gerakan pemikiran islam di minangkabau

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 30-May-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    1/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM

    DI MINANGKABAU

    1. Pendahuluan

    Pendidikan menurut adat Minangkabau diSumatera Barat sudah berjalan jauh sebelum

    kedatangan agama Budha masuk keMinangkabau. Pendidikan itu disampaikan secaralisan dari generasi ke generasi dan keberhasilanpendidikan itu dinilai dari penguasaan adat dankeahlian menyelesaikan masalah kehidupan.

    Untuk dapat menguasai pengetahuan dan

    pelaksanaan adat yang luas dan rumit itudipelajari melalui contoh dan laku perbuatandalam kehidupan sehari-hari yang disampaikandalam bentuk prosa lirik.

    Minangkabau telah lama dikenal sebagaisuatu suku bangsa yang ahli dalam prosa lirikatau sastra lisan. Tiga ratus tahun sebelumMasehi, negeri di bawah angin ini telah dikenalsebagai bangsa ahli sastra yang tercantumdalam buku Kutub Khanah di Mesir. Hubunganitu telah terjalin juga dalam perdagangan kapurbarus (kampher, lat.) yang diperlukan untukpengawetan mummi raja-raja Mesir.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    2/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Pada masa kebudayaan Hindu berkembang diIndia, I-tsing seorang musafir dari Cina, sengajamembawa dua orang teman pada abad ke-7

    untuk menyalin 200 buah pepatah-petitih diMalaya Giri (Gunung Malayu) yang terletak ditepi Batang Hari.

    Pada masa pemerintahan Adityawarman,

    didirikan tiga pusat pendidikan agama Budha

    yang sacral yakni di Biaro, Pariangan, di Baso

    dan di Petok, Pasaman dengan memanfaatkan

    bangunan tradisional surau.

    Adityawarman ikut memecahkan masalah

    sosial mengenai remaja di Minangkabau yang

    tidak mempunyai tempat tinggal di rumah

    gadang.Setelah Islam berkembang di Minangkabau,

    Syekh Burhanddin mendirikan surau sebagailembaga pendidikan agama Islam di Ulakan.Syekh Burhanuddin berhasil mendapatkesepakatan dengan Basa Ampek Balai dan

    Kerajaan Pagaruyung, bahwa adat dan Islamsama terpakai di Alam Minangkabau.Kesepakatan ini lebih mudah dilaksanakan dandisetujui kedua belah pihak, karena Tarapangyang kemudian menjadi Tuan Kadi di PadangGanting adalah teman seperguruan dengan Syeh

    Burhanuddin di Aceh. Kesepakatan yang

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    3/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    disponsori oleh dua orang seperguruan itu lebihdikenal dengan nama Perjanjian Marapalam. Tamatan pendidikan dari surau Ulakan

    kemudian mengembangkan surau-surau dipedalaman Minangkabau.

    Bukan secara kebetulan, Islam mendapattanah yang subur untuk berkembang dipedalaman tanah Melayu-Minangkabau. AjaranIslam melahirkan spesialisasi dalammemperdalam ajaran agama di surau-suraumeliputi ibadah, mualamalah dan ilmu alat.Surau di Kamang memperdalam ilmu alat, nahudan sharaf, Tuanku nan Kecil di Koto Gadangdalam ilmu mantik dan maani, surau TuankuSumanik dlam ilmu hadits, tafsir dan ilmufaraidh, surau Tuanku di Talang dalam ilmusharaf, dan surau Tuanku di Salayo dalam badi,maani dan bayan. Sedangkan surau Tuanku Nan Tuo dalam tabiyah, hadts, tafsir, dan mantikmaaani. Keragaman mempelajari ajaran Islamdemikian melahirkan kaum intelektual denganstatigrafi pengetahuan yang tercermin dari gelaryang disandang alumninya, seperti Kari, Pakih,Labai, dan Tuanku. Gelar ini kemudianditerapkan sebagai aparat alim ulama suku diMinangkabau.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    4/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Gerakan Kembali ke Syariat (1740 1803) dibawah kepemimpinan Tuanku Nan Tuo sebagaipelindung pedagang melahirkan pratagoni

    sehingga surau dapat memajukan perdaganganyang mendatang kesejahteraan pendudukMinangkabau dan menguasai pusat-pusatperdagangan. Gerakan ini ditunjang oleh Tuanku-tuanku generasi muda, seperti TuankuNan Renceh, Tuanku Damansiang Nan Mudo,

    Tuanku Lintau. Semua tuanku itu ikutmemajukan kesejateran masyarakatlingkungannya, sehingga surau-surau merekamenjadi pelopor kemajuan perekonomianmasyarakatnmya. Gerakan Kembali ke Syariatmenyumbangkan ajaran Islam ke dalam adat

    Minangkabau. Di samping harta pusaka tinggi,difatwakan harta pencaharian, yangdiperdapat dari perdagangan yang diwariskanuntuk anak dan isteri.

    Semenjak itu terjadilah proses pembauranyang kental antara syariat Islam dengan budayaAdat Minangkabau. Menyebarnya syariat Islam diMinangkabau dengan suasana damai merobahkebiasaan-kebiasaan adat yang bertentangandengan Islam. Semenjak itu pula proses ituberlangsung sampai saat ini sehingga ulamadapat melibatkan masyarakat Minangkabau didalam syariat Islam, sehingga melahirkan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    5/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    kepemimpinan adat dan agama dalam setiaplembaga masyarakat. Dalam kaum dan sukumempunyai penghulu (manti dan dubalang) dan

    malin (imam, khatib, dan bila) dan di nagariterdapat kepemimpinan Kerapatan Adat Nagariyang terdiri dari Penghulu, Imam Khatib danCadiak Pandai.

    Kepemimpinan ini dikenal dengan Tungku Tigo Sajarangan dengan pegangan masing-masing hukum adat, agama dan peraturan atauundang-undang, yang disebut tali tigo sapilin.

    Kehadiran Tuanku Haji Miskin.

    Pelantikan Tuanku Imam menjadi pemimpin

    pembaruan Islam di daerah pinggiranKehadiran Belanda di tanah Minanag

    ..

    Reaksi terhadap pendidikan sekuler

    Akibat tanaman paksa kopi di Sumatera Barat

    SYEKH BURHANUDDIN, ULAKAN (1646 -

    1704 )

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    6/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Syekh Burhanuddin telah banyak dikenal dandiperbincangkan para ilmuwan, baik dalamliteratur, maupun dari laporan bangsa Eropah

    lainnya. Salah satu sumber utama yangmenjelaskan dari perkembangan surau-suraudan lahirnya pembaruan Islam di Minangkabauberasal dari sebuah naskah kuno tulisan ArabMelayu. Naskah itu berjudul, Surat KeteranganSaya Faqih Saghir Ulamiyah Tuanku Samiq

    Syekh Jalaluddin Ahmad Koto Tuo, yang ditulispada tahun 1823.Buku ini menjelaskan peranansurau dalam menyebarkan agama Islam dipedalaman Minangkabau yang dikembangkanoleh murid-murid Syekh Burhanuddin Ulakan.

    Di samping itu, riwayat ulama ini telahditerbitkan dalam tulisan Arab Melayu olehSyekh Harun At Tobohi al Faryamani (1930)dengah judul Riwayat Syekh Burhanuddin danImam Maulana Abdul Manaf al Amin dalamMubalighul Islam. Buku ini menerangkan dengan jelas mengenai diri Pono, yang kemudianbergelar Syekh Burhanuddin. Diceritakan denganjelas kehidupan keluarga, masa mengenal Islamdengan Tuanku Madinah kemudian berlayar keAceh untuk menimba ilmu kepada SyekhAbdurrauf al Singkli.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    7/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Syekh Burhanuddin adalah salah seorang darimurid Syekh Abdur Rauf al Singkli yang dikenal juga dengan panggilan Syekh Kuala. Sekembali

    dari Aceh, Syekh Burhanuddin membawa ajaran Tharikat Syattariyah ke Ulakan pada bagiankedua abad ke-17. Dari Ulakan ajaran tarikat itumenyebar melalui jalur perdagangan diMinangkabau sampai ke Kapeh-kapeh danPamansiangan, kemudian ke Koto Laweh, Koto

    Tuo, dan ke Ampek Angkek. Di sebelah baratKoto Tuo berdiri surau-surau tarikat yang banyakmenghasilkan ulama. Daerah ini dikenal dengannama Ampek Angkek, berasal dari nama empatorang guru yang teruji kemasyhurannya.

    Murid-Murid yang belajar di surau Syattariahterbuka untuk mempelajari seluruh rangkaianpengetahuan Islam. Salah satu buku yangdipelajari Syekh Burhanuddin dan murid-muridnya adalah karya Abdurrauf yangmemperlihatkan penghargaan yang tertinggiterhadap "syariat". Beberapa surau Syattariyahmempelajari cabang ilmu agama, sehinggaterjadi spesialisasi pengajaran agama Islam diMinangkabau. Masing-masing surau itumemperdalam salah satu cabang ilmu agama,seperti: Surau Kamang dalam ilmu alat (nahusharaf dan tata bahasa Arab), Koto Gadangdalam mantik ma'ani, Koto Tuo dalam ilmu tafsir

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    8/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Quran, tarbiyah dan hadith), Surau Sumanikdalam ilmu faraidh (pewarisan) hadis; Surau di Talang dalam badi', maani dan bayan (tata

    bahasa Arab ).Dalam catatan lain terdapat sederetan para

    ahli dan penulis yang menyelidiki riwayat danperanan Syekh Burhanuddin. Dari kisahperjalanan Thomas Diaz tahun 1684 yangdiceriterakan de Haan, bahwa ulama ini telahmelibatkan rakyat dalam politik agama yangdikenal dengan nama "perjanjian Marapalam"pada tahun 1686, yang kemudian harimelahirkan konsepsi, Adat tidak bertentangandengan Syarak

    Penulis bangsa Indonesia seperti Hamkadalam bukunya, Sejarah Umat Islam (1961), SidiGazalba dalam Mesjid, Pusat Ibadat danKebudayaan Islam (1962) dan Prof. Muhmud Yunus dalam Sejarah Islam di Minangkabau(1969) mengupas peranan ulama Syekh

    Burhanuddin sebagai pengembang agama Islamyang berpusat di Ulakan..

    Semua para penulis tersebut sepakat bahwaSyekh Burhanuddin adalah seorang ulama danpengembang agama Islam di Minangkabaudilahirkan di Guguk Sikaladi Pariangan Padang

    Panjang dengan nama kecil Pono. Sebagai

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    9/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    seorang mubaligh yang mengembangkanagama Islam setelah memperdalam syariat Islamselama 10 tahun di Aceh, sekembali dari Aceh

    mendirikan surau di Tanjung Medan dan surau-surau lainnya di Ulakan.

    Syekh Burhanuddin meninggal dunia padahari Rabu 10 Syafar tahun 1116H atau 1704 M diUlakan. Hari kematiannya dirayakan pengikutnyasetiap tahun yang dikenal dengan nama"basapa". Jika 10 Syafar jatuhnya pada hariRabu, akan diperingati sebagai "basapagadang" , bersapar besar-besaran.

    Menurut perhitungan Prof. Mahmud Yunus,Pono lahir pada tahun 1066 H atau tahun 1641 M

    di Sintuk, Lubuk Alung, dan memperdalamagama pada Syekh Abdur Rauf selama 10 tahun,dan meninggal pada tahun 1116 H dalam usia 53tahun.

    Ilmu pengetahuan agama yang dalam sertapengalaman kenegaraan yang diperdapat

    bersama gurunya, Syek Abdur Rauf yangmenjadi seorang mufti pada Kerajaan Aceh,menciptakankan sistem pendidikan surau. Murid-murid yang diasuhnya kemudian menyebar diseluruh pelosok Minangkabau yangmendirikankan surau-surau sebagai pusat studi

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    10/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    yang melahirkan cendekiawan ke pedalamanMinangkabau.

    Bahkan Syekh Burhanuddin mencapaikesepakatan dengan Yang Dipertuan KerajaanMinangkabau yang menyatakan bahwa hukumadat dan hukum agama sama-sama dipakaisebagai pedoman hidup dalam masyarakat diMinangkabau. Ketentuan adat dan hukum agamaIslam dalam masyarakat Minangkabau yangmatrilineal sebagai suatu proses integrasi lebihdikenal dengan adat basandi syarak, syarakbasandi kitabullah.

