kebudayaan minangkabau - bawang putih – … · web viewauthor rumah created date 02/08/2014...

24
KEBUDAYAAN MINANGKABAU Kelompok 4 Adnan Putra Ramadhan Allia Okti Sativa Arif Sutyanegara Hervian Septa Nugraha Irfansyah

Upload: dangquynh

Post on 25-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

KEBUDAYAAN MINANGKABAU

Kelompok 4

Adnan Putra Ramadhan

Allia Okti Sativa

Arif Sutyanegara

Hervian Septa Nugraha

Irfansyah

SMK N 29 JAKARTA

PENDAHULUAN

Pengertian Kebudayaan

Page 2: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

1

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal. Budaya atau kebudayaan adalah segala hasil ciptaan manusia yang dipergunakan untuk kesejahteraan hidup. Kebudayaan dapat berupa kesenian, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Kebudayaan lahir dari hasil pemikiran manusia, jika hasilnya berupa benda maka disebut benda budaya, namun jika hasilnya berupa cara, aturan, dan ketentuan maka disebut adat istiadat seperti tradisi atau kebiasaan yang berlaku secara turun temurun.

Bagi masyarakat minangkabau disebut adat istiadat minangkabau yang dianut sejak berabad-abad yang lalu sebagai ciptaan nenek moyang mereka yakni dua tokoh Datuak Parpatih nan Sabatang dan Datuak Katumanggungan. Budaya minangkabau yang tersebar dalam kebudayaan Sumatera barat yang masing-masing daerahnya memiliki kekhasan tersendiri seperti adanya tradisi penyelenggaraan pernikahan, kematian, pembagian harta, dan lain-lain. Adat Minangkabau sebagai salah satu bagian dari kebudayaan nasional yang diwarisi dari nenek moyang dahulunya bukanlah merupakan pengetahuan yang dikodivikasikan sebagaimana layaknya pengetahuan sosial lainnya di dunia. Adat Minangkabau diterima secara turun tenurun dari mulut kemulut (Warieh Samo Dijawek, Tutua Samo Didanga), dan melalui pepatah-petitih, mamang, bidal, pantun, dan gurindam adat.

Batas-batas Wilayah Minangkabau

Batas-batas wilayah Sumatera Barat dengan propinsi lainnya sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Jambi Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Riau Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia

Dengan dukungan fasilitas transportasi yang memadai, sekarang daerah Sumatera Barat dapat dengan mudah dikunjungi dari daerah manapun, baik melalui perjalanan darat, laut, maupun udara.

Page 3: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

2

KEBUDAYAAN MINANGKABAU

A. Sistem KekerabatanMasyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan

matrilineal. Sistem matrilineal adalah suatu sistem yang mengatur kehidupan dan ketertiban suatu masyarakat yang terikat dalam suatu jalinan kekerabatan pada garis ibu. Seorang anak laki-laki atau perempuan merupakan klen dari perkauman ibu. Ayah tidak dapat memasukkan anaknya ke dalam sukunya sebagaimana yang berlaku dalam sistem patrilineal. Dengan kata lain seorang anak di Minangkabau akan mengikuti suku ibunya.

Segala sesuatunya diatur menurut garis keturunan ibu. Tidak ada sanksi hukum yang jelas mengenai keberadaan sistem matrilineal ini, artinya tidak ada sanksi hukum yang mengikat bila seseorang melakukan pelanggaran terhadap sistem ini. Sistem ini hanya diajarkan secara turun temurun kemudian disepakati dan dipatuhi oleh masyarakat Minangkabau.

Adapun karakteristik dari sistem kekerabatan matrilineal adalah sebagai berikut:1. Keturunan dihitung menurut garis ibu2. Suku terbentuk menurut garis ibu3. Seorang laki-laki di minangkabau tidak bisa mewariskan sukunya

kepada anaknya. Jadi jika tidak ada anak perempuan dalam satu suku maka dapat dikatakan bahwa suku itu telah punah.

4. Tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar sukunya (exogami). Menurut aturan adat minangkabau seseorang tidak dapat menikah dengan seseorang yang berasal dari suku yang sama. Apabila hal itu terjadi maka ia dapat dikenakan hukum yang ada, seperti dikucilkan dalam pergaulan.

