kebijakan tata ruang provinsi sumatera utara dalam pembangunan infrastruktur

22
KEBIJAKAN TATA RUANG PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Medan, 11 September 2014 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 22-Nov-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FGD Identifikasi Sengketa dan Konflik Pemanfaatan Ruang Serta Upaya Penyelesaian dalam rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Ekonomi di IndonesiaMedan, 11 September 2014

TRANSCRIPT

STRATEGI PENATAAN RUANG GUNA PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM RANGKA KETAHANAN NASIONAL

KEBIJAKAN TATA RUANG PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURMedan, 11 September 2014BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARA

ISU STRATEGISKesenjangan pembangunan antara wilayah timur dan barat Sumatera UtaraInteraksi wilayah melalui konektifitas antar pusat-pusat pertumbuhan wilayah Pengembangan sektor ekonomi unggulan, khususnya berbasis sektor perkebunanKetersediaan luasan kawasan produksi pertanian dalam mendukung ketahanan panganPerubahan fungsi kawasan hutanDaya tampung dan daya dukung wilayah dalam mendukung aktifitas pembangunanKecenderungan alih fungsi lahan, khususnya lahan produksi pangan menjadi peruntukan budidaya lain

FOKUS PRIORITASPengembangan WilayahIntegrasi infrastruktur dan konektifitas antar pusat kegiatan dan kawasan pengembangan perkotaan-perdesaanKetahanan PanganPerlindungan thd lahan pangan berkelanjutan dan ketersediaan tenaga kerja & teknologi sektor pertanianMitigasi BencanaPengembangan/Pembangunan kawasan dengan memperhatikan bentang alam (DAS, hutan, pesisir,dll) serta antisipasi thd potensi ancaman bencana dan perubahan iklim BudayaRevitalisasi kawasan cagar budaya dan pengembangan heritage/warisan sejarah budayaEkonomi unggulanPengembangan sektor ekonomi unggulan pertanian-perkebunan (hulu hilir) sebagai penggerak perekonomian Sumut didukung dengan pengembangan teknologi

KEBIJAKAN PENATAAN RUANGmengurangi kesenjangan pengembangan wilayah timur dan barat;mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya saing dan diversifikasi produk;mewujudkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada dan ekstensifikasi kegiatan pertanian pada lahan non-produktif;menjaga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem;mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi perkembangan wilayah; danmeningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi ke seluruh wilayah provinsi.

Kebijakan & Strategi Penataan RuangNoKebijakan Strategi1mengurangi kesenjangan pengembangan wilayah timur dan baratmengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah barat sesuai dengan potensi dan daya dukung; dan membangun dan meningkatkan jaringan jalan lintas timur dan baratNoKebijakan Strategi2mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya saing dan diversifikasi produkmendorong kegiatan pengolahan komoditi unggulan di pusat produksi komoditi unggulan; meningkatkan prasarana perhubungan dari pusat produksi komoditi unggulan menuju pusat pemasaran;menyediakan sarana dan prasarana pendukung produksi untuk menjamin kestabilan produksi komoditi unggulan;mengembangkan pusat-pusat agropolitan dan agromarinepolitan untuk meningkatkan daya saing; meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia dan terbaharukan serta memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik guna mendukung produksi komoditas unggulan; dan mengembangkan kawasan yang berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan wilayah di sekitarnya serta mendorong pemerataan perkembangan wilayah.Lanjutan.......Lanjutan.......NoKebijakan Strategi3mewujudkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada dan ekstensifikasi kegiatan pertanian pada lahan non-produktifmempertahankan luasan lahan pertanian; meningkatkan produktivitas pertanian; melindungi lahan pertanian pangan berkelanjutan; danmencetak kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan baru untuk memenuhi swasembada pangan4menjaga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistemmempertahankan luasan kawasan lindungmeningkatkan kualitas kawasan lindung; danmengembalikan ekosistem kawasan lindung.

Lanjutan.......NoKebijakan Strategi5mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi perkembangan wilayahmengendalikan perkembangan fisik permukiman; danmendorong intensifikasi pemanfaatan ruang di kawasan permukiman perdesaan dan perkotaan 6meningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi ke seluruh wilayah provinsimembangun dan meningkatkan kualitas jaringan transportasi keseluruh bagian wilayah; danmenyediakan dan memeratakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi

STRUKTUR RUANG WILAYAHSISTEM KOTA-KOTA & PUSAT PERTUMBUHANPusat Kegiatan Nasional (PKN)PKN : Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro)Pusat Kegiatan Wilayah (PKW dan PKW Promosi)PKW : Tebingtinggi, Sidikalang, Pematangsiantar, Balige, Rantauprapat, Kisaran, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Sibolga; PKWp: Tarutung dan TanjungbalaiKawasan Strategis Nasional (KSN)Kawasan strategis nasional pada wilayah provinsi terletak di kawasan perkotaan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), Kawasan Danau Toba, Kawasan Ekosistem Leuser dan Kawasan Perbatasan Luar Negara (Pulau Berhala di Kab. Serdang Bedagai)