    . Peninggalan Syekh Burhanuddin saat iniyang terpelihara dengan baik, seperti bangunan

    Surau Tanjung Medan dan Makam Ulakan yangdapat menjadi monumen sejarah dalammembantu menelusuri jejak sejarah yangdikandung monumen itu. Peninggalan sejarah itudapat dijadikan salah satu sumber penulisansejarah Syekh Burhanuddin.

    Surau Syekh Burhanuddin

    Peninggalan utama Syekh Burhanuddin yangsampai saat ini masih terpelihara dengan baikadalah bangunan surau di Tanjung Medan dankomplek makam di Ulakan yang menjadi tujuanziarah bagi pengikutnya sebagai rasa hormat

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    11/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    kepada guru dan pengembang agama Islam diMinangkabau.

    Dari segi geografis, nagari Ulakan terletak dimuara sungai Ulakan di tepi pantai baratSumatra. Suatu kampung atau nagari yangterletak di tepi pantai paling cepat menerimaperkembangan dan pertumbuhan.

    Secara alamiah Nagari Ulakan berbatas:

    a. Sebelah utara dengan Nagari Sunur danNagari Pauh Kambar

    b. Sebelah selatan dengan Nagari Tapakis

    c. Sebelah barat dengan Samudra Indonesia

    d. Sebelah timur dengan Nagari Tapakis

    Nagari Tapakis terdiri dari 19 jorong, yakniPadang Toboh, Maransi, Sungai Gimbar Ganting,Lubuk Kandang, Sikabu, Tiram, KampungLadang, Kampung Gelapung, Kampung Koto,Bungo Padang, Pasar Ulakan, Tengah Padang,Palak Gadang, Tanjung Medan, Binuang, KotoPanjang, Manggopoh Dalam, Manggopoh Ujung,dan Padang Pauh. Letak Jorong ini umumnyaterletak sepanjang pantai atau pesisir,penduduknya sebagian besar terdiri darinelayan. Di lingkungan seperti inilah peninggalanSyekh Burhanuddin berupa makam di Ulakandan Surau di Tanjung Medan.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    12/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Setelah bandar Malaka diduduki oleh Portugispada tahun 1511, jalan dagang berpindah dariAceh, pantai barat Sumatra, Banten, Giri di Jawa

    Timur, Goa dan Tello di Sulawesi, dan TernateTidore di Maluku.

    Di pantai barat Sumatra tumbuh kota-kotaperdagangan seperti Meulaboh, Sibolga, TikuPariaman, Indrapura. Ulakan, sebagai kotapelabuhan dagang, mengalami kemajuan karenadisinggahi oleh para pedagang berbagai daerahdan dari luar negeri seperti saudagar Gujarat,India, Arab dan Cina.Ulakan menjadi suatupelabuhan penting dan pintu gerbang bagidaerah Minangkabau di masa itu, dan tempatbertemu saudagar-saudagar yang beragamaIslam.

    Peninggalan Syekh Burhanuddin

    Pada batu nisan Syekh Burhanuddintercantum hari wafatnya pada tanggal 10 Syafar1116 H bertepatan dengan hari Rabu atau 1704

    H. Ia meninggal pada umur yang masih muda,45 tahun, karena ia dilahirkan pada tahun 1646.

    Ketika berangkat ke Aceh ia berumur 15

    tahun dan masa belajar di Aceh selama 10

    tahun, kegiatan dakwah berlangsung selama 20

    tahun.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    13/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Di kiri kanan makam Syekh Burhanuddinterdapat makam penggantinya yang disebutkhalipah bernama Abdur Rahman dan khatibpertama nagari Ulakan, Idris Majolelo. Ketigamakam ini terletak di bawah bangunan empatpersegi 2,5 x 2,5 m. Bangunan ini seolah-olehsebuah masjid kecil yang mempunyai sebuahkubah berdinding teralis besi. Pada lotengtergantung tirai-tirai, hadiah dari para peziarah

    Setiap datang rombongan baru tirai itupundiganti.

    Pengganti-pengganti Syekh Burhanuddinadalah Tuanku-tuanku yang menjadi khalipah,mulai dari Abdur Rahman, Mukhsin sampaikhalipah ke-16, Tuanku Mudo. Di halamanbangunan berkubah terdapat beberapa makampara pengikutnya, khalipah-khalipah ataupewarisnya. Kebanyakan telah rata dengantanah. Sebagai pertanda bahwa semuanya itumakam ialah adanya batu nisan terbuat daribatu alam berbentuk persegi panjang. Di bagianmuka makam terdapat sepuluh lokan besar 20 x30 m tersusun di sebelah kiri kanan jalan yangmenghubungkan makam dengan bangunan 100x 80 cm. Lokan-lokan ini dianggap parapengikutnya mempunyai berkah yang dapatmenyembuhan berbagai penyakit. Dekat makam

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    14/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    terdapat pula sebuah bangunan yang bergunacelengan bagi orang yang berwakaf.

    Lokasi bangunan ini dipagar dengan temboklebih kurang 1 m. Luas areal yang terpagaradalah 8 x 7.5 m.

    Di luar pagar terdapat pula makam-makamyang banyak, yang dipagar dengan temboktinggi 1,5 m dan luasnya 8,5 x 12,5 m. Di luar

    pagar ini baru terdapat halaman yang luasdikelilingi oleh kira-kira 200 buah surau dan ditengahnya terletak sebuah masjid. Surau-surauini merupakan perwakilan dari daerah ataunagari di Sumatra Barat yang juga berfungsisebagai tempat menginap para peziarah.

    Makam Syekh Burhanuddin dan makamlainnya, sangatlah sederhana, ditandai oleh duabuah nisan dari batu andesit dengan pengerjaansederhana tanpa variasi yang penting sebagaimonumen sejarah

    Surau Syekh Burhanuddin terletak di desaTanjung Medan, 6 km dari makam Ulakan. Lokasisurau agak masuk ke dalam dari jalan rayamelalui jalan tanah yang cukup baik. Surauterletak di atas tanah yang datar denganhalaman yang luas.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    15/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Tanah lokasi surau Syekh Burhanuddin adalahtanah yang dihadiahkan oleh Raja Ulakanbergelar Mangkuto Alam kepada Idris Majolelo

    atas jasanya semasa Syekh Burhanuddin belajardi Aceh. Surau, semacam pesantren, ialahbangunan tempat mengaji dan belajar ilmuagama Islam. Syekh Burhanuddin seorang ulamadan mubaligh, maka Surau Syekh Burhanuddinterdiri dari dua bangunan, yaitu:

    1) Bangunan serambi berdenah segi empatpanjang sebagai bangunan tambahan yangdibuat kemudian. Bangunan ini beratap gonjongdan berfungsi sebagai entrance hall dankeseluruhan bangunan itu terbuka. Lantainyaberalaskan plesteran semen dan bukanberalaskan papan sebagai halnya rumah gadang.

    Bangunan berdenah segi empat bujur sangkaryang terletak di belakang serambi. Padaprinsipnya bangunan ini dengan strukturkonstruksi joglo, sebagaimana masjid kuno di

    Jawa, di antaranya masjid Demak. Namun sesuaidengan keadaan dan kebiasaan orangMinangkabau, bangunan ini dengan strukturberkolong (loteng dan panggung). Denganstruktur bangunan joglo ini, dalam surauterdapat empat tiang utama dikelilingi dua

    deretan anak tiang. Pada deretan pertama

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    16/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    berjumlah 12 tiang dan pada deretan kedua 20anak tiang. Dengan empat tiang utama atautiang panjang (soko guru, Jawa) di tengah

    dengan dua deretan anak tiang disekelilingnya,maka struktur bangunan ini dengan atapbersusun tiga, dinding ruangan melekat padaderetan anak tiang kedua ( 20 tiang). Tiangsesamanya dihubungkan dengan kayu yangdisambung dengan rotan yang disimpai.

    2) Atap surau Syekh Burhanuddin adapersamaannya dengan beberapa surau lainnyadi Minangkabau, di antaranya surau Koto NanAmpek di Payakumbuh dan surau Lima Kaum di Tanah Datar. Masih terlihat perkembanganarsiterktur konstruksi atap tumpang denganbentuk berpuncak dengan hiasan mahkota,sama dengan masjid Demak yang dibangundalam abad ke-16.

    3) Arsitektur surau Syekh Burhanuddin masihmempunyai persamaan dengan masjid di Kota

    Waringin lama di Kalimantan yang dibangunsekitar abad ke-17. Masyarakat setempatmengenalnya sebagai prototip masjid Demak.

    Dengan perbandingan tersebut, arsitektursurau Syekh Burhanuddin pembangunannyadalam abad ke-17. Hal ini diperkuat dengan

    mihrab tanpa atap tersendiri sebagaimana

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    17/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    masjid Demak. Berbeda dengan mihrab masjidlainnya di Minangkabau yang selalu dengan ataptersendiri.

    4) Bahan bangunan Syekh Burhanuddinseluruhnya dari kayu, baik tiang maupunkonstruksi atap dan dinding. Atapnya duluterdiri dari ijuk yang kemudian diganti denganatap seng pada tahun 1920. Struktur bangunansurau dikerjakan dengan kayu yang sederhanatanpa pengerjaan yang sempurna menurutukuran sekarang. Masih terlihat bentuk asli kayudengan lengkung-lengannya. Hal inimenunjukkan, bagaimana pekerjaan bangunanmasa itu. Tiang utama terdiri dari kayuseutuhnya dengan sedikit dikerja mengambilbentuk segi-8, dan hubungan antara tiangdengan kayu lainnya diikat dengan rotan tanpapaku. Artinya bangunan ini tidakmempergunakan paku kayu.

    5) Tiang-tiang terletak di atas sandi dari batu

    umpak seutuhnya yang terletak di atas tanahyang ditinggikan. Pada beberapa bagian adaperbaikan yang sifatnya mencegah kerusakan,namun masih nampak keasliannya. Bangunansurau Syekh Burhanuddin belum pernahmengalami perubahan, selain penambahan

    serambi.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    18/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Masa KecilSyekh Burhanuddin

    Tidak banyak keterangan mengenai masakecil dan latar belakang kehidupan SyekhBurhanuddin yang berkubur di Ulakan itu. Namakecilnya adalah Pono. Lahir di Pariangan PadangPanjang tahun 1066H (1646 M). Ayahnyabernama Pampak Sakti gelar Karimun Merah,suku Koto. Ibunya bernama Cukup Bilang Pandai,suku Guci. Kehidupan kedua orang tuanyabeternak sapi.

    Keluarga Pampak Sati gelar Karimun Merahmeninggalkan kampung halamannya, ParianganPadang Panjang. Perjalanan dari Pariangan turunke Malalo, terus ke Bukit Punggung Jawi terus ke

    Asam Pulau, dekat Kayu Tanam. Denganmenghilirkan batang Tapakis sampai keluarga inidi Sintuk. Jalan ini merupakan jalan dagang yangdiawasi oleh Tuan Gadang dari Batipuh.

    Di tempat inilah keluarga Pampak memulaikehidupan baru. Usaha lama dikembangkannya

    karena daerah Sintuk mempunyai padangrumput yang subur. Pono dengan rajin dan patuhmenggembalakan ternak ayahnya sehinggaberkembang biak yang membawa keluargaPampak termasuk keluarga terpandang didaerah baru ini.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    19/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Pono berjalan menghiliri Batang Tapakismencari padang rumput baru. Di nagari Tapakis,bersebelahan dengan nagari Ulakan, Pono

    mendapat teman baru, seorang pemuda sebayadengan dia. Teman itu ialah Idris Majolelo, sukuKoto, berasal dari Tanjung Medan. Beliaumempunyai budi pekerti yang halus.

