kebijakan peningkatan kompetensi gtk paud dalam mendukung ...€¦ · program paud sekolah...

37
Kebijakan Peningkatan Kompetensi GTK PAUD dalam mendukung Kesiapan Bersekolah Anak Sebekolah Masuk SD/MI di Indonesia Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Milenium Hotel, Jakarta 4 November 2019

Upload: others

Post on 18-May-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kebijakan Peningkatan Kompetensi GTK PAUD dalam mendukung Kesiapan Bersekolah Anak

Sebekolah Masuk SD/MI di Indonesia

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Milenium Hotel, Jakarta 4 November 2019

01 SDM UNGGUL

2

SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU

1.PAUD Berkualitas

2.Kontribusi PAUD dalam pengembangan SDM

3.Kontribusi pendidik PAUD dalam mence-tak SDM unggul

4.Karakter dan Kompetensi

4

TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI SDM

BERDASARKAN LINTAS USIA

Program PAUD

Sekolah

Pelatihan Kerja

Tingkat

Pengembalian

Per $ yg

diinvestasikan R

2

4

6

8

0 6 18

Usia

Pra-

Sekolah SekolahPasca Sekolah

Pedro Carneiro, James Heckman,

Human Capital Policy, 2003

5

MASA KEEMASAN ANAK USIA DINI

Ko

nse

psi

Men

ing

gal

Lah

irBulan Bulan Tahun

U s i a

Dekade

?

Sally Gantham-McGregor, et al, Child Development in

Developing Countries 1, The Lancet, Reprint, p 61, Vol 369,

UK: Williams Press, 2007.

Mas

uk

SD

Tam

at S

LTA

Pendengaran

& penglihatan

BahasaFungsi kognitif yg lebih tinggi

EXECUTIVES SKILLS Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.

Menekankan pentingnya latihan peran kepemimpinan diberikan pada anak usia dini

PERAN PENDIDIK PAUD

1.Ketercapaian perkembangan & pertumbuhan anak usia dini.

2.Penanaman karakter

3.Kualitas SDM masa depan (4C: critical

thingking, creativity, collaboration, & communication)

4.Efektivitas pembelajaran

02KURIKULUM PRASEKOLAH

8

PAUDupaya pembinaan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun melalui pemberian rancangan pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

TUJUAN PAUD

1. untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

2. agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

KURIKULUM PAUD1. Permendikbud 137/2014 tentang Standar

Nasional PAUD

2. Kurikulum: seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

ACUAN KURIKULUM1. STPPA merupakan acuan pengem-

bangan kurikulum PAUD.

2. STPPA: acuan pengembangan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan

PEMBELAJARANproses interaksi antar anak didik, antara anak didik dan pendidik dengan melibatkan orangtua serta sumber belajar pada suasana belajar dan bermain di satuan atau program PAUD

TINGKAT PERKEMBANGAN1. sebagai kompetensi inti.

2. selanjutnya ditindaklanjuti ke dalam kompetensi dasar dalam merelalisasikan pencapaian perkembangan anak

KURIKULUM PRASEKOLAH1. Perkembangan, pertumbuhan & kesiapan

pendidikan lebih lanjut

2. seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengembangan

3. pengembangan kurikulum mengacu pada STPPA

4. kompetensi inti & dasar

03PENINGKATAN KOMPETENSI GTK PAUD

16

Tantangan Pendidikan Masa Depan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 17

Kewargaan Global

Berkarakter KuatSDM yg bercirikan jujur, akhlak mulia, mandiri, dan berintegritas

Multi-Kecakapan Abad 21 dan Bersertifikat❖Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah❖Kecakapan Berkomunikasi❖Kreativitas dan Inovasi❖Kolaborasi❖Kecakapan Literasi❖Lulusan Vokasi berkompetensi dan bersertifikat

