kebijakanln rusia
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 KebijakanLN Rusia
1/2
Kebijakan-Kebijakan Luar Negeri
The independence of our foreign policy is in no doubt. The foundation of this policy is
pragmatism, economic effectiveness, and priority of national task.[4]Dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan luar negerinya, Putin menaruh perhatian besar pada persoalan geopolitik
dan sistem politik dunia multikutub. menekankan pentingnya peran Rusia dalam dua wilayah:
regional dan global. Sedangkan bidang yang menjadi perhatian pemerintahan Putin dalam
hubungan luar negeri di dua wilayah berbeda ini adalah keamanan, ekonomi, politik, hak asasi
manusia, dan sistem informasi. Secara keseluruhan, Rusia menerapkan pola-pola kebijakan luar
negeri yang konstruktif dan independen yang berdasarkan pada prinsip konsistensi, perkiraan,
dan hubungan pragmatis yang saling menguntungkan.
1. Regional
Fokus utama kebijakan luar negeri Rusia pada pemerintahan Putin adalah penguasaan kembali
wilayah Eurasia: CIS, Asia Tengah, Kaspia, Kaukasus. Pada tingkat regional, Rusia menyadari
besarnya peranan yang dimainkannya di wilayah Eurasia. Rusia sebagai kekuatan besar di
wilayah ini merasa perlu untuk menjaga stabilitas kawasan. Hal ini mutlak diperlukan karena
Rusia berusaha menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan negara-negara di wilayah
Asia Tengah yang kaya akan cadangan energi. Rusia pasca-Soviet tetap menjaga keutuhan
wilayah ini dengan membentuk CIS (Commonwealth Independent States), yang anggotanya
merupakan negara-negara eks-Uni Soviet, kecuali tiga negara Balkan (Latvia, Estonia, dan
Lithuania) dan Georgia.
Beberapa kerjasama dalam bidang keamanan yang pernah dibentuk Rusia dengan negara-negara
CIS adalah Collective Security Treaty (CST) tahun 1992 antara Rusia, Belarusia, Kazakhstan,
Kirgistan, Tajikistan, dan Armenia; CST kemudian bertransformasi menjadi Collective Security
TreatyOrganization (CSTO) pada tahun 2002. Secara umum, pembentukan berbagai organisasi
di wilayah CIS adalah sebagai bentuk antisipasi terhadap kehadiran pengaruh AS dan perluasan
NATO di wilayah.
2. Global/Internasional
Putin merevisi konsep kebijakan luar negeri Yeltsin yang pernah disahkan pada tahun 1993.
Dalam konsep yang barudisahkan pada tanggal 28 Juni 2000Putin semakin menegaskan
visi, misi, dan strategi kebijakan dan politik luar negeri Federasi Rusia. Konsep ini juga menjadi
pedoman bagi formulasi dan tindakan politik luar negeri Rusia dalam sebuah sistem dunia yang
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3513498850303271922&postID=6372438079456559587&from=pencilhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3513498850303271922&postID=6372438079456559587&from=pencilhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3513498850303271922&postID=6372438079456559587&from=pencilhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3513498850303271922&postID=6372438079456559587&from=pencil -
8/2/2019 KebijakanLN Rusia
2/2
telah mengalami perubahan. Perang Dingin telah menciptakan pola-pola baru hubungan antar-
negara. Dalam sistem baru tersebut, berbagai tantangan tetap berada di depan Rusia karena
adanya usaha kekuatan dunia lain (AS dan NATO) untuk meminggirkan Rusia dari sistem.
Konsep ini jelas menyebut AS sebagai seteru utama Rusia. Tetapi, Putin dalam berbagai
tindakan politik luar negerinya berusaha meminimalisasi terjadinya konflik terbuka Rusia dengan
Barat. Langkah-langkah inilah yang dikategorikan sebagai prinsip pragmatis dalam konsep dan
tindakan politik luar negeri Putin. Sedangkan cara pandang Rusia terhadap sistem dunia baru
dengan usaha Barat meminggirkan Rusia dan usaha Putin untuk masuk dalam peradaban barat
disebut sebagai realisme baru (Sakwa 2008).