kecelakaan di jalan raya 4.000 bus tak lakukan kir filedarat, badan pengelola transportasi...

1
[JAKARTA] Kecelakaan maut di kawasan Gadog dan Ciloto, Puncak, Jawa Barat beberapa waktu lalu menjadi peringatan genting akan keselamatan angkutan di jalan raya. Apalagi arus mudik Lebaran tinggal satu setengah bulan lagi. Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, masih ada seki- tar 4.000 bus yang tidak melaksanakan pengecekan laik jalan dari 14.000 bus umum dan pariwisata yang terdaftar. Organda dan Kementerian Perhubungan dituntut untuk tegas dan lugas menerapkan UU Lalu Lintas dan aturan di bawahnya. Sanksi hukum yang terbuka pada para pelanggar bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat awak, maupun pengusaha angkutan yang selama ini mementingkan efisiensi ketimbang faktor keamanan. Data kecelakaan Korlantas Mabes Polri menyebutkan angka kecelakaan menurun 41% pada 2016 yakni sebanyak 148 dari 249 kecelakaan tahun sebelumnya. Angka tersebut diperoleh hanya dari pendata- an Angkutan Lebaran 2016 saja. Evaluasi Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan waktu itu menyebutkan penu- runan angka kecelakaan meli- batkan bus karena adanya keharusan melakukan peme- riksaan kelaikan atau ramp check secara menyeluruh ter- hadap bus-bus sebelum dan saat penyelenggaraan angkut- an lebaran berlangsung. Pengecekan terhadap bus- bus AKAP yang menjadi tanggung jawab Kemhub tidak bisa menyeluruh. Dari total 14.000 bus, hanya sekitar 10.000 bus AKAP yang mela- kukan pengecekan. Selebihnya ditengarai menghindari peme- riksaan petugas. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub, Julius Adravida Barata menjelaskan, Kemhub telah menjadwalkan seluruh armada angkutan umum untuk melakukan cek kelaikan dan keselamatan operasinya. Khusus untuk angkutan jalan, dalam hal ini bus antar kota, tanggal 1 Mei 2017 sampai 15 Juni 2017 Ditjen Perhubungan Darat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, beserta seluruh Dishub akan melakukan pemeriksaan kela- ikan kendaraan umum bus antarkota dan bus pariwisata sesuai dengan kewenangannya masing-masing dan dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap efektif untuk memak- simalkan tugasnya. "Ada yang dilakukan di terminal-terminal, ada yang dilakukan di pool-pool bus atau tempat-tempat pemberangkat- an yang ditetapkan," jelasnya. Terkait data kecelakaan angkutan darat, menurutnya, Kemhub tidak memiliki data tersebut. Pasalnya, data terse- but kewenangan Polri dan jikalau ada kecelakaan pasti masyarakat akan melaporkan- nya ke pihak kepolisian, bukannya Kemhub. Pengamat transportasi dari Universitas Sugiapranata Semarang, Djoko Setiawarno menilai, semua instansi yang berhubungan dengan transpor- tasi harus berbenah. Organda dan Ditjen Perhubungan Darat, menurutnya, harus memiliki database terkait jumlah kece- lakaan, penyebab, PO bus, bahkan sampai bus pariwisata yang bisa diakses warga hing- ga patokan harga yang dita- warkan penyelenggara pariwi- sata atau perusahaan travel. Dengan demikian dapat terlihat apakah tarif masuk akal untuk operasional. Demikian juga tawaran murah karena meng- gunakan bus yang tidak berizin. Polantas bersama Ditjen Perhubungan Darat dan Dishub daerah juga perlu setiap saat melakukan razia terhadap bus pariwisata. Yang sekarang terjadi, operasi dilakukan setelah ada kecelakaan besar. “Pelaksanaan kir yang dilaku- kan di daerah juga perlu diambil alih oleh Kemhub, seperti halnya Terminal Tipe A dan Jembatan Timbang. UU LLAJ dapat direvisi mengingat perkembangan di daerah. Salah satu poinnya soal wewenang pengelolaan transportasi umum," ujar Djoko. Sedangkan menurut peng- amat kebijakan publik Universitas Padjajaran, Yogi Suprayogi, pemerintah wajib melakukan sosialisasi sebagai informasi awal segala bentuk potensi musibah atau kecela- kaan. Ia menekankan mengenai pengecekan rutin terkait kela- yakan moda angkutan. Pengecekan rutin tahunan dan evaluasi terhadap berbagai moda kendaraan yang dilaku- kan pemerintah harus dibuka juga ke publik. "Di luar negeri hal itu sudah dilakukan. Berbeda dengan di negara-negara ber- kembang transparansi seperti itu belum dilakukan. Terutama pengecekan terhadap operator bus," ucapnya. Selain sanksi pidana bagi yang lalai, sanksi sosial terha- dap operator transportasi bisa terjadi jika ada keterbukaan informasi terhadap publik itu. Oleh karena itu harus ada regulasi yang dibuat untuk membuka informasi itu ke publik. Rekayasa Terkait pengaturan lalu lintas, tiga minggu sebelum musim mudik harus diumum- kan. Pemisahan atau rekayasa alur transportasi ini untuk meminimalkan kecelakaan. Bisa saja terjadi pengguna kendaraan pribadi atau pun umum kelegalan saat membu- at surat