kegiatan administrasi gudang terbaruu
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
-
i
KEGIATAN ADMINISTRASI GUDANG PADA
PT. CITRA RASA SELARAS MANDIRI
(KILLINEY KOPITIAM) JAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta
Oleh :
Asep Arief Kurniawan
110113020065
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA 2014
-
ii
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
-
iv
-
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelsaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku di Politeknik
LP3I Jakarta, bahwa setiap mahasiswa tingkat akhir di haruskan
menyusun dan memaparkan Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu
persyaratan penyelsaian pendidikan Politeknik LP3I Jakarta Program D3,
oleh karena itu, penulis melakukan pengamatan praktek kerja pada PT
Citra Rasa Selaras Mandiri. Kemudian menyusun hasil pengamatan
tersebut kedalam laporan TA inin di bawah bantuan pembimbing yaitu
Ismi Rahmanda, S.E.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong,mengarahkan dan
membantu penulis dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas
Akhir, khususnya kepada :
1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, SE., M.M.
2. Wakil Direktur I Bidang Akademik, Dra. Euis Winarti,. M.M.
3. Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Personalia, D. Purnomo,
M.M.
4. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Verus
Hadian, S.E., M.SM.
5. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Siswandi, S.E., M.M.
6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Ismi
7. Seluruh Dosen Politeknik LP3I Kramat yang mohon maaf tidak bsa
disebutkan satu persatu.
8. Seluruh Staff Politeknik LP3I Kramat yang mohon maaf tidak bisa
disebutkan satu persatu.
9. Kedua Orang tua penulis yang telah memberikan bantuan moril
maupun materil kepada penulis.
10. Nenek kandung yang tela memberikan bantuan moril maupun
materi beserta doa nya.
11. Owner PT Citra Rasa Selaras Mandiri, Bapak H, Muhammad
Wahyuni, S.H.
12. Manajer Operasional dan Keuangan PT. Citra Rasa Selaras
Mandiri, Ibu Henny Hena.
-
vi
13. Kepala Gudang PT. Citra Rasa Selaras Mandiri, Bapak Angga
Wicahya.
14. Seluruh rekan-rekan PT Citra Rasa Selaras Mandiri yang turut
membantu.
15. Seluruh teman-teman kelas Administrasi Perkantoran 2011-2014
Politeknik LP3I Kramat Raya yang selalu memberikan, saran,
motivasi beserta semangatnya.
16. Semua pihak yang telah membantu ataupun menuntun dalam
penyelsaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya. Khususnya Kepada Perusahaan yang terkait dan
mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta, Kampus Kramat.
Jakarta, 14 Juni 2014
Asep Arief Kurniawan
Penulis
,
-
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
PENGESAHAN NASKAH ............................................................... ii
PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iii
SURAT KETERANGAN OBESERVASI .......................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Alasan Pemilihan Objek ....................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................ 4
1.3.1 Tujuan Penulisan ........................................................ 4
1.3.2 Manfaat Penulisan ...................................................... 5
1.4 Identifikasi Masalah ............................................................. 6
1.5 Batasan Masalah ................................................................. 6
1.6 Metodologi Penulisan .......................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan ......................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kegiatan ............................................................. 8
-
viii
2.2 Pengertian Administrasi ....................................................... 7
2.3 Penerimaan,Penyimpanan dan Pengiriman barang ............. 12
2.3.1 Penerimaan Barang ............................................. 13
2.3.2 Penyimpanan Barang ........................................... 15
2.3.3 Pengiriman Barang .............................................. 17
2.4 Manajemen Pergudangan .................................................... 18
2.4.1 Gudang dan Pergudangan ................................... 19
2.4.2 Gudang Penyimpanan .......................................... 20
2.5 Pengertian Gudang .............................................................. 21
2.6 Cara Penggudangan ............................................................ 22
2.7 Operasi-Operasi Gudang ..................................................... 25
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan .............................................. 28
3.2 Visi dan Misi ....................................................................... 29
3.2.1 Visi Perusahaan .................................................. 29
3.2.2 Misi Perusahaan .................................................. 29
3.3 Aspek Kegiatan Usaha ....................................................... 29
3.4 Struktur Organisasi............................................................. 31
3.1 Deskripsi Kerja ................................................................... 32
BAB IV
4.1 Kegiatan Administrasi Gudang Pada PT. Citra Rasa Selaras
Mandiri ................................................................................ 34
4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang ...................... 36
4.1.2 Pemeliharaan Penerimaan Barang .................... 37
4.1.3 Pengeluaran, Penerimaan Barang ..................... 38
4.1.4 Pelaksanaan (stock Opname) ........................... 40
4.2 Kendala Yang dihadapi PT. Citra Rasa Selaras Mandiri ... 43
-
ix
4.3 Solusi atas kendala yang dihadapi PT Citra Rasa Selaras
Mandiri .............................................................................. 43
BAB V
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 46
5.2 Saran ................................................................................. 47
-
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Harga
Tabel 4.2. Laporan Pengeluaran Barang Berdasarkan (qty)
Tabel 4.3. Laporan Perhitungan Stock Opname
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Citra Rasa Selaras Mandiri
Gambar 4.1. Flowchart Alur Penerimaan Barang Pada PT Citra Rasa
Selaras Mandiri
-
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Laporan Barang Masuk Berdasarkan Harga
Lampiran 2 Form Laporan Barang Keluar Berdasarkan (qty)
Lampiran 3 Form Laporan Keluar Barang Berdasarkan Harga
Lampiran 4 Form Laporan Kerusakan Barang
Lampiran 5 Purchase Order (PO) Sukanda Djaya
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh
seseorang atau sekelompok orang dan juga suatu badan yang
kegiatannya ialah melakukan produksi atau distribusi guna
memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Pada era globalisasi ini
pertumbuhan dan perkembangan ilmu teknologi yang begitu pesat
akan sangat berpengaruh pada dunia usaha.
Persaingan antara perusahaan sejenis maupun yang tidak sejenis
menyebabkan pihak manajemen berusaha untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya. Oleh karena itu, pihak
manajemen dituntut untuk bersikap lebih professional dalam
melaksanakan tugasnya dengan mengambil keputusan yang tepat.
Setiap organisasi baik yang berorientasi pada keuntungan maupu
tidak, dapat di pastikan organisasi mempunyai satu unit khusus yang
bertugas dalam bidang administrasi. Dengan kata lain setiap
organisasi pasti memerlukan suatu unit yang mengelola segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi yang pada
akhirnya akan berhubungan dengan kegiatan pengarsipan, jadi
kegiatan administrasi pada dasarnya adalah menghasilkan,
mengelola, dan menyimpan berbagai surat laporan, formulir dan
sebagainya ( Agus Sugiarto 2009:2 ).
Gerak memindahkan barang ialah persoalan teknik, bukan persoalan
administratif. Sebagai gambaran disini akan dikemukakan secara
umum, bahwa perbedaan antara administrator dan teknikus adalah,
bahwa administrator melihat barang dari segi jumlah persediaan
-
2
penambahan dan pengurangan yang tercantum dalam kertas
maupun dokumen tertentu. Sedangkan teknikus melihat barang dan
arus barang dari segi sifat fisiknya seperti jenis barang, muat barang,
berat barang dan sebagainya. Administrator akan mencari
penghematan dari segi tata usaha, sedangkan teknikus akan
mencari dari segi fisik yang ada. Sudah tentu kedua pekerjaan
tersebut harus diperhatikan, tetapi barang itu sendiri harus menjadi
perioritas utama demi terjadinya keutuhan terhadap barang tersebut,
dan catatannya pun hanya merupakan cerminan dari apa yang telah
terjadi di dalam gudang.
Dalam suatu perusahaan, gudang merupakan tempat yang sangat
penting bagi aliran barang dalam perusahaan, selain itu, gudang
merupakan tempat penampungan sementara barang yang akan di
kirim atau barang yang baru datang. Gudang mempunyai peranan
penting guna mendukung keberhasilan perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Untuk mengolah input menjadi output diperlukan adanya kegiatan
operasional pergudangan, meningkatkan tertib administrasi,
pengawasan yang baik, dan diperlukan suatu sitem yang mendukung
seluruh aspek yang berhubungan dengan proses yang terjadi di
gudang, oleh karena itu proses administrasi terhadap gudang
sangat di butuhkan.
Administrasi Pergudangan adalah suatu sistem pencatatan dan
pengendalian aliran barang dalam perusahaan khususnya di bagian
gudang, selain itu gudang merupakan tempat penampungan barang
yang akan dikirim maupun barang yang datang. Dan gudang
mempunyai peranan penting bagi sebuah perusahaan khusunya di
perusahaan dagang maupun jasa, pengawasan di perlukan untuk
untuk menciptakan keamanan terhadap persediaan barang dagang
-
3
untuk menghasilkan barang yang fresh, utuh dan tanpa cacat dari
segi apapun. Resiko yang mungkin di timbulkan, dapat berupa resiko
fisik atau resiko keuangan. Misalnya dari segi fisik yaitu, apabila
terjadi kelalaian terhadap persediaan yang ada di gudang karena
kurangnya pengawasan dan terjadinya kerusakan terhadap barang,
yang akan mengakibatkan barang tersebut tidak layak jual, dan dari
segi keuangan yaitu, apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan
yang mengakibatkan kerugian perusahaan pada hal pencatatan
keuangan.
