kehidupan dalam tanah

26
KEHIDUPAN DALAM TANAH (CACING TANAH) DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 : INDAH NUR ABIDAH INSAN AIDIL ICHSAN RIFKA ROSYANI SRI WAHYUNI POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II D-IV JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

Upload: wahyuni

Post on 18-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kehidupan dalam tanah

TRANSCRIPT

Page 1: KEHIDUPAN DALAM TANAH

KEHIDUPAN DALAM TANAH(CACING TANAH)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :INDAH NUR ABIDAHINSAN AIDIL ICHSAN

RIFKA ROSYANISRI WAHYUNI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA IID-IV JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: KEHIDUPAN DALAM TANAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas rahmat dan tuntunanNya hingga kami menyelesaikan penyusunan laporan Pratikum, Kehidupan dalam Tanah (Cacing Tanah).

Penulisan laporan ini berdasarkan kesesuaian ilmu yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Kesehatan

Menyadari keterbatasan kami dalam merampungkan tulisan ini, diharapkan kritik dan saran dapat disampaikan secara terbuka dan sesuai dengan tujuan penyusunan laporan pratikum ini. Selanjutnya atas segala bimbingan dan kerjasama berbagai pihak, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :

1. Ibu DRA.Syarifah MEJ Biomed Selaku Dosen Mata Kuliah Ekologi Kesehatan

2. Ibu Rahayu Winarni Selaku Dosen Mata Kuliah Ekologi Kesehatan3. Bapak Drs. H. Muchlis Adenan, MSc Dosen Mata Kuliah Ekologi

Kesehatan 4. DR. Ida Bagus Indra Gautama, SKM.,Msi Dosen Mata Kuliah

Ekologi Kesehatan 5. Kak Edwin Permana, AMKL Asisiten Dosen Mata Kuliah Ekologi

KesehatanDemikianlah prakata ini kami sampaikan , semoga tulisan ini mampu memberi

manfaat sesuai dengan maksudnya

Jakarta, 19 DESEMBER 2012

Tim PenulisIndah Nur AbidahInsan Aidil Ichsan

Rifka RosiyaniSri Wahyuni

(kelompok VI)

Page 3: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

1.4 Manfaat............................................................................................................

Bab II Landasan Toeritis..............................................................................................3

Bab III Hasil Pengamatan.............................................................................................

Bab IV Pembahasan..................................................................................................11

Bab V Penutup...........................................................................................................11

4.1 Kesimpulan...............................................................................................11

4.2 Saran .......................................................................................................11

Daftar Pustaka...........................................................................................................12

Page 4: KEHIDUPAN DALAM TANAH

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar belakang dari pembuatan laporan ini adalah guna mengevaluasi hasil

praktikum mata kuliah Ekologi Kesehatan yakni tentang kehidupan bawah tanah

(cacing tanah). Percobaan ini dilakukan dengan latar belakang memenuhi tugas

praktikum mata kuliah tersebut. Selain itu praktikum ini untuk memberi wawasan

tentang kehidupan yang ada dibawah tanah.

Seperti yang kita ketahui tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang

mempunyai peranan yang sangat vital bagi semua kehidupan di bumi karena tanah

mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus

sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat

yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup

berbagai mikroorganisme organisme. Salah satunya adalah cacing tanah.

Tanah yang subur biasanya ditemukan lebih banyak populasi cacing tanah

dengan keragaman yang lebih beragam. Cacing tanah atau earthworm umumnya

berukuran berkisar dari beberapa centimeter sampai dengan 15 centimeter.

Meskipun ditemukan juga cacing tanah raksasa yang berukuran lebih dari 2 meter.

Lumbricus merupakan salah satu cacing yang sering ditemukan dalam tanah, yang

dicirikan dengan warna merah muda sampai merah. Cacing Lumbricus juga

dimanfaatkan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dan

sekaligus dihasilkan pupuk "Kascing" atau disebut juga "Vermikompos". Selain itu

cacing tanah mempunyai fungsi ekologis dalam ekosistem tanah. Namun aktivitas

konversi lahan terjadinya efek terhadap habitat cacing tanah, melalui perubahan

iklim mikro dan masukkan bahan organic. Populasi cacing tanah akan berhubungan

dengan pembentukan porositas makro tanah sebagai mata rantai peranan cacing

dalam menjaga system hidrologis pada ekosistem tanah. Itulah sebabnya kita

semestinya perlu banyak tahu tentang kehidupan cacing bawah tanah.

