kegunaan informasi akuntansi untuk investor dan kreditor - final

10
RMK TEORI AKUNTANSI KEUANGAN KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI INVESTOR DAN KREDITOR Oleh : I Gede Dirga Surya A.W. 1491661007 Dwi Haryadi Nugraha 1491661022 PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Upload: dwi-haryadi-nugraha

Post on 26-Dec-2015

330 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RMK Teori Akuntansi Dwi Haryadi Nugraha

TRANSCRIPT

Page 1: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

RMK

TEORI AKUNTANSI KEUANGAN

KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI

INVESTOR DAN KREDITOR

Oleh :

I Gede Dirga Surya A.W. 1491661007

Dwi Haryadi Nugraha 1491661022

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 2: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

1

KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI INVESTOR DAN KREDITOR

FASB menyadari bahwa terdapat perbedaan dan kemajemukan pemakai informasi

keuangan. Namun dalam kenyataanya, FASB memfokuskan pada kelompok pemakai utama

(investor dan kreditur) yang dianggap lebih tertarik pada jumlah, waktu, dan ketidakpastian

arus kas di masa depan. Alasan memfokuskan perhatiannya pada investor dan kreditur karena

pemakai-pemakai lainnya memiliki persamaan kepentingan dengan investor maupun kreditur

dan perhitungan manfaat-biaya yang dilakukan FASB terbatas bagi investor dan kreditur saja.

DATA DAN MODEL AKUNTANSI PENILAIAN PERUSAHAAN

Model penilaian dividen dari Gordon merupakan langkah awal yang sangat bermanfaat

dalam memahami hubungan antara data-data akuntansi dengan nilai perusahaan. Model ini

mengatakan bahwa nilai suatu perusahaan bagi pemegang sahamnya adalah nilai sekarang

dari dividen-dividen yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang.

Beaver mempergunakan model penilaian dividen untuk merumuskan peran laba

akuntansi dalam penilaian perusahaan sebagai berikut:

1. Harga-harga surat berharga saat ini didefinisikan sebagai suatu fungsi dari dividen-

dividen yang diharapkan akan diterima di masa yang akan datang.

2. Deviden masa depan itu sendiri merupakan fungsi dari laba operasi masa depan.

3. Laba akuntansi dapat dipergunakan untuk menilai laba operasi dimasa depan.

Oleh karena itu, informasi laba periode berjalan merupakan data yang informatif karena

kemampuannya untuk memprediksi laba dan deviden masa depan.

Miller dan Modigliani, menyatakan bahwa nilai teoritis perusahaan dapat diselusuri

ke dalam hasil penelitian, mereka mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan

untuk penilaian (valuation) suatu perusahaan. Dengan mengabaikan dampak pajak, mereka

menunjukkan bahwa nilai perusahaan dapat ditentukan tanpa dipengaruhi oleh dividen, yaitu

dengan nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan.

FASB mengadopsi (secara implisit) model penilaian dengan arus kas. Dalam SFAC

No.1 peranan pelaporan keuangan disebutkan antara lain membantu investor, kreditur dan

pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek arus kas bersih

perusahaan. Lebih lanjut, FASB menyatakan bahwa sistem akuntansi akrual dan angka laba

akrual lebih berguna bagi tujuan ini dibandingkan sistem kas basis yang lebih sederhana.

Page 3: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

2

…..akuntansi akrual pada umumnya memberikan indikasi yang lebih baik mengenai

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan cash flow yang menguntungkan baik saat

ini maupun di masa yang akan datang, dibandingkan dengan informasi yang terbatas pada

efek finansial dari penerimaan dan pengeluaran kas (SFAC No.1, Kata Pengantar).

Beaver sependapat dengan pernyataan ini dan berargumentasi bahwa “akrual dapat

dipandang sebagai suatu bentuk peramalan masa yang akan datang…” Terdapat bukti empiris

bahwa arus kas masa yang akan datang diproyeksikan dengan lebih baik dengan

menggunakan data akrual dari pada data arus kas. Dan dalam penelitian pasar modal, harga-

harga surat berharga lebih tinggi korelasinya dengan laba akrual dari pada arus kas atau aliran

modal kerja.

Implikasi dari literatur teoritis ini adalah bahwa sistem akuntansi akruallah yang

digunakan sebagai atribut dalam menentukan penilaian perusahaan, yaitu data arus kas

bersih. Namun demikian, nilai informasi dalam pelaporan keuangan bagi investor bukan

dilihat dari peranannya sebagai catatan historis, namun lebih pada kegunaannya dalam

merevisi penilaian investor terhadap arus kas masa depan.

