jurnal uas kecerdasan buatan
DESCRIPTION
Kecerdasan BuatanTRANSCRIPT
TUGAS UAS KECERDASAN BUATAN
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIRO PERJALANAN
UMROH MENGGUNAKAN METODEALGORITMASIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING
Di susun oleh :
Akbar Ginanjar Bangun Jiwo (13.4.10030)
Candra Tri Harjanto (13.4.10030)
Qisthi (13.4.10047)
Tri Lestari (14.4.10017)
Wiwik Alfiati (14.4.10043)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
SINAR NUSANTARA
SURAKARTA
2015
PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIRO PERJALANAN
UMROH MENGGUNAKAN METODEALGORITMASIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING
Akbar Ginanjar Bangun Jiwo1, Candra Tri Harjanto2, Qisthi3,Tri Lestari4, Wiwik Alfiati5
Manajemen InformasiSekolah Tinggi Mn\anajemen Informatika dan Komputer
Jl. KH. Samanhudi 84 - 86 Solo, IndonesiaE-mail : [email protected] , [email protected] ,
[email protected] , [email protected] , [email protected]
Abstract
Bisnis biro perjalanan haji dan umroh di Indonesia beberapa tahun belakangan ini semakin laris. Tak jarang kita sering menemukan berbagai biro perjalanan haji dan umroh diberbagai kota besar. Paket yang ditawarkan pun sangat beragam dan menarik sehingga banyak konsumen yang tertarik untuk menggunakan jasa biro perjalanan haji dan umroh untuk membantu mereka yang ingin melakukan perjalanan ke Tanah Suci.Hal ini ternyata membuat para calon jamaah sulit menentukan biro yang memiliki kualitas yang bagus.Hal ini ternyata dilihat sebagai peluang emas bagi sebagain oknum untuk mendirikan biro perjalanan haji dan umroh fiktif.Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh Menggunakan Metode Algoritme Simple Additive Weighting sebagai bentuk alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi. Pemilihan biro perjalanan umroh didasarkan dari hasil pengolahan data legalitas, lama biro berdiri, jumlah pemberangkatan, jumlah jamaah yang telah diberangkatkan, harga dan fasilitas. Dalam menetukan pilihan biro perjalanan umroh menggunakan Simple Additive Weighting diperlukan lima tahap yaitu yang pertama memasukkan data nilai dari masing-masing pada tiap kriteria. Langkah kedua adalah memasukkan bobot tiap kriteria.Langkah ketiga menghitung nilai normalisasi pada tiap alternatif biro.Langkah ke empat mengalikan data nilai biro dengan bobot kriteria kemudian dijumlahkan.Langkah terakhir adalah mengurutkan nilai dari yang tertinggi.Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu menganalisis Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) untuk membangun dan merancang Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh. Pada pengujian validasi antara perhitungan manual dengan perhitungan sistem menggunakan algoritma Simple Additive Weighting hasil perhitungannya adalah sama. Baik menggunakan data asli dari masing-masing biro maupun data yang lebih kompleks.
Key Words: Simple Additive Weighting, Pemilihan Biro Perjalanan Umroh, Pendukung Keputusan
I. PENDAHULUAN
Sekarang ini, segala aspek kehidupan telah mampu
berkembang dengan pesatnya, perkembanganperanan ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh
terhadap kemajuan bisnis, baik secara individual, instansi
pemerintah,ataupun swasta. Penyelesaian masalah dalam
dunia nyata dewasa ini memerlukan suatu expert system
(sistem pakar) yang memanfaatkan pengetahuan dan teknik
yang diharapkan dapat berfungsi seperti kecerdasan
manusia, yaitu dapat belajar, menyesuaikan diri dengan
lingkungannya serta mengambil keputusan-keputusan yang
paling tepat.
Bisnis Biro Perjalanan Haji dan Umroh di Indonesia
beberapa tahun belakangan ini semakin laris. Tak jarang kita
sering menemukan berbagai biro perjalanan haji dan umroh
diberbagai kota besar. Paket yang ditawarkan pun sangat
beragam dan menarik sehingga banyak konsumen yang
tertarik untuk menggunakan jasa biro perjalanan haji dan
umroh untuk membantu mereka yang ingin melakukan
perjalanan ke Tanah Suci.Hal ini ternyata dilihat sebagai
peluang emas bagi sebagain oknum untuk mendirikan biro
perjalanan haji dan umroh fiktif.
