kegiatan pengelolaan lingkungan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
1/10
Kegiatan Pengelolaan lingkungan
Berikut adalah beberapa lokasi pertambangan batubara PT.Indominco yang
berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan upaya pengelolaan yang dilakukan
oleh PT.Indominco Mandiri :
a) Pit
Pit merupakan lahan kegiatan pembukaan lahan batubara dan pengambilan batubara.
Beberapa kegiatan di Pit batubara adalah sebagai berikut :
(1) Pembukaan/penebasan dan persiapan lahan
() Pengambilan tanah pucuk dan Over Burden
(!) Pengambilan batu bara
Beberapa dampak yang ditimbulkan serta pengelolaan yang dilakukan dari kegiatan
diatas antara lain :
(a) "ilangnya #lora dan #auna
$e%alan dengan kegiatan operasi penambangan& kegiatan pembukaan dan
penebasan lahan yang dilakukan terbatas hanya pada lahan yang dibutuhkan sesuai
dengan rencana penambangan. ini bertu%uan untuk men%aga keseimbangan lingkungan
sekaligus memperkecil kerusakan lingkungan akibat kegiatan penebasan pohon'pohon
sehingga berkibat dari hilangnya #lora dan #auna. Maka& kegiatan penebasan telah
dilaksanakan secara bertahap& tidak sekaligus membabat habis pohon atau tanaman'
tanaman disekitar lokasi yang akan ditambang& namun dengan tetap membiarkan
sebagian daerah tidak terganggu untuk men%adi %alur'%alur hi%au yang ber#ungsi sebagai
penyangga ekologi dengan harapan kegiatan rehabilitasi lahan lebih cepat berhasil.
egiatan penebasan lahan sebagian besar diperuntukkan sebagai lokasi
penambangan dan hanya sebagian kecil yang dibuka sebagai lokasi timbunan
tanah/batuan penutup(waste dump). untuk lokasi pemupukan tanah penutup dan
penimbunan tanah/batuan penutup tetap ditempatkan pada bekas penambangan yang
telah selesai diambil batubaranya atau kegiatan back filling.
(b) ebu dan emisi udara %alan tambang
alam setiap kegiatannya& pertambangan batubara pasti menghasilkan
pencemaran seperti debu dan emisi %alan tambang yang berasal dari kendaraan
tambang& untuk itu kegiatan pengelolaan yang dilakukan untuk penanganannya adalah
penyiraman %alan tambang untuk meminimalisasi debu serta penanaman disepan%ang
%alan tambang untuk mengurangi emisi debu dari kendaraan tambang.
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
2/10
(c)*ir limbah tambang
*ir limbah tambang dihasilkan pada saat kegiatan pembukaan lahan serta
pengambilan batubara. *ir limbah yang berpotensi mencemari lingkungan selan%utnya
dialirkan ke drainase'drainase dan settling pond untuk dilakukan pengolahan agar tidak
mencemari lingkungan.
(d) +rosi dan sedimentasi
+rosi diakibatkan dari kegiatan penebasan pohon saat pembukaan lahan.
Tanaman yang hilang atau berkurang menyebabkan tanah lebih mudah mengalami erosi
dan sedimentasi. Maka penanganan yang dilakukan adalah :
(i) Penataan dan pembentukan timbunan tanah/batuan penutup berupa teras dengan sudut
kemiringan (slope)yang landai yaitu sekitar ,& membentuk permukaan bidang olah
dengan kemiringan sekitar !- ke arah kaki lereng& dengan demikian la%u erosi yang
diakibatkan air limpasan permukaan yang melalui bidang'bidang lereng dapat terkendali.
(ii) Pengendalian secara egetati# dilakukan dengan cara menanam tanaman penutup tanah
(cover crop) dan pohon di daerah'daerah terbuka yang sudah selesai ditata bentuk dan
permukaannya. dengan telah dilakukan reegetasi ini& maka dampak erosi akibat air
hu%an dapat diminimalisasi.
(iii) Membuat kolam'kolam pengendap yang dapat mencakup seluruh areal kegiatan
operasional penambangan. dengan adanya kolam pengendap ini& maka tanah ataupun
sedimen'sedimen yang hanyut telah pendangkalan terhadap badan perairan/sungai
disekitar kegiatan penambangan.