    Di nagari Tapakis berdiam seorang ulamaberasal dari Aceh yang bernama Syekh AbdulArif yang terkenal dengan gelar Tuanku Madinahyang disebut juga Tuanku Air Sirah. Air Sirahadalah nama jorong di nagari Tapakis, tempatSyekh Abdul Arif bermukim dan mengajar.Pembantu utamanya adalah Syahbuddin,Syamsuddin dan Basyaruddin.Ulama iniseangkatan dengan Syekh Abdur Rauf al Singklidan sama-sama berguru kepada Syekh AhmadKosasih dan Syekh Abdul Qadir al Jailani diMadinah. Syekh Abdul Arif dengan sabar dangigih mengajar agama Islam kepada anaknagari. Hasilnya belum menggembirakan. Anaknagari lebih teguh memegang adat istiadatjahiliyah dan kepercayaan lama.

    Dengan ajakan Idris Majolelo akhirnya Ponoberkenalan dengan agama Islam dan langsungmengucapkan dua kalimat tauhid menjadi

    penganut agama yang khalis di hadapan Tuanku

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    20/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Madinah Beliau belajar dengan tekun dan rajinserta mengamalkan segala fatwa gurunya. Ponotermasuk murid yang terpandai karena

    ketekunan dan kecerdasan otaknya.Tidak berapa lama, tiba-tiba Tuanku Madinah

    meninggal dunia. Pono sering bermenung danterharu atas kepergian Tuanku Madinah.Alangkah sedihnya Pono karena secara tidakdiduga sama sekali guru yang dihormati dandisayanginya telah tiada. Harapan Pono untukmengeruk sebanyak mungkin ilmu gurunya itumenjadi gagal.

    Dengan perasaan hiba dan putus harap, Ponokembali ke Sintuk. Beliau sering bermenung dan

    terharu atas kepergian Tuanku Madinah. Beliaumenyendiri dari pergaulan ramai, mengingatkemungkaran yang sering dilakukan anak nagari.Untuk mengobati hati yang luluh beliau dengantekun dan sepenuh hati mengamalkan fatwagurunya dan ajaran Islam yang diperoleh selama

    belajar dengan almarhum Tuanku Madinah.Dengan sembunyi-sembunyi, Pono sempat

    mengajar serta meyakinkan teman-temandekatnya akan hakekat kebenaran ajaran Islam.Lambat laun agama Islam mulai meresap di hatisebahagian kecil penduduk Sintuk.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    21/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Dakwah Pono demikian tidak berlangsunglama. Tantangan demi tantangan datang darianak nagari, terutama para penghulu suku dan

    pimpinan nagari. Mereka merasa wibawa merekaakan berkurang karenanya. Akhirnya merekamenasehati Pono agar segera meninggalkankegiatan dakwahnya. Namun Pono tetapmelaksanakannnya. Akibatnya tantangansemakin menjadi. Mula-mula mereka

    menganiaya ternak ayahnya dan kemudiandengan ancaman pengusiran. Puncak tantanganadalah ketika keputusan musyawarah nagariuntuk membunuh Pono apabila tidak segeramenghentikan dakwahnya. Pono tidak mendapattempat berpijak lagi di Sintuk.

    Memperdalam Ilmu ke Aceh

    Pada saat krisis ini menyadarkan Pono darikekhawatirannya. Kembali segar dalamingatannya pesan almarhum gurunya, TuankuMadinah, agar memperdalam ilmu agama

    kepada seorang ulama besar Abdur Rauf alSingkli. Pesan guru ini disampaikan dengankhidmat kepada kedua orang tuanya dan merekamerestuinya.

    Secara diam-diam mereka berserah diri kehadapan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dalam

    usia muda, 15 tahun, malam hari Pono

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    22/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    meningalkan negari Sintuk menuju Aceh gunamemenuhi pesan gurunaya, Tuanku Madinah

    Dengan berat hati kedua orang tuanyamelepas kepergian anak tercinta. KemudianPono sujud dan mohon maaf. Air mata terusmembasahi pipinya. Pada saat itu Pono danbangkit keluar rumah. Langkah pertama menujuAceh kelak mempunyai nilai tersendiri dalamperistiwa perkembangan Islam di Minangkabau.

    Dia berangkat secara diam-diam, khawatirdiketahui oleh mata-mata pemimpin nagari itu.Bekalnya adalah semangat dan tekad yang bulatserta penyerahan diri kepada Allah.

    Tujuannya ke Singkil di Aceh Selatan berguru

    kepada Syekh Abdur Rauf al Singkli, seorangulama yang masyhur waktu itu memenuhiamanat almarhum gurunya yang pertama,Tuanku Madinah. Pono sudah berangkat. NagariSintuk sudah jauh ditinggalkan. Tanpa kawan iamenyusuri pesisir Samudra Indonesia. Secara

    kebetulan, dalam perjalanan ia bertemu denganempat orang pemuda sebaya dengan dia.Mereka lalu berkenalan, dan ternyata merekamempunyai niat yang sama, hendak pergi keAceh untuk menuntut ilmu agama kepada SyekhAbdur Rauf. Mereka adalah Datuk Maruhum dari

    Padang Ganting, Tarapang dari Kubuang Tigo

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    23/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Baleh, Muhammad Nasir dari Koto Tangah, danBuyung Mudo dari Bayang Tarusan.

    Terjadilah persahabatan di antara mereka.Setelah melalui musyawarah didapat katasepakat, Pono diangkat menjadi kepalarombongan yang diterimanya dengan penuhrasa tanggung jawab.

    Melalui suka dan duka selama dalam

    perjalanan, akhirnya dengan selamat merekasampai di Singkil langsung menghadap danmemperkenalkan diri kepada Syekh Abdur Rauf.Niat yang dikandung semenjak dari kampunghalaman disampaikan dengan sopan.

    Dengan segala senang hati Syekh Abdur Rauf

    menerima dan mengabulkan permohonan calonmuridnya.

    Pengaruh Syekh Abdurrauf al Singkli (1620

    -1693)

    Syekh Abdurauf Singkel1 adalah seorangulama terkenal dalam abad ke-17. Ia dilahirkanpada tahun 1620 di Singkel, Kabupaten AcehSelatan sekarang. Nama lengkapnya ialahAbdurrauf al Ali al Jawi al Fansuri al Singkel.2

    Syekh Abdurauf Singkel dimuliakan olehrakyat Aceh sejak dahulu hingga sekarang.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    24/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Banyak legenda mengenai Syekh Abduuraufyang terus hidupdan dikenal turun temurun.Archer dalam bukunya, Muhammadan Mysticismin Sumatera mengatakan, "Syekh AbduraufSingkel, seorang cendekiawan muslim Aceh yangsekarang dikenal dengan nama Tengku Dikuala.Nama tertancap dalam lubuk hati rakyat sebagaiulama dan intelektual yang jenius padazamannya.3

    Sesudah mendapat pendidikan di kampunghalamannya dan diibu kota Kerajaan Aceh, iamelanjutkan studinya ke tanah Arab. Pada tahun16423, ia berangkat ke Mekah. Selama 19 tahunlamanya di tanah Arab, di antaranya Mekkah,Madinah, Jeddah, Mokka, Zebid, Batalfakih danbeberapa tempat lainnya. Syekh Abduraufmenyelesaikan studinya pada seorang ulamaTharikat Syattariah yang bernama Molla Ibrahim,pengikut Ahmad Qusyasyi. Pada tahun 1661, iakembali ke Aceh.

    Sesampainya di Aceh, ia mendirikanrangkang (pesantren) dekat muara sungai Aceh.Dari berbagai penjuru Asia Tenggara orangdatang ke tempatnya untuk belajar.4 Atas usahamurid-muridnya, Tharikat Syattariah yangkemudian tersebar ke seluruh Indonesia dan

    Semenanjung Malaya. Di antara muridnya yang

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    25/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    terkenal ialah Syekh Burhanuddin di Ulakanseorang mubaligh yang terkenal di Minangkabauyang menyiarkan agama Islam secara intensif ke

    pedalaman Minangkabau.Di samping sebagai mubaligh dan ulama,

    Syekh Abdurauf terus menerus memperdalamilmunya dalam lapangan hukum. Sebuahkaryanya dalam lapangan hukum berjudul, "Hudayah Balighah ala Jum'at al Mukhasaman"

    yaitu sebuah kupasan mengenai hukum Islamtentang bukti, persaksian dan sumpah palsu.Pendapat Syekh Abdurauf di lapangan hukumsyariat sangat dipatuhi rakyat Aceh dan buahpikirannya terus hidup sampai sekarang danlebur menjadi kaedah hukum adat dalammasyarakat Aceh. Kesanggupan Syekh Abduraufmerumuskan hukum-hukum Islam sangatdikagumi sehingga syariat Islam dipatuhi dandilaksanakan oleh masyarakat Aceh saat ini.Syariat Islam telah dijadikan Peraturan DaerahPropinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

    Karyanya yang berjudul, Miratul Tullab fitasyil Makrifatul Ahkam Asysyar'iyah li Malikul

    Wahhab, merupakan sebuah buku pengantarIlmu Fikih menurut Mazhab Syafi'i. Buku inihampir sama dengan karya Nuruddin Ar Raniri

    yang berjudul Sirathul Mustaqim. Bedanya buku

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    26/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Nuruddin ar raniri hanya berisi soal-soal ibadahsaja, tetapi buku Syekh Abdurauf berisi jugatentang mu'amalah.

    Kupasannya mengenai pokok-pokok ajarantasauf termuat dalam bukunya berjudul Kifayatal Muhtajin, Daqaiq al Huruf, Bayan Tajalli, danUmdat al Muhtadin. Tafsir al Quran dalambahasa Melayu telah diterbitkan di Istambul padatahun 1882.

    Kegiatannya sebagai ulama dan mubalighsebagian besar dilakukan pada masapemerintahan Sulthanah Syafiatuddin, seorangsultan yang memerintah selama 34 tahun. Masapemerintahan pemerintahannya adalah masa

    yang penuh luka-luka karena kekalahan armadaAceh ketika menyerang Malaka pada tahun1629. Sementara pertentangan faham agamatindakan kekerasan yang dilakukan semasapemerintahan Sulthanah Syafiatuddin dalammembasmi ajaran Hamzah Fansuri dan

    Syamsuddin al Sumatrani dalam ajaranSyattariah tentang Wihdatul wujud.

    Bentuk dan sifat pertentangan antara SyekhAbdurrauf dan Ar Raniri dengan Hamzah Fansuridan Syamsuddin al Sumatrani berpangkal padaadanya dua aliran dalam ilmu tasauf. Aliran

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    27/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Hamzah Fansuri dan Syamsuddin al Sumatranibernama wihdatulwujud atau kesatuan ujud. 5

    Wihdatusysyuhud ialah faham umum umatIslam yang menyatakan bahwa alam yang baruiniadalah sebagai kesaksian dari pada adanyaTuhan. Jadi, bukkanlah alam itu sebagian dariTuhan, melainkan sebagai tanda adanya Tuhan.

    Pertentangan ini telah ada pada masa

    Iskandar Muda, namun atas kebijaksanaanIskandar Muda tidak menimbulkan kekacauan.6

    Namun dalam bidang kebudayaan, sinarkerajaan Aceh semakin bersinar. Aceh masyhursebagai pusat kebudayaan dan intektual Islam diAsia Tenggara. Syekh Abdurauf adalah seorang

    ulama dan mubaligh yang membenarkanseorang wanita menjadi Sulthanah yangmenunjukkan pikirannya yang maju untukmasanya. Bahkan sampai sekarang masih adaulama yang tidak membenarkan wanita menjadipemimpin bangsa.

    Pada hari Jum'at tanggal 4 Sya'ban 114 Hatau 1698 M, Syekh Abdurauf berpulang kerahmatullah. Pada batu nisannya terlukis AlWaliyul Malki Syekh Abdurrauf bin Ali.Namanya kemudian lebih dikenal dengansebutan Syiah Kuala. Sesudah ia meninggal

    dikenal dengan nama Tengku di Kuala atau Syiah

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    28/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Kuala. Ia mengambil tempat untuk mengajar dikuala (muara) Krueng (sungai) Aceh dan di sanapula ia dikuburkan.

    Syekh Abdur Rauf berhasil menyelesaikanstudinya dengan baik. Kemudian beliau kembalike Aceh langsung mendirikan rangkang(pesantren) dekat muara Krueng Aceh. Kegiatanrangkang ini maju pesat. Kemampuan SyekhAbdur Rauf merumuskan hukum-hukum Islamdalam bentuk sederhana dan mudah dicernakan,menyebabkan syariat Islam dapat diterima dandilaksanakan masyarakat Aceh. Atas dasarpengetahuannya di bidang hukum agama, iadiangkat menjadi mufti kerajaan Aceh.