Teori Surplus Bersih

Suatu teori baru mengenai penilaian surat-surat berharga yang lebih dekat dengan

konsep dan angka akuntansi adalah CST dari Ohlson, Feltham, dan Ohlson. Inti metode ini

adalah nilai buku ekuitas sama dengan nilai buku awal ditambah laba dikurangi dividen.

Dasar premis yang digunakan adalah bahwa semua elemen laba dan rugi masuk ke income,

yang membentuk surplus bersih.

Penilaian ekuitas perusahaan akan didasarkan pada nilai buku awal periode ditambah

nilai sekarang dari laba abnormal yang diharapkan terjadi di masa depan. Laba abnormal

adalah laba di atas laba normal yang diharapkan. Jadi laba abnormal adalah jumlah selisih di

atas atau di bawah (biasanya di atas) laba normal yang diharapkan. Laba normal sama dengan

nilai buku awal periode dikalikan dengan biaya modal ekuitas.

Beaver membahas penyebabnya meningkatnya laba abnormal, yaitu:

1. Dalam memilih projek investasi, selisih positif nilai sekarang di atas biaya projek tidak

dicantumkan di neraca.

2. Banyak prosedur penandingan (matching) dan pengakuan (recognition) dalam konsep

biaya historis cenderung bersifat konservatif.

Page 4: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

3

NILAI INFORMASI BAGI INVESTOR

Seperti telah disebutkan sebelumnya, manfaat informasi akuntansi bagi investor telah

diinvestigasi secara empiris melalui hubungan antara data akuntansi yang tersedia untuk

publik dengan perubahan harga sekuritas perusahaan. Jika ada hubungan yang signifikan,

maka ada bukti bahwa informasi akuntansi berguna bagi penilaian perusahaan. Terdapat

beberapa studi dalam hal ini antara lain:

1. Efficient-Market Hypotesis (EMH), model ini mengacu kepada kecepatan respon adanya

pengumuman informasi baru tentang sekuritas di pasar modal. Ada 3 bentuk EMH yaitu :

a. Bentuk yang lemah, menyatakan bahwa harga sekuritas mencerminkan informasi

yang terkandung dalam urutan harga-harga masa lalu (historis);

b. Bentuk yang semi-kuat, menyatakan bahwa harga-harga mencerminkan semua

informasi baik masa lalu maupun masa kini yang tersedia bagi publik;

c. Bentuk yang kuat, menyatakan bahwa harga-harga mencerminkan semua informasi

(baik yang publik maupun yang privat).

2. Dasar teori penelitian pasar modal atau harga sekuritas, berasal dari teori portofolio, yaitu

teori tentang pilihan investasi yang rasional dan memaksimumkan utilitas. Secara

sederhana dinyatakan bahwa: risiko dapat dikurangi dengan memegang investasi

portofolio. Risiko yang dapat dihapuskan disebut sebagai risiko yang tidak sistematik

(dapat didiversifikasi), sedangkan risiko portofolio sisanya disebut risiko sistematik (tidak

dapat didiversifikasi). Dalam teori portofolio, risiko sistematik didefinisikan sebagai

selisih atau penyimpangan dari return investasi yang diharapkan.

3. Capital Asset Pricing Model (CAPM) telah dikembangkan untuk menentukan harga saham

secara individu. Langkah pertamanya adalah menghubungkan risiko sekuritas secara

individu dengan pasar secara keseluruhan. Pasar dianggap sebagai portofolio yang

didiversifikasi. Suatu hubungan dibuat antara return dari saham secara individu dan return

pasar dalam suatu periode waktu tertentu. Jika tingkat return dari saham secara individu >

dari rata-rata pasarnya, maka risiko sistematiknya juga harus lebih besar, karena adanya

hubungan langsung antara tingkat risiko dengan return yang diharapkan. Return yang lebih

tinggi harus dibarengi dengan risiko yang lebih tinggi juga.

Kandungan Informasi dari Pengumuman Laba

Bukti yang paling kuat yang dihasilkan dari riset pasar modal adalah mengenai

kandungan informasi dari angka-angka laba akuntansi tahunan. Suatu studi yang

Page 5: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

4

dipublikasikan pada tahun 1968 menunjukkan bahwa arah perubahan laba akuntansi yang

dilaporkan (dari tahun sebelumnya) berkorelasi positif dengan perubahan harga sekuritas.