Page 5: KEHIDUPAN DALAM TANAH

B. MASALAH

Permasalahan yang difokuskan dalam pratikum ini adalah tentang kehidupan

bawah tanah dari cacing tanah terhadap habitatnya. Dimana cacing yang kami ambil

sebagai pratikum adalah cacing tanah biasa.

C. TUJUAN

Tujuan dari pratikum ini adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi cacing tanah dalam membuat partikel tanah menjadi

gembur

b. Mengidentifikasi cacing tanah dalam mebuat lorong di dalam tanah

c. Mengidentifikasi cacing tanah dalam berkembang dalam jumlah dan

ukurannya.

d. Mengidentifikasi kehidupan yang ada didalam tanah.

D. MANFAAT

Adapun manfaat daripada pratikum ini adalah kita dapat mengetahui dari

pengidentifikasian aktifitas cacing dalam membuat penggemburan tanah serta

pembuatan lorong serta dapat mengetahui perkembangan kehidupan cacing tanah.

Page 6: KEHIDUPAN DALAM TANAH

BAB II

LANDASAN TEORI

Cacing Tanah atau Earthworm

Cacing tanah merupakan terjemahan dari Earthworm. Cacing tanah tergolong makroorganisme tanah yang sering ditemukan pada tanah. Tanah yang subur biasanya ditemukan lebih banyak populasi cacing tanah dengan keragaman yang lebih beragam. Cacing tanah atau earthworm umumnya berukuran berkisar dari beberapa centimeter sampai dengan 15 centimeter. Meskipun ditemukan juga cacing tanah raksasa yang berukuran lebih dari 2 meter. Lumbricus merupakan salah satu cacing yang sering ditemukan dalam tanah, yang dicirikan dengan warna merah muda sampai merah. Cacing Lumbricus juga dimanfaatkan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dan sekaligus dihasilkan pupuk "Kascing" atau disebut juga "Vermikompos". 

Kascing berbeda dengan Kotcing. Kotcing merupakan pupuk murni dari kotoran cacing tanah tanpa tercampur dengan media bekas budidaya cacing tersebut, kadar haranya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kascing, terutama kandungan fosfat dan kalsium. Harga pupuk Kotcing lebih mahal daripada pupuk Kascing.

Kascing atau disebut juga "Vermikompos" merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik dengan memanfaatkan aktivitas cacing tanah. Kascing merupakan singkatan dari kata bekas budidaya cacing. Kascing merupakan campuran antara kotoran cacing dengan sisa media budidaya cacing yang telah matang. Kascing memiliki kandungan hara fosfat dan kalsium lebih tinggi daripada pupuk organik biasa dan pupuk kompos.

Page 7: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Salah satu contoh cacing tanah atau earthworm dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Cacing tanah atau Earthworm dapat memperbaiki beberapa sifat fisik tanah, antara lain:

(1) meningkatkan ruang pori tanah.(2) menjadikan tanah makin gembur.

Peranan Cacing Tanah terhadap Perubahan Sifat Biologi Tanah:

Cacing tanah atau Earthworm merupakan makroorganisme tanah yang hidup dalam tanah dengan sumber makanan dari bahan organik yang ada dalam tanah. Cacing tanah membantu dalam perombakan bahan organik yang ada dalam tanah menjadi berbagai senyawa dan ion yang sebagian besar berupa hara yang lebih mudah

Page 8: KEHIDUPAN DALAM TANAH

tersedia bagi tanaman. Selain itu, senyawa dan ion tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai organisme tanah lainnya, baik bermanfaat bagi makroorganisme tanah lainnya, maupun mesoorganisme tanah dan mikroorganisme tanah, sehingga merangsang pertumbuhan dan perkembangan aktivitas biologis dalam sistem tanah tersebut.

Cacing tanah menghasilkan kotoran cacing yang disebut sebagai "Kotcing". Kotcing (kotoran cacing) mengandung ion fosfat dengan kadar yang tinggi. Ion Fosfat merupakan salah satu ion essensial baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maupun untuk pembelahan sel dan pembesaran serta perkembangan sel dari berbagai organisme tanah. 