    Syekh Abdur Rauf adalah seorang sufi darialiran Syattariah dan bermazhab Syafe'i.Fahamnya dalam tasauf tergolong dalam fahamyang dinamakan Wihdatusysyuhud, jadi tidakberbeda faham pendirian Nuruddin Ar Raniri.Dalam polemik beliau menentang ajaran-ajaran

    Hamzah Fanshuri dan Syamsuddin As Sumatranicukup tegas dan keras, tetapi tetap bijaksanasehingga kekacauan dan peperangan agamatidak terjadi dalam masyarakat .

    Sejak masa Sulthan Iskandar Muda telahtinggi perbincangan ulama-ulama dalam hal

    agama, yang terpenting pertentangan antara

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    29/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    faham wihdatul ujud,"alam ini adalah ciptaandari bahagian ketuhanan sendiri, laksana buihpada puncak ombak. Maka dalam alam zahir ini

    sebagai bahagian dari pada ketuhanan yangbesar. Menurut ahli tasauf dari aliran ini, duaniaadalah hanya emanasi atau pancaran dari intisari yang tidak tercipta

    Wihdatusyuhud ialah paham yang rata padaumat Islam, bahwa alam yang baharu ini adalahsebagai kesaksian dari pada adanya Tuhan. Jadibukanlah alam ini sebagaian dari Tuhan,melainkan sebagai tanda dari pada adanyaTuhan.

    Karya-karya yang pernah beliau tulis, antara

    lain:1. Hudayah Balighah 'ala Jum'at al

    muchasanah, suatu pembahasan menganihukum Islam tentang: bukti, kesaksian dansumpah palsu. Buah pikirannya ini menjadipedoman dan kaedah hukum adat dalam

    masyarakat Aceh hingga dewasa ini.2. Miratul Tullab fi Tasyl Ma'rifatul Asysyariah

    li makhluk Wahhab kupasan mengenaipengantar Imu Fiqih menurut mazahab Syafii.

    3. Kifayat al Muhtajin, Daqaiq al Huruf, Bayan

    Tajalli, suatu kupasan mengenai pokok-pokok

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    30/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    ajaran tasauf dan dasar-dasar pendiriannyadalam lapangan ini.

    4. Syair makrifat, karangan dalam bentukpuisi.

    5. Tafsir al Qur an, dalam bahasa Melayu.

    Syekh Abdurrauf wafat tahun 1114 Hijriyahdimakamkan dekat muara sungai Aceh. Padamakam beliau dibuat orang hiasan tulisan yang

    berbunyi Al Waliyul mulki Syekh Abdur Rauf binAli, menunjukkan betapa besar peranannyadalam kerajaan Aceh pada waktu itu Setelahmeninggal dunia beliau lebih dikenal dengansebutan Tengku di Kuala atau Syekh Kuala.

    Kepada ulama dan mubaligh inilah Ponomenuntut ilmu dan memperdalam ajaan Islamselama 10 tahun. Lebih-lebih ketika Syekh AbdurRauf al Singkli diangkat Sulthanat Syafiatuddinsebagai mufti Aceh, Pono dapat belajar tentangkehidupan istana dalam hubungannya dengankegiatan masyarakat Aceh.

    Syekh Abdur Rauf memberikan perhatianistimewa pula kepada Pono. Hubungan antaramurid dengan guru terlihat sangat intim. Disamping belajar, Pono membantu gurumenggembalakan ternaknya. Membuat dan

    memelihara kolam ikan sebagai bagian dari

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    31/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    kegiatan rangkang ini. Murid-murid di rangkangSyekh Abdur Rauf harus berusaha sendiri danmempunyai ketrampilan untuk memenuhi

    keperluan hidup.Pono diajak tinggal serumah dengan guru.

    Tugas Pono bertambah dengan mengasuh anak-anak sang guru. Pono sudah dianggap sebagaikeluarga sendiri oleh Syekh Abdur Rauf.

    Minat serta perhatiannya sungguh luar biasadiikuti dengan daya tangkap yang tinggi. Tidakmengherankan Pono termasuk murid yangterpandai di antara pelajar di sana. Karena itulahSyekh Abdur Rauf mencurahkan sekalian ilmuyang pernah dimilikinya, dan kesempatan ini

    dipergunakan sebaik-baiknya oleh Pono. Ilmuyang dipelajarinya ialah ilmu syariat Islamdengan cabang-cabangnya tauhid, tasauf, nahu,sharaf, hadits dan juga ilmu taqwim (hisab).

    Setelah melalui ujian-ujian berat dilengkapidengan berkhalwat selama 40 hari di gua hulu

    sungai Aceh, di kaki Gunung Peusangan, sebelahselatan Beureun, akhirnya Pono berhasil lulusdengan baik.

    Syekh Burhanuddin kembali ke

    Minangkabau

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    32/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Setelah cukup menerima ilmu pengetahuanselama beberapa than tibalah masanya SyekhBurhanuddin meninggalkan Aceh. Masa

    pendidikan diakhiri dengan perpisahan antaraguru dan murid dengan penuh kasihsayang.Terjadi percakapan antara Syekh AbdurRauf dengan Syekh Burhanuddin yang berbunyisebagai berikut:

    "Malam ini berakhirlah ketabahan dan

    kesungguhan hatimu menuntut ilmu tiada

    taranya. Suka duka belajar telah engkau lalui

    dengan sepenuh hati. Berbahagialah Engkau,

    dengan rahmat dan karunia Tuhan, telah

    selamat menempuh masa khalwat 40 hari

    lamanya. Engkau beruntung di dunia dan

    berbahagia di akhirat kelak. Sekarang pulanglah

    engkau ke tanah tumpah darahmu menemui ibu

    bapamu yang telah lama engkau tinggalkan. Di

    samping itu tugas berat dan mulia menantimu

    untuk mengembangkan Islam di sana."

    "Syukur Alhamdulillah", kata SyekhBurhanuddin.

    "Hatimu telah terbuka dan aku mendoa ke

    hadhirat Allah subhanahu wata'ala, semoga

    cahaya hatimu menyinari seluruh alam

    Minangkabau. Kini, engkau, aku lepaskan.

    Namun dengar baik-baik! Guru di Madinah ada

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    33/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    empat orang, yakni Syekh Ahmad al Kusasi,

    Syekh Qadir al Jailani, Syekh Laumawi. Ketika

    aku berangkat ke tanah Jawi ini beliau memberi

    amanat yang harus kusampaikan kepadamu.

    Sesungguhnya nama Burhanuddin yang

    engkau pakai adalah nama pemberian guruku

    itu dan ia mengirimkan sepasang jubah dan

    kopiah. Terimalah ini dari padaku supaya

    sempurna amanat yang kubawa dan suatu

    kemuliaan bagi engkau dengan sepasang

    pakaian ini tanda kebesaran ilmu yang penuh di

    dadamu!"

    Hari ini adalah saat perpisahan antara gurudengan murid dan meninggalkan mesjid Singkil

    untuk selama-lamanya bagi Syekh Burhanuddin.Syekh Abdur Rauf melepas Syekh Burhanuddindengan sebuah taufah dan menyediakan perahudisertai sembilan orang yang akan mengawalnyaselama dalam perjalanan. Rombongan inidipimpin oleh Tuanku Nan Basarung dengan

    pesan supaya mengantarkan Syekh Burhanuddinsampai di kampung halamannya.

    Pada saat itu telah terjadi perubahanhubungan antara Aceh dengan Minangkabau.Daerah yang selama ini berada di bawahkekuasaan Aceh satu persatu ingin melepaskan

    diri. Demikian juga halnya dengan Minangkabau.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    34/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Telah terjadi beberapa kali perkelahian danpeperangan yang banyak memakan korban. Diantaranya gugur seorang panglima bernama

    Sisangko, kemenakan panglima Kacang Hitam,cucu Ami Said yang berkubur di Pulau Angso.

    Perahu Syekh Burhanuddin mendarat di PulauAngso di muka pantai Pariaman untukberistirahat dan meninjau keadaan di darat.Bersama dengan pengawalnya kemudianmereka mendekati pantai Ulakan. Perahu SyekhBurhanuddin adalah perahu Aceh, sehinggapenduduk di sekitar pantai telah siap berjaga- jaga lengkap dengan senjata menunggukemungkinan yang akan terjadi. Melihat keadaanseperti itu Syekh Burhanuddin berpendapat lebihbaik kembali ke Pulau Angso menunggu saatyang baik.

    Namun, Tuanku Nan Basarung berpendapatlain. Tugasnya adalah mengantarkan orangkampung mereka sendiri yang telah merantau ke

    Aceh beberapa tahun. Dengan keras hati iamendayung sendiri ke pantai. Ia disambutdengan perkelahian melawan orang banyak.Walaupun ia memperlihatkan keberaniannya,namun akhirnya ia gugur dalam melakukantugas yang diembannya. Syekh Burhanuddin

    tinggal sendirian di Pulau Angso setelah

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    35/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    pengawalnya yang delapan orang itu disuruhnyakembali ke Aceh. Ia berpesan kepada SyekhAbdur Rauf bahwa ia telah sampai di kampung

    halamannya dan akan menyelamatkan jenazahTuanku Nan Basarung.

    Melalui seorang nelayan, Syekh Burhanuddinmengirimkan sepucuk surat kepada temanakrabnya, Idris Majo Lelo yang menyatakanbeliau sudah kembali dari Aceh dan sekarangberada di Pulau Angso. Perahu yang mendekatipantai Ulakan kemarin adalah perahu saya yangsengaja dikirim oleh Syekh Abdur Rauf.

    Setelah menerima surat tersebut, Idris MajoLelo menyampaikan isi dan maksud surat

    tersebut kepada pemimpin dan rakyat Ulakan.Besoknya, Idris Majo Lelo diiringi beberapa orangmenjemput ulama ini ke pantai Kenaur dekatPariaman. Kedua teman ini berjabat tangansetelah sekian lama berpisah.

    Sesaat kemudian mereka berangkat ke

    Padang Langgundi, Ulakan. Di sanalah merekabermalam. Sebagai tanda kenang-kenangankembali dari menuntut ilmu, Syekh Burhanuddinmenanam ranting pinago biru yang dibawa dariAceh. Beliau berpesan kepada Idris Majo Lelobila ajal sampai kelak ia dikuburkan dekat pinago

    biru ini.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    36/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Menyebarkan Ajaran Islam

    Di Tanjung Medan ada sebidang tanah milikIdris Majo Lelo, pemberian dari Raja Ulakan. Kesanalah Syekh Burhanuddin dibawanya.Dimulainyalah tugas suci mengajar danmenyebarkan ajaran Islam. Usaha pertamadilakukannya di lingkungan keluarga Idris MajoLelo. Kemudian diikuti oleh tetangga terdekat.

    Walaupun mendapat tantangan dari golonganninik mamak dan pemimpin mesyarakat lainnyayang khawatir pengaruhnya akan berkurang,namun akhirnya sebagian besar masyarakatTanjung Medan sudah menganut agama Islamyang taat.

    Syekh Burhanuddin meresapkan agama Islamdengan cara lunak dan berangsur-angsur.

    Jalan yang dilakukan adalah menerapkansalah satu ayat al Quran yang berbunyi la iqrahafiddin, tidak ada paksaan dalam menjalanagama.

    Kegagalan sewaktu di Sintuk duludiperbaikinya sekarang setelah mendapat ilmudakwah dari gurunya, Syekh Abdur rauf.

    Ternyata cara baru ini berhasil dilaksanakandengan baik. Beliau yakin bahwa kegagalan di

    Sintuk merupakan keberhasilan yang tertunda,

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    37/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    yang baru menampakkan hasil setelah beliaumelakukan dakwah islamiyah di dalam dan diluar nagari Ulakan.

    Dalam usaha meresapkan ajaran Islamterutama diarahkan kepada anak-anak yangmasih "bersih" dan mudah dipengaruhi.Diusahakan oleh Syekh Burhanuddin agar anak-anak bermain di halaman surau.

    Syekh Burhanuddin ikut pula bermainbersama-sama dengan anak-anak tersebut.Setiap memulai permainan Syekh Burhanuddinselalu mengucapkan nama Tuhan, bismillahirrahmanir rahim dan bacaan doa-doa lain.

