kecerdasan buatan-ai

26
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan ( artificial inteligence ) merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin ( komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti yang sebaik dilakukan manusia (Sri Kusumadewi, 2003). Pengertian kecerdasan buatan dapat di pandang dari berbagai sudut pandang, antara lain : 1. Sudut pandang kecerdasan. Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi cerdas dalam arti mampu berbuat seperti apa yang dilakukan manusia. 2. Sudut pandang penelitian. Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan manusia. 3. Sudut pandang bisnis. Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam mnyelesaikan masalah-masalah bisnis. 4. Sudut pandang pemrograman. Kecerdasan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian masalah dan pencarian. Universitas Sumatera Utara

Upload: aldinurr

Post on 23-Nov-2015

115 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

penjelasan tentang AI

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan ( artificial inteligence ) merupakan salah satu bagian ilmu

    komputer yang membuat agar mesin ( komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti

    yang sebaik dilakukan manusia (Sri Kusumadewi, 2003).

    Pengertian kecerdasan buatan dapat di pandang dari berbagai sudut pandang,

    antara lain :

    1. Sudut pandang kecerdasan.

    Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi cerdas dalam arti mampu

    berbuat seperti apa yang dilakukan manusia.

    2. Sudut pandang penelitian.

    Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer dapat

    melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan manusia.

    3. Sudut pandang bisnis.

    Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan

    metodologis dalam mnyelesaikan masalah-masalah bisnis.

    4. Sudut pandang pemrograman.

    Kecerdasan meliputi studi tentang pemrograman simbolik, penyelesaian masalah

    dan pencarian.

    Universitas Sumatera Utara

  • Lingkup Utama dari kecerdasan buatan (Sri Kusumadewi, 2003) adalah

    sebagai berikut :

    1. Sistem Pakar ( Expert System ). Disini komputer digunakan untuk menyimpan

    pengetahuan para pakar.

    2. Pengelolaan Bahasa Alami ( Natural Language Processing ). Dengan pengolahan

    bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan

    menggunakan bahasa sehari-hari.

    3. Pengenalan Ucapan ( Speech Recognition ). Melalui pengenalan ucapan

    diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan

    suara.

    4. Robotika & Sistem Sensor ( Robotics & Sensory System).

    5. Computer Visio, mencoba untuk dapat menginterprestasikan gambar atau obyek-

    obyek tampak melalui komputer.

    6. Intelligent Computer-aided Instruction.Komputer dapat digunakan sebagai tutor

    dalam melatih dan mengajar.

    7. Game Playing.

    Beberapa karakteristik yang ada pada sistem yang menggunakan artificial

    inteligence adalah pemrograman yang cenderung bersifat simbolik ketimbang

    algoritmik, bisa mengakomodasi input yang tidak lengkap.

    Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan,

    diantaranya (Kusrini, 2006) :

    1. Turing Test Metode pengujian kecerdasan buatan.

    Merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan buatan yang dibuat oleh Alan

    Turing.

    2. Pemrosesan Simbolik.

    Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian ilmu komputer yang

    melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian

    masalah.

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Heuristic

    Merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang

    problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang dilakukan

    sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

    4. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)

    AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berfikir atau

    mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berfikir termasuk didalamnya

    proses penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan

    menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.

    5. Pencocokan Pola (Pattern matching)

    AI bekerja dengan mencocokkan pola yang berusaha untuk menjelaskan objek,

    kejadian atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

    Jika dibandingkan dengan kecerdasan alami (kecerdasan yang dimiliki

    manusia), kecerdasan buatan memiliki beberapa keuntungan secara komersial, antara

    lain :

    1. Lebih Permanen.

    2. Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran.

    3. Relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah.

    4. Konsisten dan teliti.

    5. Dapat didokumentasikan.

    6. Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan

    manusia.

    2.2 Sistem Pakar

    2.2.1 Pengertian Sistem Pakar

    Sistem Pakar ( Expert System ) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan

    manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti biasa yang

    dilakukan para ahli (Sri Kusumadewi, 2003).

    Universitas Sumatera Utara

  • Sistem pakar (expert system) mulai dikembangkan pada pertengahan tahun

    1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Sistem pakar yang muncul pertama

    kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang merupakan sebuah

    predecessor untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah

    situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan

    menggunakan domain masalah yang kompleks.