Kasus penipuan biro perjalanan haji dan umroh yaitu
terdapat di calon jemaah haji asal Desa Berutallasa,
Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka
merasa telah ditipu karena sejak tahun 2008 mereka sudah
menyetorkan uang ratusan juta tapi hingga sekarang belum
ada kejelasan. Menurut Daeng Ralleng, salah seorang calon
jemaah haji udah ada lima calon haji asal Desa Berutallasa
telah membayar sejak 2008, namun hingga kini belum
terdaftar di kantor Kementerian Agama Gowa.[1]
Pemilihan biro perjalanan umroh, sudah banyak biro
yang menawarkan berbagai fasilitas dengan harga yang
bervariasi. Sehingga para calon jamaah sulit menenukan biro
mana yang akan dipakai untuk melkasanakan ibadah umroh.
Salah satu aplikasi Simple Additive Weighting ( SAW ) adalah
pendukung keputusan. Keputusan pemilihan biro perjalanan
umroh dilakukan penulis untuk memberikan referensi biro
perjalanan umroh kepada para calon jamaah . Faktor utama
yang menentukan pemilihan biro perjalanan umroh adalah
legalitas, lama biro berdiri, jumlah pemberangkatan, jumlah
jamaah yang telah diberangkatkan, harga dan fasilitas.
II. METODE PENELITIAN
1. Jenis Data
a. Data Primer
1. Melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung.
Dengan observasi maka kita dapat memperoleh data
pendahuluan yang nantinya akan menjadi faktor penentu
dalam membuat suatu perumusan masalah. Dalam
pelaksanaannya observasi dilakukan dengan turung
langsung ke lapangan.
2. Mengumpulkan data dari buku atau bahan tulisan yang
ada relevansinya dengan skripsi ini.
b. Data Sekunder
Dalam menyelesaikan laporan ini, data diperoleh dari media
pustaka tentang teori–teori sistem yang digunakan dalam
pembuatan Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Umroh
Menggunakan Metode Algoritma Simple Additive
Weighting.Sistem ini menggunakan Bahasa Pemrograman PHP
sehingga dapat dijadikan sistem yang baru sesuai dengan
kaidah-kaidah sistem yang benar.
Tahapan Pengumpulan Data
Langkah dalam teknik pengumpulan data melalui:
a. Teknik Quisioner
Data quisioner disebarkan kepada masyarakat yang akan
atau sudah melakukan perjalanan umroh. Teknik quisioner
dilakukan untuk memperoleh bobot untuk masing-masing
kriteria.
b. Studi Literatur
Dalam mempelajari data manual dan referensi yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi akan
digunakan dalam perencanaan dan perancangan aplikasi
yang akan dibuat.
c. Teknik wawancara yang dilakukan secara langsung guna
memperoleh informasi tentang kriteria pelayanan yang
akan dikembangkan.
Tahapan Pengolahan Sistem
Analisis data yang digunakan melalui perancangan
sistem dari usecase diagram, activity diagram, sequence
diagram, dan class diagram.
Tahapan Pengembangan Sistem
Tahapan ini menentukan rancangan sistem yang akan
dibuat, berdasarkan desaindan analisis sistem, Perancangan
ini meliputi :
a) Identifikasi
Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting
sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis.
b) Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam
bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan
dan konsep – konsep penting dan ideal yang akan
diterapkan dalam sistem.
c) Formalisasi
Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan,
maka di tahap formalisasi konsep – konsep tersebut
diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan
kategori sistemyang akan dibangun,mempertimbangkan
beberapa faktorpengambilan keputusan.
d) Implementasi
Tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis
besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam
modul – modul.
e) Evaluasi
Evaluasi sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk
dievaluasi untuk menguji dan menemukan kesalahannya.
f) Pengujian sistem
1. Uji fungsionalitas
Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan
fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan
serangkaian kondisi input yang sesuai dengan
persyaratan fungsional suatu program.
2. Uji Validitas
Uji validitas membandingkan antara hasil dari program
yang dibuat sama dengan hasil perhitungan manual. Uji
ini dilakukan di tiap tahap proses perhitungan sehingga
akan terlihat bahwa program dibuat sesuai dengan
algoritma yang digunakan.
III. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pendukung keputusan atau decision support
systems adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.[2]
Fuzzy Multi Attribute Decision Making (Fuzzy MADM)
dikembangkan untuk pengambilan keputusan terhadap
beberapa alternatif keputusan untuk mendapatkan suatu
keputusan yang akurat dan optimal. Moon Hyun Joo dan
Chang Sun Kang mengembangkan metode Fuzzy Decision
Making (FDM), dalam 3 langkah penting penyelesaian yaitu :
representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy, dan
menyeleksi alternatif yang optimal.
