kebijakan penanggulangan bencana di daerah rawan...

25
Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan Bencana Jakarta, 23 mei 2017 Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Upload: vanhuong

Post on 06-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan Bencana

Jakarta, 23 mei 2017

Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan PerdesaanKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Page 2: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

2

REFLEKSI BENCANA DI INDONESIA

1. Bencana banjir bandang di Garut, bencana Sinabung, bencana Kota Manado dan di berbagaidaerah memberi WARNING (PERINGATAN) KERAS kepada KITA SEMUA bahwaRISIKO terjadinya bencana alam menjadi semakin BESAR, CEPAT, TIDAK TERDUGA danMASIF;

2. Setiap bencana selalu membawa KESEDIHAN bagi para KORBAN dan KELUARGAKORBAN, menyebabkan KERUGIAN bagi SEMUA yang terkena DAMPAK (sosial, ekonomi,budaya, dan lingkungan), dan menghambat KEMAJUAN bagi kehidupan rakyat.

3. Penyebab bencana: KELALAIAN dan KESERAKAHAN MANUSIA, KERUSAKANEKOSISTEM, dan FAKTOR ALAM yang tidak bisa diduga;

4. Harus ada upaya yang SISTEMATIK, TERUKUR, TERENCANA dan BERKELANJUTANdalam PENGURANGAN RISIKO, PENCEGAHAN dan PENANGAN BENCANA;

5. Kombinasi PENDEKATAN BERBASIS KOMUNITAS, PENDEKATAN BERBASISWILAYAH atau KAWASAN, PENDEKATAN PENINGKATAN KAPASITAS PEMERINTAHDAERAH, dan PERLUASAN KERJASAMA dan KEMITRAAN (JEJARING) menjadi kuncikeberhasilan MENGURANGI RISIKO dan KERENTANAN, MENCEGAH dan MENANGANIBENCANA.

Page 3: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

3

POTRET KEBENCANAAN DI INDONESIA

▪ Berdasarkan hasil Indeks Risiko

Bencana Indonesia (IRBI) tahun

2013 yang diterbitkan oleh BNPB,

dari jumlah 497 kabupaten/kota,

terdapat 388 kabupaten/kota

dengan risiko tinggi, sedangkan

109 kabupaten/kota dengan risiko

sedang

▪ Ada 12 jenis ancaman bencana di

Indonesia. Lebih dari 50% bencana

disebabkan kelalaian dan

keserakahan manusia.

▪ Tidak ada Kab/Kota yang bebas

dari ancaman bencana

▪ Lebih dari 204 juta penduduk

tinggal di daerah rawan bencana

Page 4: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA 2011-2016

554 539

671

547 502 775

490 468

20

3

221 264

66

7 7

447 559

502

618 583

687

329 291 295

599 513 626

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2011 2012 2013 2014 2015 2016

BANJIR BANJIR DAN TANAH LONGSOR

GELOMBANG PASANG / ABRASI GEMPA BUMI

KEBAKARAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

KEKERINGAN LETUSAN GUNUNG API

PUTING BELIUNG TANAH LONGSOR

Jenis Bencana

Jumlaj Kejadian

2011 2012 2013 2014 2015 2016Grand Total

BANJIR 554 539 671 547 502 775 3,588

BANJIR DAN TANAH LONGSOR

26 51 46 35 30 75 263

GELOMBANG PASANG / ABRASI

17 29 36 20 7 23 132

GEMPA BUMI 11 15 9 15 27 13 89

KEBAKARAN 490 468 20 3 981

KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

23 51 24 100 44 178 420

KEKERINGAN 221 264 66 7 7 565

LETUSAN GUNUNG API 4 7 8 5 11 7 42

PUTING BELIUNG 447 559 502 618 583 687 3,396

TANAH LONGSOR 329 291 295 599 513 626 2,653

Grand Total 2,122 2,274 1,677 1,946 1,727 2,384 12,130

Lebih dari 90% kejadian bencana merupakan kejadian bencana jenis hidrometeorologi seperti banjir 30%; putting beliung 28%; tanah longsor 22%; kekeringan 5% dan kebakaran hutan & lahan 3%

Sumber: diolah dibi.bnpb.go.id

Page 5: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

5DAMPAK BENCANA DI INDONESIA 2011-2016

Sumber: Diolah dari dibi.bnpb.go.id

KORBAN MENGUNGSI

KORBAN JIWA MENINGGAL & HILANG

RUMAH RUSAK BERAT

JIWA MENDERITA/ TERDAMPAK

1.960.761

RUMAH RUSAK SEDANG

RUMAH RUSAK RINGAN

69.478

36.363

186.649

FASILITAS KESEHATAN RUSAK

FASILITAS PERIBADATAN

JALAN (KM)

FASILITAS PENDIIDIKAN

646

2.080

2.134

4.218

2.455

5.406.501

Page 6: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

6DAMPAK BENCANA PADA PEMBANGUNAN

UN Global Assessment Report 2013, menunjukkan prediksi PDRB Pakistan

akan menurun sebesar 25% tanpamenerapkan investasi PRBBagaimana menerapkan PRB

dan rencana investasi?