5. Yang sebenarnya berkuasa adalah saudara laki-laki. Yang menjalankan kekuasaan dalam masyarakat minangkabau adalah laki-laki, perempuan di minangkabau diposisikan sebagai pengikat, pemelihara, dan penyimpan harta pusaka.

6. Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi rumah istrinya.

7. Hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya dan dari saudara laki-laki ibu kepada anak dari saudara perempuan. Pada dasarnya sistem matrilineal bukanlah untuk mengangkat atau memperkuat peranan perempuan, tetapi sistem itu dikukuhkan

Page 4: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

3

untuk menjaga dan melindungi harta pusaka suatu kaum dari kepunahan baik rumah gadang, tanah pusaka, dan sawah ladang.

Dalam sistem matrilineal perempuan diposisikan sebagai pengikat, pemelihara dan penyimpan, sebagaimana diungkapkan pepatah adatnya amban puruak atau tempat penyimpanan. Itulah sebabnya dalam penentuan peraturan dan perundang-undangan adat, perempuan tidak diikutsertakan. Perempuan menerima bersih tentang hak dan kewajiban di dalam adat yang telah diputuskan sebelumnya oleh pihak ninik mamak.

Perempuan menerima hak dan kewajibannya tanpa harus melalui sebuah prosedur apalagi bantahan. Hal ini disebabkan hak dan kewajiban perempuan itu begitu dapat menjamin keselamatan hidup mereka dalam kondisi bagaimanapun juga. Mereka tidak memerlukan emansipasi lagi, mereka tidak perlu dengan perjuangan gender, karena sistem matrilineal telah menyediakan apa yang sesungguhnya diperlukan perempuan. Kedudukan laki-laki dan perempuan di dalam adat Minangkabau berada dalam posisi seimbang. Laki-laki punya hak untuk mengatur segala yang ada di dalam perkauman, baik pengaturan pemakaian maupun pembagian harta pusaka. Perempuan sebagai pemilik dapat mempergunakan semua hasil itu untuk keperluannya anak beranak.

B. Seni Budaya1. Seni Tari

Seni tari tradisional yang berasal dari Sumatera Barat berasal dari suku Minangkabau serta etnis Mentawai. Seni tari dari Minangkabau umumnya sangat dipengaruhi oleh agama Islam. Terdapat beberapa tarian tradisional Minangkabau seperti:

a. Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang, disebut dengan tari piring karena para penari saat menari membawa piring. Pada awalnya tari piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada para dewa

Page 5: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

4

ketika memasuki masa panen, tapi setelah datangnya agama Islam di Minangkabau tari piring tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan bagi majelis-majelis keramaian yang dihadiri oleh para raja atau para pembesar negeri, tari piring juga dipakai dalam acara khusus lainnya seperti pada acara pesta perkawinan.

b. Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Minangkabau yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih. Tarian ini merupakan tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan dengan payung sebagai pelindung. Oleh karena itu tarian ini dibawakan secara berpasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, penari wanita juga menggunakan selendang sebagai pelengkapnya.

c. Tari Pasambahan merupakan tari yang biasanya untuk mengiringi kedatangan pengantin Minang. Tarian ini dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu agung yang baru saja sampai. Setelah tari Pasambahan, dilanjutkan dengan suguhan daun sirih di carano kepada pengantin pria, sebagai wakil dari rombongan. Daun sirih lengkap di carano tersebut juga dapat disuguhkan kepada kedua orang tua pengantin yang mengiringi di barisan belakang.

d. Tari Indang adalah salah satu kesenian anak nagari Pariaman yang sudah berkembang sejak abad ke-13 seiring dengan masuknya agama Islam ke Minangkabau. Kesenian ini dimainkan oleh 13 orang penari plus 1 orang tukang dzikir. Pemain memainkan alat musik tambourin mini yang disebut dengan rapai. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada malam hari. Syair indang yang disebut

Page 6: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

5

dengan radaik berisikan shalawat Nabi, hikayat, dan cerita keagamaan. Pengunjung bisa menikmati tari indang di pasar malam, pesta nagari, atau acara tradisional lainnya.

