kebijakan pemerintah terkait dengan mutu pelayanan rs dan regulasi tenaga kesehatan

22
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN MUTU PELAYANAN RS DAN REGULASI TENAGA KESEHATAN Oleh : dr. Supriyantoro, Sp. P. MARS Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Disampaikan Pada Acara Muktamar MUKISI Ke-III Tahun 2011 Jakarta, 28 Mei 2011

Upload: chava

Post on 12-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN MUTU PELAYANAN RS DAN REGULASI TENAGA KESEHATAN. Oleh : dr. Supriyantoro , Sp. P. MARS Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Disampaikan Pada Acara Muktamar MUKISI Ke -III Tahun 2011 Jakarta, 28 Mei 2011. LANDASAN HUKUM. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN MUTU PELAYANAN RS DAN

REGULASI TENAGA KESEHATAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT DENGAN MUTU PELAYANAN RS DAN

REGULASI TENAGA KESEHATAN

Oleh :

dr. Supriyantoro, Sp. P. MARSDirektur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan Pada Acara Muktamar MUKISI Ke-III Tahun 2011Jakarta, 28 Mei 2011

1.UU NO 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH2.UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN3.UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT4.PERPRES NO 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL ( RJPMN ) 2010-20145.PP NO 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN6.PP NO 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA7.PERMENKES RI NO 659/MENKES/PER/VIII/2009 TENTANG RS INDONESIA KELAS DUNIA8.PERMENKES NO 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT9.PERMENKES RI NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT10.KEPMENKES RI NOMOR 129/MENKES/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT

1.UU NO 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH2.UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN3.UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT4.PERPRES NO 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL ( RJPMN ) 2010-20145.PP NO 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN6.PP NO 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA7.PERMENKES RI NO 659/MENKES/PER/VIII/2009 TENTANG RS INDONESIA KELAS DUNIA8.PERMENKES NO 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT9.PERMENKES RI NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT10.KEPMENKES RI NOMOR 129/MENKES/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT

LANDASAN HUKUM

KEMENTERIAN KESEHATAN

•Pro Rakyat;•Inklusif;

•Responsif;•Efektif;•Bersih.

•Pro Rakyat;•Inklusif;

•Responsif;•Efektif;•Bersih.

NILAI

NILAI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI(lanjutan…..)

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif – preventif.

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif – preventif.

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6.Meningkatkan manajemen kesehatan yang kuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungj awab.

4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.

6.Meningkatkan manajemen kesehatan yang kuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungj awab.

STRATEGI

STRATEGI

RPJMN & RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2010-2014

Permasalahan dan tantangan dalam RPJMN dan Renstra 2010-2014 antara lain adalah :

Ketersediaan dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan;

Kecukupan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan khususnya dokter dan dokter spesialis;

Penerapan standar mutu di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.

Ketersediaan dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan;

Kecukupan jumlah dan distribusi tenaga kesehatan khususnya dokter dan dokter spesialis;

Penerapan standar mutu di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.

Ketersediaan dan pemerataan sarana dan fasilitas pelayanan

kesehatan rujukan dengan pelayanan medik yang bermutu

serta dukungan SDM yang memadai

PERMASALAHAN

TANTANGAN

Arah pembangunan yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:

II. MDGs

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang

Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Menurunkan angka kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Membangun kemitraan global untuk pembangunan

LATAR BELAKANG (2)

8 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN

1. Jamkesmas

2.Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

3 . Ketersediaan Obat

4. Saintifikasi Jamu

5 . Reformasi Birokrasi

6 . Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

7. PenanganananDaerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)

8. Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)

8 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN

1. Jamkesmas

2.Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

3 . Ketersediaan Obat

4. Saintifikasi Jamu

5 . Reformasi Birokrasi

6 . Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

7. PenanganananDaerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)

8. Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)

8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN

1.Peningkatan KIA & KB2.Perbaikan gizi masyarakat3.Pengendalian penyakit menular& tidak menular dan kesling4.Pemenuhan SDM Kesehatan5.Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan6.Jamkesmas

7.Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis

8.Peningkatan pelayanan kesehatan prima

8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN

1.Peningkatan KIA & KB2.Perbaikan gizi masyarakat3.Pengendalian penyakit menular& tidak menular dan kesling4.Pemenuhan SDM Kesehatan5.Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan6.Jamkesmas