waktu

Pembangunan

Disaster

PemulihanPascabencana

Pembangunan Normal

Pembangunan denganmenerapkan PRB

Gap pembangunanyang terhambat, jika tanpa PRB

Gap pembangunan

yang terhambat

Page 7: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

7

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH TERTINGGAL RAWAN BENCANA

BERDASARKAN RPJMN 2015-2019

Agenda pembangunan (Nawa Cita) yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019 menegaskan tentang pentingnya kebijakan, program dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong percepatan pembangunan desa dan daerah:

Nawa Cita 3: Membangun Indonesia DARI PINGGIRAN dengan MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA dalam kerangka Negara Kesatuan

Nawa Cita 7:Mewujudkan KEMANDIRIAN EKONOMI dengan menggerakan SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

Percepatan pembangunan desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal, transmigrasi dan perbatasan hanya dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama dan kemitraan yang solid dan berkelanjutan antara Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, Perguruan tinggi dan pelaku usaha.

Page 8: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

8

STRATEGI NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA DALAM RPJMN 2015 - 2019

1.Mendorong dan menumbuhkembangkan budaya sadar bencana

2.Peningkatan sosialisasi dan diseminasiPRB kepada masyarakat

3.Penyediaan dan penyebarluasaninformasi kebencanaan kepadamasyarakat

4.Pelatihan menghadapi bencana secaraberkala dan berkesinambungan

5.Meningkatkan kerjasama denganberbagai stakeholder

6.Peningkatan kualitas hidup masyarakatdaerah pasca bencana

7.Pemeliharaan dan penataan lingkungandi daerah rawan bencana alam

8.Membangun dan menumbuhkankearifan lokal dalam membangun danmitigasi bencana

1. Integrasi PRB dalam perencanaannasional dan daerah;

2.Pengenalan, pengkajian danpemantauan risiko bencana

3.Pemanfaatan kajian dan peta risikountuk penyusunan RPJMD;

4. Integrasi kajian dan peta risikobencana dalam penyusunan danreview RTRWP/K/K;

5.Harmonisasi kebijakan dan regulasipenanggulangan bencana di Pusatdan daerah;

6.Penyusunan rencana kontinjensipada kabupaten/kota

1.Penguatan kapasitas kelembagaandan aparatur

2.Penyediaan sistem peringatan dinibencana

3.Pengembangan dan pemanfaatanIPTEK dan pendidikan

4.simulasi dan gladi kesiapsiagaanmenghadapi bencana secara berkaladan berkesinambungan

5.Penyediaan infrastruktur mitigasi dankesiapsiagaan

6.Pengembangan Desa TangguhBencana

7.Peningkatan kapasitas manajemendan pendistribusian logistikkebencanaan

MENURUNNYA INDEKS RISIKO BENCANA PADA PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN YANG BERISIKO TINGGI

Internalisasi PRB dalam kerangkapembangunan berkelanjutan di Pusat

dan daerah

Penurunan tingkat kerentanan terhadapbencana

Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat

dalam penanggulangan bencana

STRATEGI

SASARAN NASIONAL

1. Menurunkan risiko bencana2. Meningkatkan kapasitas pemerintah, pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana

ARAH KEBIJAKAN

Page 9: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

9

LOKASI SASARAN DAN TARGET PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM RPJMN 2015 – 2019

2118

36

24

15

12

10

Wilayah Kepulauan

Jumlah Kabupaten/Kota Sasaran dalamBuku III RPJMN 2015 - 2019

Berisiko Sedang Berisiko Tinggi

Papua 1 9

Jawa - Bali 5 31

Kalimantan 4 14

Maluku - 12

Nusa Tenggara 1 14

Sulawesi 3 21

Sumatera 2 19

Nasional 16 Kab/Kota 120 Kab/Kota

INDIKATOR

SASARAN PENURUNAN IRBI

2013(BASELINE)

2015 2016 2017 2018 2019

▪Rata-rata Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI)

Nasional156.3 151.6 146.9 142.2 137.5 132.8

▪Rata-rata IRBI 136 Kabupaten/Kota sasaran

prioritas nasional169.4 164.3 159.2 154.1 149.0 144

9

Page 10: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

10Rancangan Tema RKP 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :“Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”

Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018

• Memperbaiki Kualitas Belanja.• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif• Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan

infrastruktur

Memprioritaskan Belanja Pemerintah Untuk Pencapaian Sasaran Prioritas

Nasional

Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial

RKP 2015*)

Melanjutkan Reformasi Bagi Percepatan

Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan

RKP 2016

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk

Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang

Berkualitas

RKP 2017

Memacu Pembangunan Infrastruktur Dan Ekonomi

Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta

Mengurangi Kemiskinan Dan Kesenjangan Antarwilayah

RKP 2018

MEMACU INVESTASI DAN INFRASTRUKTUR UNTUK

PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN

RKP 2019

Ditentukan dalam proses penyusunan

RKP 2019

Page 11: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

Rancangan Prioritas Nasional dan Program Prioritas 2018

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN

27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum

28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

11

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA

8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI

13. EBT dan Konservasi Energi

14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN

15. Peningkatan Produksi pangan

16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)

I. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Vokasi

2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN

3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6. Penyediaan Perumahan Layak

7. Air Bersih dan Sanitasi

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar

19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi

VIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN

20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)

21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH

22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal

23. Pembangunan Perdesaan

24. Reforma Agraria

25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana.