2. Lagu DaerahLagu-lagu daerah dari Sumatera Barat adalah:

a. Ayam Den Lapehb. Kampuang Nan Jauh di Matoc. Anak Darod. Kambanglah Bungoe. Badindinf. Barek Solokg. Lah Luruik Sanjoh. Dayung Palinggami. Bapisah Bukan Bacaraij. Paku Gelang

3. Alat MusikMusik Minangkabau berupa instrumental dan lagu-lagu dari

daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan, dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.

a. SaluangSaluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau menganggap bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.

Page 7: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

6

b. TalempongTalempong adalah alat musik khas Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan gamelan dari Jawa. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu, saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5 cm sebagai tempat tangga nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

c. SerunaiSerunai atau puput serunai, lebih dikenal sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Puput serunai biasanya dibunyikan pada acara-acara keramaian adat, seperti perkawinan, perhelatan penghulu (batagak pangulu), dan lain-lain. Bisa juga diitiup secara santai oleh perorangan, pada saat memanen padi atau di ladang. Alat yang digunakan untuk puput serunai terdiri dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa. Sedangklan puput atau bagian yang ditiup bisa terbuat dari kayu atau talang (sejenis bambu) ataupun dari batang padi tua.

d. BansiHampir sama dengan Saluang, Bansi adalah alat musik jenis tiup yang lebih modern dibandingkan Saluang karena Bansi sudah memiliki nada standar. Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk mengalunkan lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan bunyinya yang indah. Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi lebih mudah dimainkan daripada Saluang.

Page 8: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

7

Karena memainkan Saluang butuh latihan pernafasan yang cukup.

e. Gandang TabuikDari beberapa alat musik tradisional Minang, mungkin gandang tabuik inilah yang paling fenomenal dan paling unik yang hanya ada di Sumatera Barat. Karena alat musik ini dibuat dengan dana hingga puluhan juta rupiah untuk membuat satu gandang tabuik saja. Alat musik ini dibuat tingginya mencapai 10 meter dengan berat 500 kg. Yang lebih uniknya lagi adalah bagian bawahnya dibentuk menyerupai kuda bersayap, tapi dengan kepala wanita yang kelihatan mengenakan jilbab. Di bagian kakinya dibuat gambar kalajengking yang melihat ke arah atas.

4. Pakaian AdatYang dimaksud dengan pakaian adat yaitu semua

kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan etos kebudayaan suatu masyarakat. Dengan melihat pakaian seseorang, orang akan mengetahui daerah asal orang tersebut. Jadi pakaian adat mewakili masyarakat dan adat sesuatu daerah membedakannya dengan adat daerah lain.

Page 9: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

8

a. Untuk wanita:i. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang atau disebut

juga pakaian Bundo Kandung merupakan lambang kebesaran wanita Minangkabau. Pakaian ini terdiri dari:

Baju Batabue maksudnya baju yang ditaburi dengan benang emas.

Minsai adalah bis tepi dari baju yang diberi benang emas.

Tingkuluak merupakan hiasan kepala perempuan yang berbentuk runcing dan bercabang. Pengertiannya adalah Bundo Kandung di Minangkabau tidak boleh menjunjung beban atau beban yang berat.

Lambak atau sarung wanita pun bermacam ragam, ada yang lajur ada yang bersongket dan ada yang berikat. Sarung untuk menutup bagian tertentu sehingga sopan dan tertib dipandang mata.

Salempang adalah untuk menunjukkan tanggung jawab seorang Bundo Kandung terhadap anak cucunya dan waspada terhadap segala sesuatu, baik sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Dukuah atau kalung yang dipakai bermacam-macam. Ada yang disebut kalung perada, daraham, cekik leher, kaban, manik pualam, dan dukuah panyiaram.

Galang adalah perhiasan yang melingkari tangan. Menurut ragamnya galang ini ada yang disebut galang bapahek, galang ula, kunci maiek, galang rago-rago, galang basa.

ii. Pakaian sehari-hari:Para wanita dalam kesehariannya mengenakan

baju kurung ke luar, lambak/kodek atau kain sarung, dan tutup kepalanya dari selendang pendek dengan ujung tergerai ke belakang, dan selendang tersampir di bahu. Kadang-kadang juga dilengkapi dengan pemakaian beberapa perhiasan, seperi kalung, anting-anting serta cincin.