Dalam perusahaan ini ditemukan adanya kelalaian dalam hal
persediaan dan pencatatan barang, hal ini mejadi faktor dari
penelitian ini bagaimana peng- administrasian barang sangat di
butuhkan guna menghindari ke salah pahaman antara pihak
pengirim barang, penerima barang dan pihak terkait lainnya. Laporan
administrasi gudang ini masih menggunakan metode atau cara
manual dengan cara menuliskan data barang masuk dan barang
keluar hanya dalam file kertas saja, dalam proses penginputan
datanya pun masih sederhana yaitu pada saat penginputan data
barang diinput satu persatu dan proses penyimpanan data barang
disimpan pada file yang berbeda. Masalah inilah yang menyebabkan
terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga masih kurang
efektif efisien dalam prosesnya.
PT. Citra Rasa Selaras Mandiri yang menaungi KILLINEY
KOPITIAM merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak
di industri frenchies, yang memadukan minuman kopi dengan
makanan yang lainnya, barang dari gudang tersebut kemudian di
kirim ke outlet-outlet sesuai dengan permintaan yang telah di
tentukan, untuk di jadikan sebuah hidangan yang khas.
-
4
Berdasarkan hal-hal sudah tercantum di atas, maka penulis merasa
tertarik untuk meneliti tentang hal tersebut guna mengembangkan
sistem pengawasan yang dilakukan oleh PT. Citra Rasa Selaras
Mandiri serta dapat mempelajari lebih lanjut bagaimana perusahaan
tersebut menjalankan usahanya, begitu juga dengan kendala dan
keuntungan yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk itu penulis
menentukan judul Tugas Akhir (TA) Kegiatan Administrasi
Gudang Pada PT. Citra Rasa Selaras Mandir (Killiney Kopitiam)
Jakarta
1.2 Alasan Pemilihan Objek
Selain berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah di
kemukakan di atas, alasan yang paling utama dalam objek penelitian
ini ialah penulis ingin mengetahui sejauh manakah kegiatan
administrasi gudang yan dijalankan oleh PT. Citra Rasa Selaras
Mandiri (Killiney Kopitiam)
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun penelitian yang diwujudkan dalam Tugas akhir (TA) ini
mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses administrasi yang meliputi
penerimaan dan pengeluaran barang, serta kegiatan
administrasi gudang yang dijalankan oleh PT. Citra Rasa
Selaras Mandiri.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi
dalam kegiatan administrasi gudang Killiney pada PT. Citra
Rasa Selaras Mandiri.
-
5
3. Untuk mengetahui solusi apa sajakah yang di lakukan untuk
menyelsaikan kendala-kendala yang terjadi pada
administrasi gudang PT. Citra Rasa Selaras Mandiri.
1.3.2 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan TA ini dapat memberikan
kontribusi berbagai pihak antara lain
1. Bagi penulis
Penelitian dalam proposal tugas akhir (TA) ini bisa dijadikan
masukan yang tepat, untuk mengembangkan dan
menambah wawasan pengetahuan praktek tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan administrasi terhadap
gudang.
2. Bagi Pembaca dan Dunia Pendidikan.
Untuk menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi maupun acuan penelitian bagi penulis dan
dapat memberikan informasi bagi peneliti lainnya yang
berhubungan dengan Tugas Akhir (TA) ini.
3. Bagi PT. Citra Rasa Selaras Mandiri. (KILLINEY)
Dapat menjadikan masukan yang dapat di pertimbangkan
oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri khususnya mengenai
kegiatan administrasi terhadap barang yang tersedia di
gudang yang ada, agar pengelolaan yang di lakukan lebih
efektif dari sebelumnya.
-
6
1.4 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada, maka penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan administrasi gudang Killiney yang di
gunakan oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri ?
2. Kendala-kendala apa sajakah yang terjadi dalam kegiatan
administrasi tersebut ?
3. Solusi-solusi apa saja yang di lakukan untuk menyeksaikan
kendala-kendala yang terjadi dalam kegiatan administrasi
Killiney yang di gunakan oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri
?
1.5 Batasan Masalah
Dalam kajian ini penulis hanya membatasi pada masalah tentang
kegiatan administrasi gudang yang dijalankan oleh PT. Citra Rasa
Selaras Mandiri, hal ini dikarenakan penulis melakukan observasi
hanya pada proses administrasi gudang.
1.6 Metodologi Penulisan
Dalam pembuatan Tugas Akhir (TA) ini, penulis membutuhkan
informasi langsung dan data-data yang berhubungan dengan kajian
yang ada, yang bersumber dari :
1. Studi lapangan (field research)
Yaitu penelitian dengan cara mandatangi langsung ke
perusahaan yang menjadi objek kajian. Supaya menghasilkan
informasi yang nyata terhadap penelitian yang berlangsung.
2. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan yaitu penulis mengumpulkan data dengan sistem
pengawasan barang gudang yang di gunakan.
-
7
3. Wawancara
Wawancara yaitu proses tanya jawab penelitian yang
berlangsung secara lisan kepada bagian-bagian yang di teliti.
4. Studi pustaka(Library Research)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
berbagai bentuk bahan-bahan tertulis, seperti buku-buku yang
berkaitan ataupun ebook(electronicbook) yang berarti buku
elektronik yang ada di internet yang berkaitan dengan cara
ataupun kegiatan administrasi gudang sebagai bahan
penunjang penelitian.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Tugas Ahir (TA) ini, baik pembahas maupun
penganalisanya diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang
masalah, alasan pemilihan objek, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, metodologi penulisan dan
sistimatika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan berbagai referensi
atau data melalui peninjauan pada pustaka yang
mendukung kajian atau analisis yang disampaikan
oleh penulis.
-
8
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini di bahas menguraikan mengenai sejarah
singkat perusahaan, lokasi, visi dan misi perusahaan,
bidang usaha, struktur organisasi, aspek kegiatan
usaha, deskripsi kerja.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis melakukan penelitian atau
analisis terhadap materi yang penulis angkat sesuai
dengan judul yang disajikan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini penulis membuat kesimpulan terhadap
hasil penelitian yang dilakukan, serta saran yang
berguna sebagai masukan bagi perusahaan untuk
mengembangkan kegiatannya tersebut.
-
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kegiatan
Menurut Indrawan WS (2009;342) dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia dinyatakan bahwa definisi kegiatan yaitu aktifitas,
tindakan yang di lakukan dengan sungguh-sungguh.
Menurut W.J.S Poerwadinata (2011;254) dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa definisi kegiatan yaitu
kekuatan dan ketangkasan (dalam berusaha), keaktifan, usaha
yang giat.
2.2 Pengertian Administrasi
Secara garis besar, administrasi dapat diartikan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Hal ini karena pada masanya
administrasi dikenakan pada pekerjaan yang berkaitan dengan
pengabdian dalam tugas penyelenggara pemerintahan. Kemudian
berkembang ke berbagai aktivitas organisasi lain, perusahaan dan
lembaga lain.
Administrasi juga dapat diartikan sebagai pelayanan terhadap
semua kebutuhan institutional dengan cara yang efektif dan efisien.
Administrasi merupakan salah satu komponen dari sistem yang
subsistemnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Selain itu
administrasi merupakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untu mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Denga kata lain, administrasi adalah keseluruhan proses
penyelengaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih atau
usahan bersama untuk menjalankan semua sumber (personal
-
9
maupun material) secara efektif, efisien, dan rasional untuk
menunjang tercapainya tujuan.
Dalam administrasi diperbincangkan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi. Jika yang dimaksud adalah bidang
usaha maka administrasi membahas semua aspek formal dan
materil yang berpengaruh terhadap kemajuan usahanya tersebut.
Dalam pengertian luas administrasi dapat dilihat dari tiga sudut,
hingga mencakup tiga pengertian, yaitu dari sudut proses, fungsi,
dan kelembagaan
1. Administrasi secara proses adalah keseluruhan proses
pemikiran, pengaturan, penentuan tujuan hingga
pelaksanaan kerja. Sehingga tujuan yang dimaksud bisa
tercapai
2. Administrasi secara fungsi merupakan keseluruhan aktivitas
yang secara sadar dilakukan oleh setiap orang atau
sekelompok orang yang berfungsi sebagai administrator atau
pemimpin. Dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai
macam tugas kerja yang telah ditetapkan.
