kecepatan pelarutan lina.docx

Upload: herlina-gustina

Post on 30-Oct-2015

352 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Percobaan menentukan kecepatan pelarutan suatu zat menggunakan alat-alat untuk penentuan kecepatan pelarutan suatu zat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan suatu zat

I.2 Dasar Teori

Secara sederhana kecepatan pelarutan didefinisikan sebagai jumlah zat yang terlarut dari bentuk sediaan padat dalam medium tertentu sebagai fungsi waktu. Dapat juga diartikan sebagai kecepatan larut bahan obat dari sediaanfarmasi atau granul atau partikel-partikel sebagai hasil pecahnya bentuk sediaan obat tersebut setelah berhubungan dengan cairan medium. Dalam hal tablettentbias diartikan sebagai mass transfer, yaitu kecepatan pelepasan obat atau kecepatan larut bahan obat dari sediaan tablet ke dalam medium penerima. Penelitian tentang disolusi telah dilakukan oleh Noyes Whitney dan dalampenelitiannya diperoleh persamaan yang mirip hokum difusi dari Fick :dc / dt = K.S (Cs-C)dimana :dc/ct: laju pelarutan obatCs: kelarutan zatC: konsentrasi zat dalam larutan dalam waktu tK: koefisien partisi munyak/airS: Luas permukaan zatHarga konstanta K bergantung kepada harga koefisien difusi dari zat terlarut dan tebal lapisan difusi.

K = D/hKeterangan :D= Koefisien difusi dalam cm2/detikH= Tebal lapisan difusi dalam cm

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan disolusi suatu zat antara lain :SuhuDengan semakin meningginya suhu maka akan memperbesar kelarutan suatu zat yang bersifat endotermik serta akan memperbesar harga koefisien zat tersebut.D = Keterangan :D = Koefisien difusiK = Konstanta BoltzmanT = Temperaturr = Jari-jari molekul = Viskosita pelarut

ViskositasTurunnya viskositas suatu pelarut, juga akan memperbesar kelarutan suatu zat. Naiknya temperatur juga akan menurunkan viskosita sehingga memperbesar kecepatan pelarutan.pHpH sangat mempengaruhi kelarutan zat-zat yang bersifat asam maupun basalemah. Zat yang bersifat basa lemah akan lebih mudah larut jika berada padasuasana asam sedangkan asam lemah akan lebih mudah larut jika berada pada suasana basa.Untuk asam lemah : = K.S.Cs (1+)kalau ( H+ ) kecil, atau pH besar maka akan meningkatkan kelarutan zat, sehingga kecepatan pelarutan besar.Basa lemah : = K.S.Cs (1+)kalau ( H+ ) besar, atau pH kecil maka akan meningkatkan kelarutan zat, sehingga kecepatan pelarutan besar.Ukuran partikelBila partikel zat terlarut kecil maka luas permukaan efektif besar sehingga menaikan kecepatan pelarutan, hal ini terjadi karena jika ukuran partikel tersebut kecil maka partikel tersebut hanya memerlukan tempat yang kecil sehingga luas permukaan yang tersisa efektif akan lebih besar dibandingkan dengan partikel yang memiliki ukuran partikel yang relatif lebih besar.Polimorfisme Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh adanya polimorfis, karena bentuk kristal yang berbeda akan mempunyai kelarutan yang berbeda pula. Kelarutan bentuk kristal yang meta stabil lebih besar dibandingkan bentuk stabil, sehingga kecepatan pelarutannya besar.Sifat permukaan zatPada umumnya zat-zat yang digunakan sebagai bahan obat bersifat hidrofob. Dengan adannya surfaktan di dalam pelarut akan menurunkan tegangan permukaan antara partikel zat dengan pelarut, sehingga zat mudah terbasahi dan kecepatan pelarutan bertambah.PengadukanKecepatan pengadukan akan mempengaruhi tebal lapisan difusi ( h ). Bila pengadukannya cepat maka tebal lapisan difusi berkurang sehingga menaikan kecepatan pelarutan, sebaliknya apabila pengadukan lambat maka tebal lapisan difusi akan tetap atau akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengurangi ketebalan pada lapisan difusi. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas kecepatan pelarutan suatu zat aktif dari bentuk sediaannya dipengaruhi pula oleh faktor formulasi dan teknik pembuatan sediaan tersebut penentuan kecepatan pelarutan suatu zat dapat dilakukan dengan metode :

