kebijakan pelaporan satker direktorat jenderal cipta karya

46

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya
Page 2: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Outline

1. Pelaporan Pelaksanaan APBN di Lingkungan Ditjen

Cipta Karya

2. Lesson Learned

3. Konsolidasi Data Visual Bidang Infrastruktur Permukiman

2

Page 3: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Pelaporan Pelaksanaan APBN

di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

3

Page 4: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

(Mewajibkan penyampaikan laporan SAK dan SIMAK BMN secara periodik semesteran).

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

PP No. 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan. (Mewajibkan semua K/L menyampaikan laporan Konsolidasi Program secara periodik

triwulanan)

Permen PU No. 14/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan

Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri. (Pedoman Pelaksanaan Anggaran Satker Pusat Kementerian PU)

Permen PU No. 15/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan

Umum yang merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan melalui Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan.

(Pedoman Pelaksanaan Anggaran SKPD Dekon/TP Kementerian. PU)

SE Menteri PUPR No. 57/SE/M/2015 tentang Perubahan Surat Edaran Menteri PU No.

7/SE/M/2012 Tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik (e-

Procurement)

(Penerapan SPSE untuk seluruh Satuan Kerja Kementerian PUPR mulai TA 2016) 4

Dasar Hukum Pelaporan Pelaksanaan APBN 1

Page 5: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

MENTERI PAN

MENTERI PPN (BAPPENAS)

MENTERI KEUANGAN

MENTERI DALAM NEGERI

Tembusan

BUPATI/WALIKOTA

(up. Bappeda)

SKPD KAB/KOTA

(TP)

GUBERNUR

(up. Bappeda)

SKPD PROVINSI

(TP & DEKON)

5 hari

kerja

(Form C)

14 hari

kerja

(Form C)

5 hari kerja (Form

C)

5 hari

kerja

(Form C)

5 hari

kerja

(Form C)

14 hari

kerja

(Form C)

10 hari

kerja

(Form B)

KEMENTERIAN /

LEMBAGA

SATMINKAL

SATKER PUSAT/

BALAI/UPT/SNVT/SKS

5 hari kerja

(Form A)

10 hari

kerja

(Form C)

Tembusan (Form A) Ket :

TP : Tugas Pembantuan

Dekon : Dekonsentrasi 5

Aliran Laporan Triwulan (PP 39/2006) 2

Page 6: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Pelaporan Tingkat Satuan Kerja

Permen PU No 14/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian PU yang

Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri, menentukan :

a. Kasatker wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan dan BMN, LAKIP,

Laporan Pelaksanaan Kegiatan termasuk laporan terkait Keterbukaan Informasi Publik.

b. Kepatuhan Kasatker dalam menyampaikan laporan menjadi salah satu pertimbangan

penilaian kinerja Kasatker dalam penentuan dan penetapan Kasatker selanjutnya.

c. Laporan Tingkat Satuan Kerja terdiri dari :

Pengelolaan Keuangan

1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca menggunakan program SAI;

2. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara (LPJ-BPP);

Pengelolaan Barang Milik Negara

1. Laporan Barang Milik Negara (BMN) menggunakan program SAI;

2. Laporan Kondisi Barang (LKB) menggunakan program SAI;

3. Laporan Penyerahan Pekerjaan Selesai sesuai SE Menteri PU no. 12/SE/M/2006;

Pelaksanaan Kegiatan/Anggaran

1. Laporan progres fisik dan keuangan menggunakan e-Monitoring Kemen PUPR;

2. Laporan Akhir Tahun yang berisi informasi dan dokumentasi progres fisik, output yang

dihasilkan, serta outcome yang diperoleh atas kinerja yang dilaksanakan;

3. Laporan khusus, yang berisi permasalahan kegiatan tertentu atau permintaan

pimpinan; 6

3

Page 7: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

PPK

Ka. Satker

PPK

Ka. Satker

Atasan Langsung

PPK

Ka. Satker

PPK

Ka. Satker

Atasan Langsung

Form P

ATASAN

Menteri cq. Sekretaris Jenderal

Kementerian/ Lembaga

Form M

Form S

Form P Form P

Form P Form P

Form P Form P

Form P

Form S

Form S

Form D MENTERI PU

Form Lain2

7

Aliran Laporan Dwimingguan (Permen PU 14/2011) 4

setiap tanggal 7 dan 22

setiap tanggal 10 dan 25

setiap tanggal 13 dan 28

Page 8: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

UPLOAD BACKUP DATA

VIA e-MONITORING ONLINE (http://emonitoring.pu.go.id)

Input ke e-Monitoring Offline

FORM P1 – P10

LAPORAN DWIMINGGUAN

FORM A

LAPORAN TRIWULANAN

PELAPORAN TERTULIS PELAPORAN ELEKTRONIK

DOKUMEN ANGGARAN :

- DIPA / REVISI DIPA

- PENYERAPAN KEUANGAN

- PELAKSANAAN FISIK

- PERMASALAHAN

VERIFIKASI

OK ?

