kebijakan national security strategy 2002...

86
KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 TENTANG TERORISME DI IRAK PADA MASA PRIODE GEORGE W. BUSH TAHUN 2003 2009 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S. Sos) Oleh Siti Hasanawati 106083003673 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: vudan

Post on 02-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 TENTANG TERORISME

DI IRAK PADA MASA PRIODE GEORGE W. BUSH TAHUN 2003 – 2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S. Sos)

Oleh

Siti Hasanawati

106083003673

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

t:

LEMBAR PERSETUJUAN

Kebijakan National Security Strategy 2002 Tentang Terorisme Di lrak Pada

Masa Priode George W. Bush Tahun 2003 - 2009

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik unhrk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Oleh: Siti Hasanawati

NIM. 106083003673

Menyetujui

Asus Nilmada Azmi. M.Si

NrP. 197808M2009121002

PROGRAM STUDI HIJBTINGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

zA14

NrP. 19?80 8042009 t21ffi2

Page 3: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi Menyatakan bahwa mahasiswa :

Nama : Siti Hasanawati

NIM : 106083003673

Pnogram Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY DI IRAK TENTANGTERORISME PADA MASA GOERGE W.-BUSH TAHUN 2003-2009.

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji

Jakarta, 7 Desember 2013

Mengetahui,

Ketua/Sekretaris Program Studi

Agus Nilmada Azmi, M.SiNrP. l 97808042009r 2 I 002

Menyetujui,Pembimbing

Agus Nilmada Azmi, iU.SiNIP. I 978080.12009 I 2 I 002

Page 4: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

SKRIPSIKEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY DI IRAK TENTANG

TERORISI\IE PADA I\TASA GEORGE \Y. BUSH TAHUN 2OO3 _ 2OO9

OlehSiti Hasanawati106083003673

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal l0 Januari 2014.Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)pada Program Srudi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

r----

&u)---IvI. Adian Firnas, M. Si. Febri Di rgantara/H asibuan,s. E..lvl. lr{

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kerurusan pada tanggar 10 Janua i 2014.Ketua Prodi Hubungan InternasionalFisip UIN Syarif giyatullah Jakarta

Agus Nilmada Azmi. M.Si.NIP. 1 978080420091 2t002

Penguji I

^-

Kiky Rizky. M.SiNIP. I 9730321200801 1002

Azus Nilmada Azmi. M.Si.NrP. l 97808042009t21002

Penguji II

Page 5: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY DI IRAK TENTANG

TERORISME PADA MASA GEORGE W. BUSH TAHUN 2003 - 2009

:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Desember 2013

Siti Hasanawati

Page 6: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robill’aalamiin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT

serta junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat, hidayah

serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul

“KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 TENTANG

TERORISME DI IRAK PADA MASA PRIODE GEORGE W. BUSH TAHUN

2003 – 2009”. Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak sanggup penulis gambarkan

kepada kedua orang tua tercinta, bapak H. Slamet Riyadi dan Ibu Hj. Mulyanah.

Terima kasih atas seluruh cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih tak terhingga atas berbagai bentuk dukungan tulus baik moril maupun

materi. Serta, dengan penuh pengertian dan kesabarannya memberikan kepercayaan,

memotivasi dan mendoakan penulis agar tetap sehat dan selalu semangat berjuang

untuk menuju pintu keberhasilan.

Lebih lanjut, penulis sangat menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak

lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis,

baik dalam bentuk waktu, tenaga, ide dan pemikiran. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Bachtiar Effendy selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2. Kiky Rizky, M. Si selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,

Jakarta.

3. Agus Nilmada Azmi, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Hubungan Internasional,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah, Jakarta. Serta sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang telah

Page 7: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

v

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan

serta motivasi yang sangat berharga hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Bapak Nazaruddin Nasution, SH, MA., sebagai Dosen Pembimbing Akademik

penulis.

5. Pak Jajang dan Pak Amali yang sudah sangat banyak membantu dalam proses

administrasi penulis.

6. Seluruh Bapak / Ibu Dosen Jurusan Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mengajarkan

berbagai ilmu dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas sebagai

mahasiswi HI.

7. Terimakasih kepada Ketua yayasan MIS Al- Alawiyah Pak. Muhtadin S. Pd.,

selaku Kepala Sekolah Bapak Nawawi S. Pd. Pak. Fuad, Pak. Yamin, Pak. Dede,

Pak. Agus dan seluruh dewan guru MIS AL- Alawiyah yang selalu mengerti,

memalumi dan memberi semangat.

8. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

Terimakasih kepada kakak tersayang yaitu Halimatussadiah, S. Pd. Saebatul

Islamiah, S. Pd. Miftahuddin. SE. dan kepada adik Nurma Sulistia Ningsih yang

selalu mewarnai hari-hari penulis dengan suka dan duka. Terima kasih atas

dukungan semangat, baik secara materil dan do’a kalian selama ini kepada penulis.

9.Sahabat-sahabat terbaik penulis. Desty, Diah, Ochy, Maya, Mawar, Ika, Yeyen,

Alfi, Majid, Nani, Ka Dodo, Bang Jo, Bang Musonif, Rusman, Agus, Ozi, Azi,

Rinan, Sail, Sila, Ida, Dewi, Karima, Rizqi, Maskur, Puroh, Yuyun, Indri dan

Novi, yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi dengan

segala bantuan baik dalam bentuk tukar pikiran, perdebatan maupun pencarian

data. Serta yang selalu memotivasi, menyemangati dan menghibur penulis. Dunia

ini jadi lebih berwarna dengan adanya kalian brosis., hehee… ^_^

Page 8: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

vi

10.Teruntuk sahabat penulis yang telah tiada (Alm.) Izzun Nahdliyah. Terimakasih

telah menjadi pendengar yang baik, yang dengan sabar mendengarkan semua

curhatan penulis. Terimakasih atas dukungan semangat, motivasi, do’a, serta

pengertian dan perhatianmu menemani hari-hari penulis dengan canda tawa.

Penulis tidak akan pernah melupakanmu. Kamu salah satu sahabat terbaik penulis.

I really miss U., ^_^

11.Teman-teman seperjuangan HI angkatan 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

12.Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini namun

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Terima kasih atas segala bantuan yang tidak ternilai harganya.Semoga dengan

segala bantuan yang tidak ternilai hargannya ini menandapat imbalan di sisi Allah

SAW sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan kedepannya.

