keefektifan model time token terhadap ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii abstrak amalia,...

79
KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN 1 KABUPATEN TEGAL Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Vita Amalia 1401413049 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKENTERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN

HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IIISDN PESAYANGAN 1 KABUPATEN TEGAL

Skripsidiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

olehVita Amalia1401413049

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2017

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

iv

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

(1) Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain. (Q.S Al-Insyirah: 5-6)

(2) Orang-orang hebat tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.

(Ernest Newman)

(3) Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan,

dan menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan (Anonim)

(4) It doesn’t matter how slowly you go as long as you do not stop (Anonim)

PERSEMBAHAN

Untuk almh. ibu Maslicha, bapak Ahmad

Nasrulloh, kakakku Ibnu Syafiq dan Hafiz

Amarulloh.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan

Sosial dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten

Tegal”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di

Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian.

5. Dra. Marjuni, M.Pd., dan Drs. Utoyo, M.Pd., dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada penulis

selama penyusunan skripsi.

6. Dr. Kurotul Aeni, S.Pd., M.Pd., dosen penguji yang telah memberikan

masukan pada penulis.

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

vii

7. Tri Mulyati, S.Pd., Kepala SDN Pesayangan 1 dan Rusmiyati, S.Pd.SD.,

Kepala SDN Bengle 1 Kabupaten Tegal yang telah mengizinkan penulis

untuk melakukan penelitian

8. Elies, S.Pd. dan Imam Ghozali, S.Pd., Guru Kelas IIIA dan IIIB SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian.

9. Siswa kelas IIIA dan IIIB SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal yang telah

menjadi subjek penelitian.

10. Dosen PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis

selama menempuh pendidikan.

11. Staf TU dan karyawan PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah membantu kegiatan administrasi

dalam penyusunan skripsi.

12. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang angkatan 2013, yang telah memberikan bantuan

dan kerja sama sejak mengikuti perkuliahan sampai dengan penyusunan

skripsi.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi parapembaca.

Tegal, 24 Juli 2017

Penulis

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

viii

ABSTRAKAmalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial

dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pesayangan 1 KabupatenTegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dra. Marjuni, M.Pd., 2. Drs.Utoyo, M.Pd.

Kata Kunci: hasil belajar, keterampilan sosial, dan model time token

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang berisi materi-materiyang berkaitan dengan kehidupan manusia di masyarakat. Pembelajaran IPSbertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik dalam menghadapipermasalahan dan sebagai upaya pengembangan diri untuk dapat hidup denganbaik di masyarakat. Dalam pembelajaran di sekolah, hendaknya seorang gurumampu memilih strategi pembelajaran yang tepat supaya siswa tidak mudahmerasa jenuh untuk belajar. Salah satu model pembelajaran yang membuat siswaaktif yaitu melalui penggunaan model time token. Penelitian ini bertujuan untukmenguji keefektifan penggunaan model time token terhadap keterampilan sosialdan hasil belajar materi Sejarah dan Penggunaan Uang pada siswa kelas III SDNPesayangan 1 Kabupaten Tegal.

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SDN Pesayangan 1Kabupaten Tegal yang berjumlah 57 siswa yang terdiri dari 28 siswa kelaseksperimen dan 29 siswa kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan tekniksampling jenuh, yaitu sebanyak 57 siswa. Desain yang digunakan yaitu quasiexperimental dengan bentuk nonequivalent control group. Analisis statistikmenggunakan SPSS versi 21 yaitu pearson product moment untuk uji validitasdan cronbach’s alpha untuk uji reliabilitas instrumen. Metode lilliefors untukmenguji normalitas data, levene’s test untuk uji homogenitas, dan t test untuk ujihipotesis.

Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan menggunakan independentsamples t test, data keterampilan sosial menunjukkan thitung > ttabel (10,520 > 2,004)dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan data hasil belajar menunjukkan thitung > ttabel(2,558 >2,004) dengan signifikansi 0,013 < 0,05. Hasil uji hipotesis keefektifanmenggunakan one sample t test, data keterampilan sosial menunjukkan thitung >ttabel (12,943 > 2,052) dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan data hasil belajarmenunjukkan thitung > ttabel (3,570 > 2,052) dengan signifikansi 0,001 < 0,05.Untuk menguji hubungan antara keterampilan sosial dan hasil belajarmenggunakan korelasi product moment, thitung > ttabel (6,592 > 2,004) dengansignifikansi 0,000 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaanketerampilan sosial dan hasil belajar siswa antara yang menggunakan model timetoken dan yang menggunakan model artikulasi. Model time token efektif dalammeningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa serta terdapat hubunganantara keterampilan sosial dan hasil belajar siswa. Peneliti menyarankan agar gurudapat menerapkan model time token dalam pembelajaran IPS.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL................................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

PRAKATA.......................................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii

BAB

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 14

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian ................................... 14

1.3.1 Pembatasan Masalah ............................................................................. 15

1.3.2 Paradigma Penelitian............................................................................. 15

1.4 Rumusan Masalah................................................................................. 16

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 16

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

x

1.5.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 17

1.5.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 17

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 18

1.6.1 Manfaat Teoritis.................................................................................... 18

1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 18

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori...................................................................................... 20

2.1.1 Pembelajaran IPS di SD........................................................................ 20

2.1.2 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS....................................... 25

2.1.3 Keterampilan Sosial .............................................................................. 27

2.1.4 Model Pembelajaran ............................................................................. 31

2.2 Penelitian yang Relevan........................................................................ 40

2.3 Kerangka Berpikir................................................................................. 47

2.4 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 50

3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 52

3.2 Waktu dan Tempat................................................................................ 54

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 55

3.3.1 Populasi................................................................................................. 55

3.3.2 Sampel................................................................................................... 57

3.4 Variabel Penelitian................................................................................ 58

3.4.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 58

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xi

3.4.2 Variabel Terikat .................................................................................... 58

3.5 Definisi Operasional Variabel............................................................... 59

3.5.1 Variabel Model Pembelajaran Time Token........................................... 59

3.5.2 Variabel Keterampilan Sosial ............................................................... 60

3.5.3 Variabel Hasil Belajar........................................................................... 60

3.6 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 61

3.6.1 Dokumentasi ......................................................................................... 62

3.6.2 Wawancara............................................................................................ 62

3.6.3 Observasi............................................................................................... 63

3.6.4 Tes ........................................................................................................ 64

3.6.5 Angket................................................................................................... 65

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................. 65

3.7.1 Instrumen Non-Tes ............................................................................... 65

3.7.2 Instrumen Tes........................................................................................ 70

3.8 Teknik Analisis Data............................................................................. 75

3.8.1 Analisis Deskripsi Data......................................................................... 76

3.8.2 Analisis Statistik Data ........................................................................... 78

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian.................................................................................... 84

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 84

4.1.2 Kondisi Responden ............................................................................... 85

4.2 Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 86

4.2.1 Analisis Deskripsi Data Model Pembelajaran Time Token................... 87

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xii

4.2.2 Hasil Pretest IPS Kelas Eksperimen dan Kontrol................................. 88

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Keterampilan Sosial Siswa............................ 90

4.2.3 Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa ....................................... 93

4.3 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ................................................ 98

4.3.1 Data Tes Awal Siswa ............................................................................ 98

4.3.2 Data Keterampilan Sosial Siswa........................................................... 102

4.3.3 Data Hasil Belajar Siswa ...................................................................... 110

4.3.4 Data Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar......................................... 118

4.4 Pembahasan........................................................................................... 120

4.4.1 Perbedaan Penerapan Model Time Token dengan Model Artikulasi

terhadap Keterampilan Sosial Siswa..................................................... 121

4.4.2 Perbedaan Penerapan Model Time Token dengan Model Artikulasi

terhadap Hasil Belajar Siswa ................................................................ 125

4.4.3 Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan

Sosial Siswa .......................................................................................... 130

4.4.4 Keefektifan Model Time Token terhadap Hasil Belajar Siswa ............. 133

4.4.5 Hubungan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa ..................... 135

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................... 138

5.2 Saran ..................................................................................................... 140

5.2.1 Bagi Guru.............................................................................................. 140

5.2.2 Bagi Siswa ............................................................................................ 141

5.2.3 Bagi Sekolah ......................................................................................... 142

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xiii

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................................... 142

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 143

LAMPIRAN........................................................................................................ 147

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 SK dan KD IPS Kelas III ...................................................................... 24

3.1 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata ............................................................. 57

3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Model Pembelajaran Time Token ............ 66

3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Sosial Siswa ...................... 67

3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Uji Coba ............................................. 72

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Soal..................................................................... 72

3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal ........................................................ 74

3.7 Analisis Daya Pembeda Soal ................................................................ 75

3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 83

4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 85

4.2 Data Responden Berdasarkan Umur ..................................................... 86

4.3 Hasil Pengamatan Model Pembelajaran Time Token............................ 87

4.4 Deskripsi Data Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kontrol ........... 88

4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal..................................................... 89

4.6 Deskripsi Data Keterampilan Sosial Siswa........................................... 90

4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Sosial Siswa......................... 91

4.8 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen ....... 92

4.9 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol .............. 93

4.10 Deskripsi Data Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kontrol .......... 93

4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir.................................................... 94

4.12 Deskripsi Data Psikomotor ................................................................... 95

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xv

4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Psikomotor.................................................. 96

4.14 Deskripsi Data Nilai Afektif ................................................................. 97

4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Afektif ........................................................ 97

4.16 Hasil Uji Normalitas Data Nilai Tes Awal ........................................... 98

4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Nilai Tes Awal........................................ 99

4.18 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Tes Awal ..................................... 101

4.19 Hasil Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Siswa ........................ 103

4.20 Hasil Uji Homogenitas Data Keterampilan Sosial Siswa ..................... 105

4.21 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Data Keterampilan Sosial Siswa ................ 107

4.22 Hasil Uji One Sample t Test Data Keterampilan Sosial Siswa ............. 109

4.23 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa .................................... 111

4.24 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa................................. 112

4.25 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Data Hasil Belajar Siswa............................ 115

4.26 Hasil Uji One Sample t Test Data Hasil Belajar Siswa......................... 117

4.27 Hasil Analisis Hubungan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar ........ 119

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1.1 Bagan Paradigma Penelitian Ganda dengan Dua Variabel ....................... 15

2.1 Bagan Kerangka Berpikir.......................................................................... 50

3.1 Bagan Desain Penelitian Nonequivalent Control Group .......................... 53

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen .................................................... 147

2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol........................................................... 148

3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba......................................................... 149

4. Pedoman Wawancara ............................................................................... 150

5. Silabus Pembelajaran ............................................................................... 151

6. Silabus Pengembangan Kelas Eksperimen .............................................. 152

7. Silabus Pengembangan Kelas Kontrol ..................................................... 159

8. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ....................................................... 164

9. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ....................................................... 177

10. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3 ....................................................... 193

11. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 .............................................................. 209

12. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 .............................................................. 221

13. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3 .............................................................. 236

14. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen ...... 250

15. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol ............. 252

16. Deskriptor Penilaian Keterampilan Sosial Siswa..................................... 254

17. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 1........... 256

18. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 2........... 257

19. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 3........... 258

20. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 1 ................. 259

21. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 2 ................. 260

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xviii

22. Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 3 ................. 261

23. Rekapitulasi Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen ........... 262

24. Rekapitulasi Skor Keterampilan Sosial Siswa Kelas Kontrol.................. 263

25. Kisi-kisi Soal Uji Coba Ranah Kognitif................................................... 264

26. Soal Uji Coba ........................................................................................... 267

27. Lembar Validasi Soal Aspek Kognitif oleh Penilai Ahli I....................... 274

28. Lembar Validasi Soal Aspek Kognitif oleh Penilai Ahli II ..................... 281

29. Hasil Uji Validitas Soal...........................................................................` 288

30. Hasil Uji Reliabilitas Soal ........................................................................ 291

31. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal............................................................ 292