    Itulah sebabnya anak-anak tertarik ingin

    belajar dan ingin mengetahui isi doa yangdibaca beliau. Setelah murid-murid makinbanyak mengaji, akhirnya setelahdimusyawarahkan secara gotong royongdibangun sebuah surau di Tanjung Medan yangsampai sekarang dapat kita saksikan tempat

    mengaji bagi anak-anak dan santri.

    Kesepakatan Bukit Marapalam

    Berita kegiatan Syekh Burhanuddin di Ulakanini meluas sampai ke daerah lain, ke Gadur

    Pakandangan, Sicincin, Kapalo Hilalang, Guguk

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    38/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Kayu Tanam terus ke Pariangan Padang Panjangdan akhirnya sampai ke Basa Ampek Balai danraja Pagaruyung sendiri.

    Alam Minangkabau waktu itu menjadigoncang dan perhatian tertuju ke Ulakan sebagaipusat pendidikan dan penyiaran Islam denganmengintensifkan ke seluruh pelosokMinangkabau. Cara yang dilakukan ialah, denganmeminta restu kepada Raja Pagaruyung. ApabilaRaja telah yakin akan kebenaran agama Islam iniAlam Minangkabau akan mudah dipengaruhi.Secara kebetulan, salah seorang temannyabelajar di Aceh, Datuk Maruhum Basa, diangkatoleh Yang Dipertuan Kerajaan Pagaruyungsebagai Tuan Kadhi di Padang Ganting.

    Dengan diiringkan oleh Idris Majo Lelo, SyekhBurhanuddin menemui Raja Ulakan yangbergelar Mangkuto Alam, kemenakan DatukManinjun Nan Sabatang dan Ami Said, cucuKacang Hitam dengan maksud menyampaikan

    niatnya memperluas ruang lingkup kegiatandakwah. Dengan kepandaian berbicara akhirnyaMangkuto Alam ditunjuk menghadap Daulat RajaPagaruyung. Ajakan ini diterima baik olehMangkuto Alam setelah dimusyawarahkandengan "Orang Nan Sebelas di Ulakan."

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    39/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Berangkatlah Syekh Burhanuddin dan IdrisMajo Lelo bersama dengan Mangkuto Alam danOrang Nan Sebelas Ulakan dengan diiringkan

    hulubalang seperlunya menghadap Daulat YangDipetuanRaja pagaruyung. Pertama yangditemui Datuk Bandaharo di Sungai Tarab. Atasinisiatif Datuk Bandaro diundanglah basa Ampekbalai untuk membicarakan maksud dan tujuan"orang Ulakan" tersebut., minta izin

    menyebarluaskan ajaran Islam di Minangkabau.Tempat sidang diadakan di sebuah bukit yang

    dikenal dengan nama "Bukit Marapalam"Keduanya merupakan norma hukum dan salingisi mengisi yang akan jadi pedoman hidupmasyarakat Minangkabau. Inti sari konsepsiMarapalam melahirkan ungkapan "adat basandisyarak, sebagaimana disinggung oleh Scheriekedalam bukunya "Pergolakan Agama di SumatraBarat (terjemahan) sejak tahun 1668 konsepsiMarapalam itu dicetuskan sehingga alim ulamadi Minangkabau telah dapat melibatkan rakyatdalam suatu aksi politik agama.

    Konsepsi Marapalam ini dengan kerendahanhati disampaikan ke hadapan daulat RajaPagaruyung. Kepada pembesar kerajaandimintakan pertimbangan yang diterima dengan

    suara bulat.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    40/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Syekh Burhanuddin dan pengikutnyadiberikan kebebasan seluas-luasnyamengembang agama Islam di seluruh Alam

    Minangkabau.Dalam pepatah adat disebutkan batas-

    batasnya, " di dalam lareh nan duo, luhak nantigo, dari ikue darek kapalo rantau sampai ke

    riak nan badabue" Syekh Burhanuddin dengangerakannya dilindungi oleh kerajaanPagaruyung.

    Bagaimana usaha Syekh Burhanuddinberhasil mencapai kesepakatan dalam waktuyang singkat dengan Yang Dipertuan RajaPagaruyung? Tak heran peranan gurunya di Aceh

    dengan filsafah "adat bak po teumeureuhum,hukm bak syiah kuala", (adat kembali padaraja, Iskandar Muda, hukum agama pada SyiahKuala) teralir dalam pikiran muridnya SyekhBurhanuddin di Ulakan.

    Daerah pesisir sebagai bagian dari rantau

    Yang Dipertuan Pagaruyung menentangkehadiran Persatuan Dagang Belanda (VOC)yang mencoba menerapkan penguasa tunggaldalam perdagangan dan memecah belah rantaupesisir. Di antaranya dengan menciptakanPerjanjian Painan tahun 1662.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    41/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Sedang di daerah pesisir mulai berkembangsurau-surau yang mengadakan perlawananterhadap monopoli dagang, seperti Muhammad

    Nasir dari Koto Tangah, Tuanku Surau Gadang diNanggalo.

    Antara Syekh Burhanuddin dengan YangDipertuan Raja Pagaruyung mempunyaikepentingan yang sama yaitu keutuhan AlamMinangkabau.

    Dengan kedua kepentingan antara keutuhandaerah rantau kesepakatan mudah dicapaiantara Syekh Burhanuddin dengan YangDipertuan Pagaruyung. Kesepakatan inilah yangsering disebut dengan Perjanjian Marapalam.

    Kemudian usaha Belanda ingin memasukipedalaman Minangkabau dirintis oleh ThomasDiaz yang berangkat dari Patapahan menembushutan rimba dan tiba di Buo (1680) disambutRaja Malio. Pengalaman Syekh Burhanuddinbersama gurunya, Syekh Abdur Rauf sebagai

    mufti kerajaan Aceh, menambah wawasan SyekhBurhanuddin dalam politik keagamaan diMinangkabau.

    Peristiwa bersejarah di Bukit Marapalam dan Titah Sungai Tarab menghadap kepada YangDipertuan Kerajaan Pagaruyung telah tersiar di

    seluruh pelosok Alam Minangkabau dan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    42/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    menerima agama Islam dengan kesadaran. Islamdiakui sebagai agama resmi. Adat dan agamatelah dijadikan pedoman hidup dan saling

    melengkapi. Saat itu lahirlah ungkapan "adatmenurun, syarak mendaki. Artinya adat datangdari pedalaman Minangkabau dan agamaberkembang dari daerah pesisir.

    Syariat Islam yang dibawa dan dikembangkanoleh Syekh Burhanuddin telah menyinari AlamMinangkabau banyaklah orang yang menuntutilmu agama. Dari mana-mana orangberdatangan ke Tanjung Medan. Nama TanjungMedan sebagai pusat pendidikan dan pengajaranilmu Islam sudah masyhur. Surau Tanjung Medanpenuh sesak dengan murid-murid beliau.

    Untuk menampung mereka dibangun lagisurau-surau disekeliling surau asal. Menurutcatatan terdapat 101 buah surau baru di TanjungMedan yang merupakan satu kampus,permulaan sistem pesantren yang kita kenal

    sekarang.Perjanjian Marapalam kemudian berkembang

    menjadi suatu proses penyesuaian terusmenerus antara adat dan agama Islam, salingmenopang sebagai pedoman hidup masyarakatMinangkabau.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    43/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Syekh Burhanuddin telah meninggalkan jasayang gilang gemilang. Namanya senantiasa akanhidup terus dan tak terlupakan sepanjang masa.

    Sebelum meninggal dunia, Syekh Burhanuddintidak lupa mendidik kader penerus dalam usahamenyebarluaskan ajaran Islam yang dilakukanmelalui latihan dan pendidikan.

    Untuk meneruskan perjuangan beliau, SyekhBurhanuddin melatih dan mendidik dua orangpemuda Tanjung Medan, Abdul Rahman danJalaluddin yang akan menggantikan kedudukan,"khalipah" kelak. Menurut penilaiannya keduaanak muda ini memenuhi pesyaratan dalammengemban tugasnya, baik dari akhlak,kecerdaan serta ketrampilan dakwah. Untuk ituditetapkan Abdul Rahman sebagai khalipah I.

    Idris Majo Lelo, teman akrab SyekhBurhanuddin sedari muda bekerja bahumembahu dalam menegakkan agama Islam.

    Sebagai kehormatan atas jasanya, Idris Majo

    Lelo diangkat menjadi Khatib nagari TanjungMedan dan jabatan itu berlangsung sampaisekarang.

    Tharekat Ulakan

    Ajaran yang dikembangkan Syekh

    Burhanuddin sebagai penganut mazhab Sjafii

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    44/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    adalah tharikat Syattariyah, yang dinamakanjuga tharikat Ulakan atau "martabat yang tujuh".

    Martabat yang tujuh adalah mengenai

    ketujuh tahap pancaran dari "ada yang mutlak",

    bersumber dari ajaran al Halaj, Ibnu Arabi.

    Menurut ajaran ini semua yang di alam

    merupakan pancaran dari Allah. Pikiran ini

    dikembangkan dari ajaran Wihdatul wujud,

    bersatu dengan Tuhan. Penganjur fahamwihdatul wujud di Aceh adalah Syamsuddin Pasaial Sumatrani dan Hamzah Fansuri. Menurut

    Syamsuddin al Sumatrani, bahwa Allah itu roh,

    dan wujud kita ini roh dan wujud Tuhan.

    Sedangkan Hamzah Fansuri mengatakan

    bahwa asal roh itu qadin, yakni roh Muhammads.a.w. karena ia dijadikan Allah dari pada nur

    zatnya yang qadin. Man 'arafa nafsahu, faqad

    'arafa rabbahu (siapa yang mengenal dirinya,

    berarti mengenal Tuhannya), yang oleh Hamzah

    Fansuri diartikan bahwa manusia bersatu

    dengan Tuhan, bersatu sifat dengan zat.

    Adapun ajaran tharikat Syattariyahmempunyai ciri-ciri khusus, antara lain:

    a. tentang lafadz bahasa Arab dari padaimam dan upacara-upacara berdasarkanbahasa Arab yang kuno dan kurang murni.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    45/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    b. Permulaan dan akhir puasa dilaksanakansemata-mata atas rukyah, dalam arti dapatdilihat dengan mata adanya bulan.

    Pengaruh tharikat ini masih dapat disaksikansekarang lewat "basapa" ke makam SyekhBurhanuddin di Ulakan. Dalam komplek makamtersebut, pengikutnya melakukan ratib semalamsuntuk. Dalam ajaran tharikat, pendekatan danpenghormatan kepada guru diutamakan sekali.Jalan pikiran manusia dalam ajaran tharikat turutmempengaruhi akan peningkatan amalannyamelalui makrifat (ilmu) dan hakikat (kebenaransejati = Tuhan).

    Untuk memperoleh makrifat, perlu guru atau

    khalipah. Tanpa guru, makrifat tidak akanberhasil mencapai hakikat. Fungsi guru di siniadalah sebagai perantara (rabuthah). Gurumenjadi komponen utama dalammenghubungkan seseorang dengan Tuhannya(hakikat), karenanya doa guru perlu disebut.

    Menyebut nama guru ialah memudahkan doadiperkenankan.

    Proses pencapaian hakikat yang telahdiajarkan guru menuntut penghormatan kepadaguru, sehingga setelah meninggal jasa guruperlu diingat dalam bentuk ziarah ke makamnya.

    Dalam pikiran si murid, ulama dan guru tharikat

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    46/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    dianggap mempunyai kelebihan yang luar biasahingga dianggap keramat.

    Tanah dan tempat-tempat yang pernahdipakai oleh ulama tersebut perlu dihormat dandikunjungi.

    Banyak di antara murid-murid SyekhBurhanuddin yang mengembangkan ajarantharikat ini di Minangkabau. Salah seorang murid

    yang terkenal ialah Tuanku Mansiang diPaninjauan.

    Setelah Syekh Burhanuddin wafat, banyakpula orang yang berguru kepada TuankuMansiang ini. Perkembangan kemudian cepatberubah sesuai dengan perkembangan

    pedalaman Minangkabau, Murid-murid TuankuMansiang ini mendirikan surau-surau dikampungnya dalam mengembangkankeahliannya masing-masing.