Jakarta, 7 Desember 2013

Siti Hasanawati

Page 9: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR………………………………………………..…………..... iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………….……..….. vii

ABSTRAK………………………………..…..……………………………….…....ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………….……………... 1

B. Pertanyaan Penelitian …………..………………………..………………. 5

C. Tujuan dan Manfaat ….…………………………………..……………… 6

D. Kerangka Pemikiran .…………………………………….…………….... 6

E. Metode Penelitian …………………………………………………….... 12

F. Sistematika Penulisan …..……………………………………………… 14

BAB II EKSISTENSI AMERIKA SERIKAT DI IRAK……….……………… 16

A. Irak di Bawah Renzim Saddam Hussen…………………. …………..... 16

Page 10: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

viii

B. Operasi Pembebasan Amerika Serikat di Irak…..…………………..…. 17

C. Pengaruh Peristiwa 9/11 Terhadap Kebijakan AS……………………... 22

D. Kebijakan Keamanan AS: Pra dan Paska Peristiwa 9/11…………….. 25

1. Kebijakan Keamanan AS sebelum 9/11 …………………………. 25

2. Kebijakan Keamanan Paska 9/11………………………………….. 26

E. Akibat Perang Irak …………………………………………………….. 29

BAB III

A. Pandangan Umum Strategi Internasional Amerika Serikat……….…… 32

B. Sejarah Dibentuknya National Security Strategy…………...………...… 35

C. National Security Strategy…………………...……….. …………......…… 39

D. Pandangan Terhadap National Security Strategy ..…………………….. 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………........ 42

A. Pandangan George W. Bush Tentang Terorisme dan Invasi Irak….. 42

B. Kebijakan Amerika Serikat dalam Mengatasi Terorisme..……….… 44

C. Kerjasama Amerika Serikat- Irak tentang Terorisme pada tahun 2003 –

2009……………………………….………………………………... 49

D. Kerjasama Amerika Serikat- Irak untuk Melawan Terorisme Sebagai

Kompensansi Pasca Invasi ………………………………………… 52

BAB V KESIMPULAN …………………….…………………………………...... 55

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 57

Page 11: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

ix

ABTSRAK

Skripsi ini membahas mengenai kebijakan Amerika serikat dalam National

Security Strategy 2002 tentang terorisme di Irak pada masa periode George W Bush

Tahun 2003 – 2009. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami kebijakan AS

dalam NSS 2002. Penelitian ini dilaksanakan dengan studi pustaka. Kerangka

pemikiran yang digunakan adalah perspektif realisme dan teori kebijakan luar negeri.

Penulis menyimpulkan bahwa invansi Amerika Serikat ke Irak hanya merupakan

obsesi Amerika untuk membuat tatanan dunia baru dan lebih mengukuhkan Amerika

sebagai Negara “super power”. Dimana agenda penyerangan dan menjatuhkan

pemerintahan Saddam Husein sudah lama menjadi agenda neokonservatif yang

menjadi mimpi Bush untuk menjadikan Irak sebagai negara demokratis yang

mengatasnamakan pembasmian terhadap terror dan terorisme di dunia. Penyerangan

Bush ke Irak tanpa didasari oleh persetujuan PBB dan banyak mendapat kecaman

dari berbagai negara. Bush memakai NSS-2002 doktrin yang tertuang didalamnya

yaitu With Us or Againts Us dan preemptive strike sebagai dasar legitimasi

penyerangan tersebut. Amerika menuduh Irak dengan alasan salah satunya sebagai

Negara pemilik senjata pemusnah masal yang bisa menghancurkan dunia untuk

alasan menyerangnya, walau sampai saat ini tidak terbukti tentang kepemilikan

tersebut. Bush sebagai presiden Amerika tetap berpendapat bahwa invasi Amerika ke

Irak merupakan perang yang dimandatkan oleh Tuhan kepadanya, maka tidak

gampang bagi Bush untuk menyerah dan mengaku kalah. Namun Bush tak menyadari

dampak dari invansi Amerika ke Irak justru membawa Irak ternyata malah memupuk

dan memicu berkembang biaknya terorisme.

Kata kunci: Invasi Amerika ke Irak, Peledakan gedung WTC 9 September 2001,

National Security Strategy (NSS), kebijakan NSS AS di Irak terkait terorisme pada

masa George W. Bush

Page 12: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

National Security Strategy merupakan sebuah konsep yang menjadi

landasan atas invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak. Selain itu, invasi tersebut juga

dilandasi oleh doktrin preemptive strike. Doktrin inimemberikan legitimasi untuk

menyerang lebih dulu sebelum diserang musuh seperti yang telah diterapkan AS

di Afghanistan dan dilanjutkan pada Irak1.

Di dalam The National Security

Strategy of The United States of Amerika (NSS-2002) mengizinkan AS

menyerang negara manapun yang dianggap berpotensi mengancam keamanannya

tanpa meminta persetujuan PBB dan mendasari AS melakukan invasi ke Irak

tanpa adanya mandat dari PBB2.

Dalam NSS 20023, terdapat beberapa hal yang menjadi orientasi AS dalam

strategi kebijakan luar negeri. Pertama AS dengan tegas menyatakan kesuksesan

nasional hanya dengan cara menerapkan kebebasan, demokrasi, dan kebebasan

dalam mendirikan suatu usaha. Untuk itu, AS akan berusaha keras menyebarkan

nilai-nilai yang dianut ke seluruh pelosok dunia. Pemerintahan Bush berkeinginan

untuk menjadikan AS sebagai negara yang menjadi kiblat ekonomi seluruh

bangsa. Pemerintahan Bush juga menginginkan adanya sebuah era baru bagi

pertumbuhan ekonomi global yang diwujudkan melalui pasar bebas dan

1 Aleksus Jemadu. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional.Graha Ilmu. Yogyakarta.

2007. Hal; 81.

2 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal; 26 – 27.

3 Abdul Halam Mahally. Menjarah Negara Muslim Menguak Agenda Besar AS, dibalik Invasi ke

Irak dan Afganistan. Bekasi, Fima Rodeta,hal: 132- 135.

Page 13: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

2

perdagangan bebas. AS juga menyatakan memiliki hak untuk menyingkirkan

ancaman-ancaman bagi keamanan nasionalnya dengan cara menggunakan

kekerasan militer dan menyerang lebih dulu sebelum terjadi suatu serangan dari

pihak musuh, baik ancaman itu benar-benar nyata ataupun belum pasti, secara

multilateral ataupun unilateral. Kemudian AS akan menanggulangi masalah

terorisme dengan cara melalukan pengembangan kekuasaan militer secara besar-

besaran. Pemerintahan Bush merasa perlu meningkatkan kemampuan teknologi

militernya, baik itu dengan cara mengembangkan sistem pertahannan rudal

ataupun melakukan uji coba kapabilitas senjata pemusnah massalnya.

National Security Strategy (NSS-2002) atau yang dapat juga disebut

sebagai Doktrin Bush ini merupakan sebuah kebijakan keamanan Amerika

Serikat, yang muncul paska terjadinya peristiwa 11 September 2001. Doktrin baru

yang menjadi kebijakan resmi AS seolah menyatakan bahwa pemerintahan

presiden Bush akan memerangi terorisme menurut caranya sendiri dengan

mengabaikan hukum internasional4.