Page 10: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

9

b. Untuk pria:i. Pakaian Penghulu merupakan pakaian kebesaran

dalam adat Minangkabau dan tidak semua orang dapat memakainya. Pakaian penghulu merupakan seperangkat pakaian yang terdiri dari:

Destar adalah tutup kepala atau sebagai perhiasan kepala tutup kepala bila dilihat pada bentuknya terbagi pula atas beberapa bagian sesuai dengan si pemakai, daerah, dan kedudukannya.

Baju penghulu berwarna hitam sebagai lambang kepemimpinan. Lengan baju diberi benang makau, benang besar diapit oleh benang kecil.

Sarawa adalah celana penghulu yang besar ukuran pada bagian kakinya.

Sasampiang adalah selembar kain yang dipakai seperti pada pakaian baju teluk belanga. Warna kain sasampiang biasanya berwarna merah yang menyatakan seorang penghulu berani. Sesamping juga biasanya diberi benang makau (benang berwarna-warni) dalam ukuran kecil-kecil.

Cawek atau ikat pinggang penghulu dalam pakaian adat ialah dari kain dan ada kalanya kain sutera. Panjang dan lebarnya harus sebanding atau lima banding satu hasta dan ujungnya pakai jumbai dan hiasan pucuk rebung.

Sandang adalah sehelai kain yang bersegi empat dikenakan di bahu (disandang).

Karih atau keris merupakan kebesaran bagi penghulu yang tersisip di pinggang dan mengandung arti yang mendalam. Pemakaiannya tertentu dengan kelengkapan pakaiannya, letaknya condong ke kiri.

Tungkek atau tongkat yang dibawa penghulu sebagai kelengkapan pakaiannya yang menunjukkan penghulu itu dituakan oleh

Page 11: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

10

kaum, suku, dan nagarinya. Dia didahulukan selangkah, ditinggikan seranting.

ii. Pakaian sehari-hari:Kaum prianya, sehari-hari mengenakan celana

batik tanpa pisak, baju putih model gunting cina dan peci/kopiah. Pilihan warna putih pada baju melambangkan kebersihan dan kemurnian para pemakainya. Model gunting cina merupakan model pakaian longgar menujukkan pakaian sehari-hari.

5. Rumah AdatRumah Gadang adalah nama untuk rumah adat

Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau Rumah Baanjung. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Rumah Gadang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun dan hanya dimiliki/diwarisi dari dan kepada perempuan pada kaum tersebut.

6. Senjata TradisionalSenjata tradisional yang amat terkenal di Sumatera Barat

adalah Karih yang merupakan senjata tikam. Bentuknya seperti keris tapi tidak berlekuk. Karih biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan pinggang, saat sekarang penggunaannya hanya dipakai bagi mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat pria.

Page 12: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

11

Senjata tikam lainnya adalah belati, tombak yang berujung tiga (piarit), dan ruduih yang disebut juga golok atau ladiang.

7. Bahasa DaerahBahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa dari

rumpun bahasa yang dituturkan khususnya di wilayah Sumatera Barat. Secara historis, daerah sebar tutur bahasa Minangkabau meliputi bekas wilayah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung yang berpusat di Batusangkar, Sumatera Barat. Bahasa Minangkabau memiliki beberapa dialek, yaitu dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pesisir Selatan, dan dialek Payakumbuh.

Bahasa Minangkabau juga menjadi bahasa lingua franca di kawasan pantai barat Sumatera Utara, bahkan menjangkau jauh hingga pesisir barat Aceh. Di Aceh, penutur bahasa ini disebut sebagai Aneuk Jamee. Selain itu, bahasa Minangkabau juga dituturkan oleh masyarakat Negeri Sembilan Malaysia, yang nenek moyangnya merupakan pendatang asal ranah Minang sejak berabad-abad silam. Dialek bahasa Minangkabau Negeri Sembilan ini disebut Bahasa Nogoghi.