izin dipertanyakan sehingga kemampuan berken- daraanya dipertanyakan. Terkait kecelakaan berun- tun yang melibatkan bus di kawasan Puncak, Jabar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pihaknya akan melakukan tindakan lugas dan tegas terhadap pengelola transportasi umum yang dike- tahui melanggar uji kelaikan angkutan jalan berkala (kir). "Saya sampaikan prihatin dan penyesalan sedalam- dalamnya atas kejadian sejum- lah kecelakaan. Kami akan melakukan tindakan yang lugas apalagi diindikasikan kir yang dilakukan tidak benar," kata Menhub Budi. Berkaitan dengan adanya kir swasta, Menhub mengata- kan, pihaknya memang sudah meluncurkan beberapa bulan lalu dan berharap dengan adanya kir swasta tersebut akan lebih menyeluruh ke setiap kota. Pada 14 Februari 2017, Budi Karya meresmikan fasi- litas uji kelaikan angkutan jalan berkala (kir) milik swasta. Pemerintah mendukung peng- operasian fasilitas uji kir swasta dan mengapresiasi penyediaan layanan uji kir swasta tujuh tahun sejak pener- bitan Undang-Undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto menga- takan, mengutip teori engine- ering, education, dan enforce- ment, langkah edukasi menja- di kata kunci. “Titik berat edukasi adalah fokus pada keselamatan sebagai prioritas keselamatan berlalu lintas jalan. Bila perilaku keselamatan sudah menjadi budaya, tugas enforce- ment menjadi lebih mudah,” kata Edo, Jumat (5/5). Pendidikan, kata Edo, paling efektif lewat jalur infor- mal. “Salah satunya lewat keluarga. Edukasi di keluarga kuat, nampu membentengi perilaku saat berlalu lintas jalan termasuk memilih angkutan yang aman dan selamat,” jelasnya. Di sisi lain Edo mengata- kan, perusahaan angkutan umum mutlak menerapkan manajemen keselamatan jalan. “Sistem yang dibangun bisa menjadi early warning system apabila terjadi penyimpangan yang mengancam keselamatan di jalan,’ tukasnya. Dikatakan, manajemen keselamatan angkutan umum bertumpu pada dua hal utama yakni pembinaan SDM (pengemudi dan awak) serta perawatan kendaraan termasuk pemakaian suku cadang yang mumpuni bagi armadanya. “Dalam pembinaan SDM, selain mengatur ritme kerja, juga melakukan penyegaran pengetahuan dan keterampilan mengemudi dengan memprio- ritaskan keselamatan jalan. Hal itu menjadi kokoh bila peru- sahaan menerapkan reward and punishment,” tandasnya. Anggota Komisi V DPR, Moh Nizar Zahro, meminta Kemhub meningkatkan kiner- janya. Hal itu disampaikannya menanggapi berbagai kecela- kaan yang terjadi. "Baru-baru ini, tidak sampai sebulan, di darat tepatnya di Puncak, Bogor, terjadi kecelakaan. Sekarang di laut, kapal kargo terjadi kecelakaan. Karenanya kami minta Kemenhub untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Nizar Zahro. [Ant/MJS/O-2/R-15/161] Utama 2 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 6-7 Mei 2017 W akil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar bisa naik jabatan yakni menempati kursi nomor satu pimpinan melalui Pilgub Jabar 2018. Namun, tidak mudah bagi Demiz, sapa- an akrabnya. Pesaingnya nanti di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Keduanya telah mengan- tongi dukungan dari partai politik. Ridwan Kamil didukung Partai Nasdem, sedangkan Dedi merupa- kan kader Partai Golkar. Sumber SP mengung- kapkan, Demiz kini berha- rap pada dukungan Gerindra . “Beliau berha- rap titah ketua umum kami, Prabowo Subianto. Pertemuan sudah dilakukan, namun kepu- tusan belum dikeluarkan,” katanya, di gedung parle- men, Jumat (5/5) malam. Sumber itu mengata- kan, harapan aktor senior itu tetap tinggi. “Apalagi partai kami merupakan pendukungnya saat ber- sanding dengan Ahmad Heryawan dalam Pilgub Jabar 2013,” katanya. Kapan perte- muan dengan Ketum Gerindra? Pertemuan dengan Prabowo terjadi di Hambalang, Bogor, Selasa dua minggu lalu. “Ada beberapa hal dibahas sela- in Pilgub Jabar 2018 men- datang," katanya. Namun, saat ditanya- kan apakah peluang restu dari Prabowo besar? Sumber itu enggan menje- laskan lebih lanjut. “Pintu, sih, sudah dibuka. Tapi keputusan ada di ketua umum,” katanya. Ia menambahkan, DPD Gerindra Jabar saat Rapimda itu juga memu- tuskan bahwa DPC di 27 kabupaten/kota mendu- kung Ketua DPD Gerindra Jabar tak merekomendasi- kan nama Demiz. “Tapi, rekomendasi DPD tentu bisa berubah jika Ketum kami tak sepakat,” kata- nya. [W-12] Gerindra Lirik Demiz? Kecelakaan di Jalan Raya 4.000 Bus Tak Lakukan Kir ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA Warga melihat bus yang jatuh akibat terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4). Kecelakaan beruntun yang melibatkan satu bus wisata, lima kendaraan minibus dan tujuh motor tersebut diduga karena rem blong dan mengakibatkan 13 korban meninggal dunia.