32. Hasil Uji Daya Beda Soal ........................................................................ 293

33. Soal Tes Awal dan Akhir ......................................................................... 294

34. Nilai Tes Awal dan Akhir Kelas Eksperimen .......................................... 297

35. Nilai Tes Awal dan Akhir Kelas Kontrol................................................. 298

36. Kisi-kisi Angket Penilaian Afektif........................................................... 299

37. Angket Penilaian Diri Siswa .................................................................... 300

38. Lembar Validasi Angket Afektif oleh Penilai Ahli I ............................... 302

39. Lembar Validasi Angket Afektif oleh Penilai Ahli II .............................. 305

40. Nilai Afektif Kelas Eksperimen ............................................................... 308

41. Nilai Afektif Kelas Kontrol...................................................................... 309

42. Kisi-kisi Soal Psikomotorik ..................................................................... 310

43. Lembar Validasi Soal Aspek Psikomotorik oleh Penilai Ahli I............... 311

44. Lembar Validasi Soal Aspek Psikomotorik oleh Penilai Ahli II ............. 312

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

xix

45. Nilai Psikomotor Kelas Eksperimen ........................................................ 313

46. Nilai Psikomotor Kelas Kontrol............................................................... 314

47. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Model Time Token............................. 315

48. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Model Artikulasi................................ 316

49. Output Uji Normalitas Data ..................................................................... 317

50. Output Hasil Uji Homogenitas Data ........................................................ 318

51. Output Uji Hipotesis Perbedaan (Uji t) .................................................... 319

52. Output Hasil Pengujian Hipotesis Keefektifan ........................................ 320

53. Sampel Tes Akhir Hasil Belajar Ranah Kognitif ..................................... 321

54. Sampel Hasil Belajar Ranah Afektif ........................................................ 323

55. Sampel Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .............................................. 325

56. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen............... 327

57. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol ..................... 328

58. Surat-surat ................................................................................................ 329

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan, dipaparkan mengenai latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah dan paradigma penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, serta manfaaat penelitian

1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan memegang peranan penting dan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan, sifatnya mutlak baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun

bangsa dan negara, maju dan mundur suatu bangsa ditentukan oleh maju

mundurnya pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan bagi suatu bangsa

merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, sesuai dengan salah satu tujuan negara yang

digariskan dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga digariskan dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai

berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukmengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan perlu dilaksanakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri. Pendidikan dapat

diperoleh melalui pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Salah satu

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

2

jenjang pendidikan formal yaitu pendidikan dasar yang di dalamnya mencakup

sekolah dasar (SD). Pendidikan dasar menurut Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 17 Ayat 1 dan 2, yaitu sebagai

berikut.

pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasijenjang pendidikan menengah; pendidikan dasar berbentuk sekolahdasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yangsederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasahtsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Tujuan pendidikan di SD menurut Mikarsa (2007:1.13), yaitu mencakup

“pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seutuhnya

sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya, pembinaan pemahaman dasar dan

seluk beluk ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan untuk belajar pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan hidup dalam masyarakat”. Berdasarkan

tujuan tersebut, maka pelaksanaan proses pembelajaran di SD sudah seharusnya

dilaksanakan secara baik agar tujuan pendidikan di SD dapat tercapai dengan

optimal.

Anitah, dkk (2009:1.18) menyatakan, “pembelajaran adalah proses interaksi

siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan

pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru”. Hal ini sejalan dengan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Pendidikan dan Menengah Bab I, yang menyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukupbagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

3

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untukitu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaranuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaiankompetensi lulusan.

Upaya mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan dan

memotivasi siswa, tentunya guru memegang peranan penting agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Sebagaimana tercantum dalam

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyatakan

bahwa, “pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, pendidik, sehat jasmani dan rohani rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut, guru wajib memiliki kompetensi.

Kompetensi tersebut telah dijelaskan di dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1 yang

menyatakan bahwa, “Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik

dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional”. Standar kompetensi guru

harus dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu: kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Peraturan tersebut telah menjelaskan bahwa pada kemampuan pedagogik

guru harus memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki. Jadi, guru harus mampu merancang pembelajaran

dengan baik untuk mengembangkan potensi siswa. Namun dalam kenyataannya,

guru kurang mempersiapkan diri dalam melaksanakan pembelajaran. Tanpa

perencanaan dan persiapan yang matang menyebabkan kualitas pembelajaran

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

4

kurang efektif.

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari efektivitas proses dan hasil belajar

siswa. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa dapat terlibat aktif dalam

pembelajaran. Siswa juga bersemangat dan percaya diri saat pembelajaran.

Ditinjau dari segi hasil belajar, pembelajaran efektif apabila tingkah laku siswa

terjadi perubahan yang positif dan tercapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu

penyampaian bahan mata pelajaran. Mata pelajaran yang wajib ditempuh siswa

yaitu sepuluh mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab

X Pasal 37 dijelaskan mata pelajaran yang harus diberikan, yaitu “Ada sepuluh

mata pelajaran yang wajib diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah”. Salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Jarolimek (1967) dalam Soewarso (2013: 1) menjelaskan ”IPS yaitu

mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya”.

Melalui pembelajaran IPS, siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan

keterampilan memecahkan permasalahan dan peka terhadap lingkungan. Hal ini

sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS menurut Awan Mutakin (2003) dalam

Susanto (2014: 10) bahwa tujuan pembelajaran IPS secara keseluruhan membantu

setiap individu untuk meningkatkan aspek ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

nilai-nilai keterampilan. Dengan demikian, peranan IPS sangat penting untuk

mendidik siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar

berguna di kehidupannya.

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

5

Pernyataan tersebut jelas menjadi salah satu alasan pembelajaran IPS

diterapkan di SD, sebab di masa yang akan datang siswa akan menghadapi

tantangan yang berat seiring perubahan kehidupan di masyarakat. Diharapkan

dengan diberikannya pembelajaran IPS di sekolah dasar menjadikan siswa siap

menghadapi perubahan kehidupan masyarakat dalam berinteraksi maupun

bersikap di lingkungan masyarakat tersebut. Namun, pada kenyataannya sebagian

siswa SD merasa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran IPS. Susanto

(2014: 4) berpendapat bahwa “orang tua, peserta didik, bahkan para pengambil

keputusan menganggap pendidikan IPS kurang memiliki nilai manfaat

dibandingkan dengan bidang studi lain seperti IPA”. Anggapan tersebut jelas

salah, sebab dilihat dari tujuannya justru IPS itu sangat penting dipelajari oleh

siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna

bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Susanto (2014: 6) berpendapat bahwa pembelajaran pendidikan IPS di

sekolah seharusnya lebih menekankan pada aspek-aspek pengetahuan, sikap, dan

keterampilan dari berbagai permasalahan yang ada di sekitar siswa. Hal ini sesuai

dengan fungsi IPS sebagai pendidikan menurut Sumaatmadja (2008: 1.11), yaitu

membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna, keterampilan

sosial dan intelektual, dalam membina perhatian serta kepeduliaan sosialnya.

Fungsi IPS sebagai pendidikan sebagaimana yang telah dikemukakan,

adalah membekali anak didik dengan keterampilan sosial. Menurut Susanto

(2014: 41) keterampilan sosial adalah rangkaian kompetensi penting bagi peserta

didik untuk memulai dan memelihara hubungan sosial positif dengan teman

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

6

sebaya, pengajar atau lingkungan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan

pengertian keterampilan sosial yang dikemukakan oleh Sjamsuddin dan Maryani

(2008: 6) dalam Susanto (2014: 42) bahwa keterampilan sosial adalah suatu

kemampuan secara cakap yang tampak dalam tindakan, mampu mencari, memilah

dan mengolah informasi, mampu mempelajari hal-hal baru yang memecahkan

masalah sehari-hari, memiliki keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun

tulisan, memahami, menghargai dan mampu bekerja sama dengan orang lain yang

majemuk, mampu mentransformasikan kemampuan akademik dan beradaptasi

dengan perkembangan masyarakat global. Beberapa komponen keterampilan

sosial adalah kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja kooperatif dan

kolaboratif, serta solidaritas (Suprijono, 2016: 81).

Tujuan pengembangan keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS adalah

agar peserta didik mampu berinteraksi dengan teman-temannya sehingga mampu

menyelesaikan tugas bersama, dan hasil yang dicapai akan dirasakan kebaikannya

oleh semua anggota masing-masing (Susanto, 2014: 45). Hal ini didukung oleh

Maryani (2007: 6) dalam Susanto (2014: 2) yang menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran IPS adalah untuk: 1) mengembangkan pengetahuan dasar ilmu-ilmu

sosial; 2) mengembangkan kemampuan berpikir inquiry, pemecahan masalah, dan

keterampilan sosial; 3) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai

kemanusiaan; dan 4) meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama

dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala

internasional.

Jadi, tujuan IPS tidak hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

7

informasi yang bersifat hafalan saja, akan tetapi pendidikan IPS harus mampu

mengembangkan keterampilan sosial, agar siswa mampu berkomunikasi dengan

baik sesuai aturan dengan temannya dalam sebuah kelompok. Untuk itu, pelajaran

IPS sangat penting untuk dikuasai siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas III SDN Pesayangan 1

Kabupaten Tegal, siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS. Hal

ini disebabkan karena pembelajaran yang hanya berpusat pada guru sehingga

siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Suasana belajar

seperti ini belum dapat mewujudkan peran dan tujuan IPS. Hasil wawancara

dengan guru kelas III di SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal yaitu Elies, S.Pd

dan Imam, S.Pd pada tanggal 11 Januari 2017, kendala pada saat pembelajaran

IPS adalah materi ajar yang terlalu luas namun alokasi waktu yang digunakan

hanya sedikit, siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan, dan siswa

masih malu untuk bertanya atau malu untuk menjawab pertanyaan. Kelemahan

pembelajaran IPS sebagaimana yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan adalah

karena terbatasnya aktivitas belajar siswa dan sangat dominannya peran guru

dalam proses pembelajaran. Mengajar lebih tampak daripada kegiatan

pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki

siswa dalam hal berkomunikasi. Rendahnya keterampilan sosial siswa terlihat dari

kurangnya keterampilan untuk mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan

maupun menanggapi sebuah pernyataan. Proses pembelajaran seperti ini

menimbulkan kebosanan dan kelelahan pikiran, keterampilan yang diperoleh

hanya sebatas pengumpulan fakta-fakta dan pengetahuan abstrak.

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

8

Pembelajaran IPS di SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal pun demikian,

keterampilan sosial yang dimiliki kurang tertanam baik pada diri siswa. Misalnya,

siswa kurang cakap dalam berkomunikasi dan kurang dalam menghargai serta

bekerja sama dengan temannya. Hal tersebut menandakan pembelajaran belum

bisa dikatakan efektif. Susanto (2014: 54) menjelaskan bahwa ”pembelajaran

dikatakan efektif apabila hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang

menggunakan pendekatan pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan

pembelajaran yang masih konvensional pada tingkat ketuntasan tertentu”.