(e) $ampah umum
$ampah umum yang dihasilkan dari kegiatan pit berupa sampah umum maupun
sampah berbahaya penanganan yang dilakukan untuk sampah umum dilakukan
penimbunan serta untuk sampah berbahaya dimusnahkan di incinerator.
b) 0M (un o# Mine)
0M adalah tempat penumpukan batubara sebelum dilakukannya peremukan dan
pencucian batubara.
Beberapa dampak yang ditimbulkan serta pengelolaan dilokasi 0M disa%ikan dalam
tabel berikut :
Tabel ampak dan Pengelolaan di 0M
No Dampak Pengelolaan
1 ebu/ fine coal Penyiraman dilakukan di sepan%ang %alan tambang guna
mengurangi pencemaran debu di%alan tambang.
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
3/10
*ir limpasan Pembuatan drainase bertu%uan menampung sertamengalirkan air limpasan yang diakibatkan dari kegiatan0M.
! $edimen Membuat kolam'kolam pengendap yang dapat mencakupseluruh areal kegiatan operasional penambangan. engan
adanya kolam pengendap ini& maka tanah ataupunsedimen'sedimen yang hanyut telah pendangkalanterhadap badan perairan/sungai disekitar kegiatanpenambangan.
c) Coal Processing Plan
(1) Crusher
Crushermerupakan tempat proses peremukan batubara men%adi ukuran yang lebih
kecil. Pada saat dumping atau penumpahan batubara ke hopper&maka akan
menimbulkan dampak berupa pencemaran debu. ntuk mengurangi pencemaran debu
yang dihasilkan maka dilakukan penyiraman dengan automatic water spraer.
(!) "ashing plan
"ashing planmerupakan tempat pencucian batubara. Batubara yang mengandung
kotoran sebelum di crushing maka dilakukan pencucian untuk memisahkan kotoran dari
batubara tersebut.
PT. IM mengoperasikan sarana pencucian batubara (washing plant) disekitar mine
stockyard m. !2. 3imbah dari pencucian (tailing)tersebut ditampung dan dikelola dalam
kolam pengelolaan dengan kapasitas sekitar 11.222.222 m. olam ini %uga sekaligus
untuk menampung air limbah berupa run o## dari mine stockarddan 0M dan dari
crusher'. *dapun sistem penanganan yang dilakukan adalah dengan sirkulasi tertutup&
dimana air limbah dari proses pencucian akan diman#aatkan kembali pada proses
pencucian selan%utnya setelah mengalami proses pengendapan. olam pengendapan ini
di desain sedemikian rupa dengan dimensi dan olume yang cukup besar sehingga
memberi kesempatan terhadap air limbah untuk mengendap sebelum diman#aatkan
kembali. *ir limbah dari akti#itas pencucian ini tidak ada yang mengalir ke luar dan
mencemari lingkungan sekitarnya. $arana pengelolaan air limpasan permukaan (run off)
disekitarport stockarddan di pelabuhan tongkang adalah settling pondyang telah
beroperasi beberapa tahun yang lalu. $arana ini dapat mengantisipasi semua air
limpasan permukaan daari kegiatan penumpukan batubara di area tersebut& sehingga
akti#itas diport stockarddan pelabuhan tidak mencemari lingkungan. +aluasi
lingkungan berdasarkan hasil pemantauan berupa u%i harian dan mingguan yang
dilakukan secara internal maupun dari hasil analisa laboraturium PT. $uco#indo yang
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
4/10
dilaksanakan perbulan dan tri4ulan menun%ukan bah4a kualitas air masih normal dengan
nilai p" sekitar ,.12 ' 5.2. Ini dimungkinkan karena konstruksi dasar atau alas daripada
struktur material pengisi/penimbunport stockarddan pelabuhan tongkang terdiri dari
batu gamping dan dari pasir laut& sehingga p" air dari #asilitas ini tidak ada masalah.
Tidak ada menggunakan bahan'bahan kimia di dalam pengelolaan air limbah. *dapun
pengelolaan yang rutin dilakukan adalah mengeruk kolam'kolam tersebut dan membuang
material endapan kelokasi bekas penambangan& serta menimbunnya dengan
tanah/batuan penutup untuk mencegah ter%adinya pencemaran.