    Pada pertengahan kedua abad ke-18 terjadiperkembangan ilmu pengetahuan, politik danlahirnya cendekiawan sebagai salah satu unsurkepemimpinan tali Tigo Sapilin.

    Sejalan dengan itu lahir pula pembaharuanpemikiran agama Gerakan "kembali ke syariat"yang lebih dikenal dengan sebutan Gerakan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    47/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Padri (1784 - 1821) untuk mengatasi kemajuankehidupan masyarakat pada masanya.

    Semuanya hasil pendidikan surau SyekhBurhanuddin di Tanjung Medan, Ulakan.

    AJARAN TARIKAT MINANGKABAU

    Pada awal perkembangan Islam lahir suatukelompok persaudaraan (tarikat) sebagai suatucara mendekatkan diri kepada Allah. Tarikatadalah cabang ilmu agama yang disampaikanfilosof Islam. Penganutnya yang taat disebut sufi.

    Seorang sufi menuntut ilmu agama bertahun-tahun yang diajarkan seorang guru.

    Pada masa itu, tarikat dan surau dapatmenyesuaikan diri dengan lembaga yang ada diMinangkabau, tanpa menimbulkan pertentangan.Pesantren (surau) lahir dan diterima seluruhmasyarakat sebagai tambahan lembagakehidupan di desa. Kelompok tarikat mahirmenanggapi situasi dan lebih menekan ajaranpada usaha ketentraman batin sebagai hambaAllah. Latihan kejiwaan dan zikir diselenggarakanuntuk mengingat Allah sehingga terpeliharakesinambungan kehidupan di desa.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    48/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Pada abad ke-18, di Minangkabau terdapattiga kelompok tarikat: Naqsyabandiyah,Syattariyah dan Kadiriyah. Ciri ketiga kelompok

    itu sama, yaitu kepatuhan sepenuhnya yangdituntut dari seorang murid kepada gurunya. Ditempat belajar, mereka mengenal ajaran Islam,disiplin dan latihan yang diterapkan masing-masing guru.

    Guru dan guru tuo (guru pembantu) mengajarmembaca Quran, tafsir dan kaedah agama sertapraktek lainnya untuk mencari keridhaan Allahdengan tertib. Pada sore hari para santriberkumpul sambil melaksanakan zikir denganmenyebut asma Allah.

    Organisasi sekelompok surau, kadang-kadangterdiri dari 20 bangunan yang ditempati santridari berbagai daerah. Setiap surau berada dibawah pengawasan seorang guru tuo. Murid-murid harus ikut membantu guru bekerja dikebun atau sawahnya. Pada masa sibuk bertani,

    belajar sering terganggu. Di samping itu, muridmenanam pisang atau buah-buahan di sekitarsurau mereka. Kehidupan mereka tergantungdari hasil pertanian yang dijual ke pasar setiapminggu. Surau-surau besar, biasanya berdiri didesa-desa pusat perbelanjaan, yang disebut

    pakan.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    49/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Seorang murid harus berpegang teguh padakepatuhan diri kepada guru. Kepatuhan inimerupakan dasar sebelum melangkah

    mempelajari ajaran Islam.Pengajaran dasar bagi seorang muslim ialah

    membaca Al Quran yang lebih menekankanpada tajwid, bunyi (fonem) yang benar menuruttata bahasa Arab. Sebelum memperdalam kitabsuci Al Quran, mereka harus pula mempelajarinahu sharaf, tata bahasa Arab.

    Bagi yang mendapat kesulitanmempelajarinya, dapat beralih mempelajarihukum Islam, syariat. Kajian syariat disebut fikih.

    Buku fikih yang dipakai di semua surau tarikat

    umumnya sama yaitu mengajarkan tiang Islam,arkanul khamsah, yang digolongkan ke dalamibadah sebagai dasar kewajiban seorang muslim.Kemudian diikuti dengan bimbingan berperilakuyang benar. Lanjutannya ialah mempelajarihukum yang berkaitan dengan pengendalian

    hubungan sesama manusia, seperti hukumwarisan, dan lain-lain.

    Surau-surau yang memperdalam kajian pokoktentang hukum tersebut umumnya menjadisurau yang mempunyai nama baik diMinangkabau. Surau-surau Naksyah-bandiyahumumnya terletak di desa-desa persimpangan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    50/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    jalan perniagaan atau desa-desa pertanian yangmakmur.

    Guru-guru tarikat bekerja sebagai petaniuntuk nafkahnya sehari-hari. Sebagai guru, iaharus pula menyiapkan suatu buku fikih dan doa-doa upacara dalam bahasa Melayu berdasarkansumber-sumber dari bahasa arab.

    Tarikat Syattariyah lebih banyak dikenal

    pada akhir abad ke-18, yang diperkenalkan diSumatera oleh Abdur Rauf dari Singkil, Aceh(1605-1693). Salah seorang muridnya bergelarSyekh Burhanuddin, membawanya ke Ulakanpada bagian ke dua abad ke-17. Dari Ulakan,tarikat itu bersebar melalui jalur perdagangan

    sampai ke Paninjauan dan Pamansiangan,kemudian ke Koto Tuo, di daerah Agam bagianselatan yang kaya dengan sawah.

    Di sebelah barat Koto Tuo berdiri surau-surautarikat yang banyak menghasilkan ulama.Daerah ini dikenal dengan nama Ampek Angkek

    berasal dari nama empat orang guru yang terpujikemasyhurannya dalam tarikat Syattariyah.7

    Murid-murid di surau Syattariyah mempelajarirangkaian pengetahuan Islam. Salah satu bukuyang pedoman dalam kajian Syattariyah adalahkarya Abdul Rauf.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    51/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Surau- surau lain di pedalaman Minangkabaumemperdalam suatu cabang ilmu agamatertentu, sehingga terdapat spesialisasi

    pengajaran.Tuanku di Kamang tempat memperdalam ilmu

    alat, nahu shraf, tata bahasa Arab; Koto Gadangdan Rao (Pasaman) dalam ilmu mantik maani,ilmu logika Islam; Tuanku di Koto Tuo dalam ilmutafsir Quran, tarbiyah, pendidikan; Tuanku diSumanik dalam ilmu hadith, tafsir dan faraidh(ilmu warisan); Tuanku di Talang (Solok) dalamilmu sharaf, dan Tuanku Salayo dalam badi,maani dan bayan.

    Seorang santri dapat pula memperdalam ilmu

    kepada guru lainnya. Dengan demikian, terjadimobilitasi sosial yang tinggi di Minangkabau.

    Pada tahun 1803, terjadi suatu peristiwa yangkelak membawa akibat yang lebih jauh.

    HAJI MISKIN ( 1860 - 1830)

    Haji Miskin berasal dari Batu Tebal, AmpekAngkek, telah ikut serta bersama Tuanku nan

    Tuo memperbaiki keamanan para pedagang. Ia

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    52/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun1803 bersama Haji Sumanik dan Haji Piobang.Pada saat berada di Mekah, ia berkenalan

    dengan aliran Zahiriyah yang dipeloporiMuhammad Abdul Ibnu Wahab ( 1703-1792),sebagai lanjutan dari pemikiran Ibnu Taimiyah(1263- 1308). Gerakan ini dikenal dengan namaGerakan Wahabi yang dapat mempergunakanpengaruh keluarga Su'ud dari Nejd.

    Ketiga haji itu menerangkan pengalamanmereka masing-masing selama di Mekah kepadatuanku-tuanku dan alim ulama di Luhak Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh. Pada setiapkesempatan, Haji Miskin menjelaskan aliranWahabi di Mekah dalam melaksanakanpembaruan agama. Ia menganjurkan kembali kesyariat berdasakan al Quran. Mereka menentangmenafsirkan fikih untuk kepentingan dunia.Menentang bid'ah dan khurafat yangdimasukkan ke dalam Islam.

    Kembali ke ajaran yang murni, menurutajaran Wahabi, ialah menentang fatwa-fatwaulama yang mendasarkannya pada Qur an danHadis.

    Di dalam fikih, kaum Wahabi menentangsegala macam qiyas. Di dalam kehidupan sehari-

    hari, mereka menentang pemujaan orang

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    53/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    keramat. Hukumnya disamakan denganmenyembah berhala. Mereka menentang minumkhamar, memakai pakaian dari sutra dan

    memakai perhiasan emas.Sekembali dari Mekah, Haji Miskin melengkapi

    gagasan-gagasan pembaruan untuk mesyarakatMinangkabau dengan ajaran-ajaran Al Quransebagai sumber hukumnya. Ia pindah ke daerahIV Koto yang berbatasan dengan Agam bagianselatan, suatu desa makmur di lereng GunungSinggalang. Ia menerapkan tuntunan hidupberlandaskan kaidah agama dalam setiap sikaphidup.

    Haji Miskin meninggalkan Pandai Sikek dan

    pindah ke Koto Laweh, suatu desa yang bersih,di lereng Gunung Singgalang( 1805). Di desa initinggal Fakih Saghir. Bersama Haji Miskin, FakihSaghir menerapkan hukum syariat pendampingadat Minangkabau.

    Dari Koto Laweh, Haji Miskin datang ke Bukit

    Kamang. Kemudian ia tinggal bersama TuankuNan Renceh di Surau Bansa (1807).

    Haji Miskin dan Tuanku Nan Renceh mulaimengatur rencana pembaruan secaramenyeluruh untuk menerapkan hukumperdagangan Islam dalam melengkapi hukumadat Minangkabau.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    54/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Para pedagang dapat menerimanya, baikyang tinggal di Kamang atau maupun yangdatang ke sana. Mereka berjanji saling

    membantu dalam transaksi antar pedagang.Selama berada di Surau Bansa, Kamang,

    Datuk Bandaro dan Malin Mudo dari AlahanPanjang mendengar langsung ide pembaruandari pencetusnya, Haji Miskin. Tidak lamakemudian Malin Mudo kelak dilantik menjadiTuanku Imam Bonjol* (1807).

    Daerah Tuanku Nan Salapan dibentukbersama Tuanku nan Renceh terdiri dariKamang, Candung, Ampek Angkek, KubuSanang, Banuhampu, Sungai Puar, dan Padang

    Laweh. Di daerah ini memancarkankesejahteraan penduduknya. Kekerasan danperkelahian yang terjadi akibat pengembanganpembaruan untuk mengembalikan desa-desamelaksanakan syariat Islam.

    Kemudian Haji Miskin berunding dengan

    Tuanku Nan Salapan. Mereka sepakat menunjukTuanku Nan Renceh sebagai pemimpin GerakanPembaruan, dan mencari seorang yangberpengaruh untuk melindungi usahapembaruan. Pilihan jatuh kepada guru mereka,Tuanku Nan Tuo

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    55/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Tuanku Nan Tuo menyetujui maksud mereka,tetapi tidak menyetujui kekerasan yangdilakukan dalam pelaksanaannya. Kalau

    pekerjaan mulia dilakukan dengan kekerasan,akan menimbulkan kekacauan.

    Cara ini dianggap menyimpang dari rohMuhammad yang bijaksana. Inilah ajaran yangtertera dalam 'Taufah mursala ila ruhun nabi.'Sedangkan Tuanku Nan Renceh inginmenerapkan gagasan-gagasan pembaruan yangberbeda dengan cara yang dilakukannya dahulubersama Tuanku Nan Tuo.

    Haji Miskin melanjutkan usaha pembaruan diLuhak Lima Puluh. Pada tahun 1811, ia

    berangkat ke ranah ini untuk menggugah ulamamuda, Malin Putih di Air Tabik, untuk melakukanpembaruan. Ia berhasil baik. AiaTabit, suatudaerah subur di kaki Gunung Sago. Fakih Saghirdatang kedaerah ini membantu Malin Putih yangkemudian bergelar Tuanku Nan Pahit. Mereka

    mendirikan sebuah benteng Bukit Kawi. Haji.Miskin pindah ke Mesjid Sungai Lundi di nagariAia Tabik. khutbahnya berhasil menjadi sebablahirnya rencana perubahan.

    Pembaruan yang dilancarkan Haji Miskin diAia Tabik bergema ke Halaban. Seorang ulama

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    56/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    yang mengikuti ajaran baru ini ialah Tuanku Luakdi Halaban.