Upload: vanphuc

Post on 11-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[JAKARTA] Kecelakaan maut di kawasan Gadog dan Ciloto, Puncak, Jawa Barat beberapa waktu lalu menjadi peringatan genting akan keselamatan angkutan di jalan raya. Apalagi arus mudik Lebaran tinggal satu setengah bulan lagi. Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, masih ada seki-tar 4.000 bus yang tidak melaksanakan pengecekan laik jalan dari 14.000 bus umum dan pariwisata yang terdaftar.

Organda dan Kementerian Perhubungan dituntut untuk tegas dan lugas menerapkan UU Lalu Lintas dan aturan di bawahnya. Sanksi hukum yang terbuka pada para pelanggar bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat awak, maupun pengusaha angkutan yang selama ini mementingkan efisiensi ketimbang faktor keamanan.

Data kecelakaan Korlantas Mabes Polri menyebutkan angka kecelakaan menurun 41% pada 2016 yakni sebanyak 148 dari 249 kecelakaan tahun sebelumnya. Angka tersebut diperoleh hanya dari pendata-an Angkutan Lebaran 2016 sa ja . Evaluas i Di t jen P e r h u b u n g a n D a r a t Kementerian Perhubungan waktu itu menyebutkan penu-runan angka kecelakaan meli-batkan bus karena adanya keharusan melakukan peme-riksaan kelaikan atau ramp check secara menyeluruh ter-hadap bus-bus sebelum dan saat penyelenggaraan angkut-an lebaran berlangsung.

Pengecekan terhadap bus-bus AKAP yang menjadi tanggung jawab Kemhub tidak bisa menyeluruh. Dari total 14.000 bus, hanya sekitar 10.000 bus AKAP yang mela-kukan pengecekan. Selebihnya ditengarai menghindari peme-riksaan petugas.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub, Julius Adravida Barata menjelaskan, Kemhub telah menjadwalkan

seluruh armada angkutan umum untuk melakukan cek kelaikan dan keselamatan operasinya. Khusus untuk angkutan jalan, dalam hal ini bus antar kota, tanggal 1 Mei 2017 sampai 15 Juni 2017 Ditjen Perhubungan Darat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, beserta seluruh Dishub akan melakukan pemeriksaan kela-ikan kendaraan umum bus antarkota dan bus pariwisata sesuai dengan kewenangannya masing-masing dan dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap efektif untuk memak-simalkan tugasnya.

