kegawatdaruratan infeksi oromaksilofasial
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
1/9
KEGAWATDARURATAN INFEKSI OROMAKSILOFASIAL
I. Pendahuluan
Infeksi dapat terjadi akibat terganggunya keseimbangan antara tuan rumah
(Host), mikroorganisme (Agent) dan lingkungan. Infeksi dapat bersifat akut atau
kronis. Infeksi akut biasanya disertai pembengkakan dan rasa sakit yang hebat dengan
manifestasi sistemik malaise, dan demam. Infeksi kronis sering ditandai oleh adanya
ketidak nyamanan dalam berbagai tingkatan serta reaksi jaringan lokal seperti odem,
kemerahan, sakit pada waktu penekanan, pembentukan fistula, nekrosis, dan
manifestasi sistemik yang ringan.
Infeksi merupakan suatu peristiwa masuk dan berkembangnya mikroorganismedi dalam tubuh yang kemudian akan menimbulkan reaksi inflamasi. Infeksi yang
berasal dari geligi disebut dengan infeksi odontogenik. Abses merupakan suatu
infeksi yang berjalan cepat, terlokalisir yang manifestasinya berupa peradangan,
pembengkakan, serta berkumpulnya pus dalam rongga yang terbentuk disertai
kerusakan jaringan setempat dan adanya nyeri tekan. Infeksi odontogenik dapat
melibatkan spasia-spasia daerah kepala dan leher, keterlibatan ini dapat berasal dai
gigi penyebab. (Peterson, !!"# $opa%ian, !!).
Perawatan pada penderita infeksi pada daerah oromaksilofasial, pertama kali
harus ditujukan pada penyelamatan jiwa dengan memperhatikan jalan nafas dan
pernafasan, dan sirkulasi (airways, breathing, circulation).Ludwig angina merupakan
salah satu jenis infeksi yang menyangkut spasia submandibula kiri dan kanan,
submental serta sublingual. Infeksi ini merupakan kedaruratan yang harus segera
ditangani karena dapat menyebabkan terjadinya sumbatan jalan napas (Pederson,
&''# onseca, &''').
*akalah ini akan membahas tentang anatomi, patogenesa, bakteriologis,
macam-macam infeksi orofasial dan penatalaksanaan kegawatdaruratan infeksi
oromaksilofasial.
&
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
2/9
II. Anatomi
+epala dan leher dikelilingi oleh ruang fasial (spatium) yang biasanya
dipisahkan oleh jaringan ikat longgar. patium tersebut merupakan daerah yang
pertahanan terhadap infeksi kurang sempurna. patium pada daerah fasial dibagi
menjadi tiga bagian yaitu pertama, spatium fasial primer, yang terdiri dari spatium
maksila primer meliputi sekunder kaninus, spasium bukalis dan infratemporalis#
spatium mandibula primer yang meliputi spatium submental, spatium sublingual dan
spatium submandibular. patium ke dua adalah spatium fasial sekunder yang meliputi
spatium masseter, spatium pterigomandibular, dan spatium temporal, spatium ketiga
adalah spatium fasial serikalis yang meliputi spatium faringeal lateral, spatium
retrofaringeal, dan spatium preertebra.
III. Patofiiolo!i dan "a#te$iolo!i
mumnya infeksi rongga mulut merupakan mix-infections, yaitu infeksi
karena dua atau lebih jenis kuman patogen. Infeksi dalam rongga mulut biasanya
berasal dari jaringan apical (gigi non ital, akar gigi, kista periapikal yang terinfeksi),
jaringan periodontal, dan jaringan perikoronal, yang akan menyebabkan infeksi pada
jaringan sekitarnya. /ila tidak segera dilakukan perawatan yang baik, maka proses
akan berlanjut, sehingga akan terjadi supurasi yang disebabkan oleh bateri
stafilokokus atau kadang-kadang juga dapat terjadi mixed infection dengan kuman
anaerob, kemudian diikuti proses destruksi tulang aleolar dan tempat tersebut terisi
oleh pus, disebut sebagai abses dentoaleolar ($opa%ian, &''0# Peterson, &''1).
Infeksi akan semakin meningkat dan pus akan bertambah banyak berada
dalam tekanan, mencari jalan keluar kedaerah dengan resistensi rendah yaitu jaringan
spongiosa, menembus korteks tulang, kemudian pus akan bertahan dibawah periost.