Berdasarkan kejadian aktual yang terjadi pada siswa kelas III SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal pada pelajaran IPS, ada faktor lain yang

menyebabkan siswa bosan dan kurang tertarik mengikuti pembelajaran adalah

kreativitas dan inovasi guru dalam memberikan pembelajaran masih kurang

beragam. Pada pembelajaran IPS kelas III di SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal

guru sudah menerapkan model pembelajaran artikulasi dengan harapan siswa

menjadi tertarik ke pembelajaran. Di dalam penggunaan model artikulasi, guru

belum sepenuhnya melibatkan siswa secara aktif. Siswa hanya menyampaikan

kembali materi yang sudah disampaikan oleh guru sebelumnya. Hal tersebut

menyebabkan beberapa kendala, diantaranya materi yang disampaikan oleh siswa

kepada siswa lain tidak tersampaikan dengan baik, sehingga model tersebut

kurang efektif untuk digunakan dalam pembelajaran IPS.

Data hasil observasi awal dengan guru kelas III SDN Pesayangan 1

Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di kelas III SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal kurang optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

9

nilai UTS IPS semester 1 tahun 2016/2017, nilai terendah yang diperoleh yaitu 48

dan nilai tertinggi yaitu 77. Kemudian rata-rata yang diperoleh sejumlah 28 siswa

adalah 65, sedangkan KKM yang ditetapkan 68. Artinya, masih ada sebagian

siswa yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal.

Menurut teori Gestalt dalam Susanto (2014: 12) menyatakan bahwa hasil

belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya.

Wasliman (2007: 159) dalam Susanto (2014: 13) menyatakan bahwa semakin

tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah, maka

semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Guru harus mampu merancang

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang tidak

hanya berpusat pada guru melainkan siswa terlibat dalam pembelajaran, berupa

permainan ataupun kerja kelompok. Pembelajaran tersebut dapat membantu siswa

lebih aktif dan meningkatkan komunikasi serta bertukar pikiran dengan siswa

lainnya. Pembelajaran juga dapat lebih bermakna, karena siswa belajar

memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dalam kerja kelompok. Salah satu

upaya mengembangkan keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran adalah

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Nana Supriatna (2002: 18) dalam Gunawan (2013: 94) menyebutkan ada

beberapa strategi dalam mengajarkan keterampilan sosial kepada peserta didik

melalui IPS, salah satunya dengan menerapkan cooperative learning. Dengan

cooperative learning, maka pelajaran IPS tidak hanya untuk menghafal yang

sifatnya kognitif saja, melainkan akan membawa siswa untuk berpartisipasi aktif,

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

10

karena peserta didik akan diminta untuk melakukan berbagai tugas yang

diperintahkan oleh guru.

Sedangkan, Roger (1992) dalam Huda (2015: 29) mendefisinikan bahwa,

pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok di antara

kelompok-kelompok pembelajaran yang didalamnya setiap pembelajar

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Konsekuensi positif dari

pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam

kelompok mereka. Dalam lingkungan pembelajaran kooperatif, siswa harus

menjadi partisipan aktif dan melalui kelompoknya, dapat membangun komunitas

pembelajaran yang saling membantu sama lain. Hal tersebut juga serupa dengan

pernyataan Rusman (2012: 203) yaitu dalam pembelajaran kooperatif akan

tercipta sebuah interaksi dan komunikasi yang lebih luas, yaitu interaksi dan

komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,dan

siswa dengan guru.

Sejalan dengan tujuan pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh

Ibrahim, et al. (2000) dalam Isjoni (2013: 39) yang menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga

tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan

individu, dan pengembangan keterampilan sosial.

Pembelajaran kooperatif diterapkan melalui berbagai jenis model

pembelajaran. Salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan

dalam pembelajaran IPS dan dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

11

yaitu model Time token. Pembelajaran kooperatif model Time token cocok

diterapkan di SD untuk meminimalisir terjadinya kejenuhan atau kebosanan pada

saat proses pembelajaran dan memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran.

Selain itu, model pembelajaran Time token dapat mendorong siswa untuk aktif

dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya didominasi

oleh guru. Menurut Rahmat Widodo dalam Shoimin (2014: 216), model

pembelajaran Time token sangat tepat untuk pembelajaran struktur yang dapat

digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa

mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali.

Menurut Shoimin (2014: 217) model time token memiliki beberapa

kelebihan, yaitu: (1) mendorong siswa untuk inisiatif dan partisipasi; (2) siswa

tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali; (3) siswa menjadi aktif

dalam kegiatan pembelajaran; (4) meningkatkan kemampuan siswa dalam

berkomunikasi (aspek berbicara); (5) melatih siswa mengungkapkan pendapatnya;

(6) menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi,

memberikan masukan, dan keterbukaan terhadap kritik; (7) mengajarkan siswa

untuk menghargai pendapat orang lain; (8) guru dapat berperan untuk mengajak

siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui; (9) tidak

memerlukan banyak media pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe Time token menyenangkan bagi siswa

karena adanya unsur permainan, yakni kupon belajar yang menjadi tanggung

jawabnya. Aktivitas siswa meningkat dengan menggunakan model Time token

karena siswa dituntut untuk menggunakan kupon belajarnya sampai habis.

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

12

Apabila siswa tidak menggunakan kupon belajar untuk menjawab pertanyaan,

menanggapi pendapat, bertanya maupun mengungkapkan pendapat maka tiket

tersebut akan semakin bertumpuk. Masing-masing siswa juga akan termotivasi

menggunakan kupon belajar tersebut dengan secepat-cepatnya karena bersaing

dengan lainnya dalam menggunakan tiket belajar. Selain itu, model pembelajaran

time token juga dapat mengajarkan keterampilan sosial dalam hal berkomunikasi

dan bekerja sama dengan sesamanya di sebuah kelompok, sehingga dapat

mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan tercapainya hasil

belajar yang optimal.

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Yusmairita dari Universitas Lampung dengan

judul“Studi Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Model Time Token

Arends dan Jigsaw Pada Pelajaran IPS”. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa adanya perbedaan keterampilan sosial antara siswa dengan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif time token arends dan tipe jigsaw,

juga hasil keterampilan sosial pada siswa yang menggunakan model time token

arends lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya

menggunakan model jigsaw. Artinya, model time token efektif untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa. Ada pula penelitian yang dilakukan

oleh Mei Endang Lestari dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

“Implementasi Strategi Time Token Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Ips Kelas Iv Sd Negeri Badran 2

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

13

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil

penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa

dalam pembelajaran IPS melalui penerapan strategi pembelajaran Time Token.

Kajian empiris di atas meskipun sama-sama menggunakan model

pembelajaran time token namun terdapat perbedaan pada kelas, jenis penelitian,

dan tujuannya. Peneliti pertama menerapkan model pembelajaran time token

dengan tujuan mengkaji tentang perbandingan keterampilan sosial siswa melalui

model pembelajaran kooperatif Time Token Arends (TTA) dan Jigsaw pada mata

pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII SMP. Sedangkan peneliti kedua

menerapkan model pembelajaran time token dengan tujuan meningkatkan

kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV. Kajian

empiris tersebut juga menjadi landasan peneliti untuk menerapkan model

pembelajaran time token dalam mengatasi permasalahan pembelajaran IPS pada

kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan kajian empiris yang

menjadi landasan peneliti, menjadikan peneliti tertarik untuk menguji keefektifan

model Time token. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian

tersebut berjudul “Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial

dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal”.

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

14

1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah tersebut, terdapat beberapa

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Peneliti

mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

(1) Cara penyampaian pembelajaran oleh guru kepada siswanya kurang

kreatif dan inovatif dalam penggunaan model pembelajaran karena

belum melibatkan siswanya secara aktif.

(2) Model pembelajaran artikulasi yang sudah diterapkan guru kurang

melibatkan siswanya secara aktif karena dalam pelaksanaannya tidak

semua siswa bisa berpartisipasi dan mengungkapkan pendapatnya.

(3) Guru belum menerapkan model pembelajaran time token dalam

pembelajaran IPS yang bertujuan untuk melatih dan mengembangkan

keterampilan sosial siswa

(4) Kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki siswa, terlihat dari

kurangnya kecakapan berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman

sekelompoknya.

(5) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS belum maksimal karena

nilai yang diperoleh masih di bawah KKM, yakni 65. Sedangkan

KKM mata pelajaran IPS adalah 68.

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma PenelitianPeneliti perlu menentukan pembatasan masalah dan paradigma penelitian

agar penelitian lebih terarah dan jelas hubungan antarvariabel yang akan diteliti.

Pembatasan dan paradigma penelitian dijelaskan sebagai berikut:

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

15

1.3.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, masalah yang muncul sangatlah luas,

sehingga perlu dibatasi agar peneliti lebih fokus pada penelitian yang akan

dilaksanakan. Masalah yang muncul dibatasi sebagai berikut:

(1) Materi yang dipelajari terbatas pada mata pelajaran IPS yaitu sejarah

dan penggunaan uang.

(2) Penelitian hanya terbatas untuk menguji keefektifan model time token

terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar IPS pada siswa kelas III

SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

(3) Subjek penelitian hanya diarahkan pada siswa kelas III SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal dengan kelas III A sebagai kelas

eksperimen dan kelas III B sebagai kelas kontrol.

1.3.2 Paradigma Penelitian

Penelitian ini mempunyai tiga variabel yaitu model Time token sebagai

variabel bebas (X) yang mempengaruhi keterampilan sosial dan hasil belajar IPS

sebagai variabel terikat (Y1 dan Y2). Berdasarkan pendapat Sugiyono (2014: 70),

paradigma penelitian yang diterapkan yaitu paradigma ganda dengan dua variabel

dependen. Hubungan antarvariabel tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:

Bagan 1.1 Paradigma Penelitian Ganda dengan Dua Variabel Dependen

X

Y2

Y1

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

16

Keterangan:

X : Model Time token

Y1 : Keterampilan sosial

Y2 : Hasil belajar IPS

1.4 Rumusan MasalahBerdasarkan pembatasan masalah dan paradigma penelitian tersebut,

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana perbedaan keterampilan sosial siswa kelas III SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal antara pembelajaran yang menggunakan

model Time token dibandingkan model pembelajaran artikulasi?

(2) Bagaimana perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pesayangan

1 Kabupaten Tegal antara pembelajaran menggunakan model Time token

dibandingkan model pembelajaran artikulasi?

(3) Apakah penerapan model pembelajaran time token efektif terhadap

keterampilan sosial siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal?

(4) Apakah penerapan model pembelajaran time token efektif terhadap hasil

belajar siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal?

(5) Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan

sosial dan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pesayangan 1

Kabupaten Tegal?

1.5 Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai

berikut:

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

17

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum merupakan tujuan yang bersifat umum dan luas cakupannya.

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk menguji keefektifan model Time token

terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

materi sejarah dan penggunaan uang pada siswa kelas III SDN Pesayangan 1

Kabupaten Tegal.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan tujuan yang bersifat khusus dan sempit

cakupannya. Tujuan khusus penelitian ini yaitu:

(1) Menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan keterampilan sosial antara

pembelajaran yang menerapkan model time token dengan yang

menerapkan model artikulasi mata pelajaran IPS pada siswa kelas III

SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

(2) Menganalisis dan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar antara

pembelajaran yang menerapkan model time token dengan yang

menerapkan model artikulasi mata pelajaran IPS pada siswa kelas III

SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

(3) Menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model time token

terhadap keterampilan sosial siswa kelas III SDN Pesayangan 1

Kabupaten Tegal.