"Ada yang dilakukan di terminal-terminal, ada yang dilakukan di pool-pool bus atau tempat-tempat pemberangkat-an yang ditetapkan," jelasnya.

Terkait data kecelakaan angkutan darat, menurutnya, Kemhub tidak memiliki data tersebut. Pasalnya, data terse-but kewenangan Polri dan jikalau ada kecelakaan pasti masyarakat akan melaporkan-nya ke pihak kepolisian, b u k a n n y a K e m h u b . Pengamat transportasi dari Universitas Sugiapranata Semarang, Djoko Setiawarno menilai, semua instansi yang berhubungan dengan transpor-tasi harus berbenah. Organda dan Ditjen Perhubungan Darat, menurutnya, harus memiliki database terkait jumlah kece-lakaan, penyebab, PO bus, bahkan sampai bus pariwisata yang bisa diakses warga hing-ga patokan harga yang dita-warkan penyelenggara pariwi-sata atau perusahaan travel. Dengan demikian dapat terlihat apakah tarif masuk akal untuk operasional. Demikian juga tawaran murah karena meng-gunakan bus yang tidak berizin.

Polantas bersama Ditjen Perhubungan Darat dan Dishub daerah juga perlu setiap saat melakukan razia terhadap bus pariwisata. Yang sekarang terjadi, operasi dilakukan setelah ada kecelakaan besar.

“Pelaksanaan kir yang dilaku-kan di daerah juga perlu diambil alih oleh Kemhub, seperti halnya Terminal Tipe A dan Jembatan Timbang. UU LLAJ dapat direvisi mengingat perkembangan di daerah. Salah satu poinnya soal wewenang pengelolaan transportasi umum," ujar Djoko.

Sedangkan menurut peng-amat kebijakan publik Universitas Padjajaran, Yogi Suprayogi, pemerintah wajib melakukan sosialisasi sebagai informasi awal segala bentuk potensi musibah atau kecela-kaan.

Ia menekankan mengenai pengecekan rutin terkait kela-yakan moda angkutan. Pengecekan rutin tahunan dan evaluasi terhadap berbagai moda kendaraan yang dilaku-kan pemerintah harus dibuka juga ke publik.

"Di luar negeri hal itu sudah dilakukan. Berbeda dengan di negara-negara ber-kembang transparansi seperti itu belum dilakukan. Terutama pengecekan terhadap operator bus," ucapnya.

Selain sanksi pidana bagi yang lalai, sanksi sosial terha-dap operator transportasi bisa terjadi jika ada keterbukaan informasi terhadap publik itu. Oleh karena itu harus ada regulasi yang dibuat untuk membuka informasi itu ke publik.

RekayasaTerkait pengaturan lalu

lintas, tiga minggu sebelum musim mudik harus diumum-kan. Pemisahan atau rekayasa alur transportasi ini untuk meminimalkan kecelakaan. Bisa saja terjadi pengguna kendaraan pribadi atau pun umum kelegalan saat membu-at surat izin dipertanyakan sehingga kemampuan berken-daraanya dipertanyakan.

Terkait kecelakaan berun-tun yang melibatkan bus di kawasan Puncak, Jabar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pihaknya akan melakukan tindakan lugas dan tegas terhadap pengelola transportasi umum yang dike-tahui melanggar uji kelaikan angkutan jalan berkala (kir).

"Saya sampaikan prihatin dan penyesalan sedalam- dalamnya atas kejadian sejum-lah kecelakaan. Kami akan melakukan tindakan yang lugas apalagi diindikasikan kir yang dilakukan tidak benar," kata Menhub Budi.

Berkaitan dengan adanya kir swasta, Menhub mengata-kan, pihaknya memang sudah meluncurkan beberapa bulan lalu dan berharap dengan adanya kir swasta tersebut akan lebih menyeluruh ke setiap kota.

Pada 14 Februari 2017, Budi Karya meresmikan fasi-litas uji kelaikan angkutan jalan berkala (kir) milik swasta. Pemerintah mendukung peng-operasian fasilitas uji kir swasta dan mengapresiasi penyediaan layanan uji kir swasta tujuh tahun sejak pener-bi tan Undang-Undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto menga-takan, mengutip teori engine-ering, education, dan enforce-

ment, langkah edukasi menja-di kata kunci. “Titik berat edukasi adalah fokus pada keselamatan sebagai prioritas keselamatan berlalu lintas jalan. Bila perilaku keselamatan sudah menjadi budaya, tugas enforce-ment menjadi lebih mudah,” kata Edo, Jumat (5/5).