Terorisme pada dasarnya bertujuan bukan untuk membunuh sebanyak-

banyaknya manusia. Akan tetapi, menebarkan ketakutan sebesar-besarnya dan

seluas-luasnya tanpa korban yang besar dan perang yang dikobarkan disebut

sebagai perang psikologis5, seperti peristiwa teror yang terjadi di AS pada tanggal

11 September 2001 atau yang dikenal dengan peristiwa 9/11. Peristiwa tersebut

terjadi ketika dua pesawat komersil menabrak gedung WTC dan satu pesaawat

menabrak Pentagon. Hal tersebut mengakibatkan kerusakan parah bahkan

4 Ibid hal: 130.

5 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisi Agama.Jakarta.Libri. 2009. Hal: 88.

Page 14: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

3

menyebabkan runtuhnya gedung Pentagon. Selain itu peristiwa tersebut juga

menyebabkan banyak korban jiwa yang diperkirakan jumlah korban 2.992 hingga

3000 jiwa6.

Dari peristiwa 9/11, Bush mengeluarkan kebijakan mengenai perang

melawan teror, dalam pidatonya Bush mengatakan.

“Our war on terror begins with Al-Qaeda, but it does not end there. It will

not end until every terrorist group of global reach has been found, stopped and

defeated….. Every nation in every region now has a decision to make. Either you

are with us or you are with terrorists7”

Pidato Presiden George W. Bush ini disampaikan pada 20 September

2001, paska terjadinya peledakan gedung World Trade Center (WTC). Secara

tidak langsung Bush membagi dunia menjadi dua. Pertama adalah Al-Qaeda

sebagai musuh dan negara- negara yang dianggap memberi dukungan, melindungi

dan mendanai kegiatan teroris. kedua mereka adalah para pendukung dan sekutu

Amerika Serikat .

George W. Bush mampu secara cepat mempengaruhi pihak lain atau

negara-negara lain untuk turut mendukung kampanye melawan teroris. Ia pun

sangat mudah untuk melakukan berbagai kerjasama dan membentuk barisan

dalam melawan pihak-pihak yang dianggap sebagai musuh atau pendukung

tindakan teroris. Pernyataan ini dibuktikan dengan serangan AS ke Afghanistan

pada tahun 2001, Penyerangan ini mendapat dukungan dari masyarakat

6 Ahmad Dumyati Bashori. Osama bin Laden Melawan Amerika.Mizan. Bandung. 2000. Hal; 44

7http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/09/20010920-8.html. Diakses 8 januari 2013.

Page 15: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

4

internasional dan masyarakat AS sendiri8. Dukungan tersebut memberikan

legitimasi untuk AS melakukan penyerangan tersebut ke Afghanistan beserta

sekutunya.

Penyerangan yang dilakukan AS ini berlanjut ke Irak pada 2003. Motif

dari penyerangan tersebut ialah terkait dengan peledakan WTC di New York.

Bush menuduh Irak berdiri di balik jaringan Al-Qaeda yang divonisnya sebagai

pihak yang bertanggung jawab atas peledakan WTC dan Pentagon pada 11

September 20019, meskipun pada akhirnya tidak ditemukan bukti atas

penyerangan itu.

Dugaan AS atas keterlibatan Irak dalam serangan 9/11 yang tidak terbukti

membuat AS mencari alasan lain untuk melegitimasi tindakan penyerangan

tersebut. AS menjadikan penyerangan tersebut sebagai bentuk pembebasan rakyat

Irak dari teror rezim Saddam Hussein dan Partai Ba‟ath yang dinilai telah

melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Selain itu AS juga

menuduh Irak memiliki senjata pemusnah massal (nuklir) yang dapat

membahayakan dan menjadi teror bagi keamanan dunia, meskipun pada akhirnya

AS ternyata tidak dapat membuktikan bahwa Irak memiliki senjata nuklir10

.

Ini dikuatkan dengan peryataan dari United Nations Security Council pada

7 Maret 2003

…”Tidak ada indikasi bahwa Irak berusaha untuk mengimpor tabung

alumunium untuk penggunaan peningkatan mesin pemisah, meskipun Irak 8 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisi Agama.Jakarta.Libri. 2009. Hal: 71.

9 Ibid. Hal: 95

10 Ibid. Hal: 126.

Page 16: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

5

merencanakanya.Hal itu akan sulit untuk membuat atau memproduksi mesin

pemisah dari tabung alumuniam”11

.

Berdasarkan atas berbagai macam permasalahan tersebut, penulis tertarik

untuk mengkaji lebih lanjut alasan AS mengeluarkan kebijakan luar negeri untuk

melaksanakan invasi terhadap Irak dan implementasi kebijakan National Security

Strayegy AS tentang terorisme di Irak pada masa George W. Bush periode 2003-

2009. Penulis membatasi penelitian ini pada interval tahun 2003 hingga 2009.

Pada periode waktu tersebut, merupakan masa jabatan Presiden George W. Bush

yang merupakan tokoh pemrakarsa NSS dan War Against Terrorism.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menentukan sebuah pertanyaan

penelitian sebagai acuan atas permasalahan yang akan diteliti. Pertanyaan

penelitian tersebut yaitu:

“Bagaimana kebijakan National Security Strategy 2002 tentang terorisme di

Irak pada masa George W. Bush priode 2003 – 2009?”

11

Statement to the United National Security Council.

http;//www.iaea.org/newscenter/statement/2003/ebsp2003n006.shtml.

Page 17: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

6

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

a. Menentukan orientasi kebijakan Amerika Serikat terhadap Irak pasca

peristiwa 9/11.

b. Menjelaskan langkah-langkah AS dalam memerangi terorisme.

c. Menganalisis kebijakan National Security Strategy Amerika Serikat

di Irak tentang terorisme pada pemerintahan George W. Bush priode

2003 – 2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian yang

berkaitan dengan kebijakan Amerika Serikat terhadap aksi terorisme.

b. Penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan dalam bidang

hubungan internasional

D. Kerangka Pemikiran

Perspektif Realisme

Realisme merupakan paham yang lebih menekankan pada keamanan

negara dan power (kekuatan). Menurut Morgenthau, ketidak sempurnaan

dunia adalah akibat dari adanya paksaan-paksaan yang menjadi sifat manusia.

Ia mengklasifikasikan enam prinsip realisme politik yang secara keseluruhan

Page 18: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

7

merumuskan pendekatan teoritisnya terhadap studi hubungan internasional.

Keenam prinsip tersebut antara lain.12

;

1) Politik ditentukan oleh hukum- hukum objektif yang berakar pada

kodrat manusia.

2) Kunci untuk memahami politik internasional adalah mendefinisikan

konsep kepentingan dalam kaitannya dengan kekuasaan.

3) Bentuk dan sifat kekuasaan negara akan bermacam-macam dalam

waktu, tempat dan konteks, tetapi konsep kepentingan masih tetap sama.

4) Prinsip-prinsip moral universal tidak menuntut sikap negara, meski

sikap negara jelas akan memiliki implikasi moral dan etika.

5) Tidak ada serangkaian prinsip- prinsip moral yang disetujui secara

universal.

6) Secara intelektual, bidang politik itu otonom dari bidang perhatian

manusia lainnya, entah bidang-bidang yang lainnya tersebut bersifat legal,

moral atau ekonomi.