Beberapa perbaikan sifat biologi tanah dari peranan Cacing tanah:

(1) Cacing tanah bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas organisme tanah,(2) Cacing tanah bermanfaat dalam menigkatkan keragaman organisme tanah.(3) Cacing tanah bermanfaat meningkatkan populasi organisme tanah.

Gambar di bawah ini mengilustrasikan Cacing Tanah atau Earthworm yang ditemukan dalam tanah. 

Page 9: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Cacing tanah dapat memperbaiki sifat kimia tanah baik secara langsung (direct effect) maupun tidak langsung (indirect effect). 

Pengaruh Langsung:

Cacing tanah dapat membantu dalam sirkulasi unsur hara dalam tanah. Mobilitas cacing tanah dalam sistem tanah berlangsung baik secara horizontal maupun vertikal. Mobilitas secara vertikal menyebabkan terjadi sirkulasi unsur hara dari sisitem tanah bagian lebih dalam ke sistem tanah bagian atas dan terjadi juga sebaliknya. Sirkulasi unsur hara tersebut sangat menguntungkan bagi memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Tanah dengan populasi cacing tanah yang lebih banyak mempengaruhi terhadap peningkatan ketersediaan P bagi tanaman. Selain itu juga terjadi peningkatan pH tanah. Cacing tanah dapat membantu dalam proses dekomposisi bahan organik yang ada dalam tanah. Proses dekomposisi tersebut akan dibebaskan berbagai unsur hara yang menjadi lebih tersedia bagi tanaman.

Pengaruh Tidak Langsung:

Pengaruh tidak langsung dari cacing tanah terhadap perbaikan sifat kimia tanah, dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:

(1) Pengaruh tidak langsung Intern sistem tanah.(2) Pengaruh tidak langsung melalui proses tambahan diluar sistem tanah.

Pengaruh tidak langsung Intern sistem tanah merupakan perbaikan kimia tanah karena integrasi dari berbagai perbaikan fisiko-kimia tanah, kimia-biologi tanah, dan fisik-kimia-biologi tanah. Pengaruh Integrasi dalam intern sistem tanah mempercepat proses perbaikan sifat tanah.

Pengaruh tidak langsung melalui proses tambahan diluar sistem tanah merupakan pengaruh dari penggunaan dari proses pemanfaatan cacing tanah dalam merombak bahan organik menjadi pupuk organik yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah. Proses ini dikenal sebagai "Vermikomposting". "Vermikomposting" merupakan proses pembuatan pupuk kompos plus dengan memanfaatkan aktivitas cacing tanah. Pupuk kompos yang dihasilkan dari proses ini disebut pupuk "Vermikompos".

Page 10: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Gambar cacing tanah utuh dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Cacing tanah terbagi dari bagian kepala (depan), badan (tengah), dan belakang. Cacing tanah juga terdiri dari bagian punggung dan bagian dada. Anatomi dari setiap bagian ini diilustrasikan dalam Gambar di bawah ini:

Sistem pencernaan dari cacing tanah terdiri dari delapan subsistem. Kedelapan subsistem penyusun sistem pencernaan cacing tanah disajikan dalam Gambar Sistem Pencernaan Cacing Tanah berikut ini: 

Page 11: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Anatomi Cacing Tanah Bagian Depan

Anatomi cacing tanah dari bagian depan disajikan dalam Gambar Anatomi Cacing Tanah di bawah ini:

Page 12: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Penampang Melintang Tubuh Cacing Tanah:

Irisan penampang melintang dari tubuh cacing tanah dapat dilihat dari gambar yang disajikan di bawah ini:

Cacing Tanah Tiger:

Cacing tanah merupakan salah satu organisme tanah yang tergolong makrobia, karena ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan bakteri tanah dan fungi tanah. Cacing tanah dapat dilihat dengan mata tanpa perlu menggunakan mikroskop. Cacing tanah sangat berperan dalam memperbaiki kondisi tanah, mencakup:

(1) Fisika tanah, (2) Kimia tanah, dan(3) Biologi tanah.

Selain itu, cacing tanah dapat dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk organik plus yang sering disebut "Vermikompos". Vermikomposting merupakan proses pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan aktivitas cacing tanah. Vermikompos merupakan pupuk kompos yang berasal dari kumpulan kotoran cacing yang bercampur dengan sisa media tempat pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah tersebut.