Untuk komunikasi antar penutur bahasa Minangkabau yang sedemikian beragam ini, akhirnya dipergunakanlah dialek Padang sebagai bahasa baku Minangkabau atau disebut Bahasa Padang atau Bahasa Urang Awak. Bahasa Minangkabau dialek Padang inilah yang menjadi acuan baku (standar) dalam menguasai bahasa Minangkabau.

8. Masakan TradisionalPastinya hampir semua orang di Indonesia mengenal

masakan Padang. Bersama warung Tegal, rumah makan Padang berlomba-lomba mengisi setiap jengkal wilayah di negeri ini. Masakan Padang bercirikan pedas, bersantan, dan sangat lezat. Di Sumatera Barat sendiri sebenarnya ada ratusan resep masakan. Namun hanya beberapa yang populer, diantaranya:

a. Rendang

Page 13: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

12

Rendang adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat ini sangat digemari semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Selain daging sapi, rendang juga menggunakan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas Indonesia diantaranya cabai (lado), lengkuas, serai, bawang, dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak.

b. Asam PadehAsam Padeh merupakan masakan yang bercita rasa

asam dan pedas. Bumbunya lazim menggunakan asam jawa, cabe, dan berbagai racikan bumbu lainnya. Bahan utamanya biasanya menggunakan berbagai jenis ikan seperti tongkol, kakap, atau tuna.

c. DendeangDendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi

serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan semi-manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Di Sumatera Barat, pengolah dendeng dibagi dua, satu dendeng kering dan satunya dendeng basah. Dendeng kering biasanya diolah lagi dengan menggunakan cabe merah, kita kenal dengan sebutan Dendeng Balado. Sedangkan dendeng basah biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat masakan Dendeng Batokok.

Page 14: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

13

d. Sate PadangSate padang adalah kuliner khas Sumatera Barat

yang terbuat dari bahan daging sapi, lidah, atau jeroan seperti jantung, usus, dan tetelan dengan memakai bumbu kuah kacang seperti bubur ditambah cabai pedas. Sate padang kaya akan rempah-rempah sehingga membuat rasa kuah sate menjadi enak dan lezat. Terdapat beberapa jenis sate padang, yaitu sate Padang, sate Padang Panjang, dan sate Pariaman. Yang membedakan dari ketiganya adalah kuahnya.

e. Gulai BanakGulai banak adalah masakan gulai berkuah santan

yang pedas dari Minangkabau, dengan memakai otak sapi yang telah dipotong-potong sebagai bahan utamanya dan dimasak dalam bumbu gulai. Pada beberapa resep, gulai ini diberi irisan daun mangkok yang banyak sehingga mempunyai cita rasa yang amat khas.

C. Tradisi

Page 15: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

14

1. PernikahanPernikahan adat Minangkabu bercirikan megah, mewah

dan sangat meriah, juga pelaminan bernuansa emas dan perak menjadi cirinya. Ada beberapa tahapan upacara adat pernikahan minangkabau, diantaranya:

a. MaresekTahapan pengenalan kedua calon mempelai. Karena

menganut sistem matrilineal, maka dalam prosesi ini biasanya pihak mempelai wanita yang datang ke pihak mempelai pria dengan membawa buah tangan seperti kue.

b. Maminang / Batimbang tandoTahapan ini pihak keluarga wanita kembali datang ke

pihak keluarga pria untuk meminang. Prosesi bertukar tanda akan diteruskan jika pinangan diterima. Prosesi ini melibatkan tetua dari kedua belah pihak keluarga mempelai dengan membawa sirih pinang lengkap disusun dalam kampia (tas yang terbuat dari daun pandan) yang disuguhkan untuk dicicipi keluarga pihak pria.

c. Mahanta siriahProsesi ini merupakan tahapan untuk meminta izin

kepada orangtua kedua mempelai.d. Babako-babaki

Prosesi ini pihak wanita (babako) menunjukkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya pernikahan sesuai dengan kemampuan mereka, dan dilakukan beberapa hari sebelum akad nikah.

e. Malam bainaiTahapan ini jari mempelai wanita dihias dengan

tumbukan halus daun pacar merah. Prosesi ini merupakan simbol kasih sayang para sesepuh keluarga mempelai wanita pada si mempelai wanita.

f. Manjapuik MarapulaiCalon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah

calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.

g. Penyambutan di Rumah Anak DaroTradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria

di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi musik tradisional

Page 16: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

15

khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.

