kebijakan pengendalian inflasi

13
4/29/2015 1 Jakarta, 29 April 2015 Agus D. W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia Perkembangan Inflasi di Kawasan Perkembangan Inflasi di Kawasan 2 6,38 -0,57 0,10 -0,39 2,4 -5 0 5 10 15 20 Jan-03 Jun-03 Nov-03 Apr-04 Sep-04 Feb-05 Jul-05 Des-05 Mei-06 Okt-06 Mar-07 Agu-07 Jan-08 Jun-08 Nov-08 Apr-09 Sep-09 Feb-10 Jul-10 Des-10 Mei-11 Okt-11 Mar-12 Agu-12 Jan-13 Jun-13 Nov-13 Apr-14 Sep-14 Feb-15 Indonesia Thailand Malaysia Singapore Philippine % (YoY) % (YoY) Inflasi negara kawasan cenderung menurun dan terjaga di bawah 5% (yoy) dlm 5 tahun terakhir Inflasi Indonesia lebih tinggi dibandingkan inflasi negara kawasan, terutama bersumber dari shocks harga pangan dan kebijakan Adm. Prices strategis. Perkembangan Inflasi Kawasan

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 11-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia saat MUSRENBANGNAS 2015

TRANSCRIPT

  • 4/29/2015

    1

    Jakarta, 29 April 2015

    Agus D. W. MartowardojoGubernur Bank Indonesia

    Perkembangan Inflasi di KawasanPerkembangan Inflasi di Kawasan 2

    6,38

    -0,570,10-0,392,4

    -505

    101520

    Jan-03

    Jun-03

    Nov-0

    3Ap

    r-04

    Sep-04

    Feb-05

    Jul-05

    Des-0

    5Me

    i-06

    Okt-0

    6Ma

    r-07

    Agu-0

    7Jan

    -08Jun

    -08No

    v-08

    Apr-0

    9Sep

    -09Feb

    -10Jul

    -10De

    s-10

    Mei-1

    1Ok

    t-11

    Mar-1

    2Ag

    u-12

    Jan-13

    Jun-13

    Nov-1

    3Ap

    r-14

    Sep-14

    Feb-15

    IndonesiaThailandMalaysiaSingaporePhilippine

    % (YoY)% (YoY)

    Inflasi negara kawasan cenderung menurun dan terjaga di bawah 5% (yoy) dlm5 tahun terakhir

    Inflasi Indonesia lebih tinggi dibandingkan inflasi negara kawasan, terutamabersumber dari shocks harga pangan dan kebijakan Adm. Prices strategis.

    Perkembangan Inflasi KawasanPerkembangan Inflasi Kawasan

  • 4/29/2015

    2

    Secara umum reformasi subsidi energi mengurangi shock inflasi. Meskipundemikian, masih terdapat risiko yakni dari LPG 3 Kg dan TTL Rumah TanggaGolongan 450 VA dan 900 VA yang masih disubsidi.

    SubsidiEnergi

    BBMPremiumPremium

    SolarSolar

    LPGLPG 12 kgLPG 12 kg

    LPG 3 kgLPG 3 kg

    TTL TTL RTTTL RT

    TTL IndustriTTL Industri

    Market Price 1 Jan 2015

    Kebijakan Timeline

    Fixed Subsidy: Rp1000/L 1 Jan 2015

    Market Price 19 Jan 2015

    Subsidi(Fixed Price Rp4250/kg) ?Market Price (>2200 VA)Market Price (1300VA dan2200 VA)

    2014Tw II 2015

    Market Price (I3 dan I4) 2014

    3

    Subsidi (450VA dan 900 VA) ?