Metode suspensiPada metode ini bubuk zat padat ditambahkan pada pelarut tanpa pengontrolan yang eksak terhadap luas permukaan partikelnya. Sample diambil pada waktu-waktu tertentu dan jumlah zat yang larut ditentukan dengan cara yang sesuai. Metode permukaan konstanZat ditempatkan dalam suatu wadah yang diketahui luasnya, sehingga variable perbedaan luas permukaan efektif dapat dihilangkan. Biasanya zat dibuat tablet terlebih dahulu kemudian sampel ditentukan seperti pada metode suspensi.Dalam bidang farmasi, penentuan kecepatan pelarutan suatu zat perlu dilakukan karena kecepatan pelarutan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi absorpsi obat. Penentuan kecepatan suatu zat aktif dapat dilakukan pada beberapa tahap pembuatan sediaan obat yaitu :1. Tahap pre formulasiPada tahap ini penentuan kecepatan disolusi dilakukan terhadap bahanbaku obat dengan tujuan untuk memilih sumber bahan baku dan memperoleh informasi tentang bahan baku tersebut2. Tahap formulasiPada tahap ini penentuan kecepatan disolusi dilakukan untuk memilih formula sediaan yang terbaik

3. Tahap produksiPada tahap ini kecepatan disolusi dilakukan untuk mengendalikan kualitas sediaan obat yang diproduksi Dalam percobaan penentuan kecepatan pelarutan digunakan alat Disolution tester alat ini biasanya digunakan untuk penentuan waktu hancur tablet tetapi dapat juga digunakan untuk penentuan kecepatan pelarutan.

BAB IIMETODEOLOGI KERJA

II.1.Alat dan Bahana. Alat1. Erlenmeyer2. Bejana 900 ml3. Motor penggerak4. Buret5. Termometer6. Statif7. Pipet tetes8. Pipet Gondok9. Gelas Piala10. Stopwatchb. Bahan1. Asam salisilat 2 gr2. Air3. Fenolftalein4. NaOH 0,05 N dan 0,1 N

II.2.Metode KerjaA. Pengaruh temperatur terhadap kecepatan pelarutan zat-Diisi bejana dengan 900 ml air-Dipasang termostat pada temperatur 30oC-Setelah temperatur air dalam bejana sudah mencapai 30oC dimasukan 2 gr asam salisilat dan dijalankan motor penggerak pada kecepatan 20 RPM Diambil sebanyak 20 ml air dalam bejana setiap selang waktu 1, 5, 10, 20 menit setelah pengocokan. Ganti dengan 20 ml air setiap selesai pengambilan sampel-Ditentukan kadar asam salisilat yang larut dalam masing-masing sampel dengan cara titrasi asam basa dengan menggunakan NaOH 0,05 N dan indicator fenolftalein-Dilakukan percobaan yang sama untuk temperatur 40oC dan 45oC-Dibuat tabel dari hasil yang diperoleh-Dibuat grafik antara konsentrasi asam salisilat yang diperoleh dengan waktu untuk masing-masing temperatur ( dalam satu grafik )

B. Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan pelarutan zat-Diisi bejana dengan 900 ml air-Dipasang termostat pada temperatur 30oC-Setelah temperatur air dalam bejana sudah mencapai 30oC dimasukan 2 grasam salisilat dan dijalankan motor penggerak pada kecepatan 40 RPM-Diambil sebanyak 20 ml air dalam bejana setiap selang waktu 1, 5, 10, 20 menit setelah pengocokan. Ganti dengan 20 ml air setiap selesai pengambilan sampel-Ditentukan kadar asam salisilat yang larut dalam masing-masing sampel dengan cara titrasi asam basa dengan menggunakan NaOH 0,05N dan indicator fenolftalein-Dilakukan percobaan yang sama untuk kecepatan pengadukan 50 RPM dan 60 RPM.-Dibuat tabel dari hasil yang diperoleh-Dibuat grafik antara konsentrasi asam salisilat yang diperoleh dengan waktu untuk masing-masing kecepatan pengadukan ( dalam satu grafik )

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

III.1.Hasil Pengamatan

A. Pengaruh Temperatur

SuhuVol titrasi /NaOH waktu (dalam ml)

