kedudukan dewan pengawas komisi pemberantasan …

21
KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM KETATANEGARAAN INDONESIA Skripsi Oleh: FAKHRI MAULUDI 21601020138 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS HUKUM MALANG 2020

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI (KPK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM

KETATANEGARAAN INDONESIA

Skripsi

Oleh:

FAKHRI MAULUDI

21601020138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS HUKUM

MALANG

2020

Page 2: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

i

KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI (KPK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM

KETATANEGARAAN INDONESIA

Skripsi

Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat-Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Hukum

Oleh:

FAKHRI MAULUDI

21601020138

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS HUKUM

MALANG

2020

Page 3: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …
Page 4: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

RINGKASAN

KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI (KPK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM

KETATANEGARAAN INDONESIA

Fakhri MauludiFakultas Hukum Universitas Islam Malang

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan struktur baru dalamkelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam kalangan akademisi, banyaksekali terjadi pro dan kontra tentang hadirnya dewan pengawas KomisiPemberantasan Korupsi. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana kedudukanDewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi dalam undang-Undang Nomor19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi? danbagaimana kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi dalamperspektif hukum ketatanegaraan? Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatifdengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatankonseptual. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kedudukandewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi lebih tinggi dalam halkewenangan dari pada pimpinan dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi.Peran Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi yang sangat pentingmembuat semua keputusan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi akanmenjadi dasar akan kesuksesan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kata Kunci: Dewan Pengawas, Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

1

Page 5: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

SUMMARY

KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI (KPK) DALAM PERSPEKTIF HUKUM

KETATANEGARAAN INDONESIA

Fakhri MauludiFaculty of law, Islamic University of Malang

Board of Corruption Eradiction Commission Supervisors is a new structure in thecorruption eradication commission. Institutional in academicians, there a lot ofpros and cons of the presence of the board of overseers corruption eradicationcommission. Hence, it is important to know how a board of trustees thecorruption eradication commission in the law number 19 year 2019 oncommissions corruption eradication? and how a board of trustees the corruptioneradication commission with constitusional law? This research using juridicalnormative research with used the legislation and conceptual approach. Based onthis research, we can conclude that a board of trustees the corruption eradicationcommission is higher in terms of authority from to the chairman of the corruptioneradication commission and employees. The role of the board of overseerscorruption eradication commission is crucial and the all decisions the board ofoverseers corruption eradication commission will be make a basic of the successof performance of corruption eradication commission.

Keyword: The board, Corruption eradication commission.

Page 6: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPemikiran tentang negara hukum telah muncul jauh sebelum terjadinya

Revolusi 1688 di Inggris dan pernah tidak digunakan namun muncul kembali

pada abad XVII dan mulai populer pada abad XIX.1 Negara Republik Indonesia

merupakan Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Amandemen Ketiga Undang-Undang

Dasar 1945 ditegaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum.2 Negara

hukum bisa diartikan Negara yang menjalankan semua tindakan berdasarkan

hukum atau aturan yang belaku. Artinya dalam kehidupan bernegara diperlukan

suatu hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dengan warga negara

itu sendiri dan warga negara dengan negara.Korupsi merupakan salah satu tindakan melanggar hukum yang dilakukan

oleh warga negara kepada negara. Korupsi sendiri sudah diatur dalam Undang-

Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2 ayat (1) UU

Tipikor berbunyi:3 "setiap orang yang secara melawan hukum melakukan

perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat

merugikan keuangan negara atau perokonomian negara dipidana dengan pidana

penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit 200

(dua ratus) juta rupiah dan paling banyak 1 (satu) miliyar rupiah."Lebih lanjut, dalam pasal 3 berbunyi:4 "setiap orang yang dengan tujuan

menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,

1 Abid Zamzami, (2020), Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara DalamMewujudkan Pemerintah Yang Baik, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Islam Malang, h. 1.2 Bab I pasal 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.3 Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-UndangNomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.4 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

1

Page 7: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena

jabatan atau karena kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau

perekonomian negara dipidana seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 1

tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit 50 (lima

puluh) juta rupiah dan maksimal 1 (satu) miliar rupiah."5

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah lembaga Negara Indonesia

yang berperan penting dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Dalam pasal 1

ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi, yang berbunyi: "Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi selanjutnya disebut Komisi pemberantasan Korupsi adalah lembaga

negara dalam rumpun kekuasaan eksekutif yang melaksanakan tugas pencegahan

dan pemberantasan Tindak Pindana Korupsi sesuai dengan Undang-Undang ini."6

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri lahir didasarkan adanya

pemikiran dunia hukum bahwa korupsi merupakan tindak kejahatan luar biasa.

