pernyataan Allah Bapa dan Kehadiran Roh Kudus (Matius 3:13-17,

Markus 1:9-11, Lukas 3:21-23, Yohanes 1:15-18)

Kita menemukan Yesus Kristus melakukan sesuatu yang luar biasa di sini: Dia datang pada

Yohanes untuk dibaptis. Kita mengetahui bahwa baptisan Yohanes adalah merupakan

 baptisan “untuk pertobatan.” Yesus tidak berdosa dan Dia tidak memiliki sesuatu yang perludiampuni atau ditobatkan. Yohanes sendiri penuh keheranan ketika Yesus datang kepadanya

karena Tuhan Yesus menginginkan baptisan dari Yohanes.

Tuhan Yesus memberitahukan Yohanes alasannya kenapa Dia harus dibaptis. Yesus

mengatakan bahwa Dia perlu dibaptis untuk “menggenapkan seluruh kehendak Allah.”

Apakah maksudnya? Yohanes Calvin dengan hikmat mengkomentari, “Frase „seluruh

kehendak Allah‟ (all righteousness) sering berarti dalam Alkitab, pemeliharaan hukum

Taurat: dengan demikian kita boleh menjelaskan bagian firman Allah ini bahwa karena Yesus

dengan sadar menundukkan diriNya pada hukum Taurat, maka Dia harus memelihara setiap

 bagian hukum Taurat” (Harmony 1:180). Calvin juga mengatakan bahwa Yesus harus

“tunduk pada BapaNya dengan ketaatan penuh, sementara alasan yang penting adalah untuk menguduskan Baptisan dalam tubuhNya, yang juga terdapat di antara Dia dan kita” (dikutip

oleh Timothy Tow, The Gospel of Life [Singapore: Christian Life Distributors, 1983], 8).

Allah Bapa menginginkan Allah Anak melakukan perintahNya sebagai perwakilan sempurna

manusia. Anak menaati Bapa dan dengan merendahkan diri, menundukkan diriNya untuk 

melakukan kehendak Bapa. Itulah sebabnya setelah Yesus menyelesaikan baptisan dengan

air, kita mendengar pernyataan Allah: “Inilah Anak -Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku

 berkenan” (Matius 3:17). Di sini kita melihat kembali ketaatan aktif Yesus Kristus. Kristus

menaati peraturan hukum Taurat akan baptisan air untuk memperoleh pembenaran yang kita

butuhkan demi keselamatan kita. Yesus mencapainya melalui kuasa Roh Kudus yang

diberikan padaNya tanpa batas.

Yohanes dalam melakukan tugasnya mengumumkan kepada semua orang bahwa Yesus

adalah Mesias yang sudah ada sejak dahulu kala. Dia telah datang untuk menyatakan

kemurahan Allah yang besar. “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia

dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yoh 1:17). Apakah arti pernyataan ini? Apakah

ini berarti bahwa dengan kedatangan kasih karunia Allah dan kebenaran dalam Kristus,

hukum Taurat Allah oleh Musa yaitu ke-sepuluh hukum Allah, sekarang dihapuskan dan

tidak lagi penting bagi orang-orang kudus dalam Perjanjian Baru? Tentu tidak. Mengenai

hukum Taurat dan kasih karunia Allah dalam ayat ini, Agustinus, bapa gereja memberikan

komentar sebagai berikut, “Oleh seorang hamba, hukum Taurat diberikan, dan manusia

dibuat bersalah: oleh seorang kaisar, pengampunan diberikan, dan diselamatkan dari

kesalahan. „Hukum Taurat diberikan oleh Musa.‟ Jadi janganlah seorang hamba mengenakan

pada dirinya melebihi dari apa yang dikerjakan melalui dia. Dipilih untuk pelayanan yang

Page 11: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 11/30

besar seperti seorang yang setia di rumahnya, tetapi juga seorang hamba, dia dapat bertindak 

sesuai dengan hukum Taurat tetapi tidak dapat melepaskannya dari kesalahan terhadap

hukum Taurat. Oleh karena itu “„hukum Taurat‟ diberikan oleh Musa: tetapi kasih karunia

dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.‟” 

“Mungkin ada yang berkata, bukankah kasih karunia dan kebenaran datang oleh Musa, yangmelihat Allah? Maka secepat mungkin Dia [Yesus] menambahkan, “Tak seorangpun yang

 pernah melihat Allah.” Lalu bagaimana Allah dikenal oleh musa? Sebab Allah menyatakan

diri-Nya kepadanya. Allah yang seperti apa? Kristus yang sama mengirimkan hukum Taurat

terlebih dahulu oleh hambanya, supaya Dia sendiri datang dengan kasih karunia dan

kebenaran.” 

“Agustinus mengatakan dengan cara yang lain, … „Hukum Taurat diberikan agar kasih

karunia dicari; kasih karunia diberikan agar hukum Taurat digenapi‟” (dikutip oleh Timothy

Tow, The Law of Moses and of Jesus [Singapore: Christian Life Publishers, 1986], 27-8).

Hukum Taurat tidak dihapuskan oleh kasih karunia. Karena jikalau tidak ada hukum Taurat,maka tidak diperlukan kasih karunia. Oleh karena kita berdiri dibawah kutukan hukum Taurat

dalam dosa dan kesalahan maka kita membutuhkan kasih karunia Allah. Hukum Taurat

membawa kita pada Kristus untuk kasih karunia yang dikaruniakanNya. Jadi, ketika kita

menerima kasih karunia maka hukum Taurat menjadi terang dan kesenangan kita: “Betapa

kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih

bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku” (Mazmur 

119:97-98).

Hingga pada saat ini hukum Taurat berfungsi dalam tiga cara: Sebagai (1) Pedang (Sword)

untuk membunuh kita dalam dosa-dosa kita (Roma 3:19), (2) Tongkat (Rod) untuk menuntun

kita kepada Kristus (Gal 3:24), dan (3) senter atau obor (Torch) untuk menerangi langkah kita

(Maz 119:105).

Pada Baptisan Tuhan Yesus, kita melihat penunjukan yang jelas akan Tritunggal Allah. Kita

memiliki Allah Bapa di sorga, Allah Anak di bumi dan Allah Roh Kudus turun dari sorga ke

bumi. Kita menemukan ketiga pribadi Allah dalam satu kejadian. Hal ini benar-benar

menentang ajaran Sabellianisme atau Modalisme yang mengajarkan bahwa Allah tidak terdiri

dari tiga pribadi tetapi hanya satu pribadi, dan Dia kadang-kadang menampakkan diri sebagai

Bapa, terkadang sebagai Anak dan terkadang sebagai Roh. Ini adalah ajaran sesat yang

dikutuk oleh gereja pada Konsili di Roma tahun 263 Masehi.

Hingga pada kejadian ini, Yesus “hampir tiga puluh tahun.” Yesus hanya kira-kira 6 bulan

lebih muda dari Yohanes pembaptis (Lukas 1:26, 36). Jika keduanya lahir pada tahun 5 SM,

maka mereka berumur kira-kira 30 tahun pada saat ini (26 M). Dalam Perjanjian Lama

seorang Lewi memulai pelayanannya ketika mereka mencapai umur 30 tahun (Ulangan 4:47).

Pada umur seperti ini juga Yusuf (satu dari kedua belas anak Yakub) menjadi Perdana Mentri

Mesir (Kejadian 41:4, 6), dan Daud menjadi raja Israel (2 Samuel 5:4). Jadi hal ini sangat

tepat bagi Yesus untuk memulai pelayanan-Nya pada umur 30 tahun.

Page 12: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 12/30

Kelahiran Yesus, Sang Mesias (Lukas 2:1-7) 

Filipi 2:8 menyatakan bahwa Tuhan Yesus mengambil rupa seorang manusia untuk mati bagi

dosa-dosa kita: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat

sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Galatia 4:4-5 memberikan penjelasan

tambahan bahwa Yesus menjadi manusia bukan hanya untuk mati tetapi juga untuk hidup

 bagi kita: “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak -Nya, yang lahir dari

seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang

takluk kepada hukum Taurat supaya kita diterima menjadi anak.” Yesus memelihara hukum

Taurat dengan sempurna selama hidupNya untuk menebus kita. Jadi sangat penting diketahui

bahwa kita diselamatkan oleh kedua ketaatan Yesus Kristus yaitu ketaatan aktif dan pasif,

hidup dan kematian-Nya. Sebagaimana kita mempelajari kehidupan Kristus, kita akan

melihat bagaimana Dia menyelamatkan kita bukan hanya melalui kematianNya (ketaatan

pasif), tetapi juga melalui hidupNya (ketaatan aktif) bagi kita.

Kapankah Kristus lahir? Sekarang ini kita hidup dalam masa yang dikenal dengan Sesudah

Masehi atau yang lazim dikenal dengan AD (Anno Domini, “in the year of the Lord” [Yesus

Kristus]). Periode sebelum AD dikenal dengan BC (Before Christ) “Sebelum Masehi.”

Berdasarkan pemikiran BC dan AD, banyak orang berpikir bahwa Kristus lahir pada tahun 1

AD (Sesudah Masehi). Kesimpulan ini adalah salah. Kristus pasti tidak lahir pada tahun 1 AD

(Sesudah Masehi). Matius 2:1 memberitahukan pada kita bahwa Kristus telah lahir pada saat

Herodes sebagai raja. Tetapi pada tahun 1 AD (Sesudah Masehi), Herodes Agung sudah tidak 

hidup; dia mati pada tahun 4 BC (Sebelum Masehi). Lagi pula Lukas 2:2 memberitahukan

kita bahwa Kristus lahir pada saat Kirenius mengadakan Census. Sejarah mencatat bahwa

Census ini terjadi pada tahun 5 BC (Sebelum Masehi). Oleh karena itu, Kristus tidak lahir

pada tahun 1 AD (Sesudah Masehi).