    Haji Miskin penyebar cita-cita dan idepembaruan masyarakat Minangkabau yangterhunjam kuat dalam hati setiap tuanku- tuankuatau ulama Muda di Tanah Minangkabau.

    Dalam suasana ribut Haji Miskin matiterbunuh dan dikuburkan di atas Bukit Kawi.

    (1830).

    TUANKU

    Dalam tradisi adat yang diadatkan diMinangkabau, gelar Tuanku adalah, gelarpemimpin agama yang diberikan kepadaseorang ulama terkemuka, yang telahmenguasai ilmu agama (Islam) paripurna.Lazimnya dibelakang gelar itu diikuti dengansurau tempat ia mengajar. Gelar tuanku sebagaipemimpin surau diresmikan dalam suatuupacara.

    Sedangkan gelar Syekh* sebagai gelartertinggi seorang ulama di Minangkabau,

    merupakan guru gadang yang masih langka

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    57/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    pada awal Gerakan Kembali ke Syariat. Gelarsyekh diberikan oleh guru kepada muridnyasecara beranting sebagai kepercayaan telah

    diakui mempunyai ilmu agama paripurna, sepertihalnya Pono diberi gelar Syekh BurhanuddinUlakan oleh gurunya, Abdurauf al Singkli.Penobatannya dilakukan dengan memberikanpakaian (jubah) pemberian guru Abdurrauf diMekah. Dengan demikian secara berantai terjadi

    hubungan guru-murid yang tidak putus-putusnya.

    Setingkat di bawah Tuanku ialah gelar Petodan Labai*, bila seseorang yang telah menguasaifikih, tarikat dan ilmu hakekat. Gelar ini berasaldari Turki. Seorang labai atau peto hanya diberihak memimpin jamaahnya, dan belum berhakmemimpin surau sendiri.

    Tingkat ketiga, Malin, gelar seorang gurubantu (guru tuo) yang dipercaya tuankumemberikan bimbingan kepada murid-murid

    pada suatu surau. Seorang malin (maulana ataumuallim)* telah memiliki pengetahuan agamayang lebih luas dari murid-murid lainnya.

    Setelah bertahun-tahun belajar pada seorangulama (surau), seorang murid yang telahmenguasai ilmu fikih dan sanggup membaca

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    58/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    do'a-doa, lalu diberi gelar Pakih. Sedangkan yangsanggup membaca Al Quran, diberi gelar Kari.

    TUANKU NAN TUO (1750 - l830)

    Tuanku Nan Tuo adalah seorang ulamapembaru Islam di pedalaman Minangkabau yang

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    59/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    memimpin surau di Koto Tuo*, Ampek Angkekpada pertengahan abad ke-18.

    Murid-Murid yang belajar di surau Syattariahterbuka untuk mempelajari seluruh rangkaianpengetahuan Islam. Salah satu buku yangdipelajari adalah karya Abdurrauf yangmemperlihatkan penghargaan yang tertinggiterhadap "syariat". Ajaran ini dibawa SyekhBurhanuddin Ulakan sekembalinya belajar padaSyekh Abdurrauf al Singkli di Aceh. Beberapasurau Syattariyah mempelajari cabang ilmuagama, sehingga terjadi spesialisasi pengajaranagama Islam di Minangkabau.

    Masing-masing surau itu memperdalam salah

    satu cabang ilmu agama, seperti: Surau Kamangdalam ilmu alat (nahu sharaf dan tata bahasaArab), Koto Gadang dalam mantik ma'ani, KotoTuo dalam ilmu tafsir Quran, tarbiyah danhadith), Surau Sumanik dalam ilmu faraidh(pewarisan) hadis; Surau di Talang dalam badi',

    maani dan bayan (tata bahasa Arab ), Tuanku diSumanik dalam ilmu hadis, tafsir dan faraidh,Tuanku di Talang dalam ilmu sharaf, sedangkanTuanku di Salayo dalam ilmu nahu nan tiga(badi', maani dan bayan. Kedua ulama terakhirmencapai derajat yang tinggi sebagai ulamiyah.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    60/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Dalam hal ini Tuanku Nan Tuo mempelajariilmu-ilmu itu dari tuanku-tuanku itu, akhirnyalebih dikenal sebagai ulama yang kisyaf yang

    mempunyai pengetahuan yang luas dalammantik, maani, hadis, tafsir, tarbiyah, danuagama lainnya.

    Pada akhir abad ke-18, surau Koto Tuomemperkenalkan pembaruan berdasarkanhukum Islam kepada masyarakat luas. Muridsurau Koto Tuo kira-kira seribu orang berasaldari pelosok Minangkabau dan daerah rantau.

    Ajaran Syattariah yang diperkenalkanmengenai ilmu hakekat, ilmu pengetahuantentang tauhid dalam 'mencari Tuhan'. Murid

    dan guru melibatkan diri dalam perdaganganyang berasal dari langganan luar negeri, sepertiAmerika, Inggeris, Tamil dan Gujarat.

    Tuanku Nan Tuo berfatwa tentangperlindungan terhadap pedagang danmenguraikan syariat Islam yang berhubungan

    dengan keamanan pedagang. Fatwa ini dikenaldengan nama gerakan kembali ke syariat. Iamengajarkan murid-muridnya cara menggalangpersatuan bagi masyarakat Minangkabaumenurut perintah Tuhan. Inti ajarannya ialahketaatan pada ajaran-ajaran Al Quran dalam

    mengatur harta warisan, penceraian dan jual beli

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    61/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    barang. Semenjak itu Tuanku Nan Tuo terkenalsebagai pelindung pedagang.

    Tuanku Nan Tuo bersama Haji Miskin,sebelum menunaikan ibadah haji ke Mekah,mencari jawaban tentang pembagian hartawarisan menurut fikih.

    Menurut Tuanku Nan Tuo harta dibagi atasharta pusaka dan harta pencaharian. Harta

    pusaka diwariskan menurut hukum adatMinangkabau. Harta pencaharian jatuh ketangan anak, dengan perbandingan antara anaklaki dengan anak perempuan 2: 1.

    Tuanku Nan Tuo melihat banyak hal yangsesuai antara adat dengan syariat menurut

    mazhab Syafei, terutama yang berhubungandengan harta pusaka.

    Semenjak tahun 1784, hukum Islam menjadikajian yang penting dari surau Koto Tuo. Murid-murid Tuanku Nan Tuo yang terbaik ditugaskanmelaksanakan dakwah ke luar Ampek Angkek,terutama desa yang menghalangi usahaperdagangan. Semenjak itu Tuanku Nan Tuodikenal sebagai pelindung pedagang diMinangkabau.

    Jalaluddin gelar Fakih Saghir yang kemudian

    mendirikan surau di Koto Laweh, gerbang jalan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    62/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    ke Pariaman melalui Mudik Padang; TuankuBandaro dari Alahan Panjang meneruskanpembaruan di Bonjol bersama Tuanku Imam

    Bonjol; Pakih Muhammad bergelar Tuanku Raodi Rao Mandahiling, Saidi Muning bergelarTuanku Pasaman kemudian bergelar TuankuLintau di Lintau.

    Pendidikan lainnya di surau Tuanku Nan Tuoialah ilmu bela diri, silat dan pencak sehinggasetiap murid siaga serempak menjadi pemudatrampil dan mampu menggunakan senjata dimedan laga.

    . Menjelang tahun 1790 daerah AmpekAngkek mengalami kemajuan besar atas usaha

    Tuanku Nan Tuo. Pedagang lebih senangmembawa barang dagangannya melalui Agamterus ke Koto Laweh, kemudian meneruskanperjalanannya melalui bukit antara GunungSinggalang dan Gunung Tandikek menuju MudikPadang dan terus ke Pariaman. Mereka dapat

    bergerak dengan leluasa, yang belum pernahdialami sebelumnya.

    Pembaruan Islam dilaksanakan di surau-surau yang memajukan pendidikan surau danmemajukan perdagangan.

    Pusat-pusat perdagangan di pedalamanMinangkabau dikuasai oleh surau-surau, seperti

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    63/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Tuanku Damansiang di Pandai Sikek, Jalaluddindi Koto Laweh, Tuanku Nan Renceh diKamang;Tuanku Nan Tuo di Ampek Angkek, dan

    kemudian Tuanku Bandaro dan Tuanku ImamBonjol di lembah Alahan Panjang Panjang,Tuanku Rao di Rao, Tuanku Barumun di KotaPinang dan Barumun..

    Telah terjadipratagoni di daerah Islamberkembang dengan pembaruan dan perbaikanmoral masyarakatnya yang memancarkankemakmuran..

    Pemerasan yang sering terjadi terhadappedagang dan pemungutan pajak pengawasanpada jalan dagang tradisional dari Jaho

    Tambangan ke Bukit Punggung Jawi terus keKayu Tanam dan Lubuk Alung yang diawasidubalang Tuanku Gadang dari Batipuh.

    Dengan adanya perubahan itu di pedalamanMinangkabau berlakupertanian pola rakyat,menggantikanpola raja yang dikuasai kerajaan

    Pagaruyung.Belanda memasuki Minangkabau pada tahun

    1821 dan ingin menguasai pusat perdagangan dipedalaman Minangkabau. Kemudian Belandamendirikan benteng Gedung Batu di Koto Tuo.Selama enam tahun hulubalang Tuanku Mudo,

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    64/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    pangka tuo (pemimpin ) hulubalang TuankuImam Bonjol tinggal di daerah Ampek Angkek.

    Peperangan tak terelakkan antara progolongan pembaruan dengan pengikut TuankuNan Tuo. Tuanku Nan Tuo meninggal dunia padatahun 1830 berlumuran darah di surau yangdibangunnya dengan Qur an tetap dipegangnya.

    TUANKU LINTAU ( 1770 -1832 )

    Tuanku Lintau seorang ulama di Tanah Datar.Ia anak seorang penghulu bergelar Datuk Sinaro.Nama kecilnya Saidi Muning dan belajar di surau Tuanku Nan Tuo di Koto Tuo, melanjutkanpelajarannya di Natal dan Pasaman. Kemudianmemimpin suraunya yang terletak di pantai diPasaman. Semenjak itu ia dipanggil orangTuanku Pasaman.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    65/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Pada tahun 1813, Tuanku Pasaman kembalike kampung halamannya di Lintau, di lembahSinamar. Ia berpendapat, misinya harus

    diarahkan pada pembaruan tingkah lakumasyarakat di sekitar kerajaan Pagaruyung. Iasangat terkesan dengan pembaruan yangdilakukan Tuanku Nan Renceh, di Kamang.

    Muningsyah, Raja Pagaruyung, tidakmenentang gerakan pembaruan yang dilakukan Tuanku Nan Renceh dan Tuanku Pasaman diLintau untuk perbaikan moral masyarakat TanahDatar. Tetapi, kerajaan Pagaruyung danbeberapa desa-desa sekitarnya, acuh tak acuhterhadap kehidupan masyarakat. Mereka bahkanmenunjukkan permusuhan, sehingga timbulpertentangan di tengah masyarakat.

    Kerusuhan menjalar ke desa-desa sebelahtimur Tanah Datar.

    Tuanku Pasaman memutuskan mengakhirisifat otonomi desa yang berlaku selama ini. Raja

    Pagaruyung tidak mempunyai niat untukmelakukan pembaruan. SesungguhnyaPagaruyung telah lumpuh. Tuanku Pasamanberkesimpulan, prasyarat berhasilnyapelaksanaan idenya, ialah dengan jalanmelaksanakan administrasi pemerintahan yang

    seragam di Tanah Datar. Tindakan yang akan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    66/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    dilakukannya ialah menyingkirkan keluargakerajaan, dan menyerang desa-desa yang palingerat dengan kerajaan Pagaruyung. Ia yakin

    bahwa sistem kerajaan Pagaruyung menjadipenghalang cita-citanya.

    Pada tahun 1815, ia mengajak Raja Alambeserta keluarga kerajaan lainnya untukbermusyawarah di Koto Tangah, antara Barulakdengan Saruaso. Pada pertemuan itu tiba-tibaTuanku Pasaman menuduh Raja Alam kurop dantidak beragama. Ia memerintahkan menyerangraja. Banyak anggota keluarga Pagaruyung matiterbunuh dalam peristiwa itu, termasuk duaorang anak Raja Alam Pagaruyung. RajaMuningsyah bersama cucunya dapat meloloskandiri ke Lubuk Jambi. setelah terjadi Peristiwa KotoTangah itu.