Hans J. Morgenthau juga berpendapat bahwa negara-bangsa sebagai

entitas yang menjadi fokus dan aktor-aktor yang lain hanya bersifat sekunder

karena dinamika politik global sepenuhnya dikendalikan oleh negara13

.

Thomas Hobbes beranggapan para pemikir realis mendasari pemikirannya

12

Scott Burchill, Kinklater. Teori Hubungan Internasional. Nusamedi, Bandung. 2009. Hal; 100 -

102

13 Aleksus Jemadu. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Graha Ilmu. Yogyakarta.

2007. Hal; 20.

Page 19: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

8

bahwa negara diperlukan untuk menjamin ketertiban umum dan

mengemukakan pemikiran tentang bellum omnium contra omnes (semua

melawan semua). Demikian pula Hans J. Morgenthau14

, dimaksudkan bahwa

negara selalu mencari jalan untuk menjaga kedaulatannya yang tidak jarang

menggunakan segala cara termasuk kekuatan militer.

Untuk mendukung analisa ini perspektif realis yang digunakan, ini

juga sesuai dengan pemikiran George W. Bush. Bush menganut pendekatan

realis yang lebih keras dan bersifat unilateral15

, karena pada dasarnya realis

adalah sebuah pendekatan yang berpikir sesuai fakta. Dari pendekatan ini

juga muncul balance of power, yang diartikan sebagai kemampuan untuk

menentukan hasil akhir (outcome) dari suatu proses interaksi. Karena itu

kekuasaan merupakan bentuk penggunaan pengaruh yang bersifat memaksa

individu atau negara lain melakukan suatu tindakan yang tidak

dikehendakinya16

.

Dengan demikian, apabila melihat posisi AS sebagai negara adikuasa,

maka AS akan lebih mudah mengimplementasikan berbagai jenis kebijakan,

baik dalam level bilateral, unilateral, ataupun multilateral. Kebijakan yang

diterapkan oleh AS pun dapat dengan mudah didukung negara lain, yang

merupakan sekutunya, tanpa ingin adanya kekuatan penanding. Oleh sebab

itu, AS mengeluarkan kebijakan membolehkan menyerang terlebih dulu

sebelum diserang.

14

Ibid. Hal; 20

15Richard M Daulay,.Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama, Jakarta. Libri Hal; 69

16Horold D. Lasswell and Abraham Kaplan, Power and Society, A famework for Political Inquiry.

New haven; Yale University Press; Hal; 73

Page 20: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

9

Kepentingan Nasional

Kepentingan nasional dalam pendekatan realisme diartikan sebagai

kepentingan negara sebagai unitary actor, yang penekanannya terdapat pada

kepentingan kekuasaan nasional. Kepentingan nasional tersebut ditujukan

untuk mempertahankan keamanan nasional dan merupakan sebuah bentuk

survival dari negara tersebut. Kepentingan nasional lainnya, seperti

pembangunan ekonomi, dikategorikan sebagai elemen dari kekuasaan

nasional17

. Menurut Morgenthau, ”Kepentingan nasional adalah kemampuan

minimum negara untuk melindungi, dan mempertahankan identitas fisik,

politik, dan kultur dari gangguan negara lain. Dari tinjauan ini para pemimpin

negara menurunkan kebijakan spesifik terhadap negara lain yang sifatnya

kerjasama atau konflik”18

.

Selain itu dalam buku Pengantar Studi Hubungan Internasional

karangan Anak Agung Banyu Perwita, realisme menyamakan kepentingan

nasional sebagai upaya negara untuk mengejar power, dimana power adalah

segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara kontrol suatu

negara terhadap negara lain. Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini

dapat melalui teknik pemaksaan atau kerjasama. Oleh sebab itu, kekuasaan

dan kepentingan nasional dianggap sebagai sarana dan sekaligus tujuan dari

tindakan suatu negara untuk bertahan hidup19

.

17

Aleksius jemadu, Politik Global dalam teori dan praktik, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2008. Hal; 68

18 H. J. Morgenthau, In Defense of the National Interest: A Critical Examination of American

Foreign Policy. New York: University Press of America. 1951

19 Anak Agung Banyu Perwita, dan Yanyan Mochammad Yani, Pengantar Ilmu Hubungan

Internasional Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 35.

Page 21: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

10

Dengan begitu dapat dipahami bahwa dalam kepentingan nasional

setiap negara akan mendahulukan kepentingannya masing-masing meski

terjadi kerjasama antar negara, dan kurang mementingkan kepentingan negara

lain, serta sering berakhir pada terjadinya konflik. Kepentingan nasional

merupakan titik awal terbentuknya sebuah kebijakan luar negeri suatu negara,

sehingga menciptakan hubungan atau kerjasama dalam berbagai bidang,

untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut dalam mempertahankan

kedaulatan maupun pembangunan di berbagai bidang.

Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri adalah putusan yang di keluarkan suatu negara

atas keberlangsungan hubungan antara negara tersebut dengan negara lain.

Mark R. Amstutz mendefinisikan kebijakan luar negeri sebagai explicit and

implicit action of governmental officials designed to promote national

interests beyond a country’s territorial boundaries20

.

Webber dan Smith mengemukakan pengertian mengenai kebijakan

luar negeri yang terdiri dari tujuan untuk mencari kumpulan nilai-nilai,

membuat keputusan dan aksi yang diambil negara, dan pemerintah bertindak

berdasarkan pada kepentingannya, dalam konteks hubungan luar negeri

warganegaranya21

. Sedangkan menurut James N. Rosenau menguraikan

20

Mark R. Amstutz. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politicts.

Dubuque; Brown & Benchmark. Hal; 146

21 Mark, Webber, Michael Smith, Foreign Policy in a Transformed World, Essex : Pearson

Education Limited, hal; 2.

Page 22: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

11

konsep foreign policy bahwa kebijakan luar negeri dipahami sebagai

seperangkat prinsip atau orientasi umum yang menjadi dasar pelaksanaan

hubungan luar negeri suatu negara, kebijakan luar negeri juga bisa diartikan

sebagai seperangkat rencana dan komitmen yang menjadi pedoman bagi

perilaku pemerintah dalam hubungan dengan aktor – aktor lain di lingkungan

eksternal yang kemudian rencana dan komitmen tersebut diterjemahkan ke

dalam langkah nyata berupa mobilisasi sumberdaya yang diperlukan untuk

menghasilkan suatu efek dalam pencapaian tujuan22

.

Dari berbagai pendapat mengenai konsep kebijakan luar negeri dan

kepentingan nasional dalam pendekatan realisme, dapat dimengerti bahwa

kedua konsep tersebut saling berkaitan satu sama lain. Kebijkan luar negeri

merupakan hasil dari rencana kepentingan nasional suatu negara yang

melampaui batas-batas teritorial suatu negara selama ada keuntungan, dan

kerjasama ini dapat berupa kerjasama ekonomi, politik, sosial budaya dan

militer yang dapat didukung dengan aktor- aktor non-negara.