Ya

Tdk

Sesuai Permen PU 14/2011

Oleh

Petugas e-Mon

Oleh Kasatker

Tanggungjawab Kasatker

untuk melakukan verifikasi

data yang diinputkan oleh

Petugas e-Monitoring

sebelum dikirim secara

online untuk menghindari

kesalahan-kesalahan umum

seperti:

• Pagu e-Monitoring tidak

sesuai dengan DIPA

• Kesalahan pemaketan

• Dsb.

8

Alur Proses Pelaporan e-Monitoring Satuan Kerja 5

Page 9: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

9

SAK

RKA-KL

SPSE

• Bahan Referensi

Penyusunan

Paket Pekerjaan

• Ekspor data

Paket ke e-

Monitoring

Ekspor data

Realisasi Anggaran

(SPM dan SP2D)

Ekspor data Rencana

Umum Pengadaan

(Pemaketan) dari e-

Monitoring ke SIRUP

dan SPSE

SKMPP

Ekspor data Pagu dan

Realisasi Per Kegiatan

Per Output Per Paket

dari e-Monitoring ke

SKMPP

TEPRA

Bappenas

eMONITORING

SPM

SAS SIMAK BMN

Yang sudah memakai e-Mon:

1. Kejaksaan Agung

2. Kementerian Perdagangan

3. Kementerian Sekretariat Negara

4. Kementerian Kelautan dan Perikanan

5. Kementerian ATR/BPN

6. Badan Pengembangan Wilayah Suramadu

Reward and

Punishment

1. Sistem Aplikasi

2. Peraturan

3. Kompensasi

4. Komitmen

Pimpinan

6 eMonitoring

Page 10: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

1. Pencetakan Laporan

Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Form C) sesuai

PP 39/2006;

2. Alat konsolidasi data antar

Kementerian/ Lembaga;

3. Bahan untuk Sidang Kabinet;

4. Bahan Rapat Kerja Menteri

dengan DPR-RI;

5. Bahan Rapat Dengar

Pendapat (RDP) dengan

Komisi V DPR-RI;

6. Bahan Rapat Pimpinan

Kementerian secara periodik;

7. Bahan Penentu tindak turun

tangan Pimpinan atas

permasalahan yang terjadi;

8. Bahan evaluasi pelaksanaan

anggaran Kementerian,

termasuk PMK 249/2012.

9. Bahan Perhitungan Reward

and Punishment Anggaran

10. Alat Monitoring kemajuan

progres Kementerian per

Satminkal.

1. Pencetakan Laporan

Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Form B) sesuai

PP 39/2006;

2. Pencetakan Laporan Progres

Fisik dan Keuangan (Form S)

sesuai Permen PU 14/ 2011 dan

Permen PU 15/2011;

3. Bahan Rapat Pimpinan

Kementerian secara periodik;

4. Bahan pengendali

pelaksanaan pekerjaan;

5. Bahan evaluasi pelaksanaan

anggaran Satminkal;

6. Bahan untuk deteksi

permasalahan di lapangan;

7. Bahan Penentu tindak turun

tangan Pimpinan atas

permasalahan yang terjadi;

8. Alat Monitoring kemajuan

progres Satminkal per Satker;

9. Alat Monitoring untuk

kebutuhan Material dan

Peralatan Konstruksi.

1. Pencetakan Laporan

Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Form A /Form

C) sesuai PP 39/2006;

2. Pencetakan Laporan Progres

Fisik dan Keuangan (Form P)

sesuai Permen PU 14/ 2011 dan

Permen PU 15/2011;

3. Alat konsolidasi data

4. Bahan evaluasi pelaksanaan

anggaran Satker;

5. Alat Bantu Penyiapan Dokumen

Penyerapan Anggaran (SPP)

Satker;

6. Alat Pengendali Pelaksanaan

Anggaran Satker;

7. Pencetakan POK Satker;

8. Alat Monitoring kemajuan

progres Satker per Paket

Pekerjaan.