    Sistem pakar dapat diterapkan untuk persoalan di bidang industri, pertanian,

    bisni, kedokteran, militer, komunikasi dan transportasi, pariwisata, pendidikan, dan

    lain sebagainya. Permasalahan tersebut bersifat cukup kompleks dan terkadang tidak

    memiliki algoritma yang jelas di dalam pemecahannya, sehingga dibutuhkan

    kemampuan seorang atau beberapa ahli untuk mencari sistematika penyelesaiannya

    secara evolutif.

    Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan keberadaan

    seorang pakar. Alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan menggantikan

    seorang pakar adalah sebagai berikut :

    1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

    2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.

    3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

    4. Menghadirkan atau menggunkan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang mahal.

    5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile environment).

    2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

    Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat direpresentasikan dalam sejumlah

    cara. Salah satu metode yang paling umum untuk merepresentasikan pengetahuan

    adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF..Then (Jika..maka). Walaupun cara diatas

    sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam membangun sistem pakar

    dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk aturan diatas. Konsep

    dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu: (Muhammad

    Arhami, 2005)

    Universitas Sumatera Utara

  • 1. Keahlian

    Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang

    didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman.

    2. Ahli

    Seorang ahli adalah seorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,

    mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun

    kembali pengetahuan, memecah aturan-aturan jika diperlukan dan menentukan

    relevan tidaknya keahlian mereka.

    3. Pengalihan keahlian

    Pengahlian keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi

    keorang lain yang bukan ahli (tujuan utama sistem pakar). Proses ini

    membutuhkan 4 aktivitas, yaitu: tambahan pengetahuan (dari para ahli atau

    sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan yang berupa fakta dan

    prosedur (ke komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke

    pengguna.

    4. Inferensi

    Mekanisme inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran

    dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu

    kesimpulan atau hasil akhir.

    5. Aturan

    Aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru

    dari fakta yang telah diketahui.

    6. Kemampuan menjelaskan.

    Kemampuan komputer untuk memberikan penjelasan kepada pengguna tentang

    sesuatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar yang dapat digunakan oleh

    komputer untuk dapat menyimpulkan suatu kondisi.

    2.2.3 Ciri-Ciri Sistem Pakar

    Sistem pakar yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Memiliki fasilitas informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-

    langkah antara maupun dalam menjawab pentanyaan-pertanyaan tentang

    proses penyelesaian.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu

    kemampuan dari basis pengetahuannya.

    3. Heuritik dalam menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan

    penyelesaiannya.

    4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

    5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.

    2.2.4 Bidang-Bidang Pengembangan Sistem Pakar

    Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain:

    1. Kontrol. Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di

    rumah sakit, di mana dengan kemampuan sistem pakardapat dilakukan kontrol

    terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm

    dan memeberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien yang sakit.

    2. Desain. Contoh sistem pakar di bidang ini adalah PEACE yang dibuat Dincbas

    untuk membantu desain pengembangan sirkuit elektronik dan sistem pakar yang

    membantu desain komputer dengan komponen-komponennya.

    3. Diagnosis. Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis,

    seperti diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor,

    diagnosis kerusakan komponen komputer, dan lain-lain.

    4. Instruksi. Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat

    berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, di mana sistem pakar

    dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik

    permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem

    pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar buntuk pengajaran

    astronomi, dan lain-lain.

    5. Interprestasi. Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi

    melakukan pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang

    direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk

    melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisisnya dan kemudian

    membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.

    Universitas Sumatera Utara

  • 6. Monitor. Sistem pakar dalam bidang ini banyak digunakan militer, yaitu

    menggunakan sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi

    objek berdasarkan posisi radar tersebut.

    7. Perencanaan. Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan

    keuangan suatu proyek, di mana sistem pakar dalam membuat perencanaan

    suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga

    pekerjaan menjadi lebih efisien.

    8. Prediksi. Sistem pakar dapat memprediksi kejadian masa mendatang

    berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem

    meberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi

    tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu.

    9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari

    beberapa daftar pilihan kemungkinan solusi.

    10. Simulasi. Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang

    ada dan menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh yaitu program untuk

    menganalisis hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca.