+eadaan ini disebut subperiostal abses dengan gejala sakit yang hebat. tadium
berikutnya pus akan menembus periost, masuk jaringan lunak dan rasa sakit berubah
menjadi rasa kemang (rasa sakit berkurang).
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
3/9
Infeksi pada rongga mulut kebanyakan disebabkan oleh streptococcus dan
staphylococcus serta mikroorganisme gram negatif yang berbentuk batang dan
anaerob (Pedersen, &'').
I%. Pen&e'a$an Infe#i O$oma#ilofaial
Infeksi didaerah aleolar ini secara klinis dapat berupa abses kronis dan akut.
Abses kronis tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti, sehingga ditemukan
secara tidak sengaja, misalnya pada waktu pembuatan rontgen untuk tujuan
perawatan yang lain misalnya untuk mencari ada tidaknya fokus infeksi. Pada
beberapa kasus dijumpai skin fistulayang merupakan tanda fokus infeksi disekitar
apeks gigi yang nekrotik ($opa%ian, &''0# Peterson, &''1(. Abses akut, biasanyadiikuti oleh gejala-gejala klinis yang nyata. Adanya pembengkakan merupakan
merupakan reaksi lokal terhadap iritasi mikroorganisme yang patogen yang
bermanifestasi didalam jaringan lunak,menunjukkan tanda-tanda perdangan akut
seperti rubor, tumor, dolor, kalordanfunctiolesa.2yeri hebat yang terjadi pada abses
akut di sebabkan pus terkurung dalam tulang. 3asa nyeri dan sakit ini akan berkurang
bila terjadi perforasi pus kejaringan lunak sekitarnya yang kemudian akan menjadi
selulitis jaringan lunak yang berariasi tergantung lokasi abses. 4ika berkumpul
diestibulum, maka gusi akan membengkak, merah, dan kemudian terjadi fluktuasi.
4ika terjadi pada rahang atas maka jaringan pipi dapat membengkak hingga kadang-
kadang menutupi daerah mata.
Pembengkakan akibat abses dentoaleolar sangat berariasi. /iasanya terjadi
pada bagian labial5bukal mandibula5maksila dan lingual mandibula. Pembengkakan
pada bagian palatal sangat jarang, dan biasanya didiagnosa banding dengan kista atau
tumor. Pembengkakan ekstra oral biasanya disertai odema muka pada sisi yang
terinfeksi, dengan akibat pembesaran kelenjar limfe, sehingga secara klinis kelenjar
akan teraba dengan konsistensi lunak dan sakit bila ditekan. 6okasi pembengkakan
akibat adanya abses akut tergantung pada regio mana infeksi terjadi. (7ans, &'8#
$opa%ian, &''0# Peterson, &''1).
"
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
4/9
Penyebaran abses dentoaleolar ditinjau dari potensial space sekitar mulut dan
rahang digolongkan dalam9 penyebaran daerah maksila dan penyebaran daerah
madibula.
7ambar &. Penyebaran Abses ke jaringan sekitarnya (+ruger,&'10)
Penyebaran didaerah maksila dapat dikembangkan dalam lokasi yang sangat
berariasi yaitu pada9
&. Abses pada bibir atas# secara umum abses terbentuk dibawah m.
orbicularis oris diatas estibulum atau dalam space antara m. leator anguli oris
dan leator superior. Infeksi pada apeks insisius mengakibatkan collateral odem,
kemudian terjdi cellulitis dengan gelaja bibir atas bengkak, menjorok kedepan,
sisi hidung dan bawah mata membengkak. Penyebaran lebih lanjut dapat
menyebabkan caernosus sinus thrombosis yang dapat menyebabkan kematian.
+eadaan ini disebabkan oleh karena infeksi menyebar dari superior labial enous
ple:us ke ena facialis melalui . angularis atau opthalmicus kedalam caernosus.
. Abses fosa canina# sebagai akibatr infeksi apeks gigi premolar atau
caninus atau kadang-kadang akar bagian bucal molar pertama. Pengumpulan pus
pada space antara m. leator labii superior, yang bagian depan dibatasi oleh m.
orbicularis oris dan dibelakang oleh m. buccinator. 7ejala yang ditunjukkan
adalah# pointing pada sulcus bucalis, muka bengkak, tegang dan merah, nasolabial
fold menghilang (terangkat), adanya odema dibawah dan diatas mata.