3. Adminitrasi dalam arti Institutionil, yang mana administrasi
dimaksudkan sebagai keseluruhan kelompok/orang yang
secara bersama menjalankan proses kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama.
4. Dari sudut kelembagaan, ilmu administrasi mempelajari
orang-orang yang bertindak sebagai administrator, baik
secara perseorangan maupun kelompok yang menjalankan
kegiatan administratif.
Pengertian administrasi dapat di bedakan menjadi dua pengertian
yaitu :
a. Administrasi dalam arti sempit. Menurut Soewarno
Handayaningrat (1988) dalam H. Rahmat (2013:2) mengatakan
-
10
Administrasi secara sempit berasal dari kata Administratie
(bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan catat-mencatat, surat-
menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan
sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi dalam arti
sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi
kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan
pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan
untuk menyediakan informasi serta mempermudah
memperoleh informasi jika dibutuhkan.
b. Administrasi dalam arti luas. Menurut The Liang Gien (1980)
dalam H. Rahmat di bukunya yang berjudul Filsafat
Administrasi (2013:4) mengatakan
Administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya
semua mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya
kegiatan tertentu, adanya manusia yang melakukan kerjasama
serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.1 Unsur-unsur Administrasi
Dalam proses operasional administratif terdapat sejumlah
unsur yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, apabila
salah satunya tidak ada kegiatan administrasi akan pincang.
Unsur-unsur tersebut ialah sebagai berikut.
1. Organisasi, yaitu sebagai wadah bagi segenap kegiatan
usaha kerja sama
-
11
2. Manajemen, yaitu kegiatan menggerakan sekelompok
orang dan mengerahkan fasilitas kerja. Dalam hubungan
ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Pembuatan keputusan.
c. Pembimbingan.
d. Pengoorganisasian.
e. Pengawasan (control)
f. Penyempurnaan dan perbaikan tata struktur dan tata
kerja
3. Komunikasi, yaitu penyampaian berita dan pemindahan
sebuah pikiran dari seseorang kepada yang lain dalam
rangka terwujudnya kerja sama.
4. Kepegawaian, yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai
atau karyawan yang diperlukan.
5. Keuangan, pengelolaan berbagai mecam segi pembiyaan
dan pertanggung- jawaban keuangan.
6. Perbekalan, yaitu perencanaan, pengadaan, dan
pengaturan pemakaian barang-barang keperluan kerja.
7. Tata usaha, yaitu penghimpunan, pencatatan,
pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan berbagai
keterangan yang diperlukan.
8. Hubungan masyarakat, yaitu perwujudan hubungan yang
baik dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap
usaha kerja sama.
Pelaksanaan administrasi adalah memenfaatkan semua sumber,
tenaga dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Administrasi di
operasikan dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana
yang seirama dengan keadaan kemampuan lembaga maupun
-
12
perusahaan, artinya hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi dapat
dicapai secara baik.
Hal-hal yang harus diadministrasikan adalah semua sasaran serta
objek atau tugas dan fungsi administrasi lainnya.
Fungsi administrasi yang keberadaannya sangat penting, yaitu
sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan yang telah di tetapkan.
2. Menghidupkan organisasi.
3. Memperkuat kedudukan organisasi.
4. Cara pengolahan berbagai input untuk menghasilkan output
tertentu;
5. Pola dan proses kerja sama dalam mencapai tujuan.
6. Ilmu kemampuan ataupun skill.
Agar prinsip yang ditentukan terlaksana dengan baik, semua objek
administrasi harus di organisasikan dengan baik, sehingga
penerapan prinsip efisiensi relevan dengan tujuannya. Seluruh
kegiatan administrasi difokuskan pada pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Pada umunmnya pelaksanaan
administrasi bertujuan sebagai berikut:
1. Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi.
2. Terwujudnya efisiensi efektivitas pelaksanaan administrasi.
3. Terlaksananya administrasi berkelanjutan.
4. Efektivitas produksi.
5. Kemampuan menyesuaikan diri.
6. Kepuasan kerja.
2.3 Penerimaan Barang, Penyimpanan dan Pengiriman Barang
Bagian ini merupakan garis besar yang terjadi dalam gudang dan
alurnya pun setiap saat bisa berubah tergandung perusahaan
ataupun manajemen gudang yang mengatur nya. Berikut alur
Gudang secara garis besar :
-
13
2.3.1 Penerimaan Barang
Penerimaan Barang adalah menerima fisik barang
dari pemasok, distributor, ataupun supplier yang di
sesuaikan dengan dokumen pemesanan dan
pengiriman dalam kondisi yang sesuai dengan
persyaratan penanganan barangnya.
Adapun Prosedur penerimaan barang sebagai berikut
:
1. Menerima barang dari pengirim barang.
2. Mencocokan barang yang di terima dengan arsip
order pembelian.
3. Memeriksa kondisi fisik barang.
4. Menghitung kuantitas dan menginput data
penerimaan ke komputer.
Penting untuk dipahami segala sesuatu yang
berkaitan dengan penerimaan barang, dan penting
pula memberikan intruksi yang jelas kepada karyawan
yang menangani penerimaan barang tersebut. Hal ini
sering diabaikan, dan dapat mengakibatkan kerugian
yang cukup besar.
Tanggung jawab atas pekerjaan, harus senantiasa
ditekankan kepada mereka yakni jangan sampai
menanda-tangani barang yang belum diperiksa
terdahulu. Kita harus memeriksa barang dahulu dan
membuat catatan mengenai kerusakan atau
kekurangan pada buku catatan lalu bila semuanya
sudah sesuai kita membubuhkan tanda tangan di
surat jalan tersebut.
-
14
a. Pemasok dan Pengangkut
Terdapat perbedaan antara pengiriman yang
dilakukan oleh pemasok sendiri, dengan
pengiriman yang dilakukan oleh pengangku
ataupun agen lainnya.
Apabila perusahaan pengangkutan atau agen
pengiriman barang, maka kita harus mengecek
barang tersebut dengan teliti apakah pemasok
dan barang nya sudah sesuai dengan data yang
ada. Jika terjadi kesalahan dalam pengirimannya
maka kita harus memberitahu kedua pihak yaitu
pemasok dan pengangkut barang tersebut,
mengapa ada kesalahan dalam pengiriman barag.
Biasanya pihak pemasok dan pengangkut barang,
akan menetapkan sendiri besarnya ganti rugi
berdasarkan petunjuk dari pelanggan, dengan
mempercayai informasi yang diterimanya.
Apabila pemasok itu mengirimkan barang dengan
kendaraannya sendiri, biasanya ia mengharapkan
agar kita menanda-tangani surat tanda terima
dengan dengan catatan-catatan yang
diberitahukan dan menunjukan barang-barang
yang ada di surat pengiriman barang yang ia
sediakan.
Berikut beberapa perbedaan pengiriman oleh
pengangkut.angkut
1. Surat pengiriman tidak selalu dikirim oleh
pensuplai, tetapi dapat:
a. Disertakan dengan barang.
b. Dikirim lewat wesel pos.
-
15
2. Diadakan peraturan untuk menuntut ganti rugi
atas kerusakan, kekurangan, atau kehilangan
barang.
3. Ada tiga pihak yang terlibat dalam tuntutan
ganti rugi, pemasok, penerima, dan
pengangkut.
4. Pengangkut sendiri adalah pelanggan dari
pemasok, dan berkepentingan untuk mencoba
melimpahkan tanggung jawabnya kepada
penerima barang.
b. Pengiriman oleh pemasok
1. Surat pengiriman biasanya disertakan dengan
barang.
2. Jika terjadi kerusakan, kehiangan, ataupun
kekurangan barang, dapat berhubungan
langsung dengan pemasok, sehingga
penyelsaian tuntutannya lebih mudah.
3. Biasanya pemasok akan berusaha memasok
pelanggannya sendiri. Oleh karena itu ia akan
berusaha keras, agar penerima barang merasa
puas, kerjasama lebih baik dapat diharapkan.
4. Tuntutan ganti rugi seringkali dapat dilakukan
melalui telepon, penyelsaiannya pun dapat
dilakukan lebih cepat.
2.3.2 Penyimpanan Barang
Penyimpanan barang adalah menempatkan barang
dalam kondisi tunggu untuk order/dipersiapkan untuk
-
16
proses selanjutnya, penyimpanan dilakukan sesuai
dengan karakteristik barang.
Laporan penerimaan barang adalah sebuah dokumen
yag berisi tentang informasi rincian barang yang
diterima, yang mencakup tanggal terima barang,
nama pengirim barang, nama pemasok, dan nomor
order pembelian.
Tujuan utama diselengarakan fungsi penerimaan dan
penyimpanan barang adalah untuk memverikfikasi
barang yang diterima dari pemasok dan melindungi
barang tersebut dari kehilangan,kerusakan dan
pencurian.
Berikut ini ancaman-ancaman dan prosedur
pengendalian yang berhubungan dengan penerimaan
dan penyimpanan.