Elastis dan PembelajarSepanjang Hayat

❖Berkemampuan akademik❖Berpikir kritis❖Berorientasi kpd pemecahan masalah❖Berkemampuan untuk belajar meninggalkan pemikiran yang lama dan belajar lagi untuk hal– hal yang baru❖Memiliki keterampilan pengembangan individu dan sosial (termasuk kepercayaan diri, motivasi, komitmen terhadap nilai – nilai moral dan etika,

Inovatif dan Entrepreneur

SDM pembelajar yang inovatif, mempunyai jwamenjadi enterpreuner

kompetensi wawasan global warga negara pada dasarnya menghendaki warga negara yang dapat bekerja dan

memiliki aktivitas hidup sebagai warga negara yang baikdalam tatanan kehidupan dunia

SDM Indonesia Masa Depan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 8

REVOLUSI MENGAJARREVOLUSI MENGAJAR

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 19

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 20

PERAN GURU MASA KINIGuru menyiapkan peserta didik untuk memiliki kecakapan abad ke-21

Berpikir kritis dan analitis – kreatif dan inovatif – komunikatif - kolaboratif

Pengajar

Guru mampu

menyampaikan

mata pelajaran

agar dimengerti

dan dipahami

peserta didik

Penjaga Gawang

Guru membantu

anak didik untuk

mampu

menyaring

pengaruh negatif

Fasilitator

Guru mampu

membantu

peserta didik

dalam bertukar

pikiran

Katalisator

Guru mampu

mengidentifikasi,

menggali dan

mengoptimalkan

ptensi anak didik

Penghubung

Guru mampu

menghubungkan

peserta didik

dengan sumber-

sumber belajar

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

GURU PROFESIONALHarus selalu melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Pengembangan Diri1) Diklat Fungsional2) Kegiatan Kolektif Guru

Publikasi Ilmiah1) Presentasi pada forum ilmiah2) Publikasi ilmiah3) Publikasi buku

pembelajaran/pengayaan/pedoman guru

Karya Inovatif1) Menemukan teknologi tepat guna2) Mencipta karya seni3) Memodifikasi alat peraga4) Mengikuti pengembangan penyususnan

standar, pedoman, soal dan sejenisnya

21

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

STANDAR GURUKEWAJIBAN GURU DALAM MEMENUHI KUALIFIKASI, SERTIFIKASI, & KOMPTENSI

Kualifikasi AkademikKualifikasi akademik diperoleh

melalui pendidikan tinggi program

sarjana atau program diploma empatPasal 9 UU14/2005 Guru & Dosen

Guru Profesional

Guru wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pasal 8 UU14/2005 Guru & Dosen

Kompetensi

Kompetensi meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui

pendidikan profesi Pasal 10 UU14/2005 Guru & Dosen

UU 14/2005 Pasal 14 : Guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik, kompetensi, dan memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya

UU 14/2005 Pasal 34 (3) : Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat

Permenpan 16/2009 Pasal 6 (b) : Kewajiban guru dalam melaksanakan tugas adalah : meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

22

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

STANDAR GURUKEWAJIBAN GURU DALAM MEMENUHI KUALIFIKASI, SERTIFIKASI, & KOMPTENSI

Sertifikat Pendidikan(1) Sertifikat pendidik diberikan kepada

guru yang telah memenuhi

persyaratan.

(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan

oleh perguruan tinggi yang memiliki

program pengadaan tenaga

kependidikan yang terakreditasi dan

ditetapkan oleh Pemerintah.