Kerusakan akibat kejahatan korupsi sendiri telah membuat bangsa Indonesia

menjadi salah satu negara sebagai negara yang darurat korupsi. Indonesia pantas

mendapatkan predikat tersebut, karena daya rusak dari praktek korupsi di

Indonesia sudah mecapai level tertinggi. Hal itu berdasarkan indeks yang ada di

Indonesia seperti, rendahnya sumber daya manusia, tingkat kemiskinan yang

timbul dan rendahnya kualitas demokrasi.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam melakukan penyadapan,

penggeledahan dan penyitaan kasus tindak pidana korupsi memiliki kekuasaan

penuh sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2002, akan tetapi

setelah amandemen dalam pasal 12B ayat (1) Undang-Undang No. 19 Tahun 2019

5 Di akses https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5719ec2e3894a/sekali-lagi--pasal-2-dan-pasal-3-uu-tipikor tanggal 6 Maret 2020.

6 Di akses https://www.kpk.go.id/images/pdf/Undang-undang/UU-Nomor-19-Tahun-2019.pdf tanggal 6 Maret 2020.

Page 8: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK dalam melakukan,

penggeledahan dan penyitaan kasus tindak pidana korupsi harus dengan izin

dewan pengawas KPK.Dewan pengawas komisi pemberantasan korupsi merupakan struktur

kelembagaan baru dalam komisi pemberantasan korupsi. Dalam pasal 37B ayat

(1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi, dinyatakan tugas dewan pengawas adalah:7

a. mengawasi pelaksanaan dan wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi;b. memberikan izin atau tidak memberikan izin Penyadapan, penggeledahan,

dan/atau penyitaan;c. menyusun dan menetapkan kode etik Pimpinan dan Pegawai Komisi

Pemberantasar Korupsi;d. menerima dan menindaklanjuti laporan dari masyarakat mengenai adanya

dugaan pelanggaran kode etik oleh Pimpinan dan Pegawai KomisiPemberantasan Korupsi atau pelanggaran ketentuan dalam Undang-Undangini;

e. menyelenggarakan sidang untuk memeriksa adanya dugaan pelanggaran kodeetik oleh Pimpinan dan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi; dan

f. melakukan evaluasi kinerja Pimpinan dan Pegawai Komisi PemberantasanKorupsi secara berkala 1 (satu) kali dalam I (satu) tahun.

Agus Suntoro dalam tulisannya yang berjudul "Penyadapan dan

Eksistensi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi",

menyatakan penyadapan yang dilakukan KPK sebelum amandemen sangat

membuat kekhawatiran publik dan ahli hukum hak asasi manusia dikarenakan

proses penyadapan dapat mengurangi privacy right.8

Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan dengan hadirnya dewan

pengawas KPK di dalam tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi membuat banyak

sekali pro dan kontra dalam masyarakat. Hal tersebut membuat penulis ingin

7 Pasal 37B ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Keduaatas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi.8 Agus Suntoro, (2020), Penyadapan dan Eksistensi Dewan Pengawas KomisiPemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Vol. 1.

Page 9: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

meneliti tentang adanya dewan pengawas di dalam struktur Komisi

Pemberantasan Korupsi.Dari penjabaran ringkas di atas maka diambil judul penelitian

"Kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

dalam Perspektif Hukum Ketatanegaraan Indonesia".

B. Rumusan MasalahMerujuk kepada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

penyusun merumuskan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian

ini yakni sebagai berikut:1. Bagaimana kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menurut Undang-Undang No. 19 Tahun 2019 Tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi?2. Bagaimana kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menurut perspektif hukum ketatanegaraan Indonesia?