Metode SAW sering juga dikenal istilah metode
penjumlahan terbobot.Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan
proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang
dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang
ada.[3]
Gambar 1 Rumus Menghitung Normalisasi
dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari
alternatif Aipada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai
preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
Vi=∑j=1
n
w j rij
Gambar 2 Rumus Menghitung Nilai V
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai
lebih terpilih.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Desain Sistem
Dalam pembuatan sistem pendukung pemilihan biro
perjalanan umroh ini, penulis menggunakaan alat bantu
yang digunakan dalam desain sistem yang meliputi Use
Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan
Class Diagram
Use Case Diagram uc Use Case collaboration
admin data
login
mengelola data user
mengelola data biroadmin spk
mengelola data kriteria
mengelola data penilaian
mengelola data SAW
calon jamaah
melihat rangking biro
melihat profil biro
«include»
«include»
«include»
«include»
«include»
Gambar3Use Case Diagram
Dari gambar diatas dapat dilihat hak akses serta
aktivitas yang dapat dilakukan oleh aktor admin data,
yakni mengelola data user dan mengelola data biro.
Aktivitas yang dapat dilakukan oleh aktor admin SPK, yakni
mengelola data kriteria, mengelola data penilaian, dan
mengelola data SAW. Sedangkan aktivitas yang dapat
dilakukan oleh aktor calon jamaah ,yakni Melihat ranking
biro dan Melihat profil biro tanpa harus menggunakan
login.
Activity Diagram act activ ity mengelola data SAW
start
get data nilai melakukan prosesnormalisasi
melakukan prosesperkalian nilai dengan
bobot
melakukan prosespenjumalah terbobot
melkukan prosesperangkingan
finish
Gambar 4Activity Diagram
Gambar diatas adalah gambar yang menjelaskan
activity diagram mengelola data SAW. Admin SPK
mengolah nilai tiap biro, kemudian dilakukan normlisasi
dengan cara membagi nilai yang termasuk dalam benefit
maupun dalam cost. Setelah itu nilai normalisasi tersebut
dikalikan dengan bobot dari setiap kriteria.Selanjutnya
setiap nilai normalisasi setiap biro dijumlahkan dan dibuat
perangkingan dari nilai yang paling tinggi.
Sequence Diagram
sd mengolah data SAW
admin SPK mengolah SAW SAW controller nilai total
get data nilai()
set data nilai()
proses SAW()
set data hasil SAW()
result SAW()
show result SAW()
Gambar 5Sequence Diagram
Gambar diatas dapat dilihat oleh admin spk. Pada
sequence diagram diatas admin spk melakukan
pengambilan data dari interface mengolah data SAW
setelah itu diproses pada SAW controller yang mengabil
data dari database tabel nilai kemudian hasinya
ditampilkan kembali pada tampilan halaman generate
Class Diagram
class Class Model
daftarbiro
- iddaftarbiro- namabiro- alamat- notelp- website
+ actionCreatedaftarbiro() : void+ actionDeletedaftarbiro() : void+ actionUpdatedaftarbiro() : void
user
- username- password- status
+ actionCreateUser() : void+ actionDeleteUser() : void+ actionUpdateUser() : void
kriteria
- idkriteria- legalitas1- lama_biro1- jum_pem1- jum_jam1- harga1- fasilitas1
+ actionUpdatekriteria() : void
nilai
- idnilai- iddaftarbiro- legalitas- lama_biro- jum_pem- jum_jam- harga- fasilitas
+ adddatanilai() : void+ getdatadaftarbiro() : void+ getdatakriteria() : void
nilaitotal
- idbiro- jumlahskor
+ addnilaitotal() : void+ getdatanilai() : void
Gambar 6 Class Diagram
Gambar diatas menjelaskan tabel apa saja yang
diperlukan dalam pembuatan sistem pemilihan piro
perjalanan umroh. Selain berisi field-field dalam class
diagram juga terdpat action yang akan terjadi dalam
sistem.
Flowchart Sistem Simple Additive Weighting
Gambar7 Flowchart Sistem SAW
Pada gambar flowchartdiatas menjelaskan alur perhitungan
SAW. Langkah awalnya adalah memasukkan data nilai tiap
kriteria pada tiap alternatif, kemudian memasukkan data
bobot tiap kriteria.Selanjutnya menghitung normalisasi
keputusan.Kalikan normalisasi keputusan dengan bobot
kriteria. Maka dihasilkan nilai total kemudian diurutkan dari
nilai yang terbesar.