KEMENTERIAN ESELON I ESELON II/SATKER

10

Manfaat eMonitoring 7

Page 11: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

A. Informasi umum satuan kerja (institusi dan personil Satker)

• Nama Satker

• Alamat dan telepon Satker

• Nama, NIP, dan HP Kasatker

• Atasan dan atasan langsung Kasatker

• Nama, NIP, dan HP PPK

• Nama dan NIP Pejabat Penguji dan Penerbit SPM

• Nama dan NIP Bendaharawan

• Nama, NIP, dan HP Koordinator Pelaporan

• Nama, NIP, dan HP Petugas Pelaporan

11

Data dan Informasi dalam e-Monitoring Offline 8

Page 12: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

B. Informasi Kegiatan

• Data dokumen DIPA beserta histori revisi DIPA/POK

• Daftar paket pekerjaan

• Ringkasan kerangka acuan kerja

• Alokasi pagu dan blokir per satker/paket/akun (total harus

sesuai DIPA)

• Indikator kinerja serta target output dan outcome paket

pekerjaan

• Kategori paket, kelompok paket, cara pengadaan, dan masa

pelaksanaan

• Lokasi pekerjaan berdasarkan wilayah administratif

• Identifikasi readiness criteria paket pekerjaan

• Data rencana dan realisasi pelaksanaan kontraktual

• Data kontrak dan adendum kontrak

• Data rekanan paket terkontrak (beserta NPWP penyedia jasa

dan personil sebagai bahan identifikasi)

12

Data dan Informasi dalam e-Monitoring Offline 9

Page 13: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

• Rencana capaian pelaksanaan fisik, keuangan, dan

penggunaan tenaga kerja

• Kemajuan pelaksanaan fisik beserta foto dan koordinat

pekerjaan

• Kemajuan penyerapan keuangan (SPM dan SP2D)

• Penyerapan tenaga kerja

• Pendataan permasalahan dan status paket

• Pengembalian anggaran

• Prognosis realisasi keuangan akhir tahun anggaran

13

Data dan Informasi dalam e-Monitoring Offline 9

Page 14: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

14

C. Readiness Criteria Kontraktual (Permen PUPR 31/PRT/M/2015)

a. Umum

1. Dokumen Lelang

2. Owner Estimate

3. DIPA/DPA (Alokasi)

b. Fisik Tunggal

1. Feasibility Study (FS)

2. Kesiapan Lahan

3. Dokumen Lelang AMDAL atau UKL dan UPL

4. Detailed Engineering Design (DED) atau Gambar Desain

5. Spesifikasi Teknis

6. Perizinan-perizinan

7. Proses Pengajuan persetujuan tahun jamak (untuk paket tahun jamak)

8 Data dan Informasi dalam e-Monitoring Offline

Page 15: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

15

c. Readiness Criteria Khusus (Cipta Karya)

1. Tersedianya dana daerah untuk program bersama

2. Institusi Pengelola pasca konstruksi sudah jelas

d. Pekerjaan Non Fisik

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Spesifikasi Teknis;

2. Bill of Quantity (BOQ) atau Daftar Kuantitas dan Harga;

3. Dokumen Lelang

e. Readiness Criteria PKP Perkotaan

1. SK Bupati/Walikota Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh

2. RP2KP-KP/SIAP-NUSP

3. Surat Minat Pemda/Bupati/Walikota

4. Surat Pemda/Bupati/Walikota Kesiapan Lahan

5. Surat Kesediaan Pemda/Bupati/Walikota Menerima Aset

8 Data dan Informasi dalam e-Monitoring Offline

Page 16: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

e-Monitoring SPSE/SIPS

DATA TERINTEGRASI

Pemaketan diinput dalam e-Monitoring;

Petugas e-Monitoring dapat selalu mengupdate status pengadaan

paket lelang dengan mendownload data SPSE melalui e-Monitoring

Online untuk diimpor di e-Monitoring offline dan diupload kembali

sebagai laporan e-Monitoring Satker.

“Data pelelangan Satker dalam e-Monitoring harus konsisten dengan data SPSE/SIPS.”