Menit 1Menit 5Menit 10Menit 15Menit 20

350,35 ml0,65 ml0,6 ml1,05 ml1,15 ml

400,2 ml0,3 ml0,5 ml0,85 ml1,05 ml

450,15 ml0,25 ml0,4 ml0,5 ml0,8 ml

RPM : 20

B. Pengaruh PengadukanRPMVolume titrasi pada menit ke-

15101520

400,15 ml0,2 ml0,25 ml0,3 ml0,2 ml

500,3 ml0,3 ml0,35 ml0,3 ml0,25 ml

600,25 ml0,35 ml0,4 ml0,4 ml0,35 ml

III.2 Perhitungan

Pembuatan NaOH 0,05 N menggunakan labu ukur 500 mLBM NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H = 23 + 16 + 1 = 40 gr/molNaOH Na+ + OH- dengan valensi 1 : 1Maka, Normalitas = Molaritas = dalam mol/L= (mol/mL)[NaOH] = 0,05 = Massa NaOH = = 1 gram Perhitungan BM Asam Salisilat ( C6H4OHCOOH )BM C6H4OHCOOH= ( 7 x Ar C ) + ( 6 x Ar H ) + ( 3 x Ar O ) = ( 7 x 12 ) + ( 6 x 1 ) + ( 3 x 16 )= 84 + 6 + 48= 138 gr/molA. Pengaruh Temperatur Terhadap Kecepatan Pelarutan Zat Temperatur 30oC Menit ke-1(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0 = 0,35 ml x 0,05 mol/L x = 0,35 ml x 0,05 mol/1000ml x = 1,75 x 10-5 mol

C0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 1,75 x 10-5 0 ) 138 = 2,415 x 10-3 gram Menit ke-5(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](1,75 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,65ml x 0,05 mol/L y = 0,65ml x 0,05 mol/1000ml y = 3,25 x 10-5 mol - 1,75 x 10-5 mol y= 1,5 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa : x y = 1,75 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol= 2,5 x 10-6 mol

Ct= ( x y ) x Mr. asam salisilat = 2,5 x 10-6 mol x 138 = 3,45 x 10-4 gram K5 = x log = x log = 0,4606 x -7,1549= -3,2955 menit-1

Menit ke-10(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](1,75 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,6 ml x 0,05 mol/L y = 0,6 ml x 0,05 mol/1000mly = 3 x 10-5 mol - 1,75 x 10-5 moly = 1,25 x 10-5 mol asam salisilat yang tersisa : x y=1,75 x 10-5 mol 1,25 x 10-5 mol = 5 X 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 X 10-6 mol x 138 = 6,9 X 10-4 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -7,4559 = -1,7170 menit-1

Menit ke-15(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](1,75 x 10-5 mol-y) + y + y = 1,05 ml x 0,05 mol/Ly = 1,05 ml x 0,05 mol/1000mly = 5,25 x 10-5 mol - 1,75 x 10-5 moly = 3,5 x 10-5 mol

asam salisilat yang tersisa :x y=1,75 x 10-5 mol 3,5 x 10-5 mol = -1,75 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =3,5 x 10-5 mol x 138 = -2,415 x 10-3 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x -6= -0,9210 menit-1

Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,75 x 10-5 mol-y) + y + y = 1,15 ml x 0,05 mol/L y = 1,15 ml x 0,05 mol/1000mly = 5,75 x 10-5 mol - 1,75 x 10-5 moly = 4 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 1,75 x 10-5 mol 4 x 10-5 mol = -2,25 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =-2,25 x 10-5 mol x 138 = -3,105 x 10-3 gramK20 = x log = x log = 0,11515 x -6,1090 = -0,7034 menit-1

Pada suhu 40oC Menit ke-1(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0= 0,2 ml x 0,05 mol/L x = 0,2 ml x 0,05 mol/1000ml x = 1 x 10-5 mol

C0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 1 x 10-5 0 ) 138 = 1,38 x 10-3 gram

Menit ke-5(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](1 x 10-5 mol-y) + y + y= 0,3 ml x 0,05 mol/L y = 0,3 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,5 x 10-5 mol - 1 x 10-5 mol y = 0,5 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 1 x 10-5 mol 0,5 x 10-5 mol = 0,5 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 0,5 x 10-5 mol x 138 = 6,9 x 10-4 gramK5 = x log = x log = 0,4606 x -7,6989= -3,5461 menit-1