C. Tujuan Penelitian1. Menguraikan kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menurut Undang-Undang No. 19 Tahun 2019 Tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.2. Menguraikan kedudukan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menurut perspektif hukum ketatanegaraan Indonesia.

D. Manfaat PenelitianSetiap penelitian diharapkan selalu memberikan manfaat kepada siapapun

yang membaca penelitian. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:1. Manfaat Praktis

Membagi kontribusi pemikiran ilmiah untuk memperkaya ilmu dan

pengetahuan umum serta disiplin ilmu Hukum Tata Negara Indonesia

mengenai Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)2. Manfaat Teoritis

Page 10: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumber ilmu dan pengetahuan,

rujukan serta acuan dalam pembelajaran ilmu Hukum Tata Negara bagi pihak-

pihak yang ingin terjun mempelajari dan mengetahui bagaimana Dewan

Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perspektif hukum

ketatanegaraan Indonesia.

E. Orisinalitas PenelitianOrisinalitas penelitian memiliki tujuan untuk mempermudah penulis dalam

penelitian serta dijadikan sebagai acuan dalam penelitian sehingga dapat

mengembangkan penelitian terdahulu. Berikut merupakan beberapa hasil

penelitian yang menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian.Berdasarkan persamaan, perbedaan dan kontribusi yang dimiliki

oleh setiap penelitian tersebut, terdapat kebaruan dalam penelitian ini,

yakni:

No. PROFIL JUDUL1. YUGO ASMORO

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ANALISIS STATUS DANKEDUDUKAN KOMISI

PEMBERANTASAN KORUPSIDALAM SISTEM

KETATANEGARAANINDONESIA

ISU HUKUM1. Bagaimana status Komisi Pemberantasan Korupsi dalam suatu sistem

ketatanegaraan Indonesia? 2. Bagaimana kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai

lembaga negara di dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia (RI)?

HASIL PENELITIAN1. Status Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga negara

yang bersifat independen dan barkaitan dengan kekuasaan kehakiman akan tetapi tidak berada di bawah kekuasaan kehakiman.

2. KPK merupakan Organ lapis kedua yang sumber kewenangannya adalah undang-undang.

PERSAMAAN Menganalisis Komisi Pemberantasan Korupsi dalam suatusistem ketatanegaraan Indonesia

PERBEDAAN Objek kajian hanya berupa Komisi Pemberantasan Korupsi dalam suatu sistem ketatanegaraan Indonesia

Page 11: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

KONTRIBUSISebagai bahan rujukan dan/atau pertimbangan dalam kedudukan KPK

2. CINDY RIZKA TIRZANIKOESOEMO

UNIVERSITAS SAMRATULANGI

EKSISTENSI KOMISIPEMBERANTASAN KORUPSI

(KPK) DALAM PENANGANANPENYIDIKAN DAN

PENUNTUNTUTAN TINDAKPIDANA KORUPSI

ISU HUKUM1. Bagaimana eksistensi komisi pemberantasan korupsi (KPK) dalam

pemberantasan tindak pidana korupsi?2. Bagaimana proses penyelesaian penyidikan dan penuntutan perkara

tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?HASIL PENELITIAN

1. KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas lembaga anti korupsi sebelumnya untuk melakukan pemberantasan korupsi, akan tetapi sebagai trigger mechanism.

2. Pelaksanaan tindak pidana korupsi termasuk dalam bagian dari pencegahan itu sendiri, hal itu bisa dijadikan asumsi bahwa penindakandapat secara tidak langsung memperbaiki calon koruptor agar tidak melakukan tindakan korupsi.

PERSAMAAN Mengkaji dalam menganalisis KPKPERBEDAAN Membahas pelaksanaan KPKKONTRIBUSI Sebagai bahan pendalaman materi tentang KPK

F. Metode PenelitianAgar dapat mecapai tujuan dari penelitian ini yang sistematis serta akurat,

maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian yang diangkat, penulis menggunakan penelitian dengan

metode yuridis normatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara

menganalisis. Yang dimaksud menganalisis dalam penelitian ini yaitu

menganalisis masalah kedudukan dewan pengawas dalam prespektif hukum

ketatanegaraan Indonesia.2. Pendekatan Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini penulis menggunakan dua macam

pendekatan untuk menjawab permasalahan, yakni:1. Pendekatan Perundang-undangan

Page 12: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Pada penelitian yuridis normatif harus menggunakan pendekatan

undang-undang dikarenakan objek dari penelitian adalah berbagai aturan

hukum yang menjadi fokus dan sekaligus tema sentral dalam penelitian.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Undang-Undang

Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Undang-

Undang tersebut.2. Pendekatan Konseptual

Pendekatan ini merupakan pandangan-pandangan serta doktrin

yang berkembang dalam ilmu hukum. Peneliti akan menemukan ide yang

melahirkan pengertian, konsep dan asas hukum tentang penelitian yang

sedang dihadapi.3. Bahan Hukum

Dalam penelitian yang bersifat normatif memerlukan analis laporan

dan/atau data yang tertulis tentang hukum dari berbagai sumber yang telah

disebarluaskan. Bahan dalam penelitian normatif terdiri dari:1. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum premier adalah bahan hukum yang bersifat

mengikat, seperti peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan persoalan yang akan diteliti. Dalam hal ini

undang-undang yang digunakan penulis adalah Undang-Undang Nomor

19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor

30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

dan undang- undang yang berkaitan dengan Komisi Pemberantasan

Korupsi.2. Bahan Hukum Sekunder

Merupakan data yang memberikan penjelasan terhadap bahan

hukum primer yang dapat membantu menganalisis dan memahami bahan

Page 13: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

hukum primer antara lain laporan-laporan, bukubuku yang ditulis para

ahli, literatur hasil kajian dan peraturan yang berkenaan dengan objek

kajian tersebut.3. Bahan Hukum Tersier

Bahan Hukum Tersier yaitu Bahan hukum yang menunjang

penggunaan bahanbahan hukum primer dan bahan hukum sekunder

antara lain adalah jurnal, media komunikasi, data yang diperoleh melalui

internet dan media cetak.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode

perpustakaan, dengan demikian pencarian data atau riset dalam penelitian

dilakukan dengan cara penelusuran sumber-sumber data yang ditemukan baik

dari buku-buku, majalah, serta sumber bacaan lain yang didapatkan di

perpustakaan.Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini ada beberapa tahapan,

yakni:1. Mengumpulkan dan kemudian mengkaji bahan data, aspek kelengkapan

dan validitas serta relevansinya dengan objek penelitian.2. Mengklarifikasi, mensistematikan dan menggabungkan atau menyatukan

dengan pokok persoalan yang dibahas dalam penelitian.3. Melakukan kajian tentang data yang sudah disistematiskan dengan

menyesuaikan jenis sumber data.5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Metode analisis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan dua teknik analisis, pertama teknik analisis deskriptif yaitu dengan

cara menggambarkan struktur putusan, dictum yang terdapat dari putusan

tersebut. Setelah itu penulis akan menjabarkan ratio decindendi dari putusan

tersebut inilah yang dinamakan ilmu hukum sebagai ilmu prespektif dan

penulis juga menggunakan peraturan perundang-undangan yang berkenaan

Page 14: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

dengan isu hukum yang dibahas serta akan menganalisis melalui konsep-

konsep ilmu hukum yang relevan dengan isu hukum yang diangkat dalam

penelitian ini.

G. Sistematika PenulisanDalam hal ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan agar mudah

dalam penyelesaian penulisan dan untuk memberikan pengetahuan umum perihal

isi dari penelitian ini. Sistematika penulisan sebagai berikut:BAB IDalam bab ini berisikan mengenai Latar Belakang penulisan ini dibuat, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian yang terbagi menjadi dua, yakni

Manfaat Praktis dan Manfaat Teoritis dan Metode Penelitian yang berisi tentang

bentuk dari penelitian, teknik pengumpulan data dan tektik analisis data serta

Sistematika Penulisan.BAB IIDalam bab ini berisikan mengenai Tinjauan Pustaka yang mengupas tentang teori

dan konsep yang didasari oleh objek penelitian. Isi penelitian merupakan

mengenai tinjauan tentang sejarah terbentuknya KPK, pembahasan mengenai

ketatanegaraan indonesia, dan dewan pengawas dalam arti umum. serta berisi

teori yang mendukung tentang penelitian ini.BAB IIIDalam bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh

penulis serta mengaplikasikan teori-teori yang telah dibahas. BAB IVDalam bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran dan penguraian data-data yang

didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Berisikan juga tentang saran-saran

yang direkomendasikan penulis untuk penelitian selanjutnya dan diperuntukan

kepada instansi terkait.