Kristus lahir pada tahun 5 BC (Sebelum Masehi) dan bukan pada tahun 1 AD (Sesudah

Masehi). Bagaimana perbedaan ini bisa terjadi? Hal ini terjadi berhubungan dengan salah

perhitungan Dionisius (a Scythian monk) ketika dia mempersiapkan Standard Kalender untuk 

Gereja bagian Barat (Katolik Roma). Dalam Kalender Dionisius, 1 Januari 754 AUC (Anno

Urbis Condidate “from the foundation of the city of Roma”) menjadi 1 AD (Sesudah

Masehi). Hal ini menjadi suatu masalah karena penyelidikan kemudian membuktikan bahwa

Herodes Agung (ref. Matius 2:1) meninggal tahun 750 AUC atau 4 BC. Bagaimana mungkin

Yesus dilahirkan pada saat Herodes Agung sudah meninggal? Ini bertentangan dengan

catatan sejarah dalam Firman Allah yang memberitahukan kita bahwa Yesus lahir ketika

Herodes Agung masih hidup. Oleh karena itu, Yesus tak mungkin dilahirkan pada tahun 1AD (sesudah masehi) tetapi beberapa lama sebelum kematian Herodes Agung tahun 4 BC

sesuai dengan Firman Allah.

Jadi kapan Jesus dilahirkan? Yesus pasti sudah dilahirkan dua tahun lebih awal sebelum

kematian Herodes Agung. Hal ini kita lihat dari Matius 2:7 yang memberitahukan bahwa

setelah Herodes memastikan waktu munculnya Bintang (tanda kelahiran Kristus), dia

memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki dibawah 2 tahun (Matius 2:16). Oleh

karena itu, Yesus pasti sudah lahir antara tahun 6-4 BC (Sebelum Masehi).

Kita mengetahui bahwa Yohanes Pembaptis sudah dikandung Elisabet selama 6 bulan

sebelum Maria mengandung Yesus (Lukas 1:36). Perbedaan umur Yohanes dengan Yesus

hanya 6 bulan saja. Lukas 3:1 memberitahukan bahwa Yohanes memulai pelayanannya pada

Page 13: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 13/30

tahun ke 15 masa pemerintahan Kaiser Tiberius. Tiberius menjadi pemerintah pada tahun 11

AD (sesudah masehi). Jadi tahun ke 15 pemerintahannya jatuh pada tahun 26 AD (sesudah

masehi) sebagai permulaan pelayanan baptisan Yohanes ketika dia berumur 30 tahun.

Dengan memegang Lukas 3:23, berarti Yesus juga sudah hampir berumur 30 tahun pada

masa tersebut karena Yesus 6 bulan lebih muda dari Yohanes. Hal ini memastikan bahwa

tahun 5 BC (sebelum masehi) adalah tahun kelahiran Yesus (ingat tidak ada tahun 0 BC atau0 AD). Untuk mengetahui lebih lanjut, kita dapat membaca dalam [“The Date of Christ‟s

Birth” in Chronological Aspects of the Life of Christ by Herold W. Hoehner (Grand Rapids:

Zondervan, 1977), 11-27].

Yesus dilahirkan di sebuah kota kecil yang bernama Betlehem (ref. Mika 5:2). Dia tidak 

dilahirkan dalam sebuah istana tetapi di kandang domba, dan tempat tidurnya tidak dilapisi

dengan kain sutra tetapi dengan lampin. Ini adalah kelahirn yang sangat sederhana dan hina

bagi Dia yang adalah Anak Allah dan Raja dari segala raja. Rasul Paulus menarik suatu

pelajaran penting dari inkaranasi Kristus dalam ke-Manusia-an-Nya dengan mengatakan:

“Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak 

mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah denganrendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan

 janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri; tetapi kepentingan

orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan

yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap

kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah

mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama

dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan

taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:2-8). KelahiranNya yang hina

menyatakan kehidupan yang akan Dia lalui yaitu kehidupan seorang hamba. Yesus berkata,“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan

untuk memberikan nyawa- Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Makrus 10:45). Dia

datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Karena kita, Dia datang. Dia lahir untuk 

mati, untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

Natal Pertama 

Siapakah yang mengunjungi Bayi Yesus pada malam Dia dilahirkan? Dalam cerita Natal

yang dilakonkan oleh anak-anak sekolah minggu sekarang ini kita lihat bahwa Bayi Yesus

dikunjungi para malaikat, para gembala domba dan orang Majus. Tetapi yang menjadipertayaan adalah apakah cerita seperti itu yang sebenarnya?

 Malaikat Mengunjungi Gembala (Lukas 2:8-14) 

Berdasarkan catatan Lukas dalam Lukas 2:8-20, para pengunjung malam itu ketika Yesus

lahir hanya para gembala. Kelahiran Kristus diumumkan kepada mereka oleh Malaikat Allah

yang menampakkan diri pada mereka ketika mereka manjaga domba. Malaikat Allah

membawa kabar damai sejahtera dari surga: “Jangan takut sebab sesungguhnya aku

memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu

Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:10-11). Kemudian nampaklah oleh

mereka bala tentara surga memuji Allah dan berkata “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang

Page 14: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 14/30

mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada- Nya”

(Lukas 2:14).

Apakah itu “damai sejahtera” dan “berkenan kepada- Nya atau kehendak Allah (good will)?”

Damai sejahtera yang datang dengan kelahiran Kristus tentu bukanlah hal yang umum atau

damai sejahtera yang tampak dari luar kepada manusia. Yesus sendiri berkata, “Jangan kamumenyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi, Aku datang bukan

untuk membawa damai, melainkan pedang” (Mat 10:34). Hal ini sungguh nyata, ketika

Kristus lahir, Raja Herodes membunuh massal bayi-bayi berumur dibawah dua tahun (Mat

2:16). Sebenarnya, tidak ada damai sejahtera. Tetapi damai sejahtera yang para malaikat

beritahukan ini harus menjadi yang khusus, damai dalam hati yang menghasilkan pendamaian

antara Allah dan manusia dalam Kristus. Paulus membicarakan hal ini dalam Roma 5:1, 9-10

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita yang hidup dalam damai sejahtera dengan

Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. … Lebih-lebih, karena kita sekarang telah

dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah oleh kematian

Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh

hidup- Nya!” Kristus, pengantara kita telah menyelamatkan kita bukan hanya melaluikematian-Nya tetapi juga hidup-Nya. Kristus mendapatkan kebenaran/kekudusan

(righteousness) Allah untuk kita ketika Dia hidup dengan hidup yang sempurna di dunia ini

dalam menggenapi hukum Taurat (Mat 5:7-18). Damai sejahtera Allah yang datang dari

Kristus adalah suatu hasil/akibat dimana Kristus mengenakan kekudusan/kebenaran-Nya

pada kita ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

“Kehendak Allah” yang para malaikat maksudkan bukan yang datang dari manusia tapi dari

Tuhan. Oleh karena kehendak Allahlah maka kita menerima damai sejahtera. Kehendak 

Allah adalah sumber damai sejahtera kita. Damai sejahtera yang Tuhan berikan ini adalah

anugrah yang cuma-cuma. Ini hanya semata-mata kasih anugrahNya bahwa orang-orang

berdosa dikaruniakan damai sejahtera. Karena keselamatan adalah kasih karunia Allah

semata-mata, Allah berbangga ketika orang-orang berdosa percaya dan Dia sajalah yang

lanyak menerima segala kemuliaan. “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati

untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah

seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang

yang berani mati – Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena

Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:6-7).

 Para Gembala Menyembah Yesus (Lukas 2:15-20) 

Kelahiran Kristus tidak disaksikan oleh orang-orang tinggi dan terhormat tetapi orang-orangyang rendah dan hina. Para malaikat membawa berita baik akan kelahiran Yesus bukan pada

raja-raja, tetapi pada gembala-gembala domba. Tuhan Yesus sendiri lahir bukan di sebuah

istana tetapi di kandang domba dan dibungkus dengan lampin. Allah pada permulaannya

telah merencanakan bahwa damai sejahtera dan kehendak Allah akan diterima hanya oleh

orang-orang yang merendahkan diri dihadapan Allah yang telah merendahkan diriNya bagi

kita. Melalui contoh yang Allah nyatakan inilah maka Paulus menuliskan inspirasi untuk 

menasihati orang-orang Filipi untuk merendahkan diri: “Hendaklah kamu dalam hidupmu

bersama, manaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang

walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik 

yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil

rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai

Page 15: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 15/30

manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu

salib” (Filipi 2:5-8).

Masa Bayi Yesus 

Yesus Disunat (Lukas 2:21) 

Peranyaan penyunatan adalah sebagai tanda perjanjian (covenant) Allah dengan Abraham

yang dicatat dalam Kejadian 17:10. Semua anak laki-laki Israel harus disunat pada hari yang

kedelapan (Imamat 12:3). Kenapa Yesus harus disunat? Dia disunat bukan hanya karena Dia

adalah orang Yahudi tetapi lebih penting lagi karena Dia harus memelihara setiap aspek 

hukum Taurat untuk keselamatan kita. Yohanes Calvin memberikan pengertian teologi ini

seperti berikut: “Allah menetapkan Anak -Nya disunat agar menundukkan dia pada hukum

Taurat; karena sunat adalah suatu upacara keagamaan yang mana orang-orang Yahudi padamulanya diperintahkan untuk menaati hukum Taurat. Paulus menjelaskan hal ini ketika dia

 berkata, bahwa Kristus dibuat “takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus

mereka, yang takluk kepada hukum Taurat” (Gal 4:4-5). Dengan menjalani penyunatan,

Kristus mengakui diri-Nya menjadi hamba kepada hukum Taurat agar Dia

mendapatkan/memperoleh kebebasan kita (Harmony, 1:122).