    2.2.5 Struktur Sistem Pakar

    Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu: lingkungan pengembangan

    (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment)

    (Muhammad Arhami, 2006). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan

    untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan

    lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh

    pengetahuan pakar.

    Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar antara lain adalah segabai

    berikut :

    1. Antarmuka pengguna (user interface)

    User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan

    sistem pakr untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai

    Universitas Sumatera Utara

  • dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Pada bagian

    ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem

    pakar menerima instruksi dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan

    informasi (output) kepada pemakai.

    2. Basis Pengetahuan

    Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah

    dalam domain tertentu.Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang

    sangat umum digunakan, yaitu :

    a) Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)

    Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk :

    IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila memiliki sejumlah pengetahuan

    pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan pakar dapat menyelesaikan

    masalah tersebut secara berurutan.

    b) Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning)

    Basis pengetahuan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya,

    kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi

    sekarang.

    3. Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition)

    Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian

    dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program

    komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan

    untuk selanjutnya di transfer ke dalam basis pengetahuan.Terdapat empat

    metode utama dalam akuisisi pengetahuan, yaitu: wawancara, analisis protocol,

    observasi pada pekerjaan pakar dan induksi aturan dari contoh.

    4. Mesin inferensi

    Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan

    menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau

    hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan permodelan proses berfikir manusia.

    Universitas Sumatera Utara

  • 5. Workplace

    Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja yang digunakan

    untuk merekam hasil-hasil dan kesimpulan yang dicapai. Ada tiga tipe

    keputusan yang direkam, yaitu :

    a) Rencana : Bagaimana menghadapi masalah.

    b) Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk

    eksekusi.

    c) Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan.

    6. Fasilitas penjelasan

    Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan

    kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem

    kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.

    7. Perbaikan pengetahuan

    Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya

    serta kemampuan untuk belajar dan kinerjanya.

    Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada

    gambar 2.1 berikut ini:

    Gambar 2.1 Komponen sistem pakar (sumber: M.Arhami (2006))

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.6 Keuntungan Sistem Pakar

    Sistem pakar merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang

    ditujukan sebagai penyedia nasehat dan sarana bantu dalam menyelesaikan masalah di

    bidang-bidang spesialisasi tertentu. Ada beberapa keunggulan dari sistem pakar,

    diantaranya dapat :

    1. Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.

    2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu

    bentuk tertentu.

    3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari

    kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.

    Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya sistem pakar

    antara lain sebagai berikut :

    1. Memungkinkan orang awam dapat mengerjakan pekerjaan para ahli.

    2. Dapat melakukan proses berulang secara otomatis.

    3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

    4. Meningkat output dan produktivitas.

    5. Meningkatkan kualitas.

    6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.

    7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

    8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

    9. Memiliki reliabilitas.

    10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

    11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

    mengandung ketidakpastian.

    12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

    2.2.7 Representasi pengetahuan

    Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan

    pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian

    Universitas Sumatera Utara

  • dimaksudkan untuk manangkap sifat-sifat penting problema dan membuat informasi

    itu dapat diakses oleh prosedure pemecahan problema (Kusrini, 2006).

    Bahasa representasi harus dapat membuat seorang perogram mampu

    mengekspresikan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan solusi problema,

    dapat diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman dan dapat disimpan.Harus

    dirancang agar fakta-fakta dan pengetahuan lain yang terkandungdi dalamnya dapat

    digunakan untuk penalaran.

    2.2.8 Model Representasi Pengetahuan

    Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau kompleks,

    tergantung dari masalahnya. Beberapa model representasi pengetahuan yang penting,

    adalah:

    1. Logika (logic)

    Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran,

    sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Logika

    merupakan representasi pengetahuan yang paling tua. Bentuk logika

    komputasional ada 2 macam, yaitu:

    a) Logika Proporsional atau Kalkulus

    Logika proporsional merupakan logika simbolik untuk memanipulasi

    proposisi. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat bernilai benar atau

    salah yang dihubungkan dengan operator logika diantaranya operator And

    (dan), Or (atau), Not (tidak), Impilikasi (if..then), Bikondisional (if and only

    if).

