kepentingan rusia dalam penandatanganan

22
KEPENTINGAN RUSIA DALAM PENANDATANGANAN KONTRAK GAS ALAM DENGAN CHINA 2014 A. Alasan Pemilihan Judul Dalam sejarahnya, hubungan antara Rusia dan China awalnya telah memiliki hubungan yang tidak baik. Pada tahun 1929, Sovyet menginvasi China di Manchuria untuk melakukan klaim atas jalur timur rel kereta api dan konflik diperbatasan Sino-Sovyet pada tahun 1969. Sebuah pulau di Sungai Ussuri, disebut Zhenbao Island oleh Cina dan Damansky Island oleh Soviet. 1 Namun dalam perkembangannya saat ini, Rusia dan China memperlihatkan hubungan diplomatik yang sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan lewat kerjasama di bidang gas alam yang kesepakatan pertama dibuat pada 9 November 2011 dan kemudian dibuat lagi kesepakatan kedua pada Mei 2014 1 “1969, Pasukan Soviet Berseteru dengan China”, diambil dari http://news.okezone.com/read/2013/04/24/414/797004/1969-pasukan- soviet-berseteru-dengan-china , diakses pada 15 Desember 2014 1

Upload: annas-rifai-kuncoro

Post on 29-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rusia

TRANSCRIPT

Page 1: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

KEPENTINGAN RUSIA DALAM PENANDATANGANAN

KONTRAK GAS ALAM DENGAN CHINA 2014

A. Alasan Pemilihan Judul

Dalam sejarahnya, hubungan antara Rusia dan China awalnya telah memiliki

hubungan yang tidak baik. Pada tahun 1929, Sovyet menginvasi China di Manchuria

untuk melakukan klaim atas jalur timur rel kereta api dan konflik diperbatasan Sino-

Sovyet pada tahun 1969. Sebuah pulau di Sungai Ussuri, disebut Zhenbao Island oleh

Cina dan Damansky Island oleh Soviet.1 Namun dalam perkembangannya saat ini,

Rusia dan China memperlihatkan hubungan diplomatik yang sangat baik.

Hal tersebut ditunjukkan lewat kerjasama di bidang gas alam yang kesepakatan

pertama dibuat pada 9 November 2011 dan kemudian dibuat lagi kesepakatan kedua

pada Mei 2014 saat KTT APEC di China. Kerjasama tersebut bernilai sangat tinggi

yaitu sebesar 400 milyar dollar (hampir 4.800 triliun Rupiah) dan untuk masa 30

tahun.2 Perjanjian yang mencakup jalur pasokan utama kedua itu ditandatangani oleh

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping. Jalur itu akan memasok

1 “1969, Pasukan Soviet Berseteru dengan China”, diambil dari http://news.okezone.com/read/2013/04/24/414/797004/1969-pasukan-soviet-berseteru-dengan-china, diakses pada 15 Desember 20142 “Kesepakatan gas Rusia-Cina senilai US$400 miliar”, diambil dari http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/05/140521_bisnis_rusia_cina, diakses pada 15 Desember 2014

1

Page 2: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

gas alam Rusia ke Cina lewat pipa gas yang akan dibangun di sepanjang jalur Barat

yaitu melalui wilayah otonomi Xinjiang.3

Kesepakatan yang terjadi antara Rusia dan China dalam bidang gas alam ini

membuat beberapa pihak khawatir, karena dengan kesepakatan yang bernilai sangat

besar ini akan secara efektif membuat patokan harga baru bagi gas alam. Hal ini

secara tidak langsung akan berimplikasi langsung terhadap negara yang juga

melakukan ekspor gas alam, salah satunya Amerika. Langkah Rusia berupa

kerjasama ini dilakukan bersamaan dengan memanasnya persoalan Krimea di

Ukraina. Dampak dari permasalahan tersebut adalah dijatuhkannya embargo terhadap

Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Hal-hal tersebut yang menjadi alasan

ketertarikan penulis untuk mengangkat tema tentang “Kepentingan Rusia Dalam

Penandatanganan Kontrak Gas Alam Dengan China Tahun 2014”.