    Reformasi Subsidi Energi & InflasiReformasi Subsidi Energi & Inflasi

    1. Terbatasnya peningkatan kapasitas perekonomiandomesik

    2. Ketergantungan yang tinggi pada ekspor berbasisSDA dan bahan baku impor

    3. Produksi pangan yang rentan terhadap gangguanpasokan

    4. Inefisiensi struktur mikro pasar5. Pemenuhan kebutuhan energi nasional yang

    tergantung dari impor BBM & LPG6. Masih lemahnya konektivitas antar daerah

    4Tantangan StrukturalTantangan StrukturalDalam Pengendalian InflasiDalam Pengendalian Inflasi

  • 4/29/2015

    3

    Usaha Pencapaian Sasaran InflasiUsaha Pencapaian Sasaran InflasiKe depan sasaran inflasi ditetapkan menurun yang memerlukan extra effortsdan komitmen dari semua pihak.

    5

    Sasaran dan Realisasi InflasiSasaran dan Realisasi Inflasi

    Jumlah TPIDProvinsi

    Jumlah TPIDKab/Kota

    Wil. KTI (18)Wil. KTI (18)Wil.Sumatera (10)Wil.Sumatera (10)

    Wil. Jawa (6)Wil. Jawa (6)

    Wil. KTI (236)Wil. KTI (236)Wil. Sumatera (153)Wil. Sumatera (153)

    Wil. Jawa (119)Wil. Jawa (119)

    Sebelum Inmendagri17 provinsi10 provinsi6 provinsi

    15 kab/kota24 kab/kota

    23 kab/kota

    Setelah Inmendagri

    Total 95 TPID

    18 provinsi10 provinsi6 provinsi

    117 kab/kota

    111 kab/kota

    146 kab/kota

    Per 13 Maret 2015

    123

    102

    87

    313

    Total 34 TPID ProvinsiTotal 33 TPID Provinsi

    Total 62 TPID Kab/Kota Total 374 TPID Kab/Kota

    Total 34 Provinsi

    Total 508 Kab/Kota

    Total 542 Prov/Kab/Kota

    PerkembanganPerkembangan JumlahJumlah TPIDTPID 6

    1

    1

    Pengendalian inflasi daerah didukung oleh terbentuknya TPID di berbagai daerah..

    Total 408 TPID

  • 4/29/2015

    4

    7

    Peningkatan kapasitas & infrastrukturproduksi

    Pengaturan kesinambungan produksiPenguatan kapabilitas akses pasar bagipelaku industri hulu

    PanganPenguatan infrastrukturlogistik pangan & konektivitas

    Penguatan koordinasi pusatdaerah/antar daerah

    Penguatan informasi pangan

    Pengelolaan dampak lanjutan kebijakan harga BBM di daerah padatarif angkutan dan harga barang2 lainnya

    Sinkronisasi tarif atau pungutan lain (d/r meningkatkan PAD)Upaya memperkuat diversifikasi energi

    UmumPeningkatan kapasitas perekonomian di daerahKelancaran distribusiKomunikasi untuk mengarahkan ekspektasi

    Roadmap Pengendalian InflasiRoadmap Pengendalian Inflasi

    Energi

    8LangkahLangkah--LangkahLangkahPengendalian Inflasi DaerahPengendalian Inflasi Daerah

    4K4K Ketersediaan PasokanKeterjangkauan HargaKelancaran DistribusiKomunikasi yang efektif untukmengarahkan ekspektasi inflasi

  • 4/29/2015

    5

    9

    Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS)Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS)TPID 2015TPID 2015

    Jakarta, 28 Mei 2015Jakarta, 28 Mei 2015

    10

  • 4/29/2015

    6

    TantanganTantangan Pengendalian InflasiPengendalian Inflasi IntiIntiOutputGap Indikator demand pada 2015 cenderungmelemah

    Pelaksanaan berbagai infrastruktur pemerintah baru akan dimulai padasemester II 2015 dan memerlukan waktu untuk beroperasi penuhPertumbuhan ekonomi yang melambat terutama investasi menyebabkanterbatasnya peningkatan kapasitas perekonomian

    Nilai TukarTekanan depresiasi pada 2015 nilai tukar Rupiah cukup besar yang bersumberdari eksternal dan domestikDari domestik terkait dengan struktur ekspor yang berbasis sumber dayaalam dan import content tinggi