Page 15: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan penjabaran teori yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Dewan pengawas KPK merupakan struktur bagian dari lembaga Komisi

Pemberantasan Korupsi yang terdiri dari 5 orang dan dipilih melalui

pemilihan dengan tahapan seleksi dan ditetapkan oleh presiden. Setelah

terpilih, dewan pengawas KPK memiliki peran untuk mengawasi kinerja

KPK dalam ranah internal KPK. Dengan tugas dewan pengawas KPK

berada dalam ranah internal KPK maka pengawasan hanya sebatas internal

KPK, seperti membuat peraturan tentang kode etik insan KPK dan

pemberhentian dewan pengawas KPK juga dilakukan oleh presiden. Sama

dengan hal pencopotan dewan pengawas, juga dilakukan oleh presiden.2. Kedudukan dewan pengawas KPK lebih tinggi dalam hal kewenangan dari

kedudukan pimpinan dan anggota KPK, dikarenakan dalam proses

tindakan yang dilakukan pimpinan dan anggota KPK harus bedasarkan

izin dewan pengawas KPK. Dewan pengawas KPK dalam hubungan

keluar antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan pihak lemabaga

eksekutif, Kepolisian, Kejaksaan atau lembaga lain maupun hubungan

internal antara dewan pengawas dengan pimpinan dan anggota KPK itu

sendiri, dewan pengawas wajib mengetahui hal yang terjadi di antara

hubungan tersebut. Hal tersebut yang menjadikan peran dewan pengawas

sangat penting terhadap kesuksesan kinerja daripada Komisi

Pemberantasan Korupsi.B. Saran

1. Banyaknya pro dan kotra yang terjadi masyarakat akan hadirnya dewan

pengawas di dalam tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi, membuat

Page 16: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

kegelisahan akan eksistensi Komisi Pemberantasan Korupsi dalam

menangani kejahatan tindak pidana korupsi. Hal tersebut dapat dicegah

dengan memberi keyakinan dengan bukti bahwa dewan pengawas

sangatlah profesional dalam melaksanakan tugas sebagai dewan pengawas

KPK.2. Kedudukan dewan pengawas KPK yang masih baru, membuat hal tersebut

sangat asing bagi masyarakat yang telah pro dengan kinerja KPK. Oleh

sebab itu penyuluhan akan syarat dan tugas dewan pengawas sangatlah

penting bagi masyarakat awam agar kepercayaan terhadap dewan

pengawas KPK terbangun, bahwa dewan pengawas KPK layak sebagai

salah satu struktur di dalam Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 17: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

1

Page 18: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-UndanganPeraturan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun 2020

Tentang Kode Etik Dan Pedoman Perilaku Komisi Pemberantasan Korupsi.Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 7 tahun 2013 tentang Nilai

Dasar Pribadi, Kode Etik, dan Pedoman Berperilaku Komisi Pemberantasan

Korupsi dan Peraturan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi

Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Komisi

Pemberantasan Korupsi.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial.Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

BukuAdami Chazawi. 2006. Lampiran Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di

Indonesia: untuk Mahasiswa dan praktisi Hukum. Malang: Bayu Media. Ahmad Faizur Rosyad. 2004. Mengenal Alam Suci: menapak Jejeak Al- Ghozali

Tasawuf. Filsafat dan Tradisi. Yogyakarta: Kutub.