    Contohnya: Jika hujan turun sekarang maka saya tidak akan ke pasar,

    dapat dituliskan dalam bentuk: ( p => q)

    b) Logika Predikat

    Logika predikat adalah suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep

    dan kaidah proposional yang sama dengan rinci. Suatu proposisi atau

    premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu: argumen (objek) dan predikat

    Universitas Sumatera Utara

  • (keterangan). Predikat adalah keterangan yang membuat argument dan

    predikat.

    Contohnya: Mobil berada dalam garasi, dapat dinyatakan menjadi Di

    dalam (mobil,garasi).

    Di dalam = keterangan, mobil = argumen, garasi = argumen.

    2. Jaringan semantik (semantic nets)

    Representasi jaringan semantic merupakan penggambaran grafis dari

    pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari objek-objek yang

    terdiri atas simpul (node) dan penghubung (link).

    Contohnya : Merepresentasikan pernyataan bahwa semua komputer merupakan

    alat elektornik, semua PC merupakan komputer, dan semua komputer

    memiliki monitor. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa

    semua PC memiliki monitor dan hanya sebagian alat elektronik yang

    memiliki monitor, hal ini dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini:

    Gambar 2.2 Representasi jaringan semantik

    3. Object-Atributte-Value (OAV)

    Object dapat berupa bentuk fisik atau konsep, Attribute adalah karakteristik atau

    sifat dari object tersebut, Value (nilai) - besaran spesifik dari attribute tersebut

    yang berupa numeric, string atau boolean.

    Contoh: Object: mangga ; Attribute: berbiji ; Value: tungggal.

    4. Bingkai (frame)

    Bingkai berupa ruang (slots) yang berisi atribut untuk mendeskripsikan

    pengetahuan yang berupa kejadian. Binkai memuat deskripsi sebuah objek

    dengan menggunakan tabulasi informasi yang berhubungan dengan objek.

    Contoh: Bingkai penyakit yang dilihat pada gambar 2.3 berikut ini:

    Universitas Sumatera Utara

  • Tabel 2.1 Bingkai Penyakit

    5. Kaidah produksi (production rule).

    Kaidah menyediakan cara formal untuk merepresentasikan rekomendasi, arahan,

    atau strategi. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-then) yang

    menghubungkan anteseden dengan konsekuensi yang diakibatkannya. Berbagai

    struktur kaidah if-then ynag menghubungkan obyek atau atribut adalah sebagai

    berikut :

    JIKA premis MAKA konklusi

    JIKA masukan MAKA keluaran

    JIKA kondisi MAKA tindakan

    JIKA anteseden MAKA konsekuen

    JIKA data MAKA hasil

    JIKA tindakan MAKA tujuan

    2.2.9 Inferensi

    Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui

    atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi

    berdasarkan informasi yang tersedia dalam hal ini akan digunakan metode inferensi

    dalam pengambilan kesimpulan. Ada dua metode inferensi yang penting dalam sistem

    pakar untuk menarik kesimpulan, yaitu:

    1. Runut Maju (Forward Chaining)

    Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam

    pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya

    mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan mencari fakta yang

    Universitas Sumatera Utara

  • sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Gambar 2.3 menunjukkan proses

    Forward Chaining.

    Observasi A aturan R1 fakta C Kesimpulan 1 Aturan R3 Observasi B aturan R2 fakta D Kesimpulan 2 Aturan R2 fakta E

    Gambar 2.3 Forward Chaining (Runut Maju)

    Berikut ini contoh inferensi yang menggunakan runut maju adalah

    JIKA penderita terkena penyakit epilepsi idiopatik dengan CF antara 0,4 s/d

    0,6

    MAKA berikan obat carbamazepine

    2. Runut Balik ( Backward Chaining )

    Runut balik adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-driven). Dalam

    pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang

    memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan

    menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari

    aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Selanjutnya, proses

    pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan

    mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut

    sampai semua kemungkinan ditemukan. Gambar 2.4 menunjukkan proses

    Backward Chaining.