2. KelahiranPada beberapa Nagari ada kebiasan sebelum mengadakan

upacara kelahiran harus melaksanakan upacara kehamilan lebih dahulu. Dengan demikian rangkaian upacara kelahiran adalah sebagai berikut:

a. Saat kehamilan berumur enam bulan dilakukan dilakukan upacara membubur, yang mana keluarga wanita hamil membuat bubur dari tepung beras, labu, gula saka, dan kelapa muda.

b. Kelahiran bayi biasanya dibantu oleh seorang dukun atau bidan, yang ditungui oleh Ibu Mertua. Untuk menyambut kelahiran sang bayi, diadakan pertunjukan musik Talempong sebagai pernyataan kegembiraan dan rasa syukur keluarga tersebut. Plasenta bayi dimasukkan ke dalam peruik tanah dan ditutupi dengan kain putih. Penguburan plasenta (batanam uri) dilakukan oleh salah seorang yang dianggap terpandang dalam lingkungan keluarga.

c. Setelah bayi berusia 40 hari, dilaksanakam upacara Turun Mandi di tepian sungai. Upacara selanjutnya adalah pemotongan rambut bayi, yang disebut memotong gambak. Rambut yang sudah dipotong, ditimbang, dan diganti dengan emas seberat rambut tersebut, yang dibayarkan kepada orang yang memotong rambut bayi.

3. KematianApabila seseorang sedang menghadapi saat kematian,

maka seluruh keluarga dan kerabatnya berkumpul untuk menemani saat terakhir, dan saling memaafkan agar semua kesalahan yang dibuat orang yang akan meninggal tidak akan memberatkannya di alam kubur. Mereka yang hadir membimbingnya membaca ayat-ayat Al-Qur’an, atau jika dia sudah tidak mampu lagi seseorang akan membisikkannya. Pada saat nyawa lepas meninggalkan tubuh, agar dapat diterima dengan baik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian jenazah diselimuti dengan kain-kain yang halus sebagai tanda kehormatan terakhir kepada yang meninggal. Berita tentang

Page 17: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

16

kematian biasanya cepat tersebar ke seluruh kampung, dan para wanita datang menjenguk untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan.

a. Memandikan jenazah dilakukan oleh sekelompok orang yang telah ditunjuk. Kalau yang meninggal seorang laki-laki, maka yang memandikan adalah kaum pria ditambah ibu, istri dan anak-anaknya yang sudah berkeluarga, sedangkan jiwa yang meninggal seorang wanita, maka yang memandikan adalah kaum wanita, ayah, ibu, suami, dan anak-anaknya. Mereka mengenakan selembar kain sarung agar pakaian yang dikenakan tidak basah saat memandikan jenazah. Tujuan memandikan jenazah adalah untuk membersihkan segala kotoran yang melekat di tubuh, agar yang bersangkutan dalam keadaan bersih menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Setelah jenazah dimandikan, kemudian diwudhukan untuk disholatkan. Kemudian jenazah dikhafani oleh mereka yang ahli dalam hal itu. Sebelum dikenakan kepada jenazah, kain kafan dipotong (mancabiak kafan) dan disobek tepinya terlebih dahulu.

b. Pada umumnya mengkafani jenazah adalah dengan cara dibungkus (dikocong). Keluarga dan kerabat dekat jenazah diminta datang ke tempat untuk melihat wajahnya terakhir kalinya sebelum dikuburkan. Kemudian jenazah diikat dengan tali pengikat sebanyak lima buah ikatan, yaitu pada bagian kepala, bahu, pinggang, paha, dan kaki. Sebelum dikuburkan jenazah disholatkan di dalam rumah atau masjid.