Studi itu juga menemukan bahwa perubahan harga mengantisipasi hasil laba, dan bahwa

tidak ada perubahan harga abnormal sebulan setelah pengumuman laba. Hal ini konsisten

dengan bentuk semi-kuat dari hipotesis pasar yang efisien. Hasil ini tidaklah mengherankan.

Kita akan mengharapkan laba akuntansi menjadi bagian dari informasi yang digunakan oleh

investor dalam menilai risiko dan return.

Kebijakan Akuntansi Alternatif dan Harga Sekuritas

Jenis riset harga sekuritas yang lebih kompleks telah melakukan pengujian mengenai

efek dari kebijakan akuntansi alternatif terhadap harga sekuritas. Tujuan awal pengujian ini

untuk menginvestigasi apa yang disebut sebagai hipotesis investor yang naif. Riset telah

menunjukkan bahwa harga sekuritas bereaksi terhadap angka-angka laba akuntansi.

Kebijakan akuntansi alternatif, misalnya kebebasan dalam memilih metode depresiasi dan

persediaan, dapat mempengaruhi laba yang dilaporkan, tidak berdampak pada arus kas

perusahaan.

Alternatif Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas

Salah satu studi yang paling awal adalah yang membandingkan perusahaan yang

menggunakan metode penyusutan yang dipercepat (akselerasi) dengan yang menggunakan

garis lurus. Perbedaannya, yaitu:

Menyajikan angka laba akuntansi yang berbeda karena mereka menggunakan metode

depresiasi yang berbeda.

Perbedaan dalam multiple price-earnings. Perusahaan yang menggunakan metode

akselerasi mempunyai laba yang lebih rendah, namun multiple price-earningnya lebih

tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan garis lurus. Walaupun

demikian, ketika laba perusahaan yang menggunakan metode akselerasi disesuaikan

(ajusmen) ke metode garis lurus, maka price-earningnya antara kedua kelompok itu tidak

berbeda secara signifikan.

Alternatif Yang Berpengaruh Terhadap Arus Kas: Pendekatan LIFO

Satu jenis perubahan kebijakan akuntansi yang memang menimbulkan reaksi terhadap

harga sekuritas adalah perubahan akuntansi persediaan dari FIFO ke LIFO. Perubahan ke

LIFO dikaitkan dengan perubahan positif harga sekuritas. Walaupun demikian, LIFO telah

menurunkan laba akuntansi pada periode dimana harga-harga persediaan meningkat. Dalam

Page 6: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

5

periode ketika harga persediaan meningkat, beban pajak akan menurun untuk perusahaan

yang memakai LIFO, dalam hal ini arus kas terpengaruh secara riil akibat perubahan

kebijakan akuntansi.

Alternatif Dengan Konsekuensi Arus Kas Tidak Langsung-Teori Keagenan

Konsekuensi tak langsung terjadi saat perubahan kebijakan akuntansi mempengaruhi

nilai perusahaan lebih melalui efek tak langsung pada pemilik dibandingkan pengaruhnya

secara langsung pada arus kas perusahaan. Perubahan full costing ke succesful efforts,

dianggap hanya sebagai perubahan dalam pengalokasian biaya eksplorasi pada laporan laba

rugi. Oleh karena itu diharapkan bahwa tak ada reaksi harga sekuritas yang akan terbukti

karena tak ada konsekuensi arus kas langsung bagi perusahaan.

Beberapa Pertanyaan Lebih Lanjut Mengenai Efisiensi Pasar

Ou dan Penman dalam studi yang ekstensif memunculkan ide tentang analisis saham

fundamental. Analisis fundamental berasumsi bahwa pasar modal adalah tidak efisien dan

bahwa saham-saham yang dihargai kurang dari yang seharusnya dapat ditemukan dengan

melakukan analisis laporan keuangan. Pandangan ini secara langsung berlawanan dengan

pandangan pasar efesien yang menganggap bahwa harga sekuritas mencerminkan semua

informasi yang tersedia bagi publik (bentuk semi-kuat dari hipotesis itu). Pengukuran yang

dipergunakan adalah akuntansi tradisional, seperti return on asset, rasio marjin kotor, dan

prosentase perubahan aktiva lancar dalam suatu model multivariate untuk memprediksi

apakah laba tahun-tahun yang mengikuti akan meningkat atau menurun. Jadi riset Ou dan

Penman ini mengindikasikan bahwa pasar tidaklah seefisien seperti yang dikatakan dan

dipercaya oleh para pendukungnya, dan bahwa analisis fundamental masih penting dilakukan

untuk tujuan investasi. Studi ini juga mengimplikasikan bahwa standar akuntansi yang lebih

“baik” bisa meningkatkan kemampuan prediktif dari informasi akuntansi.