    Observasi A aturan R1 fakta C Aturan R3 Observasi B aturan R2 fakta D Tujuan 1 (Kesimpulan) Aturan R2

    Gambar 2.4 Backward Chaining (Runut Balik)

    Contoh penalaran menggunakan metode runut balik :

    Aturan 1 :

    Mengalami epilepsi idiopatik lokal dengan CF 0,63

    Universitas Sumatera Utara

  • JIKA tipe sawan parsial sederhana

    DAN EEG menunjukkan adanya fokus

    DAN penyebabnya tidak diketahui

    Aturan 2 :

    Mengalami tipe sawan parsial sederhana dengan CF 0,63

    JIKA mengalami motorik fokalyang menjalar atau tanpa menjalar (geraka

    klonik dari jari tangan, lalu menjalar ke lengan bawah dan atas lalu

    menjalar ke seluruh tubuh)

    ATAU gerakan versif,dengan kepala dan leher menengok ke suatu sisi

    ATAU gerakan sensorik fokal menjalar atau sensorik khusus berupa halusinasi

    sederhana ( visual, audiotorik, gustatorik )

    2.3 Faktor Kepastian (Certainty Factor)

    2.3.1 Pengertian Faktor Kepastian ( Certainty Factor )

    Dalam menghadapi suatu masalah sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki

    kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian yang

    tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor

    yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu

    pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

    Ada tiga penyebab ketidakpastian aturan yaitu aturan tunggal, penyelesaian

    konflik dan ketidakcocokan (incompatibility) antar konskuen dalam aturan. Aturan

    tunggal yang dapat menyebabkan ketidakpastian dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu

    kesalahan, probabilitas dan kombinasi gejala (evidence). Kesalahan dapat terjadi

    karena (Kusrini, 2006) adalah sebagai berikut :

    1. ambiguitas, sesuatu didefinisikan dengan lebih dari satu cara.

    2. ketidaklengkapan data

    3. kesalahan informasi

    4. ketidakpercayaan terhadap suatu alat

    5. adanya bias

    Universitas Sumatera Utara

  • Probabilitas disebabkan ketidakmampuan seorang pakar merumuskan suatu

    aturan secara pasti. Misalnya jika seseorang mengalami sakit kepala, demam dan

    bersin-bersin ada kemungkinan orang tersebut terserang penyakit flu, tetapi bukan

    berarti apabila seseorang mengalai gejala tersebut pasti terserang penyakit flu.

    Certainty Factor (CF) menujukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau

    aturan.Notasi Faktor Kepastian(Sri Kusumadewi, 2003) adalah sebagai berikut :

    CF[h,e] = MB[h,e] MD[h,e]

    dengan

    CF[h,e] : Faktor Kepastian

    MB[h,e] : ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h , jika diberikan evidence e ( antara 0 dan 1 ). MD[h,e] : ukuran ketidakpercayaan terhadap evidence h,jika diberikan

    evidence e ( antara 0 dan 1 )

    2.3.2 Kombinasi Aturan

    Metode MYCIN untuk menggabungkan evidence pada antecedent sebuah aturan yang

    ditunjukka pada tabel berikut ini :

    Evidence , E Antecedent Ketidakpastian E1 DAN E2 min[CF(H,E1), CF(H,E2)] E1 OR E2 max[CF(H,E1), CF(H,E2)] TIDAK E -CF(H,E)

    Tabel 2.2 Aturan kombinasi MYCIN

    Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E MAKA H adalah

    sebagai berikut :

    CF(H,e) = CF(E,e) * CF(H,E)

    Di mana :

    CF(E,e) : Certainty Factor evidence E yang dipengaruhi ileh evidence e

    CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui

    dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) = 1

    CF(H,e) : Certainty Factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e

    Universitas Sumatera Utara

  • Jika semua evidence dan antecedent diketahui dengan pasti maka rumusnya menjadi

    CF(H,e) = CF (H,E)

    Dalam diagnosis suatu penyakit , hubungan antara gejala dengan hipotesis

    sering tidak pasti. Sangat dimungkinkan beberapa aturan menghasilkan satu hipotesis

    dan suatu hipotesis menjadi evidence bagi aturan lain. Kondisi tersebut dapat

    digambarkan sebagai berikut :

    A

    B

    C D

    E

    F

    0,8

    0,7 0,9

    -0,30,5

    Gambar 2.5 Jaringan penalaran certainty factor

    Dari gambar di atas ditunjukkan bahwa certainty factor dapat digunakan untuk

    menghitung perubahan derajat kepercayaan dari hipotesis F ketika A dan B bernilai

    benar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkombinasikan semua certainty factor pada

    A dan B menuju F menjadi sebuah alur hipotesis certainty factor seperti di bawah ini:

    JIKA (A DAN B) MAKA F

    Kondisi ini juga dapat digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.6 Kombinasi Certainty Factor

    Kombinasi seperti ini disebut kombinasi paralel ,sebagaimana ditunjukkan oleh

    gambar di bawah ini :

    Gambar 2.7 Kombinasi Paralel Certainty Factor

    Pada kondisi ini evidence E1 dan E2 mempengaruhi hipotesis yang sama, yaitu H.