Page 13: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Cacing tanah juga ada yang bermanfaat untuk kesehatan manusia, antara lain bermanfaat dalam meningkatkan stamina dan fertilitas. Salah satu cacing Tanah yang sudah populer dalam meningkatkan kesehatan ini adalah Cacing Tanah Tiger. Gambaran dari cacing tanah tiger dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 

Page 14: KEHIDUPAN DALAM TANAH

BAB III

HASIL PENGAMATAN

I. Materi :

Kehidupan bawah tanah (pengamatan cacing tanah)

II. Alat :

1. Toples kaca volume 5 liter

2. Kain kassa

3. Penggaris

4. Tali raffia

5. Plastic

III. Bahan:

1. Cacing 20 ekor

2. Tanah merah

3. Pasir

4. Air

5. Daun kering

6. Daun basah

IV. Cara kerja :

1. Siapkan semua alat dan bahan

2. Cucilah toples hingga bersih

3. Masukkan tanah merah 1/3 bagian,percikan dengan air

4. Masukkan kembali dengan tanah merah yang dicampur pasir hingga ½

bagian

5. Tambahkan daun kering dan percikan dengan air

6. Masukkan cacing sebanyak 20 ekor yang telah di ukur panjangnya

Page 15: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Tanggal 26 September 2012

a. Cacing 1 : 12cm

b. Cacing 2 : 10,5cm

c. Cacing 3 : 12cm

d. Cacing 4 : 10cm

e. Cacing 5 : 13cm

f. Cacing 6 : 8cm

g. Cacing 7 : 10cm

h. Cacing 8 : 9,5cm

i. Cacing 9 : 11cm

j. Cacing 10 : 12cm

k. Cacing 11 : 10cm p. Cacing 16 : 8 cm

l. Cacing 12 : 12cm q. Cacing 17 : 11 cm

m. Cacing 13 : 14cm r. Cacing 18 : 8 cm

n. Cacing 14 : 10c s. Cacing 19 : 7 cm

o. Cacing 15 : 8cm t. Cacing 20 : 9 cm

Page 16: KEHIDUPAN DALAM TANAH

7. Masukkan dengan tanah merah yang ditambah kan pasir lalu

percikkan dengan air

8. Isi kembali dengan daun kering

9. Isi dengan daun yang segar percikan dengan air

10.Tutup mulut toples dengan kassa

V. Hasil Pengamatan

Tanggal 12 Desember 2012

a. Cacing 1 : 5 cm

b. Cacing 2 : 6 cm

c. Cacing 3 : 8 cm

d. Cacing 4 : 8 cm

e. Cacing 5 : 6 cm

15 cacing lainnya mati.

Page 17: KEHIDUPAN DALAM TANAH

BAB IVPEMBAHASAN

Salah satu mahluk hidup penghuni tanah adalah cacing. Cacing tanah

tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) yang

hidupnya di tanah yang gembur dan lembab. Ada lebih dari 1.800 jenis cacing tanah

yang dikenal para ilmuwan.

Kemampuan hewan ini mendaur ulang limbah organik dicirikan dari sistem

pencernaannya yang spesifik dan cara mencerna makanan. Sistem pencernaan

hewan ini terdiri dari farink, kerongkongan, kelenjar kalsiferous, tembolok, lambung

dan usus besar.

Bahan organik menjadi sumber makanan cacing tanah. Kotoran cacing tanah

sisa mencerna bahan organik adalah pupuk penyubur tanah, yang lebih dikenal

sebagai kascing atau bekas cacing.

Cacing yang sangat menyukai bahan organik, terutama yang berasal dari

kotoran ternak dan sisa-sisa tumbuhan.

System pencernaan cacing tanah sangat adaptif dengan aktifitas makan dan

menggali pori – pori tanah. Cacing tanah menelan tanah (termasuk residu

dekomposisi organic dalam tanah) atau residu dan sisa tanaman pada permukaan

tanah. Kemudian otot yang kuat mengolah material yang tertelan dan

mengeluarkannya melalui system pencernaan yang mengandung cairan pencernaan

berupa enzim dan bercampur dengan material itu. Cairan pencernaan itu

mengeluarkan asam amino, gula dan molekuk organic dari residu organic (termasuk

protozoa hidup, nematode, bakteri,jamur dan mikroorganisme lain). Molekul yang

paling kecil diabsorbsi melalui membrane intestinal cacing tanah yang digunakan

untuk energi dan sintesis sel.