Lev memusatkan studinya pada isu yang melengkapi faktor-faktor yang dipelajari oleh

Ou dan Penman. Khususnya, adalah poin yang meliputi antar periode dan dalam satu tahun

periode (studi lintas seksi), korelasi antara angka laba dengan return saham adalah terlalu

rendah. Dengan kata lain, laba hanya memiliki sedikit kemampuan untuk menjelaskan

(seperti yang diukur dengan R2, koefisien korelasi) perubahan dalam harga saham. Lev

percaya bahwa salah satu alasan untuk situasi ini adalah rendahnya kualitas angka laba yang

dilaporkan.

Page 7: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

6

Jadi paper Lev, Ou dan Penman adalah saling melengkapi karena yang satu

menemukan penjelasan yang lemah mengenai hubungan antara laba dan return saham,

sementara yang lain melihat adanya peranan prediktif data akuntansi di pasar yang bisa saja

kurang efisien dari pada yang dikira sebelumnya.

Aliran Pasca Pengumuman Laba

Abarbanell dan Bushee menyimpulkan bahwa para analis kurang merespon tanda-tanda

yang sangat fundamental pada sekuritas, yang pada gilirannya dapat membawa pada

peramalan yang salah yang dapat mengakibatkan penyesuaian harga sekuritas yang tidak

lengkap. Sloan menemukan bukti bahwa pemegang saham tidak dapat membedakan dengan

baik mana porsi laba yang mengakibatkan arus kas dan mana yang akrual.

Informasi Akuntansi dan Penentuan Risiko

Riset pasar modal telah menginvestigasi kegunaan angka akuntansi untuk menentukan

risiko sekuritas dan portofolio. Studi-studi ini telah menemukan korelasi tinggi antara variasi

laba akuntansi dengan beta, yaitu ukuran risiko pasar. Korelasi yang tinggi ini

mengimplikasikan bahwa data akuntansi dapat berguna untuk menentukan risiko. Beberapa

riset lainnya telah berupaya untuk menentukan apakah kebijakan akuntansi alternatif

mempunyai dampak terhadap risiko. Tujuan riset semacam ini adalah untuk mengidentifikasi

bagaimana kebijakan atau pengungkapan akuntansi alternatif bisa mempengaruhi kegunaan

angka akuntansi untuk menentukan risiko.

Studi-studi lainnya menguji hubungan antara rasio-rasio finansial dengan beta.

Beberapa rasio dan perhitungan yang diuji, termasuk dividend pay-out ratio, leverage, tingkat

pertumbuhan, ukuran aktiva, likuiditas, dan bunga sebelum pajak, juga laba dan variabilitas

laba. Secara umum, pengujian-pengujian ini mengindikasikan adanya hubungan yang kuat

antara rasio berbasis akuntansi dengan pengukuran pasar atas risiko, yaitu beta.

Ringkasan Penelitian Pasar Modal

Bukti-bukti empiris dari riset pasar modal telah mendukung pernyataan-pernyataan

berikut ini:

1. Laba akuntansi nampaknya memiliki kandungan informasi dan mempengaruhi harga

sekuritas.

2. Kebijakan akuntansi alternatif yang tidak membawa akibat langsung maupun tak langsung

pada arus kas perusahaan nampaknya tidak mempengaruhi harga sekuritas, namun isu ini

tidak sepenuhnya pasti demikian.

Page 8: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

7

3. Kebijakan akuntansi alternatif yang berakibat langsung atau tak langsung pada arus kas

perusahaan atau pemiliknya memang berpengaruh terhadap harga-harga sekuritas.

4. Ada insentif untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu, jika memungkinkan, yang

berpengaruh terhadap kas secara tak langsung.

5. Pengukuran risiko berbasis akuntansi berkorelasi dengan pengukuran risiko pasar,

menandakan bahwa angka akuntansi berguna sebagai penentu risiko.

Pada awal tahun 1970-an ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa riset pasar

modal dapat digunakan sebagai dasar untuk ;

1. memilih kebijakan akuntansi yang terbaik

2. mengevaluasi konsekuensi ekonomi dari kebijakan akuntansi alternatif terhadap harga

sekuritas.

Kebijakan akuntansi yang paling mempengaruhi harga sekuritas dianggap sebagai yang

paling berguna. Dengan kata lain, kebijakan semacam itulah yang paling mempunyai

kandungan informasi. Argumentasi ini mempunyai segi intuitif karena riset yang didasarkan

secara deduktif telah terbukti tidak mampu untuk memecahkan debat teori akuntansi normatif

mengenai bentuk akuntansi yang paling diinginkan.

