kebijakan politik luar negeri

28
KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

Upload: razizah94

Post on 28-May-2015

14.193 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan politik luar negeri

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

Page 2: Kebijakan politik luar negeri

Disusun oleh:

Abi Akbar (01)Ali Akbar (03)Kafin Rifqi (13)M. Rifky Akbar (16)Sri Harini W. (27)Wulan Desi (29)

Page 3: Kebijakan politik luar negeri

Dasar PertimbanganDasar pertimbangan untuk mulai membangun politik luar negeri Indonesia berasal dari 2 faktor, faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor Intern : • Posisi geografis Indonesia berada di posisi silang dunia.• Sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang telah dijajah oleh bangsa lain.• Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal kekuatan.• Memasuki tahun 1948, kondisi Indonesia terpuruk baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. • Tidak stabilnya kondisi politik di Indonesia akibat Pemberontakan

Madiun 1948 dan ancaman Agresi Militer Belanda II (AMB II) dan dapat diselesaikan melalui Konferensi Meja Bundar (KMB).

Page 4: Kebijakan politik luar negeri

Faktor Ekstern :

Pada tahun-tahun pertama berdirinya Negara Republik Indonesia munculnya dua kekuatan besar di dunia.

Pengaruh lain adalah adanya ancaman dari Belanda yang ingin kembali menjajah bangsa Indonesia.

Dasa Sila Bandung yang mencerminkan solidaritas negara-negara Asia dan Afrika, dan perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme.

Page 5: Kebijakan politik luar negeri

Pemulihan kembali kepercayaan negara-negara/bangsa-bangsa lain terhadap maksud dan tujuan revolusi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada lawan.

Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan penanggapan sehingga pengarahannya harus dilakukan untuk kepentingan nasional terutama kepentingan ekonomi rakyat.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas maka pada

tanggal 2 September 1948, Pemerintah segera mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat.

Page 6: Kebijakan politik luar negeri

Landasan HukumYang menjadi landasan bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut :

Landasan Ideal: Pancasila sila ke - 2Landasan Konstitusional/Struktural: UUD 1945 Pasal 11 dan

Pasal 13Landasan Operasional: 1. Ketetapan MPR (tentang GBHN)

2. Kebijaksanaan Presiden (KEPPRES)

3. Kebijaksanaan Menlu (PeraturanMenlu)

Page 7: Kebijakan politik luar negeri

Pada masa orde baru, landasan operasional politik luar negeri indonesia kemudian semakin dipertegas dengan beberapa peraturan formal, diantaranya adalah sebagai berikut:• ketetapan MPRS no. xii/ MPRS/1966 tanggal 5 juli

1966 TAP MPRS ini menyatakan bahwa sifat politik luar negeri indonesia adalah: • bebas aktif, anti-imperealisme dan kolonialisme dalam

segala bentuk manifestasinya.

• mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat.

• ketetapan MPR tanggal 22 maret 1973, yang berisi: • terus melaksanakan politik luar negeri yang bebas

aktif.• mengambil langkah-langkah untuk memantapkan

stabilitas wilayah asia tenggara dan pasifik barat daya.

• mengembangkan kerjasama dengan semua negara dan badan-badan internasional.

• petunjuk bulanan presiden sebagai ketua dewan stabilisasi politik dan keamanan.

• keputusan-keputusan menteri luar negeri.

Page 8: Kebijakan politik luar negeri

selain berbagai ketentuan diatas, landasan operasional politik luar negeri indonesia juga dituangkan dalam TAP MPR tentang garis-garis besar haluan negara (GBHN) yaitu:

TAP MPR RI No. IV/ MPR/ 1973 TAP MPR RI No. IV/ MPR/ 1978 TAP MPR RI No. II/ MPR/ 1983 TAP MPR RI No. II/ MPR/ 1988 TAP MPR RI No. IV/ MPR/ 1993

seluruh ketetapan MPR diatas yang dijabarkan dalam pola umum pembangunan jangka panjang pada intinya menyebutkan bahwa:dalam bidang politik luar negeri yang bebas dan aktif

diusahakan agar indonesia dapat terus meningkatkan peranannya dalam memberikan sumbangannya untuk turut serta menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil dan sejahtera.

Page 9: Kebijakan politik luar negeri

pasca-orde baru terjadi pemerintahan secara cepat mulai dari b.j. habibie sampai susilo bambang yudhoyono. Sebagai contoh, kabinet gotong royong mengopersionalkan politik luar negeri indonesia melalui: ketetapan MPR No. IV/ MPR/ 1999 tanggal 19 oktober

1999 tentang garis-garis besar haluan negara dalam rangka mewujudkan tujuan nasional periode 1999-2004.