Menit ke-10(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,5 ml x 0,05 mol/L y = 0,5 ml x 0,05 mol/1000ml y = 2,5 x 10-5 mol - 1 x 10-5 mol y = 1,5 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 1 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol = -5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 x 10-6 mol x 138 = -6,9 x 10-4 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -7,6989 = -1,7730 menit-1 Menit ke-15(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,85 ml x 0,05 mol/L y = 0,85 ml x 0,05 mol/1000ml y = 4,25 x 10-5 mol - 1 x 10-5 mol y = 3,25 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 1 x 10-5 mol 3,25 x 10-5 mol = -2,25 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = -2,25 x 10-5 mol x 138 = -3,105 x 10-3 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x -6,352 = -0,9751 menit-1 Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1 x 10-5 mol-y) + y + y = 1,05 ml x 0,05 mol/L y = 1,05 ml x 0,05 mol/1000ml y = 5,25 x 10-5 mol - 1 x 10-5 mol y = 4,25 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y =1 x 10-5 mol 4,25 x 10-5 mol = -3,25 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = -3,25 x 10-5 mol x 138 = -4,485 x 10-3 gramK20 = x log = x log = 0,115 15 x -6,5118 = 0,7498 menit-1 Pada suhu 45oC Menit ke-1(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0= 0,15 ml x 0,05 mol/L x = 0,15 ml x 0,05 mol/1000ml x = 7,5 x 10-6 mol

C0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 7,5 x 10-6 0 ) 138 = 1,035 x 10-3 gram Menit ke-5(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,25 ml x 0,05 mol/Ly = 0,25 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,25 x 10-5 mol 7,5x 10-6 mol y = 5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y = 7,5 x 10-6 mol 5 x 10-6 mol = 2,5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 2,5 x 10-6 mol x 138 = 3,45 x 10-4 gramK5 = x log = x log = 0,4606 x -7,5228 = -3,4650 menit-1

Menit ke-10(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,4 ml x 0,05 mol/Ly = 0,4 ml x 0,05 mol/1000ml y = 2 x 10-5 mol 7,5x 10-6 mol y = 1,25x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 7,5 x 10-6 mol 1,25 x 10-5 mol = -5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = -5 x 10-6 mol x 138 = -6,9 x 10-4 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -7,8239 = 1,8018 menit-1 Menit ke-15(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,5 ml x 0,05 mol/Ly = 0,5 ml x 0,05 mol/1000ml y = 2,5 x 10-5 mol 7,5x 10-6 mol y = 1,75 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y= 7,5 x 10-6 mol 1,75 x 10-5 mol = -1 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = -1 x 10-5 mol x 138 = -1,38 x 10-3 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x -6,1249 = -0,94017 menit-1

Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,8 ml x 0,05 mol/Ly = 0,8 ml x 0,05 mol/1000ml y = 4 x 10-5 mol 7,5x 10-6 mol y = 3,25 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y = 7,5 x 10-6 mol 3,25 x 10-5 mol = -2,5 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = -2,5 x 10-5 mol x 138 = -3,45 x 10-3 gramK20 = x log = x log = 0,11515 x -6,5228 = -0,7511 menit-1

Berdasarkan Kecepatan pengadukan Pada RPM 40 Menit ke-1(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0= 0,15 ml x 0,05 mol/L x = 0,15 ml x 0,05 mol/1000ml x = 7,5 x 10-6 molC0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 7,5 x 10-6 0 ) 138 = 1,035 x 10-3 gram Menit ke-5(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,2ml x 0,05 mol/Ly = 0,2ml x 0,05 mol/1000ml y= 1 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol y = 2,5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y =7,5 x 10-6 mol 2,5 x 10-6 mol = 5 x 10-6 molCt = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 x 10-6 mol x 138 = 6,9 x 10-4 gram K5 = x log = x log = 0,4606 x -7,8239= -3,6036 menit-1 Menit ke-10(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,25ml x 0,05 mol/Ly = 0,25ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,25 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol y = 5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y =7,5 x 10-6 mol 5 x 10-6 mol = 2,5 x 10-6 molCt= ( x y ) x Mr. asam salisilat = 2,5 x 10-6 mol x 138 = 3,45 x 10-4 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -7,5228 = -1,7325 menit-1