B. Latar Belakang Masalah

Gas bumi merupakan bahan bakar yang saat ini banyak digunakan sebagai

pengganti minyak bumi yang sudah makin sulit dicari. Gas merupakan energi yang

ramah lingkungan, irit dan bersih. Rusia merupakan negara dengan cadangan gas

alam terbesar ke dua di dunia. Cadangan gas bumi Rusia saat ini mencapai 1.162,54

TCF dan merupakan negara kedua yang memiliki cadangan gas terbesar di dunia atau

3 “Rusia-Cina Sepakati Kontrak Gas Senilai 400 Miliar Dolar AS”, diambil dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/14/05/21/n5xi6c-rusiacina-sepakati-kontrak-gas-senilai-400-miliar-dolar-as, diakses pada 15 Desember 2014

2

Page 3: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

sebanyak 17,58% cadangan gas di dunia saat ini ada di Rusia.4 Hal tersebut membuat

Rusia menjadi salah satu negara yang memiliki keuntungan politik terhadap negara-

negara lain yang memiliki kepentingan nasional terhadap gas alam.

Pada era kepemimpinan Vladimir Putin tahun 1999, Rusia berhasil melakukan

reformasi ekonomi, yaitu mengembalikan aset negara yang dulunya terjadi

swastanisasi akibat krisis pasca keruntuhan Uni Soviet. Hasil dari reformasi tersebut

membuat perusahaan ekspor gas Rusia Gazprom menjadi Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang memiliki peran yang sangat besar dalam menangani distribusi di

bidang gas bumi. Rusia sebagai negara pemasok utama energi terutama gas alam ke

negara-negara Eropa menjadikannya sebagai aktor penting dalam penentuan

hubungan Rusia dengan negara-negara Uni Eropa, atau yang lebih dikenal dengan

Diplomasi Gas. Gazprom mengekspor sepertiga dari kebutuhan dunia di bidang gas

bumi. Sekitar seperempat dari gas yang digunakan di Uni Eropa (UE) berasal dari

Rusia, dan 80 persen dari volume gas bumi itu melintasi Ukraina.5 (Lihat Gambar 1)

Rusia sebagai negara pemasok utama energi terutama gas alam ke negara-negara

Eropa menjadikannya sebagai aktor penting dalam penentuan hubungan Rusia dengan

negara-negara Uni Eropa, dari situ dapat dilihat bahwa gas menjadi instrumen

diplomasi yang penting bagi Rusia untuk menjaga eksistensi dependensi energinya

pada negara-negara Eropa.

4 “Ini 5 Negara Pemilik Cadangan Gas Terbesar di Dunia”, diambil dari http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=12693&type=112, diakses pada 19 Desember 20145 “Russia's Gazprom Diplomacy: Turning Off Europe's Heat”, diambil dari http://content.time.com/time/world/article/0,8599,1870111,00.html, diakses pada 19 Desember 2014

3

Page 4: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

Gambar 1

Suplay Gas Uni Eropa

Sumber: http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/7817043.stm#map, diakses pada 19 Desember 2014

Dalam rangka menopang perekonomiannya yang sedang berkembang hingga 9

persen per tahun sejak tahun 1978, China semakin membutuhkan pasokan energi. Hal

inilah yang membuat China merupakan pengguna gas alam terbesar ketiga di dunia.