    Kendati ekspektasi inflasimulai menurun namun masih dalam tingkat yangmasih tinggiPeran backward expectationmasih kuat a.l. tercermin pada penetapan UMPdan tarif listrik

    EkspektasiInflasi

    11

    TantanganTantangan Pengendalian InflasiPengendalian Inflasi Volatile FoodVolatile FoodBeras Tren produksimelambat

    Saluran distribusi panjangPenetapan hargamengikuti harga tertinggiDownward rigidity pada hargaKelembagaan petani lemah

    Hortikultura Keberlanjutan kebijakan harga referensi bawang merah dan cabaiRentan oleh shocks (anomali cuaca, perubahan kebijakan Pemerintah)dan faktor musiman (Hari Raya)Saluran distribusi panjangPenetapan hargamengikuti harga tertinggi

    Aneka Daging

    12

    Harga daging sapi masih jauh di atas harga referensiDefisit pasokan daging sapi (perlu impor)Rentan oleh faktor musiman (Hari Raya)Struktur pasar ayam yang oligopoli

  • 4/29/2015

    7

    TantanganTantangan Pengendalian Inflasi Adm. PricesPengendalian Inflasi Adm. PricesBBM Harga minyak dunia dan kurs berpengaruh besar terhadap harga BBM domestik.

    Penetapan harga BBM yang sering berubah (bulanan) menyulitkan penetapantarif angkutan orang dan barang.Supply energi domestik terbatas menyebabkan ketergantungan impor yang tinggi.Ketergantungan transportasi darat pada BBM.

    Tarif ListrikHarga minyak dunia, inflasi, dan kurs berpengaruh besar terhadap tarif listrik.Pencantuman variabel inflasi dalam perhitungan tariff adjustment TTLberpotensi menimbulkan efek spiral.Risiko penyesuaian tarif listrik Rumah Tangga golongan 450 VA dan 900 VA.

    LPG Harga gas dunia, kurs, dan biaya distribusi berpengaruh besar terhadap hargaLPG.Ketergantungan impor LPG yang tinggi.Risiko penyesuaian harga LPG 3 Kg.

    13

    RoadmapRoadmap Pengendalian InflasiPengendalian Inflasi

    RoadmapPengendalianInflasi VolatleFood

    RoadmapPengendalianInflasi Adm.Prices

    RoadmapPengendalianInflasi Inti

    Untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil diperlukan extra efforts darisemua pihak dan membutuhkan komitmen bersama (pusat-daerah).

    Pusat danDaerah

    Menjawab isu:- Permintaan domestik dan kapasitas

    perekonomian- Gejolak eksternal (nilai tukar dan

    harga komoditas global)- Ekspektasi inflasi

    Bobot yg besar ada pada komoditasBensin (3,77%), tarif listrik (3,47%),Bahan bakar RT (1,80%) dan Solar(0,17%).

    Bobot yg besar ada pada komoditasBeras (4,02%), Daging Ayam Ras (1,11%),Daging Sapi (0,65%), Cabai Merah(0,35%) dan Bawang Merah (0,48)

    JangkaPendek(2015, 2016)danMenengah(2017 dst)

    14

  • 4/29/2015

    8

    Implementasi programTPID harus memilikitarget yang terukur,sehingga dapatdipertanggungjawabkandan dievaluasi.

    Satu program bisamerupakan sinergi darisetiap komponen ygterlibat dalamkeanggotaan TPID(keroyokan)

    Target utamamampumendorong terwujudnya4K

    Tantangan Pengendalian InflasiDaerah

    Prasyarat Sinergi denganprogram lainnyaImplementasi dan

    Target

    PermasalahanStruktural

    Program pengendalianinflasi harus menjadibagian dari rencanakerja pemerintahdaerah (APBD)

    Fokus program TPIDdiupayakan untukmengatasipermasalahanstruktural

    TPID perlu memilikibasis data sebagaidasar dalammenentukan kebijakandan program kerja diwilayah masing-masing

    Sasaran Inflasi3,5% + 1%

    Program pengendalianinflasi harus sejalandengan agendapembangunan nasionalyang ditetapkan olehPemerintah Pusat

    Program pengendalianinflasi daerah dapatberupa kegiatanspesifik sesuai kondisimasing-masing daerahdan atau merupakanprogram yang secaranasional dilakukansecara serentak

    Di tingkat daerah, program TPID seyogyanya juga mulai didorong untuk mengatasipermasalahan struktural..