UU No. 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri UU no.24 tahun 2000 tentang perjanjian internasional. perubahan uud 1945 sidang majelis permusyawaratan rakyat (MPR) RI

pada 19 oktober 1999

Page 10: Kebijakan politik luar negeri

UU no.24 tahun 2000 tentang perjanjian internasional.

sebelum UU ini muncul, selama ini pengaturan tentang pengesahan perjanjian internasional dilandaskan pada surat presiden soekarno kepada DPRS No. 2826/ HK/ 1960 tanggal 22 agustus 1960 tentang pembuatan perjanjian dengan negara lain.

Pokok-pokok isi undang-undang ini tentang pembuatan perjanjian internasional yaitu :pengesahan perjanjian internasional pemberlakuan perjanjian internasional penyimpanan perjanjian internasional pengakhiran perjanjian internasional

Page 11: Kebijakan politik luar negeri

Kabinet selanjutnya pada pasca orde baru yaitu kabinet indonesia bersatu. kabinet ini meletakkan landasan operasional politik luar negerinya dalam tiga program utama nasional kebijakan luar negeri, yang termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2004-2009.

Page 12: Kebijakan politik luar negeri

Tujuan Politik Luar Negeri RI

Page 13: Kebijakan politik luar negeri

Politik luar negeri Indonesia, antara lain bertujuan sebagai berikut:

Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah Negara Keatuan Republik Indonesia.

Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua Negara di dunia

Page 14: Kebijakan politik luar negeri

Meningkatkan kemakmuran segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila sebagai dasar falsafah Negara RI.

Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri

Meningkatkan perdamaian Internasional

Page 15: Kebijakan politik luar negeri

Pedoman Perjuangan

Pedoman perjuangan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan pada faktor-faktor berikut:1. Dasasila Bandung yang mencerminkan solidaritas

negara-negara Asia dan Afrika, dan perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, serta mengandung sifat non intervensi (tidak turut campur urusan Negara lain).

2. Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan oleh bangsa Asia sendiri dengan kerja sama regional.

Page 16: Kebijakan politik luar negeri

3. Pemulihan kembali kepercayaan negara negara/bangsa-bangsa lain terhadap maksud dan tujuan revolusi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada lawan, menjauhkan kontradiksi dengan mencari keserasian yang sesuai dengan falsafah Pancasila.

4. Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan penanggapan sehingga pengarahannya harus

dilakukan untuk kepentingan nasional terutama kepentingan ekonomi rakyat.

Page 17: Kebijakan politik luar negeri

Dasasila Bandung Sepuluh (10) inti sari / isi yang terkandung dalam

Bandung Declaration / Dasasila Bandung :

1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada Piagam PBB.2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa.3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan bangsa di dunia.4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain.5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektif

sesuai dengan piagam pbb.

Page 18: Kebijakan politik luar negeri

6. Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak

untuk kepentingan suatu negara besar.7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.8. Mengatasi dan menyelesaikan segala

bentuk perselisihan internasional secara jalan damai dengan persetujuan PBB.9. Memajukan kepentingan bersama dan

kerjasama.10. Menghormati hukum dan juga kewajiban internasional.

Page 19: Kebijakan politik luar negeri

Wawasan Nusantara

Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi.

Page 20: Kebijakan politik luar negeri

Istilah wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat.Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau-pulau, dan “antara” yang berati diapit di antara dua hal.

Secara unum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.

Page 21: Kebijakan politik luar negeri

Secara spesifik, Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek : 1. Politik2. Ekonomi 3. Sosial budaya4. Hankam

Page 22: Kebijakan politik luar negeri

Geostrategi Indonesia

Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).

Page 23: Kebijakan politik luar negeri

GEOPOLITIKgeopolitik dimaknai sebagai ilmu

penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Page 24: Kebijakan politik luar negeri

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara

sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Page 25: Kebijakan politik luar negeri

6 Prinsip pokok :

Negara Indonesia menjalankan politik damaiNegara Indonesia bersahabat dengan segala

bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing-masing

Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasoinal untuk menjamin perdamaian yang kekal

Page 26: Kebijakan politik luar negeri

Negara Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional

Negara Indonesia membantu pelaksanaan sosial internasional dengan berpedoman pada piagam PBB

Negara Indonesia dalam lingkungan PBB dan berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah. Tanpa kemerdekaan, persaudaraan, dan perdamaian internasional, hal itu tidak akan tercapai

Page 27: Kebijakan politik luar negeri

3 Asas Pokok1. Asas Teritorial yaitu hak dari suatu Negara atas

wilayahnya, berhak menegakkan hokum terhadap barang dan semua orang yang berada di wilayahnya.

2. Asas Kebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap warga Negara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan hokum dari negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di Negara asing.

3. Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat.  Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua peristiwa yang ada hubungannya dengan kepentingan umum.  Hukum tidak terbatas oleh  wilayah suatu Negara.

Page 28: Kebijakan politik luar negeri

SUWUN JEH d(^_^)b