2. Implementasi Antarmuka
Aplikasi ini memiliki antarmuka berupa tampilan web.
Berikut tampilan utama program.
Gambar 8 Halaman login
Berikut adalah tampilan halaman utama setelah admin
dataLogin.
Gambar 9 Halaman index
Berikut adalah halaman untuk admin ketika input data biro.
Gambar 10 Halaman Input data biro
Berikut adalah halaman untuk admin ketika edit data bobot
kriteria.
Gambar 11 Halaman Edit data bobot kriteria
Berikut adalah halaman untuk admin ketika input data nilai.
Gambar 12 Halaman Input data nilai
Berikut adalah tampilan halaman untuk admin SPK ketika
melakukan generate pemilihan biro dari semua biro setelah
semua nilai selesai diinput.
Gambar 13 Halaman Generate Data Biro
Gambar 14 Halaman Generate Data Biro Dengan Data
Kompleks
Berikut adalah tampilan calon jamaah atau pengunjung
website
Gambar 15 HalamanCalon Jamaah
Berikut adalah halaman rangking biro yang dapat dilihat oleh
calon jamaah atau pengunjung website
Gambar 16Halaman Rangking Biro
3. Pengujian Program
a. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan
pengujian fungsionalitas (black box) yang telah dilakukan
pada keenam fungsi diatas yang meliputi fungsi login,
fungsi input dafata biro, fungsi input user, fungsi input
kriteria, dan fungsi input nilai pada Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh ini, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi pemilihan biro ini
telah berjalan cukup optimal, hal ini dapat ditunjukan
melalui menu-menu yang telah berjalan sesuai
fungsionalnya. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
dapat terjadi kesalahan pada sistem pemilihan biro yang
digunakan, sehingga membutuhkan proses maintenance
untuk lebih mengetahui kekurangan dari Pendukung
Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh Menggunakan
Metode Algoritma Simple Additive Weighting ini.
b. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan
pengujian validitas yang telah dilakukan pada Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh ini,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pemilihan
biro ini sudah valid. Walaupun dilihat dari hasil perhitungan
nilai V antara perhitungan manual dan perhitungan sistem
terdapat sedikit perbedaan 0.001 ini dikarenakan ada
perbedaan floating point antara perhitungan manual dan
perhitungan sistem. Pada pengujian validitas
menggunakan masalah atau data yang kompleks data
perhitungan manual dan perhitungan pada sistem adalah
sama.
V. PENUTUP
Kesimpulan
1. Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh
Menggunakan Metode Algoritama Simple Additive Weighting
(SAW) telah dapat dibuat berdasarkan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan dan mampu memberikan rangking biro
perjalanan umroh yang dapat menjadi pilihan bagi para calon
jamaah.
2. Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh dapat
menghasilkan nilai total untuk masing-masing biro perjalanan
umroh menggunakan metode Algoritma Simple Additive
Weighting (SAW) dan dibuktikan dengan hasil yang sama
antara perhitungan manual dan aplikasi yang telah dibuat.
3. Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh
menggunakan algoritma Simple Additive Weighting dapat
juga menyelesaikan masalah atau data kompleks dengan
perhitungan manual maupun dengan sistem hasilnya adalah
sama.
Saran
Pendukung Keputusan Pemilihan Biro Perjalanan Umroh dapat
memberikan alternatif terbaik dari sejumlah pilihan alternatif
dengan menggunakan metode Algoritma Simple Additive
Weighting (SAW), diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat
menggunakan metode FMADM yang lain yaitu TOPSIS, ELECTRE,
AHP maupun Weighted Product untuk kasus yang sama yaitu
Pemilihan Biro Perjalanan Umroh dan hasilnya dapat dijadikan
bahan perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hadi, Akbar. 2014. Calon Jemaah Haji di Gowa Segel Rumah Calo
Haji. from
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/05/058575626/Calon-
Jemaah-Haji-di-Gowa-Segel-Rumah-Calo-Haji. 5 Mei 2014.
[2] Burstein, Frada, dan Clyde W. Holsapple. 2009. Handbook on
Decision Support Systems 1. Germany : Springer-Verlag
Berlin Heidelberg.
[3] Wardoyo Retyanto dan Yusro Muhammad Munawar (2013).“
Aplikasi Metode Fuzzy Multi-Attribute Decision Making Berbasis
Web dalam Pemilihan Calon Kepala Daerah di Indonesia”, 7(1),
101-110