    PengendalianPengendalian InflasiInflasi DaerahDaerah (1)(1) 15

    PengendalianPengendalian InflasiInflasi DaerahDaerah (2)(2)

    Core inflation Peningkatan kapasitasperekonomian di daerah

    Kelancaran distribusi Komunikasi untukmengarahkan ekspektasi

    Penetapan UMPAdministered prices

    Pengelolaan dampak lanjutan kebijakanharga BBM di daerah pada tarif angkutandan harga barang2 lainnya

    Sinkronisasi tarif atau pungutan lain (d/rmeningkatkan PAD)

    Peningkatan kapasitas daninfrastruktur produksi

    Pengaturan kesinambunganproduksi

    Penguatan kapabilitas akses pasarbagi pelaku industri hulu

    Volatile food Penguataninfrastruktur logistikpangan &konektivitas

    Peningkatan efisiensibongkar muat

    Mendorong efisiensistruktur pasar

    Mendorongtransparansi informasi

    Sinergi antar daerah

    Penguatankoordinasipusatdaerah/antardaerah

    Komunikasiintensif

    3,5%

    Untuk mencapai sasaran inflasi nasional, perlu dukungan program pengendalianinflasi yang terintegrasi antara Pusat-Daerah, mendapat komitmen penuh dariPemerintah, dan menjadi bagian dari Program Kerja Pemerintah

    16

  • 4/29/2015

    9

    InflasiIHK

    Inflasi IntiInflasi Inti

    Inflasi Adm PricesInflasi Adm Prices

    Inflasi Volatile FoodInflasi Volatile Food

    Harga Global/Imported Inflation

    Nilai Tukar Rupiah

    Ekspektasi Inflasi

    Produksi DN

    Impor

    Penyesuaian Harga olehPemerintah

    Output gap

    Permintaan

    KebijakanMoneter dan

    Makro-prudensial

    KebijakanFiskal danSektoral

    DeterminanStakeholderBank Indonesia

    PemerintahPusat

    (termasukKementerian

    Teknis)

    PemerintahDaerah(PEMDA)

    InstansiTerkait

    Koordinasi KebijakanKoordinasi Kebijakan PengendalianPengendalian InflasiInflasi perluperlu DiperkuatDiperkuat

    Kantor Pusat : Demand ManagementKantor Perwakilan DN : Advisory Pemda

    Dibutuhkan koordinasi kebijakan moneter, fiskal dan sektoral baik di tingkat pusatmaupun daerah untuk mengatasi berbagai tantangan pengendalian inflasi.

    17

    Program Pengendalian Inflasi (1)Program Pengendalian Inflasi (1) 18

    Permintaandomestikdan kapasitasekonomi

    Program infrastruktur Kebijakan fiskal yanglebih ekspansif

    Pengelolaan sisipermintaan

    Program infrastruktur Kebijakan fiskal yangakomodatif

    Perizinan Belanja modal

    daerah

    Stabilisasinilai tukarrupiah

    Stabilitas nilai tukarrupiah

    Nilai tukar rupiah sesuaidgn fundamentalnya

    Ekspor non SDA Substitusi impor bahanbaku

    Industri daerahberorientasi ekspor

    Industri daerahsubstitusi impor

    Ekspektasiinflasi

    Komunikasi target inflasi Pusat Informasi HargaPangan Strategis

    Timing dan mekanismereformasi subsidi energi

    Cadangan panganpemerintah

    Kredibilitas kebijakanmoneter

    Produksi &kelancaran distribusibhn pangan pokok

    Cadangan pangandaerah

    Pengendalian inflasi perlu didukung oleh peningkatan kapasitas ekonomi khususnyadari program infrastruktur Pemerintah serta penguatan sektor industri..