Pertumbuhan permintaan minyak besar dan ketidakpastian geopolitik telah

meningkatkan tekanan pada China untuk mengimpor minyak dalam volume yang

besar dari berbagai sumber. China membuat kemajuan pada peningkatan jaringan

pipa minyak dalam negeri untuk mengintegrasikan pasokan minyak dan diversifikasi

sumber impor minyak melalui link pipa dengan Kazakhstan, Rusia, dan Myanmar.6

Volume impor gas alam China dari luar negeri naik sebanyak 25 persen pada tahun

2013. Pada tahun 2013 lalu, negara ini mengimpor 53 miliar meter kubik gas alam,

6 “China”, diambil dari http://www.eia.gov/country/country-data.cfm?fips=CH, diakses pada 20 Desember 2014

4

Page 5: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

dan 31,6 persen diantaranya berasal dari produksi gas domestik ditambah volume

yang diimpor.7 Hal inilah yang membuat China mengamankan pasokan gas alamnya

melalui kerjasama dengan negara pengekspor gas alam yaitu Rusia.

Dalam beberapaa tahun ini pertukaran dan kerja sama antara Rusia dan China di

bidang ekonomi dan perdagangan terus membaik, salah satu diantaranya yang

menarik perhatian umum yaitu kerja sama energi. Kerja sama antara Tiongkok dan

Rusia di bidang minyak dan gas alam yang telah dicanangkan pada tahun 2006 lalu,

berlangsung lancar dan mempunyai prospek luas. Ketua Dewan China National

Petroleum Corporation (CNPC) Jiang Minjie menyatakan hal ini dalam Sidang

Promosi Perdagangan dan Investasi Tiongkok-Rusia yang digelar di Moskow pada 28

April 2012. Dia mengimbau kedua pihak untuk mempertahankan prinsip saling

menguntungkan, meningkatkan kepercayaan, dan meningkatkan kerja sama di hulu

maupun hilir. Jiang Minjie menyatakan, MoU Pasokan Gas dan Perjanjian Kerangka

Pembelian dan Penjualan Gas Alam yang ditandatangani CNPC dan Perusahaan

Rusia Gazprom merencanakan pasokan gas alam sejumlah 68 miliar meter kubik dari

Rusia ke Tiongkok melalui jalur timur dan jalur barat. CNPC pada tahun 2009 telah

menandatangani kontrak dengan perusahaan minyak bumi Rusia dan perusahaan

transportasi jalur Rusia mengenai perdagangan minyak mentah serta pembangunan

dan pengelolaan pipa minyak Tiongkok-Rusia. Menurut kontrak itu, Rusia memasok

15 juta ton minyak per tahun kepada Tiongkok dan akan berlangsung selama 20

7 “China Menjadi Pengguna Gas Alam Terbesar Ketiga Dunia”, http://vibiznews.com/2014/02/09/china-menjadi-pengguna-gas-alam-terbesar-ketiga-dunia/, diakses pada 20 Desember 2014

5

Page 6: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

tahun. Pipa minyak mentah Tiongkok-Rusia telah digunakan mulai November 2011,

dan telah menyalurkan 20 juta ton minyak kepada Tiongkok.8

Hubungan Rusia dan China selama beberapa tahun terakhir mengalami banyak

kemajuan dan kedua negara menjalin kerjasama bilateral dan multilateral yang luas,

termasuk dengan memanfaatkan forum-forum internasional. Kerjasama bilateral

kedua negara khususnya di bidang ekonomi dan energi berada pada level tinggi. Para

pemimpin Rusia dan Cina juga aktif mendiskusikan sejumlah isu di bidang politik,

ekonomi, investasi, energi, teknologi mutakhir, dan juga isu-isu penting regional dan

internasional. Kedua negara bahkan sudah menandatangani sejumlah kontrak di

berbagai bidang. Dalam kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Cina pada akhir Mei