(4) Menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model time token

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten

Tegal.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

18

(5) Menganalisis dan mendeskripsikan ada tidaknya hubungan yang positif

dan signifikan antara keterampilan sosial dan hasil belajar IPS pada

siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

1.6 Manfaat PenelitianManfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis, sebagai

berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini, antara lain:

(1) Menambah pengetahuan di bidang pendidikan terutama tentang

penggunaan model time token pada pembelajaran IPS.

(2) Menjadi referensi bagi penelitian sejenis di sekolah dasar yang memiliki

karakteristik relatif sama dengan SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Siswa

(1) Menciptakan kondisi pembelajaran IPS yang menarik bagi siswa

khususnya materi sejarah dan penggunaan uang.

(2) Mengoptimalkan pemahaman dan penguasaan pada siswa terhadap

materi sejarah dan penggunaan uang.

(3) Mengembangkan keterampilan sosial dalam hal berkomunikasi dan

bekerja sama melalui kerja kelompok.

1.6.2.2 Bagi Guru

(1) Menambah pengetahuan dan pengalaman guru tentang model

pembelajaran time token dalam pembelajaran IPS.

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

19

(2) Memberi motivasi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang

inovatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih

menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah dalam rangka

perbaikan pembelajaran IPS dan menambah inovasi dalam penggunaan model

pembelajaran sehingga bisa meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

IPS di kelas III A dan III B SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal.

1.6.2.4 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman

melaksanakan penelitian di bidang pendidikan, khususnya mengenai pengujian

keefektifan model pembelajaran Time token dalam pembelajaran IPS.

Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi bekal jika peneliti

melaksanakan penelitian selanjutnya.

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

20

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pada kajian pustaka dipaparkan mengenai landasan teori, hasil penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan

penelitian. Pada landasan teori membahas mengenai pembelajaran IPS di SD,

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS, keterampilan sosial, dan model

pembelajaran.

2.1.1 Pembelajaran IPS di SD

2.1.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan

dunianya. Jarolimek (1967) dalam Soewarso (2013: 1), “IPS mengkaji masyarakat

dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya”. Selanjutnya

Sumaatmadja (2008: 1.9), “IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari

kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang ilmu-ilmu sosial dan

humaniora”. Susanto (2014: 138) menyatakan bahwa hakikat IPS adalah untuk

mengembangkan konsep pemikiran yang didasarkan pada kehidupan sosial yang

ada di lingkungan siswa.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang telah dijelaskan, maka dapat

disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang terintegrasi dari ilmu-ilmu

sosial dan humaniora yang mempelajari hubungan lingkungan sosial dan

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

21

masyarakat. Dengan adanya mata pelajaran IPS diharapkan dapat melahirkan dan

membentuk warga negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan

negara.

Tujuan IPS menurut Somantri (2001: 183) dalam Rachmah (2014: 112)

sebagai berikut:

(1) Mengembangkan pengetahuan kesosilogian, kegeografian,keekonomian, dan kesejahteraan; (2) mengembangkan kemampuanberpikir, inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial; (3)membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaan; (4) meningkatkan kemampuan berkomunikasi danbekerjasama dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,nasional, dan global.

Sumaatmadja (2008: 1.10) menyatakan bahwa tujuan IPS adalah membina

anak didik agar menjadi warga negara yang baik, yang tidak hanya memiliki

pengetahuan saja, namun juga keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna

bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara.

Berkaitan dengan tujuan IPS yang telah dijelaskan, untuk

merealisasikannya, proses pembelajaran tidak hanya terbatas pada aspek-aspek

pengetahuan saja, namun perlu memperhatikan keterampilan dan sikap sehingga

dapat melahirkan pribadi warga negara yang baik dan, bertanggung jawab, dan

berpartisipasi terhadap bangsa dan negaranya.

Fungsi IPS sebagai pendidikan, yaitu membekali anak didik dengan

pengetahuan sosial yang berguna, keterampilan sosial dan intelektual, dalam

membina perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai SDM Indonesia yang

bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional (Sumaatmadja, 2008: 1.11).

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

22

2.1.1.2 Pembelajaran IPS di SD

Jarolimek (1982: 78) dalam Susanto (2014: 141) yang menyatakan bahwa

pendidikan IPS berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai-nilai yang memungkinkan siswa untuk berperan aktif dalam kelompok

masyarakat. Sumaatmadja (2008: 1.17) menjelaskan bahwa IPS sebagai program

pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan namun juga harus membina

siswa agar menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung

jawab untuk kesejahteraan bersama.

Tujuan pembelajaran IPS menurut Maryani (2007: 6) dalam Susanto

(2014: 2) adalah untuk:

1) mengembangkan pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial; 2)mengembangkan kemampuan berpikir inquiry, pemecahan masalah,dan keterampilan sosial; 3) membangun komitmen dan kesadaranterhadap nilai-nilai kemanusiaan; dan 4) meningkatkan kemampuanberkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk,baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Berdasarkan pengertian dan tujuan IPS pada jenjang sekolah dasar

sebagaimana yang telah dijelaskan, tampaknya perlu adanya proses pembelajaran

yang tepat agar tujuan-tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai. Pemilihan strategi,

teknik, pendekatan, dan model pembelajaran yang tepat memengaruhi tercapainya

tujuan tersebut. Kunci keberhasilan pembelajaran IPS terletak pada guru dalam

memahami karakteristik siswa, lingkungan, dan materi pembelajaran.

Gunawan (2013: 50) menyatakan bahwa pelajaran IPS di SD harus

memperhatikan kebutuhan anak yang berusia 6-12 tahun. Piaget (1963)

berpendapat bahwa pada anak usia tersebut berada dalam perkembangan

kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan konkret operasional. Cara

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

23

berpikir siswa pada tahap ini masih bersifat konkret, yang artinya bahwa siswa

belum dapat berpikir mengenai hal-hal yang bersifat abstrak. Sesuatu yang

dipelajari harus nyata mulai dari hal mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang

sederhana menuju ke hal yang lebih kompleks. Mikarsa (2008: 4.28) menyatakan

bahwa anak laki-laki diyakini cenderung dominan, agresif, independen dan anak

perempuan cenderung perhatian, sabar, tergantung. Hal ini yang menyebabkan

anak laki-laki lebih aktif di dalam kelas daripada anak perempuan.

Yusuf (2000) dalam Indriana (2008: 147) menyebutkan bahwa tingkah

laku sosial anak meliputi hal-hal berikut ini: 1) pembangkangan, 2) agresi, 3)

berselisih, 4) menggoda, 5) persaingan, 6) kerjasama, 7) tingkah laku berkuasa, 8)

mementingkan diri sendiri, dan 9) simpati.

Agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik tanpa mengesampingkan

karakteristik siswa, guru perlu memanfaatkan keaktifan dan tingkah laku siswa

dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu menerapkan model pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi siswa dalam rencana

pembelajarannya sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Akbar dan Sriwiyana (2011: 78) menyatakan ruang lingkup mata

pelajaran IPS meliputi aspek-aspek (1) manusia, tempat, dan lingkungan; (2)

waktu, keberlanjutan, dan perubahan; (3) sistem sosial dan budaya; serta (4)

perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III, semester 2

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

24

Tabel 2.1 SK dan KD IPS kelas III

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar2. Memahami jenis pekerjaan danpenggunaan uang

2.1 Mengenal jenis-jenispekerjaan

2.2 Memahami pentingnyasemangat kerja

2.3 Memahami kegiatan jual-belidi lingkungan rumah dansekolah

2.4 Mengenal sejarah uang2.5 Mengenal penggunaan uang

sesuai dengan kebutuhan

Materi uang termasuk dalam materi kelas III semester 2. Materi uang

merupakan kompetensi dasar tersendiri yang masuk dalam standar kompetensi

kedua, yaitu mengenal jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Menurut

Winataputra (2011: 4.43) materi uang termasuk dalam aspek waktu, keberlanjutan,

dan perubahan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan sistem ekonomi di

pasar yang mulanya menggunakan sistem barter, namun setelah masyarakat mulai

hidup menetap dan mengenal adanya perdagangan mereka menggunakan uang

sebagai alat tukar.

Karakteristik materi sejarah dan penggunaan uang, termasuk dalam materi

IPS yang terlalu banyak menuntut siswa untuk mencatat, menghafal dan

mengingat, serta siswa harus melakukan. Sifatnya yang hafalan dan mengingat

membuat siswa bosan, malas dan bahkan menganggap mudah dalam mempelajari

materi ini. Padahal selain mereka harus mencatat, menghafal dan mengingat,

mereka juga dituntut untuk melakukan serta mengaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran pada materi uang yang akan dipelajari oleh siswa

meliputi sejarah sebelum beredarnya uang yang kini dipergunakan sebagai alat

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

25

tukar dan jenis-jenis uang yang beredar saat ini. Materi lain yang akan dipelajari

siswa, yaitu kegunaan uang. Siswa akan belajar tentang kegunaan, manfaat dan

cara mengelola uang yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan karakteristik materi uang yang telah dijelaskan,

diperlukan penerapan model pembelajaran dan yang mampu memberikan

pengetahuan, perubahan sikap, memotivasi, dan meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan syarat keberhasilan pembelajaran yang

dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang baik.

2.1.2 Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

Susanto (2014: 2) menyatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS

memiliki tujuan, yaitu untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan, nilai,

sikap, keterampilan sosial, kewarganegaraan, fakta, peristiwa, konsep dan

generalisasi serta mampu merefleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa,

dan negara. Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan tersebut maka

perlu dilakukan penilaian. Penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui

keberhasilan proses dan hasil belajar siswa (Sudjana, 2009: 22).

Menurut Sudjana (2009: 22) “proses belajar adalah kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajar”. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan patokan

dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Menurut Bloom (Suprijono 2016: 6) menyatakan bahwa hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

26

berkaitan dengan hasil berupa knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain

afektif berkaitan dengan hasil berupa receiving (sikap menerima), responding

(memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, routinized.

Selain itu juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,

dan intelektual.

Ketiga ranah tersebut sebagai objek penilaian hasil belajar. Sebagian besar

guru SD hanya melakukan penilaian ranah kognitif dibandingkan dengan ranah

lainnya. Disebabkan ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam

menguasai isi materi. Seharusnya hasil belajar afektif dan psikomotorik juga perlu

menjadi bagian dari penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah (Sudjana,

2009: 23)

Penilaian hasil belajar di sekolah mencakup ranah kompetensi kognitif,

afektif, dan psikomotor. Tiap ranah penilaian memiliki karakteristik yang berbeda

sehingga memerlukan teknik penilaian yang berbeda pula. Widoyoko (2014: 49)

menyatakan bahwa ada sembilan teknik penilaian yang dapat dipilih untuk

menilai hasil pembelajaran siswa, yaitu: tes, observasi, penilaian diri, penilaian

antar peserta, penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian projek, penilaian

produk dan penilaian jurnal. Tes, penilaian kinerja, dan penilaian projek

digunakan untuk menilai aspek pengetahuan. Observasi, penilaian diri, penilaian

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

27

antar teman, dan penilaian jurnal digunakan untuk menilai aspek sikap siswa. Dan

untuk menilai keterampilan siswa dapat digunakan teknik penilaian kinerja,

penilaian portofolio, penilaian produk dan projek.