1. Penerimaan barang yang tidak dipesan
Penerimaan barang yang tidak dipesan
menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan
biaya yang berkaitan dengan penyimpanan dan
pengembalian barang ke pemasok.
2. Kesalahan dalam perhitungan yang di terima
Perhitungan barang yang diterima secara akurat
merupakan faktor penting dalam
menyelenggarakan catatan persediaan barang
yang akurat.
3. Pencurian barang
Kehilangan dapat diatasi dengan menerapkan
strategi-strategi pengendalian sebagai berikut.
- Barang harus disimpan dalam lokasi yang
aman dan akses ke-lokasi tersebut dibatasi
-
17
- Seluruh pengiriman antar bagian dalam
perusahaan harus didokumentasikan.
- Memisahkan barang sesuai dengan ukurannya
masing-masing.
- Memasang CCTV pada ruangan gudang.
- Memasang alarm.
2.3.3 Pengiriman Barang
Pengiriman barang ialah mempersiapkan
pengiriman fisik barang dari gudang ke tempat
yang telah ditentukan, dan disesuaikan dengan
dokumen pemesanan serta pengiriman dalam
kondisi yang sesuai dengan persyaratan
penanganan pengiriman barang
Metode pengiriman yang digunakan bagian
pengiriman barang, membutuhkan informasi yang
akurat tentang jenis barang apa yang dikirim dan
kemana barang tersebut akan dikirimkan. Informasi
ini disampaikan melalui dokumen yang diterima dari
bagian order penjualan dan gudang. Adapun arus
menyiapkan arus dokumen pengiriman barang
sebagai berikut:
1. Departemen ini pertama-tama menerima
tembusan order penjualan, kemudian diarsipkan
sesuai nomor urut. Selanjutnya departemen ini
menerima tiket pengambilan barang bersama
dengan barangnya dari gudang.
2. Departemen ini akan menghitung barang dan
membandingkan hasil perhitungan fisik dengan
-
18
kuantitas yang tertulis dalam tiket pengambilan
barang.
3. Petugas pengiriman menghitung barang yang
diterima dari gudang, data tentang nomor order
penjualan, kode barang dan kuantitas barang di
input ke komputer .dengan menggunaka sharing
data sehingga data di administrasi gudang bisa
diketahui oleh bagian adminnyan untuk
menjamin bahwa data pengiriman sesuai, valid,
akurat dan lengkap.
4. Bagian pengolahan data, setelah menerima data
pengiriman, lalu menjalankan pembuatan dan
pencetakan dokumen pengiriman, dengan
menggunakan file induk persediaan dan file
pengiriman, prosedur ini akan memastikan data
kuantitas dalam data induk persediaan, setelah
proses tersebut pengirim barang akan menerima
surat muat. Surat muat adalah dokumen yang
berisi kontrak resmi dari pemasok dan pemesan
barang yang menetapkan tanggung jawab
terhadap barang yang dikirimkan. dokumen ini
mengidentifikasi perusahaan pengangkut,
sumber, tujuan, dan berbagai intruksi pengiriman
dan menunjukan pada siapa (pemasok,atau
pelanggan) yang harus membayar biaya
pengiriman.
2.4 Manajemen pergudangan
Menurut John Warman di bukunya yang berjudul MANAJEMEN
PERGUDANGAN (2012)
-
19
2.4.1 Gudang dan Pergudangan
GUDANG (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan
untuk menyimpan barang dagangan. PENGGUDANGAN
(kata kerja) ialah kegiatan menyimpan dalam gudang. Dalam
artian yang lebih luas, bermaksud membahas pemindahan
serta penanganan bahan dan barang jadi. Selama dalam
perjalanan, bahan dan barang itu akan berhenti untuk
sesuatu maksud, tetapi akibat dari berhentinya bahan dan
barang ini harus diperiksa. Akan menanyakan apakah
barang itu perlu berhenti, apakah perlu berhenti begitu
sering, apakah kecepatannya arus barang dapat
ditingkatkan, dan apakah sistem penggerakannya dapat
diperbaiki.
Memindahkan barang dari suatu tempat, berhenti ditempat
lain kemudian berpindah lagi adalah persoalan yang umum
terjadi sebagai akibat dari adanya kebutuhan.
Karena itu harus meninjaunya dari segi berikut :
1. Karakteristik barang tersebut (apakah padat,cair,gas,
atau apakah lunak, mudah busuk, keras, berat, nilainya
tinggi atau rendah, atau hubungan antara lain itu dengan
berat jenisnya), dan korelasi di antara sifat-sifat tersebut.
2. Sumber dari mana barang tersebut diterima, dan
bagaimana mengirimnya.
3. Apa yang terjadi atas barang itu di dalam gudang atau
tempat dimana barang itu berhenti.
4. Tujuan terakhir barang itu, siapa yang mebutuhkannya
dan untuk apa keperluannya.
-
20
2.4.2 Gudang Penyimpanan
Faktor yang pengaruhnya sangat besar terhadap
penanganan barang ialah letak dan desain gudang dimana
barang itu disimpan. Berikut adalah berbagai tempat
penyimpanan dimana kebutuhan yang sama dapat dipenuhi,
dan dengn demikian terjadi pula proses yang sama,
sekalipun terdapat perbedaan dalam cara.
Ada beberapa gudang termasuk fungsinya antara lain :
1. Gudang operasional : adalah dimana bahan baku
disimpan. Di sini dapat pula disimpan barang setengah
jadi, barang-barang tersebut disiapkan untuk diserap
oleh proses produksi.
2. Gudang perlengkapan : dapat berupa ruangan
tambahan yang diletakan dekat dengan ruang produksi
untuk menyediakan perkakas kerja, barang lainnya
yang diperlukan oleh proses produksi, tetapi tidak
ditemukan kembali di dalam produksi akhir. Barang-
barang itu disimpan untuk di gunakan, sesudah itu
dikembalikan lagi ke gudang.
3. Gudang pemberangkatan : merupakan ruang
penyimpanan dari bagian pengirimann dimana barang-
barang itu disimpan sebelum keberangkatan dari
gudang. Dapat juga disebut gudang hasil jadi
4. Gudang musiman : dalam industri tertentu terkadang
diperlukan sediaan barang yang harus disimpan dalam
jumlah banyak, sehingga harus menyewa ruangan.
-
21
2.5 Pengertian Gudang
Eko Hadi Wiyono (Kamus Lengkap bahasa Indonesia:245) :
Gudang adalah ruang yang digunakan sebagai tempat menyimpan
barang
Manajemen Inventory, 2009 oleh Sofian Nur : Gudang ialah lokasi
penyimpanan barang-barang dagangan baik secara fisik ataupun
virtual, yang fungsi utamanya ialah menyimpan sisa kuantitas stok
barang yang terjadi akibat proses transaksi penjualan, retur,
pembelian dan lain-lain.
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang
meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian,
pengendalian, dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan
peralatan penanggulangan bencana agar kualitas dan kuantitas
terjamin (BNPB, 2009)
wilkpedia.org : Pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk
produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentan waktu
tertentu yang kemudian di distribusikan ke lokasi yang dituju
berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi dalam
pengelolaan pergudangan adalah akurasi pergerakan barang dan
menghitung rentan waktu barang yang di simpan. Di butuhkan
kontrol aktifitas pergerakan barang dan dokumen untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan gudang agar jumlah dan
rentan waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai
perencanaan
Gudang dapat didefinisikan sebagai tempat yang dipersiapkan
untuk menyimpan barang yang akan digunakan dalam produksi
sampai barang diminta sesuai dengan jadwal. Selain itu gudang
-
22
juga dapat digunakan sebagai sarana tempat jual beli (pasar) hasil
produksi. Sejak dulu, gudang berfungsi sebagai buffer atau
penyeimbang dan untuk menentukan langkah selanjutnya suatu
perusahaan. Apakah perusahaan akan menggunakan gudang
untuk komersial atau lebih baik digunakan sendiri.
Pada umumnya gudang perusahaan berada dalam ruangan pada
satu gudang, namun sekarang lapangan terbuka juga dapat
dijadikan gudang tergantung dengan barang apa yang akan
diletakan atau disimpan di lapangan tersebut . berikut sebagian dari
macam-macam gudang menurut karakteristik material yang
disimpan yaitu :
1. Penyimpanan produksi jadi
Gudang ini disebut pula gudang dengan fungsi menyimpan
produk-produk yang telah jadi atau telah selsai dikerjakan.
Didalam penggudangan ini ada produk yang tahan lama dan
sebaliknya. Dan bentuk gudang ini tergantung pada variasi
yang berbeda-beda, seperti lingkaran,persegi dan lain-lain.
2.6 Cara Penggudangan
Wilkpedia.org Mengelola sistem stock barang dalam gudang dan
memperlakukannya secara baik dan tepat sebenarnya bukanlah hal
yang sulit, jika kita memahami bagaimana cara manajemen yang.