    Kedua Certainty Factor CF(H,E1) dan CF(H,E2) dikombinasikan menghasilkan

    Universitas Sumatera Utara

  • certainty factor CF(H,E1,E2). Certainty kedua aturan dikombinasikan sehingga

    menghasilkan certainty factor CF(H,E). Untuk menghitung kombinasi tersebut

    digunakan rumus berikut

    CF(H,E) = CF(E,E) * CF (H,E)

    2.3.3 Perhitungan Certainty Factor

    Berikut ini adalah contoh ekspresi logika yang mengkombinasikan evidence :

    E=(E1 DAN E2 DAN E3) ATAU (E4 DAN BUKAN E5)

    Gejala E akan dihitung sebagai :

    E = max[min(E1,E2,E3),min(E4,-E5)]

    Untuk nilai E1 = 0,9 E2 = 0,8 E3 = 0,3 E4 = -0,5 E5 = -0,4

    Hasilnya adalah :

    E = max[min(E1,E2,E3),min(E4,-E5)]

    = max(0,3, -0,5)

    = 0,3

    Bentuk dasar rumus Certainty Factor sebuah aturan JIKA E MAKA H

    ditunjukkan oleh rumus :

    CF(H,e) = CF( E,e)*CF(H,E)

    Dimana :

    CF(E,e) : Certainty Factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence

    CF(H,E) : Certainty Factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan

    pasti , yaitu ketika CF(E,e)=1

    CF(H,e) : Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e

    Jika semua evidence pada antecedent diketahui dengan pasti, maka rumusnya

    ditunjukkan sebagai berikut :

    CF(H,e) = CF(H,E)

    Karena CF(E,e) = 1.

    Universitas Sumatera Utara

  • Contoh kasus yang melibatkan kombinasi CF :

    JIKA batuk

    DAN demam

    DAN sakit kepala

    DAN bersin-bersin

    MAKA influenza, CF : 0,7

    dengan menganggap E1 : batuk, E2 :demam, E3 :sakit kepala, E4:bersin-

    bersin, dan H:influenza, nilai certainty factor pada saat evidence pasti adalah :

    CF(H,E) : CF(H,E1 E2 E3 E4)

    : 0,7

    Dalam kasus ini , kondisi pasien tidak dapat ditentukan dengan pasti . Certainty factor

    evidence E yang dipengaruhi oleh partial evidence e ditunjukkan dengan nilai sebagai

    berikut :

    CF(E1,e) : 0,5 (pasien mengalami batuk 50%)

    CF(E2,e) : 0,8 (pasien mengalami demam 80%)

    CF(E3,e) : 0,3 (pasien mengalami sakit kepala 30%)

    CF(E4,e) : 0,7 (pasien mengalami bersin-bersin 70%)

    Sehingga

    CF(E,e) = CF(H,E1 E2 E3 E4)

    = min[CF(E1,e), CF(E2,e), CF(E3,e), CF(E4,e)]

    = min[0,5, 0,8, 0,3, 0,7]

    = 0,3

    Maka nilai certainty factor hipotesis adalah :

    CF(H,e) = CF(E,e)* CF(H,E)

    = 0,3 * 0,7

    = 0,21

    2.3.4 Menentukan CF Gabungan

    CF gabungan merupakan CF akhir dari sebuah calon konklusi. CF ini dipengaruhi

    oleh semua CF paralel dari aturan yang menentukan konklusi tersebut. CF Gabungan

    diperlukan jika suatu konklusi diperoleh dari beberapa aturan sekaligus. CF Akhir dari

    Universitas Sumatera Utara

  • suatu aturan dengan aturan yang lain digabungkan untuk mendapatkan nilai CF Akhir

    bagi calon konklusi tersebut. Adapun rumus untuk melakukan perhitungan CF

    Gabungan adalah sebagai berikut:

    CF (x) + CF (y) - (CF(x)*CF(y)), CF (x), CF(y) > 0

    ()()((|()|,|()|))) , Salah satu CF(x), CF(y)) < 0

    CF (x) + CF (y) +(CF(x)*CF(y)), CF (x), CF(y) > 0

    2 .4 Penyakit Atherosklerosis

    2.4.1 Pengertian Penyakit Atherosklerosis

    Atherosklerosis adalah perubahan dinding arteri yang ditandai dengan akumulasi lipid

    ekstrasel, rekruitmen dan akumulasi lekosit, pembentukan sel busa, migrasi dan

    proliferasi miosit, deposit matriks ekstrasel, akibat pemicuan patomekanisme

    multifaktor yang bersifat kronik progresif, fokal atau difus, bermanifestasi akut

    maupun kronis, serta menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (m.adib , 2009 ).

    Atherosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan

    faktor lingkungan (hemodinamik, metabolik, kimiawi eksogen, infeksi virus dan

    bakteri, faktor imunitas dan faktor mekanis), dan atau interaksi berbagai faktor.

    Atherosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari

    aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan

    bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul,

    menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang

    disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju,

    mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel

    jaringan ikat.Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi

    biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di

    daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah

    Universitas Sumatera Utara

  • terbentuk ateroma. Arteri yang terkena atherosklerosis akan kehilangan kelenturannya

    dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma

    mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa

    masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih

    mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan

    lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini

    akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan

    mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

    Gambar 2.8 Potongan Melintang Arteri

    Patofisologi dari penyakit atherosklerosis ini dapat dilihat dari gambar berikut:

    Gambar 2.9 Patofisiologi Atherosklerosis

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4.2 Gejala Penyakit Atherosklerosis

    Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, atherosklerosis

    biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya tergantung dari lokasi terbentuknya,

    sehingga bisa berupa gejala jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya. Jika

    atherosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian

    tubuh yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang

    memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan. Gejala awal dari penyempitan arteri

    bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak dapat mencukupi

    kebutuhan akan oksigen. Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan

    nyeri dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang, atau ketika berjalan,

    seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio interminten) karena aliran

    oksigen ke tungkai berkurang.Yang khas adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul

    secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga

    berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara tiba-tiba

    (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan timbul secara

    mendadak.

    Umumnya lokasi tempat terjadinya penyempitan pembuluh darah adalah

    sebagai berikut :

    1. Hati

    2. Otak

    3. Kaki, panggul, lengan

    4. Ginjal

    Ada beberapa gejala dari penyakit aterosklerosis ini berdasarkan tempat terjadinya,

    yaitu :

    1. Gejala Aterosklerosis dalam Hati

    Gejalanya adalah sebagai berikut :

    a) Dada nyeri atau ketidaknyamanan (angina)

    Universitas Sumatera Utara

  • b) Nyeri pada satu atau kedua lengan, bahu kiri, leher, rahang, atau

    punggung.

    c) Sesak nafas

    d) Pusing

    e) Jantung berdetak cepat

    f) Mual

    g) Detak jantung tidak normal

    h) Merasa sangat lelah

    2. Gejala Aterosklerosis di Otak

    Gejalanya adalah sebagai berikut :

    a) Tiba-tiba mati rasa atau lemah pada wajah, lengan, atau kaki.

    b) Tiba-tiba sulit berbicara atau memahami pembicaraan.

    c) Tiba-tiba sulit untuk melihat pada satu atau kedua mata.

    d) Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, atau kehilangan keseimbangan atau

    koordinasi.

    e) Sakit kepala tanpa diketahui penyebabnya.

    3. Gejala pada kaki , panggul, dan lengan.

    Gejalanya adalah sebagai berikut :

    a) Sakit atau kram pada otot yang terjadi selama latihan, tetapi membaik

    jika istirahat.

    b) Dingin atau perasaan mati rasa pada kaki, terutama pada malam hari.