Penilaian hasil belajar mata pelajaran IPS materi uang mencakup tiga

ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Penilaian hasil belajar

kognitif melalui tes formatif. Widoyoko (2014: 62) “tes formatif merupakan salah

satu bentuk tes yang dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan unit

pembelajaran”. Penilaian hasil belajar psikomotorik diperoleh melalui penilaian

kinerja. Widoyoko (2014: 72) menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan

penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan

sesuatu. Kemudian penilaian hasil belajar afektif diperoleh melalui penilaian diri

siswa. Widoyoko (2014: 66-7) menyatakan bahwa penilaian diri merupakan

teknik penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menilai pekerjaan

dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang dirasakan. Siswa

diminta untuk menilai dirinya yang berkaitan dengan status, proses, dan tingkat

pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

2.1.3 Keterampilan Sosial

Mulyuno (1985: 45) dalam Susanto (2014: 44) menjelaskan bahwa

keterampilan sosial adalah kemampuan bekerja sama di dalam kelompok (besar-

kecil), menyumbangkan dan menerima pendapat di dalam tugas diskusi,

mengembangkan kepemimpinan. Keterampilan sosial yang telah dikembangkan

oleh National Council for Social Studies (1984: 249) dalam Gunawan (2013: 94)

adalah “keterampilan dalam memperoleh informasi, (keterampilan membaca,

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

28

keterampilan belajar, mencari informasi, dan keterampilan dalam menggunakan

alat-alat teknologi), keterampilan yang berkaitan dengan hubungan sosial serta

partisipasi dalam masyarakat (keterampilan diri yang sesuai dengan kemampuan

dan bakat, bekerja sama, berpartisipasi dalam masyarakat)”. Begitu pula dengan

yang dikemukakan oleh Sjamsuddin dan Maryani (2008: 6) dalam Susanto (2014:

42) bahwa keterampilan sosial adalah suatu kemampuan secara cakap yang

tampak dalam tindakan, mampu mencari, memilah, dan mengolah informasi,

mampu mempelajari hal-hal baru yang memecahkan masalah sehari-hari,

memiliki keterampilan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan, memahami,

menghargai, dan mampu bekerja sama dengan orang lain yang majemuk, mampu

mentransformasikan kemampuan akademik dan beradaptasi dengan

perkembangan masyarakat global.

Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa

keterampilan sosial adalah suatu kemampuan yang tampak dalam tindakan

berkaitan dengan keterampilan hubungan sosial dan partisipasinya, keterampilan

memperoleh informasi, serta memiliki keterampilan berkomunikasi baik lisan

maupun tulisan. Keterampilan sosial sangat diperlukan dan harus menjadi

prioritas dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar mengembangkan

keterampilan akademik. Keterampilan sosial sudah sepatutnya dijadikan perhatian

khusus dalam setiap pembelajaran di kelas. Keterampilan sosial yang baik akan

berdampak positif untuk siswa, yakni mereka akan lebih berani berbicara,

mengungkapkan pendapatnya, menghargai pendapat temannya, berinteraksi

dengan kelompoknya sehingga dapat menyelesaikan tugas bersama.

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

29

Keterampilan sosial mempunyai fungsi sebagai sarana untuk memperoleh

hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, misalnya melakukan

penyelamatan lingkungan, membantu orang lain, kerja sama, mengambil

keputusan, berkomunikasi, dan berpartisipasi (Susanto 2014: 45).

Mclntyre (2005) dalam Kurniati (2016: 15) menyebutkan bahwa

keterampilan sosial anak meliputi hal-hal berikut ini: 1) tingkah laku dan interaksi

positif dengan teman lainnya, 2) perilaku yang sesuai di dalam kelas, 3) cara-cara

mengatasi frustasi dan kemarahan, dan 4) cara-cara untuk mengatasi konflik

dengan yang lain.

Lawrence E. Shapiro (t.t) dalam Azzet (2014: 70-1) menjelaskan bahwa

setidaknya ada lima keterampilan sosial yang bisa dilatihkan pada anak, yaitu

keterampilan berkomunikasi, keterampilan dalam membuat humor, keterampilan

menjalin persahabatan, keterampilan berperan dalam kelompok, dan keterampilan

bersopan santun dalam pergaulan.

Menurut Jarolimek (1993: 9) dalam Susanto (2014: 43) keterampilan

sosial yang perlu dimiliki peserta didik mencakup: 1. Living and working together

( keterampilan untuk hidup dan bekerja sama), 2. Learning self-control and self-

direction (keterampilan untuk mengontrol diri dan orang lain), 3. Sharing ideas

and experience with other (keterampilan untuk saling berinteraksi antara satu dan

yang lainnya, saling bertukar pikiran dan pengalaman sehingga tercipta suasana

yang menyenangkan bagi setiap anggota dari kelompok tersebut). Sedangkan

menurut Susanto (2014: 44), dalam aplikasinya keterampilan sosial dapat dilihat

dalam beberapa bentuk perilaku, yaitu: pertama, perilaku yang berhubungan

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

30

dengan diri sendiri (bersifat intrapersonal), seperti mengontrol emosi,

menyelesaikan permasalahan sosial secara tepat, memproses informasi dan

memahami perasaan orang lain. Kedua, perilaku yang berhubungan dengan orang

lain (bersifat interpersonal), seperti memulai interaksi dan komunikasi dengan

orang lain, dan ketiga, perilaku yang berhubungan dengan akademis, seperti

mematuhi peraturan dan melakukan apa yang diminta oleh guru. Ketiga indikator

tersebut apabila telah tertanam dengan baik pada diri setiap siswa, maka akan

membuahkan hasil yang memuaskan.

Susanto (2014: 43) berpendapat bahwa ada beberapa cara berketerampilan

sosial yang dapat dikembangkan oleh peserta didik adalah sebagai berikut: (1)

membuat rencana dengan orang lain; (2) partisipasi dalam usaha meneliti sesuatu;

(3) partisipasi produktif dalam diskusi kelompok; (4) menjawab secara sopan

pertanyaan orang lain; (5) memimpin diskusi kelompok; (6) bertindak secara

bertanggung jawab; dan (7) menolong orang lain. Sementara Suprijono (2016: 81)

menyatakan bahwa beberapa komponen keterampilan sosial meliputi kecakapan

berkomunikasi, kecakapan bekerja kooperatif dan kolaboratif, dan solidaritas.

Indikator yang akan digunakan peneliti untuk menilai keterampilan sosial

siswa seperti yang dikemukakan oleh Susanto (2014: 44) yang menyatakan bahwa

keterampilan sosial dapat dilihat dalam beberapa bentuk perilaku, yaitu perilaku

yang berhubungan dengan diri sendiri, perilaku yang berhubungan dengan orang

lain, dan perilaku yang berhubungan dengan akademis.

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

31

2.1.4 Model Pembelajaran

2.1.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif

Seorang guru membutuhkan pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan pembelajaran yang efektif melalui model pembelajaran. Model

pembelajaran menurut Udin Saripudin (1994: 78) dalam Sumaatmadja (2008:

12.8) adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan

para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar”.

Selanjutnya Suprijono (2016: 65) menyatakan “model pembelajaran dapat

didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar”.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang digunakan untuk

menyampaikan pembelajaran di kelas agar tujuan belajar yang diinginkan dapat

tercapai. Melalui penerapan model, guru dapat merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik siswa serta

karakteristik materi ajar. Hal tersebut membantu siswa mencapai tujuan belajar

yang telah ditata dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna.

Pembelajaran IPS selama ini cenderung lebih banyak mengembangkan

kemampuan menghafal materi pelajaran. Siswa belum dibiasakan untuk

memahami informasi dan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

32

Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru (teacher centered) dan siswa belum

dijadikan subjek belajar. Pembelajaran cenderung lebih banyak menempatkan

siswa pada aktivitas mencatat, mendengar, atau menjawab pertanyaan guru

(Susanto, 2014: 198).

Guru dituntut untuk memotivasi siswa agar aktif, kreatif, dan sistematis

sehingga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Upaya yang

dapat dilakukan yakni dengan menerapkan berbagai metode atau model

pembelajaran yang berinovasi.

Model-model pembelajaran yang saat ini telah banyak diperkenalkan oleh

para ahli antara lain: Contextual Teaching and Learning (CTL), Cooperative

Learning (CL), Problem Based Learning (PBL), Pembelajaran bersiklus (Cycle

Learning), Open Ended, Inkuiri, dan masih banyak lagi lainnya. Salah satu upaya

untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran IPS adalah

dengan menerapkan pembelajaran kooperatif.

Susanto (2014: 198) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang dilakukan dengan pembagian kelompok belajar dengan

memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bekerja sama dengan

semua siswa dalam tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selanjutnya menurut

Suprijono (2016: 73) “pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru”. Berdasarkan pendapat kedua ahli,

pembelajaran kooperatif sangat menekankan pada aktivitas belajar siswa secara

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

33

berkelompok. Hal ini bertujuan melatih siswa untuk berinteraksi dan memotivasi

siswa lainnya agar dapat meningkatkan hasil belajar.

Ibrahim (2000: 7-10) dalam Susanto (2014: 206) menyatakan bahwa

sedikitnya terdapat tiga tujuan instruksional penting yang dapat dicapai dengan

pembelajaran kooperatif, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap

keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.

Roger dan David Johnson (t.t) dalam Suprijono (2016: 77) mengatakan

bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur dalam model pembelajaran

kooperatif yang harus diterapkan. Lima unsur tersebut (1) saling ketergantungan

positif; (2) tanggung jawab perseorangan; (3) interaksi promotif; (4) komunikasi

antaranggota; (5) pemrosesan kelompok.

Selain tujuan dan unsur, pembelajaran kooperatif juga mempunyai

beberapa manfaat. Manfaat pembelajaran kooperatif diantaranya: siswa akan

memeroleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi, siswa yang berpartisipasi dalam

pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan

motivasi belajar lebih besar, siswa juga lebih peduli kepada teman-temannya dan

dapat membangun rasa ketergantungan yang positif diantara mereka, serta siswa

mampu meningkatkan rasa penerimaan terhadap teman-temannya yang berasal

dari latar belakang berbeda (Huda, 2015: 66)

Guru perlu membimbing dan memfasilitasi siswa agar siswa dapat

membangun pengetahuan dan memecahkan permasalahan saat proses

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam model

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

34

pembelajaran, salah satunya yaitu Time token. Shoimin (2014: 216) menyatakan

bahwa time token adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

mengajarkan keterampilan sosial.

2.1.4.2 Model Time Token

Model time token digunakan untuk melatih dan mengembangkan

keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama

sekali (Huda 2014: 239). Sesuai pendapat Rahmat Widodo (dalam Shoimin 2014:

216), model time token untuk mengajarkan keterampilan sosial, sehingga

menghindari siswa yang dominan atau pendiam. Model time token mengajak

semua siswa aktif belajar berbicara di depan umum, untuk mengungkapkan

pendapatnya tanpa harus merasa takut atau malu. Menurut Kurniasih dan Sani

(2016: 107), model pembelajaran time token merupakan salah satu contoh kecil

dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Model ini menjadikan

aktivitas siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu

dilibatkan secara aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi

bersama terhadap permasalahan yang ditemui.