2014, Rusia dan China menandatangani perjanjian kerjasama di bidang energi. Pada

kesempatan itu, Rusia menyetujui perjanjian ekspor gas alam ke Cina. Berdasarkan

kesepakatan tersebut, Rusia sejak tahun 2018 akan mengirim gas alam ke Cina

selama 30 tahun. Nilai kontrak itu diperkirakan mencapai 400 miliar dolar, dan kedua

negara setuju untuk menggunakan mata uang rubel dan yuan dalam transaksi

perdagangan mereka.9

Di luar memasok gas alam kepada Cina dengan melalui pipa, kesepakatan

tersebut juga membuka kesempatan bagi Gazprom untuk menjadi pemain besar di

pasar besar pada sektor gas alam di Asia, sektor itu sejauh ini tidak pernah terlibat 8 “Prospek Kerja Sama Migas Tiongkok-Rusia Cerah”, diambil dari http://indonesian.cri.cn/201/2012/04/30/1s127318.htm, diakses pada 21 Desember 20149 “Peningkatan Hubungan Strategis Rusia-Cina”, diambil dari http://indonesian.irib.ir/editorial/fokus/item/85497-peningkatan-hubungan-strategis-rusia-cina, diakses pada 21 Desember 2014

6

Page 7: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

dalam dalam skala besar sebelumnya. Gazprom berencana untuk membangun

terminal LNG ekspor di pantai Pasifik Rusia, di pulau Sakhalin dan dekat

Vladivostok, tapi sejauh ini tidak memiliki infrastruktur untuk memasok proyek

tersebut dengan gas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan di Asia. Dengan

adanya kerjasama luar biasa antara Rusia dan China menyebabkan akses tersebut

terbuka dan membuat Rusia menjadi aktor penting dalam kinerjanya di Asia. Posisi

pipa gas alam dari Gazprom dekat dengan pembeli gas alam terkemuka Jepang dan

Korea Selatan serta membuat pasar gas alam menjadi naik di pantai timur China, dan

meletakkan Rusia dalam posisi yang lebih baik dibanding eksportir di Afrika,

Australia dan Amerika Utara.

Perusahaan gas alam Rusia, Gazprom, dan perusahaan China National Petroleum

Corp (CNPC), telah sepakat menandatangani kontrak kerja sama selama 30 tahun,

dengan nilai yang ditafsir mencapai US$ 400 miliar. Perjanjian tersebut telah dibahas

sejak 2004 lalu, namun belum mencapai kata sepakat dan pada 21 Mei 2014 kedua

pihak setuju untuk meresmikan kerja sama tersebut.10 Peningkatan hubungan bilateral

dengan China ini bersamaan dengan Rusia yang sedang berseteru dengan Barat

terkait krisis Ukraina. Hal ini membuat Rusia menghadapi sanksi dari Eropa terkait

masalah geopolitik di Ukraina.

C. Rumusan Masalah

10 Ibid

7

Page 8: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat rumusan masalah

pada penelitian ini adalah apa kepentingan Rusia dalam penandatanganan kontrak gas

alam dengan China tahun 2014?

D. Kerangka Pemikiran

Untuk menjawab pertanyaan masalah di atas, penulis menggunakan teori Politik

Luar Negeri, Kepentingan Nasional, dan Kebijakan Luar Negeri. Penjelasan dari

teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Politik Luar Negeri

Pengertian dasar dari politik luar negeri merupakan “action theory”, atau

kebijaksanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai suatu

kepentingan tertentu. Secara umum politik luar negeri (foreign policy) merupakan

suatu perangkat formula nilai, sikap, arah, serta sasaran, untuk mempertahankan,

mengamankan, dan memajukan kepentingan nasional di dalam ruang lingkup dunia

internasional.11 Politik Luar negeri suatu negara menentukan interaksi antarnegara

dalam menentukan hubungannya dengan negara lain.

Holsti menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri adalah ide atau gagasan atau

tindakan yang dirumuskan oleh pembuat keputusan untuk menyelesaikan suatu

masalah, melakukan perubahan dalam kebijakan, sikap atau tindakan suatu negara,

11 Agung Banyu Perwita, Anak dan Yanyan Mochammad Yani. 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 47

8

Page 9: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

aktor non-negara atau lingkungan dunia. Faktor-faktor eksternal mempengaruhi

substansi kebijakan luar negeri yang meliputi kondisi perekonomian dunia, struktur

sistem internasional, kebijakan dan tindakan negara lain, hukum internasional,

masalah global dan regional yang muncul dari kegiatan individual, serta opini global.

Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara

yaitu kebutuhan sosio-ekonomi dan keamanan, struktur pemerintahan, letak

geografis, opini publik, pertimbangan etis, serta birokrasi. Holsti dalam bukunya

International Politics: A Framework of Analysis menyebutkan bahwa:12

“Orientasi dasar politik luar negeri ada tiga. Pertama disebut isolasi dimana untuk menjaga kepentingannya, negara memilih membatasi hubungannya dengan negara lain. Kedua yaitu nonalignment atau non-blok dan sering juga disamakan dengan netralitas. Ketiga yaitu pembuatan koalisi dan pembangunan aliansi. Berbeda dengan isolasi, orientasi yang ketiga ini berangkat dari ketidakmampuan negara, baik dalam pertahanan maupun ekonomi, untuk berdiri sendiri. Jadi karena itulah mereka berusaha melakukan koalisi diplomatik dan melakukan aliansi militer untuk melindungi pertahanan negaranya.”

Dalam kajian politik luar negeri sebagai suatu sistem, rangsangan dari lingkungan

eksternal dan internal sebagai input yang mempengaruhi politik luar negeri suatu

negara dipersepsikan oleh para pembuat keputusan dalam suatu proses konversi

menjadi output. Proses konversi yang terjadi dalam perumusan politik luar negeri

suatu negara ini mengacu pada pemaknaan situasi, baik yang berlangsung dalam

12 Holsti, K.J, International Politics : A Framework for Analysis, Englewood Cliffs : Prentica Hall Inc, 1992, hal 98

9

Page 10: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

lingkungan eksternal maupun internal dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin

dicapai serta sarana dan kapabilitas yang dimilkinya.13

Dalam kasus ini, Rusia sedang terlibat dalam permasalahan geopolitik dengan

Ukraina. Dukungan Rusia terhadap Krimea untuk melepaskan diri dari Ukraina

menuai berbagai sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sanksi-sanksi tersebut

merupakan factor yang mempengaruhi Rusia dalam mengambil kebijakan untuk

menandatangani kesepakatan perjanjian penjualan gas alam dengan China. Tindakan

ini merupakan upaya dari Rusia dalam mempertahankan ekonominya dari dampak

yang akan ditimbulkan oleh sanksi-sanksi dari AS dan Uni Eropa. Politik Luar Negeri

Rusia ingin tetap mempertahankan kesetaraannya dengan Amerika Serikat sebagai

negara yang memiliki pengaruh, tetap memainkan peranan yang dominan di negara-

negara bekas pecahan Uni Soviet dan menjadi peserta aktif yang berpengaruh dalam

masalah-masalah Internasional.

2. Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional menurut Jack C. Plano dan Roy Olton adalah tujuan

mendasar serta faktor paling menentukan yang memandu para pembuat keputusan

dalam merumuskan politik luar negeri.14 Kepentingan nasional adalah tujuan-tujuan

yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan negara yang dicita-citakan.

Sedangkan kepentingan nasional menurut Donald E. Nuechterlein adalah kepentingan

13 James N. Rosenau, The Scientific Study of Foreign Policy, New York: The Free Press, 1980, hal. 17114 Jack C Plano dan Roy Olton, Kamus Hubungan Internasional, Terjemahan Wawan Juanda, Bandung, CV. Putra Abardin, 1999, hal 7

10

Page 11: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

yang dirasakan dan diinginkan oleh beberapa negara yang berdaulat yang mencakup

juga lingkungan eksternalnya. Ada empat jenis kepentingan nasional, yaitu sebagai

berikut:15

a) Kepentingan pertahanan (defence interest), kepentingan untuk melindungi

warga negaranya serta wilayah dan sistem politik dari ancaman negara lain.

b) Kepentingan ekonomi (economic interest), yakni kepentingan pemerintah

untuk meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi

dengan negara lain.

c) Kepentingan tata internasional (world order interest), yaitu kepentingan

untuk mewujudkan/ mempertahankan sistem politik dan ekonomi

internasional yang menguntungkan bagi negaranya dari ancaman luar.

d) Kepentingan ideology (ideological interest), yaitu kepentingan untuk

mempertahankan atau melindungi ideologi negaranya dari ancaman ideologi

negara lain.