16

Sinkronisasi Data e-Monitoring dan SPSE/SIPS 9

Page 17: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Input Data

Satker

Input Data

DIPA

RKA-KL

Input Data

Paket (K/S/AU)

dan subpaket

Data

Rencana Umum

Pengadaan

Lelang

elektronik

Input Data

Kontrak

Kontrak? Import Data

Kontrak

Input Rencana

Awal (Keu/Fisik)

Input

Rencana sesuai

Kontrak

e-Monitoring SIRUP

Lelang?

Input Realisasi

(Keu/Fisik)

Cetak

Laporan

Ya

klik Tayang RUP

pada subpaket

Tidak

17

Ya

e-Purchasing/

Pengadaan

Langsung/

Penunjukan

Langsung

Input Data

Kontrak di

SIPS

Tidak

SPSE SIPS

Alur Input

data

Impor data

Relasi Data e-Monitoring, SIRUP, SPSE, SIPS 10

Page 18: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Sambil menunggu terbitnya DIPA/revisi DIPA, Satker dapat melelangkan

paket-paket baru, dengan syarat penandatanganan kontrak dilakukan

setelah Revisi DIPA terbit sehingga paket teralokasi dalam DIPA.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Pelelangan dini tidak akan menyebabkan Pagu Kuning di e-

Monitoring (pagu e-Monitoring tidak sesuai pagu dokumen DIPA yang

telah disahkan)

2. Jika pagu menjadi kuning, maka terjadi kesalahan input data,

disebabkan ADK RKA-KL yang belum disahkan sudah dialokasikan ke dalam paket e-Monitoring.

18

Pelelangan Dini 11

Page 19: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Pelaporan Data Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan APBN Reguler Sesuai Permen PU 14/2011

1. Sumber Data: e-Monitoring

2. Jadwal Tertib Laporan Kemajuan Pelaksanaan

– Laporan pelaksanaan setiap Satker (Form

P) tiap tanggal 7 dan 22 setiap bulan

– Kompilasi laporan pelaksanaan oleh

Atasan Langsung Kasatker (Form S)

disampaikan setiap tanggal 10 dan 25

setiap bulan

– Laporan Triwulanan (Form A) disampaikan

paling lambat 5 hari kerja setelah triwulan

berakhir (sesuai PP 39 Tahun 2006)

– Update data kemajuan pelaksanaan di

dalam e-Monitoring online setiap ada

perubahan

– Laporan tetap disampaikan meskipun

belum ada progres fisik/keuangan

– Laporan kemajuan pelaksanaan

hardcopy tetap dilakukan untuk penilaian

kinerja Satker

19

3. Format Laporan Kemajuan Pelaksanaan Form P (laporan dwimingguan di lingkungan

Kementerian PUPR)

P1 : Rincian Pekerjaan

P2 : Rincian Proses Lelang Paket Kontraktual

P3 : Rincian Persiapan Lelang Paket

Kontraktual

P4 : Jadwal Pelaksanaan Anggaran

P5 : Daftar Potensi Masalah Pelaksanaan

Kegiatan

P6 : Rincian Pelaksanaan Anggaran per jenis

belanja dan sumber dana

P7 : Pelaksanaan Kontraktual terhadap Pagu

Kontraktual

P8 : Pelaksanaan Paket Kontraktual

P9 : Progres Pekerjaan dan Penyerapan

Tenaga Kerja

P10: Jadwal Penyerapan Tenaga Kerja

Form A (laporan triwulanan PP 39/2006)

12

Page 20: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Tanggungjawab :

1) Bertanggungjawab atas

kebenaran materi Laporan

Pelaksanaan Kegiatan

(backup data maupun

cetakan)

2) Bertanggungjawab kepada

Kasatker

Petugas e-Monitoring Satuan Kerja

1) Mengumpulkan dan

mendokumentasikan data dan

informasi pelaksanaan

kegiatan yang meliputi :

(a) Rekaman DIPA dan POK

yang telah disahkan

(b) Rencana pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa

(c) Data pelaksanaan

kegiatan (rencana dan

capaian progres fisik dan realisasi keuangan)

(d) Data rencana dan

realisasi penyerapan

tenaga kerja (e) Permasalahan dan tindak

lanjut dalam pelaksanaan

kegiatan.

2) Mengisi data pelaksanaan

kegiatan ke dalam aplikasi e-

Monitoring setiap kali ada

perubahan informasi dan mengirim

backup data melalui e-Monitoring

on-line 3) Melakukan pemutakhiran aplikasi

e-Monitoring off-line

4) Menyusun dan

menyampaikan laporan

progres fisik dan keuangan

secara periodik sesuai

ketentuan.