    Tuanku Pasaman menyerang Lubuk Jambipada tahun 1823 untuk dapat menguasai kotadagang di pantai timur melalui Sinamar. Tuanku

    Pasaman berusaha memperkuat kedudukannyadi mata penduduk pusat kerajaan. Ia mengawinianak Raja Ibadat terakhir yang meninggal padatahun 1817.

    Kemudian ia memindahkan kedudukannyadari Sumpur Kudus ke Lintau dan menyatakan

    dirinya sebagai pemegang waris Raja Adat dan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    67/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Raja Ibadat. Semenjak itu pula ia lebih dikenaldengan gelar Tuanku Lintau.

    Tuanku Lintau dapat meluaskan sistem administrasiPadri di daerahnya dengan dukungan hulubalang yangberpakaian merah untuk membedakannya dengandubalang yang berwarna hitam. Di daerah bukitsebelah timur Lintau, sistem Padri diterima denganbaik. Penduduk Buo dan Kumanis menganut ajaranPadri. Di sebelah utara Lintau, di lereng Gunung Sago,berada di bawah hulubalang Tuanku Lintau yangbernama Tuanku Halaban.

    Sehubungan dengan serangan itu, dasar-dasarekonomi dan politik Kerajaan Pagaruyung lumpuh.Keluarga kerajaan berusaha menyelamatkan diri dari

    kehancuran dengan kembali kepada sekutu lama,Belanda. Semua nagari yang terletak pada jalur KotoPiliang ke pantai barat ikut menandatangani perjanjiandengan Belanda pada tahun 1819. Nagari-nagari inidiwakili dua beradik Sultan Saruaso dan Raja AlamBagagarsyah dari Pagaruyung dan Nagari Duo

    Puluh Koto dan Batipuh. Mulai saat itu GerakanPembaruan Padri berhadapan dengan Belandayang kemudian berubah menjadi Perang Padri.

    Kawasan Lintau dipisahkan dengan pusat Tanah Datar oleh punggung bukit barisandengan lembah-lembah yang dalam. Bukit

    pemisah ini ialah Bukit Marapalam dipergunakan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    68/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    sebagai benteng perlindungan yang sulitditembus dari arah Tanah Datar. Punggung bukitdi sekitar Lintau ditanam dengan kopi.

    Kawasan ini merupakan pertemuan bukityang membentuk lereng-lereng yang mendaki.Di sela-sela bukit ini mengalir mata air yangdapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah yang terletak di tengah kebun kopi,dikelilingi oleh sawah yang subur, yangmendatangkan kesejahteraan penduduknya.

    Halaban dan Lintau semenjak lamamempunyai hubungan dagang dengan pantaitimur, di hulu Kampar Kiri dan Kampar Kanan.Pada tahun 1813, ia membenahi desanya,

    Lintau. Semenjak tahun 1820 melakukan upayamengawasi lalu lintas perdagangan jalurIndragiri. Sejak itu pula ia terkenal sebagai Tuanku Lintau. Penduduk Lintau melakukanpenukaran kopi dengan barang-barang katundan garam. Terbukti bahwa terdapat hubungan

    antara kemakmuran dengan diterimanya asaspembaruan Islam (Protagoni).

    Kedatangan serdadu Belanda ke Tanah Datardilaporkan kepada Tuanku Imam Bonjol oleh Tuanku Kacik. Utusan itu menyatakan bahwapasukan Belanda dengan sekutunya akan

    menyerang Lintau.

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    69/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Pasukan Belanda menyerang Bukit Marapalam,bergerak dari Pagaruyung dengan kekuatan 8pucuk meriam. Pasukan ini dapat dipukul

    mundur sampai ke desa Tanjung. Empat pucukmeriam dapat dirampas hulubalang Lintau.Empat hari kemudian, Belanda kembali mencobamenyerang Bukit Marapalam dari arah desaTanjung. Peristiwa ini terjadi pada 13 April 1823.

    Pasukan hulubalang Bonjol di bawah pimpinan Tuanku Mudo yang sedang berada di AmpekAngkek, mendengar serangan Belanda ke BukitMarapalam itu, segera bergerak ke lembahBukit Marapalam. Pasukan Bonjol menyerangdari arah utara sehingga hulubalang Lintaudapat menguasai medan pertempuran. PasukanLintau dan hulubalang Bonjol dapat menguasailapangan pertempuran.

    Kekalahan ketiga kalinya bagi pasukanBelanda terjadi pada tanggal 16 April 1823 yangdikenal sebagai Hari Keprajuritan Perlawanan

    Lintau. Peristiwa serangan Belanda danperlawanan hulubalang Lintau tercantum padarelief Museum Perjuangan Taman Mini IndonesiaIndah, Jakarta. Pada serangan itu Belandamendapat kekalahan tiga orang perwira, 45serdadu Belanda mati, 9 perwira luka dan 178

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    70/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    prajurit menderita luka. Empat buah meriamBelanda dapat dirampas.

    Pertahanan Tuanku Lintau (1813-1830) baruditembus pasukan Belanda melaluipengkhianatan yang dilakukan dalam malampekat ketika hujan turun dengan deras.

    TUANKU NAN RENCEH ( 1780 - 1832)

    Seorang ulama yang cerdas, murid TuankuNan Tuo. Setelah menyelesaikan pendidikan diKoto Tuo, ia kembali ke kampung halamannya, diBansa, Kamang. Tuanku Nan Rencehmengundangkan jihad dari Surau Bansa,Kamang.8

    Walau sebagai seorang petani, ia mampumemberikan pelajaran dengan semangatperjuangan di suraunya. Ia melakukan

    penyerangan terhadap nagari sekitarnya, seperti

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    71/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    Kamang, Tilatang, Padang Tarok, Ujung Guguk,Candung, kemudian Matur dan Lima Puluh.Dengan tubuhnya yang kurus tinggi dan

    pandangan mata yang menyala ia membericontoh bagaimana ajaran agama ditegakkantanpa ditawar-tawar.

    Masyarakat ingin ditegakkan adalahmasyarakat muslim yang tidak mengenalmenyabung ayam, minuman keras, menghisapcandu, makan sirih dan tidak meminta doa kekuburan dan melarang laki-laki memakai sutradan perhiasan emas. Siapa yang tidak taatdihukumnya.. Ia ingin menegakkan agama ditengah masyarakat, dan tampak pengaruhWahabi dalam tindakannya.

    Tuanku nan Renceh dapat menundukkanseluruh daerah Kamang. Kemudian Magek, Salo,Koto Baru. Di nagari yang mengakuinya disusunpemerintahan menurut Islam dikepalai olehseorang imam dibantu oleh seorang kadhi.

    Berangsur-angsur Tuanku Nan Rencehmenaklukkan nagari yang keras menantangnya.Nagari itu dibakar dan dibinasakan. Pembaruanyang dicanangkan itu akhirnya disetujui surau-surau di Agam, antaranya tuanku nan salapan.

    Haji Miskin kemudian berunding dengan Tuanku Nan Renceh dari Surau Bansa (1807).

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    72/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    Tuanku Nan Renceh bersama Haji Miskin mulaimengatur rencana pembaruan secaramenyeluruh. Mereka menghapuskan kebiasaan

    buruk yang dilarang agama Islam.Gagasan kedua orang pembaru ini untuk

    menerapkan hukum perdagangan Islammelengkapi hukum adat Minangkabau yangditerima baik oleh pedagang, baik yang tinggaldi kamang, maupun yang datang ke Kamang

    Musyawarah dengan tuanku nan salapan, Tuanku Kubu Sanang, Tuanku Kalung, TuankuLadang Laweh, Tuanku Padang Luar, TuankuKubu Ambalau, dan Tuanku Lubuk Aur,menghasilkan kesepakatan menunjuk Tuanku

    Nan Renceh sebagai pemimpin geralanpembaruan dan mencari seorang yangberpengaruh untuk melindungi usahapembaruan yang akan dilakukan. Pilihan jatuhkepada guru mereka, Tuanku Nan Tuo.

    Perbedaan pendapat antara Tuanku nan

    Renceh dengan Tuanku nan Tuo, tidak dapatdielakkan. Tindakan Tuanku Nan Renceh tidakdisetujui Tuanku nan Tuo Tuanku Nan Tuomelarang Tuanku Nan Renceh dengan beribu-ribu orang Kamang yang ingin menyerang Kurai.

    Akhirnya Tuanku Nan Tuo memanggil TuankuNan Renceh musyawarah menghentikan

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    73/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    pembakaran dan pembunuhan sesama orangIslam. Tuanku Nan Renceh mengemukakan jihadberdasarkan fikih. Orang yang tidak

    menjalankan perintah agama dapat dirampasharta dan jiwanya.

    Tuanku Nan Tuo mendasarkan pikirannyapada tarikat, Tindakan kekerasan hanya bolehdilakukan terhadap orang yang terang teranganmenentang ajaran Islam. Akhirnya perbedaanpendapat diselesaikan dengan sumpah disaksikanQuran.

    Di beberapa nagari, seorang ulamaditempatkan dalam pemerintahan adat. Wadahlain hasil perjuangannya jabatan Imam, yang

    pada mulanya pemimpin sembahyangberjamaah, dan kemudian ikut memimpinpertahanan nagari, dan Tuan Kadi, mengaturakad nikah, talak rujuk dan pengawasan hukumdalam nagari.

    Perjuangan para ulama dikoordinasi ke dalam

    Tuanku nan Salapan yang terdiri dari :1. Tuanku nan Renceh dari Kamang

    2. Tuanku Kubu Sanang

    3. Tuanku Ladang Laweh di Banuhampu

    4. Tuanku Padang Luar

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    74/145

    SSURAUURAUDANDAN PPENDIDIKANENDIDIKAN AANAKNAK NNAGARIAGARI

    5. Tuanku Galung di Sungai Puar

    6. Tuanku Koto Ambalau

    7. Tuanku Lubuk Aur8. Tuanku Pamansiangan nan Mudo di

    Mansiangan

    Munculnya kelompok militan bukan idepembaruan yang dikembangkan. Tatkalakelompok ini ingin melaksanakan aksinya,mereka menghadap orang arif di Koto Tuo lebihdahulu. Pengaruhnya atas masyarakat luasmerupakan faktor penentu. Apalagi sebagianbesar para ulama itu pernah menjadi muridulama besar ini. Pada awal gerakan pembaruanini dibina atas hubungan pemimpin kharismatikdengan pengikutnya. Inilah yang disebuthubungan guru murid.

    Usulan Tuanku Nan Renceh besertakelompoknya untuk melaksanakan aksi gerakandengan kekerasan tidak dapat diterima Tuanku

    nan Tuo. Beliau sependapat dengan gagasanuntuk terus menegakkan prinsip-prinsip ajaranIslam yang murni.

    Dalam segala hal, Tuanku nan Tuomenyediakan diri dan mencurahkan tenaganyaguna pembaruan, seperti telah dilaksanakannya

  • 8/14/2019 Gerakan Pemikiran Islam Di Minangkabau

    75/145

    PPERGERAKANERGERAKAN PPEMIKIRANEMIKIRAN IISLAMSLAMDIDI MMINANGKABAUINANGKABAU

    jauh sebelumnya. Tetapi ia berbeda pendapatmengenai cara mencapai tujuan.

    Maka dinasehatkannya agar merekamenempuh jalan yang lebih lunak untukmenghindarkan kerugian yang tidak diperlukan.Dalam pengambilan keputusan merekamenemukan jalan bersimpang dua. Tuanku nanTuo beserta murid-muridnya yang setia, tetapmelaksanakan pembaruan dengan cara lunak.

    Sedangkan Tuanku nan Renceh dengankelompoknya mengambil jalan kekerasan. Ternyata, Tuanku nan Renceh pula yangmemikul beban langkah pertama untukmelaksanakan perubahan itu. Ia memulai

    gerakan di kampung halamannya.Pergolakan-pergolakan umum segera

    menyebar ke nagari-nagari di seluruhMinangkabau. Tuanku nan Rencehmengemukakan jihad berdasarkan fikih. Orangyang tidak menjalankan perintah agama dapat

    diram