  • 4/29/2015

    10

    Program Pengendalian Inflasi (2)Program Pengendalian Inflasi (2) 19

    Produksi panganstrategis

    Lahan pertanian Saprodi Irigasi Cadangan Beras

    Pemerintah (CBP) Peningkatan bibit sapi

    Lahan pertanian Produktivitas Peningkatan bibit sapi

    Sosialisasi metodepeningkatan produksi padi

    Ketersediaanpasokan panganantar waktu

    Pola tanam Paska panen

    Pola tanam Paska panen Industri hilir

    Pengawasan distribusi danpenyimpanan

    Saluran distribusipangan

    Penataan pasar induk Kerja sama dgn peritel

    besar/pasar modern

    Perbaikan tata niaga a.l.dgn penguatan peranBULOG

    Perbaikan infrastrukturdistribusi

    Kerjasama antar daerah

    Penetapan hargapangan strategis

    Akses thd informasiharga pangan

    Pembiayaan usaha tani Stabilisasi harga tingkat

    petani dan tingkatkonsumen

    Akses thd informasiharga pangan

    Pembiayaan usaha tani Stabilisasi harga tingkat

    petani dan tingkatkonsumen

    Mendukung sosialisasiinformasi harga pangan

    Kelembagaanpetani

    Modernisasi kelompok tanidan lembaga penyuluhan

    Modernisasi kelompok tanidan lembaga penyuluhan

    Modernisasi kelompok tanidan lembaga penyuluhan

    Pengendalian inflasi dari sektor pangan perlu difokuskan pada peningkatan produksi,perbaikan pola tanam dan pengelolaan paska panen, penguatan peran BULOG serta didukungoleh peningkatan kerjasama antar daerah dan penguatan pusat informasi pangan..

    Program Pengendalian Inflasi (3)Program Pengendalian Inflasi (3) 20

    Pengaruheksternal padaharga energidomestik

    Stabilitas nilai tukar Hedging kurs dan minyak

    Stabilitas nilai tukar Diversifikasi energi Infrastruktur energi non BBM

    Fleksibilitas tarif PBBKB

    Penetapanharga BBM dandampaklanjutannya

    Review kebijakan penetapanbatas atas dan bawah tarifangkutan

    Transportasi umum tanggungjawab Pemerintah

    Tarif angkutan barangditetapkan pemerintah

    Merumuskan batas atas& bawah tarif angkutandlm kota

    Ketergantunganpada BBM

    Mendorong implementasikandungan BBN sebesar 15%

    Demand side management

    Diversifikasi BBM ke nonBBM Pemberian insentif (pajak, beamasuk) utk kendaraannonBBM

    Demand side management

    Jumlah dan kualitastransportasi umum

    BPP listrik Efisiensi energy mix Menyederhanakan izin terkaitinfrastruktur listrik

    Mempercepat perizinanpembangkit listrik

    Ketergantunganpada impor LPG

    Mengendalikan jumlah tabungutk wilayah yg sdh konversi

    Membangun sistem distribusionline & terpadu

    Pengembangan jaringan gas kota Review RTRW dgnmemasukkan jargas

    TTL RT 450VAdan 900 VA danLPG 3 Kg MasihDisubsidi

    Mempersiapkan mekanismesubsidi yg tepat sasaran

    Penyesuaian harga secarabertahap

    Mendukung sistimdistribusi LPG 3 kg

    Pengendalian inflasi dari sektor energi perlu difokuskan pada perbaikan mekanismepenetapan harga jual dan meminimalkan dampak lanjutannya serta memperkuat upayadiversifikasi energi..

  • 4/29/2015

    11

    PenguatanPenguatan ProgramProgram PengendalianPengendalian InflasiInflasi DaerahDaerahAspek Kelembagaan dan Koordinasi1. Jumlah TPID yang semakin bertambah memerlukan penguatan dan penyempurnaan

    mekanisme koordinasi guna meningkatkan efektivitas dalam sinkronisasi kebijakan.2. Memperkuat fungsi sekretariat Pokjanas TPID untuk mendukung komunikasi yang

    intensif dengan TPID dan TPIAspek Program1. Program pengendalian inflasi yang dikembangkan merupakan program multiyears dan

    menyentuh permasalahan struktural, sehingga seluruh program memiliki tahapan,roadmap, dan target yang jelas.

