kebutuhan gizi atlet lari jarak jauh
DESCRIPTION
kebutuhan gizi atlet lari jarak jauhTRANSCRIPT
![Page 1: Kebutuhan Gizi Atlet Lari Jarak Jauh](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/548afdbbb4795984178b5cc1/html5/thumbnails/1.jpg)
Kebutuhan Gizi Atlet Lari Jarak Jauh
1. Simpanan Glikogen Otot dan Karbohidrat Loading
a. Simpanan glikogen bagi atlet
Energi dalam olahraga dipenuhi dari Adenosin Triphospate (ATP).
Cadangan ATP yang paling cepat digunakan adalah yang berada di otot. Tetapi
jumlah ATP dalam otot hanya ada sedikit, sehingga pemecahan ATP juga dapat
dilakukan melalui pemecahan lemak dan karbohidrat.
Karbohidrat merupakan unsur utama dalam menghasilkan ATP jika
dibandingkan dengan lemak. Cadangan karbohidrat terdapat d dalam dalam otot
dan hati sebanyak 360 kcal dan dalam bentuk glukosa yang ada di dalam aliran
darah sebnyak 1430 kcal. Hal ini jauh berbeda dengan cadangan lemak berupa
trigliserol yang mampu menghasilkan energi sebanyak 81200 kcal. Faktor-faktor
yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat baik selama latihan atau
pertandingan adalah diet, jenis latihan, dan keeimbangan hormon.
Simpanan karbohidrat dalam tubuh terdapat di dalam hati dan glikogen
otot, akan digunakan dengan cepat saat pertandingan maupun saat latihan.
Glukosa yang dari hati sangat cocok dengan kebutuhan glukosa yang meningkat
saat otot-otot berkontraksi dan untuk menjaga konsentrasi gula darah agar tidak
berubah selama pertandingan atau saat latihan submaxial. Kadar glukosa darah
biasanya terlihat normal pada saat atlit mulai kelelahan. Pengaturan pengeluaran
glukosa dari hati adalah proses yang kompleks tergantung pada kedua hormon
control dan sinyal umpan balik dari otot yang berkontraksi.
Glukosa yang diserap oleh otot berhubungan dengan latihan intenitas
dan diatur oleh aliran darah otot dan difasilitasi oleh peningkatan kapasitas
transportasi glukosa dari membran plasma otot yang berkontraksi. Nilai
maksimal tingkat penyerapan glukosa pada konsentrasi glukosa darah normal
adalah sekitar 0.4 mmol·min-1·kg-1 otot. Penggunaan glukosa juga tergantung
pada kapasitas fosforilasi glukosa yang difasilitasi oleh aktivitas heksokinase.
Jumlah glikogen yang tersimpan dalam otot adalah sebanyak 300 gram
pada individu yang tidak aktif (sedentary people) dan dapat meningkat >500
gram pada individu yang melakukan latihan dan mengkonsumsi diet tinggi
karbohidrat. Kandungan glikogen dalam otot skelet individu yang tidak terlatih
yang mengkonsumsi diet campuran (mixed diet) adalah sekitar 80 mmol/kg berat
basah otot. Untuk individu yang melakukan latihan ketahanan secara teratur dan
![Page 2: Kebutuhan Gizi Atlet Lari Jarak Jauh](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/548afdbbb4795984178b5cc1/html5/thumbnails/2.jpg)
mengkonsumsi diet yang sama, kandungan glikogen ototnya lebih tinggi yaitu
sekitar 125 mmol/kg berat basah otot. Akan tetapi hal ini juga tergantung dengan
selang waktu antara waktu pengukuran dengan waktu terakhir latihan (Hawley et
al, 2000). Setelah beberapa hari mengkonsumsi diet tinggi karbohidrat yaitu
8g/kg BB/hari serta pengurangan intensitas latihan