26. Percepatan Pembangunan Papua

= Highlight program prioritas= contoh penajaman prioritas yang dapat berkaitan

Revolusi Mental

Kesetaraan Gender

Pembangunan Berkelanjutandan Perubahan

Iklim

Tata kelola Pemerintahan

yang Baik

= Pengarusutamaan/Mainstreaming

Pemerataan

Page 12: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

12ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PEMBANGUNAN WILAYAH DALAM

RKP 2018

PENGEMBANGAN WILAYAH

Pembangunan Wilayah

Perbatasan dan Daerah

Tertinggal

Pembangunan Perdesaan

Reformasi Agraria

Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana a.l Kebakaran Hutan

Percepatan Pembangunan

Papua

Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana

Sarana dan Prasarana Kebencanaan

Pemulihan Daerah Pascabencana

Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Penguatan Kelembagaan dan Regulasi

Program Prioritas dalam Prioritas Nasional Pengembangan Wilayah

KEGIATAN

PRIORITAS

LOKASI PRIORITAS 136 KAB/KOTA PUSAT PERTUMBUHAN DENGAN RISIKO BENCANA TINGGI

Page 13: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

13PROGRAM PRIORITAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Program Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

Kegiatan Prioritas

Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana

Sarana dan Prasarana Kebencanaan

Pembentukan Masyarakat Tangguh Bencana pada daerah

risiko bencana tinggi

Sosialisasi dan Simulasi Bencana

Pembentukan dan pelatihan SDM Penanggulangan Bencana

PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS

Penyediaan Sistem Peringatan dini

Pembangunan Serta Penyediaan Logistik dan Peralatan

Kebencanaan

Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana

Pengembangan teknologikebencanaan

Pemulihan Daerah Pascabencana

Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup

Berkelanjutan

Pemulihan pelayanan dasar di daerah pascabencana

Penyediaan Layanan Dasar Data dan Informasi Bencana

Pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah

pascabencana

PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS

Penataan ruang kawasan rawan bencana untuk meningkatkan

kapasitas kawasan

Rehabilitasi pesisir

Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla

Penguatan Kelembagan dan Regulasi

PROYEK PRIORITAS

Penyusunan Kajian Penanggulangan Bencana

Penguatan koordinasi penanggulangan bencana

Harmonisasi kebijakan danregulasi penanggulangan

bencana

Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS Rawan Bencana

Kegiatan PrioritasKegiatan Prioritas Kegiatan PrioritasKegiatan Prioritas

Pengurangan Risiko TerkaitSDM & Kawasan Mitigasi Rawan bencana &

Tanggap Darurat

Rehabilitasi danRekonstruksi

Pengurangan Risiko BencanaLintas Sektor

Kelembagaan Regulasi BNPB & Lintas K/L

Page 14: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

Pemb. Pengendali Banjir S. Krueng Singkil (Aceh Singkil) & S. Lawe Alas (Aceh Tenggara); Pemb. Pengaman Pantai Pelangi (Pidie) dan Kota Meulaboh (Aceh Barat)

Pemb. Pengendali Banjir Tukad Mati di Kab. Badung

Pembangunan Pengaman Pantai Desa Pasar Ipuh (Mukomuko), dan Pantai Penyak (Bangka Tengah)

Pemb. Pengendali Banjir S. Asahan (Asahan); Pemb. Pengendali Lahar Gn. Sinabung (Karo)

Pengendali Banjir S. Warmare di Kab. Manokwari

Pemb. Pengendali Banjir S. Batang Bangko (Solok Sel) & Batang Agam (Agam); Pemb. Pengaman Pantai Pantai Tiku (Agam)

Pemb. Pengendali Banjir S. Motamasin Kab. Malaka

Pengendali Banjir S. Palu, Tanggul Pengaman Pantai Buol

Pemb. Kolam Regulasi Nipa-Nipa (Bantaeng), Pengendali Sedimen Bawakaraeng S. Jeneberang Kab. Gowa

Pemb. Pengendali Banjir Kota Merauke

Pemb. Sudetan Ciliwung-KBT, Normalisasi Ciliwung, Pemb. Pengaman Pantai Jakarta Tahap 2

Pengendali Lahar Gunung Gamalama

Pemb. Pengendali Sedimen S. Matakabo; Pembangunan Pengaman Pantai Kec. Namrole Kab. Buru Selatan

Pengendali Banjir S. Konaweha Kab. Konawe

Pengamanan Pantai Jongor Pandeglang

Pengendali Banjir S. Mamasa (Mamasa)

Pengendali Banjir Way Ketibung Way Sulan, Pengaman Pantai Karya Tani

Pembangunan Pengaman Pantai Pulau Nongsa (Batam)

Pemb. Floodway Cisangkuy & Kolam Retensi Cieunteng Kab. Bandung, Perbaikan Tebing Tanggul Kritis S. Citarum di Karawang & Kab. Bekasi, Rehab Sal. Tarum Barat Ruas Bekasi-Cawang (MYC) Normalisasi & Perkuatan Tanggul K. Bekasi, K. Cikeas, K. Cileungsi

