kebijakan percepatan pembangunan daerah … 2019/papran ppdt... · surat keputusan kementerian...

22
KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2020 - 2021 DALAM ACARA : WORKSHOP TEMATIK PENYUSUNAN RAN PPDT 2021 PROVINSI BANTEN DISAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA PROVINSI BANTEN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BANTEN

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2020 - 2021

DALAM ACARA :

WORKSHOP TEMATIK PENYUSUNAN RAN PPDT 2021 PROVINSI BANTEN

DISAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BANTEN

GAMBARAN UMUM WILAYAH

12.689.736 jiwa (BPS)2018

DASAR HUKUM :

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah

Tertinggal (PPDT), khususnya pasal 14 mengamanatkan untuk menyusun RAN PPDT

sebagai salah satu bentuk afirmasi di bidang perencanaan pembangunan daerah

tertinggal dan disusun oleh Pemerintah Provinsi dan di tetapkan setiap tahunnya oleh

Gubernur

Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang penetapan 122 Daerah tertinggal

2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5598);

Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2019;

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor

Tahun 2018 tentang pelimpahan dan penugasan lingkup kementerian desa, pembangunan

daerah tertinggal dan transmigrasi tahun anggaran 2019;

Pergug STRADA Provinsi Banten Nomor 47 tahun 2018 tentang STRADA PPDT 2018-2022;

Pergub RAD PPDT Provinsi Banten Nomor 48 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Provinsi Banten 2019;

Keputusan Menteri desa daerah tertinggal dan Transmigrasi Nomor 79 tahun 2019 tentang

Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal yang terentaskan tahun 2015-2019.

Target vs Capaian Indikator Kinerja Makro Daerah

Sumber: BPS Provinsi Banten

IPM(point)72.64

TingkatKemiskinan

4,87 %

Pertumbuhan Ekonomi

6,4%

TPT7,95%

IPM 2018(point)

R: 71,95T: 71,77

TingkatKemiskinan 2018

R: 5,25% (668,74 rb Org)T:5,13%

Laju Pertumbuhan

Ekonomi 2018

R: 5,89%

T: 6%

TPT 2018

R: 8,52%T: 8,45%Capaian

Indikator Kinerja

Makro Daerah

Target

Capaian Indikator

Kinerja Makro Daerah

Tahun 2020

Visi dan Misi Provinsi Banten

Tahun 2017-2022

BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL

KARIMAH

Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

Membangun dan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur

Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pendidikan Berkualitas

Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi

Prioritas Pembangunan Tata Kelola

Pemerintahan (Good Governance)

Penerapan E-Planning, E-monev, dan E-Bugdeting

Reformasi Birokrasi

Penerapan Manajemen Kinerja (Peningkatan Predikat LAKIP dari CC ke BB)

Reformasi Tata KelolaKeuangan (Peningkatanpredikat dariDisclaimer/WDP keWTP)

Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Publik

Perbaikan Indeks Persepsi Korupsi

Perbaikan Hubungan Kerja Daerah Provinsi dengan Kabupaten/Kota.

Prioritas Pembangunan dan Peningkatan

Kualitas Infrastruktur 1/2Pembangunan 273.000 meter ruas jalan Provinsi yang rusak dari total 852.000 meter jalan Provinsi;

Pembangunan Jalan Kolektor Baru untuk membuka jalur isolasi dan membuka interkoneksi antar wilayah;

Pembangunan dan perbaikan jembatan pada seluruh jalan Provinsi;

Pembangunan Jembatan Penyeberangan untuk mempermudah akses penduduk terhadap pelayanan publik dan kegiatan ekonomi;

Normalisasi 32 Sungai dari seluruh sungai yang ada di Banten;

Normalisasi 41 Situ untuk pengembalian fungsi Situ;

Prioritas Pembangunan dan Peningkatan

Kualitas Infrastruktur 2/2

Pembangunan Terminal Tipe B danPengembangan SistemTransportasi Massal SkalaProvinsi;

Pembangunan Infrastruktur yang menunjang SistemTransportasi Laut danAktivitas Ekonomi SektorMaritim;

Revitalisasi KawasanBanten Lama dalamrangka PengembanganSektor Pariwisata danPelestarian Cagar Budayaserta kearifan lokal;

Penataan KawasanKumuh KampungNelayan, Perdesaan/Perkotaan;

Pengendalian Dampak LingkunganHidup dan Pengelolaan SampahSkala Provinsi untukmepertahankan daya dukunglingkungan dan pelaksanaanpembangunan berkelanjutan;

Evaluasi Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Tata Ruang Wilayah Provinsi;

Pembangunan dan Revitalisasi Infrastruktur Pertanian (Bendungan dan Irigasi).