(3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan

secara objektif, transparan, dan

akuntabel. Pasal 11 UU14/2005 Guru & Dosen

Hak Pemilik

SertifikatSetiap orang yang telah

memperoleh sertifikat

pendidik memiliki

kesempatan yang sama

untuk diangkat menjadi

guru pada satuan

pendidikan tertentuPasal 12 UU14/2005 Guru &

Dosen

Pendidikan ProfesiPendidikan profesi merupakan

pendidikan tinggi setelah program

sarjana yang mempersiapkan

peserta didik untuk memiliki

pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus.Penjelasan Pasal 15 UU20/2003

Sisdiknas

23

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Mempermudah koordinasi guru antar

jenjang sehingga materi yang

disampaikan sinkron

ZONASI DAN GURU

Mempermudah redistribusi guru

berkualitas

Penguatan KKG antar jenjang pendidikan

Mendekatkan guru dengan peserta didik serta orang tuanya

Pelatihan guru sesuai dengan kebutuhan

zona

ZONASI MEMILIKI DAMPAK KEPADA GURU SEBAGAI BERIKUT:

24

KECENDERUNGAN EMPIRIK• Terdapat kesenjangan yang tinggi antara kemampuan Siswa

Peserta UN dengan Standar Soal UN.

• Prosentase soal penalaran pada UN/USBN 2019 akan ditingkatkan.

• Dari tahun 2000 s.d. tahun 2015, skor siswa Indonesia berkisar antara 370-400, sementara skor rata-rata PISA 500.

• Soal-soal HOTS pada UN/USBN, PISA, TIMSS menuntut siswa untuk berpikir, mengolah informasi, membaca teks panjang.

• Kemampuan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 (analisis SKL-KI-KD dan perumusan IPK) masih rendah.

• Mind Set guru lebih fokus kepada pelaksanaan assessment of learning (sumatif) dibanding assessment for learning(formatif).

• Pelaksanaan PKB saat ini lebih cenderung membuat guru pintar daripada membuat murid pintar

Sumber : Puspendik 2018

Secara empirik, tingkat kesukaran butir mampu

memberikan informasi bagi lebih dari 60% populasi

peserta tes.

Kurang dari 40% siswa terindikasi mengalami

kesulitan

Distribusi tingkat kesukaran soal adalah: 30% soal pengetahuan, 60% soal aplikasi, dan 10% soal penalaran

Perbandingan Kemampuan Siswa Peserta UNBK SMA 2018 vs Standar Soal Mata Pelajaran Matematika IPA

DESAIN PROGRAM GURU DALAM ZONASI

Pemanfaatan waktu (Weekend) Guru untuk hari belajar guru di luar jam pelajaran di kelas, dengan Pola In-On-In

IN (In service learning) : Dilaksanakan di kelompokkerja dalam Zonasi, guru berkumpul dalamkomunitas pembelajarannya untuk membahas danmeningkatakan kualitas pembelajaran danpenilaian berorientasi HOTS.

ON (On the job learning) : Hasil pertemuan di kelompok kerja dalam zonasi yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas sesuai mata pelajarannya.

Catatan: Waktu pelaksanaan pembelajaran diatas tidak baku, artinya setiap aktivitas pembelajaran baik pelaksanaan In maupun On dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara peserta dan fasilitator sepanjang tidak mengganggu jam belajar siswa. Sebagai contoh, pelaksanaan In-1 dan In-2 tidak harus dilakukan setiap hari sabtu, tapi dapat dilakukan 2 hari berturut-turut, yaitu sabtu dan minggu

DESAIN AKTIVITAS GURU DI ZONASINo Materi

Waktu (JP) Tagihan

Teori Implementasi Pembelajaran Bentuk Jml

1.

In-1, Pertemuan Awal 10 -

• Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi

Pembelajaran Berbasis Zonasi

• Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)

• Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS

1

1

8

2.In-2, Pengembangan Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS - 10 1

• Pengembangan Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS

• Pengembangan Penilaian Berorientasi HOTS

6

4

Lembar Kerja 1

3.

On-1, Penyusunan RPP ke-1 - 10 2

• Penyusunan RPP ke-1

• Pengembangan Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS

4

6

RPP ke-1

Lembar Kerja

1

1

4.