Pemb. Bendung Gerak Bojonegoro, Pengendali Banjir K. Sadar Kab & Kota Mojokerto Rehab Terowongan Puncak Gn. Kelud & Jalan Inspeksi Kab. Kediri

Pengendali Banjir Sistem S. Jragung (Demak) Rehab & rekonstruksi sabo dam Merapi K. Woro, Rehab Pengendali Banjir S Bogowonto (Purworejo) Rehab Pengendali Banjir S. Wawar, S. Cokroyasan (Kebumen & Purworejo), Penanganan Banjir Kota Surakarta, Pemb. Pengendali Banjir Kanal Timur Semarang, Pemb. Pengendali Banjir S. Progo

Pembangunan Pompa Pengendali Banjir Sub DAS Bendung Kota Palembang

Pemb. Pengendali Banjir S. Bolango (Kota Gorontalo) & S. Tilamuta (Kab. Boalemo)

Pemb. Pengaman Pantai Miangas, & Pantai Marore (Kepulauan Talaud)

Selesai 2018 ditunjukkan dengan warna merah

UPAYA MENURUNKAN INDEKS RISIKO BENCANA MELALUI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MIITIGASI BENCANA

Program Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Tahun 2018

14

Page 15: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

15SASARAN LOKASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA DALAM RPJMN 2015 – 2019

Page 16: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

16

SASARAN LOKASI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Page 17: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

Sasaran Lokasi Pengurangan Risiko Bencana 2015-2019di Daerah Tertinggal

17

Terdapat 35 kabupaten dari 95 daerah tertinggal IRBI tinggi yang termasuk ke dalam 136 sasaran lokasi Pengurangan IRBI 2015-2019 yang berada di lokasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

122 daerah tertinggal 2015-2019

95 kabupaten tertinggal dengan IRBI tinggi

35 kabupaten tertinggalSasaran RPJMN

Bidang PRB

60 kabupaten tertinggal

lainnya

High Priority

Page 18: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

35 Lokasi Prioritas Dating sasaran Pengurangan Risiko Bencana 2015-2019

18

No. WILAYAH PROVINSI KABUPATEN

1 SUMATERA SUMATERA BARAT KEPULAUAN MENTAWAI2 SUMATERA LAMPUNG LAMPUNG BARAT3 JAWA JAWA TIMUR BANGKALAN4 NUSRA NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT5 NUSRA NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK TIMUR6 NUSRA NUSA TENGGARA BARAT DOMPU7 NUSRA NUSA TENGGARA BARAT BIMA8 NUSRA NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK UTARA9 NUSRA NUSA TENGGARA TIMUR BELU

10 NUSRA NUSA TENGGARA TIMUR ALOR11 NUSRA NUSA TENGGARA TIMUR ENDE12 NUSRA NUSA TENGGARA TIMUR MANGGARAI13 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT SAMBAS14 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT BENGKAYANG15 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT SINTANG16 KALIMANTAN KALIMANTAN UTARA NUNUKAN17 SULAWESI SULAWESI TENGAH DONGGALA18 SULAWESI SULAWESI TENGAH PARIGI MOUTONG19 SULAWESI SULAWESI TENGAH MOROWALI UTARA20 SULAWESI SULAWESI BARAT POLEWALI MANDAR21 SULAWESI SULAWESI BARAT MAMUJU TENGAH22 SULAWESI SULAWESI TENGGARA KONAWE23 MALUKU MALUKU MALUKU TENGAH24 MALUKU MALUKU BURU25 MALUKU MALUKU SERAM BAGIAN BARAT26 MALUKU MALUKU SERAM BAGIAN TIMUR27 MALUKU MALUKU UTARA HALMAHERA TIMUR28 MALUKU MALUKU UTARA KEPULAUAN SULA29 MALUKU MALUKU UTARA PULAU MOROTAI30 PAPUA PAPUA SARMI31 PAPUA PAPUA MERAUKE32 PAPUA PAPUA NABIRE33 PAPUA PAPUA BARAT RAJA AMPAT34 PAPUA PAPUA BARAT TELUK BINTUNI35 PAPUA PAPUA BARAT TELUK WONDAMA

Page 19: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

19KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA (1)

IDENTIFIKASI KEGIATAN TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS UNTUK MENURUNKAN KERENTANAN BERDASARKAN 71 INDIKATOR KEBIJAKAN DAN STRATEGIS (JAKSTRA) PENANGGULANGAN BENCANA

No Indikator Kegiatan di Daerah K/L Pelaksana

1Terbentuknya Komitmen DPRD terhadap penganggaran

kegiatan-kegiatan penanggulangan bencanaBNPB

2Tersedianya Peraturan Daerah tentang Rencana

Penanggulangan Bencana yang terintegrasi dengan RPJMDKEMENDAGRI

3

Tersedianya Peta Bahaya dan kajiannya untuk seluruh

bahaya yang ada di daerah sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan

BMKG, KEMEN

PU-PERA,

KEMEN ESDM,

BIG,

KEMENTAN

4Tersedianya Peta Kerentanan dan kajiannya untuk seluruh

bahaya yang ada di daerahBNPB

5 Tersedianya Peta Kapasitas dan kajiannya BNPB

6Tersusun dan diimplementasikannya Rencana

Penanggulangan Bencana DaerahBNPB

7Tersedianya Peraturan Daerah tentang Tataruang Berbasis

PRBKEMENDAGRI

8 Diterapkannya penataan ruang berbasis PRB KEMEN ATR

9 Tersedianya Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan PB KEMENDAGRI

10 Tersedianya Peraturan Daerah tentang Pembentukan BPBD KEMENDAGRI

11 Tersedianya Peraturan tentang pembentukan Forum PRB KEMENDAGRI

12

Tersedia dan diterapkannya sistem pendataan bencana

daerah yang terhubung dengan sistem pendataan bencana

nasional

BNPB

No Indikator Kegiatan di DaerahK/L

Pelaksana

13Tersedianya aturan tentang Penentuan Status Tanggap

DaruratBNPB

14

Diterapkannya sistem komando operasi darurat yang

mampu memenuhi kebutuhan pengambilalihan komando

oleh struktur pemerintahan yang lebih tinggi

BNPB

15Tersedianya aturan dan diterapkannya mekanisme

Penghentian status Tanggap DaruratBNPB

16 Tersedianya Rencana Kontijensi Gempabumi BNPB

17 Tersedianya Rencana Kontijensi Tsunami BNPB

18 Tersedianya Rencana kontijensi banjir BNPB

19 Tersedianya Rencana kontijensi tanah longsor BNPB

20 Tersedianya Rencana Kontijensi karlahut BNPB

21 Tersedianya Rencana kontijensi erupsi gunungapi BNPB

22 Tersedianya Rencana kontijensi kekeringan BNPB

23 Tersedianya Rencana kontijensi banjir bandang BNPB

24

Terselenggaranya komunikasi bencana lintas lembaga

sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan, minimal

beranggotakan lembaga-lembaga dari sektor pemerintah,

masyarakat mau pun dunia usaha

KEMENDAGRI

Page 20: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

20

No Indikator Kegiatan di Daerah K/L Pelaksana

25Terselenggaranya Sekolah dan Madrasah Aman

Bencana (SMAB)

KEMENDIKDAS

BUD, KEMENAG

26Terselenggaranya Rumah Sakit dan Puskemas Aman

BencanaKEMENKES

27Terselenggaranya sosialisasi pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana melalui media yang tersedia BNPB

28Tersedianya Peraturan tentang penyebaran informasi

kebencanaan di daerahKEMENDAGRI

29Terbangunnya sarana penyampaian informasi

kebencanaan yang menjangkau langsung masyarakat

KEMENKOMIN-

FO

30Tersedianya Informasi penataan ruang yang mudah

diakses publikKEMEN ATR

31 Dibentuknya Forum PRB BNPB

32Dikerahkannya bantuan darurat pada masyarakat

terdampak bencanaBNPB

33Terselenggaranya pemulihan penghidupan

masyarakatBNPB

34Terselenggaranya Perbaikan rumah penduduk pasca

bencana

KEMEN PU-

PERA

35Terselenggaranya Perlindungan daerah tangkapan air

pada daerah berisiko banjir, longsor dan kekeringanKLHK

36Terselenggaranya restorasi sungai pada daerah

berisiko banjir dan kekeringan

KEMEN PU-

PERA

No Indikator Kegiatan di Daerah K/L Pelaksana

37Terselenggaranya Penguatan lereng pada daerah berisiko

longsor dan banjir bandangKEMEN PU-PERA

38tercapainya optimalisasi pemanfaatan air permukaan untuk

pengurangan risiko bencana banjir dan kekeringanKEMEN PU-PERA

39Terselenggaranya Pemantauan berkala hulu sungai pada

daerah berisiko banjir bandangKEMEN PU-PERA

40Diterapkannya penegakan hukum untuk mencegah

kebakaran hutan dan lahanPOLRI

41Diselenggarakannya pelatihan dan sertifikasi terkait

kemampuan pengelolaan dan operasional kepada aparat PBBNPB

42

Terbentuknya BPBD dengan tata kelola, transparansi dan

akuntabilitas yang baik dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana

KEMENDAGRI

43Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Tsunami pada

daerah berisikoBMKG

44Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Banjir pada daerah

berisikoKEMEN PU-PERA

45Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor

pada daerah berisikoKEMEN ESDM

46Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan

dan Lahan pada daerah berisikoKLHK

47Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Erupsi Gunungapi

pada daerah berisikoKEMEN ESDM

48Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Kekeringan pada

daerah berisiko

KEMENTAN,

KEMEN PU-PERA

KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA (2)