Prioritas Pembangunan Pendidikan

Pendidikan dengan biaya terjangkau (gratis);

Pembangunan 2.016 Ruang Kelas Baru/168 Unit Sekolah untuk jenjang SMA dan SMK;

Pembangunan 1.563 Ruang Kelas Baru atau 130 Unit Sekolah untuk Jenjang SMP;

Peningkatan Kompetensi Guru yang belum S1 melalui Pendidikan Strata 1 bagi 343 Guru SMA, 820 Guru SMK,2900 Guru SMP; 7832 Guru SD;

Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pendidikan Strata 2 bagi 500 Guru SD, SMP, SMA, SMK;

Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk 1.000 PAUD dan TK;

Peningkatan Kesejahteraan Guru melalui Pemberian Insentif bagi 110.996 Guru dari TK, SD, SMP, SMA, SMK;

Pembangunan 1.000 Perpustakaan dan Tempat Uji Kompetensi (TUK), Setara Biaya 100M;

Peningkatan Prestasi Siswa Berbakat bagi 1.000 siswa SD, SMP, SMA dan Sekolah Berkebutuhan Khusus;

Peningkatan Fungsi Sekolahdalam Menanamkan Nilai-nilai Agama sertaMembentuk Karakter yang Berakhlaqul Karimah.

Prioritas Pembangunan Kesehatan

Penyediaan jaminan kesehatan masyarakat miskin

Pembangunan RumahSakitJiwa dan Pusat RehabilitasiKetergantungan Obat

Pembangunan RumahSakitBanten Selatan

Rekutmen dokter/doktergigi dan Tenaga kesehatanstrategis lainnya

Pengadaan Obat danPerbekalan Kesehatan(buffer stock) Provinsi

Pengendalian penyakitmenular

Pengendalian peredaranobat dan makanan

Pengembangan Rumah SakitMalingping

Pengembagan RSUD BantenSebagaiRS. Rujukanregional

Prioritas Pembangunan Ekonomi

Penciptaan Iklim Investasi melalui Perbaikan Perizinan, Infrastruktur, Regulasi Tenaga Kerja, Fasilitasi Sumber Energi dan

Menciptakan Keamanan dan Ketertiban untuk Meningkatkan Daya Saing Daerah;

Pengendalian Inflasi Daerah;Pemberdayaan Ekonomi bagi Masyarakat Miskin Khususnya Petani dan Nelayan;

Pengembangan Kawasan Ekonomi yang Berbasis Ekonomi Kreatif dan Pariwisata;

Peningkatan Tata Kelola APBD untuk Meningkatkan Kapasitas Fiskal Daerah dalam rangka Mendukung Pembangunan Daerah serta Fungsi APBD dalam hal Distribusi dan Alokasi;

Prioritas Percepatan Pembangunan Wilayah Prioritas PPDT: Wilayah Jawa (RPJMN 2015 -2019)

Prioritas PPDT: Wilayah Banten (RPJMD2017 - 2022)

1. Menjadikan daerah tertinggal menjadi salahsatu lumbung pangan nasional (padi danjagung); dan

2. Percepatan pembangunan ekonomi berbasismaritim (kelautan) melalui pengembanganindustri perikanan (perikanan tangkap danperikanan budidaya) dan pengembanganbudidaya garam.

1. Penanggulangan kemiskinan, penganggurandan peningkatan kesejahteraan sosial;

2. Peningkatan daya saing sumber dayamanusia;

3. Peningkatan daya saing perekonomian;4. Peningkatan kualitas pelayanan prasarana

dan sarana wilayah;5. Pengelolaan tata ruang, sumber daya alam,

dan lingkungan hidup;6. Pengembangan dan pembangunan serta

optimalisasi fungsi dan peran pusatpertumbuhan dan kawasan strategis.