PKNPKWPKLMEDANTEBING TINGGIPANGKALAN BRANDANAEK NABARAPORSEABINJAIPEMATANGSIANTARSTABATKOTAPINANGDOLOK SANGGULDELI SERDANGSIDIKALANGPERBAUNGANGUNUNG TUASIBORONG-BORONGKAROKISARANSEI RAMPAHSIPIROKKABANJAHERANTAUPRAPATLIMAPULUHBATANG TORUBERASTAGIBALIGEINDRAPURASIABUMEREKPADANGSIDIMPUANPERDAGANGANKOTANOPANTIGA BINANGASIBOLGASARIBUDOLOKNATALKUTABULUHGUNUNGSITOLIPEMATANG RAYAPANYABUNGANSALAKPKWp:PARAPATSIBUHUANGIDOTARUTUNGSIMPANG EMPATPANDANLOTU TANJUNGBALAIAEK KANOPANBARUSTELUKDALAMLABUHAN BILIKPANGURURANLAHOMIStruktur Kota-Kota di Wilayah Sumatera UtaraKEBIJAKAN STRUKTUR RUANGBeberapa infrastruktur strategis:Bandara Kuala NamuPengembangan Pelabuhan Kuala TanjungJalan susur pantai timur Jalan lingkar Danau TobaJaringan jalan bebas hambatan lintas provinsi Jaringan jalan bebas hambatan hingga SibolgaJaringan rel kereta api pantai timur dan pantai baratJaringan jalan alternatif Medan-BrastagiBendungan Lau SimemeTPA RegionalPengembangan Labuan AnginJaringan jalan lingkar Pulau NiasPengembangan Pembangkit Listrik baruKEK Sei MangkePengembangan Kota Baru

POLA RUANG WILAYAHPOLA RUANG LUAS (Ha) HL 1.325.596 HP 1.021.063 HPK 41.039 HPT 875.050 HSA 426.436 Perkebunan1.880.086.41Permukiman202.825.50Pertanian Lahan Basah 463.109.98 Pertanian Lahan Kering819.131.04Danau Toba1.129,86APL (tambahan dari hasil rekom Timdu)677.173Alokasi peruntukan ruang

KAWASAN STRATEGISEkonomi, al. : KSN MebidangroKws AgropolitanSimalungun-Batubara-Asahan (KEK Sei Mangkei)

Lingkungan, al. : KSN Danau TobaLeuser & BahorokBatang ToruTN Batang Gadis

Budaya, al. :Situs Kota Cina-Kota Rantang di Kws MebidangroKws Candi/Biaro di Palas/PalutaBawomataluo di Nias SelatanBarus di Tapanuli TengahPusuk Buhit di Kws Danau Toba

FUNGSIKAWASAN STRATEGIS NASIONAL & MP3EIKAWASAN STRATEGIS PROVINSIEKONOMIMEBIDANGROKAWASAN AGROPOLITANKEK SEI MANGKEISIMALUNGUN-BATUBARA-ASAHANLABUHAN BATU DAN SEKITARNYAPANTAI BARATKEPULAUAN NIASLINGKUNGANDANAU TOBALEUSER-BAHOROKEKOSISTEM LEUSERHUTAN BATANG TORUTN BATANG GADISBUDAYAKAWASAN SITUS BERSEJARAH KOTA MEDAN-DELI SERDANGKAWASAN SITUS CANDI/BIARA DI PADANGLAWAS DAN PADANGLAWAS UTARAKAWASAN TRADISIONAL BAWOMATALUOKAWASAN RELIGI /BERSEJARAH BARUSKAWASAN RELIGI /BERSEJARAH PUSUK BUHITHANKAMPERBATASAN LUAR NEGARA (PULAU BERHALA)Kawasan Strategis Nasional & Kawasan Strategis ProvinsiPERMASALAHAN TERKAIT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURMasih lemahnya ketersediaan dokumen perencanaan makro hingga teknisCukup lamanya waktu untuk pembebasan lahanMasih kurangnya peran masyarakat dalam proses pembangunanMasih kurangnya ketersediaan ruang publik dalam infrastruktur yang dibangunAdanya konflik pertanahanInfrastruktur Strategis (yang sedang dalam proses pembangunan)Pembebasan lahan untuk ruas jalan tol Medan-Tebingtinggi dan Medan-BinjaiBendung Bajayu (Serdang Bedagai-Tebingtinggi)Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Asahan (Asahan-Tanjungbalai)Rel Kereta Api Akses KEK Sei Mangkei-Kuala TanjungKasus PembelajaranPembebasan lahan untuk akses jalan ruas Tanjung Morawa-Bandara Kuala NamuWaktu yang dibutuhkan sangat lama karena adanya konflik kepemilikan yang tidak jelasTuntutan harga tanah yang tidak rasionalMasyarakat menganggap masih kurangnya sosialisasi

Lanjutan.......Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sei MangkeiPenetapan rencana tata ruangStatus penggunaan lahan (dari HGU Perkebunan menjadi HGB)Penerbitan Hak Pengelolaan terhadap perluasan kawasan Pembebasan lahan untuk akses rel kereta api dari Kawasan Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala TanjungPerubahan status kawasan hutan dalam rencana pengembangan koridor KEK Sei Mangkei Pelabuhan Kuala TanjungPeran Pemerintah Provinsi Penguatan Regulasi daerahPenetapan pengaturan pengadaan tanah di Sumatera Utara melalui Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, tgl 3 Februari 2014.Pembentukan Sekretariat Tim melalui Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/446/KPTS/2014 tgl 19 Juni 2014 tentang Sekretariat Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Penguatan Substansi PembangunanPenetapan Rencana Tata Ruang WilayahSinkronisasi RTRW dengan kebijakan pembangunan daerahPenyiapan arahan/dokumen pembangunan infrastruktur khususnya yang membutuhkan pembebasan tanah

Lanjutan.......HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKANPertambahan penduduk berpotensi menimbulkan ancaman bagi lahan-lahan produksi panganLegalitas Rencana Tata Ruang (RTRW maupun RDTR) dalam mendukung ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur dan produktifitas wilayahSinkronisasi program/kegiatan pembangunan lintas sektor dan lintas wilayah berbasiskan tata ruangPengembangan informasi geospasial dalam mendukung pengadaan tanah untuk pembangunan

SEKIAN&TERIMA KASIH