Kemudian John P. lovell dalam bukunya Foreign Policy in

Perspective Strategy Adaptation Decision Making menuliskan terdapat

beberapa faktor yang melandasi sebuah analisa dalam pembuatan keputusan

kebijakan luar negeri yaitu23

;

Pertama, situasi keadaan dalam negeri dan kemampuan menciptakan

strategi. Situasi diinterpretasikan secara tetap dalam hubungan terhadap

22

James N. Rosenau. The Study of Foreign Policy dalam James N. Rosenau, kanneth Thomson

and Boyd. World Politics: An Introduction. New York: Free Press. Hal; 16

23 John P. lovell Foreign Policy in Perspective Strategy Adaptation Decision Making Hal; 229

Page 23: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

12

estimasi kemampuan pemerintah untuk merespon. Kedua, faktor personal,

yakni kebijakan luar negeri juga dipengaruhi oleh kelemahan dan keberanian

manusia, kebodohan dan kejeniusan atau karakteritik seorang aktor untuk

konflik dan kerjasama. Ketiga, kebiasaan politik. Keempat, pemilihan,

rekrutmen meliputi sebuah proses pemilihan dan pemilihan diri sendiri yaitu;

membuat kebijakan menggunakan istilah untuk merujuk terhadap orang

dengan pertanggung jawaban formal atau informal yang ditujukan untuk

pembuatan kebijakan yang merujuk atau ditetapkan terhadap posisi mereka,

akan tetapi mereka juga membuat pilihan dan komitmen pekerjaan yang

membuat mereka mampu untuk pemilihan atau penetapan. Kelima,

sosialisasi. Keenam, birokrasi; konteks stuktur. Ketujuh, pola penguasa,

tingkat keahlian individu dalam posisi pemimpin terhadap persoalan perintah

untuk mematuhi perintah yang ada pada posisi kepemimpinan atau pemilik

otoritas. Yaitu para ahli dan pemilik legitimasi kekuasaan.dan ke delapan,

struktur kekuatan tidak resmi24

.

E. Metode Penelitian

Jenis penelitian skripsi ini adalah jenis deskriftif analisis, yaitu suatu

cara untuk membuat gambaran dan analisis berupa gejala dan situasi yang

menjadi bagian permasalahan yang diteliti25

. Jenis penelitian seperti ini

menggunakan metode analisis kualitatif. Menurut Blaxter, dalam metode

24

Horold D. Lasswell and Abraham Kaplan, Power and Society, A famework for Political

Inquiry.New haven; Yale University Press; hal 133.

25John W. Creswell, Research Design; Qualitative and Quantitative Approach. California: Sage

Publication, 1994, h. 148.

Page 24: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

13

penelitian politik, metode analisis kualitatif merupakan penelitian yang

menggunakan banyak data untuk membuat generalisasi dan prediksi, yang

mendasarkan pada penelitian kepustakaan, yang cenderung fokus pada usaha

mengeksplorasi sedetail mungkin26

.

Dalam proses pembuatan skripsi ini menggunakan metode yang

bersifat kualitatif yang mengandalkan data primer. Aspek utama dari riset

kualitatif: apa yang sebenarnya kita cari jawabannya adalah bukan hanya

“apa” yang terjadi, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”27

terhadap sebuah

fenomena yaitu invasi Amerika Serkat ke Irak dalam rangka menjalankan

kebijakan luar negerinya untuk menghadapi terorisme.

Untuk proses pengumpulan data yang pertama di lakukan penulis

adalah melakukan studi kepustakaan, seperti mendatangi beberapa

perpustakaan, antara lain Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Perpustakaan Pusat UI depok, Perpustakaan FISIP UI, Perpustakaan

Kementerian Luar Negeri, (KEMLU) Perpustakaan LIPI, Perpustakaan

Universitas Budi Luhur (BL), dan Perpustakaan Freedom Institute di berbagai

lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik pembahasan skripsi ini. Di

samping itu, untuk melengkapi data peneliti juga mengambil data dari surat

kabar, majalah dan sumber- sumber lainnya, serta dari alamat- alamat web

yang dapat di pertanggung jawabkan, data yang telah di dapat akan di gunakan

sebagai referensi penulisan penelitian ini.

26

Lissa Harrison, Metodologi Penelitian Politik, Jakarta: Kencana, 2007, h. 86

27Ibid hal. 89

Page 25: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

14

E. . Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat

D. Kerangka Pemikiran

E. Metode Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II Eksistensi Amerika Serikat di Irak

A. Irak di bawah Rezim Saddam Husein

B. Operasi pembebasan Amerika Serikat di Irak

C. Pengaruh Peristiwa 9/11 terhadap Kebijakan AS

D. Kebijakan Keamanan AS pra dan pasca Peristiwa 9/11

E. Akibat Perang Irak

BAB III Kebijakan National Security Strategy AS Di Irak

A. Pandangan Umum Strategi Internasional Amerika Serikat

B. Sejarah dibentuknya National Security Strategy

C. National Security Strategy 2002

D. Pandangan terhadap National Security Strategy

Page 26: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

15

BAB IV Analisis Dan Pembahasan Kebijakan National Security

Strategy Amerika Serikat di Irak terkait terorisme pada masa George

W. Bush tahun 2003 – 2009

A. Pandangan George W. Bush Tentang Terorisme dan Invasi Irak

B. Kebijakan Amerika Serikat Dalam Mengatasi Terorisme

C. Kerjasama Amerika Serikat-Irak tentang Terorisme pada periode

tahun 2003-2009

D. Kerjasama Amerika Serikat-Irak untuk Melawan Terorisme

Sebagai Kompensasi Pasca Invasi

BAB V Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 27: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

16

BAB II

EKSISTENSI AMERIKA SERIKAT DI IRAK

A. Irak di bawah Rezim Saddam Husein

Saddam Hussein dilahirkan pada tanggal 28 April 1937 di daerah Al-

Awja, Irak dania meninggal di Kadhimiya, Irak, 30 Desember 2006 pada umur 69

tahun. Ia menyelesaikan studinya di Universitas Kairo pada tingkat sarjana, dan

dilanjutkan dengan mengambil gelar master di Universitas Baghdad pada 1971,

Saddam sempat merasakan buih pahit ketika partai Ba‟ath mengalami kekalahan

pada tahun 196828

.

Saddam Hussein adalah seorang sekuler yang berkuasa di Irak melalui

partai politik Baath, sebelum masa kekuasaannya memimpin Irak Saddam

melakukan kudeta membantu sepupunya Hasan al- Bark dalam menggulingkan

kekuasaan Abdul Rahman Arif, hingga Saddam dipilih menjadi wakil presiden

dan Hasan al- Bark menjadi presidennya, namun pada tahun 1979 Saddam

berhasil menyingkirkan Hasan al- Bark29

.

Saddam menciptakan pemerintahan yang otoriter, ia mempertahankan

kekuasaanya melalui perang Irak-Iran (1980-1989) dan perang teluk (1991).