". Abses dalam bucal space (gambar )# penyebaran infeksi berasal dari
apeks gigi molar dua rahang atas atau dapat juga berasal dari gigi posterior rahang
bawah. Pengumlulan pus pada space antara m. maseter, m. buccinator dan m.
pterygodeus internus. 7ejala yang ditunjukkan adalah adanya abses dibawah
mukusa bukal dan menonjol kedalam rongga mulut, penyebaran dapat terjadi ke
0
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
5/9
submaksilaris space atau meluas kebelakang dan kedalam infra temporal
space(7ans, &'8).
7ambar . Abses /ukal space (7ans, &'8)
Abses infra temporal space# penyebaran berasal dari gigi molar rahang atas.
+asus ini jarang ditemui. Infra temporal space berada dibawah bidang hori%ontal
melalui lengkung %igomatic. /agian lateral dibatasi ramus mandibula dan bagiandalam oleh m. pterygoideus internus, sedangkan bagian atas dibatasi m. pterygoideus
eksternus. Posterior %ygomatic space disebut sebagai pterygoma:ilary fossa. /agian
terbawah dari infratemporal space disebut pterygomandibular space. 7ejala yang
ditunjukkan adalah# tidak jelas, rasa sakit hebat pada waktu membuka mulut, trismus,
kadang-kadang didapat pembengkakan pharyn: sehingga sukar menelan (7ans, &'8#
$opa%ian, &''0# Peterson, &''1).
Penyebaran didaerah mandibula dapat mengenai ($opa%ian, &''0# Peterson, &''1)9
&. 6ocali%ed mandibular abses# penyebaran berasal dari gigi penyebab yaitu gigi
premolar dan incisius rahang bawah. Pembengkakan terdapat pada tepi
mandibula bagian anterior a. ma:ilaris e:ternus. 7ejala yang ditunjukkan adalah
rasa sakit (kadang-kadang ada kadang-kadang tidak ada).
. ubmental space abses (superficial sub lingual space abses)# penyebaran dari
apeks gigi anterior dan premolar rahang bawah (gambar "). 3uang ini terdapat
antara m. mylohyoid dan platysma, dalam ruang ini terdapat pars anterior,
digastricus dan kelenjar lymphe sub mentale. 7ejalanya memberikan gambaran
cellulitis umum, pembengkakan keras, dan fluktuasi positif (7ans, &'8).
;
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
6/9
7ambar ". Abses ub mental (7ans, &'8)
ubmandibular space abses (gambar 0)# penyebaran terdapat pada space yang
dibagian medialnya dibatasi m.hyoglossus dan digastricus, bagian lateralnya dibatasi
oleh superficial fascia dan kulit, mengelilingi sub maksilaris dan kelenjar lymphe
submaksilaris. 7ejalanya adalah pembengkakan pada angulus mandibula, palpasi
sakit, menelan sakit, dan sialodenitis lymphadenitis. Penyebaran dapat kearah lateral
pharingeal space cranial fossa dan kadang-kadang ke mediastinum. /ila penyebaran
kearah posterior dan melewati angulus mandibula, maka disebut perimandibular
abses (7ans, &'8# $opa%ian, &''0# Peterson, &''1).
7ambar 0. A. Abses ubmandibula# /.
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
7/9
7ambar ;. A. Abses sub lingual# /. gambaran frontal abses sublingual# =.
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
8/9
;. Parapharyngeal space abses# penyebaran biasanya berasal dari infeksi *", atau
abses pterygomandibular, bentuk space konus dengn basis diatas tengkorak dan
puncaknya berhubungan dengan selubung dibawah karotid (gambar 1).
Parapharyngeal space merupakan gabungan lateral pharyngeal space dan
retropharyngeal space. 7ejalanya, trismus hebat, abses dalam retropharyngeal
space menekan buccopharyngeal facia kedepan mempengaruhi pharin:, sehingga
sukar bernafas dan menelan (7ans, &'8).
7ambar 1. A. Parapharingeal abses# /. 7ambaran frontal# =.
-
7/23/2019 Kegawatdaruratan Infeksi Oromaksilofasial
9/9
akan terjadi infeksi yang lebih berat dan kemungkinan terjadi kematian karena sepsis.
$indakan drainage hampir selalu dilakukan pada setiap kasus abses (7ans, &'8#
$opa%ian, &''0# Peterson, &''1). Insisi drainase yang akan dilakukan bertujuan untuk
membuat suatu jalan keluar bagi akumulasi pus dan bakteri yang terdapat di bawah
jaringan tersebut.