kedudukan dewan pengawas syariah pasmod

3
Kedudukan Dewan Pengawas Syariah Bagi Bank Syariah yang berbentuk perseroan terbatas (lihat Pasal 7 UUPS) organisasinya mengacu pada ketentuan UU No. 40 Tahun 2007. Hal tersebut berarti bahwa dalam sebuah bank syariah kekuasaan tertinggi ada pada RUPS, pengurusan dilaksanakan oleh Direksi, dan pengawasan terhadap direksi dilaksanakan oleh komisaris 1 . Dalam keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 03 Tahun 2000 juga ditetapkan beberapa hal, diantranya adalah 2 : 1. Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Setiap LKS harus memiliki sedikitnya tiga orang anggota Dewan Pengawas Syariah; Salah satu dari jumlah tersebut ditetapkan sebagai ketua; Masa tugas anggota dewan pengawas syariah adalah 4 (empat) tahun dan akan mengalami pergantian antar waktu apabila meninggal dunia, minta berhenti, diusulkan oleh LKS yang bersangkutan, atau telah merusak citra DSN. Setiap Bank Umum Syariah atau Bank Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah harus memiliki setidaknya 2-5 orang sebagai anggota Dewan Pengawasan Syariah. Sedangkan untuk Bank Pengkreditan Rakyat Syariah setidaknya memiliki 1-3 orang anggota DPS. Jika anggota DPS di setiap lembaga keuangan syariah memiliki lebih dari satu anggota maka salah satu dari anggota tersebut harus menjadi ketua DPS dilembaga Keuanngan Syariah tersebut 3 . 2. Syarat Anggota Deawn Pengawas Syariah Memiliki akhlaq karimah; Memiliki kompetensi kepakaran di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan/atau keuangan secara umum; 1 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h. 141-144 2 Ibid. 3 http://naifu.wordpress.com/2011/12/28/dewan-pengawasan-syariah-dasar- hukum-persyaratan-anggota-serta-tugas-dan-wewenangnya . Diakses pada Jumat 29 mei 2015 pada 23:46.

Upload: muchtar-ramadhan

Post on 17-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dps

TRANSCRIPT

Kedudukan Dewan Pengawas SyariahBagi Bank Syariah yang berbentuk perseroan terbatas (lihat Pasal 7 UUPS) organisasinya mengacu pada ketentuan UU No. 40 Tahun 2007. Hal tersebut berarti bahwa dalam sebuah bank syariah kekuasaan tertinggi ada pada RUPS, pengurusan dilaksanakan oleh Direksi, dan pengawasan terhadap direksi dilaksanakan oleh komisaris[footnoteRef:1]. [1: Adrian Sutedi,Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h. 141-144]

Dalam keputusan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 03 Tahun 2000 juga ditetapkan beberapa hal, diantranya adalah[footnoteRef:2]: [2: Ibid.]

1. Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Setiap LKS harus memiliki sedikitnya tiga orang anggota Dewan Pengawas Syariah; Salah satu dari jumlah tersebut ditetapkan sebagai ketua; Masa tugas anggota dewan pengawas syariah adalah 4 (empat) tahun dan akan mengalami pergantian antar waktu apabila meninggal dunia, minta berhenti, diusulkan oleh LKS yang bersangkutan, atau telah merusak citra DSN.Setiap Bank Umum Syariah atau Bank Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah harus memiliki setidaknya 2-5 orang sebagai anggota Dewan Pengawasan Syariah. Sedangkan untuk Bank Pengkreditan Rakyat Syariah setidaknya memiliki 1-3 orang anggota DPS. Jika anggota DPS di setiap lembaga keuangan syariah memiliki lebih dari satu anggota maka salah satu dari anggota tersebut harus menjadi ketua DPS dilembaga Keuanngan Syariah tersebut[footnoteRef:3]. [3: http://naifu.wordpress.com/2011/12/28/dewan-pengawasan-syariah-dasar-hukum-persyaratan-anggota-serta-tugas-dan-wewenangnya. Diakses pada Jumat 29 mei 2015 pada 23:46.]

2. Syarat Anggota Deawn Pengawas Syariah Memilikiakhlaq karimah; Memiliki kompetensi kepakaran di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan/atau keuangan secara umum; Memiliki komitmen untuk mengembangkan keuangan berdasarkan syariah; Memiliki kelayakan sebagai pengawas syariah, yang dibuktikan dengan surat/sertifikat dari DSN.Sedangkan persyaratan anggota DPS dalah sebagai berikut[footnoteRef:4]: [4: Ibid.]

Persyaratan utama bagi anggota Dewan Pengawas Syariah adalah mereka harusmemilikikemampuan di bidang Hukum Muamalah, Hukum Ekonomi dan Perbankan. Selain itu, anggota DPS juga wajib memenuhi persyaratan berikut; Integritas Kompetensi, dan Reputasi keuanganAnggota DPS yang memenuhi persyaratan integritas tersebut, antara lain adalah pihak-pihak yang: Memiliki akhlak dan moral baik Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan perbankan syariah yang sehat. Tidak termasuk daftar TIDAK LULUS sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Anggota DPS yang memenuhi persyaratan kompetensi merupakan pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang perbankan serta pengetahuan di bidang keuangan secara umum.Sedangkan anggota DPS yang memenuhi persyaratan reputasi keuangan adalah pihak-pihak yang: Tidak termasuk dalam kredit/pembiayaan macet. Tidak pernah dinyatakan failed atau menjadi direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan failed dalam waktu 5 tahun sebelum dicalonkan.3. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat dewan pengawas syariah, yaitu: Mereka bukan staf bank, dalam arti mereka tidak tunduk di bawah kekuasaan administratif; Mereka dipilih oleh RUPS; Honorarium mereka ditentukan oleh RUPS; DPS mempunyai sistem kerja dan tugas-tugas tertentu seperti halnya badan pengawas lainnya.