7.Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis

8.Peningkatan pelayanan kesehatan prima

RPJMN 2010 -2014

MDGs 2015

VISIMasyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan

VISIMasyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan

Relevansi TerhadapFokus Prioritas dan Reformasi

Kesehatan

Relevansi TerhadapFokus Prioritas dan Reformasi

Kesehatan

8 ( DELAPAN ) PROGRAM UNGGULAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2010-2014

KETERSEDIAAN, DISTRIBUSI, RETENSI DAN MUTU SDM YG TERDIRI DARI BEASISWA / TUGAS BELAJAR

REVITALISASI PELAYANAN KESEHATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DESA SIAGA AKTIF DAN PENINGKATAN PHBS

KETERSEDIAAN, DISTRIBUSI, KEAMANAN, MUTU, EFEKTIVITAS, KETERJANGKAUAN OBAT, VAKSIN DAN ALKES

JAMINAN KESEHATAN

JAMPERSAL

KEBERPIHAKAN DTPK & DBK

WORLD CLASS HEALTH CARE

TANTANGAN RUMAH SAKIT

EksternalInternal

• Kepemilikan RS (lembaga bisnis)• Sistem Jaminan Sosial Nasional• Globalisasi (World Class Hospital; kualitas SDM; pembiayaan)

• Sumber Daya Manusia Kesehatan• Ketersediaan dan kecukupan (jml RS; jumlah tempat tidur; distribusi RS; kemampuan biaya)• Pemenuhan standar (penetapan kelas; akreditasi; Patient Safety)• Pembiayaan• Kecenderungan masyarakat Indonesia utk berobat ke luar negeri

TANTANGAN GLOBAL

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

GLOBALISASI DAN LIBERALISASI:• General Agreement on Trade in Services

(GATS)• ASEAN Free Trade Area

•Asia Pacific Free Trade Area 2020

PERMASALAHAN DALAM SISTEM PELAYANAN MEDIK

Rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan medik oleh masyarakat karena masih rendahnya keterjangkauan secara biaya, geografis dan pengetahuan

Adanya kesenjangan antara kebutuhan & permintaan terhadap pelayanan medik yang tersedia

Kesenjangan pelayanan medik antar daerah Kerjasama lintas sektor, lintas program dan lintas

unit dalam pembangunan kesehatan masih belum optimal

Mekanisme pasar yang tidak terkendali di kota/kabupaten sebagai dampak negatif globalisasi dan perubahan yang cepat dari masyarakat

Rendahnya pemanfaatan fasilitas pelayanan medik oleh masyarakat karena masih rendahnya keterjangkauan secara biaya, geografis dan pengetahuan

Adanya kesenjangan antara kebutuhan & permintaan terhadap pelayanan medik yang tersedia

Kesenjangan pelayanan medik antar daerah Kerjasama lintas sektor, lintas program dan lintas

unit dalam pembangunan kesehatan masih belum optimal

Mekanisme pasar yang tidak terkendali di kota/kabupaten sebagai dampak negatif globalisasi dan perubahan yang cepat dari masyarakat

Reformasi sistem pelayanan medik yang berazas demokrasi, akuntabilitas dan transparansi belum tercapai

Kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam sistem pelayanan medik

Desentralisasi manajemen pelayanan kesehatan masih lebih banyak ditentukan oleh suprasistem di luar Kemenkes

Mutu SDM yang kurang profesional Sistem rujukan pelayanan medik yang belum

berjalan secara efektif dan efisien

Reformasi sistem pelayanan medik yang berazas demokrasi, akuntabilitas dan transparansi belum tercapai

Kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam sistem pelayanan medik

Desentralisasi manajemen pelayanan kesehatan masih lebih banyak ditentukan oleh suprasistem di luar Kemenkes

Mutu SDM yang kurang profesional Sistem rujukan pelayanan medik yang belum

berjalan secara efektif dan efisien

lanjutan…..

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik fisik dan ketenagaan.

Meningkatkan utilisasi fasilitas kesehatan, termasuk dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta.

Meningkatkan pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan antara lain dengan membentuk jaringan laboratorium referensi, jaringan penunjang medik dan lain-lain.

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik fisik dan ketenagaan.

Meningkatkan utilisasi fasilitas kesehatan, termasuk dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta.

Meningkatkan pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan antara lain dengan membentuk jaringan laboratorium referensi, jaringan penunjang medik dan lain-lain.

KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan struktur pelayanan yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga alur rujukan dari pelayanan primer, sekunder dan tersier dapat terlaksana sesuai dengan proporsi dan kompetensi sehingga dapat berdayaguna dan berhasil guna

Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar bertaraf internasional.

Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai dengan etika dan menjaga kepentingan dan perlindungan masyarakat awam dari malpraktek dokter dan Rumah Sakit yang tidak bertanggung jawab.

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan struktur pelayanan yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga alur rujukan dari pelayanan primer, sekunder dan tersier dapat terlaksana sesuai dengan proporsi dan kompetensi sehingga dapat berdayaguna dan berhasil guna

Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar bertaraf internasional.

Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran yang sesuai dengan etika dan menjaga kepentingan dan perlindungan masyarakat awam dari malpraktek dokter dan Rumah Sakit yang tidak bertanggung jawab.

Lanjutan……. Lanjutan………

Meningkatkan kemampuan Rumah Sakit dan Puskesmas dalam mengantisipasi pencapaian universal coverage, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, rehabilitasi pasca bencana dan peningkatan pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) serta Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK

Peningkatan dan penguatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar antara lain melalui Revitalisasi Puskesmas, Revitalisasi Posyandu, Dokter Keluarga, dan lain-lain.

Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas sehingga mempercepat pencapaian MDGs.

Meningkatkan kemampuan Rumah Sakit dan Puskesmas dalam mengantisipasi pencapaian universal coverage, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, rehabilitasi pasca bencana dan peningkatan pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) serta Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK

Peningkatan dan penguatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar antara lain melalui Revitalisasi Puskesmas, Revitalisasi Posyandu, Dokter Keluarga, dan lain-lain.

Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas sehingga mempercepat pencapaian MDGs.

lanjutan……..

KEMENKES (Fasilitator, Regulator dan Advokator)

Melalui : Percepatan program penerapan standar

pelayanan RS. Peningkatan mutu RS (melalui Akreditasi,

Patient Safety, dll). Peningkatan kompetensi SDM. Peningkatan penggunaan Information

Technology. Standar Pelayanan Minimal. Pencapaian Key Performance Indicator.

Melalui : Percepatan program penerapan standar

pelayanan RS. Peningkatan mutu RS (melalui Akreditasi,

Patient Safety, dll). Peningkatan kompetensi SDM. Peningkatan penggunaan Information

Technology. Standar Pelayanan Minimal. Pencapaian Key Performance Indicator.

Menetapkan berbagai kebijakan Menetapkan berbagai kebijakan Untuk mewujudkanUntuk mewujudkan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan

PrimaPrima

Menetapkan berbagai kebijakan Menetapkan berbagai kebijakan Untuk mewujudkanUntuk mewujudkan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan

PrimaPrima

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1246 1268 1292 1319 1371 1523 1632

PERKEMBANGAN JUMLAH RS DI INDONESIA

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

3188

403

63 79131

837

Rumah Sakit di Indonesia Berdasarkan Kepemilikan

BUK Desember 2010

Total RS : 1632

Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit

INPUT PROSES OUTPUT

Admin dan manj Sarana dan prasarana Peralatan kesehatan Sumber daya menusia Standar Pelayanan

Good corporate gov. Good clinical gov. Kendali mutu & biaya Patient Safety Pembinaan dan pengawasan

Kinerja klinik NDR/ GDR RS BOR/LOS/TOI Angka Infeksi Nosokomial Kinerja keuangan Tingkat kepuasan

REGULASI PERUMAH SAKITAN

PERSYARATAN PERIZINAN

PELAYANAN KES DANPEMBINAAN MUTU

MONITORING DAN PENGAWASAN

VISI, MISI DAN STRATEGI

PUSAT DAERAH RS

PENINGKATAN MUTU

PELAYANAN KESEHATAN

RUJUKAN

PENCAPAIAN

TARGET MDGsREFORMASI KESEHATAN

LATAR BELAKANG

AMANATRPJMN & RENSTRA

2010-2014

PRIORITAS PADA PENINGKATAN

AKSES & KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (Service Delivery Reform)

1. Institusi

2. Pelayanan

3. SDM

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

KESEHATAN RUJUKAN

1. Clinical audit2. Clinical Effectiveness 3. Research and

development4. Opennes5. Risk Management6. Education and

training

ELEMENTS OF CLINICAL GOVERNANCE

PENCAPAIAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN MELALUI

GOOD CLINICAL GOVERNANCE