(#) $oading bin
$oading binmerupakan tempat pemuatan batubara ke double trolleuntuk diangkut
ke pelabuhan batubara. $aat kegiatan loading bin& debu dihasilkan disekitar area
tersebut. Maka untuk mengurangi atau meminimalisasi pencemaran debu maka
dilakukan penyiraman di sekitar area loading bin.
(6) M$7 (%ine &tock 'ard) dan P$7 (Port &tock 'ard)
M$7 merupakan tempat penumpukan batubara sebelum diangkut ke pelabuhan
batubara& sedangkan P$7 (Port &tock 'ard) merupakan tempat penumpukan batubara
sebelum di angkut ke kapal pengangkut batubara.Blendingdilakukan guna
memaksimalkan kualitas batubara antara batu bara berkualitas rendah dan berkualitas
tinggi sesuai permintaan konsumen.
Beberapa dampak yang ditimbulkan di area M$7 dan P$7 serta pengelolaan
dampak yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 3. ampak dan Pengelolaan di M$7 dan P$7
No Dampak Pengelolaan
1 ebu Penyiraman %alan
*ir limpasan Pembuatan drainase dan pengelolaan air disettling pond
! "idrokarbon "idrokarbon berupa sisa oli maupun solar dansampah berbahaya lainnya dikelola pada oiltrapdan di insinerasi.
(8)Port (Pelabuhan batubara)
Beberapa dampak yang ditimbulkan di area pelabuhan serta pengelolaannya adalah :
Tabel ampak dan Pengelolaan di Port Batubara
No Dampak Pengelolaan
1 ebu ilakukan penyiraman untuk mengurangi debu
Tumpahanbatubara di laut
Mengatur tinggi rendahnya boom ship loader
! "idrokarbon $ampah yang berupa hidrokarbon dikelola diinsinerator
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
5/10
(,) nit incinerator
nit incinerator merupakan unit yang ber#ungsi mengelola sampah berbahaya dan
beracun. Pada unit incineratorsampah dimusnahkan dengan cara dibakar. Beberapa
dampak yang ditimbulkan dari kegiatan insinerasi adalah :
Tabel ampak dan Pengelolaan di nitncinerator
No Dampak Pengelolaan
1 +misi udara Pemantauan kualitas emisi udara
*bu sisa pembakaran Penimbunan abu sisa pembakaran
(9) nit Perusahaan 3istrik Tenaga ap (P3T)
nit P3T merupakan unit yang ber#ungsi sebagai sumber listrik bagi perusahaan .
Beberapa kegiatan yang menyebabkan dampak pada unit P3T adalah sebagai
berikut :
Tabel ampak dan Pengelolaan di nit P3T
No Dampak Pengelolaan1 +misi udara Pemantauan kualitas emisi
udara
Batubara sisa bahan bakar Peman#aatan sebagai bahanpembuat batako.
egiatan pengelolaan di &ettling Pond
a) Pengelolaan air limbah tambang
&ettling Pondadalah suatu penyaluran berbentuk kolam yang ber#ungsi sebagai
kolam pengendapan semua air dari areal tambang& baik air tanah maupan air hu%an dan
bertu%uan untuk men%ernihkan air yang keluar ke perairan umum.
