kebumian dan antariksa

6
NOMOR 1 1.Teori Kabut(Nebula) Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik- menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari. 2.Teori Planetisimal Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi. Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari. 3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal) Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan

Upload: karlinaayuefrita

Post on 12-Jul-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Salah satu penjelasan mengenai mata kuliah kebumian dan antariksa

TRANSCRIPT

Page 1: Kebumian dan Antariksa

NOMOR 1

1.Teori Kabut(Nebula)

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya

adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De

Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan

bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-

menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin

cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa

terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang

kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa

tahap,yaitu

Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan

besar.

Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat

lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi

lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai

planet, bergerak mengelilingi matahari.

Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur

mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga

Matahari.

2.Teori Planetisimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama

rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal

Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu

saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut

melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh

gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada

bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan

matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan

membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu

menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi

matahari.

3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa

sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan

Page 2: Kebumian dan Antariksa

terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan

gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya

adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,

jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan

terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan

oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan

membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang

ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah,

lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang

menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di

jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi.

Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan.

Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan

Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih

cepat.

4.Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi

berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material

yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,

maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu.

Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang

yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang

lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran

tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar

berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu

meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.

Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan

membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk

sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami

kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat.

Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga

terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

Page 3: Kebumian dan Antariksa

Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau

perbedaan unsur.

Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.

Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat

jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar,

dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam

berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian

dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang.

Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur

hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.

Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model

Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.

Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna

tanpa cacat

NOMOR 2

Jenis batuan yang terbentuk di luar kulit bumi terdiri atas tiga macam, yaitu: batuan beku, batuan

sedimen, dan batuan malihan.

Batuan Sedimen ( Batuan Endapan )

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku yang tererosi atau terkikis

lalu mengalami proses pengangkutan dan diendapkan di tempat tertentu. Tenaga pengangkut

dalam proses pembentukan batuan sedimen sama dengan tenaga erosi, yaitu: tenaga angin, air

mengalir, tenaga air laut, dan tenaga gletser. Berdasarkan zat pengangkutnya, batuan sedimen

dikelompokan menjadi empat, yaitu :

1. Batuan Sedimen glasial. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk dari

hasil sedimentasi oleh massa es yang bergerak

2. Batuan sedimen aeolin. Batuan sedimen aeolin yaitu batuan sedimen dari proses

pengangkutan dan pengendapan angin

3. Batuan sedimen alluvial. Batuan sedimen aluvial yaitu batuan sedimen dari hasil

pengendapan material yang daya angkutnya ait yang mengalir

4. Batuan sedimen marin. Batuan sedimen marin adalah batuan sedimen dari hasil

pengendapan material yang zat pengangkutnya air laut yang bergerak atau bergelombang.

Beberapa contoh jenis batuan sedimen antara lain yaitu : Batu breksi, batu konglomerat, Batu

gamping, batu pasir, batu lempung, dan sebagainya.

Page 4: Kebumian dan Antariksa

Batuan Beku

Apa yang dimaksud dengan batuan beku ? Batuan beku adalah batuan yang terjadi akibat proses

pembekuan magma yang mengalami proses pendinginan. Pembekuan magma bisa terjadi di

dalam lapisan kulit bumi maupun di luar lapisan kulit bumi setelah letusan gunung api. Magma

yangg membenku di dalam lapisan kulit bumi akan membentuk batuan intrunsif (Batuan beku

dalam). Sedangkan magma yang membekunya di luar kulit bumi karena proses pendinginan akan

membentuk batuan intrunsif (batuan beku luar).

Batuan beku, baik batuan beku luar maupun batuan beku dalam jenisnya ada bermacam macam.

Hal ini disebabkan jenis magma juga bermacam macam dan setiap jenis magma menghasilkan

jenis batuan yang berbeda.

Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan malihan adalah batuan beku atau sedimen yang sudah mengalami perubahan karena

pengaruh suhu dan tekanan udara yang tinggi. Jika suhu udara dan tekanan udara tinggi, maka

dalam jangka waktu yang lama batuan beku atau batuan sedimen dapat berubah menjadi batuan

metamorf. Berikut adalah beberapa contoh batuan metamorf atau batuan malihan antara lain:

1. Batuan Kuarsit, Skits, Topas, dan Batu Turmalin. Batuan batuan tersebut merupakan batuan

malihan dari batuan pualam atau kuarsa karena pengaruh suhu dan tekanan udara yang tinggi

dalam waktu lama.

2. Batu Migmatit. Batuan migmatit adalah batuan malihan dari batuan silikat yang mengalami

suhu dan tekanan tinggi dalam waktu yang lama.

3. Batu Marmer. Batuan marmer adalah batuan malihan dari batuan kapur atau gamping karena

pengaruh suhu tinggi dan tekanan yang cukup lama

NOMOR 3

• Troposfer. Lapisan troposfer berada di ketinggian antara 0-80 km di daerah kutub dan o-16

km di daerah ekuator . Di zona ini suhu akan semakin rendah ( dingin ) apabila berada semakin

keatas . Di lapisan ini juga merupakan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca seperti

awan, hujan dan konveksi .