Sumber: Stranas PPDT dan RPJMD Banten 2017 - 2022

Arah Kebijakan PPDT wilayah BantenSasaran Umum

PDT

Arah Kebijakan PDT Pulau Jawa (2015

– 2019)

Sasaran Strada PDT

Banten

Arah Kebijakan PPDT Banten 2017 - 2022

Peningkatan IPM Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM); Pelayanan Kesehatan yang Sesuai

dengan SPM

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lansia

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Peningkatan pelayanan

kesehatan, Sumber daya kesehatan dan kefarmasian

Pelayanan Pendidikan yang

berkualitas

Peningkatan kualitas layanan pendidikan menengah dan khusus serta relevansi

pendidikan

Pertumbuhan

Ekonomi

Promosi potensi daerah tertinggal dan

pengembangan kemitraan untuk mempercepat

pembangunan dan mendorong partisipasi aktif

masyarakat dalam pembangunan;

Pertumbuhan Ekonomi daerah

tertinggal yang optimal

Peningkatan aksesbilitas serta kapasitas Telekomunikasi, informasi dan teknologi

informatika.

Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan jaringan Irigasi

Pembangunan infrastruktur penunjang konektivitas

antara daerah tertinggal terhadap perkotaan dan

pusat pertumbuhan

Infrastuktur jalan dan jembatan di

daerah tertinggal yang berkualitas

Peningkatan kualitas kebijakan akses infrastruktur bagi masyarakat

Mendukung pengembangunan perekonomian

masyarakat yang berbasis industri dan jasa;

Pembangunan dan Pemeliharaan infrastruktur Jalan yang mendukung kawasan

strategis, potensi Kemaritiman, Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kawasan

Agrobisnis

Penduduk Miskin Pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan

pelayanan dasar publik;

Peningkatan akesesibilitas

Pelayanan Kesehatan

Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional

Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Peningkatan kesehatan

masyarakat, Pencegahan dan pengendalian penyakit

Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Tampungan dan Penyediaan

Air Baku

Penataan Kawasan Permukiman, Infrastruktur Permukiman kumuh

Peningkatan aksesibilitas

Pendidikan

Peningkatan Akses layanan pendidikan menengah serta relevansi pendidikan

Penanggulangan Banjir dan longsor Peningkatan pencegahan banjir dan lonsor

Indikator Masing-Masing Faktor Penyebab

Utama Ketertinggalan Kabupaten PandeglangPenyebab Ketertinggalan 2015

Standar

Nasional % Tingkat Ketertinggalan

Kriteria SDM

Angka Harapan Hidup 62,91 65,00 3,22% Sangat Ringan

Kriteria Sarana dan Prasarana

Jumlah jalan desa terluas yang diperkeras 131,00 33,92 74,11% Sangat Berat

Jumlah desa yang memiliki pasar tanpa bangunan 307,00 135,74 55,79% Berat

Jumlah fasilitas (prasarana) kesehatan per 1000 penduduk 0,28 1,29 78,29% Sangat Berat

Jumlah dokter per 1000 penduduk 0,08 0,22 63,64% Berat

Jumlah SD/SMP per 1000 penduduk 1,17 1,57 25,48% Ringan

Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih 43,66 55,55 21,40% Ringan

Kriteria Karakteristik Daerah

Persentase jumlah desa rentan terkena gempa bumi 4,13 6,27 34,13% Sedang

Persentase jumlah desa yang longsor 13,57 7,99 41,12% Sedang

Persentase jumlah desa yang terkena banjir 39,53 20,36 48,49% Sedang

Persentase jumlah desa yang terkena bencana lainnya 29,79 18,81 36,86% Sedang

Persentase jumlah yang memiliki lahan kritis 2,06 1,46 29,13% Ringan

Persentase jumlah desa yang terkena konflik 1 tahun terakhir1,77 5,06 -185,88% Sudah Baik (Di atas Rata

Kriteria Aksesibilitas

Rata-rata jarak ke ibukota kabupaten (kilometer) 42,98 72,88 41,03% Sedang

Persentase jumlah desa yang memiliki akses ke pelayanan kesehatan

(kilometer) > 5 km14,00 22,16 36,82%

Sedang

Rata-Rata 39,30% Sedang

Indikator Masing-Masing Faktor Penyebab Utama Ketertinggalan Kabupaten Lebak

Penyebab Ketertinggalan 2015Standar

Nasional%

Tingkat

Ketertinggalan

Kriteria SDM

- Rata-rata Lama Sekolah 5,44 6,37 14,60% Sangat Ringan

Kriteria Sarana dan Prasarana

- Jumlah desa yang memiliki pasar tanpa bangunan 302,00 135,74 55,05% Berat

- Jumlah fasilitas (prasarana) kesehatan per 1000 penduduk 0,27 1,29 79,07% Sangat Berat