 Nama “YESUS” berarti “JURUSELAMAT.” Maka sungguh benar bahwa meskipun Yesus

masih bayi, dia sudah mengerjakan keselamatan kita. Penyunatan-Nya bukan yang pertama

dan hanya kejadian ketaatan Yesus pada hukum Taurat. Keseluruhan pelayanan-Nya di bumi

ini, Yesus sangat berhati-hati dalam memelihara hukum Taurat dengan sempurna.

 Penyucian Maria dan Yesus (Lukas 2:22-24) 

Pemeliharaan Yesus Kristus akan hukum Taurat dapat juga dilihat dalam partisipasi-Nya

mengikuti upacara-upacara keagamaan walaupun Dia masih bayi yaitu: (1) Upacara

penyucian Maria (Imamat 12:1-8), dan (2) Dedikasi anak pertama (Bilangan 3:13). Perlu

diketahui bahwa upacara-upacara seperti ini bukan hanya melihat individu tetapi juga

keluarga sebagai sifat natural Perjanjian Allah dalam hukum Taurat (Keluaran 20:1-10, 29;

Bilangan 6:1-3).

Pada hari ke 40 setelah anaknya lahir (atau hari ke 41), Maria harus mempersembahkan diri

di Bait Suci untuk Penyucian. Yusuf dan Maria juga harus mempersembahkan Yesus untuk Dedikasi. Yesus secara tidak langsung ikut berpartisipasi pada upacara tersebut karena

Penyucian Maria adalah keharusan karena Kelahiran Yesus. Dalam hal ini tidak bisa

diartikan bahwa Yesus harus juga disucikan dari dosa. Yesus tidak berdosa. Dia diikut

sertakan dalam Penyucian dalam pengidentifikasian dengan orang berdosa karena Dia akan

menjadi perwakilan kita sebagai penanggung kesalahan kita. Yohanes Calvin mengatakan,

“… tidak kelihatan aneh bahwa Kristus yang akan dibuat kutuk untuk kita pada kayu salib

(Galatia 3:13) akan mengenakan padanya kekotoran kita sebagai kejahatan yang legal untuk 

keuntungan kita walaupun Dia “tanpa noda dan dosa” (1 Petrus 1:19). Seharusnya tidaklah

kelihatan aneh jika bukit kekudusan untuk menyucikan kekotoran kita, memilih dianggap

sebagai yang tidak suci” (Harmony1:131).

Page 16: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 16/30

 

Ucapan Syukur Simeon dan Hana (Lukas 2:25-38) 

Paling sedikitnya ada dua orang di Israel yaitu Simeon dan Hana yang dengan sungguh-

sungguh menantikan kedatangan Mesias Israel seperti dijanjikan dalam buku Perjanjian

Lama. Dalam menghargai iman mereka, Allah menganugerahkan mereka kesempatan untuk melihat Mesias sebelum mereka meninggal.

Ucapan Syukur Simeon (Lukas 2:25-35) 

Allah telah menjanjikan Simeon bahwa sebelum dia meninggal dia akan melihat Kristus

Tuhan. Kata “Kristus” dalam bahasa Yunani memiliki persamaan arti dengan kata “Mesias”

dalam bahasa Ibrani yang keduanya memiliki arti “YANG DIURAPI.” Ketika Simeon

memandang bayi Yesus Kristus, dia langsung mengatakan bahwa dia sudah melihat

Keselamatan Allah. Yesus Kristus harus menjadi Juruselamat manusia baik bagi orang

Yahudi dan non-Yahudi (Kafir). Dia juga membicarakan kesengsaraan Yesus yang menderita

di kayu salib dan bagaimana Maria akan bersedih olehNya.

Perlu ditekankan bahwa Lukas mencatat dalam Lukas 2:33 suatu pernyataan bahwa Yusuf 

adalah bapa Yesus. Lukas berkata, “Dan bapa dan ibu-Nya amat heran akan segala apa yang

dikatakan tentang Dia.” Dalam Alkitab KJV kata “bapa” ditulis dengan kata “Yusuf.”

Dengan kata lain bahwa Lukas tidak melihat Yusuf sebagai bapa Yesus. Dalam terjemahan

Alkitab yang lain seperti NIV, mengikuti terjemahan seperti terdapat dalam bahasa Indonesia.

Hingga saat ini hal ini masih terus diperdebatkan apakah kata “bapa” atau “Yusuf” yang

dipakai. Ada banyak naskah kuno manuscripts) yang mamakai kata “Yusuf” dan ada juga

memakai kata “bapa.” Namun jika kita mempertimbangkan isi teologianya, sepertinya lebih

cocok jika mamakai kata “Yusuf.” Dengan demikian hal ini menjelaskan bahwa Yusuf 

bukanlah bapa Yesus tetapi Maria adalah ibu-Nya.

Sehubungan dengan ide “bapa” dalam Lukas 2:33, kita perlu mempertimbangkan juga apa

yang dikatakan oleh Maria dalam Lukas 2:48. Maria berkata kepada Yesus, “Nak,

mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas

mencari Engkau.” Maria memberikan penekanan khusus pada perkataan “bapa.” Tetapi

apakah jawaban Yesus tentang pernyataan tersebut. “Jawab- Nya kepada mereka: „Mengapa

kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-

Ku?‟” Sebenarnya Yesus bisa memakai kata “Allah atau Tuhan” untuk menggantikan kata

“Bapa-Ku” tetapi Dia tidak melakukannya. Yesus sengaja memakai kata “Bapa” untuk 

memberitahukan Maria bahwa Yusuf bukanlah Bapa-Nya. Maria dalam kekawatirannyamelakukan kesalahan dengan mengatakan bahwa Yusuf adalah Bapa Yesus. Yusuf bukan

bapa-Nya tetapi Allah adalah Bapa-Nya. Dan Yesus tidak akan memanggil siapa saja sebagai

Bapa-Nya selain Allah.

Ucapan Syukur Hana (Lukas 2:36-38) 

Hana, seorang nabi yang mengerti buku Perjanjian Lama dengan baik ketika dia mengatakan

Yesus adalah Pelepasan untuk Yerusalem. Yerusalem dalam hal ini adalah ibu kota Israel

yang mewakilkan negara Israel secara menyeluruh. Perkataan Hana “Pelepasan untuk 

Yerusalem” adalah sama seperti Perkataan Simeon “Penghiburan bagi Israel” (Lukas 2:25).

Pengharapan dan kemuliaan Israel terletak pada Mesiasnya – Tuhan Yesus Kristus – Anak 

Page 17: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 17/30

Daud (Yesaya 52:9 ref. 2 Samuel 7:12-13). Lahir di Kota Daud (Lukas 2:11), Dia pada suatu

hari akan memimpin semua dunia dari Yerusalem yang diperbaharui.

Masa Kanak-Kanak Yesus Di Nazaret 

Dalam ke empat injil, hanya Lukas yang memberitahukan pertumbuhan fisik Tuhan Yesus.

Yesus bertumbuh dalam tubuh, pikiran dan roh. PertumbuhanNya sama halnya dengan

seorang anak normal (ref. Lukas 1:80), tetapi dengan satu pengecualian, yaitu Dia sempurna

dan tidak berdosa (Ibrani 4:15). Semua ini berhubungan dengan rencana teologiaNya yang

harus memperkenalkan Kristus sebagai Manusia sempurna dan sebagai Manusia sempurna

perwakilan dalam rencana penyelamatan Allah. Lukas mungkin merefleksikan pikiran Paulus

karena rasul ini memperkenalkan Kristus sebagai Adam kedua atau Adam yang lebih hebat:

“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena

pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagikasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu

orang, yaitu Yesus Kristus” (Roma 5:15); “Karena sama seperti semua orang mati dalam

persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam

 persekutuan dengan Kristus” (1 Kor 15:22). 

Masa Kanak-Kanak Yesus: Paskah Di Yerusalem 

Paskah di Yerusalem (Lukas 2:41-50)

Setiap anak laki-laki orang Yahudi ketika mereka mencapai umur 12 atau 13 tahun menjadi

seorang bar mitzvah –  “seorang anak yang tunduk pada Hukum Taurat” atau yang dikenal

dengan “a son of the law.” Sebagai seorang bar mitzvah, Yesus mulai sekarang bertanggung

 jawab memelihara perintah-perintah Allah. Jadi untuk meresmikan tahap hidup yang penting

ini, Yesus ketika berumur 12 tahun mendampingi Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem untuk 

merayakan Paskah. Perayaan Paskah ini memperingati “Perlindungan Allah” atas orang-

orang Israel ketika Allah mencabut nyawa setiap anak pertama orang Mesir di Mesir (Kel

12:11-28, 23:14-17). Sekarang sebagai seorang yang muda, Yesus secara personal

bertanggung jawab memelihara hukum Taurat. Yesus memastikan bahwa Dia memelihara

hukum Paskah. Di sini terlihat kembali akan ketaatan aktif Yesus.

Selama kunjungan ini di Bait Allah Yerusalem, Yesus menyatakan kesadaran Mesianik-Nya.