• Stratosfer. Lapisan stratosfer ini terletak diantara 15-50 km . Di zona ini suhu akan semain

tinggi (panas) apabila berada semakin keatas . Dilapisan ini juga merupakan tempat

konsentrasi ozon .

• Mesosfer. Lapisan mesosfer terletak diantara 50-80 km . Suhu pada lapisan ini semakin

rendah (dingin) apabila semakin keatas. Di lapisan ini pula terjadi pembakaran meteor .

• Termosfer. Lapisan thermosfer berada di ketinggian antara 80-500 km . Thermosfer

berfungsi sebagai perambat gelombang radio . Suhu pada lapisan ini , semakin tinggi ( panas

) apabila berada semakin keatas.

Page 5: Kebumian dan Antariksa

• Eksosfer. Lapisan exosfer berada pada ketinggian lebih dari 700 km . laapisan exosfer

merupakan lapisan yang semakin mendekati luar angkasa . Di lapisan ini semakin tinggi

semakin sedikit udara. Lapisan exosfer merupakan tempat terjdinya pelepasan gas-gas ke luar

angkasa.

Manfaat Atmosfer :

• Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa seperti meteor.

• Sebagai media transportasi .

• Melindungi bumi dari radiasi kosmik

Lapisan di atas ionosfer disebut juga dengan magnetosfer, yaitu lapisan di mana medan magnetik

bumi melindungi bumi dari radiasi kosmik yang dapat mengionisasi setiap partikel di atmosfer

dan membuatnya terlepas dari medan gravitasi. Tanpa magnetosfer, atmosfer bumi termasuk

lapisan ozon akan hilang dan menjadikan kehidupan di bumi tidak dapat berkembang sekompleks

sekarang.

Medan magnetik bumi memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel

bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi. Gas-gas yang

terkena angin matahari dapat terperangkap dalam gelembung medan magnet yang dapat

terbawa arus angin matahari.

NOMOR 4

Perisai Bumi

Pada tahun 1927, serorang ilmuwan Belanda Jacob Clay menemukan bukti bahwa radiasi kosmis

primer dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Dalam perjalanan udaranya menuju Indonesia, dia

menemukan bahwa intensitas radiasi kosmis berkurang pada saat mendekati ekuator medan

magnet bumi.

Medan magnet bumi yang berasal dari dalam bumi membentang hingga jauh ke luar angkasa

yang disebut magnetosfer.. Magnetosfer membentuk perisai tidak kasat mata dan melindungi

kita dari dahsyatnya radiasi kosmis dan bahaya-bahaya yang berasal dari Matahari. Bahaya ini

mencakup badai Matahari (yang berupa aliran terus menerus partikel bermuatan listrik), ledakan

Matahari (yang dalam beberapa menit dapat melepaskan energi setara dengan miliaran bom

Hidrogen), dan pelontaran massa korona/Coronal Mass Ejections.

Garis-garis gaya magnet bumi yang membentang jauh ke angkasa, menangkap partikel-partikel

bermuatan yang bergerak melingkari garis-garis gaya magnet. Karena garis-garis ini paling banyak

berada di daerah kutub, maka pada daerah inilah partikel bermuatan listrik menembus ke dalam

atmosfer bumi dan menyebabkan suatu pertunjukkan alam yang disebut cahaya kutub atau

aurora (Mukhlis Akhadi dan Hasnel Sofyan, 1999). Jadi terbentuknya aurora yang ada di kutub

utara dan selatan karena pembiasan radiasi kosmis oleh magnetosfer.

Page 6: Kebumian dan Antariksa

NOMOR 5

Proses-proses pada bagian dalam bumi dapat menyebabkan lempeng-lempeng kerak bumi

bergerak saling menjauhi saling bertumbukan, maupun saling menggeser satu terhadap yang

lain. Daerah-daerah batas antar lempeng yang saling menjauhi dan yang saling bertumbukan

umumnya berasosiasi dengan aktivilas magmatisme. Sesumber energi panas bumi pada

umumnya terkonsentrasi pada daerah-daerah sepanjang batas antar lempeng yang aktif panas

bumi yang bersifal tipikal yakni yang berasosiasi dengan magmtisme magma yang menerobos

kerak bumi mendingin menjadi batuan beku intrusif Panas dari batuan beku intrusif tersebut di

pindahkan ke batuan-batuan di sekitarnya Pada kondisi geologi yang sesuai, air tanah yang

terkandung pada batuan reservoar yang bersifat porus dan permeabel terpanasi oleh tubuh

batuan inlrusif lersebut Batuan reservoar biasanya lertutup oleh batuan penudung yang bersifat

impermeabel yang berfungsi sebagai perangkap fluida reservoar, Rekah-rekah pada batuan

penudung menjadi saluran keluar bagi uap atau air panas, sehingga muncul manifestasi energi

panasbumi seperti fumarol dan mataair panas.

PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap,

maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah

energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan

energi listrik.Apabila fluida panas-bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua

fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal

ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan

terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian

dialirkan ke turbin.