Menit ke-15(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,3 ml x 0,05 mol/L y = 0,3 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,5 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol y = 7,5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y =7,5 x 10-6 mol 7,5 x 10-6 mol = 0 molCt = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 0 mol x 138 = 0 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x 0= 0 menit-1 Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](7,5 x 10-6 mol-y) + y + y = 0,2ml x 0,05 mol/Ly= 0,2ml x 0,05 mol/1000ml y = 1 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol y = 2,5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y =7,5 x 10-6 mol 2,5 x 10-6 mol = 5 x 10-6 molCt = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 x 10-6 mol x 138 = 6,9 x 10-4 gramK20 = x log = x log = 0,11515 x -7,8239 = -0,9009 menit-1 Pada RPM 50 Menit ke-1(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0= 0,3 ml x 0,05 mol/L x = 0,3 ml x 0,05 mol/1000ml x = 1,5 x 10-5 molC0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 1,5 x 10-5 0 ) 138 = 2,07 x 10-3 gram Menit ke-5(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,5 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,3 ml x 0,05 mol/Ly = 0,3 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,5 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol y = 0 molasam salisilat yang tersisa :x y =1,5 x 10-5 mol 0 mol = 1,5 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =1,5 x 10-5 mol x 138 = 2,07 x 10-3 gramK5 = x log = x log = 0,4606 x 0= 0 menit-1

Menit ke-10(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,5 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,35 ml x 0,05 mol/Ly = 0,35 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,75 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol y = 0,25 x 10-5 molasam salisilat yang tersisa :x y =1,5 x 10-5 mol 0,25 x 10-5 mol = 1,25 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =1,25 x 10-5 mol x 138 = 1,725 x 10-3 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -5,9208= -1,3635 menit-1 Menit ke-15(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,5 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,3 ml x 0,05 mol/Ly = 0,3 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,5 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol y = 0 molasam salisilat yang tersisa :x y =1,5 x 10-5 mol 0 mol = 1,5 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =1,5 x 10-5 mol x 138 = 2,07 x 10-3 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x 0= 0 menit-1 Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,5 x 10-5 mol-y) + y + y = 0,25 ml x 0,05 mol/Ly = 0,25 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,25 x 10-5 mol 1,5 x 10-5 mol y = -2,5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y =1,5 x 10-5 mol (-2,5 x 10-6 ) mol = 1,75 x 10-5 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat =1,75 x 10-5 mol x 138 = 2,415 x 10-3 gramK20 = x log = x log = 0,115 15 x -6,0670 = -0,6986 menit-1 Pada RPM 60 Menit ke-1(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](x-0) + 0 + 0= 0,25 ml x 0,05 mol/L x = 0,25 ml x 0,05 mol/1000ml x = 1,25 x 10-5 mol

C0 = (x-y) x Mr. asam salisilat= ( 1,25 x 10-5 0 ) 138 = 1,725 x 10-3 gram Menit ke-5(x-y) + y + y= ml NaOH x [NaOH](1,25 x 10-5 mol -y) + y + y = 0,35 ml x 0,05 mol/Ly = 0,35 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,75 x 10-5 mol 1,25x 10-5 mol y = 5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y= 1,25 x 10-5 mol 5 x 10-6 mol = 7,5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 7,5 x 10-6 mol x 138 = 1,035 x 10-3 gramK5 = x log = x log = 0,4606 x -5,7772 = -2,6609 menit-1 Menit ke-10(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,25 x 10-5 mol -y) + y + y = 0,4 ml x 0,05 mol/L y = 0,4 ml x 0,05 mol/1000ml y = 2 x 10-5 mol 1,25x 10-5 mol y = 7,5 x 10-6 mol

asam salisilat yang tersisa :x y= 1,25 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol = 5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 x 10-6 mol x 138 = 6,9 x 10-4 gramK10 = x log = x log = 0,2303 x -7,6020 = -1,7507 menit-1 Menit ke-15(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,25 x 10-5 mol -y) + y + y = 0,4 ml x 0,05 mol/L y = 0,4 ml x 0,05 mol/1000ml y = 2 x 10-5 mol 1,25x 10-5 mol y = 7,5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y= 1,25 x 10-5 mol 7,5 x 10-6 mol = 5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 5 x 10-6 mol x 138 = 6,9 x 10-4 gramK15 = x log = x log = 0,1535 x -7,6020 = -1,1669 menit-1