Hingga pada saat ini, pengetahuan dan pengertian-Nya akan Perjanjian Lama melampaui

semua doktor-doktor teologia dalam Bait Allah tersebut. Yesus seperti siswa teladan

mendengarkan pengajaran-pengajaran dan pertanyaan-pertanyaan mereka. Kita dengan pasti

yakin bahwa ada pertanyaan-pertanyaan yang Dia ajukan membuat guru-guru yang terdidik 

Yahudi di Bait Allah terlena. Ketika suatu masalah teologi ditanyakan, Yesus dapat

memberikan jawaban dengan penuh kuasa. Hal ini kita ketahui dari Lukas ketika dia

melaporkannya, “Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya

dan segala jawab yang diberikan- Nya” (Lukas 2:47). 

Ketaatan Yesus yang aktif juga terlihat dalam jawabanNya pada orangtuaNya – Yusuf dan

Page 18: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 18/30

Maria –  ketika Dia berkata “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku

harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Meskipun Yesus masih muda, Dia

mengetahui kenapa Dia ada di dunia ini. Yesus sebagai Anak Allah mengetahui benar apa

yang Allah Bapa ingin Dia lakukan. Dengan perpanjangan waktu tinggal di Bait Allah, telah

menarik perhatian para rabi (guru-guru) Yahudi sebagai bagian dari ketaatannya pada

BapaNya dalam menggenapi kehendakNya. Yesus taat pada BapaNya sejak permulaan.

Masa Kanak-Kanak Yesus: Masa Tenang Di Nazaret 

Masa Tenang di Nazaret (Lukas 2:51-52)

Yesus menghabiskan masa kecilNya di Nazaret. Dia bertumbuh semakin besar dan alami

dalam intelektual dan jasmani. Dia melakukan semua hal yang telah diperintahkan Bapa-Nya

di surga. Salah satu di antaranya adalah untuk taat pada Yusuf dan Maria. Yesus melakukanhal-hal yang berhubungan dengan ke-Manusia-an-Nya untuk umat-Nya sebagai Adam yang

sempurna. Meskipun Dia adalah Raja dari segala raja, Dia benar-benar menjadi Hamba dari

segala hamba. Dia “Mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan

menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan

diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:7-8). Aspek 

ketaatan Kristus yang aktif ini dijelaskan Yohanes Calvin dengan baik, “Ini adalah untuk 

keselamatan kita bahwa Kristus mengenakan pada diriNya status yang rendah agar Allah dan

Kepala para malaikat dengan kesadaran menjadi tunduk pada ciptaan yang fana. Seperti

itulah tujuan Allah bahwa Kristus harus tetap tinggal untuk beberapa lama, dibawah suatu

bayangan, membawa nama Yusuf. Meskipun ketundukan ini timbul bukan karena keharusan

yang tidak dapat dihindariNya, namun seperti yang Dia kenakan pada diriNya, sifatmanusiawi pada kondisi yang harus tunduk pada orang tuanya, dan telah dianggap kedua

karakter sebagai manusia dan hamba – dengan hubungannya dengan jabatan Penebus, hal ini

adalah kondisi yang sesuai dengan hukum. Kesukaan yang besar dalam kesempatan ini

seharusnya setiap orang menanggung kuk yang Allah dengan senang telah meletakkan

 padaNya” (Harmony 1:157). 

Yesus bukan hanya menaati Bapa-Nya di surga dan orangtua-Nya di bumi, dalam

hubungannya dengan pengosongan diri di antara para tetangga, Dia tidak diragukan, dengan

 baik semakin dikasihi Allah dan manusia. “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah

hikmat-Nya dan besar- Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Lukas 2:52). Yesus

adalah seorang yang paling mengasihi dan Anak yang dapat dikasih. Semua orang tidak memiliki masalah dengan-Nya.

Selain dari bagian firman Allah yang singkat ini dalam Injil Lukas, tidak ada lagi catatan

masa kecil Kristus yang diilhamkan Allah. Buku-buku Apokripa Perjanjian Baru yang tidak 

termasuk tulisan yang diilhamkan Allah mencatat beberapa naratif (cerita) kehidupan masa

kecil Yesus: Misalnya, dalam 1 Infancy 15:1-7 kita menemukan Yesus sebagai seorang yang

menonjolkan diri: “Dan ketika Tuhan Yesus berumur tujuh tahun, di suatu hari dia sedang

bersama teman-teman sebayanya. Ketika mereka sedang membuat mainan dari tanah dengan

berbagai bentuk seperti keledai, lembu, burung dan lain-lain, tiap-tiap orang membanggakan

pekerjaannya dan berusaha keras untuk mengalahkan satu sama lain. Kemudian Yesus

berkata kepada anak-anak yang lain, Saya akan memerintahkan bentuk mainan yang saya

buat ini untuk berjalan. Dan tiba-tiba mereka berjalan dan ketika diperintahkan untuk 

Page 19: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 19/30

kembali, mereka juga menurut. Dia juga membuat bentuk burung-burung dan burung pipit

dan ketika diperintahkannya, mereka langsung terbang dan ketika diperintahkan untuk diam,

mereka juga diam dan tenang dan jikalau dia memberikan mereka makanan dan minuman,

mereka makan dan minum. Ketika anak-anak itu pulang, mereka memberitahukan hal-hal itu

pada orangtua mereka, dan orangtua mereka berkata, Perhatikanlah anak-anak, untuk masa

yang akan datang, janganlah berteman dengan dia sebab dia itu adalah tukang sihir. Jauhilahdia dan jangan bermain lagi dengan dia.” Catatan palsu ini tentu bertentangan dengan catatan

Lukas yang berkata bahwa Yesus makin “dikasihi oleh Allah dan manusia.” 

Contoh lain dimana Yesus bertindak sebagai seorang anak yang nakal dapat ditemukan dalam

2 Infancy 2:7-18. Di sini kita melihat Yesus bertindak sebagai seorang yang jahat: “Pada

suatu hari ketika Yesus sedang berjalan di pinggir jalan, seorang anak laki-laki berlari

melewatinya dan Yesus langsung menarik bahunya. Yesus sangat marah dan berkata

padanya, kamu tidak perlu hidup, dan tiba-tiba anak itu jatuh dan mati. Ketika orang banyak 

melihat hal itu, mereka berkata, di manakah orang ini dilahirkan sebab apa yang

diucapkannya pasti terjadi? Kemudian orangtua anak yang meninggal itu datang menuntut

kepada Yusuf dan berkata, Kamu tidak layak hidup bersama kami di kota ini karena kamumemiliki anak seperti itu, kamu tidak mengajarnya untuk memberkati dan untuk tidak 

mengutuk. Tinggalkanlah kota ini bersama anak itu, karena dia akan membunuh anak-anak 

kami. Kemudian Yusuf memanggil Yesus dan mengingatkan dia serta berkata, Kenapa kamu

melakukan hal yang demikian, melukai orang lain hingga mereka membenci dan

menganianya kita? Tetapi Yesus menjawab, saya tahu apa yang kamu katakan bukanlah dari

kamu sendiri, tetapi demi kamu saya tidak akan berkata apa-apa. Tetapi mereka yang

mengatakan hal ini padamu akan menderita penghakiman kekal. Dan segera sesudah itu,

mereka yang telah menuduhnya menjadi buta. Dan semua yang melihat hal itu sangat

ketakutan dan berkata tentang dia, apa saja yang ia ucapkan, apakah itu baik atau buruk akan

sungguh terjadi dan mereka sangat heran. Dan ketika mereka melihat tindakan Yesus ini,

Yusuf bangkit dan menarik kuping Yesus, dan Yesus marah dan berkata, tenanglah.” Sangat

 jelas bahwa Yesus yang dicatat dalam buku apokripa ini adalah Yesus yang lain yaitu Yesus

palsu dan bukan Yesus yang dicatat dalam Alkitab. Jika kita memiliki Roh Kudus, kita pasti

dapat melihat kepalsuan cerita diatas (1 Yoh 2:20). Cerita ini tentu tidak diilhamkan Allah

tetapi Setan.

Sangat berbahaya jikalau menduga-duga tentang seperti apa masa kecil Yesus sebenarnya.

Dengan melakukan tindakan sedemikian kita mungkin bertentangan dengan Firman Allah

atau menggambarkan Yesus dengan salah, jikalau kita dihadapkan dengan suatu imajinasi

diskusi akan kehidupan Kristus Yesus. Jikalau Alkitab diam, marilah kita juga melakukan hal

yang sama. Prinsip diam seperti yang terdapat dalam Ulangan 29:29 perlu diperhatikan: “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah

bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala

 perkataan hukum Taurat ini.” 

Page 20: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 20/30

Permulaan Pelayanan Yesus Kristus: Pelayanan Yohanes

Pembaptis 

Pelayanan Yohanes Pembaptis (Lukas 3:1-18, Matius 3:1-12, Markus 1:1-8)

Markus memulai catatan tentang kehidupan Kristus dengan perkataan ini: “Inilah permulaan

Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Markus 1:1). Ini merupakan pendahuluan yang baik 

tentang semua Injil. Istilah “Injil” (Yunani: euangelion) secara harfiah artinya “kabar baik.”

Jadi injil hanya berbicara tentang Yesus Kristus dan kabar baik yang dibawakanNya. Kabar

baik itu adalah tentang Kristus Yesus yang telah mati, dikuburkan, dan pada hari yang ketiga

bangkit dari antara kematian sesuai dengan firman Allah (1 Kor 15:1-4). Markus (dan semua

penulis injil yang lain) menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan Kristus yang

memimpin pada kematian, penguburan, dan kebangkitan untuk keselamatan umat-Nya.