olam pengelolaan yang ada di PT. IM ber%umlah 18 kolam& terdiri dari 5 kolam di
blok barat ($P'II& $P';& $P';III& $P';I& $P';& $P';I& $P';II& $P';III)& 6 kolam di
blok timur ($P'!& $P'!6& $P'!8& $P'!,) dan ! kolam di area port stockyard dan
pelabuhan ($P'*& $P'
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
6/10
emudian ada ! kolam yang dibangun di blok timur yaitu $P'!6& $P'!8 dan $P'
!,. kuran luasan kolam berbeda'beda& dengan rata'rata ukuran luas 2 meter& pan%ang
82 meter& kedalaman !'6 meter dan ketebalan tanggu '! meter. saha pengendalian
terhadap air limbah tambang yang telah dilakukan oleh PT. IM adalah usaha pencegahan
(preventive) dan pengelolaan (corrective). saha pencegahan (preventive) yang
dilakukan ber#okus pada pencegahan ter%adinya air asam tambang dengan menerapkan
sistem mana%emen batuan penutup& yaitu penimbunan dan penataan dilakukan sesuai
dengan karakteristik batuannya yang telah dituangkan dalam standar prosedur ($0P) di
PT. IM& disamping itu melakukan segera back filling lahan bekas penambangan untuk
mencegah %angan sampai ter%adi oksidasi mineral sul#ida pada bekas penambangan yang
dapat berakibat ter%adinya air asam tambang. $edang usaha pengelolaan air limbah
tambang (corrective) yang dilakukan adalah dengan cara mengalirkan semua air limbah
tambang kedalam kolam'kolam untuk di kelola serta melakukan pemantauan rutin
(harian) untuk mengetahui kualitasnya. Ter%adi air asam tambang (**T) di beberapa
lokasi penambangan blok timur. saha pengelolaan yang dilakukan adalah
menambahkan dan mencampur kapur (hdrated lime) sebagai bahan penetral.
Pengecekan kualitas air dilakukan secara terus'menerus selama proses pengelolaan
hinga p" air men%adi normal. $etelah p" normal& air kemudian dilepas ke perairan
umum/lingkungan. emikian %uga hal nya di area penambangan blok barat& beberapa
kolam mempunyai kekeruhan yang tinggi (T$$) sehingga dilakukan pengelolaan dengan
cara menambahkan koagulan dan #lokulan. saha perbaikan yang telah dilakukan untuk
menanggulangi masalah kualitas air limbah khususnya parameter T$$ adalah
pemeliharaan dan pengerukan sedimen dan kolam. engan dilakukannya pengerukan ini
maka air limbah mempunyai kesempatan untuk mengendap sebelum mengalir ke
peraiaran umum& kemudian umur kolam %uga akan bertambah lama.
=) 3okasi penun%ang kegiatan
Beberapa lokasi penun%ang kegiatan seperti workshopoffice& poliklinik& laboratorium
maupun base camp%uga berpotensi menimbulkan pencemaran dari kegiatan yang
dihasilkan.
Berikut adalah dampak yang ditimbulkan serta pengelolaan yang dilakukan
Tabel ampak dan Pengelolaan egiatan di 3okasi Penun%ang
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
7/10
No Dampak Contoh Limbah Pengelolan
1 $ampah umum $isa makanan atau minumanmaupun sampah umum biasa
ikumpulkan dalam baksampah untuk selan%utnyadi timbun di TP*
3imbah kegiatan M
Pestisidab.
$ampah medis seperti bekassuntik atau alat'alat medislainnya
c. Cartridge printer * photocopd. Timah/baterai kering bekase. ?ilter bekas& ma%un
terkontaminasi hidrokarbon
ikumpulkan dalam kantonkhusus yang tertutup rapat&diberi label/simbol untukselan%utnya di musnahkandi nitncinerator.
6 Besi& ban bekas dansampah hidrokarbon
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
8/10
egiatan reklamasi yang telah dilakukan pada lahan bekas penambangan
maupun lokasi'lokasi timbunan tanah / batuan penutup meliputi :
1) Penimbunan (backfiling)& penataan lahan (re,contouring) dan penyebaran tanah pucuk
(topsoiling)
egiatan back fillingyang merupakan bagian dari kegiatan reklamasi selama tahun
21 telah dilakukan pada daerah bekas penambangan di blok barat sekitar 61, "a
terdiri dari $'!$& $'6& $'='11& $'1,& $'62& $',s4& $'2 dan 3'1!& di blok Timur pada $'9
seluas 1.15 "a. *rea tersebut sekaligus merupakan area untuk akti#itas penataan lahan
(recontouring) dan penyebaran tanah pucuk (top soiling). egiatan backfillingtersebut
masih terus berlangsung dan akan dilan%utkan hingga operasional penambangan
berakhir.