Page 21: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

21

No Indikator Kegiatan di Daerah K/L Pelaksana

49Terselenggaranya Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang

pada daerah berisikoKEMEN PU-PERA

50

Tersedianya Pusdalops PB dengan fasilitas minimal

mampu memberikan respon efektif untuk pelaksanaan

peringatan dini dan penanganan masa krisis

BNPB

51Diterapkannya pembangunan sumur resapan dan/atau

biopori pada kawasan domestik dan komersilKEMEN PU-PERA

52Diterapkannya bangunan aman Gempabumi pada daerah

domestik dan komersilKEMEN PU-PERA

53Tesedianya tanaman dan/atau bangunan penahan

gelombang tsunami

KEMEN PU-PERA,

KKP

54Terselenggaranya revitalisasi tanggul, embung, waduk

dan taman kotaKEMEN PU-PERA

55 Teselenggaranya restorasi lahan gambut BRG

56 Terselenggaranya konservasi vegetatif DAS rawan longsor KLHK

57Dilaksanakannya Penyelenggaraan Latihan (geladi)

Kesiapsiagaan secara periodikBNPB

58Tersedianya Rencana Evakuasi Bencana Tsunami beserta

fasilitas yang dibutuhkan BNPB

59Tersedianya Rencana evakuasi bencana erupsi gunungapi

beserta fasilitas yang dibutuhkanKEMEN PU-PERA

60Terselenggaranya Perbaikan Darurat pada fasilitas publik

saat tanggap darurat bencanaKEMENPU-PERA

No Indikator Kegiatan di Daerah K/L Pelaksana

61Terselenggaranya pemulihan pelayanan dasar

pemerintah pada saat tanggap darurat bencanaKEMENDAGRI

62Terselenggaranya pemulihan infrastruktur penting

pada saat tanggap darurat bencanaKEMEN PU-PERA

63

Terselenggaranya pengerahan Tim Kaji Cepat ke lokasi

bencana sebagai respon awal laporan kejadian

bencana

BNPB

64

Terselenggaranya pengerahan Tim Penyelamatan dan

Pertolongan Korban sebagai respon awal laporan

kejadian bencana

BNPB

65 Terbangunnya Desa Tangguh Bencana BNPB

66Tersedianya kajian kebutuhan peralatan dan logistik

kebencanaan daerahBNPB

67Teselenggaranya Pengadaan kebutuhan peralatan dan

logistik kebencanaanBNPB

68Tersedianya mekanisme dan fasilitas

Penyimpanan/pergudangan Logistik PB BNPB

69Terselenggaranya pemeliharaan peralatan dan supply

chain logistik yang diselenggarakan secara periodikBNPB

70 Tersedianya energi listrik untuk kebutuhan darurat KEMEN ESDM

71Terbangunnya kemampuan pemenuhan pangan

daerah untuk kebutuhan daruratKEMENTAN

KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA (3)

Page 22: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

22

1. Kegiatan Kemendesa PDTT selaku koordinator Pembangunan Daerah Tertinggal c.qDirektorat PDRB harus dapat mengarahkan kegiatan K/L dalam mengintervensisesuai dengan penanganan daerah tertinggal rawan bencana (khususnya diaspek mitigasi bencana dan penguatan kapasitas SDM PenanggulanganBencana) yang dibutuhkan di setiap wilayah .

2. Pendekatan yang ideal dalam mengurangi risiko dan kerentanan, mencegah danmengatasi bencana adalah sebagai berikut: (1) Pendekatan Berbasis Komunitas; (2)Pendekatan berbasis kawasan atau wilayah; (3) Pendekatan peningkatan kapasitasdan kompetensi aparat dan masyarakat; dan (4) Perluasan kerjasama dan kemitraan(jejaring) antarpelaku baik daerah, nasional maupun internasional.

3. Diperlukan pemetaan permasalahan terkait pelaksanaan mitigasi bencana didaerah tertinggal khususnya pada jenis bencana sering terjadi (banjir, longsor,puting beliung)

4. Langkah dan upaya pengurangan risiko, pencegahan dan penanganan bencana perludilakukan dengan SISTEMATIK, TERUKUR, TERENCANA dan BERKELANJUTAN;

