kegiatan mengalokasi dana
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
![Page 1: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/1.jpg)
KEGIATAN MENGALOKASI DANA
A. Pengertian Pengalokasian Dana
Kegiatan bang yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam
bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dengan
istilah alokasi dana.
Alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan.
Kegiatan alokasi dana yang terpenting adalah alokasi dana dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit bagi bank berdasarkan prinsip konvensional
dan pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.
B. Pengertian Kredit dan Pembiayaan
Menurut Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bungan.
Sedangkan pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan konvensional
dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip syariah adalah terletak
pada keuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional
keuntungan diperoleh melalui bunga sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi
hasil berupa imbalan atau bagi hasil.
Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah benar-benar
dapat dipercaya, maka bank terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Analisis kredit
![Page 2: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/2.jpg)
mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang
diberikan serta factor-faktor lainnya
C. Unsur-Unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut:
A. Kepercayaan
Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang
atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu dimasa dating
B. Kesepakatan
Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara
si pemberi kredit dengan di penerima kredit
C. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
D. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak
tertagihnya/macet pemberian kredit.
E. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal
dengan bunga.
D. Tujuan dan Fungsi Kredit
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:
F. Mencari keuntungan
Bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut
terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
G. Membantu usaha nasabah
![Page 3: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/3.jpg)
Untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun
dana untuk modal kerja.
H. Membantu pemerintah
Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai
berikut:
Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.
Membuka kesempatan kerja.
Meningkatkan jumlah barang dan jasa.
Menghemat devisa Negara.
Meningkatkan devisa Negara.
Adapun disamping tujuan atas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi yaitu:
Untuk meningkatkan daya guna uang.
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna.
Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah
lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit
maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
I. Meningkatkan perdaran barang.
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke
wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah
lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
![Page 4: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/4.jpg)
J. Sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan
adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh
masyarakat.
K. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
Bagi si penerima kredit tertentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha,
apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.
L. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik, terutama dalam hal
meningkatkan pendapatan.
M. Untuk meningkatkan hubungan internasional.
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan
antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit.
E. Jenis-jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai
berikut:
1. Dilihat dari segi kegunaan
(i) Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun
proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
(ii) Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
(i) Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau
investasi.
![Page 5: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/5.jpg)
(ii) Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.
(iii) Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk oerdagangan, biasayany untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan
barang dagang tersebut.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
(i) Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahunatau
paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluaan modal
kerja.
(ii) Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
biasanya untuk investasi.
(iii) Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliaannya paling penjang.
4. Dilihat dari segi jaminan
(i) Kredit dengan jaminan
Kredit yang diiberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat
berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
(ii) Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu.
5. Dilihat dari segi sector usaha
![Page 6: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/6.jpg)
(i) Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sector
perkebunan atau pertanian rakyat.
(ii) Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya
peternakan ayan dan jangka panjang kambing atau sapi.
(iii) Kredit industry, kredit untuk membiayai industry kecil, menngah atau
besar.
(iv) Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya dalam
jangka panjang seperti tambang emas, minyak atau timah.
(v) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun
sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk
para mahasiswa.
(vi) Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti dokter, dosen
atau pengacara.
(vii) Kredit perumahan, yatu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan.
(viii) Dan sektor-sektor lainnya.
F. Jaminan Kredit
Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah
mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit
yang disalurkan. Sebaliknya dengan jaminan kredit relative lebih aman mengingat setiap
kredit macet akan dapat ditutupi oleh jaminan tersebut.
Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah
sebagai berikut:
1. Dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan
jaminan seperti:
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Mesin-mesin/peralatan
![Page 7: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/7.jpg)
Barang dagang
Tanaman/kebun/sawah
Dan lainnya
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-
surat yang dijadikan jaminan seperti:
Sertifikat saham
Sertifikat obligasi
Sertifikat tanah
Sertifikat deposito
Rekening tabungan yang dibekukan
Promes
Wesel
Dan surat tagihan lainnya
c. Jaminan orang
Jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet,
maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung
resikonya.
2. Tanpa jaminan
Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan
dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang
memang benar-benar bonafit dan professional sehingga kemungkinan kredit
tersebut macet sangat kecil.
G. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum fasilitas kredit diberikan, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang
diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian
kreddit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu dengan analisis 5 C dan 7 P.
![Page 8: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/8.jpg)
Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5 C kredit adalah sebagai berikut:
1. Character
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan
kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi.
2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang
dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan
kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporankeuangan (neraca
dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti segi likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.
4. Colleteral
Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
5. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing serta prospek
usaha dari sektor yang ia jalankan.