Penting bagi setiap perusahaan memahami hal ini jika bisnis yang
dikelola mengharuskan adanya stock atas barang dagangan.
Kesalahan dalam mengelola stock barang bisa mengakibatkan
kerugian yang tidak sedikit, apalagi stock yang dibuat merupakan
-
23
produk atau bahan yang bernilai tinggi. Agar dapat menjaga kondisi
stock barang digudang baik dalam keamanan dan kontrol
perputarannya sangatlah dibutuhkan sebuah sistem yang tepat dan
sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.
Pengertian sistem sendiri ialah serangkaian kumpulan interaksi dari
suatu sub sistem, dan manajemen adalah ilmu mengelola sumber
daya yang ada. Semuanya saling berakitan dalam berjalannya
suatu proses. Pengertian gudang adalah tempat penyimpan barang
sementara,
secara keseluruhan, sistem manajemen gudang ialah sebuah
prosedur dan cara pengelolaan dari aktifitas yang saling berkaitan
dalam operasional perusahaan untuk menyimpan barang barang
sementara. Dimulai dari pemasok (supplierr), handling barang,
pengiriman barang, serta pencatatan stock barang yang terbaru.
Berikut aktifitas keseluruhan gudang secara sederhana.
1. Administrasi, merupakan proses pencatatan penerima dan
pengeluaran barang secara tertulis, pengendalian
dokumen, sampai dengan pelaporan stock barang.
2. Penerimaan barang, prosedur tata cara bagaimana barang
masuk kedalam gudang karena adanya proses pembelian
barang dagangan terlebih dahulu.
3. Penyimpanan barang, merupakan sistem pengelolaan
dang pengendalian agar barang bisa terus dalam kondisi
baik. Pengaturan dan sistem penyimpanan mulai dari
barang masuk hingga keluar memastikan tetap dalam
kondisi baik dan aman.
4. Pengeluaran barang, meliputi sistem tata cara pengiriman
dan prosedur keluarnya stock barang dari gudang karena
adanya penjualan/permintaan terhadap pelanggan.
-
24
5. Kelengkapan tekhnik dan alat-alat pengecekan yang ada
untuk mengamati, menilai, dan menyesuaikan barang yang
ada di gudang.
Pengawasan juga digunakan dalam situasi-situasi non organisasi,
namun setiap cara yang dilakukan dalam hal tersebut mempunyai
beberapa komponen di dalamnya seperti alat pengamatan yang
mendeteksi atau mengamati dan menggambarkan kegiatan-
kegiatan ataupun kejadian kejadian yang terjadi dalam gudang
tersebut. Jika sebuah bisnis masih dalam skala operasional kecil
hingga menengah bisa saja pengawasan langsung dilakukan oleh
pemilik usaha, namun jika dalam skala besar tentu saja
pengawasan harus bisa dipercayakan kepada sorang pegawai
yang memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam posisi manager
gudang atau seorang supervisor. Seorang kepala bagian
khususnya kepala gudang diharuskan menguasai SOP
pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan
umumnya :
Pengendalian Operasional, mengenai sop barang masuk,
barang keluar, penyimpanan, dan pelaporan ketersediaan
stock dan pengadaan yang dibutuhkan.
Pengendalian Biaya, mengendalikan biaya-biaya yang
muncul dari aktivitas pergudangan serta menekan
kemungkinan kerugian yang timbul akibat aktivitas
operasional dan kerusakan barang dagangan.
Pengendalian Personalia, tentu saja dalam skala besar ini
sangat penting karena pengelolaan terhadap SDM yang
berkerja di lokasi penyimpanan atau gudang.
-
25
Memang pada dasarnya aktivitas operasional digudang itu sendiri
nampak sangat monoton dan tidak dinamis, namun pentingnya
managemen gudang membuat setiap perusahaan yang
mengharuskan adanya stock barang wajib mengelola operasional
ini secara baik dan tepat. Kesalahan dalam pengelolaan dan
pengendalian bisa berakibat fatal dan menjadi kerugian yang
sebenarnya tidak perlu terjadi, khususnya pada stock barang
dagangan yang memiliki masa kadaluarsa yang singkat, atau
rentan pada kondisi cuaca dan ruangan penyimpanan.
Untuk menghindari kerugian tersebut dibutuhkan analisa yang
mendukung sebagai berikut :
- Pastikan mengetahui dan mengenal jenis barang
dagangan yang disimpan serta cara
memperlakukannya.
- Terapkan sistem administrasi dan dokumentasi yang
mampu memonitor arus keluar, masuk, dan stock
barang.
- Tetapkan cara dan prosedur penyimpanan, saat
barang harus tertahan digudang sebelum pengiriman.
- Walaupun beroperasi dengan sistem komputer stock,
tetap terapkan sistem manual atau kartu stock.
Sehingga saat tertentu bisa membantu jika
dibutuhkan.
- Terapkan sistem random check baik harian atau
mingguan jika stock yang disimpan dalam beberapa
jenis barang
2.7 Operasi-operasi Gudang
Dalam pergudangan terdapat tiga fungsi utama, yaitu :
-
26
1. Movement (perpindahan) fungsi ini merupakan fungsi utama,
yang salah satu kegiatannya adalah memperbaiki perputaran
stock dan mempercepat proses pemesanan dari produksi
hingga ke pengirim utama. Menurut Holy Icun Yunarto (2005)
dalam Manejemen Pergudangan John Warman (2012), fungsi
movement dibagi menjadi aktivitsa-aktivitas yang meliputi :
a. Receiving (penerimaan) merupakan aktivitas
penerimaan barang dimana didalamnya terdapat
aktivitas-aktivitas seperti pembongkaran muatan,
perhitungan kuantitas yang diterima dan inspeksi
kualitas kerusakan, juga aktivitas-aktivitas lain yang
berkaitan dengan penerimaan barang di gudang.
b. move away (transfer atau penyimpanan)
merupakan proses pemindahan barang dri lokasi
awal untuk disimpan digudang.
c. Customer Order Packing merupakan aktivitas
pemindahan barang dari gudang penyimpanan atau
dari lokasi packing lalu kemudian disiapkan untuk
proses pengiriman
1. Packing merupakan proses pengpakan barang
yang akan dikirim ke konsumen.
2. Cross Docking merupakan proses pemindahan
barang dari area receiving langsung ke lokasi
shipping tanpa melalui aktivitas gudang.
3. Shipping merupakan aktivitas pengiriman dan
meliputi proses pembuatan dokumen barang
yang akan dikirim (pembuatan surat jalannya)
2. Storage (penyimpanan) merupakan aktivitas penyimpanan
barang yang merupakan barang baku ataupun barang hasil
produksi. Penyimpanan dilakukan dalam gudang, gudang
-
27
finished good dan barang mudah basi disimpan dalam freezer,
atau yang lainnya dipisahkan.
Fungsi penyimpanan terbagi atas dua, yaitu penyimpanan
sementara dan semi permanen:
a. Penyimpanan sementara (temporary storage) menekankan
gerak fungsi gudang, dan termasuk penyimpanan produk
yang hanya perlu bagi perlengkapan dasar persediaan.
Sifatnya tidak begitu lama disimpan dalam gudang.
b. Penyimpanan semipermanen (semipermanen storage)
merupakan penyimpanan persediaan lebih dari yang
dibutuhkan dari barang yang lainnya, bahkan untuk
penyimpanan jangka panjang.
3. Information Transfer (Transfer Informasi) adalah aktivitas
transfer informasi seperti informasi mengenai stock yang ada di
gudang atau informasi-informasi lain yang berhubungan
dengan gudang tersebut, informasi ini dapat berupa informasi
untuk pihak luar gudang atau dari pihak gudang itu sendiri.
Organisasi-organisasi semakin mengandalakan pada transfer
irmormasi terkomputerisasi yang menggunakan Electronic Data
Interchange (EDI), Internet dan barcoding untuk memperbaiki
kecepatan dan transfer informasi.
-
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Killiney Kopitiam telah berdiri sejak 1919 yang berasal dari negeri
sebrang yaitu singapura, Kopitiam(warung kopi) yang mempunyai
rasa kopi yang khas sehinngga dijadikan minuman utama dalam
warung tersebut.
PT. Adri Utama Karya didirikan pada tahun 1983 yang berfokus
dalam perusahaan kelapa sawit di medan, seiring berkembangnya
perusahaan tersebut, pada tahun 2006 PT. Adri Utama Karya
menambahkan Killiney Kopitiam ke jalur usaha nya. Melihat dari
peluang usaha tersebut maka PT. Adri Utama Karya membeli
sebagian saham Killiney Kopitiam singapura, untuk dikembangkan
dan dipasarkan di indonesia.