5. Perlu adanya pembagian kewenangan yang jelas dan koordinasi dengan BNPB

TINDAK LANJUT

Page 23: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

TERIMA KASIH

23

Website Dit DTTP Bappenas

kawasan.bappenas.go.id

Page 24: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

LOKASI PRIORITAS PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2019

24

No Wilayah Pulau Provinsi Kabupaten/ Kota Indeks Risiko Tingkat Risiko

1 PAPUA PAPUA Kota Jayapura 203.2 TINGGI

2 PAPUA PAPUA Merauke 170 TINGGI

3 PAPUA PAPUA Sarmi 171.6 TINGGI

4 PAPUA PAPUA Kepulauan Yapen 117.2 SEDANG

5 PAPUA PAPUA BARAT Kota Sorong 183.2 TINGGI

6 PAPUA PAPUA BARAT Manokwari 204.8 TINGGI

7 PAPUA PAPUA Nabire 180.8 TINGGI

8 PAPUA PAPUA BARAT Raja Ampat 200.8 TINGGI

9 PAPUA PAPUA BARAT Teluk Wondama 147.2 TINGGI

10 PAPUA PAPUA BARAT Teluk Bintuni 166.8 TINGGI

11 MALUKU MALUKU Kota Ambon 156.4 TINGGI

12 MALUKU MALUKU Seram Bagian Barat 180.4 TINGGI

13 MALUKU MALUKU Seram Bagian Timur 173.2 TINGGI

14 MALUKU MALUKU Maluku Tengah 214 TINGGI

15 MALUKU MALUKU Maluku Tenggara 179.2 TINGGI

16 MALUKU MALUKU Buru 179.6 TINGGI

17 MALUKU MALUKU UTARA Kota Ternate 160.4 TINGGI

18 MALUKU MALUKU UTARA Pulau Morotai 166.4 TINGGI

19 MALUKU MALUKU UTARA Halmahera Utara 194.8 TINGGI

20 MALUKU MALUKU UTARA Kota Tidore Kepulauan 164.4 TINGGI

21 MALUKU MALUKU UTARA Kepulauan Sula 219.2 TINGGI

22 MALUKU MALUKU UTARA Halmahera Timur 173.2 TINGGI

23 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Kota Mataram 149.2 TINGGI

24 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Lombok Barat 205.2 TINGGI

25 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Lombok Timur 180.4 TINGGI

26 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Lombok Tengah 168.4 TINGGI

27 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Lombok Utara 152.4 TINGGI

28 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Kota Bima 170.8 TINGGI

29 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Dompu 184.4 TINGGI

30 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA BARAT Bima 209.2 TINGGI

31 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Kota Kupang 138 SEDANG

No Wilayah Pulau Provinsi Kabupaten/ Kota Indeks Risiko Tingkat Risiko

32 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Ngada 158.8 TINGGI

33 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Ende 186 TINGGI

34 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Sikka 200.8 TINGGI

35 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Manggarai 174.8 TINGGI

36 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Alor 183.2 TINGGI

37 NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR Belu 181.2 TINGGI

38 SULAWESI GORONTALO Gorontalo 146.4 TINGGI

39 SULAWESI GORONTALO Kota Gorontalo 123.2 SEDANG

40 SULAWESI SULAWESI BARAT Mamuju (tengah) 200.4 TINGGI

41 SULAWESI SULAWESI BARAT Polewali Mandar 202 TINGGI

42 SULAWESI SULAWESI SELATAN Maros 168.4 TINGGI

43 SULAWESI SULAWESI SELATAN Takalar 144.4 TINGGI

44 SULAWESI SULAWESI SELATAN Gowa 163.2 TINGGI

45 SULAWESI SULAWESI SELATAN Luwu Timur 202 TINGGI

46 SULAWESI SULAWESI SELATAN Kota Makasar 144.4 TINGGI

47 SULAWESI SULAWESI SELATAN Bantaeng 174.4 TINGGI

48 SULAWESI SULAWESI TENGAH Sigi 72 SEDANG

49 SULAWESI SULAWESI TENGAH Donggala 189.2 TINGGI

50 SULAWESI SULAWESI TENGAH Kab. Poso 172.4 TINGGI

51 SULAWESI SULAWESI TENGAH Parigi Moutong 173.6 TINGGI

52 SULAWESI SULAWESI TENGAH Morowali (Utara) 177.2 TINGGI

53 SULAWESI SULAWESI TENGAH Kota Palu 181.2 TINGGI

54 SULAWESI SULAWESI TENGGARA Kolaka 186.4 TINGGI

55 SULAWESI SULAWESI TENGGARA Konawe 173.6 TINGGI

56 SULAWESI SULAWESI TENGGARA Kota Kendari 148.4 TINGGI

57 SULAWESI SULAWESI UTARA Kota Bitung 163.2 TINGGI

58 SULAWESI SULAWESI UTARA Minahasa Utara 158.4 TINGGI

59 SULAWESI SULAWESI UTARA Minahasa Selatan 173.6 TINGGI

60 SULAWESI SULAWESI UTARA Kepulauan Sangihe 154.4 TINGGI

61 SULAWESI SULAWESI UTARA Kota Manado 130.4 SEDANG

62 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak 96.4 SEDANG

63 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Kota Singkawang 178 TINGGI

64 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Bengkayang 178 TINGGI

65 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Sambas 180.4 TINGGI

Page 25: Kebijakan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan …pdtu.bindola.com/uploads/attachment/2017/05/1495540031.pdf · tinggal di daerah rawan bencana. JUMLAH KEJADIAN BENCANA DI INDONESIA

