kebudayaan sa huynh

8
Kebudayaan Sa Huynh : Perkembangan, Pengaruh, Peradaban, Alat-Alat, Penemuan, Ciri-Ciri, Persebaran Artikel dan Makalah tentang Kebudayaan Sa Huynh : Perkembangan, Pengaruh, Peradaban, Alat-alat, Penemuan, Ciri-ciri, Persebaran - Selain kebudayaan Bacson-Hoabinh dan Dong Son yang berada di utara Vietnam, ada pula kebudayaan yang berhubungan dengan masyarakat Indonesia purba, yaitu kebudayaan Sa Huynh di selatan Vietnam. Budaya Sa Huynh didukung oleh kelompok sosial yang berbahasa Cham (Austronesia) yang diperkirakan berasal dari Indonesia. Penduduk yang mendiami wilayah Sa Huynh ini diperkirakan berasal dari Semenenjung Melayu atau Kalimantan. Seorang arkeolog Vietnam mengemukakan bahwa sebelum munculnya budaya Sa Huynh atau budaya turunan langsung dari Sa Huynh, daerah Vietnam Selatan telah didiami oleh bangsa yang berbahasa Austronesia. Orang-orang Cham (Campa) pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya India. Kemudian mereka dikalahkan oleh ekspansi yang dilakukan oleh penduduk mayoritas Vietnam sekarang. Mereka yang tetap bertahan menjadi kelompok minoritas. Keberadaan masyarakat Cham di dekat pusat-pusat penemuan benda- benda logam di Vietnam Utara pada akhir masa prasejarah ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Mereka adalah kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Austronesia dan memiliki kedekatan fisik dengan orang Indonesia.

Upload: dreyy-nicko-martin-akemi

Post on 11-Aug-2015

474 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebudayaan Sa Huynh

 Kebudayaan Sa Huynh : Perkembangan, Pengaruh, Peradaban, Alat-Alat, Penemuan, Ciri-Ciri, PersebaranArtikel dan Makalah tentang Kebudayaan Sa Huynh : Perkembangan,

Pengaruh, Peradaban, Alat-alat, Penemuan, Ciri-ciri, Persebaran - Selain

kebudayaan Bacson-Hoabinh dan Dong Son yang berada di utara Vietnam, ada

pula kebudayaan yang berhubungan dengan masyarakat Indonesia purba, yaitu

kebudayaan Sa Huynh di selatan Vietnam. Budaya Sa Huynh didukung oleh

kelompok sosial yang berbahasa Cham (Austronesia) yang diperkirakan berasal

dari Indonesia. Penduduk yang mendiami wilayah Sa Huynh ini diperkirakan

berasal dari Semenenjung Melayu atau Kalimantan.

Seorang arkeolog Vietnam mengemukakan bahwa sebelum munculnya budaya

Sa Huynh atau budaya turunan langsung dari Sa Huynh, daerah Vietnam

Selatan telah didiami oleh bangsa yang berbahasa Austronesia. Orang-orang

Cham (Campa) pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh

budaya India. Kemudian mereka dikalahkan oleh ekspansi yang dilakukan oleh

penduduk mayoritas Vietnam sekarang. Mereka yang tetap bertahan menjadi

kelompok minoritas.

Keberadaan masyarakat Cham di dekat pusat-pusat penemuan benda-benda

logam di Vietnam Utara pada akhir masa prasejarah ini memiliki arti yang

sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Mereka adalah kelompok masyarakat

yang menggunakan bahasa Austronesia dan memiliki kedekatan fisik dengan

orang Indonesia.

Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui hingga kini kebanyakan berbentuk

kuburan tempayan, yakni jenazah dimasukkan ke dalam tempayan besar.

Penguburan jenis ini merupakan adat yang mungkin dibawa oleh orang-orang

Chamgelombang pertama ke Indonesia karena penguburan dalam tempayan tak

Page 2: Kebudayaan Sa Huynh

terdapat pada kebudayaan Dong Son atau yang lain yang sezaman di daratan

Asia Tenggara.

Penemuan-penemuan Sa Huynh terdapat di kawasan pantai, mulai dari Vietnam

Tengah selatan hingga ke delta lembah Sungai Mekong. Budaya Sa Huynh

banyak memiliki kesamaan dengan peninggalan yang ditemukan di wilayah Laut

Sulawesi. Hal ini diperkuat dengan adanya kemiripan bentuk anting-anting batu

bertonjolan (disebut “Lingling O”) dan jenis anting-anting yang khas atau bandul

kalung dengan kedua ujungnya berhiaskan kepala hewan (mungkin kijang) yang

ditemukan di sejumlah daerah di Muangthai, Vietnam, Palawan, dan Serawak.

Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan mencakup berbagai perkakas

yang bertangkai corong, seperti sekop, tembilang, dan kapak. Ada pula yang

tidak memiliki corong, seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin

dan gelang berbetuk spiral. Teknologi pembuatan perkakas-perkakas dari besi

di wilayah Sa Huynh diperkirakan berasal dari Cina.

Perkakas besi ternyata lebih banyak dipergunakan dalam budaya Sa Huynh

dibanding dalam budaya Dong Son. Benda-benda perunggu yang ditemukan di

Sa Huynh berupa perhiasan, gelang, lonceng, dan bejana-bejana kecil.

Ditemukan pula beberapa manik-manik emas yang langka, manik-manik kaca

dari batu agate bergaris, manik-manik Carnelian (bundar, seperti cerutu), dan

kawat perak. Kebudayaan Sa Huynh ditafsir berlangsung antara tahun 600 SM

hingga awal Masehi.

Page 3: Kebudayaan Sa Huynh

Berikut ini adalah gambar-gambar peninggalan Kebudayaan Sa Huynh :

Page 4: Kebudayaan Sa Huynh
Page 5: Kebudayaan Sa Huynh
Page 6: Kebudayaan Sa Huynh
Page 7: Kebudayaan Sa Huynh