Killiney Kopitiam telah beroperasi dibawah Perusahaan tersebut
yang saat ini telah menyebar di seluruh kota-kota besar di
indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Makassar, Batam,
Surabaya,Banjarmasin. Dengan kantor pusat di Medan dan kantor
perwakilan Jakarta, ini menunjukan keseriusan, ke eksisan dalam
menjalani dalam mengembangkan perusahaan tersebut, dengan
program yang berkelanjutan akan mengembangkan Killiney
Kopitiam sebagai brand yang mampu bersaing dengan frenchise
yang lainnya.
Kemudian pada tanggal 15 Oktober 2012 PT Citra Rasa Selaras
Mandiri melakukan kerjasama Frienchise dan sub Frienchise untuk
ikut serta menjual produk produk Killiney atau barang / Jasa
lainnya dengan system waralaba di bawah naungan PT Adri Utama
-
29
Karya. PT Citra Rasa Selaras Mandiri memiliki 3 outlet yaitu Killiney
Kopitiam Kota Kasablanca, Killiney Kopitiam Sampoerna Strategic
dan Killiney Kopitiam Margocity Depok.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.2.1 Visi
Menjaga tradisi KOPITIAM untuk generasi yang akan
datang. Dan kami berharap bahwa tradisi ini akan tetap
terjaga sehingga dapat berbagi kepada semua pelanggan.
3.2.2 Misi
Memberikan kualitas makanan dan minuman dengan harga
terjangkau. Masukan yang diberikan pelanggan berharga
bagi kami dan kami mengaplikasikannya kedalam produk
dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mencapai kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan
yang baik, dan melestarikan kopitiam kami.
3.3 Aspek Kegiatan Usaha
PT Citra Rasa Selaras Mandiri pada awalnya bergerak di bidang
cargo dengan brand product BERSAMA JAYA EXPRESS.
Kemudian pada tanggal 15 Oktober 2012, PT Citra Rasa Selaras
Mandiri bergabung dengan PT ADRI UTAMA KARYA yang
merupakan pendiri pertama Killiney Kopitiam di Indonesia untuk
menjalankan usaha Killiney Kopitiam.
Killiney Kota Kasablanka, Killiney Sampoerna Strategic dan Killiney
Margocity merupakan 3 (tiga) outlet yang manajemennya dibawah
naungan PT Citra Rasa Selaras Mandiri. Killiney sendiri merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang restoran yang menyediakan
makanan dan minuman dengan menu utamanya adalah kopi tariek
-
30
(sesuai dengan nama kopitiam yang merupakan bahasa melayu
dari kedai kopi), teh tariek, Singapore mee goreng, Singapore mee
laksa, french toast kaya butter dan nasi lemak. Selain itu Killiney
juga menyajikan makanan khas Indonesia seperti mpek mpek, tahu
isi dan pisang goreng.
-
31
3.4 Struktur Organisasi Perusahaan PT Citra Rasa Selaras
Mandiri (Frenchise Killiney Kopitiam)
Gamar 3.1 :
Sumber Struktur Organisasi PT. Citra RasaSelaras Mandiri
DIREKTUR
UTAMA
General
Manager
Operational &
Keuangan
Gudang &
Pembelian
STAFF
ADMIN
GUDANG
STAFF
ADMIN
GUDANG
Kru Outlet
-
32
3.5 Deskripsi Kerja
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang ada
pada gambar bagan diatas antara lain :
1. Owner
Memimpin,mengurus dan mengamati seluruh kegiatan yang
berjalan pada perusahaannya.
2. General Manager
Mangurus, mengawasi perusahaan kemudian bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan yang berjalan pada perusahaan
serta mengontrol jalannya kegiatan dalam perusahaan.
3. Manajer keuangan dan operational
a. Memimpin, mengurus dan mengkoordinir seluruh kegiatan
dibidang keuangan.
b. Mengawasi seluruh kegiatan outlet.
c. Menerima dan mengkroscheck laporan dari outlet.
d. Diberi kewenangan untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi di outlet.
e. Menerima dan merekrut kru outlet.
f. Membuat laporan penjualan outlet bulanan.
g. Diberi kewenangan untuk memegang uang kas gudang
untuk mengontrol kegiatan keluar masuknya uang
pembayaran di kas kecil.
4. Kepala Gudang
a. Bertanggung jawab atas berlangsungnya barang masuk dan
barang keluar
b. Mengontrol pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
c. Melakukan stock opname
d. Memastikan barang yang masuk sesuai dengan standar atau
sesuai dengan pesanan yang telah ditentukan
-
33
e. Memproses orderan
f. Menentukan barang apa sajakah yang akan di order
g. Membuat perencanaan pembelian barang.
5. Staff Administrasi Gudang
a. Mencatat jenis barang sesuai dengan barang yang datang.
b. Mambuat Laporan Barang Masuk dan Barang Keluar setiap
minggunya.
c. Menyiapkan barang sesuai orderan.
d. Menginput barang kedalam program komputer
e. Memastikan kondisi barang yang akan dikirim sesuai dengan
pesanannya.
f. Mengisi form stock serta melaporkan kepada kepala gudang.
g. Menghitung hasil stock opname.
-
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Admintrasi Gudang di PT. Citra Rasa
Selaras Mandiri
Dalam suatu perusahaan banyak kegiatan-kegiatan yang
dilakukan baik bersifat internal maupun eksternal, seperti
penerimaan barang, pengeluaran barang, pembelian barang,
pembayaran hutang, dan sebagainya, untuk menuju hal tersebut,
perusahaan harus pintar melakukan sebuah cara dalam
mengendalikan kegiatan ini.
Pengadministrasian merupakan hal yang penting dalam hal
mengatur arus barang, karena itu hal ini harus dianggap sebagai
fungsi yang strategis dalam mengatur pergudangan yang ada,
dimana dalam pelaksanaannya harus tersedia jumlah yang
cukup, pada waktu yang tepat, dan harus diatur secara
berkelanjutan.
Tujuan utama dari administrasi gudang adalah mengembangkan
cara yang terpadu dan memanfaatkan semua sumber, tenaga,
dana, dan fasilitas secara efektif.
Admistrasi gudang ini berarti mengurus data yang ada dalam
gudang, seperti barang masuk dan barang keluar termasuk juga
penyimpanannya. Lalu mendokumentasikan setiap permintaan
yang masuk secara berkelanjutan.
Berikut kegiatan administrasi gudang secara garis besar :
1. Melaksanakan pencatatan setiap barang yang masuk
dan keluar.
2. Mencatat Setiap barang yang masuk harus sesuai
dengan tanggal, nama pengirim, nama supplier,nama
dan jenis barang nya.
-
35
3. Mencatat barang yang keluar sesuai dengan tanggal,
outlet yang dituju, nomer faktur, dan macam-macam
barangnya.
4. Mencatat barang-barang yang mudah west (basi) dari
setiap outlet.
5. Membuat laporan barang retur atau barang yang tidak
sesuai dengan pesanan kepada supplier dan pengirim
barang yang terkait.
6. Memisahkan barang satu dengan yang lainnya sesuai
dengan jenis barang, sehingga dapat mempermudah
pencarian barang apabila akan dikirim.
7. Melakukan pengecekan (stock opname) seluruh barang
perbulan di gudang dan outlet.
8. Mencatat pengiriman barang, soft copy maupun hard
copy.
9. Menyediakan pesanan barang untuk dikirim ke outlet.
Kemudian menginput pesanan tersebut untuk laporan
pengeluaran gudang bulanan.
10. Menghitung hasil stock opname, dan dilaporkan kepada
kepala gudang.
-
36
4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang
Bagian penerimaan barang bertugas menerima
barang dari supplier, Adapun langkah-langkah
penerimaan barang, yaitu:
Tidak
Ya Ya
Gambar 4.1 : Flowchart Penerimaan Barang di PT Citra Rasa Selaras
Mandiri.
Barang datang
Isi form cek
Periksa barang
Menerima PO
supplier dari
pengirim barang
Memberitahukan
informasi
ketidaksesuaian
kepada supplier
Membuat hasil
laporan
pengecekan
penerimaan
barang
Supplier
Sesuai dengan
PO ?
Proses bongkar
penyimpanan barang
ke gudang sesuai
dengan fisik barang
dan jenis nya
Laporan Hasil
Pengecekan
selesai
-
37
Bagian penerimaan barang akan menerima barang lalu
menerima PO dari pengirim barang ataupun pemasok barang
nya sendiri, mengisi form dan melakukan pengecekan
terhadap barang termasuk mengecek masa kadaluarsa nya
juga terhadap barang yang datang, sesuai dengan data
permintaan barang kepada supplier.
1. Jika tidak sesuai dengan jenis barang yang dipesan
kepada supplier (tidak sesuai PO) maka kepala gudang
menghubungi supplier untuk meninjau ulang pengiriman
dan menunda penagihan dari supplier.
2. Jika sesuai dengan PO maka proses pembongkaran
barang dan menyimpan barang sesuai dengan fisik dan
jenis barangnya, membuat laporan penerimaan dan
pengecekan barang. Lalu melakukan penyimpanan data ke
komputer dengan data yang telah ditentukan.