5) Menyusun dan

menyampaikan Laporan

Pelaksanaan Rencana

Pembangunan sesuai

ketentuan (backup

maupun cetakan)

20

Tugas Petugas e-Monitoring Satker (Permen PU 14/2011)

13

Page 21: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

1. Data yang dilaporkan merupakan data yang menjadi dasar mengambil

keputusan pimpinan

2. Data yang yang akurat adalah data yang sesuai dengan kondisi

sebenarnya sehingga data tersebut menjadi akuntabel dan dapat

dipertanggungjawabkan.

3. Data dapat juga digunakan untuk laporan-laporan ke Instansi terkait dan

sebagai bahan evaluasi

A. Penggunaan Data Pelaksanaan :

1. Salah dalam pengambilan keputusan

2. Data tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak bisa digunakan

3. Data tidak bisa digunakan

4. Hilangnya kepercayaan.

B. Resiko Data Tidak Terkini/Tidak Lengkap/Tidak Akurat :

Pentingnya Data Pelaksanaan

21

14

Page 22: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

1. Aplikasi pelaporan hanya sebuah alat, yang lebih perlu mendapat

perhatian adalah Konsistensi Pengisian Data;

2. Untuk mempunyai database yang akurat tidak bisa disiapkan secara

instan, tetapi memerlukan proses dan perlu dibudayakan;

3. Pimpinan harus mempunyai Komitmen yang kuat bahwa semua

data/informasi terkait dengan pelaksanaan anggaran harus

diinputkan dalam database/aplikasi.

4. Kinerja Kementerian tergantung pada kelengkapan, akurasi, dan kekinian data laporan.

22

Hal-hal yang Harus Diperhatikan 15

Page 23: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Lesson Learned

23

Page 24: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Isian dan update e-Monitoring hanya terkonsentrasi pada status kontraktual, SPM, dan SP2D; belum menggambarkan profil

pekerjaan secara menyeluruh

Informasi Satker tidak update (beberapa Satker masih menggunakan nomenklatur nama satker lama/pejabat lama)

• Uraian kegiatan Pembuat Komitmen (PK) pada informasi Satker tidak sesuai dengan informasi pada SK Pejabat Inti Satker

Nama Kabupaten/Kota menjadi nama paket

Terdapat nama paket/subpaket yang sama pada satu Satker

Alokasi IBM dan non-IBM yang disatukan dalam satu paket (menyulitkan perhitungan progres fisik)

24

Lesson Learned 1

Page 25: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Update alokasi akun tidak tuntas: • Kode belanja tertukar

• Blokir e-Monitoring tidak sesuai dengan blokir DIPA

Revisi DIPA terlambat diupdate pada e-Monitoring (pagu kuning)

Rencana e-Monitoring tidak menyesuaikan dengan DIPA revisi

Status kontraktual e-Monitoring tidak sinkron dengan SPSE (update terlambat)

SP2D e-Monitoring melebihi SP2D OMSPAN (ada yang menginput SP2D yang tidak terdaftar)

25

Lesson Learned 1

Page 26: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Konsolidasi Data Visual Bidang

Infrastruktur Permukiman

26

Page 27: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Foto Dokumentasi Paket dan Koordinat

Form Foto Dokumentasi Paket merupakan isian informasi foto dan titik

koordinat GPS dari pekerjaan yang dilakukan di lapangan.

Pelaporan Data Visual dalam e-monitoring 1

Page 28: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

28

Sumber : Hasil dari e-monitoring

Isian Foto yang Salah

Page 29: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

29

Sumber : Hasil dari e-monitoring

Foto Pemanfaatan yang Salah

Page 30: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

30

0%

25%

50%

75%

100%

Sumber : Hasil dari e-monitoring

Isian Foto yang Benar

Page 31: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

KOTAKU Kota Tanpa Kumuh

Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo,

Kota Yogyakarta, Provinsi D.I. Yogyakarta

LINGKUP KEGIATAN

1. Revitalisasi Sungai Kali Buntung;

2. Akses Jalan Lingkungan;

3. Jembatan Penghubung;

4. Ruang Terbuka Hijau.

PEMBIAYAAN

1. BLM PLPBK TA 2012 Rp 1.000.000.000,-

2. Kemitraan Rp 8.628.000.000,-

3. Swadaya Masyarakat Rp. 2.233.635.000,-

MANFAAT

1. Warga memiliki akses di bantaran sungai yang tertata, nyaman dan aman;

2. Sebagai jalur pemeliharaan sungai dengan fasilitas pendukungnya lainnya seperti:

shelter, gazebo, jembatan menjadi pendukung untuk wadah kegiatan/ interaksi

antar warga;