) Penghi%auan
ealisasi penghi%auan atau reegetasi pada daerah yang terbuka / terganggu
termasuk bekas penumpukan topsoil& di daerah blok barat sekitar 6=9., "a dan blok
timur sekitar !8.!5 "a& dengan %umlah bibit yang ditanam sebanyak !!!.18 pohon (,8
pohon / "a) yaitu :
a) 3ahan bekas tambang seluas !26.59 "a
b) aerah penimbunan tanah / batuan penutup seluas ,.5 "a
Telah dilakukan kegiatan penyisipan tanaman %enis lokal dari %enis meranti& kapur&
durian& kemiri& langsat& kelengkeng& gaharu& rambutan bayur dan ulin dengan %umlah total
bibit local yang ditanam sebanyak 1!!.=55 pohon pada daerah seluas 65 "a dengan
pola tanam 6 A 5.
!) Pembibitan
Pengembangan bibit untuk keperluan penghi%auan dilapangan tetap dilaksanakan
secara kontinyu dirumah pembibitan/nurser. Teknik pengembangan bibit dilakukan
secara generati# (melalui bi%i& anakan) dan pengembangan secara egetati# (melalui stek).
arena kebutuhan bibit yang cukup besar& maka pengembangannya lebih banyak
dilakukan secara generati#.
isamping lebih praktis dan mudah didapat& cara ini %uga dapat dilakukan dalam
%umlah yang banyak. umlah bibit yang sudah dikembangkan dirumah pembibitan dan
siap tanam adalah sebanyak 929.,!2 batang yang terdiri dari 12 spesies. enis
tanaman ini terdiri dari %enis lokal (%enis tanaman yang berasal dari sekitar areal tambang
atau pernah tumbuh sebelum dilakukan penambangan) 8= spesies %enis lokal dan 6!
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
9/10
spesies %enis non lokal (tanaman yang berasal dari luar daerah). iantara %enis non lokal
ada beberapa %enis buah'buahan yang diharapkan men%adi sumber makanan sat4a liar
nantinya. Beberapa hal yang perlu di%elaskan sehubungan dengan pencapaian target
reklamasi adalah sebagai berikut :
a) egiatan penyebaran tanah penutup lebih banyak diarahkan ke area lahan bekas
penambangan (backfilling dump)
b)
3uasan area penimbunan tanah penutup diluar tambang (out pit dump) dapat
diminimalisir.
eegetasi yang merupakan tahap akhir dari reklamasi dapat dilakukan secara maksimal
karena didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup.
6) Pemantauan reegetasi
a) Cangguan hama seperti ulat pengerat daun& batang dan akar tidak ditemukan demikian
%uga penyakit tanaman seperti busuk akar batang maupun gangguan #isik tanaman
secara keseluruhan sangat minim sekali. Damun masih ada ditemukan beberapa
tanaman yang diganggu oleh 0rang tan(Pigmoeus pigmoeus)& sehingga menyebabkan
kematian pada tanaman khusus untuk pohon akasia dan sengon laut. $ehingga tindakan
perbaikan maupun pencegahan dilakukan dengan mengganti %enis tanaman yang mati.
b) Tanaman merambat yang merupakan tanaman penutup (cover crop) cukup agresi#
sehingga harus dipotong secara berkala (minimal , bulan sekali)& %ika tidak akan
menghambat pertumbuhan tanaman pohon yang ada disekitarnya.
c) Tanaman parasite yang di%umpai adalah seperti alang'alang (mperata Clindrica) maupun
beberapa %enis tanaman teki'tekian yang tumbuh secara bergerombol dan menyebar
dibeberapa lokasi. Damun belum mempengaruhi pertumbuhan tanaman pokok secara
nyata (significant)& sehingga %uga belum memerlukan tindakan
pemberantsan/pencegahan.
d) ntuk tanaman olunteer atau yang tumbuh secara alami yang dapat meningkatkan
keragaman (diversit) yank kerapatan (densit) tanaman masih tetap didominasi
%enis %acaranga sp dan -rima oreintalis eanuclea sp(Merkubung)& ilena sp($impur)
dan uabanga mollucana.
e) Persentase tumbuh dari tanaman dapat dilaporkan cukup tinggi& dari !!!.18 pohon
yang ditanam& yang mati se%umlah !!.!1. dengan demikian persentase tumbuh tanaman
! bulan setelah ditanam adalah E =2-. Damun setiap bibit yang mati/tidak tumbuh telah
ditanama/disulam kembali sehingga totaF tanaman tidak berkurang.
-
7/24/2019 Kegiatan Pengelolaan lingkungan
10/10