Menurut Shoimin (2014: 217) model time token memiliki beberapa

kelebihan, yaitu: (1) mendorong siswa untuk inisiatif dan partisipasi; (2) siswa

tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali; (3) siswa menjadi aktif

dalam kegiatan pembelajaran; (4) meningkatkan kemampuan siswa dalam

berkomunikasi (aspek berbicara); (5) melatih siswa mengungkapkan pendapatnya;

(6) menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi,

memberikan masukan, dan keterbukaan terhadap kritik; (7) mengajarkan siswa

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

35

untuk menghargai pendapat orang lain; (8) guru dapat berperan untuk mengajak

siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui; (9) tidak

memerlukan banyak media pembelajaran.

Kekurangan model time token, yaitu: (1) hanya dapat digunakan untuk

mata pelajaran tertentu; (2) tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya

banyak; (3) memerlukan banyak waktu untuk persiapan dalam proses

pembelajaran karena semua siswa harus berbicara satu per satu sesuai jumlah

kupon yang dimilikinya; (4) siswa yang aktif tidak bisa mendominasi dalam

kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah model pembelajaran time token menurut Shoimin (2014:

216-7) adalah sebagai berikut: (1) guru menjelaskan tujuan pembelajaran; (2) guru

mengondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi; (3) guru memberi tugas kepada

siswa; (4) guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu kurang lebih 30

detik; (5) guru meminta siswa untuk menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum

berbicara atau memberi komentar; (6) guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu

yang digunakan tiap siswa.

Penerapan model time token pada mata pelajaran IPS materi uang adalah

sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh

siswa.

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang uang.

3) Guru mengondisikan siswa untuk berdiskusi dengan membentuk 4-5

siswa per kelompok.

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

36

4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk didiskusikan bersama

anggota kelompoknya.

5) Guru membagikan kupon berbicara kepada siswa.

6) Guru meminta siswa untuk menyerahkan kupon terlebih dahulu

sebelum berbicara atau memberi komentar.

7) Guru memberikan kesempatan siswa lainnya untuk berbicara agar

semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

8) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

2.1.4.3 Model Pembelajaran Artikulasi

Artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk

bisa berperan sebagai “penerima pesan” sekaligus “penyampai pesan”.

Pembelajaran yang telah diberikan guru, wajib diteruskan oleh siswa dan

menjelaskannya kepada siswa lain di dalam pasangan kelompoknya. (Shoimin

2014: 27). Sesuai pendapat Kurniasih dan Sani (2016: 66) menyatakan bahwa

model pembelajaran artikulasi adalah pembelajaran dengan sistem pesan berantai.

Pesan yang akan dibawa merupakan materi pelajaran yang sedang dipelajari

ketika itu. Secara teknis, setiap siswa wajib meneruskan pesan dan

menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Menurut Huda (2014:

269), pembelajaran artikulasi merupakan strategi pembelajaran yang menuntut

siswa aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam

kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggotanya bertugas

mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas.

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

37

Menurut Shoimin (2014: 28) model artikulasi memiliki beberapa

kelebihan, yaitu: (1) semua siswa terlibat (mendapat peran); (2) melatih kesiapan

siswa; (3) melatih daya serap pemahaman dari orang lain; (4) cocok untuk tugas

sederhana; (5) interaksi lebih mudah; (6) lebih mudah dan cepat membentuknya;

(7) meningkatkan partisipasi anak. Sedangkan kekurangan model artikulasi yaitu:

(1) hanya bisa diterapkan untuk mata pelajaran tertentu; (2) waktu yang

dibutuhkan banyak; (3) materi yang didapat sedikit; (4) banyak kelompok yang

melapor dan belum dimonitor; (5) lebih sedikit ide yang muncul.

Langkah-langkah model pembelajaran artikulasi menurut Shoimin (2014:

27-8) adalah sebagai berikut: (1) guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai; (2) guru menyajikan materi sebagaimana biasa; (3) untuk mengetahui

daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang; (4) guru

menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru

diterima dari guru dan pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan-

catatan kecil, kemudian berganti peran; (5) menugaskan siswa secara

bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya

sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya; (6) guru

mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa;

(7) kesimpulan/penutup.

Penerapan model artikulasi pada mata pelajaran IPS materi uang adalah

sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh

siswa.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

38

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang uang.

3) Guru mengondisikan siswa untuk membentuk kelompok secara

berpasangan.

4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menjelaskan materi

yang baru diterimanya kepada teman sekelompoknya sambil

membuat catatan kecil.

5) Guru menunjuk siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil

wawancara bersama teman sekelompoknya.

6) Guru menjelaskan materi yang belum dipahami siswa.

7) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

2.1.4.4 Perbedaan antara Model Time Token dengan Model Artikulasi

Model pembelajaran time token dan artikulasi merupakan model

pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dan dibentuk

menjadi kelompok kecil. Meskipun sama-sama menuntut keaktifan siswa, tetapi

keduanya memiliki perbedaan tersendiri jika diterapkan pada pembelajaran IPS

SD. Perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

2.1.4.4.1 Media yang diterapkan

Hamdani (2011: 72) menjelaskan bahwa “media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan”. Menurut Shoimin (2014:

217) menjelaskan bahwa “model pembelajaran time token menggunakan kupon

belajar”. Kupon belajar ini digunakan siswa untuk berbicara atau memberi

komentar. Setiap siswa diberikan waktu kurang lebih 30 detik untuk berbicara

atau memberi komentar. Sebelum berbicara guru meminta siswa untuk

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

39

menyerahkan kupon belajarnya terlebih dahulu. Setiap tampil satu kupon. Siswa

dapat tampil setelah bergiliran dengan siswa lainnya, siswa yang telah habis

kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara

sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua siswa

menyampaikan pendapatnya. Berbeda dengan model time token, pada model

artikulasi siswa tidak menggunakan kupon belajar untuk berbicara atau

memberikan komentar. Secara bergiliran/diacak disuruh untuk menyampaikan

hasil wawancaranya dengan teman pasangannya.

2.1.4.4.2 Proses Pembelajaran

Model pembelajaran time token menuntut setiap siswa untuk berbicara.

Setiap siswa diberikan kupon yang dapat digunakan siswa untuk bertanya,

menjawab, memberikan komentar, atau memberikan masukan terhadap pendapat

orang lain. Dengan begitu siswa dapat diajarkan untuk saling mendengarkan dan

menghargai pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan pendapatnya. Lain

halnya dengan model pembelajaran artikulasi, pada model ini siswa hanya

ditugaskan untuk menyampaikan hasil wawancara dengan temannya berkaitan

dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, dalam model

pembelajaran artikulasi hanya memunculkan sedikit ide karena kurangnya

kesempatan siswa untuk aktif bertanya, menjawab, memberi komentar, atau

memberikan masukan terhadap pendapat orang lain.

Model time token adalah model yang digunakan untuk melatih dan

mengembangkan keterampilan sosial (Huda, 2014: 239). Sedangkan, model

artikulasi adalah model pembelajaran dengan sistem pesan berantai. Pesan yang

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

40

akan dibawa yakni materi pelajaran yang sedang dipelajari ketika itu (Kurniasih

dan Sani, 2016: 66). Berdasarkan teori tersebut, terlihat perbedaan bahwa model

time token dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa

dibanding model artikulasi, karena dalam model time token terdapat perilaku yang

menunjukkan keterampilan sosial yaitu kecakapan komunikasi, interaksi siswa

dengan kelompoknya, dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas

kelompok. Selain itu, model time token juga dapat menjadikan siswa aktif dalam

kegiatan pembelajaran karena siswa diharuskan untuk berbicara atau

mengungkapkan pendapatnya jadi tidak ada siswa yang mendominasi atau tidak

ada yang pasif. Siswa lebih bersemangat saat kegiatan pembelajaran yang

tentunya juga akan meningkatkan hasil belajar.

2.1.4.4.3 Pembentukan kelompok

Saat pelaksanaan model time token siswa berdiskusi dengan

membentuk 4-5 siswa per kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh guru. Sedangkan pada model artikulasi pembentukan kelompok dilakukan

secara berpasangan/dua orang.

2.2 Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang telah dipublikasikan tentang

penggunaan model time token. Beberapa penelitian tersebut sebagai berikut.

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Kolawole (2008) dengan judul “Effects

of Competitive and Cooperative Learning Strategies on Academic

Performance of Nigerian Students in Mathematics”. Penelitian ini

menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif lebih efektif dari

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

41

strategi pembelajaran kompetitif dalam pelajaran matematika di

tingkat Sekolah Menengah.

(2) Penelitian yang dilakukan oleh Bayraktar (2011) dengan judul “The

Effect of Cooperative Learning on Students’ Approach to General

Gymnastic Course and Academic Achievment”. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif efektif untuk

meningkatkan nilai akademik, nilai-nilai sikap, keterampilan. Selain

itu, data yang diperoleh dari skala pendapat siswa menunjukkan bahwa

siswa juga senang mengikuti pembelajaran kooperatif.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fitra Rasyadianto (2011)

dari Universitas Negeri Malang dengan judul “Penerapan model

pembelajaran kooperatif time token arends untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Jatimulyo 01

Malang”. Jenis penelitian ini adalah PTK. Penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model

Kooperatif Time Token Arends pada pokok bahasan globalisasi dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN

Jatimulyo 01. Untuk aktivitas siswa dapat terlihat dari skor rata-rata

aktivitas kegiatan siswa pada siklus I sebesar 73,5 dan pada siklus II

skor rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 81,1. Selain itu

keaktifan siswa dapat dilihat saat melakukan diskusi kelompok,

mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan. Hasil belajar

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

42

siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata hasil

belajar pra tindakan yaitu 57,37 dengan ketuntasan belajar kelas

31,25%, dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif time

token arends pada siklus I rata-rata hasil belajar meningkat menjadi

72,12 dengan ketuntasan belajar kelas sebesar 75%. Sedangkan di

siklus II mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar menjadi 76,9

dengan ketuntasan belajar kelas sebesar 87,5% meskipun ada 2 siswa

atau (12,5%) yang belum mencapai ketuntasan belajar secara individu,

namun untuk ketuntasan belajar kelas sudah mencapai 87,5%.

(4) Penelitian yang dilakukan oleh Mei Endang Lestari (2013) dari

Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Implementasi

Strategi Time Token Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Siswa Dalam Pembelajaran Ips Kelas Iv Sd Negeri Badran 2

Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2012/2013”.

Jenis penelitian ini adalah PTK. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran

IPS dengan menggunakan strategi Time Token. Hasil penelitian

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa

dalam pembelajaran IPS melalui penerapan strategi pembelajaran Time

Token. Rata-rata kemampuan berkomunikasi siswa pra siklus sebesar

0%, siklus I sebesar 41,67%, siklus II 91,67%. Sedangkan nilai hasil

belajar siswa yang sudah memenuhi KKM pada pra siklus 10 siswa

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

43

(83,33%), siklus I sebanyak 11 siswa (91,67%), siklus II sebanyak 12

siswa (100%).

(5) Penelitian yang dilakukan oleh Sri Purwanti (2014) dari Universtas

Negeri Surakarta dengan judul “Komparasi Antara Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Dan Make A Match

Terhadap Hasil Belajar Ips Materi Masalah Sosial Pada Siswa Kelas

Iv Sd Se-Dabin Kartini, Colomadu, Karanganyar Tahun Ajaran

2013/2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model

pembelajaran manakah yang lebih baik antara model pembelajaran

kooperatif tipe Time Token Arends atau model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada materi masalah sosial. Penelitian

ini menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh tobs > t(0,025;53) (2,258>2,006), sehingga Ho ditolak. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

diajar dengan model kooperatif tipe Time Token Arends dengan model

kooperatif tipe Make a Match. Simpulan dari penelitian ini adalah

model kooperatif tipe Time Token Arends lebih efektif dibanding

model kooperatif tipe Make a Match.