4.1.2 Pemeliharaan, Penyimpanan Barang
Pengelolaan gudang nampaknya sederhana,
namun pelaksanaanya memerlukan keahlian
karena masing-masing barang mempunyai sifat
yang berbeda, oleh karena itu cara
penangannya pun berbeda dari satu barang
dengan barang yang lainnya. Pada dasarnya
setiap barang yang masuk harus di sesuaikan
penyimpanannya, dan setiap barang yang
masuk harus ditata dengan rapih dan
disesuaikan dengan kondisi fisik barang
tersebut, supaya tidak terjadi kehilangan dan
kerusakan terhadap barang tersebut. Dalam
proses pencarian kembali nya pun tidak
memakan waktu.
-
38
1. Menyediakan tempat dan ruangan yang
cukup.
2. Menyediakan perlatan berupa : lemari
pendingin, meja, mesin pendingin makanan,
rak yang sesuai dengan jenis barang yang
bersangkutan.
3. Memberikan penerangan (lampu listrik)
yang cukup.
4. Menjaga kebersihan dan keamanan barang
yang disimpan.
4.1.3 Pengeluaran,Pengiriman barang
Pengeluaran barang dari gudang dilakukan
sesuai permintaan yang tercantum dalam email
yang dikirim oleh outlet, pengambilan atau
pengeluaran barang dari gudang berdasarkan
pola FIFO (First in First Out) yaitu barang yang
pertama kali datang ke gudang harus menjadi
barang yang pertama kali keluar dari gudang,
dikarnakan menghindari batas kadaluwarsa dari
barang tersebut. Bagian pengiriman barang
bertugas mengecek orderan dari tiap outlet,
Adapun langkah-langkah pengeluaran barang,
yaitu :
1. Proses pengeluaran barang diawali dengan
pengecekan orderan yang diminta oleh
setiap outlet, selanjutnya dicatat dalam
surat jalan lalu menyiapkan barang-barang
yang akan dikirim.
-
39
2. Pengepakan barang yang akan dikirim,
agar dalam proses pengirimannya barang
tertata rapih dan tidak berantakan.
3. Pengecekan barang yang akan dikirim
apakah sudah sasuai dengan surat jalan
yang dibuat supaya tidak ada kesalan
dalam penulisan dan penyiapannya.
4. Pemisahan barang yang dikirim, seperti
barang bahan minuman, dan bahan dari
makanan, dan yang lainnya.
5. Jika barang sudah siap untuk dikirim maka
pengiriman berjalan sesuai jam yang telah
ditentukan.
6. Menyimpan data pengiriman barang pada
komputer.
Sumber Tabel : PT. Citra Rasa Selaras Mandiri
Tabel 4.1 : Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Harga
Outlet : Kota Kasablanka
Tgl Nama Barang Jumlah Sat Harga Satuan Total Sub Total
21-Mei-14 coffe/0,5 kg 1 pcs Rp 66.521 Rp 66.521
baverage
tea/0,5 kg 1 pcs Rp 66.521 Rp 66.521
millo/ 1 kg 1 pcs Rp 70.000 Rp 70.000
gula/ 1 kg 1 pcs Rp 125.00 Rp 125.00
susu kental 1 can Rp 7.550 Rp 7.550
Food
mie laksa/ 1kg 1 kg Rp 142.545 Rp 142.545
pasta curry/1kg 1 kg Rp 133.042 Rp 133.042
pasta goreng / 1 kg 1 kg Rp 57.018 Rp 57.018
french fries / 5 kg 1 pck Rp 53.600 Rp 53.600
ayam utuh 1 ekor Rp 30.000 Rp 30.000
mie udon / 1 kg 1 kg Rp 40.040 Rp 40.040
mie hokian / 0,5 kg 1 kg Rp 12.000 Rp 12.000
Rp 803.837
-
40
Sumber Tabel: Pt Citra Rasa Selaras Mandiri
Tabel 4.2 : Laporan Pengeluaran Barang (qty)
Outlet : Kota Kasablanka Periode : Mei-14
JENIS BARANG NAMA BARANG TANGGAL
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Food
PASTA LAKSA (kg) 2 3 1 2 8
PASTA CURRY (kg) 1 5 2 1 9
PASTA MEE REBUS (kg)
2 6 1 1 10
FISH CAKE (kg) 3 2 1 6
ROTIGANDUM (bag) 7 6 4 5 22
Beverage
FANTA (can) 4 5 11 5 26
SYRUP MONIN (botol)
3 4 1 8
MILO (kg) 7 4 2 2 15
CINGCAU (ptk) 6 5 4 5 20
SUSU KENTAL (can) 45 35 20 80
4.1.4 Pelaksanaan (Stock Opname)
Proses Stock Opname dilakukan
sebagai mekanisme kontrol terhadap
arus masuk dan keluarnya barang,
dimana dalam proses ini akan
dilakukan perhitungan persediaan
secara fisik untuk dicocokan dengan
data yang ada dalam komputer.
Kegiatan ini dilakukan pada periode
satu bulan sekali, berikut mekanisme
stock opname yang digunakan
1. Pada saat melakukan perhitungan
fisik, maka pihak penghitung
memberikan tanda kepada barang
-
41
tersebut, berupa tanda dengan
sepidol, ataupun tempelan stiker.
2. Ketika proses pengambilan
barang/pemasukan barang maka
pihak gudang memberikan label
pada barang tersebut, tujuannya
ialah ketika dilakukan stock opname
oleh pihak penghitung akan
memberikan catatan bahwa barang
tersebut sebelumnya telah diambil
ataupun dihitung dari segi fisik nya.
3. Setelah semua proses dilakukan,
maka data barang tersebut dihitung
dengan rumus ,
Saldo Awal + Pembelanjaan Gudang
( Pengeluaran Barang, ke outlet) =
Saldo Akhir
Saldo Barang Bulan lalu = Saldo
Awal Bulan ini.
(contoh)
Sumber Tabel: Pt Citra Rasa Selaras Mandiri
Tabel 4.3 : Perhitungan Stock Opname
stock card
Periode Mei'14
no Nama Barang
Saldo Awal per April'14 (per Kg)
Barang Masuk Barang Keluar
Saldo Akhir per Mei l'14 (per Kg)
(1) (2) (3) Saldo akhir
=1+2-3
1 Pasta Laksa 20 15 12 23
-
42
2 Pasta Curry 23 20 12 31
3 Fish Cake 20 10 7 23
4 Mie Udon 12 30 15 27
5 Fanta 15 40 25 30
4.2 Kendala Yang Dihadapi Oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri
1. Pencatatan Barang.
Untuk memberikan pencatatan yang akurat dibutuhkan suatu
program komputerisasi yang memupuni, namun di bagian ini,
perusahaan masih menggunakan cara yang manual
sehingga proses nya pun cukup memakan waktu yang tidak
sebentar.
2. Pemesanan Barang.
Barang yang datang dari supplier terkadang tidak sesuai
dengan kualitas standar yang ditetapkan perusahaan,
misalnya barang cacat dan masa kadaluarsanya sudah
dekat.
3. Persediaan Barang.
masalah ini sering kali terjadi dikarenakan pembatasan dana
belanja yang dilakukan seringkali mengakibatkan
kekosongan persediaan barang, yang mengakibatkan
pendapatan menurun 5%
4. Kelebihan Barang.
Ada kelebihan barang yan tidak tertulis dalam surat jalannya.
5. Pengadaan barang.
Masalah ini sering terjadi dikarenakan dari pihak pemasok
nya terkadang lupa melakukan proses pengiriman barang
yang telah dipesan oleh kepala gudang.
-
43
6. Kehilangan barang.
Rentan terjadi kehilangan barang pada gudang tersebut,
kurangnya pengamanan terhadap gudang, meskipun harga
barang yang hilang tersebut tidak telalu tinggi, namun hal ini
perlu diperhatikan demi terciptanya gudang yang baik.
4.3 Solusi Terhadap Pemacahan Masalah
Adapun bebrapa solusi yang akan diharapkan dapat
memecahkan masalah/kendala yang muncul dalam kegiatan
administrasi gudang pada PT. Citra Rasa Selaras Mandiri.
1. Pencatatan Barang.
Merubah tata cara pemesanan manual menggunakan sistem
yang dihitung menggunakan jaringan komputer, sehingga
daftar pesanan pun sesuai dengan stok yang ada di outlet,
tanpa terjadinya penumpukan barang di outlet maupun kurang
barang.
2. Pemesanan Barang
Apabila dalam hal pemesanan barang tidak sesuai dengan
yang diminta, pihak administrasi harus menyiapkan form
pemesanan/purchase order untuk diberitahukan kepada
pengirim barang dan supplier yang bersangkutan sehingga
barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau pun rusak
dapat dikembalikan kembali ke supplier nya, dan dapat
digantikan lagi dengan yang baru atau yang sesuai dengan
PO nya.