Kedua perang tersebut menyebabkan dampak buruk yang signifikan terhadap

masyarakat sipil seperti taraf kesejahteraan dan keamaan masyarakat menurun

hingga banyaknya hak-hak asasi manusia yang dilanggar oleh pemerintah. Sadam

banyak menindas dan tak segan-segan untuk membantai gerakan yang dianggap

28

Profil.merdeka.com/mancanegara/s/saddam-hussein/ 8 Januari 2014.

29Richard M. Daulay.Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama.Libri. 2009. Hal; 94 – 98.

Page 28: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

17

mengancam stabilitas keamanan negara, khususnya gerakan yang muncul dari

kelompok-kelompok etnis dan keagamaan yang memperjuangkan kemerdekaan

dan menuntut pemerintah yang otonom.30

B. Operasi Pembebasan Amerika Serikat di Irak

Penyerbuan Amerika ke Timur Tengah bukanlah tanpa sejarah yang

panjang. Pada 17 Oktober 1985, Reagan, Presiden Amerika, bertemu dengan

perdana menteri Israel, Shimon Peres di Washington. Peres berkata kepada

Reagen bahwa Israel telah siap mengambil langkah-langkah besar di Timur

Tengah dan memperluas “tangan perdamaian” ke Yordania. Karena hal ini, Peres

disambut hangat oleh media Amerika sebagai tokoh perdamaian, dan memuji

komitmen kukuhnya untuk “lebih baik menanggung biaya perdamaian dari pada

membayar harga peperangan. Sedangkan ucapan-ucapan Reagan tentang

terorisme dilaporkan dan dibahas dengan sangat serius dalam media arus-utama.

Tetapi kadang-kadang, para kritikus menyoroti kemunafikan orang-orang yang

mengutuk keras teorisme internasional sementara mengirim tentara-tentara klien

mereka untuk membunuh, memotong-motong, menyiksa dan menghancurkan

warga sipil sebuah negara yang dituduh sebagai negara yang melindungi

terorisme.31

Isu tentang terorisme dijadikan sebagai legitimasi Amerika untuk

menyerbu Timur Tengah, bermula dengan penyerbuan Afghanistan karena

30

Profil.merdeka.com/mancanegara/s/saddam-hussein/ 8 januari 2014

4 Noam Chomsky, Amerika sang teroris, Mizan, 2001, h : 41

Page 29: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

18

dianggap sebagai sarang Al-Qaeda hingga Irak yang dicurigai memiliki senjata

pemusnah masal. Adapun puncak isu terorisme adalah ketika terjadi insiden 11

september 2001. Setelah kejadian tersebut, Amerika melaksanakan invansi besar-

besaran ke Afghanistan yang diduga sebagai pelindung Osama Bin Laden

pimpinan Al-Qaeda karena bertanggung jawab penuh atas peledakan gedung

WTC pada 11 September 2001.

Tidak lama setelah menggempur Afghanistan, pemerintah Amerika Serikat

mengeluarkan secara resmi National Securty Concept atau yang dikenal dengan

NSS – 2002. Bush mengeluarkan dua doktrin yaitu “with us or against us‖ dan

“preemptive strike”. Konsep ini disebut sebagai “doktrin kebijakan keamanan

terbaru AS” atau disebut juga dengan doktrin Bush. Doktrin baru ini menyatakan

kesewenang-wenangan pemerintah presiden Bush yang akan memerangi terorisme

dengan caranya sendiri serta mengabaikan hukum internasional. Isi pidato

presiden Bush menunjukkan bahwa Amerika tidak ingin cita-citanya untuk

menciptakan “The New World Order” (Tata Dunia Baru) -yang seluruhnya

mengandung nilai-nilai Amerika- mendapat tantangan, disamping langkah AS

untuk mengekalkan gelar „The Sole Superpower‟di muka bumi. Dengan kata lain

bisa dikatakan bahwa AS juga merupakan teroris karena mampu menghancurkan

sebuah negara yang dianggapnya mengganggu keamanan nasional tanpa alasan

dan bukti yang nyata32

.

Tidak butuh waktu lama setelah dikeluarkannya NSS, pada tanggal 19

Maret 2003 Amerika memulai melaksanakan operasi pembebasan di Irak. Operasi

32

Abdul Halim Mahally. Menjelajah Negara Muslim Menguak Agenda Besar AS, dibalik invasi

ke Irak dan Afganistan. Fima Rodheta. Hal: 130

Page 30: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

19

dilaksanakan untuk menjatuhkan rezim Saddam Hussein yang berkuasa pada saat

itu, karena Saddam memimpin Irak dengan diktaktor dan melakukan banyak

pembunuhan.

Selain menyingkirkan kediktaktoran Saddam Hussein, Amerika memiliki

beberapa alasan lain seperti yang dikutip dari Eric Alterman dan Mark Green

dalam bukunya the book on Bush; How George Bush Misleads America, ia

mencatat sejumlah sinyalemen yang mungkin menjadi motif mengapa Amerika

menyerang Irak, diantaranya adalah:

Pertama, Bush menyerang Irak terkait dengan peledakan WTC di

New York. Bush menuduh Irak berdiri dibalik jaringan Al-Qaeda

yang divonisnya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas

peledakan WTC dan Pentagon.

Kedua, adanya isu senjata pemusnah massal.Amerika menyerang

Irak dikarenakan adanya isu bahwa Irak memiliki senjata

pemusnah massal. Yang mana kalau tidak segera diamankan, Irak

dengan senjata massal tersebut akan akan membahayakan stabilitas

keamanan dunia.

Ketiga, minyak.Irak merupakan negara penghasil minyak kedua

setelah Arab Saudi. Oleh karena itu Amerika ingin menguasai

minyak di Irak untuk kebutuhan industri dan militer. Dan satu-

satunya cara untuk menguasai Irak adalah dengan menaklukannya.

Keempat, Untuk membebaskan warga Irak.Selama pemerintahan

Hussein yang notabennya diktator dan represif, banyak rakyat sipil

Page 31: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

20

yang tertindas dan kehilangan hak asasinya bahkan nyawanya.

Oleh karena itu, Amerika ingin membebaskan rakyat Irak dari

ketertindasan dan kediktatoran pemerintahnya.

Kelima, demi Israel.Amerika menyerang Irak untuk melemahkan

kekuatan Irak. Sebagai sekutu Amerika di Timur Tengah, Israel

merasa terancam akan kekuatan Irak dan pemerintahan yang tidak

demokratis.

Keenam, Untuk membuka akses yang lebih besar bagi militer

Amerika dalam memperkuat basisnya di Timur Tegah. Timur

Tengah merupakan kawasan strategis yang harus dikendalikan dan

hingga saat ini, kebutuhan minyak Amerika sangat bergantung

pada pasokan minyak dari Timur Tengah.

Ketujuh, Untuk mendemontrasikan kepada dunia dan jaringan

teroris bahwa Amerika memiliki kekuatan yang lebih besar untuk

membalas setiap serangan yang dilakukan teroris maupun negara

yang membangkang terhadap Amerika, kapanpun dan dimanapun.