(6) Penelitian yang dilakukan oleh Husnul Ma’ab (2015) dari Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh

Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil

belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03”. Penelitian yang

dilakukan menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

44

berdasarkan pengujian dua sampel menggunakan uji-t didapat bahwa

thitung > ttabel (2, 558 > 2, 004) pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran time

token terhadap hasil belajar PKn.

(7) Penelitian yang dilakukan oleh Siti Musyayati (2015) dari Universitas

Negeri Semarang dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran

IPS melalui Time Token Berbasis Flashcard pada Siswa Kelas IIIB SD

Hj. Isriati Baiturrahman 1 Kota Semarang”. Jenis penelitian ini

adalah PTK. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa,

hasil belajar, dan keterampilan guru. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (i) Keterampilan guru siklus I memperoleh skor 28 dengan

kriteria baik, pada siklus II skor 30 dengan kriteria baik, siklus III

meningkat dengan skor 36 kriteria sangat baik. (ii) Aktivitas siswa

pada siklus I memperoleh skor 23 kriteria baik, siklus II skor

memperoleh 25,2 kriteria baik, dan siklus III skor 27,5 kriteria sangat

baik. (iii) Hasil belajar kognitif pada siklus I ketuntasan klasikal 56%,

siklus II ketuntasan klasikal 68%, dan siklus III ketuntasan 89%. (4)

Hasil belajar afektif siklus I ketuntasan 74%, siklus II ketuntasan 79%,

dan siklus III ketuntasan 83%. (5) Hasil belajar psikomotorik siklus I

ketuntasan 57%, siklus II ketuntasan 68%, dan siklus III ketuntasan

79%.

(8) Penelitian yang dilakukan oleh Yusmairita (2015) dari Universitas

Lampung dengan judul“Studi Perbandingan Keterampilan Sosial

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

45

Siswa Melalui Model Time Token Arends dan Jigsaw Pada Pelajaran

IPS”. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan

pendekatan komparatif. Penelitian bertujuan untuk mengkaji tentang

perbandingan keterampilan sosial siswa melalui model time token

arends dan jigsaw. Hasil penelitian menunjukkan (i) adanya perbedaan

keterampilan sosial antara siswa yang pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif time token arends dan tipe jigsaw, (ii)

hasil keterampilan sosial pada siswa yang menggunakan model time

token arends lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

pembelajarannya menggunakan model jigsaw. Hal tersebut dapat

dibuktikan melalui perhitungan nilai seluruh keterampilan sosial

siswa pada kelas eksperimen atau kelas kontrol di bagi dengan

keseluruhan jumlah siswa. Jumlah siswa yang berada di kelas

eksperimen adalah 32 siswa sedangkan nilai keseluruhan siswa

pada kelas eksperimen adalah 1949, maka 1949 dibagi dengan 32

(jumlah siswa) yaitu sebesar 60,91. Sedangkan untuk kelas kontrol

jumlah nilai keterampilan sosial siswa adalah sebesar 1785, dan

jumlah siswa yang berada pada kelas kontrol berjumlah 32 siswa,

maka 1785:32 = 55,79. Dengan demikian maka rata-rata keterampilan

sosial siswa kelas eksperimen > rata-rata keterampilan sosial siswa

kelas kontrol atau 60,91 > 55,79. Dari hasil perhitungan tersebut

maka Ho ditolak yang berarti bahwa keterampilan sosial siswa kelas

eksperimen yang menggunakan model time token arends lebih tinggi

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

46

dibandingkan dengan keterampilan sosial siswa kelas kontrol yang

menggunakan model Jigsaw.

(9) Penelitian yang dilakukan oleh Devilia Contesa (2016) dari

Universitas Negeri Semarang dengan judul “Keefektifan Model Time

Token terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V SD Negeri Gugus Cakra

Kota Semarang”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.

Hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan secara signifikan pada

hasil belajar IPS menggunakan model Time Token. Hal ini dapat

dibaca dari hasil perhitungan menggunakan rumus independent sample

t test menunjukkan nilai sig. 0,000 ≤ 0,05. Didukung uji N-gain kelas

eksprimen mencapai 0,49 kategori sedang sedangkan kelas kontrol

gain score mencapai 0,27 kategori rendah. Nilai persentase aktivitas

siswa kelas eksperimen pembelajaran pertama sebesar 61,1%,

pembelajaran kedua 67,6%, ketiga sebesar 64% dan keempat 71%.

Rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen adalah 66% termasuk dalam

kategori tinggi yang membuktikan bahwa siswa aktif dalam

pembelajaran.

(10) Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Irfan Aris Prasetiya (2016)

dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Peningkatan

Aktivitas Belajar Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Melalui Metode Time Token Pada Siswa Kelas 5 B Sd Negeri

Tegalpanggung”. Jenis penelitian ini adalah PTK. Hasil penelitian ini

adalah penggunaan model pembelajaran Time Token dapat

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

47

meningkatkan aktivitas siswa. Hal tersebut dapat dibaca pada siklus I

aktivitas belajar siswa sebesar 74,6%. Pada siklus II mengalami

peningkatan yaitu menjadi 86,5%.

Berdasarkan pembahasan tentang penelitian yang relevan, terdapat

persamaan dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

dengan penelitian yang sudah ada. Persamaannya yaitu sama-sama menggunakan

model pembelajaran time token. Sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada

jenjang, kelas, materi, dan mata pelajaran, serta jenis dan variabel penelitian yang

digunakan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh juga akan berbeda.

Penelitian yang relevan dijadikan pedoman bagi peneliti untuk melakukan

penelitian eksperimen. Pada penelitian ini model pembelajaran time token

diterapkan pada pembelajaran IPS kelas III. Peneliti ingin mengetahui keefektifan

model time token terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar IPS materi

Sejarah dan Penggunaan Uang pada siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten

Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keterampilan sosial

dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran time token dengan

yang menggunakan model pembelajaran artikulasi.

2.3 Kerangka Berpikir

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di tingkat

sekolah dasar. Bahasan dan topik yang dipelajari dalam mata pelajaran IPS sangat

luas, meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di masyarakat.

Manusia dalam menjalankan aktivitas kesehariannya, tidak dapat terlepas dengan

interaksi, baik interaksi dengan sesama manusia maupun dengan makhluk hidup

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

48

lain yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, manusia perlu

menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga mampu untuk

mengenali kondisi masyarakat dan mengatasi masalah yang muncul dalam

kehidupannya.

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah, tentunya memiliki tujuan yang

dikehendaki. Salah satu tujuan pembelajaran IPS di SD, yaitu mengembangkan

keterampilan sosial agar siswa mampu berinteraksi dengan teman-temannya

sehingga mampu menyelesaikan tugas bersama, dan hasil yang dicapai akan

dirasakan kebaikannya oleh semua anggota kelompok. Berdasarkan penjelasan

tersebut, dapat diketahui bahwa mata pelajaran IPS sangat penting diajarkan

kepada siswa.

Pelaksanaan pembelajaran IPS seringkali tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan. Hal itu disebabkan karena guru kurang melakukan inovasi dalam

menerapkan model pembelajaran. Penggunaan model artikulasi yang dalam

pelaksanaannya hanya menceritakan materi yang baru diterima dari guru kurang

melibatkan siswa secara aktif. Sehingga keterampilan sosial yang dimiliki masih

rendah, hal ini dibuktikan dengan kurangnya kemampuan siswa untuk berbicara,

mengungkapkan pendapatnya, berinteraksi, dan bekerja sama dengan anggota

kelompoknya.

Upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial guna mencapai hasil

belajar yang optimal maka diperlukan adanya inovasi pembelajaran. Guru perlu

menciptakan pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan sosial

siswa, membangkitkan minat dan perhatian siswa, serta memudahkan siswa dalam

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

49

memahami materi pembelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan

sebagai upaya mengembangkan keterampilan sosial dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS adalah model pembelajaran kooperatif.

Salah satu model kooperatif yang dapat diterapkan pada pembelajaran IPS

yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan sosial yaitu model Time

token. Melalui model Time token, diharapkan tercipta suasana belajar yang

menyenangkan, meningkatkan inisiatif dan partisipasi siswa, karena selama

pembelajaran siswa terlibat langsung dan mengalami sendiri apa yang dipelajari.

Melalui model time token siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam

berkomunikasi, dan melatih mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa akan

lebih memahami materi yang diajarkan guru. Dengan demikian, penerapan model

time token akan dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran IPS di sekolah karena

siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran IPS dan hasil belajar

yang diraih pun menjadi lebih baik.

Keterampilan sosial dan hasil belajar kedua kelas tersebut kemudian

dibandingkan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan keterampilan sosial dan

hasil belajar siswa menggunakan model time token dengan model artikulasi.

Keefektifan model time token selanjutnya dapat diketahui dalam pembelajaran IPS,

juga ada tidaknya hubungan antara keterampilan sosial dan hasil belajar IPS.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat digambarkan bagan kerangka berpikir

model pembelajaran time token, sebagai berikut:

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

50

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir,

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

a. H0: tidak ada perbedaan keterampilan sosial siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah dan penggunaan uang antara yang

menggunakan model time token dan yang menggunakan model

artikulasi. (µ1 = µ2)

Ha: ada perbedaan keterampilan sosial siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah dan penggunaan uang antara yang

Pembelajaran IPS

Kelompok KontrolKelompok Eksperimen

Model ArtikulasiModel Time Token

Keterampilan Sosial dan

Hasil Belajar

Dibandingkandan

dihubungkan

1. Ada tidaknya perbedaan keterampilan sosial dan hasilbelajar siswa pada mata pelajaran IPS antara yangmenggunakan model time token dengan model artikulasi

2. Lebih efektif mana antara penggunaan model time tokendengan model artikulasi terhadap keterampilan sosial danhasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

3. Ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antaraketerampilan sosial dan hasil belajar siswa pada matapelajaran IPS.