- Jumlah dokter per 1000 penduduk 0,06 0,22 72,73% Sangat Berat

- Jumlah SD/SMP per 1000 penduduk 1,14 1,57 27,39% Ringan

- Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih 38,95 55,55 29,88% Ringan

Kriteria Karakteristik Daerah

- Persentase jumlah desa yang longsor 25,22 7,99 68,32% Sangat Berat

- Persentase jumlah desa yang terkena banjir 33,91 20,36 39,96% Sedang

- Persentase jumlah desa yang terkena bencana lainnya 14,20 18,81-32,46%

Sudah Baik (Di atas

Rata-2)

- Persentase jumlah yang memiliki lahan kritis 2,06 1,46 -190,80% Ringan

- Persentase jumlah desa yang terkena konflik 1 tahun terakhir 1,77 5,060,00%

Sudah Baik (Di atas

Rata-2)

Kriteria Aksesibilitas

- Rata-rata jarak ke ibukota kabupaten (kilometer) 60,56 72,88 16,90% Sangat Ringan

- Persentase jumlah desa yang memiliki akses ke pelayanan kesehatan

(kilometer) > 5 km8,00 22,16 63,90%

Berat

Rata-Rata 38,23% Sedang

Terbatasnya aksesibilitas

wilayah

• Peningkatan kualitas dan kenektivitas jalan kabupaten Lebak menuju kota-kota yang ada, khususnya kota kabupaten;

• Perluasan akses kesehatan bagi penduduk miskin.

Rendahnya

pengelolaan sistem

cegah bencana dan

konservasi lingkungan

• pengembangan sistem

pengawasan dan

pemanfaatan sumber

daya alam oleh

masyarakat;

• pengembangan sistem

manajemen penanganan

bencana banjir dan

bencana tanah longsor;

• pelaksanaan dan

monitoring rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca

bencana;

• penyebaran dan

peningkatan akses

informasi kepada

masyarakat; dan

• konservasi sumber daya

kawasan berlahan kritis.

Rendahnya infrastruktur di

daerah tertinggal

• pembangunan infrastruktur jalan

dan sarana transportasi desa;

• pembangunan pasar kecamatan;

• pengembangan fasilitas rumah

sakit umum daerah pratama;

• pemerataan distribusi tenaga

kesehatan dan peningkatan

kapasitas tenaga kesehatan

terutama;

• pembangunan dan rehabilitasi

sarana dan prasarana pendidikan

untuk mendukung wajib belajar;

• peningkatan pelayanan

prasarana permukiman, seperti

pelayanan air minum,

pengelolaan air limbah, dan

pengelolaan sampah dan

drainase; dan

• pembangunan bandar udara

Banten Selatan di Pandeglang.

SarprasAksesibilitas

INDEKS

MANUSIA

PEMBANGUNAN

SASARAN KAB.

PANDEGLANG

PERSENTASE

PENDUDUK

MISKIN

EKONOMI

PERTUMBUHAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL KABUPATEN PANDEGLANG KAB. PANDEGLANG

SDMendahnya angka harapan

hidup dan rata-rata lama sekolah

pemerataan distribusi tenaga pendidik di

kabupaten daerah tertinggal;

pengembangan program pendidikan wajib

12 (dua belas) tahun di seluruh

tertinggal melalui pendekatan

budaya dan keagamaan;

penyetaraan program pendidikan pondok

pesantren;

pengembangan kewirausahaan melalui

pengembangan aktivitas ekonomi dan

pengembangan sekolah kejuruan, dan

pelatihanpelatihan teknis;

pengembangan pusat informasi

pemasaran serta teknologi, pendidikan,

, dan pengembangan kapasitas

pelaku usaha khususnya sub-sektor

perkebunan dan perikanan laut.

penyetaraan pendidikan melalui program

paket paket C;

penyelenggaraan pendidikan keaksaraan

fungsional;

pemenuhan kebutuhan pelayanan

kesehatan dan obat-obatan;

peningkatan peran aktif masyarakat

pendidikan dan kesehatan;

rehabilitasi rumah dinas medis,

rehabilitasi rumah dinas paramedis, dan

rehabilitasi rawat inap;

peningkatan sumber daya kader pos

pelayanan terpadu (posyandu); dan

pengadaan pusat kesehatan masyarakat

puskesmas) keliling.