Cacing tanah tidak mempunyai pembagian pernafasan yang spesifik.

Pertukaran dalam pernafasan terjadi melalui permukaan tubuh.

Cacing tanah tidak selalu bereproduksi dengan perkawinan dirinya sendiri

melalui system hermafrodit (masing – masing individu mempunyai organ reproduksi

jantan dan betina). Pertukaran sperma bersama terjadi diantara dua cacing selama

perkawinan.

Page 18: KEHIDUPAN DALAM TANAH

Sperma dewasa dan sel telur serta cairan nutrisi tersimpan dalam kokon yang

diproduksi clitellum,conspicuous struktur seperti korset dekat ujung anterior tubuh.

Sel telur dibuahi oleh sel sperma dalam kokon, emudian terlepas dan mengendap

didalam atau di atas tanah, telur menetas setelah tiga minggu. Masing – masing

kokon menghasilkan dua hingga dua puluh baby cacingCacing tanah dikelompokkan

dalam tiga plasma yaitu Epigeic, Endogeic dan Aneic. Epigeic biasanya hidup diatas

permukaan tanah dan memakan kotoran. Endogeic hidup di bawah permukaan

tanah secara horizontal. Aneic hidup di lapisan tanah lebih dalam .

Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali.

Organisme hidup maupun bahan organic yang membusuk dalam tanah dicerna

cacing. Makanan yang tidak di cerna termasuk tanah dikeluarkan melalui anus.

Buangan ini dibawa ke permukaan tanah sehingga tampak seperti gundukan kecil.

Gundukan tersebut dinamakan kascing , kascing menyuburkan tanah. Kemampuan

cacing tanah menggali tanah memberi keuntungan karena dapat menggemburkan

tanah. Cacing tanah juga dimanfaatkan untuk bahan kosmetika, obat, dan campuran

makanan berprotein tinggi bagi hewan ternak

Siklus hidup hewan ini dimulai dari kokon, cacing muda, cacing produktif dan

cacing tua. Lama siklus hidup hewan ini dari telur hingga mati dapat mencapai 1-5

tahun.Kemampuan cacing tanah mengurai bahan organik 3-5 kali lebih cepat

dibandingkan proses pembusukan sampah secara alami.

“Tanpa cacing, sampah baru bisa membusuk dalam waktu kurang lebih dua

bulan sedangkan jika menggunakan cacing, dalam dua minggu sudah jadi,”

Semakin sedikitnya jumlah cacing yang hidup dikarenakan nutrisi yang ada di

tanah tersebut kurang sehingga cacing tersebut tidak mendapatkan asupan nutrisi

sehingga cacing-cacing tersebut mati dan terurai menjadi kascing yang dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk .

Page 19: KEHIDUPAN DALAM TANAH

BAB VPENUTUP

KESIMPULAN

1. CACING TANAH marupakan hewan triploblastik selomata; tubuh simetri bilateral

dan bersegmen; memiliki otot; system pencernaan lengkap; memiliki system

sirkulasi,system saraf tangga tali, system ekskresi; tidak memiliki system

resprasi; bersifat hermafrodit atau gonokoris; hidup pada umumnya di daerah

lembab, hidup bebas atau parasit, reproduksi secara aseksual dengan

fragmentasi, secara seksual dengan pembentukan gamet.

2. Kemampuan cacing tanah mengurai bahan organik 3-5 kali lebih cepat

dibandingkan proses pembusukan sampah secara alami.

“Tanpa cacing, sampah baru bisa membusuk dalam waktu kurang lebih dua

bulan sedangkan jika menggunakan cacing, dalam dua minggu sudah jadi,”

SARAN

Kita sebaiknya lebih menjaga populasi cacing tanah, karena cacing tanah

berguna untuk menggemburkan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh subur.

Selain itu cacing tanah tidak berbahaya bagi manusia maupun makhluk hidup

lainnya. Cacing tanah dapat dimanfaatkan pula untuk pupuk kascing yang

menyuburkan tanah.

Page 20: KEHIDUPAN DALAM TANAH

DAFTAR PUSTAKA

http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/search/label/Cacing%20Tanah%200112 Posted by Dr. Ir. Abdul Madjid, MS rabu 26 desember 19:40

www.google.comwww.wikipedia.org