Penampakan Kristus di dunia terbukti menurut sejarah. Alkitab tidak ragu-ragu tentang waktukedatangan Yesus ke dunia ini. Kita sudah melihat bagaimana Dia lahir pada tahun 5 SM

(Sebelum Masehi) ketika Herodes Agung menjadi raja. Sekarang Dia hampir memasuki

kehidupan dan pelayanan-Nya kepada orang banyak. Lukas memberitahukan bahwa hal ini

terjadi pada tahun ke 15 pemerintahan Kaisar Tiberius ketika (1) Pontius Pilatus menjadi wali

negeri Yudea; (2) Herodes Antipas raja wilayah Galilea; (3) Filipus, saudara Herodes, raja

wilayah Iturea dan Trakhonitis; (4) Lisanias raja wilayah Abilene (sebelah utara Iturea

dimana Damsyik terletak) dan (5) Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar (Kayafas yang

sebenarnya Imam Besar sejak tahun 18 M (Masehi), tetapi Hanas adalah Imam Besar yang

sebelumnya, yang juga mertua Kayafas, yang pada masa itu masih memiliki pengaruh dan

kontrol). Tahun ke 15 pemerintahan Kaisar Tiberius terjadi pada tahun 26 M (Masehi). Untuk 

penjelasan yang baik yang mendukung pandangan tradisi tahun 26 M (Masehi) ini , dapat

dilihat dalam, [William Hendriksen, The Gospel According to Luke, NTC (Grand Rapids:

Baker, 1978), 194-9].

Dalam mempelajari kehidupan Kristus, kita jangan gagal membicarakan pendahuluNya yaitu

Yohanes. Kita juga jangan salah mengenal Yohanes ini dengan rasul Yohanes, penulis Injil

keempat, anak Zebedeus. Jadi Yohanes yang dimaksud di sini sebagai pendahulu Kristus

adalah “Yohanes Pembaptis,” anak Zakharia. Dia adalah Yohanes yang sama dalam Lukas

1:5-25, 57-80 seperti yang sudah dibicarakan.

Yohanes memulai pelayanannya sebagai pendahulu kedatangan Mesias pada umur 30 tahun(26 M). Ini merupakan penggenapan Yesaya 40:3-4. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa

kedatangan Kristus yang pertama akan didahului oleh pendahuluNya (His forerunner and

heralder). Lokasi pelayanannya terletak di daerah padang gurun Yudea, dekat Sungai Yordan.Dia menyerukan “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni

dosamu” (Lukas 3:3) dan “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 3:2). 

Bagaimanakah Yohanes dapat menarik perhatian orang-orang Yahudi dengan kothbah yang

tidak begitu popular di tempat yang jarang ditempati orang? Tentu sekali hal ini akan

bertentangan dengan teknik pertumbuhan gereja yang diajarkan sekarang ini. Tetapi tidak ada

keraguan bahwa pelayanan Yohanes pembaptis adalah pelayanan yang luar biasa seperti

diberitahukan bahwa orang banyak datang kepadanya dari “Yerusalem, dari seluruh Yudeadan dari seluruh daerah sekitar Yordan” (Matius 3:5). Dia tidak harus pergi kepada orang

Page 21: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 21/30

banyak tetapi orang banyak datang kepadanya. Sesungguhnya ada kehausan besar akan

Firman Allah terjadi karena Israel tidak memiliki nabi sejak nabi terakhir Maleakhi telah

 berbicara pada mereka. Ada selama 400 tahun yang dikenal dengan “Silent Years” [Tahun di

mana Allah tidak berbicara pada manusia] selama masa periode Inter-testament (periode

antara PL dan PB). Maleakhi bernubuat bahwa seorang nabi dalam roh dan kuasa Elia suatu

hari akan datang. Dalam ayat kedua terakhir, nabi Maleakhi memberitahukan janji Allah:“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN

yang besar dan dahsyat itu” (Mal 4:5). Hingga pada masa Yohanes, 400 tahun sudah berlalu.

Mereka sudah sungguh-sungguh menunggu nabi yang dijanjikan ini. Apakah yang dimaksud

ini adalah Yohanes?

Yohanes dengan pasti kelihatan seperti Elia dalam cara berpakaian. Dia “memakai jubah bulu

unta dan ikat pinggang kulit” (Markus 1:5). Jubah bulu unta dan ikat pinggang kulitnya

menyerupai penampilan nabi Elia (2 Raja-raja 1:8). Makanannya hanya belalang dan madu

hutan. Penampakan dan cara hidup Yohanes sangat berbeda dari semua orang yang hidup di

masa itu. Berita yang disampaikan sangat keras. Dia mencela dosa-dosa manusia dan

memanggil mereka untuk bertobat. Khotbah yang demikian mungkin tidak pernahkedengaran sejak masa nabi Maleakhi. Di sini terlihat hubungan yang erat dalam hal

pemberitaan nabi. Akhirnya Allah membangkitkan seorang nabi. Orang-orang Yahudi datang

mendengarkannya tetapi sekelompok orang tertentu tidak menyukainya.

Di antara orang-orang yang datang melihat dan mendengarkan Yohanes Pembaptis adalah

orang-orang Farisi dan Saduki. Siapakah mereka ini? Orang-orang Farisi (Bahasa Ibrani:

 perushim artinya “orang yang memisahkan diri”) adalah para guru-guru hukum Taurat

(Torah). Mereka adalah para reformator Yahudi yang merupakan “polisi” agama Israel.

Mereka adalah pelindung dan penegak hukum Taurat. Pada masa Perjanjian Baru, ada kira-

kira 6000 orang Farisi. Orang Saduki di sisi lain, jumlahnya lebih sedikit dan mereka lebih

berkubu dalam sistem Bait Allah. Misalnya, semua para Imam Besar adalah orang Saduki.

Kedua kelompok Farisi dan Saduki sebenarnya tidak bersahabat. Kelompok Farisi secara

teologi lebih ketat sedangkan kelompok Saduki lebih bersifat liberal. Kelompok Farisi

percaya adanya kebangkitan dan kehidupan setelah kematian sementara kelompok Saduki

menolaknya. Tetapi meskipun mereka tidak saling suka, ketika menentang Tuhan Yesus

Kristus, permusuhan mereka seakan-akan hilang begitu saja. Untuk lebih mengetahui hal

Farisi dan Saduki, silakan baca [Emil Schurer, The History of the Jewish People in the Age of 

Jesus Christ (Edinburgh: T & T Clark, 1979), 2:381-414].

Ketika orang-orang Farisi dan Saduki datang pada Yohanes untuk dibaptis, dia mencela dan

memanggil mereka sebagai “keturunan ular beludak.” Mereka datang kepada Yohanes untuk dibaptis tanpa mereka benar-benar bertobat dari dosa-dosanya. Jadi tidak cukup bagi

seseorang hanya mengatakan dia memiliki iman, tetapi hal yang sangat penting adalah dia

menyatakan imannya yang benar melalui pekerjaan baik yang dihasilkannya. Itulah sebabnya

Yohanes mengingatkan mereka, “Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri

dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan.

Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata

kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah

tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan

ditebang dan dibuang ke dalam api” (Lukas 3:7-9; ref. Yakobus 2:21-24). Anggapan orang

Farisi dan Saduki sebagai orang yang benar dan kudus adalah munafik. Perbuatan mereka

tidak sesuai dengan perkataannya. “Iman tanpa perbuatan- perbuatan adalah mati” (Yakobus2:20, 26). Yohanes adalah orang yang pertama kali menyatakan atau membukakan ketidak-

Page 22: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 22/30

berimanan mereka dan Yesus dalam pelayananNya juga tidak gagal mengutuk kemunafikan

mereka.

Keberanian Yohanes mencela orang Farisi dan Saduki (mereka adalah orang yang terhormat

di negeri orang Yahudi) mendorong mereka lebih heran dan bertanya apakah dia itu adalah

Mesias atau tidak. Yohanes sendiri tidak membuang-buang waktu untuk menunjukkan danmemperbaiki fungsi dan jabatannya. Dia hanya seorang pembaptis dan bukan Mesias. Mesias

yang akan datang setelahnya adalah pasti lebih besar dan berkuasa dari padanya. Yesus lebih

besar dan berkuasa bahkan Yohanes tidak layak untuk membuka tali kasutNya. Yohanes

membaptis hanya dengan air tetapi Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan Api. Api

ini adalah api penghukuman dan pengajaran yang menyucikan semua orang percaya (“Alat

penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan

mengumpulkan gandum-nya ke dalam lumbung” [Matius 3:12a]), dan juga api penghakiman

yang menghanguskan semua orang yang tidak percaya pada hari kemurkaan- Nya (“tetapi

debu jerami itu akan dibakarnya dalam api yang tidak terpadamkan” [Matius 3:12b]). 

Nyanyian Pujian Maria (Lukas 1:46-56) 

Maria mengetahui posisinya dalam rencana Allah. Dia juga tidak memikirkan bahwa dia

adalah “Ibu Tuhan” dan tidak menganggap dia lebih tinggi dari Kristus. Pada awal sekali dia

menyatakannya dengan jelas bahwa dia adalah “hamba Allah.” Maria juga tidak melihat

dirinya sebagai manusia sempurna atau manusia tidak berdosa (berbeda dengan doktrin

Gereja Katolik Roma yang mengajarkan Maria tidak berdosa sejak dia mengandung Yesus).

Justru Maria mengakui sifat keberdosaannya (sinfulness) ketika dia mengakui bahwa Allah

adalah Juruselamatnya. Maria mengatakan “Kuduslah nama- Nya” dan bukan “Kuduslahnamaku.” 