Berdasarkan jenis kepentingan menurut Donald E. Nuechterlein, kepentingan

Rusia pada kesepakatan di bidang gas alam dengan China termasuk ke dalam

kepentingan ekonomi dan tata internasional. Dari aspek ekonomi, Rusia dapat

menguatkan perekonomian negaranya dengan adanya kontrak senilai 400 miliar dolar

terhadap embargo ekonomi dari AS dan Uni Eropa. Sementara itu, dari aspek tata

internasional, Rusia ingin tetap menjaga system politik dan ekonomi internasionalnya

15 Nuechterlein, Donald E., The Concept of National Interest: A Time for New Aprroach”, ORBIS. A Journal of World Affairs, vol.23, 1979, hal. 75-76

11

Page 12: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

di kawasan Asia, khususnya Asia Tengah. Melalui kesepakatan ini, Rusia dengan

bantuan China akan dengan mudah memasuki pasar gas alam Asia yang sebelumnya

sudah di incar oleh negara-negara lain. Adanya akses Rusia ke Asia melalui gas alam

maka dengan meningkatnya kebutuhan dunia terhadap gas alam secara khusus Asia,

maka Rusia juga mudah memasuki wilayah politik lain dari negara-negara di Asia.

Dengan begitu lawan-lawan politik Rusia akan menjadi terancam jika Rusia sudah

masuk dan melakukan kepentingannya di Asia.

E. Argumen Pokok

Dengan menggunakan kerangka pemikiran di atas, penulis memiliki argument

bahwa kepentingan Rusia dalam penandatanganan kontrak gas alam dengan China

tahun 2014 adalah:

1. Rusia ingin tetap sejajar dengan AS sehingga dapat memainkan peran yang

dominan di negara-negara bekas pecahan Uni Soviet dalam hal ini adalah

Krimea, dan menjadi peserta aktif yang berpengaruh dalam masalah-masalah

Internasional.

2. Memperkuat perekonomiannya terhadap sanksi-sanksi ekonomi dari AS dan

Uni Eropa.

12

Page 13: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

3. Dengan bekerjasama dengan China, Rusia dengan mudah masuk ke dalam

pasar gas alam di Asia. Hal ini sebagai upaya mempertahankan tata ekonomi

internasionalnya dan menempatkan pengaruh politiknya di kawasan Asia.

F. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif

analitik dimana dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan kepentingan Rusia

dalam penandatanganan kontrak gas alam dengan China tahun 2014. Sedangkan,

untuk teknik pengumpulan data penulis menggunakan studi kepustakaan. Studi

kepustakaan merupakan sebuah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan

data sekunder yang diperoleh dari tulisan atau literatur dari beberapa buku, jurnal,

artikel dari berbagai media cetak seperti koran, majalah, tabloid, internet, dan lain

sebagainya.

G. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kepentingan Rusia

dalam penandatanganan kontrak gas alam dengan China tahun 2104. Sehingga

diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi bahan pengayaan dalam studi ilmu

hubungan internasional. Penelitian ini juga merupakan syarat kelulusan bagi penulis

dalam menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

13

Page 14: Kepentingan Rusia Dalam Penandatanganan

H. Jangkauan Penelitian

Dalam mempermudah penelitian, penulis mengambil rentang waktu kajian sejak

mulai dibukanya pembicaraan tentang kerjasama di bidang gas alam antara Rusia

dengan China pada tahun 2006 hingga penandatanganan kesepakatan ini pada tahun

2014. Tetapi tidak menutup kemungkinan jangkauan di luar tahun tersebut dibahas

selama masih memiliki keterkaitan atau kesesuaian terhadap topic yang di bahas.

14