Keterampilan Sosial dan

Hasil Belajar

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

51

menggunakan model time token dan yang menggunakan model

artikulasi. (μ1 ≠ μ2).

b. H0: tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran

IPS materi sejarah dan penggunaan uang antara yang menggunakan

model time token dan yang menggunakan artikulasi. (µ1 = µ2)

Ha: ada perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS

materi sejarah dan penggunaan uang antara yang menggunakan

model time token dan yang menggunakan model artikulasi. (μ1 ≠

μ2).

c. H0: model pembelajaran time token tidak efektif terhadap keterampilan

sosial siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah dan

penggunaan uang. (µ1 ≤µ2)

Ha: model pembelajaran time token efektif terhadap keterampilan sosial

siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah dan

penggunaan uang. (µ1 > µ2)

d. H0: model pembelajaran time token tidak efektif terhadap hasil belajar

siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah dan

penggunaan uang. (µ1 ≤ µ2)

Ha: model pembelajaran time token efektif terhadap hasil belajar siswa

kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah dan penggunaan

uang. (µ1 > µ2)

e. H0: tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

keterampilan sosial dan hasil belajar IPS materi sejarah dan

penggunaan uang pada siswa kelas III. (ρ = 0)

Ha: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan

sosial dan hasil belajar IPS materi sejarah dan penggunaan uang

pada siswa kelas III. (ρ ≠ 0)

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

138

BAB 5

PENUTUP

Bagian penutup memuat tentang simpulan dan saran. Simpulan merupakan

jawaban dari hipotesis berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah

dilaksanakan. Saran dalam penelitian ini bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti

lanjutan.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian eksperimen yang berjudul

“Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar

IPS Siswa Kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal”, dapat dikemukakan

simpulan penelitian sebagai berikut:

(1) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara

keterampilan sosial siswa kelas III yang menggunakan model time token dan

yang menggunakan model artikulasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-

rata keterampilan sosial di kelas eksperimen sebesar 59,89, sedangkan di

kelas kontrol sebesar 41,23. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan

keterampilan sosial di kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penghitungan

dengan menggunakan rumus independent samples t test melalui program

SPSS versi 21 yang menunjukkan model time token berpengaruh terhadap

keterampilan sosial siswa. Pengaruh model time token terhadap

keterampilan sosial ditandai dengan nilai thitung > ttabel (10,520 > 2,004) dan

nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

139

(2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara

hasil belajar IPS siswa kelas III yang menggunakan model time token dan

yang menggunakan model artikulasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-

rata tes akhir di kelas eksperimen sebesar 69,82, sedangkan di kelas kontrol

sebesar 60,71. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar

di kelas kontrol dan eksperimen. Data hasil penghitungan dengan

menggunakan rumus independent samples t test melalui program SPSS versi

21 yang menunjukkan model time token berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Pengaruh model time token terhadap hasil belajar ditandai dengan

nilai thitung > ttabel (2,558 > 2,004) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,013< 0,05).

(3) Keterampilan sosial siswa kelas III SDN Pesayangan 1 Kabupaten Tegal

yang menggunakan model time token lebih tinggi daripada yang

menggunakan model artikulasi. Hal ini dibuktikan dengan data hasil

penghitungan menggunakan rumus one sample t test melalui program SPSS

versi 21 yang menunjukkan nilai thitung > ttabel (12,943 > 2,052) dan nilai

signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

(4) Hasil belajar IPS materi sejarah dan penggunaan uang pada siswa kelas III

yang menggunakan model time token lebih tinggi daripada yang

menggunakan model artikulasi. Hal tersebut dibuktikan dengan

penghitungan secara empiris dan statistik. Secara empiris tingkat keefektifan

model time token 7,56. Artinya, secara empiris menunjukkan model time

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

140

token efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Selanjutnya penghitungan

secara statistik menggunakan rumus one sample t test melalui program

SPSS versi 21 yang menunjukkan nilai thitung > ttabel (3,570 > 2,052) dan nilai

signifikansi < 0,05 (0,001 < 0,05).

(5) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan sosial

dan hasil belajar IPS pada siswa kelas III. Hal ini dibuktikan dengan

penghitungan menggunakan Pearson Product Moment untuk mengetahui

hubungan keterampilan sosial dengan hasil belajar sebesar 0,585 termasuk

kategori sedang. Selanjutnya, dilakukan penghitungan menggunakan rumus

uji t yang menghasilkan nilai thitung > ttabel (6,592 > 2,004) dan signifikansi <

0,05 (0,000 < 0,05).

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, model time token terbukti

efektif terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas III SDN

Pesayangan 1 Kabupaten Tegal pada pembelajaran IPS materi sejarah dan

penggunaan uang. Oleh karena itu, peneliti memberikan saran bagi guru, siswa,

sekolah, dan peneliti selanjutnya.

(1) Bagi Guru

Guru dapat menerapkan model time token dalam pembelajaran. Hal ini

didasarkan pada hasil penelitian, dimana model time token efektif terhadap

keterampilan sosial dan hasil belajar siswa. Sebelum menerapkan model time

token hendaknya guru memahami langkah-langkah model time token. Guru juga

perlu merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

141

pembelajaran akan optimal. Untuk mengoptimalkan penerapan model time token

pada mata pelajaran IPS, hendaknya guru: (1) Guru harus menjelaskan tata cara

pelaksanaan pembelajaran model time token dengan rinci dan jelas, sehingga

siswa mengetahui apa yang mereka perlukan untuk dikerjakan dalam proses

berikutnya; (2) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan saat berdiskusi; (3)

Memberikan penguatan bagi siswa, baik kelompok yang terbaik maupun bukan

kelompok terbaik; serta (4) Mengondisikan siswa supaya tidak menimbulkan

kegaduhan dalam berdiskusi, sehingga suasana kelas tetap kondusif. Dengan

demikian, pembelajaran menggunakan model time token dapat berjalan dengan

lancar, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

(2) Bagi Siswa

Agar pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model time token

dapat berjalan dengan lancar, siswa disarankan: (1) Menggali pengetahuan dan

kemampuan yang dimilikinya semaksimal mungkin; (2) Memerhatikan dengan

sungguh-sungguh penjelasan dari guru, baik mengenai materi pelajaran, maupun

langkah-langkah model time token; (3) Melaksanakan aturan pelaksanaan model

time token sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan guru; (4) Mampu

bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya, karena kerjasama dalam kelompok

merupakan hal yang penting dalam pembelajaran kooperatif; serta (5) Dapat

menghargai pendapat dari anggota kelompoknya, karena setiap anggota kelompok

memiliki pendapat yang berbeda-beda; serta (6) Lebih percaya diri dalam

menjawab pertanyaan, menyangga pernyataan, dan berani bertanya ketika terdapat

materi yang tidak dipahami.

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

142

(3) Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan penerapan model time token lebih efektif

terhadap keterampilan sosial dan hasil belajar siswa daripada model artikulasi

dalam pembelajaran IPS materi sejarah dan penggunaan uang di SDN Pesayangan

1 Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan: (1) Pihak

sekolah sebaiknya dapat mendukung pelaksanaan model time token dalam

pembelajaran tidak hanya pada mata pelajaran IPS, tetapi juga pada mata

pelajaran yang lain; (2) Memberi sosialisasi kepada guru kelas mengenai

keefektifan model time token; (3) Meningkatkan sumber daya manusia dengan

mengikutsertakan guru dalam kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, seminar, atau

lokakarya pendidikan yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas guru; (4)

Memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung pelaksanaan model ini,

baik bagi guru maupun siswa. Fasilitas dan kelengkapan yang dimaksud antara

lain media, sumber belajar yang memadai, dan buku-buku relevan yang dapat

digunakan guru untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan

model time token.

(4) Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis

disarankan untuk memerhatikan kelemahan-kelemahan pembelajaran model time

token. Selain itu, peneliti selanjutnya perlu mengkaji lebih dalam mengenai

pembelajaran model time token beserta kelebihan dan kekurangannya. Dengan

demikian diharapkan penelitian yang dilaksanakan akan mendapatkan hasil yang

lebih baik.

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

143

DAFTAR PUSTAKA

________. 2007. Permendiknas RI Nomor No.16, 17 dan 18 Tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1. Jakarta:CV. Mini Jaya Abadi.

Abidin,Yunus. 2016. Revitalisasi Penilaian Pembelajaran dalam KonteksPendidikan Multiliterasi Abad Ke-21. Bandung: PT Refika Aditama.

Akbar, Sa’dun & Hadi Sriwiyana. 2011. Pengembangan Kurikulum danPembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media.

Anitah, W Sri, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2014. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bayraktar, Gokhan. 2011. The Effect of Cooperative Learning on StudentsApproach to General Gymnastic Course and Academic Achievments. Vol 6.International Journal of Education. 6/1. 62-71: University of Agri IbrahimÇeçen.Online.http://www.academicjournals.org/journal/ERR/articleabstract/F549E304337 (diakses pada tanggal 09/01/2017)

Contesa, Devilia. 2016. Keefektifan Model Time Token terhadap Hasil BelajarPKn Kelas V SD Negeri Gugus Cakra Kota Semarang. Skripsi.

Gunawan, Rudy. 2013. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi EdisiRevisi. Bandung: Alfabeta

Hamdani. 2011. Startegi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

_______. 2015. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan ModelPenerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Indriana, Yeniar. 2008. Mengembangkan Kematangan Sosialisasi pada Anakmelalui Outbond National Journal of Education. Online.http://eprints.undip.ac.id/34680/1/jurnal_sekolah_dasar.pdf (diakses padatanggal 15/08/2017)

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

144

Isjoni. 2013. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan KomunikasiAntar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kolawole, E.B. 2008. Effects of Competitive and Cooperative Learning Strategieson Academic Performance of Nigerian Studentd in Mathematics.International Journal of Education. 3/1. 33-37: Universitas of Ado-Ekiti.Online.http://www.academicjournals.org/journal/ERR/articleabstract/7635ED73190 (diakses pada tanggal 09/01/2017)

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: KataPena.

Kurniati, Euis. 2016. Permainan Tradisional dan Perannya dalamMengembangkan Keterampilan Sosial Anak. Jakarta: Prenadamedia Group.

Lestari, Mei Endang. 2013. Implementasi Strategi Time Token UntukMeningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa dalam Pembelajaran IPSKelas IV SD Negeri Badran 2 Kecamatan Susukan Kabupaten SemarangTahun Ajaran 2012/2013. Skripsi.

Ma’ab, Husnul. 2015. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time TokenArends Terhadap Hasil belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03.Skripsi.

Mikarsa, Heni Lestari, dkk. 2008. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Musyayati, Siti. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui TimeToken Berbasis Flashcard pada Siswa Kelas III B SD Hj. IsriatiBaiturrahman 1 Kota Semarang. Skripsi.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 tentangStandar Proses Pendidikan dan Menengah Bab I. Online. Avaible at http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud22-016SPDikdasmen.pdf.(diakses pada tanggal 3 Maret 2017)

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen DiktiDepdiknas.

Purwanti, Sri. 2014. Komparasi Antara Model Pembelajaran Kooperatif TipeTime Token Arends dan Make a Match terhadap Hasil Belajar IPS Materi

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

145

Masalah Sosial Pada Siswa Kelas IV SD Se-Dabin Kartini, Colomadu,Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi.

Prasetiya, Muhammad Irfan Aris. 2016. Peningkatan Aktivitas Belajar dalamPembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Metode Time Token padaSiswa Kelas 5B SD Negeri Tegalpanggung. Skripsi.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta:Mediakom.

Rachmah, Hurairah. 2014. Pengembangan Profesi Pendidikan IPS. Bandung:Alfabeta.

Rasyadianto, Muhammad Fitra. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatiftime token arends untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswakelas IV SDN Jatimulyo 01 Malang. Skripsi.

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan PenelitiPemula. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad & Catherina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:Pusat Pengembangan MKU-MKDK UNNES.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada.

Soewarso, dkk. 2013. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial. Salatiga: Widya Sari PressSalatiga.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid dkk. 2008. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

_______. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: KencanaPrenada Media Grup.

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP ...lib.unnes.ac.id/31234/1/1401413049.pdfviii ABSTRAK Amalia, Vita, 2017. Keefektifan Model Time Token terhadap Keterampilan Sosial dan Hasil

146

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Online. Avaibleat http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen).pdf. (diakses pada tanggal 2 Februari 2017)

Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20 Th.2003). 2010. Jakarta: Sinar Grafika.

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wijaya, Toni. 2010. Cepat Menguasai SPSS 19. Yogyakarta: Cahaya Atma.

Winataputra, Udin S, dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:Universitas Terbuka.

Yonny, Acep dkk. 2012. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:Familia.

Yusmairita. 2015. Studi Perbandingan Keterampilan Sosial Siswa Melalui ModelTime Token Arends dan Jigsaw Pada Pelajaran IPS. Skripsi.