In-3, Review Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS, dan RPP ke-1 - 10 1

Review Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS, dan RPP ke-110 Instrumen telaah RPP dan

soal

1

5.On-2, Praktik Pembelajaran ke-1 - 10 1

Praktik Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS ke-110 Jurnal praktik

pembelajaran ke-1

1

6.In-4, Refleksi Praktik Pembelajaran dan Penyusunan RPP ke-2 - 10 2

• Refleksi Praktik Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah

• Penyusunan RPP ke-2

4

6

Catatan Refleksi

RPP ke-2

1

1

7.

On-3, Praktik Pembelajaran ke-2 dan Penyusunan Laporan Best Practice - 14 2

• Praktik pembelajaran hasil refleksi untuk pembelajaran ke-2 (RPP ke-2)

• Penyusunan Laporan Best Practice

10

4

Jurnal praktik

pembelajaran ke-2

Laporan Best Practice

1

1

8.In-5, Laporan Best Practice - 8

• Presentasi Laporan Best Practice

• Tes Akhir

6

2

Jumlah 82 10

STRUKTUR PROGRAM GURU SASARANNo Materi

Waktu (JP) @45Menit

Teori Praktik

UMUM 4 0

1.Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan

Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi2 -

2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 2 -

POKOK 6 70

3.

Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS

a. Unit Pembelajaran …..

b. Unit Pembelajaran …..

2 8

4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS 2 12

5. Penilaian Berorientasi HOTS 2 10

6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 10

7. Praktik Mengajar - 20

8. Laporan Best Practice - 10

PENUNJANG 2 0

9. Rencana Tindak Lanjut 2 -

Jumlah 82

PEMBEKALAN NARASUMBER / INSTRUKTUR / GURU INTI

No MateriWaktu (JP) @45Menit

Teori Praktik

UMUM 4 0

1.Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan

Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi2 -

2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 2 -

POKOK 6 47

3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS 2 6

4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS 2 6

5. Penilaian Berorientasi HOTS 1 4

6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran - 5

7. Praktik Pembelajaran HOTS dalam bentuk Peer Teaching - 18

8. Strategi Fasilitasi Terhadap Instruktur / Guru Inti / Guru Sasaran 1 3

9. Pengenalan Kelas Pendampingan Online - 5

PENUNJANG 3 0

9. Rencana Tindak Lanjut 1 -

10. Tes Awal dan Tes Akhir 2 -

Jumlah 60

05CAPAIAN PENINGKATAN KOMPETENSI

30

PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GTK PAUD

1) 700 pendidik PAUD Guru TK mene-

rima banpem peningkatan kuali-

fikasi S1/D4 melalui RPL

2) 1.640 GTK PAUD menerima

bantuan peningkatan

kualifikasi S1/D4

3) 4.251 Guru TK mengikuti

sertifikasi

4) 150 Orang mengikuti penguatan

GURU INTI Diklat PKP Berbasis Zonasi

narasumber nasional

PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GTK PAUD

5) 2800 Guru TK menerima pening-

katan kompetensi (140 paket kk

zonasi)

6) 2.000 Orang menerima pelatihan

sebagai Calon Pelatih Diklat Ber-

jenjang Tk Dasar dalam pencegah-

an stunting

PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI GTK PAUD

3.600 orang (baru)

3.600 orang lulus1.819 orang (baru)

179 orang lulus1.640 orang (lanjutan)

700 orang (baru)

2012

2016

2019

HASIL PENINGKATAN KUALIFIKASI

Tahun Jumlah Sasaran Pembiayaan

2012 – 2015 125.902 APBN, APBD, Swadaya

2016 – 2017 15.406 GCD (Dana Desa, World Bank)

2017 6.080 APBN

2018 28.440 APBN

Jumlah 175.828

Tahun 2019 24.400 APBN

CAPAIAN DIKLAT BERJENJANG

SIMPULAN1. Kurikulum prasekolah dikembangkan

dengan mengacu pada tujuan PAUD

2. Tujuan PAUD meliputi perkembangan, pertumbuhan, & kesiapan pendidikan lanjut.

3. Peningkatan kompetensi pendidik PAUD mengacu pada kurikulum prasekolah

Terima Kasih