Yohanes Calvin yang menentang pendewaan Maria yang dilakukan Katolik Roma

memberikan komentar sebagai berikut, “Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa

kegembiraan Maria bukan karena hal-hal yang lain tetapi karena dia mengetahui dia diberkati

oleh Tuhan yang dikenal sebagai kasih karunia Allah. Maria berkata “Sesungguhnya, mulai

dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” Apakah Maria mencari

pujian seperti ini dengan kekuatan atau paksaannya? Kenyataannya tidak demikian, dia tidak 

mengatakan hal yang lain selain pekerjaan Allah. Oleh karena itu, kita melihat sekarang

perbedaan pandangan tokoh-tokoh Katolik Roma mengenai Maria di mana dia diangungkan

oleh segala kekeliruan pengikut Gereja Katolik Roma yang sebenarnya Maria sendiri sadardia tidak menerima hal yang demikian dari Tuhan. Mereka memberikan julukan-julukan yang

tinggi pada Maria seperti, „Ratu Surga, Bintang Keselamatan, Pintu Kehidupan, Yang

Termanis, Pengharapan, dan Keselamatan.‟ Sesungguhnya mereka sudah diperalat Setan dan 

mereka memberikan kekuasaan pada Maria atas Kristus, seperti lagu pujian mereka, “Kami

mohon Bapa, perintahkanlah AnakMu.” Dari ekspresi pernyataan ini, tidak ada bukti hal ini

datang dari Tuhan. Semua julukan yang diberikan pada Maria pasti disangkal Maria. Jika

memang tugas Maria untuk memuliakan nama Allah saja, yang telah melakukan hal-hal yang

baik padanya, maka tidak ada tempat untuk berpura-pura dengan memberikan julukan pada

Maria. Disamping itu, dengan melakukan hal yang demikan pada Maria, ini berarti tidak 

menghormati Maria, kemudian merampok apa yang seharusnya diberikan untuk Anak Allah

dan mengenakan jubah jurahan” (Harmony 1:66-7).

Page 23: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 23/30

Kelahiran Yohanes Pembptis (Lukas 1:57-80) 

Setelah masa kehamilan selama 9 bulan, Yohanes lahir dari Elisabet dan Zakaria (Lukas

1:57). Selama beberapa bulan itu, mulut Zakaria membisu. Dia dibisukan karena dia

meragukan perkataan malaikat Gabriel. Melalui sebuah papan tulis, dia menuliskan nama

anaknya Yohanes sebagai ketaatannya pada Tuhan (Lukas 1:63-64).

Setelah Tuhan menyembuhkan kebisuaannya, Zakaria mengumumkan pada semua orang

 bahwa anaknya Yohanes akan menjadi kemuliaan bagi Allah. Yohanes akan “disebut nabi

Allah Yang Mahatingg; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk 

mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan

keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas

kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang

tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk 

mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (Lukas 1:76-79).

Semua ini terjadi karena Allah setia. Allah mengingat sumpah (covenant) yang Dia buat

dengan Israel –  “sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia

mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa

takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan- Nya seumur hidup kita” (Lukas 1:73-75;

ref. Kejadian 12:1-3; 13:14-17; 15:4-5, 17-18; 17:1-8; 22:15-18). Janji penyelamatan yang

Allah berikan terdiri dari dua bagian yaitu secara jasmani dan spiritual. Mesias sudah datang

menyelematkan kita dari musuh kita. Musuh di sini bukan hanya berbicara mengenai orang-

orang jahat tetapi juga para malaikat yang jatuh (Luzifer dan pengikutnya). Dia akan

menyelamatkan kita dari kutukan dosa yaitu maut dan dari perhambaan Setan dan dosa (1

Kor 15:26, Roma 16:20, Kol 1:12-13). Dia bukan hanya memerintah atas hati manusia tetapi juga semua negeri di bumi ini dalam kekudusan dan kebenaran (Yes 2:1-5; 9:6-7, 11:1-9, Fil

2:5-11; 1 Tes 3:13; 2 Tes 1:7-9; Wahyu 19:11-20:6).

Nyanyian Pujian Elisabet (Lukas 1:29-45) 

Setelah mendengar perkataan Malaikat tentang sanaknya (sepupu) bahwa Elisabet sedang

mengandung (ref. Lukas 1:36), Maria dengan segera pergi melihat Elisabet, dan tidak ada

keraguan bahwa Maria juga memberitahukan apa yang Allah lakukan padanya. Bukan hanyaElisabet tetapi juga bayi Yohanes meskipun masih dalam kandungan ibunya, melonjak 

kegirangan mendengar panggilan Maria. Dengan dipenuhi Roh Kudus, Elisabet

mengucapkan berkat pada Maria dengan memanggilnya “Ibu Tuhanku.” Yohanes Calvin

mengatakan bahwa frase “Ibu Tuhanku” “Menyatakan suatu kesatuan pribadi dalam dua sifat

alami Kristus; seperti yang dia (she) katakan bahwa Yesus dilahirkan dengan tanpa noda dan

dosa dalam kandungan Maria, dalam saat yang sama, Allah yang kekal” (John Calvin,

Commentary on Matthew, Mark, and Luke, trans William Pringle, 1:63). Perlu dicatat bahwa

ini tidak mengatakan bahwa Maria adalah “Ibu Tuhan” seperti yang diajarkan oleh Gereja

Katolik Roma yang mendewakan Maria. Pernyataan Elisabet tidak mendewakan Maria sama

sekali, tetapi Kristus! Perhatian utama di sini bukan pada Maria tetapi pada Kristus.

Page 24: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 24/30

Pengumuman Kelahiran Yesus Kepada Yusuf  

Maria tidak memberitahukan Yusuf tentang kandungannya. Dia mungkin berpikir lebih

berhikmat dengan membiarkan Allah yang akan memberitahukannya pada Yusuf sebab

hanya Allah saja yang dapat memberitahukan cerita yang tidak mungkin ini menjadi benar-

benar mungkin (kenyataan).

Tanda-tanda kehamilan Maria dengan cepat dapat diketahui Yusuf. Karena Yusuf 

mengetahui bahwa kehamilan Maria tidak berhubungan dengan dia. Dia pasti menyimpulkan

bahwa Maria tidak setia dan telah melakukan percabulan. Dosa seperti ini dapat dihukum

mati (Ul 22:23-24). Yusuf, seorang yang tulus hati, dia tidak ingin menikah dengan seorang

pecabul. Dia harus memutuskan hubungan mereka tetapi pada saat yang sama ia sangat

mencintai Maria. Oleh karena itu dia dengan diam-diam ingin meninggalkan Maria. Dalam

keadaan seperti ini, maka Tuhan dengan waktu yang tepat, menyatakan kebenaran pada

Yusuf. Dalam suatu mimpi Allah berkata pada Yusuf untuk mengambil Maria sebagaiisterinya. Anak yang dalam kandungannya bukanlah anak yang biasa. Maria akan melahirkan

seorang anak namanya YESUS “Karena Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa

mereka” (Mat1:21). Yusuf diberitahukan bahwa semua ini dilakukan agar nubuat dalam

Yesaya 7:14 digenapi, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan

seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah

menyertai kita” (Mat 1:23). Yusuf sebagai orang yang takut akan Tuhan tidak 

mempertanyakan atau meragukan pemberitahuan malaikat itu tetapi dia melakukan seperti

yang diberitahukan kepadanya. Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria hingga Maria

melahirkan Yesus (Mat 1:25). Sesungguhnya seorang anak dara mengandung dan melahirkan

seorang Anak yang dinamai Yesus.

Apakah Yesus menggenapi nubuat anak dara melahirkan dalam Yesaya 7:14 secara langsung

dan harfiah? Tentu tidak ada pertanyaan dan keraguan akan hal ini. Hanya Kristus Yesus

yang demikian dan dilahirkan melalui anak dara. Perlu dicatat bahwa hal yang sangat

mengganggu adalah banyak buku-buku tafsiran dan Study Alkitab sekarang ini menentang

nubuat Mesianik Yesaya 7:14 dengan mengatakan bahwa bukan hanya Kristus – Anak Allah

 – yang menggenapi nubuat ini. Mereka mengatakan Yesaya 7:14 sudah digenapi, yang paling

utama dalam kelahiran seorang anak pada Yesaya melalui isteri keduanya. Banyak 

mengatakan bahwa itu sudah digenapi dalam anak Ahaz yaitu Hezekia. Walaupun sudah

digenapi secara histori melalui anak Yesaya atau Ahaz, tentu juga digenapi dalam Kristus.

Pandangan penggenapan ganda seperti ini adalah lidah bercabang dua menyerang Kristus dan

Firman-Nya.

Dari beberapa pandangan buku tafsiran atau Study Alkitab dapat disimpulkan bahwa (1) kata

“almah” memiliki dua arti: “perempuan muda yang sudah dapat nikah (a young woman of 

marriageable age)” dan “anak dara (virgin).” (2) Menunjukkan kegadisan isteri Ahaz atau

isteri kedua Yesaya (yang adalah anak dara sebelum menikah, tetapi tidak lagi sesudahnya),

dan terakhir pada anak dara Maria. (3) Anak yang akan dilahirkan menunjuk pada Maher-

Syalal Hasy-Bas atau Hezekia, dan terakhir pada Yesus Kristus. Oleh karena itu Yesaya 7:14

memiliki dua arti dan menuntut dua penggenapan: (1) Penggenpan yang terjadi pada saat itu

yaitu anak yang lahir pada masa Yesaya dan (2) Penggenapan yang terakhir yaitu Mesias.