Kedelapaan, Bush menyerang Irak untuk menutupi kelemahannya

yang tidak sanggup menangkap Osama dalam Perang Afganistan.

Karena sebelum serangannya ke Irak, Bush pernah menjanjikan ke

warga Amerika bahwa dia akan menangkap bin Laden: “Dead or

alive”.

Kesembilan, Untuk menciptakan suasana ketakutan bagi

masyarakat Amerika dalam rangka memenangkan pemilihan

Page 32: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

21

presiden 2004. Politik ketakutan (the politics of fear) digunakan

sebagai alat kampanye pemilihan presiden.

Kesepuluh, Bush menyerang Irak untuk melampiaskan dendam

keluarga Bush terhadap Saddam Hussein yang pernah berencana

membunuh George H.W. Bush (ayahnya) ketika keluarga Bush

berkunjung ke Kuwait tahun 1993. Laporan CIA mengungkapkan

bahwa Saddam Hussein berkonspirasi dengan agen-agen Kuwait

untuk membunuh Bush senior bersama istri dan anggota keluarga

yang turut serta. Tentang hubungan antara insiden Kuwait dengan

invasi Irak, Presiden Bush Junior pernah berkata, “The guy who

tried to kill my dad”.

Kesebelas, Bush menyerang Irak karena ingin menata negara-

negara di Timur Tengah agar menjadi negara demokratis, dan tidak

menjadi lahan subur bagi berkembangnya teroris33

.

Alasan – alasan di atas dipakai oleh Bush untuk meratifikasi kebijakan dan

melancarkan invansi ke Irak. Dengan kekuatan retorika yang diperkuat pemakaian

bahasa-bahasa keagamaan dan idealisme Amerika, Bush sanggup memukau

rakyat Amerika, termasuk para politisinya (parlemen dan senat) yang tergabung

dalam kongres.

33

Richard M Daulay.Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama.Libri. 2009. Hal; 94 – 98.

Page 33: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

22

C. Pengaruh Peristiwa 9/11 terhadap Kebijakan AS

Satu tahun setelah peristiwa 9/11, AS mengeluarkan National Security

Strategy pertamanya di bulan September 2002 untuk memberantas terorisme yang

semakin merajalela. AS menetapkan jaringan teroris Al-Qaeda yang paling

bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, Afghanistan yang dianggap sebagai

sarang Al-Qaeda diserang habis-habisan oleh Amerika. Pada 28 Januari 2003,

Presiden Bush mendeklarasikan bahwa ancaman keamanan terbesar dunia ada

pada Saddam Hussein, karena Hussein memiliki senjata pemusnah massal

(WMD) dan Bush juga menyatakan bahwa Irak „membantu dan melindungi‟

organisasi teroris Al Qaeda, dan bisa saja Irak menyuplai senjata pemusnah

massal kepada Al Qaeda34

. Tepat pada tanggal 15 April 2003, Presiden Bush

mengumumkan bahwa rezim Saddam Hussein sudah habis, dan Saddam Hussein

ditangkap pada 13 Desember 2003 di dekat rumahnya, Tikrit.

AS menganggap perang Irak sebagai sebuah perang pencegahan terhadap

teroris (a preventive war of terorism). Dalam pidatonya pada 7 Oktober 2002 di

Cincinatti, Bush bertanya, “jika kita mengetahui Saddam Hussein memiliki

senjata yang berbahaya hari ini, dan kita juga memiliki, apakah kita harus

menunggu untuk menyerang sampai dia tumbuh lebih kuat dan mengembangkan

senjatanya menjadi lebih berbahaya lagi?”.

34

Text of President Bush‟s speech at West Point,

http:/www.nytimes.com/2002/06/01/international/02PTEX-WEB.html.Hereinafter “Speech at

West Point.”

Page 34: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

23

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apa sebenarnya hubungan antara

Al-Qaeda, yang menjadi prioritas utama Amerika, dengan Irak (menurut Bush)?.

Pada akhir September 2002, Bush mengumumkan bahwa “kamu tidak bisa

memisahkan antara Al Qaeda dan Saddam saat kamu berbicara tentang perang

atas terorisme. Mereka berdua sama jahatnya, seperti setan, dan sama-sama

menghancurkan. Bahayanya adalah Al-Qaeda menjadi perpanjangan tangan dari

Saddam Hussein, dengan kebencian dan kapasitany, mereka akan menggunakan

senjata pemusnah massal tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu 35

.”

Bukannya sebagai kekuatan pelindung keamanan dunia, AS memiliki

peran yang paradoksal. AS lebih terlihat sebagai sebuah kekuatan yang berbayang

teror daripada pengaman dunia, di satu sisi menciptakan suatu aturan tertentu

namun disisi lainnya terdapat bayang- bayang terror.

Akibat peristiwa 9/11 tersebut, Amerika mengambil langkah cepat dan

tegas dengan mengeluarkan NSS 2002 tersebut, dan itu terlihat jelas saat presiden

Bush memberikan pidatonya di berbagai kesempatan seperti di Cincinnati, West

Point dan lain sebagainya.

Peristiwa 9/11 merupakan „kiamat kecil‟ bagi Amerika. Banyak terjadi

perubahan yang yang disebabkan peristiwa tersebut, dan perubahan tersebut

dibagi menjadi dua wilayah: Konsekuensi secara Politik dan Konsekuensi secara

Sosial. Perubahan secara politik adalah dengan dibentuknya Department of

Homeland Security (DHS). DHS memiliki tugas untuk melindungi wilayah

35

National Security Strategic, p.15

Page 35: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

24

Amerika dari serangan terorisme dan bencana alam. Departemen ini memiliki

hampir 184 ribu pegawai dan merupakan kabinet terbesar ketiga di dalam

pemerintahan federal Amerika36

.

Adapun perubahan sosialnya: pertama, kecurigaan yang tinggi, banyak

orang Amerika yang mencurigai aktivitas orang-orang asing, terlebih apabila

orang asing tersebut adalah orang yang terlihat seperti orang Arab37

. Kedua,

diskriminasi, banyak warga muslim Amerika mengalami diskriminasi setelah

peristiwa 9/11 tersebut. Ketiga, keamanan, banyak warga Amerika yang lebih

memilih menggunakan mobil dari pada pesawat karena ketakutan akibat insiden

9/11, dan ini menyebabkan 1,595 kematian di jalan raya di tahun berikutnya38

.

keempat, Penyensoran, setelah insiden 9/11 banyak program-program stasiun

televisi maupun radio yang disensor. Dan yang terakhir, imigrasi, pemerintah

Amerika melakukan operasi besar-besaran terhadap warga imigran. Pada tahun

2001, jumlah orang yang dideportasi adalah dua ratus ribu orang39

.