Survei Terhadap Para Investor

Survei terhadap investor telah dilaksanakan di beberapa negara dan menunjukkan

tingkat kemampuan membaca informasi akuntansi yang rendah. Setengah dari investor yang

disurvei mengindikasikan bahwa mereka membaca laporan keuangan. Tipe survei lain telah

meminta investor untuk memberi bobot kepentingan tipe-tipe informasi investasi yang

berbeda, termasuk informasi akuntansi.

INFORMASI AKUNTANSI DAN MODEL PENILAIAN LINTAS SEKSI

Model penilaian lintas seksi berupaya untuk mengestimasi model teoritis dari penilaian

ekuitas. Model ini digunakan untuk menyelidiki bagaimana komponen laporan keuangan

berhubungan dengan penilaian pasar terhadap perusahaan. Bila sebuah komponen disebut

dengan aset atau pendapatan, maka komponen tersebut memiliki hubungan yang positif

dengan nilai pasar, demikian pula sebaliknya apabila sebuah komponen disebut dengan

kewajiban atau beban, maka memiliki hubungan yang negatig dengan nilai pasar.

Page 9: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

8

PERANAN AUDITING DALAM PROSES PELAPORAN KEUANGAN

Asumsi yang mendasari riset pasar modal adalah informasi keuangan yang handal dan

telah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Peran independen auditor adalah

membuktikan asumsi dasar tersebut telah dilakukan. Penelitian menemukan jika

pengumuman laba perusahaan yang diikuti dengan penerbitan laporan audit yang qualified

secara rata-rata menyebabkan respon harga saham yang lebih rendah jika dibandingkan

dengan penerbitan laporan audit yang unqualified. Dengan kata lain, penerbitan laporan audit

yang qualified menyebabkan investor menjadi lebih skeptis terhadap laba perusahaan yang

diumumkan.

DATA AKUNTANSI DAN KREDITUR

Beberapa riset yang berbeda telah mengemukakan:

1. Kegunaan dari data akuntansi dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan (meliputi

kredit macet)

2. Hubungan antara data akuntansi dan peringkat obligasi yang dianggap sebagai proxy

resiko kegagalan pembayaran

3. Hubungan antara data akuntansi dengan estimasi premi resiko suku bunga utang

4. Riset eksperimental dalam peran data akuntansi dalam keputusan pemberian kredit.

KEGUNAAN DARI ALOKASI AKUNTANSI

Alokasi akuntansi adalah pengakuan dari jenis biaya yang diakui lebih dari satu

periode akuntansi seperti biaya penyusutan aset tetap, amortisasi godwill, dan sebagainya.

Terdapat banyak metode dalam alokasi akuntansi, tetapi tidak ada cara yang pasti benar untuk

mengalokasikan biaya-biaya tersebut, karena tak ada satu metode alokasi.

Cara lain untuk menggambarkan dilemma ini adalah dengan menyatakan bahwa tidak

ada alokasi yang sepenuhnya mampu mempertahankan diri melawan metode lainnya. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa semua alokasi akuntansi pada dasarnya bersifat arbitrar.

Secara konsep hal ini merupakan ide yang sangat mengganggu dan memukul inti logika dari

konsep akuntansi historical cost. Oleh karena itu laporan keuangan yang bebas alokasi telah

disarankan sebagai cara yang lebih baik untuk menyajikan informasi yang berguna.

Walaupun demikian, kenyataan bahwa akuntansi alokasi adalah arbitrar tidak

membuktikan bahwa informasi tersebut tidak berguna.

Page 10: Kegunaan Informasi Akuntansi Untuk Investor Dan Kreditor - Final

9

Riset pasar modal di area kebijakan akuntansi alternatif mendukung kearbitraran dari

alokasi akuntansi kebijakan alternatif yang tidak ada pengaruhnya terhadap arus kas tidak

berdampak terhadap harga sekuritas. Hal ini mendukung argumentasi bahwa alokasi adalah

arbitrar dan tak mengandung informasi bagi pemakai.

Karena alokasi memiliki nilai, maka FASB seharusnya mengurangi fleksibilitas

alokasi akuntansi. Dengan adanya bukti dari riset pasar modal, maka tidak ada alasan untuk

membiarkan fleksibilitas arbitrary. Alokasi akan berguna khususnya jika ia berusaha untuk

menyajikan informasi mengenai fenomena yang riil. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai

efficient contracting.