3. Menjadi destinasi kegiatan wisata

4. Menjadi tempat pendidikan luar ruang untuk anak-anak yang menarik;

5. Menjadi tempat olah raga, seperti lari dan jalan santai.

Page 32: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

KOTAKU Kota Tanpa Kumuh

Desa Montong Terep, Kecamatan Praya,

Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB

LINGKUP KEGIATAN

1. Jalan Desan, jalan lingkungan dan penerangan umum;

2. Saluran drainase;

3. MCK;

4. Perbaikan rumah tidak layak huni;

5. Kandang komunal;

6. Ruang terbuka hijau;

7. Rumah pintar/ PAUD.

PEMBIAYAAN

1. BLM PLPBK TA 2012 dan 2015 Rp 2.000.000.000,-

2. Swadaya Masyarakat Rp. 762.826.350,-

MANFAAT

1. Ruas jalan lingkungan bisa dipakai untuk menempatkan Biofil yang dimensinya

sekitar lebar 2m;

2. Menjadi lokasi interaksi kegiatan sosial masyarakat;

3. Kondisi yang sudah nyaman menjadikan tumbuhnya kegiatan peningkatan ekonomi

warga.

Page 33: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

33

Page 34: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

PLK-03 Penataan Kawasan Dieng Kab. Wonosobo

DESKRIPSI SINGKAT

Penataan bangunan kawasan Dieng adalah upaya pemerintah dalam perbaikan

Kawasan Dieng rapi dan indah dengan prasarana yang baik juga sehingga memberikan

suatu obyek wisata yang menyenangkan. Oleh sebab itu di lakukan penataan jalan

,taman dan prasarana lainya sehingga para penunjung dapat menikmati suasana Dieng

dengan nyaman.

LINGKUP PEKERJAAN :

- Pekerjaan Pedestrian

- Pekerjaan Pembuatan Taman

- Pekerjaan Pemasangan Lampu Jalan dan Furnitur

- Pekerjaan ElektrikPekerjaan Plaza da Parkir

- Pekerjaan Air Bersih

- Pekerjaan Taman

WAKYU PELAKSANAAN :

Mulai : 21 Maret 2016

Selesai : 16 September 2016

BIAYA PELAKSANAAN :

Rp. 4.695.472.000,

KEMAJUAN PELAKSANAAN :

- Progres Fisik : 0 %

- Progres Keuangan : 0 %

MANFAAT :

Dengan pembangunan Kawasan Dieng sarana maupun prasarana baik jalan, taman

,peneranagan sekitar wisata terlihat semakin bersih dan indah sehingga membuat para

pengunjung dapat menikmati merasa nyaman.

STATUS :

(Mulai Pekerjaan)

AKSES KE LOKASI :

Lokasi terletak di pegunungan Dieng Kab. Wonosobo

Data/bahan informasi yang dikirim oleh Satker

Page 35: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

35

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Video) 2

Page 36: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Buku Visual Infrastruktur) 2

TPA|Jalan Operasi Penimbunan Sampah (RAMP)

Konstruksi TPA dilengkapi dengan jalan operasi penimbunan sampah yang cukup untuk manuver kendaraan angkut dan mempermudah kegiatan penimbunan sampah. Jalan dibuat dengan kemiringan yang memadai untuk memudahkan alat berat dan kendaraan angkut untuk masuk ke sel.

Page 37: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Buku Visual Infrastruktur) 2

Infrastruktur Berbasis Masyarakat

Page 38: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Buku Visual Infrastruktur) 2

Infrastruktur Berbasis Masyarakat

Page 39: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

39

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Buku Hasil Pembangunan) 2

Page 40: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Website Cipta Karya

http://ciptakarya.pu.go.id/

40

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 41: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Buletin Cipta Karya

41

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 42: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Twitter @ditjenck

42

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 43: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Facebook Ditjen Cipta Karya

43

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 44: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Instagram ditjenck

44

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 45: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

Videotron Kementerian PUPR

45

Contoh Pemanfaatan Data Visual (Media Publikasi Internal DJCK)

6

Page 46: Kebijakan Pelaporan Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya

46