1

Page 19: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Denny Indrayana. 2017. Jangan Bunuh KPK: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Malang: Instrans Publishing.H. Zainal Arifin. 2006. Fungsi Komisi Yudisial dalam Reformasi Peradilan

Sesudah dan Sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Makalah

Press.I Dewa Gede Palguna. 2004. Dewan Perwakilan Daerah dalam Sistem

Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Sekretariat Negara.Jimly Asshiddiqie. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:

Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik

Indonesia.Jimly Asshiddiqie. 2017. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.Jimly Asshiddiqie. 2009. Komentar atas Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika.Jeremy Pope. 2003. Strategi Memberantas Korupsi Elemen Sistem Integritas

Nasional. Surabaya:Transparency Internasional dan Yayasan Obor

Indonesia. Mahfud MD. 2007. Perdebatan Hukum Tata Negara. Jakarta: LP3ES (Lembaga

Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial).Miriam Budiarjo. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Indonesia. Muhammad Rusli. 2011. Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Yogyakarta: UII

Press.Muhammad Yusni. 2019. Keadilan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Prespektif Kejaksaan. Surabaya: Airlangga Press.Philipus M. Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia.

Surabaya: Bina Ilmu. Simorangkir. 2003. Etika : Bisnis, Jabatan, Dan Perbankan. Jakarta: PT Rineka

Cipta.Titik Triwulan tutik. 2010. Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta:

Kencana.

Page 20: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Zainal Arifin Mochtar. 2017. Lembaga Negara Independen Dinamika

Perkembangan dan Urgensi Penataannya Kembali Pasca-Amandemen

Konstitusi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

JurnalAbid Zamzami, (2020), Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasi Negara Dalam

Mewujudkan Pemerintah Yang Baik, Jurnal Fakultas Hukum Universitas

Islam Malang.Agus Suntoro. 2020. Penyadapan dan Eksistensi Dewan Pengawas Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Komisi Nasional HakAsasi

Manusia. Vol. 1.Anastasia Sumakul. 2012. Hubungan dan Kewenangan Komisi Pemberantasan

Korupsi dan Kejaksaan dalam Menangani Tindak pidana Korupsi. Lex

Crimen. Vol. 1. No. 4.Bruce Ackerman. 2003. The New Separation of Powers. Harvard Law Review.

Vol. 113.Eddy O.S Hiariej. 2019. United Nations Convention Against Corruption Dalam

Sistem Hukum Indonesia. Mimbar Hukum. Vol. 31.Indra Rahmatullah. 2013. Rejuvinasi Sistem Checks and Balances Dalam Sistem

Ketatanegaraan Di Indonesia. Jurnal Cita Hukum.Muhammad Habibi. 2020. Independensi Kewenangan Komisi Pemberantasan

Korupsi Pasca Perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang

Komisi Pemberantasan Korupsi. Jurnal Fakultas Hukum Universitas

Lampung. Vol. 4.Nurfajrina Sastiya. 2018. Efektivitas Operasi Tangkap Tangan Komisi

Pemberantasan Korupsi Dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program Studi Ilmu

Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 21: KEDUDUKAN DEWAN PENGAWAS KOMISI PEMBERANTASAN …

Satrio Ndaru Yokotani. 2020. Wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi dalam

Penghentian Penyidikan dan Penuntutan Perspektif Independensi. Jurnal

Fakultas Hukum Universitas Bengkulu. Vol. 5 No. 1.Sufyan Hadi. 2013. Fungsi Legislasi dalam Sistem Pemerintahan Pesidensil

(studi Perbandingan Indonesia dan Amerika Serikat). Jurnal Ilmu Hukum

Universitas 17 Agustus Surabaya. Vol. 9.

InternetSumber https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5719ec2e3894a/sekali-lagi--

pasal-2-dan-pasal-3-uu-tipikor.Sumber https://www.kpk.go.id/images/pdf/Undang-undang/UU-Nomor-19-Tahun-

2019.pdf .Sumber https://www.viva.co.id/berita/nasional/632201-konflik-kpk-selalu-datang-

dari-kejagung-dan-kepolisian.Sumber https://tirto.id/en7X tirto.idSumber https://nasional.kompas.com/read/2019/12/19/11443351/bocoran-dewan-

pengawas-kpk-dan-pro-kontranya?page=all.Sumber https://nasional.kompas.com/read/2020/05/28/00273101/dewas-kpk-

tindaklanjuti-183-permintaan-pemberian-izin-terkait-penindakan?

page=all.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200114194456-12-

465350/dewas-kpk-tegaskan-surat-izin-penggeledahan-bersifat-rahasia