Menit ke-20(x-y) + y + y = ml NaOH x [NaOH](1,25 x 10-5 mol -y) + y + y = 0,35 ml x 0,05 mol/L y = 0,35 ml x 0,05 mol/1000ml y = 1,75 x 10-5 mol 1,25x 10-5 mol y = 5 x 10-6 molasam salisilat yang tersisa :x y= 1,25 x 10-5 mol 5 x 10-6 mol = 7,5 x 10-6 mol

Ct = ( x y ) x Mr. asam salisilat = 7,5 x 10-6 mol x 138 = 1,035 x 10-3 gramK20 = x log = x log = 0,11515 x -5,7772 = -0,6652 menit-1

Grafik untuk suhu 35oC

Grafik untuk Suhu 40oC

Grafik untuk suhu 45oCGrafik untuk RPM 40

Grafik untuk RPM 50Grafik untuk RPM 60

III.2.PembahasanPada percobaan kecepatan kelarutan ini akan membahas uji disolusi serbuk asam salisilat dengan menggunakan disolusi tester. Pada uji disolusi ini serbuk asam salisilat menggunakan pelarut aquadest 900 ml yang dimasukan pada suatu bejana pada disolusi tester kemudian diatur kecepatannya dengan 20 RPM dengan waktu pada awal pertama 1 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit dengan suhu 350C, 400C dan 450C. di uji pula pada suhu 350C, 400C, 450C dengan 40 RPM, 50 RPM, dan 60 RPM. Dengan waktu 1 menit, 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Setelah pengaturan pada tester tersebut tepat maka asam salisilat dapat dimasukan kedalam masing masing chamber sampai waktu yang telah ditentukan . Dari percobaan tentang kecepatan pelarutan hal yang sangat berpengaruh terhadapKecepatan pelarutan yaitu temperatur/suhu, pengadukan, pH pelarut, ukuran partikel, polimorfis dan sifat permukaan zat.Pada percobaan pengaruh terhadap kecepatan pelarut dapat di ambil suatu acuan yaitu apabila semakin tinggi suhu/temperatur maka akan semakin cepat pula proses pelarutannya, begitu juga sebaliknya apabila suhu tersebut rendah maka akan semakin lama proses pelarutannya.Sedangkan pada percobaan pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan pelarutan dapat di ambil acuan yaitu apabila kecepatan pengadukan tersebut cepat dan konstan/tetap maka akan cepat pula proses pelarutannya begitu juga sebaiknya,Keduanya memerlukan ketelitian dalam bekerja sehingga di dapatkan hasil yang baik, pada percobaan ini banyak kesalahan yang kami lakukan sehigga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan data yang seharusnya.Untuk mendapatkan data yang sesuai haruslah menjaga ketelitian baik dari segi pengadukan, suhu maupun titrasi. Apabila hal tersebut dilakukan dengan baik maka data yang didapat pun akan sesuai dengan yang telah ditetapkan bahwa semakin tinggi suhu maka kecepatan pelarutnya pun akan semakin cepat begitu juga sebaliknya, kecepatan pengadukan pun sangat berpengaruh terhadap kecepatan pelarutan, semakin cepat pengadukan dan konstan maka akan semakin cepat pula kecepatan pelarutnya

BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Kecepatan pelarutan adalah ukuran yang menyatakan banyaknya suatu zat terlarut dalam pelarut tertentu tiap satuan waktu. Apabila Semakin tinggi suhu semaki besar kecepatan pelarut dan semakin tinggi pula kecepatan pengadukannya. Kecepatan pelarutan juga dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan, temperature, ukuran partikel, polimorvis, viskositas, pH pelarutan dan sifat permukaan zat. Hasil perhitungan kecepatan pelarutan juga dipengaruhi ketelitian saat melakukan titrasi. Kecepatan pelarutan uji.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Martin, A.N., J. Swarbrick, A. Cammarata. 2006. Physical Pharmacy, 5th ed. Philadelphia : Lea & Febiger.

Muztabadihardja.,dkk.2012.Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan Bogor.