LOKASI PRIORITAS PENANGGULANGAN BENCANA 2015-2019

25

No Wilayah Pulau Provinsi Kabupaten/ Kota Indeks Risiko Tingkat Risiko

66 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Sintang 156.4 TINGGI

67 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Kapuas Hulu 163.2 TINGGI

68 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Ketapang 192.4 TINGGI

69 KALIMANTAN KALIMANTAN BARAT Landak 131.6 SEDANG

70 KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN Kotabaru 205.2 TINGGI

71 KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN Barito Kuala 190 TINGGI

72 KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN Tanah Laut 178 TINGGI

73 KALIMANTAN KALIMANTAN TENGAH Kota Palangkaraya 148.4 TINGGI

74 KALIMANTAN KALIMANTAN TENGAH Kapuas 179.2 TINGGI

75 KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR Kota Samarinda 134.8 SEDANG

76 KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR Kota Balikpapan 159.2 TINGGI

77 KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR Kutai Kertanegara 160.4 TINGGI

78 KALIMANTAN KALIMANTAN UTARA Kota Tarakan 132.4 SEDANG

79 KALIMANTAN KALIMANTAN UTARA Nunukan 173.2 TINGGI

80 JAWA-BALI BALI Kota Denpasar 167.2 TINGGI

81 JAWA-BALI BALI Badung 179.2 TINGGI

82 JAWA-BALI BALI Tabanan 174.4 TINGGI

83 JAWA-BALI BALI Buleleng 167.2 TINGGI

84 JAWA-BALI BANTEN Tangerang 200.8 TINGGI

85 JAWA-BALI BANTEN Cilegon 182.4 TINGGI

86 JAWA-BALI DI YOGYAKARTA Kota Yogyakarta 124.8 SEDANG

87 JAWA-BALI DI YOGYAKARTA Sleman 153.6 TINGGI

88 JAWA-BALI DKI JAKARTA DKI Jakarta 123.3 SEDANG

89 JAWA-BALI JAWA BARAT Kota Bogor 107.2 SEDANG

90 JAWA-BALI JAWA BARAT Kota Depok 102.4 SEDANG

91 JAWA-BALI JAWA BARAT Bekasi 164.8 TINGGI

92 JAWA-BALI JAWA BARAT Cianjur 250 TINGGI

93 JAWA-BALI JAWA BARAT Kota Bandung 154 TINGGI

94 JAWA-BALI JAWA BARAT Bandung Barat 162 TINGGI

95 JAWA-BALI JAWA BARAT Cirebon 181.2 TINGGI

96 JAWA-BALI JAWA BARAT Sukabumi 231.2 TINGGI

97 JAWA-BALI JAWA BARAT Tasikmalaya 224.8 TINGGI

98 JAWA-BALI JAWA BARAT Ciamis 215.2 TINGGI

99 JAWA-BALI JAWA BARAT Pangandaran 215.2 TINGGI

100 JAWA-BALI JAWA TENGAH Kota Semarang 183.6 TINGGI

No Wilayah Pulau Provinsi Kabupaten/ Kota Indeks Risiko Tingkat Risiko

101 JAWA-BALI JAWA TENGAH Kendal 167.2 TINGGI

102 JAWA-BALI JAWA TENGAH Demak 183.6 TINGGI

103 JAWA-BALI JAWA TENGAH Cilacap 215.2 TINGGI

104 JAWA-BALI JAWA TENGAH Kebumen 203.2 TINGGI

105 JAWA-BALI JAWA TENGAH Magelang 143.2 SEDANG

106 JAWA-BALI JAWA TIMUR Malang 219.2 TINGGI

107 JAWA-BALI JAWA TIMUR Gresik 175.2 TINGGI

108 JAWA-BALI JAWA TIMUR Bangkalan 164.4 TINGGI

109 JAWA-BALI JAWA TIMUR Kota Surabaya 166.8 TINGGI

110 JAWA-BALI JAWA TIMUR Sidoarjo 149.6 TINGGI

111 JAWA-BALI JAWA TIMUR Lamongan 174 TINGGI

112 JAWA-BALI JAWA TIMUR Bojonegoro 150 TINGGI

113 JAWA-BALI JAWA TIMUR Pacitan 215.2 TINGGI

114 JAWA-BALI JAWA TIMUR Banyuwangi 219.2 TINGGI

115 JAWA-BALI JAWA TIMUR Jember 219.2 TINGGI

116 SUMATERA ACEH Kota Lhokseumawe 175.2 TINGGI

117 SUMATERA ACEH Kota Banda Aceh 167.2 TINGGI

118 SUMATERA BENGKULU Kota Bengkulu 170.4 TINGGI

119 SUMATERA BENGKULU Mukomuko 191.2 TINGGI

120 SUMATERA BENGKULU Rejang Lebong 146 TINGGI

121 SUMATERA JAMBI Kota Jambi 128 SEDANG

122 SUMATERA JAMBI Sarolangun 155.2 TINGGI

123 SUMATERA JAMBI Kerinci 150 TINGGI

124 SUMATERA LAMPUNG Kota Bandar Lampung 182 TINGGI

125 SUMATERA LAMPUNG Lampung Barat 214 TINGGI

126 SUMATERA LAMPUNG Tanggamus 201.2 TINGGI

127 SUMATERA SUMATERA BARAT Kota Padang 209.2 TINGGI

128 SUMATERA SUMATERA BARAT Padang Pariaman 196.8 TINGGI

129 SUMATERA SUMATERA BARAT Kepulauan Mentawai 197.2 TINGGI

130 SUMATERA SUMATERA SELATAN Banyuasin 156.4 TINGGI

131 SUMATERA SUMATERA SELATAN Lahat 162 TINGGI

132 SUMATERA SUMATERA UTARA Kota Medan 155.2 TINGGI

133 SUMATERA SUMATERA UTARA Langkat 155.2 TINGGI

134 SUMATERA SUMATERA UTARA Deli Serdang 155.2 TINGGI

135 SUMATERA SUMATERA UTARA Karo 154 TINGGI

136 SUMATERA SUMATERA UTARA Simalungun 95.2 SEDANG