Kemudian metode analisis 7 P adalah sebagai berikut:
1. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari
maupun masa lalunya.
2. Party
![Page 9: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/9.jpg)
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan
tertentu berdasarkan modal,loyalitas serta karakternya.
3. Perpose
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit
yang diinginkan nasabah.
4. Prospect
Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau
tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
5. Payment
Ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan.
H. Aspek-asek Dalan Penilaian Kredit
Penilaian suatu kredit layak atau tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan
menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengn seluruh aspek yang ada dikenal dengan
nama studi kelayakan usaha.
Aspek-aspek yang dinilai antara lain aadalah:
1. Aspek Yuridis/Hukum
Surat izin usaha industri (SIUI) untuk sektor industri
Surat izin usaha perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan
Tanda daftar perusahaan (TDP)
![Page 10: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/10.jpg)
Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah
Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya.
2. Aspek Pemasaran
Pemasaran produknya minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang lalu
Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun yang
akan datang
Peta kekuatan pesaing yang ada
Prospek produk secaraa keseluruhan
3. Aspek Keuangan
Rasio keuangan
Payback period
Net present value (NPV)
Profitability indek (IP)
Internal rate of return (IRR)
Break even point (BEP)
4. Aspek Teknis/Operasi
Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti
kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, layout ruangan, dan mesin-
mesin yang termasuk jenis mesin yang digunakan.
5. Aspek Manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang
dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya.
Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan
pertimbangan lainnya.
6. Aspek Sosial Ekonomi
![Page 11: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/11.jpg)
Meningkatkan ekspor barang
Mengurangi pengangguran atau lainnya
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana
Membuka isolasi daerah tertentu
7. Aspek Amdal
Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut
disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran
lingkungan di sekitarnya. Penemaran itu antara lain adalah:
Tanah/darat menjadi gersang
Air, menjadi limbah berbaau busuk, berubah warna atau rasa
Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising dan panas.
I. Prosedur dalam Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antar pinjaman
perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau
dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif.
Prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut:
1. Pengajuan berkas-bekas
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Wawancara 1
4. On the spot
5. Wawancara 2
6. Keputusan kredit
7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
8. Realisasi kredit
9. Penyaluran/penarikan dana
J. Kualitas Kredit
![Page 12: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/12.jpg)
Hidup matinya suatu bank sangatlah dipengaruhi oleh jumlah kredit yang
disalurkan dalam suatu periode. Artinya, semakin banyak kredit yang disalurkan, semakin
besar pula perolehan laba dari bidang ini. Banyaknya kredit yang disalurkan juga harus
memerhatikan kualitas kredit tersebut. Artinya, semakin berkualitas kredit yang diberikan
atau memang layak untuk disalurkan, akan memperkecil resiko terhadap kemungkinan
kredit tersebut bermasalah.
Dalam melepas kreditnya agar berkualitas pihak perbankan perlu memperhatikan
dua unsur, yaitu:
1. Tingakat perolehan laba (return)
2. Tingkat risiko (risk)
Empat faktor tingkat perolehan laba bank agar dapat dikatakan memenuhi kriteria
ketentuan yang berlaku:
1. Tingkat Return On Assets (ROA)
2. Return On Equity (ROE)
3. Timing of Return (waktu perolehan laba)
4. Future Prospect (prospek ke depan/di masa yang akan datang)
Secara umum jenis-jenis yang mungkin atau bakal dihadapi meliputi:
1. Risiko lingkungan
2. Risiko manajemen
3. Risiko penyerahan
4. Risiko keuangan
Agar kredit disalurkan oleh suatu bank memiliki kualitas kredit yang baik, perlu
dilakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit, agar masing-masing fungsi dapat
bekerja secara baik dan memperkecil terjadinya penilaian yang tidak objektif dengan
berbagai sebab yang berpotensi terjadinya penyimpangan yang akhirnya akan
menyebabkan kredit yang disalurkan bermasalah.
Berikut ini pemisahan fungsi dalam organisasi kredit yaitu:
1. Pemasaran kredit
![Page 13: Kegiatan Mengalokasi Dana](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082710/55cf97dd550346d033941009/html5/thumbnails/13.jpg)
2. Analisis kredit
3. Taksasi jaminan
4. Adminnistrasi kredit
5. Audit kredit
Tujuannya pemisahan fungsi kredit ini tidak lain adalah agar pengelolaan suatu
permohonan kredit dapat diproses secara benar, lengkap, teliti daan sempurna sehingga
memiliki risiko rendah dan tidak menimbulkan masalah. Penilaian dimulai dari pertama
sekali permohonan kredit diajukan sampai dengan kredit berjalan dan berakhir.