Karakteristik Daerah

Terbatasnya aksesibilitas

wilayah

• Peningkatan kualitas dan kenektivitas jalan kabupaten Lebak menuju kota-kota yang ada, khususnya kota kabupaten;

• Perluasan akses kesehatan bagi penduduk miskin.

Rendahnya

pengelolaan sistem

cegah bencana dan

konservasi lingkungan

• pengembangan sistempengawasan danpemanfaatan sumber dayaalam oleh masyarakat;

• pengembangan sistemmanajemen penangananbencana banjir dan bencanatanah longsor;

• pelaksanaan dan monitoring rehabilitasi dan rekonstruksipasca bencana; dan

• penyebaran dan peningkatanakses informasi kepadamasyarakat;

Rendahnya infrastruktur di

daerah tertinggal

• pembangunan infrastruktur jalandan sarana transportasi desa;

• pembangunan pasar kecamatan;• pengembangan fasilitas rumah

sakit umum daerah pratama; • pemerataan distribusi tenaga

kesehatan dan peningkatankapasitas tenaga kesehatanterutama;

• pembangunan dan rehabilitasisarana dan prasarana pendidikanuntuk mendukung wajib belajar;dan

• peningkatan pelayanan prasaranapermukiman, seperti pelayanan air minum, pengelolaan air limbah, dan pengelolaan sampah dandrainase terutama.

Sarpras Aksesibilitas

INDEKS

MANUSIA

PEMBANGUNAN

SASARAN KAB. LEBAK

PERSENTASE

PENDUDUK

MISKIN

EKONOMI

PERTUMBUHAN

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGALKABUPATEN LEBAK

KAB. LEBAK

SDMendahnya angka

harapan hidup dan rata-rata lama sekolah

pemerataan distribusi tenaga pendidik di seluruhkabupaten daerah tertinggal; pengembangan program pendidikan wajib belajar

belas) tahun di seluruh daerah tertinggalpendekatan sosial budaya dan

keagamaan; penyetaraan program pendidikan pondok

; pengembangan kewirausahaan melaluipengembangan aktivitas ekonomi danpengembangan sekolah kejuruan, danpelatihanpelatihan teknis; pengembangan pusat informasi pemasaran serta

, pendidikan, pelatihan, danpengembangan kapasitas para pelaku usahakhususnya sub-sektor perkebunan dan perikanan

penyetaraan pendidikan melalui program kejarpaket C;

penyelenggaraan pendidikan keaksaraanfungsional; pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dan

obatan; peningkatan peran aktif masyarakat dalampendidikan dan kesehatan; rehabilitasi rumah dinas medis, rehabilitasi rumah

paramedis, dan rehabilitasi rawat inap;peningkatan sumber daya kader pos pelayanan

posyandu); danpengadaan pusat kesehatan masyarakatpuskesmas) keliling.

Karakteristik Daerah

SURAT KEPUTUSAN KEMENTERIAN DESA, No. 79 TAHUN 2019, TENTANG PENETAPAN KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL YANG TERENTASKAN TAHUN 2015-2019

SURAT KEPUTUSAN KEMENTERIAN DESA, No. 79 TAHUN 2019, TENTANG PENETAPAN KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL YANG TERENTASKAN TAHUN 2015-2019

REKAP DATA STATUS IDM PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 DAN 2019

PENYUSUNAN RANCANGAN RAN PPDT 2021 PROVINSI BANTEN

AGAR MENGACU PADA ASPEK T-H-I-S

TEMATIK WHATKomoditas unggulan apa yang akan dikembangkan (maksimal 3 s/d 5 Komoditas per Kabupaten di daerah tertingal) serta

Aspek ketertinggalan apa saja yang akan di atasi ?

HOLISTIK HOWBagaimana Mekanisme pelaksanaan secara hulu dan hilir ?

(Keterkaitana antar subsector meliputi peningkatan produktivitas, nilai tambah dan berorientasi pasar)

INTEGRATIF WHOSiapa Saja Stakeholder yang terkait ? (menunjukan integrasi lintas sektor, lintas aktor termasuk usulan kebutuhan yang akan di danai oleh APBN, dan lintas sumber pendanaan)

SPATIAL WHEREDimana lokasi Pelaksanaan yang mencerminkan pendekatan kawasan ? ( Contohnya Kawasan Ardowisata, metropolitan,

sentra perikanan, KSK, dll)

TERIMA KASIH