Perlu ditekankan bahwa cara penafsiran seperti ini dipengaruhi oleh metode penafsiran

Walter Kaiser. Tetapi kita tidak melihat pembagian kategori seperti diatas. HANYA ADA

SATU PENGGENAPAN AYAT TERSEBUT YAITU DALAM DIRI YESUS KRISTUS.

Page 25: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 25/30

Hal ini sangat jelas dinyatakan dalam Matius 1:22-23, “Hal itu terjadi supaya genaplah yang

difirmankan Tuhan oleh nabi: „Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan

melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel‟ – yang berarti:

Allah menyertai kita.” Matius 1:22-23 ini adalah komentari atau tafsiran dari Yesaya 7:14.

Matius mengartikan penjelasan nubuat Imanuel seperti Yesaya artikan yaitu pada Yesus

Kristus.

Catatan mujizat kelahiran Tuhan Yesus Kristus dalam Injil mencatat penggenapan nubuat

Imanuel. Mesias telah lahir dalam keluarga Daud (Matius 1:18-25, Lukas 1:26-38). Berita

baik ini disampaikan oleh malaikat Gabriel yang datang dari Allah untuk membuktikan

Yesaya 7:14 digenapi hanya dalam Tuhan Yesus. Anak Allah yang inkarnasi benar-benar

Imanuel, Allah beserta kita. Dengan jelas Yesaya 7:14 menuntut hanya satu penggenapan dan

itulah yang disampaikan oleh malaikat Gabriel. Jadi pandangan ganda Yesaya 7:14 harus

ditolak. Kalau memang penggenpan nubuat ini tidak hanya satu, kenapa harus dua saja?

Kenapa tidak lebih dari dua?

Pengumuman Kelahiran Yesus Kepada Maria 

Malaikat Gabriel mengumumkan kelahiran Kristus kepada Maria dan Yusuf pada kesempatan

yang berbeda. Pengumuman ini pertama kali diberitahukan pada Maria (Lukas 1:26-38) dan

kemudian kepada Yusuf (Mat 1:18-2 5).

Kepada Maria (Lukas 1:26-38) 

Malaikan Gabriel memberitahukan pada anak dara Maria bahwa dia akan mengandungseorang anak yaitu Yesus, Juruselamat, melalui kuasa Roh Kudus (Lukas 1:31, 35, Mat 1:18).

Dia akan mengandung ketika dia masih sebagai anak dara (virgin). Proses mengandung dan

melahirkan di sini berarti supernatural (ajaib). Kelahiran bayi yang dikandung Maria harus

bersifat extraordinary dan mujizat. Malaikat Gabrial memberitahukan Maria untuk tidak 

heran dengan semua ini karena bayi yang dikandungnya, “Ia akan menjadi besar dan akan

disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya

takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai

selama-lamanya dan Kerajaan- Nya tidak akan berkesudahan” (Lukas 1:31-35). Namun

demikian Nubuat malaikat Gabriel ini bukanlah yang baru. Gabriel di sini hanya mengulang

kembali apa yang nabi Yesaya telah katakan dalam Yesaya 9:5-6, “Sebab seorang anak telah

lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atasbahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang

Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di

atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya

dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan

TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.” 

Perlu dicatat bahwa Elisabet yang sudah mengandung Yohanes selama 6 bulan adalah sanak 

(sepupu) Maria (Lukas 1:36). Oleh karena itu Yohanes 6 bulan lebih tua dari Yesus.

Page 26: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 26/30

Pengumuman Kelahiran Yohanes Pembatis Kepada

Zakharia 

Malaikat Gabriel mengumumkankan kepada Imam Zakharia bahwa Elisabet, isterinya akanmengandung seorang anak laki-laki yang akan dinamai Yohanes. Zakharia dan Elisabet tidak 

pernah dapat memperoleh anak, karena Elisabet mandul. Disamping itu juga Zakharia dan

Elisabet sudah tua. Menurut pikiran manusia, tidak akan mungkin mereka dapat memperoleh

anak lagi pada saat itu. Tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah; Dia dapat membuatnya

terjadi. Dengan demikian, berita ini merupakan kabar baik bagi Zakharia dan Elisabet.

Allah memiliki tujuan yang khusus bagi anak mereka yaitu Yohanes. Dia harus menjadi

seorang yang bernazar, dikuduskan untuk Allah bagi pelayananNya (Lukas 1:15 ref, Bil 6:1-

21). Yohanes, seorang yang dipenuhi Roh Kudus, dan dikarunia semangat dan kuasa Elia,

yang akan membuat banyak orang Israel meninggalkan dosa dan berbalik pada pertobatan

pada Allah (Lukas 1:15-17).

Silsilah Yesus Kristus Seperti Tercantum dalam Matius

1:1-17 

04 Agustus 2008, 23:13:03 | [email protected] (galung)

Injil Matius ditulis dengan pikiran utama adalah orang Yahudi. Hal ini terjadi karena tujuan

utama Matius ingin membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Mesias yang

dijanjikan Allah. Jadi satu cara untuk membuktikannya adalah dengan menyusut silsilah

Yesus. Silsilah yang titulis oleh Matius menunjukkan bahwa Yesus datang dari garis

keturunan Abraham dan Daud sebagai penggenapan Perjanjian Allah kepada Abraham dan

Daud (the Abrahamic dan Davidic covenants). Maka untuk mempermudah ingatan, Matius

memperkenalkan silsilah tersebut dengan pembagian tiga periode yang tiap periode terdiri

dari 14 keturunan (generation). (1) Periode Patriakh: yaitu mulai dari Abraham hingga Daud,

(2) Periode Monarkh: yaitu mulai dari Salomo hingga pembuangan orang Israel ke Babilon,

dan (3) Periode Setelah Pembuangan: yaitu mulai dari pembebasan oleh Persia hingga Yusuf.

Matius menyusut garis keturuan Yesus Kristus melalui Yusuf kembali pada Daud dan

Abraham.

Silsilah Kristus yang ditulis Matius memberitahukan bahwa Yesus adalah anak Abraham, dan

Daud. Hal ini sangat berarti karena inilah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa

Mesias harus dari keturunan Abraham (Kej 13:15 ref, Gal 3:16, Yoh 8:56) dan Daud (2

Samuel 7:12-13).

Hal yang sangat perlu kita perhatikan dalam silsilah Yesus Kristus adalah tercantumnya nama

dua orang perempuan (Mat 1:5). Munurut kebiasaannya hanya laki-laki yang lanyak 

dimasukkan dalam silsilah tetapi kita menemukan nama dua perempuan yaitu Rahab (Yos 2)

dan Rut (Rut 1-4). Yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka ini bukan orang Yahudi.

Rahab adalah pelacur dari Yerikho dan Rut adalah perembuan Moab. Kenapa diberikan

kehormatan yang demikan kepada mereka? Bukankah hal ini memberikan pengajaran yangsangat penting bahwa kemurahan Allah diberikan bukan hanya pada orang Yahudi tetapi juga

Page 27: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 27/30

bagi bangsa lain [Gentiles] (Gal 3:28-29)? Karena kasih karunia Allah melalui iman, Rahab

diselamatkan dan kemudian menikah dengan Salmon cucu dari Yehuda. Hasil pernikah

mereka, maka lahirlah Boas yang menikah dengan Rut, perempuan Moab itu, yang kemudian

melahirkan Obed, ayah dari Isai dan Isai memperanakkan Daud, raja Israel. Kita bersyukur

pada Allah karena Dia tidak mengganggap kita orang-orang yang di luar Israel sebagai orang

asing tetapi memberikan kasih karuniaNya.

Sebelum kita melanjutkannya, ada masalah penting yang harus kita selesaikan. Allah telah

berjanji bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud dan akan duduk pada takhtanya (2

Sam 7:12, Yes 9:7). Tetapi dalam Yeremiah 36:30 (ref. Yer 22:30), Allah memberikan kutuk 

 pada Yoyakim: “Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud.”

Kita membaca dalam Matius 1:11 bahwa Yusuf adalah dari garis keturunan Konya, anak 

Yoyakim (Yer 22:24), raja yang terkutuk itu. Pertanyaannya adalah “Bagaimanakah Yesus

tergolong dalam silsilah Yusuf, namun tidak bertentangan dengan kutukan Allah yang

diberikan kepada Yoyakim? Jawabannya terletak pada mujizat kelahiran Yesus Kristus dari

anak Dara Maria. Allah tidak menentang kutuk yang diberikanNya pada Yoyakim karena

Yesus tidak dilahirkan dari Yusuf tetapi dari Maria. Silsilah yang ditulis Matius adalah garisketurunan menurut Yusuf, sementara apa yang ditulis oleh Lukas adalah menurut Maria. Jadi

Allah tetap memegang firmanNya untuk kedua catatan tersebut (1) Janji kepada Daud sudah

digenapi karena Yesus lahir dari Anak Daud dalam silsilah Maria yang diusut kembali

kepada Natan; (2) dalam waktu yang sama kutuk yang diberikan pada Yoyakim tetap

sebagaimana adanya karena Yesus bukan dan tidak menjadi keturunan Konya secara

 jasmaniah karena mujizat kelahiranNya.