-
44
3. Persediaan Barang.
Akibat penurunan pendapatan 5%, perusahaan tidak lagi
membatasi anggaran belanja gudang, namun perusahaan
memperketat pegawasan terhadap anggaran tersebut dengan
menunjukan bukti-bukti pembelian yang ada.
4. Kelebihan Barang
Solusi yang telah perusahaan lakukan yaitu, staff administrasi
gudang yang sekaligus melakukan pengecekan barang yang
masuk memberikan informasi kepada kepala gudang
mengenai adanya penambahan barang tersebut, bila barang
tersebut masih sama jenisnya dengan yang dipesan dan
jumlahnya pun sedikit, (tidak lebih dari 3 pcs) maka barang
tersebut diterima oleh kepala gudang sebagai barang yang
masuk ke gudang, lalu kepala gudang meberikan informasi
kepada supplier bahwa barang yang dikirimkannya mengalami
kelebihan, dari yang dipesan maka kepala gudang meminta
PO baru kepada supplier dan disamakan dengan
penambahan barang tersebut.
5. Pengadaan Barang.
Dalam proses pemesanan barang kepada supplier biasanya
dilakukan empat hari sebelum barang yang tersedia di gudang
habis, namun pihak supplier terkadang lupa dalam proses
pengirimannya tersebut, maka pihak kepala gudang
melakukan follow up kepada supplier satu hari ataupun dua
hari sebelum barang tersebut dibutuhkan untuk sebelum ada
permintaan barang tersebut dari outlet.
-
45
6. Kehilangan Barang.
Solusi yang telah dilakukan ialah dengan menutup rapat akses
pintu yang menuju ke gudang dan mengunci nya setelah
melakukan kegiatan di gudang, dan kuncinya disimpan
ditempat yang khusus hanya diketahui oleh bagian gudang.
Agar selalu ditutup rapat lalu dikunci, dan kunci nya pun hanya
dipegang oleh bagian gudang saja, jangan
Solusi yang telah dilakukan dalah hal ini ialah dengan
memasang kamera cctv di dalam gudang dan memasang
alarm bila ada yang memaksa masuk ke gudang tersebut
akan bunyi menandakan ada org yang memaksa masuk ke
dalam gudang, lalu mengganti kunci pintu yang lama dengan
kunci yang baru.
-
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Administrasi Gudang berperan penting dalam
kelangsungan kegiatan perusahaan, khususnya pada bagian
gudang, dalam hal pencatatan dengan bagian tersebut sudah
menjadi kegiatan sehari-hari apabila ada objek yang di
catatnya, oleh karena itu pencatatan haruslah menggunakan
cara yang terintegrasi sehingga dalam pemasukan data
kedalam file yang ada dikomputer bisa secara otomatis
menambahkan sesuai dengan yang di masukan ke dalam data
tersebut.
Pada PT Citra Rasa Selaras Mandiri dalam pencatatan barang
masuk maupun barang keluar masih menggunakan sistem
standar namun pencatatan ini bisa dikatakan lebih baik dari
cara yang sebelumnya, karena cara pencatatannya disertakan
dalam program yang ada pada komputer. Sebab perubahan
tersebut bisa berdampak positif pula pada kegiatan yang
lainnya, seperti pemesanan barang, apabila barang yang
diminta tidak sesuai perusahaan bisa memperlihatkan PO yang
ditunjukan kepada supplier dan dimintakan untuk membawa
kembali barang yang telah ia kirimkan.
Keamanan pada gudang perlu diperhatikan dan perlu di adakan
pengawasan terhadap gudang demi terciptanya gudang yang
baik, dengan memasang kamera CCTV di dalam gudang, bisa
diketahui kegiatan apa saja yang terjadi dalam gudang
tersebut, dan juga memasang alarm, bila ada orang yag masuk
secara paksa aram tersebut akan berbunyi menandakan ada
-
47
oknum yang berusaha masuk kedalam gudang tanpa
sepengetahuan kepala gudang dan perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dicantumkan diatas, maka
saran yang dapat penulis sampaikan ialah sebagai berikut :
1. Apabila dalam melakukan pencatatan barang harus
mencatat sesuai form yang telah ditetapkan dan ditulis
secara teliti, kemudian di input kedalam file yang tersedia
dalam komputer.
2. Dengan memasang sistem terintegrasi pada komputer yang
dapat menampilkan seluruh data, maka pembatasan dana
tidak perlu dilakukan, karena hanya akan mengakibatkan
stok barang di gudang menipis, sehingga berdampak
negatif pula bagi pengiriman barang ke setiap outlet. Selain
itu pendapatan dari outlet juga akan berkurang karna
masalah pembatasan tersebut.
3. Apabila barang yang sudah dipesan belum dikirim pada
waktunya, maka pihak kepala gudang melakukan follow up
kembali ke pihak supplier agar segera dikirimkan, dan untuk
mengantisipasinya, pemesanan dilakukan sebelum stock
nya menipis.
4. Sebaiknya perusahaan memasang kamera cctv di dalam
gudang dan memasang alarm bila ada yang memaksa
masuk ke gudang tersebut akan bunyi menandakan ada
org yang memaksa masuk ke dalam gudang, lalu
mengganti kunci pintu yang lama dengan kunci yang baru.
-
DAFTAR PUSTAKA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pedoman Pergudangan.
Jakarta: 2009
Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo. 2010
Departemen Pendidikan Nasional Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan,
Pengelola Administrasi Gudang, Bandar Lampung: 2009
Nur, Sofian. Manajemen Inventory, Semarang: Pustaka Ilmu. 2009
Rahmat, H, Dr, Filsafat Administrasi, Bandung : Cahaya Ilmu, 2013
Warman, John. Manajemen Gudang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
2012
Yunarto, Icun, dan Getty Santika. Manajemen Pergudangan, Jakarta:
Indra Sakti. 2009
-
BIODATA PENULIS
Nama : Asep Arief Kurniawan
Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 27 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Nama Orang Tua
1. Nama Ayah : Ending Gustiawan
2. Nama Ibu : Nina Kurniawati
Alamat : Jalan Bungur Besar, Komplek PJKA Senen
RT 19. RW 04. No. 15. Jakarta Pusat.
Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Negeri Cibeuti 01 (2005)
2. SMP : SMP Terpadu Riyadlululum Waddawah,
Cibeureum, Kota Tasikmalaya (2008)
3. SMA : SMAN 8 Kota Tasikmalaya (2011)
4. Perguruan Tinggi : Politeknik LP3I Jakarta (2014)
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
Kampus : Kramat Raya
Pengalama Kerja
1. Bekreja di LCC Tebet sebagai Marketing, Mei 2013- Juni 2013
2. Bekerja di PT Citra Rasa Selaras Mandiri (Killiney Kopitiam Kota
Kasablanka) Jakarta Sebagai Staff Administrasi Gudang,
Juli 2013 - Sekarang
-
Lampiran 1
-
Lampiran 2
-
Lampiran 3
-
Lampiran 4
-
Lampiran 5
COVERPENGESAHAN NASKAH TASURAT KETERANGAN PERUSAHAANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANBAB I1.1 Latar Belakang Masalah1.2 Alasan Pemilihan Objek1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan1.3.1 Tujuan Penulisan1.3.2 Manfaat Penulisan
1.4 Identifikasi Masalah1.5 Batasan Masalah1.6 Metodologi Penulisan 1.7 Sistematika PenulisanBAB IILANDASAN TEORI2.1 Pengertian Kegiatan2.2 Pengertian Administrasi2.2.1 Unsur-unsur Administrasi
2.3 Penerimaan Barang, Penyimpanan dan Pengiriman Barang2.3.1 Penerimaan Barang2.3.2 Penyimpanan Barang 2.3.3 Pengiriman Barang
2.4 Manajemen pergudangan 2.4.1 Gudang dan Pergudangan2.4.2 Gudang Penyimpanan
2.5 Pengertian Gudang2.6 Cara Penggudangan2.7 Operasi-operasi GudangBAB IIIPROFIL PERUSAHAAN3.1 Sejarah Perusahaan3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.3 Aspek Kegiatan Usaha3.4 Struktur Organisasi Perusahaan 3.5 Deskripsi KerjaBAB IVPEMBAHASAN4.1 Kegiatan Admintrasi Gudang di PT. Citra Rasa Selaras Mandiri4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang4.1.2 Pemeliharaan, Penyimpanan Barang4.1.3 Pengeluaran,Pengiriman barang4.1.4 Pelaksanaan (Stock Opname)
Tabel 4.1 : Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan HargaTabel 4.2 : Laporan Pengeluaran Barang (qty)Tabel 4.3 : Perhitungan Stock Opname4.2 Kendala Yang Dihadapi Oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri4.3 Solusi Terhadap Pemacahan MasalahBAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 SaranDAFTAR PUSTAKABIODATA PENULISLampiran 1Lampiran 2Lampiran 3Lampiran 4Lampiran 5