    4. Gejala pada Ginjal

    Gejalanya adalah sebagai berikut :

    a) Sakit kepala

    b) Penglihatan kabur

    c) Mual

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.4.3 Faktor Resiko Penyakit Atherosklerosis

    Faktor resiko penyakit atherosklerosis ini terbagi dua yaitu:

    1. Dapat diubah

    a) Usia, pada orang tua resiko terjadinya atherosklerosis lebih tinggi.

    b) Jenis kelamin, pria memiliki resiko lebih tinggi dibanding wanita.

    c) Ras

    d) Riwayat keluarga dengan atherosklerosis.

    2. Tidak dapat diubah

    a) Mayor.

    1) Peningkatan lipid serum

    2) Hipertensi

    3) Merokok

    Merokok sangan berbahaya karena :

    a) Merokok dapat mengurangi kadar kolesterol HDL dan

    meningkatkan kadar kolesterol LDL.

    b) Merokok menyebabkan bertambahnya kadar karbonmonoksida

    dalam darah, sehingga meningingkatkan resiko terjadinya

    cedera pada lapisan dinding arteri.

    c) Merokok akan mempersempit arteri yang sebelumnya telah

    menyempit karena atherosklerosis, sehingga mengurangi

    jumlah darah yang sampai ke jaringan.

    d) Merokok meningkatkan kecendrungan darah untuk membentuk

    bekuan sehingga meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri

    perifer, penyakit arteri koroner, stroke dan penyumbatan suatu

    arteri cangkokan setelah pembedahan.

    b) Minor

    1) Gaya hidup yang kurang gerak.

    2) Stress psikologik.

    3) Tipe kepribadian.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5 Delphi 7 dan Interbase

    2.5.1 Delphi 7

    Borland Delphi 7.0 merupakan bahasa pemrograman berbasis windows.

    Borland Delphi 7.0 merupakan pilihan bagi sebagian programmer untuk membuat

    aplikasi, hai ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi 7.0 tersebut.

    Berikut ini sebagian beberapa kelebiahn borland Delphi 7.0 diantaranya :

    1. Berbasiskan OOP ( Object Oriented Programming ). Setiap bagian yang ada

    pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang

    dapat diubah dan diatur.

    2. IDE yang berkualitas. Delphi memiliki lingkungan pengembangan yang

    lengkap. Terdapat menu-menu ysng memudahkan anda mengatur proyek

    pengembangan software.

    3. Proses Kompilasi yang cepat. Delphi memiliki kecepatan kompilasi yang tidak

    perlu diragukan. Saat aplikasi yang anda buat dijalankan dilingkungan Delphi ,

    aplikasi tersebut otomatis dicompile secara terpisah.

    4. Aplikasi yang dapat dihasilkan Delphi bersifat multi-purpose, dapat digunakan

    untuk berbagai keputusan pengembangan aplikasi mulai perhitungan

    sederhana sampai aplikasi multimedia bahkan yang terkoneksi ke internet.

    5. Satu file Exe. Setelah merancang program dalam IDE Delphi, Delphi akan

    mengkompilasinya menjadi sebuah file executeable tunggal. Program yang di

    buat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu

    menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat

    berarti.

    2.5.2 Interbase

    Interbase merupakan program aplikasi database untuk menangani database client

    server yang didistribusikan oleh sebuah perusahaan perangkat lunak yang terkenal

    yaitu Borland. Interbase server ditemukan satu paket dengan program Delphi untuk

    semua edisi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Keuntungan menggunakan Interbase adalah sebagai berikut:

    1. Interbase memiliki semua fitur, kekuatan, dan skalabilitas yang diperlukan

    untuk aplikasi bisnis yang kompleks yang menawarkan keunggulan

    performa untuk jumlah pengguna yang besar.

    2. Borland Interbase didesain untuk dapat diinstall dengan mudah pada lokasi

    end-user tanpa pertolongan administrator database. Interbase dapat di-install

    secara terselubung, sehingga end-user tidak tahu jika sudah terinstal.

    3. Interbase mendukung berbagai kumpulan bahasa untuk meningkatkan

    portabilitas dan skalabilitas global.

    InterBase memiliki dua tipe arsitek, yaitu Super Server dan Classic. Super

    Server merupakan multi klien, implementasi multi-thread dari proses server InterBase.

    Implementasi ini menggantikan jenis implementasi model Classic yang telah

    digunakan pada versi InterBase sebelumnya.

    Universitas Sumatera Utara