Pendidikan, kata Edo, paling efektif lewat jalur infor-mal. “Salah satunya lewat keluarga. Edukasi di keluarga kuat, nampu membentengi perilaku saat berlalu lintas jalan termasuk memilih angkutan yang aman dan selamat,” jelasnya.

Di sisi lain Edo mengata-kan, perusahaan angkutan umum mutlak menerapkan manajemen keselamatan jalan. “Sistem yang dibangun bisa menjadi early warning system apabila terjadi penyimpangan yang mengancam keselamatan di jalan,’ tukasnya.

Dikatakan, manajemen keselamatan angkutan umum bertumpu pada dua hal utama yakni pembinaan SDM (pengemudi dan awak) serta perawatan kendaraan termasuk pemakaian suku cadang yang mumpuni bagi armadanya. “Dalam pembinaan SDM, selain mengatur ritme kerja, juga melakukan penyegaran pengetahuan dan keterampilan mengemudi dengan memprio-ritaskan keselamatan jalan. Hal itu menjadi kokoh bila peru-sahaan menerapkan reward and punishment,” tandasnya.

Anggota Komisi V DPR, Moh Nizar Zahro, meminta Kemhub meningkatkan kiner-janya. Hal itu disampaikannya menanggapi berbagai kecela-kaan yang terjadi. "Baru-baru ini, tidak sampai sebulan, di darat tepatnya di Puncak, Bogor, terjadi kecelakaan. Sekarang di laut, kapal kargo terjadi kecelakaan. Karenanya kami minta Kemenhub untuk meningkatkan kinerjanya," ujar Nizar Zahro. [Ant/MJS/O-2/R-15/161]

Utama2 Sua ra Pem ba ru an Sabtu-Minggu, 6-7 Mei 2017

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy

Mizwar bisa naik jabatan yakni menempati kursi nomor satu pimpinan melalui Pilgub Jabar 2018. Namun, tidak mudah bagi Demiz, sapa-an akrabnya. Pesaingnya nanti di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Keduanya telah mengan-tongi dukungan dari partai politik. Ridwan Kamil didukung Partai Nasdem,

sedangkan Dedi merupa-kan kader Partai Golkar.

Sumber SP mengung-kapkan, Demiz kini berha-rap pada dukungan Gerindra . “Beliau berha-rap titah ketua umum kami, Prabowo Subianto. Pertemuan sudah dilakukan, namun kepu-tusan belum dikeluarkan,” katanya, di gedung parle-men, Jumat (5/5) malam.

Sumber itu mengata-kan, harapan aktor senior itu tetap tinggi. “Apalagi

partai kami merupakan pendukungnya saat ber-sanding dengan Ahmad Heryawan dalam Pilgub Jabar 2013,” katanya.

Kapan perte-muan dengan Ketum Gerindra?

Pertemuan dengan Prabowo terjadi di Hambalang, Bogor, Selasa dua minggu lalu. “Ada beberapa hal dibahas sela-in Pilgub Jabar 2018 men-datang," katanya.

Namun, saat ditanya-kan apakah peluang restu

dari Prabowo besar? Sumber itu enggan menje-laskan lebih lanjut. “Pintu, sih, sudah dibuka. Tapi keputusan ada di ketua umum,” katanya.

Ia menambahkan, DPD Gerindra Jabar saat Rapimda itu juga memu-tuskan bahwa DPC di 27 kabupaten/kota mendu-kung Ketua DPD Gerindra Jabar tak merekomendasi-kan nama Demiz. “Tapi, rekomendasi DPD tentu bisa berubah jika Ketum kami tak sepakat,” kata-nya. [W-12]

Gerindra Lirik Demiz?

Kecelakaan di Jalan Raya

4.000 Bus Tak Lakukan Kir

ANTARA/Yulius sATRiA WijAYA

Warga melihat bus yang jatuh akibat terlibat kecelakaan beruntun di jalan Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, jawa Barat, Minggu (30/4). Kecelakaan beruntun yang melibatkan satu bus wisata, lima kendaraan minibus dan tujuh motor tersebut diduga karena rem blong dan mengakibatkan 13 korban meninggal dunia.