c. Selain disholatkan jenazah dimasukkan ke dalam tandu dan ditutup dengan beberapa lapis kain, sebagai lapisan terakhir berupa kain berwarna hitam. Sebelum dibawa ke kuburan seorang kerabat almarhum mengucapkan kata perpisahan dan permintaan maaf kepada para pelayat yang datang. Ketika tandu jenazah diangkat, anak-anak almarhum melintas sebanyak 3x di bawah tandu jenazah. Hal ini dilakukan supaya mereka jangan selalu berhenti dan teringat kepada almarhum ayah atau ibu mereka. Kemudian jenazah dibawa dengan diiringi mereka yang melayat. Beberapa rangkaian upacara selanjutnya dilaksanakan setelah penguburan, yaitu 3 hari, 7 hari, 2x7

Page 18: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

17

hari, 40 hari, 100 hari, dan menghapus jejak (menghantar air bumi).

D. AgamaIslam di Sumatera Barat dipeluk oleh sekitar 98% penduduk

Sumatera Barat. Jumlah ini akan meningkat menjadi 99,6% bila Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak dimasukkan. Namun, meskipun Islam menjadi mayoritas, hingga saat ini Sumatera Barat belum diberikan keistimewaan oleh Pemerintah Indonesia untuk menerapkan syariat Islam seperti di Aceh.

Sejarah Masuknya Islam

Agama Islam pertama kali memasuki Sumatera Barat pada abad ke-7, dimana pada tahun 674 telah beredar masyarakat Arab di pesisir timur Pulau Sumatera. Selain berdagang, secara perlahan mereka membawa masuk agama Islam ke dataran tinggi Minangkabau atau Sumatera Barat sekarang melalui aliran sungai yang bermuara di timur pulau Sumatera, seperti Batang Hari.

Perkembangan agama Islam di Sumatera Barat menjadi sangat pesat setelah Kesultanan Aceh diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar, yang berhasil meluaskan wilayahnya hampir ke seluruh pantai barat Sumatera. Sehingga pada abad ke-13, Islam mulai memasuki Tiku, Pariaman, Air Bangis, dan daerah pesisir Sumatera Barat lainnya. Islam kemudian juga masuk ke daerah pedalaman atau dataran tinggi Minangkabau yang disebut darek. Di kawasan darek pada saat itu berdiri Kerajaan Pagaruyung, dimana kerajaan tersebut mulai mendapat pengaruh Islam sekitar abad ke-14. Sebelum Islam diterima secara luas, masyarakat yang ada di sekitar pusat kerajaan dari beberapa bukti arkeologis menunjukan pernah memeluk agama Buddha dan Hindu terutama sebelum memasuki abad ke-7.

Islam di Mentawai

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak di sepanjang lepas pantai Sumatera Barat. Dikelilingi oleh Samudra Hindia, kabupaten ini terdiri dari sedikitnya 106 pulau. Empat pula terbesarnya adalah: Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Keempat pulau tersebut mayoritas dihuni oleh Suku Mentawai. Suku Aceh dan Bugis, yang diperkirakan datang

Page 19: KEBUDAYAAN MINANGKABAU - Bawang Putih – … · Web viewAuthor rumah Created Date 02/08/2014 21:37:00 Title KEBUDAYAAN MINANGKABAU Last modified by rumah

18

sejak tahun 1897, terkonsentrasi terutama di Pasapuat, Pagai Utara dan Labuhan Baju, Siberut Utara. Setelah kemerdekaan, suku Mentawai telah membaur dengan suku-suku bangsa lain terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu daerah transmigrasi di Indonesia.

Mayoritas suku Mentawai saat ini menganut agama Kristen. Misi pengkristenan di Mentawai berlangsung secara besar-besaran selama abad ke-18. Misionaris pertama yang mengetahui keberadaan Kepulauan Mentawai adalah Augyst Lerr dan rekannya A. Kramer pada tahun 1901. Mereka merupakan Pastor Protestan yang berasal dari Jerman. Baru pada tahun 1954, Pastor Katolik menjejakkan kaki di kepulauan ini di bawah pimpinan Pastor Aurelio Cannizzaro.

Sumber: Dari berbagai artikel di internet