    2. Beberapa program nasional yang dikembangkan, antara lain: pengembangan PusatInformasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) untuk mendukung transparansi harga danmengarahkan ekpektasi; Penguatan Kerja Sama antar Daerah dalam rangka mendukungkelancaran pasokan dan pengembangan ekonomi daerah, Penyelasaran Asumsi MakroDaerah dalam rangka mendorong perencanaan fiskal daerah untuk mendukungpencapaian sasaran nasional.

    Aspek Komitmen dan Komunikasi1. Untuk mengimplementasikan berbagai kegiatan dan program strategis, diperlukan

    komitmen dan keterlibatan aktif seluruh elemen di dalam TPID.2. Komunikasi yang intensif dan didukung dengan kredibilitas tim akan mampu

    mengarahkan dan menjaga ekspektasi masyarakat.

    21

    ContohContoh PeranPeran DaerahDaerah dalamdalam PengendalianPengendalian InflasiInflasi

    GorontaloPemprov Gorontalo membangun infrastruktur irigasi (Mootilango &Randangan) utk mendukung Gorontalo sebagai lumbung padi KTI

    Upaya Pengendalian Inflasi Beras yang Telah Dilakukan Daerah

    Kalimantan BaratPenguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

    BaliIntegrasi kegiatan berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah(zero waste) dan menghasilkan 4 F (Food, Feed, Feltilizer dan Fuel)

    Jawa TengahProgram Pasar Lelang Komoditi Agro untuk Perbaikan Struktur PasarKomoditas Pangan dalam rangka Pengendalian Inflasi

    22

  • 4/29/2015

    12

    TemaTema RakornasRakornas TPID VITPID VI TahunTahun 2015:2015:Optimalisasi peranperan PemerintahPemerintah DaerahDaerah dalam Mendukung StabilitasHarga melalui PercepatanPercepatan PembangunanPembangunan InfrastrukturInfrastruktur dan PembenahanPembenahanTataTata NiagaNiaga di Daerah.Dasar Pemikiran I: Peningkatan alokasi belanja infrastruktur guna mendukung targetswasembada pangan (a.l: waduk, irigasi,dll)

    AnggaranAnggaranInfrastrukturInfrastruktur

    AnggaranAnggaran SubsidiSubsidi AnggaranAnggaranKesehatanKesehatan

    RpRpRp Rp

    AnggaranAnggaranPendidikanPendidikan

    APBNAPBN--P 2015P 2015

    23

    TemaTema RakornasRakornas VIVI TahunTahun 20152015 24

  • 4/29/2015

    13

    ProgramProgram UnggulanUnggulan TPIDTPIDPasar Penyeimbang Pasar alternatif yang sengaja dibuat diantara pasar yang

    sudah ada dengan menjual harga barang pada tingkat yangnormal. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ekspektasipositif masyarakat dan menjaga kemungkinan permainanharga oleh pedagang. Pasar penyeimbang ada yangposisinya tetap ada yang mobile.

    Sinergi TPID dengan Produsen dan Retailer Kerja sama TPID dengan sentra produsen (koperasi

    hortikultura lestari) dan retailer dalam upaya pengendalianharga dan memotong rantai distribusi pangan.

    Efisiensi Bongkar Muat Pelabuhan Meningkatkan jam operasional kegiatan bongkar muat

    pelabuhan menjadi 24 jam dan meningkatkan sarana danprasaran pelabuhan untuk menunjang kegiatan bongkarmuat.

    Sinergi Kebijakan Atasi Inflasi Musiman Komunikasi intensif dengan pelaku usaha dan menjaga

    ekspektasi masyarakat.

    25

    Produksi BerasProduksi Beras

    RisikoRisiko InflasiInflasi 26