Prolog Injil dalam Lukas 1:1-4 

Masa hidup Yesus di dunia tidak hidup dalam pengasingan. Dia juga tidak tinggal di padang

gurun atau gunung tinggi, tetapi membagikan hikmat surgawi pada orang-orang yang

mengambil jalan sempit untuk datang kepadaNya. Tuhan Yesus selalu bergabung dengan

orang banyak. Dia berjalan, makan bersama mereka, mendengarkan mereka dan berbicara

pada mereka, dan tinggal bersama mereka. Setiap pergerakan dan tindakanNya diamati oleh

sekelompok orang yaitu 12 orang yang Dia pilih menjadi murid-muridNya yang menjadi

saksi mata segala sesuatu yang telah terjadi. Dengan hidup dekat bersama mereka, Yesus

membuktikan bahwa Dia benar-benar manusia. Mereka melihat Dia lapar, haus dan letih. Dia

tidak berbeda dengan mereka terkecuali pada hal ini bahwa Dia tidak berdosa.

Murid-murid yang mengikutiNya menjadi “Pelayan- pelayan Firman (logos).” Rasul-rasul

Kristus ini tidak memiliki keraguan mengajarkan kehidupan Kristus kepada semua orang

percaya. Lukas sendiri dipimpin oleh Roh Kudus untuk menuliskan catatan kehidupan Yesus

Kristus.

Hal yang menarik adalah bahwa Lukas menunjuk pada Kristus sebagai Firman atau Logos

(yang sebenarnya hal ini adalah tipe tulisan Yohanes). Dengan demikian, Lukas juga

memberitahukan pada pembacanya bahwa dia memberitakan Kristus yang sama, yaitu

Kristus yang diberitakan Yohanes. Logos yang diberitakan Lukas sama dengan Logos yang

diberitakan Yohanes. Namun demikian, meskipun kedua penulis memberitakan orang yang

sama yaitu Yesus, mereka melihat Yesus dari sudut pandang mereka yang berbeda. Yohanes

misalnya menekankan ke-Tuhanan Kristus, sementara Lukas menekankan ke-Manusiaan

Page 28: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 28/30

Kristus. Lukas lebih memilih memanggil Yesus “Anak manusia” sebanyak 26 kali, tetapi

Yohanes di sisi lain adalah satu-satunya yang mencatat pernyataan mutlak Yesus yaitu “Aku

Adalah” sebanyak 7 kali (Kel 3:14, Yoh 8:58 ref. 6:35, 9:5, 10:7, 9, 11, 14, 11:25, 14:6, 15:1,

5). Hal ini juga menunjukkan hal yang menarik sebab angka tujuh dalam catatan Alkitab

adalah angka ilahi. Dengan kata lain, ini memberitahukan bahwa Yesus adalah Jehovah, Dia

adalah Allah.

Meskipun Lukas dan Yohanes memiliki penekanan yang berbeda pada sifat alami Kristus,

keduanya menyadari bahwa Yesus adalah Allah dan Manusia. Lukas dengan yakin

mengatakan Amin pada Yohanes ketika dia menulis “Apa yang telah ada sejak semula, yang

telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan

yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup – itulah yang kami tuliskan

kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami

bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama

dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang

telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh

persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dandengan Anak- Nya, Yesus Kristus” (1 Yoh 1:1-3).

Firman Itu Telah Menjadi Manusia 

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh 1:14). Philo, seorang filsuf 

Yahudi dari Alexandria berbicara tentang logos dalam istilah yang sangat abstrak seperti

“kata” (word) atau “alasan” (reason). Hal ini disampaikan dalam istilah “fungsi” atau

“pernyataan” yang ilahi yang olehnya dunia diciptakan. Filsuf dari Cina memberikan pengertian tentang logos sebagai Laotse yang diartikan sebagai “Tao” atau “Alasan” (reason),

atau “kebenaran akhir” (ultimate truth) yang menggerakkan dunia ini. Semau filsuf ini

memberikan penjelasan yang luas mengenai arti logos, tetapi mereka tidak akan pernah

memberitahukan Siapa itu Logos. Dalam segala hikmat manusia, mereka sesungguhnya telah

kehilangan kemuliaan Allah, karena mereka gagal mengidentifikasi siapa logos itu. Mereka

tidak pernah mengartikan bahwa logos itu adalah seorang Pribadi. Mereka selalu berpikir

bahwa logos itu adalah suatu ide. Rasul Yohanes – seorang filsuf teologia – atas inspirasi

ilahi, menyatakan bahwa Logos adalah Kristus yang menjelma. Doktrin ini sangat unik.

Machen dengan benar berkata, “pemikiran tentang inkarnasi logos, secara mutlak tidak 

memiliki persamaan yang paralel dalam pikiran f ilsafat sekarang ini” (The New Testament,

222).

Kehidupan Kristus dari Yohanes 1:1-14 dan Ibrani 1:3 

Dalam perikop ini Yesus diperkenal sebagai Logos atau lebih sering dikenal sebagai

“Firman” (Yoh 1:1). Dia adalah wahyu Allah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah

sebenarnya arti Firman? J. Grasham Machen memberikan jawaban sempurna ketika dia

 berkata, “Istilah ini menunjukkan bahwa Yesus adalah wujud Allah (revealer of God). Frase

“Firman Allah” adalah frase yang umum, yang menunjuk pada berita yang ilahi yang datangmelalui firman Allah yaitu Alkitab atau melalui pemberitaan seorang Nabi atau Rasul. Tuhan

Page 29: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 29/30

tidak hanya berbicara dalam bahasa tulisan atau lisan, tetapi Dia juga melalui manusia.

Manusia ini adalah Kristus Yesus sendiri. Ada firman yang tertulis dan ada firman yang

inkarnasi. . . . Ibrani 1:1-2 berkata, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan

dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,

yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telahmenjadikan alam semesta.” Yohanes juga mengatakan, “Tidak seorangpun yang penah

melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang

menyatakan- Nya” (Yoh 1:18). Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah

melihat Bapa” (Yoh 14:9). 

Rasul Yohanes memberikan diskripsi yang unik akan nama Yesus. Dia menamakan-Nya

“Anak Allah yang Tunggal.” Hal ini jelas menuntut perhatian penting. Pernyataan seperti ini

sering Yohanes sampaikan dan dicatat dalam Yoh 1:14, 18; 3:16, 18; dan 1 Yoh 4:9. Dengan

pernyataan ini, Yohanes ingin memberitahukan kepada kita bahwa Yesus bukan hanya Anak 

Allah tetapi Dia juga Anak Tunggal Allah yang Kekal. Doktrin kekekalan Oknum Kedua

Tritunggal diajarkan pada abad ke 4 M dalam Pengakuan Iman Athanasius dan Nisea yangmenyatakan bahwa Yesus adalah Anak dan Allah, “Anak Tunggal Allah, … sebelum segala

zaman.” Pengakuan Iman Westminster (1648) menyatakan hal yang sama, “Dalam kesatuan

Allah (Godhead), ada Tiga Oknum yang memilki satu substansi, kuasa dan kekekalan; yaitu

Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa tidak bermula, tidak dilahirkan

dan tidak juga yang terdahulu. Anak Allah adalah Anak Tunggal Allah yang Kekal, dan Roh

Kudus diutus oleh Allah Bapa dan Allah Anak (Pasal II:3).” 

Doktrin “Anak Allah yang Kekal” diperhadapkan dengan banyak tantangan yang

menentangnya. Sekelompok teolog tidak mempercayai bahwa Yesus Kristus “Anak Allah

yang kekal.” Salah satu penafsir dan pengkhotbah yang terkenal tidak percaya akan

kekekalan Yesus Kritus sebagai Anak Allah. Dia mengajarkan doktrin yang salah dan

 berkata, “Tidak ada dalam Alkitab dicatat bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kekal. …

Dia (Yesus) adalah Allah senantiasa tetapi Dia menjadi Anak. Dia tidak selalu memiliki

 jabatan sebagai Anak. Jabatan ini adalah jabatan setelah inkarnasiNya menjadi manusia.

Secara kekekalan Dia adalah Allah, tetapi hanya sejak inkarnasiNya Dia dipanggil sebagai

Anak. … Jabatan Yesus sebagai Anak Allah bermula pada waktu tertentu dan bukan sejak 

dahulu kala (kekekalan). Hidup Yesus sebagai Anak dimulai sejak Dia ada di dunia ini.”

Pernyataan ini adalah pengajaran yang meremehkan Yohanes 3:16 yang berbunyi, “Karena

begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang

tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup

yang kekal.” Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Allah bisa mengatakan Diamemberikan AnakNya sementara Dia tidak memilki Anak untuk diberikan datang ke dunia

ini? Jadi, jika Yesus Kristus tidak dikenal sebagai Anak Allah sejak dahulu kala (kekekalan),

maka secara logika, Allah Bapa juga tidak ada sejak dahulu kala. Dan jika tidak ada Allah

Bapa yang dahulu kala sebagai Bapa, dan tidak ada juga Allah Anak sejak dahulu kala

sebagai Anak, jadi apakah ada Allah Roh Kudus yang ada sejak dahulu kala sebagai Roh?

Jika kita mengingkari doktrin “Anak Allah yang kekal” atau masalah kekekalan Oknum dan

 jabatan Allah (Godhead), kita sebenarnya mengingkari doktrin Tritungal Allah secara

keseluruhan.

Puji syukur pada Allah Bapa yang sudah menginsafkan hamba-Nya. Ia pada 1 September

1999 menulis secara tertulis sebagai pengakuan bersalah dan kelirunya akan doktrin “Anak Allah yang kekal” atau yang dikenal dengan RECANTS. Dia menyadari kesilapan dan

Page 30: Kehidupan Kristus

8/3/2019 Kehidupan Kristus

http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 30/30

kekeliruannya dan dengan rendah hati mengakuinya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah

sejak dahulu kala (eternity). Namun demikian, masih ada kelompok tertentu yang menentang

doktrin ini walaupun Alkitab mencatat dengan jelas kebenarannya.