36

http://www.dhs.gov/blog/2014/01/16/dhs-welcomes-new-director-tribal-affairs 17 januari 2014

37 Poll: Suspicion of Arabs, Arab-Americans deepen". USA Today. September 16, 2001.

38 Gardner, Daniel The Science of Fear: Why We Fear the Things We Shouldn't—and Put

Ourselves in Greater Danger. Dutton Adult. 2008. Hal. 3

39 http://fusion.net/justice/story/ways-immigration-system-changed-911-15422

Page 36: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

25

D. Kebijakan Keamanan AS: Pra dan Pasca Peristiwa 9/11

1. Kebijakan Keamanan AS sebelum 9/11

Kebijakan keamanan sebelum 9/11 yang penulis maksud dalam hal ini

adalah hanya pada saat perang dingin terjadi agar pembahasannya tidak terlalu

melebar. Semasa perang dingin, AS dan Soviet memiliki pengaruh yang sangat

besar di dunia. AS ingin melebarkan kekuasannya dengan menanamkan paham

kapitalis dan demokrasinya sementara Soviet dengan paham komunis dan

sosialisnya.

Kemudian AS mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan nama

Containment Policy. Kebijakan ini digagas oleh seorang diplomat AS Joseph

Kennan pada masa kepresidenan Harry Truman, dan Containment Policy ini

tertuang dalam NSC-68 yang dikeluarkan oleh Presiden40

. Berbeda dengan

pembahasan sub bab kebijakan pasca 9/11 yang tertuang pada National Security

Strategy 2002 sebagai rujukan kebijakan keamanan AS pasca 9/11, strategi

keamanan pada NSC-68 ini bersifat rahasia.

Pada tahun 1995, AS menerbitkan A National Security Strategy

Engagement and Enlargement yang memfokuskan pada tiga hal pokok sebagai

tujuan utama strategi keamanan AS41

yakni: pertama, memelihara keamanan AS

dengan kekuatan militer yang selalu siap tempur. Kedua, meningkatkan

40

Peter G. Tinsley, “Grand Strategy for the United State in the 21th Century. U.S. Army War

College. 2005, hal. 11

41 A National Security Strategy Engagement and Enlargement 1995, (The White House) February

1995, Hal. i

Page 37: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

26

revitalisasi terhadap kemampuan perekonomian AS. Dan yang terakhir,

mempromosikan demokrasi secara luas.

Kemudian tahun 1998, AS kembali mengeluarkan National Security

Strategy 1998 sebagai upaya untuk mengamankan keamanan negara dari aktor-

aktor non-negara seperti terorisme, pengungsi ilegal, penyelendupan narkoba dan

senjata ilegal yang akan membawa ancaman baik kepada kepentingan nasional AS

ataupun ancaman yang mengarah kepada keselamatan masyarakat AS baik di

wilayah kedaulatan AS sendiri maupun di luar negeri.

2. Kebijakan Keamanan Setelah 9/11

Penyerangan menara kembar WTC dan gedung Pentagon menyadarkan

AS kepada konsep keamanan yang selama ini mereka andalkan untuk menjaga

keamanan wilayahnya. Pentagon memprediksikan bahwa pada tahun 1998 hingga

2015 akan ditandai dengan ketiadaan kekuatan global yang mampu menandingi

Amerika dalam hal kapabilitas militer seperti yang dilakukan Soviet dimasa

perang dingin42

.

Kejadian 9/11 merubah paradigma AS bahwa stabilitas keamanan akan

dapat dihasilkan melalui superioritas di bidang militer. Ancaman kini berbeda dan

mengharuskan AS untuk merespon perubahan ancaman yang dilakukan oleh

terorisme.

42

Robert J. Art, A Grand Strategy for America. New York: Century Foundation Book. 2003. Hal.

13

Page 38: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

27

Dalam merespon penyerangan 9/11, pemerintah AS memberikan

maklumat melalui penerbitan Quadrennial Defense Review (QDR) pada tanggal

30 september 2001 dengan tujuan pemahaman kepada publik menyangkut

keterbatasan kekuatan milter yang dimiliki AS terhadap penyerangan yang

dilakukan ke dalam wilayah kedaulatan AS43

.

AS tampak mengalami kesulitan untuk merespon serangan teroris, hal ini

mengingat tidak adanya strategi yang nyata dalam merespon serangan teroris.

Sejumlah instrumen kebijakan diterbitkan untuk menjaga keamanan AS,

diantaranya Patriot Act. Patriot Act yang memberikan wewenang terhadap jaksa

agung untuk melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang disangkakan

terlibat dalam teroris tanpa melalui proses persidangan dan kemudian ditempatkan

di Penjara Guantanamo44

.

Selain menerbitkan Patriot Act, AS juga melakukan tindakan Preemtive

Strike yang bertujuan untuk mencegah semakin berkembangnya terorisme dengan

cara menindak rezim-rezim yang dicurigai memiliki hubungan sebagai pihak yang

mensponsori tindakan terorisme45

.

Kemudian pada tahun 2002, AS mengeluarkan National Security Strategy

yang berbunyi: melakukan tindakan secara langsung serta berkelanjutan untuk

senantiasa menggunakan kekuatan nasional maupun internasional, berupaya

melindungi warga AS beserta kepentingan negara baik di dalam negeri maupun

43

Sam J. Tangredi, Assesing New Mission, dalam Transforming Americas Military, Hans

Binnendijk (Ed). Washington, D.C.: National Defense University Press. 2002. Hal. 4

44 Dora Kostakopoulou, “How to do Things with Security Post 9/11”, Oxford Journal of Legal

Studies, Vol. 28. Hal. 317

45 The National Security Strategy 2002, (The President of United State America), September 2002,

hal. 6.

Page 39: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

28

kepentingan yang berada di luar negeri, berupaya meniadakan negara-negara yang

di kemudian hari akan menjadi sponsor terhadap gerakan terorisme46

.

Pada bulan Juli 2002, dua bulan sebelum dikeluarkannya NSS, pemerintah

Bush juga telah mengeluarkan kebijakan strategi keamanan dalam negeri atau

National Strategy for Homeland Security 2002 (NSHS). Dalam naskah NSHS

Bush menyatakan bahwa AS menghadapi perubahan ancaman baru47

.

Dalam NSHS 2002, banyak pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah

Bush yakni: mampu mencegah serangan teroris terhadap AS, mengurangi

kerentanan AS terhadap bahaya teroris, dan meminimalisir kehancuran yang

ditimbulkan akibat serangan teroris serta melakukan upaya pemulihan paska

penyerangan tersebut48

.

Saat ini, konflik bersenjata justru dilakukan oleh aktor-aktor non-negara

dengan kekuatan relatif kecil jika dibandingkan dengan kekuataan yang dimiliki

oleh suatu negara. Namun dengan kekuatan yang kecil ini ternyata mampu

menciptakan sebuah kehancuran yang sifatnya besar untuk itu AS selalu

melakukan transformasi agar mampu secara objektif mengantisipasi perang yang

saat ini terjadi49

.

46

The National Security Strategy 2002, (The President of United State America), September 2002

47 George W. Bush, National Strategy for Homeland Security 2002, (Office of Homeland

Security), July 2002.

48 The National Security Strategy 2002, (The President of United State America), September 2002.

Hal. vii

49 Steven Metz and Raymond A Millen, “Future War/Future Battlespace: The Strategic Roleof

American Land Power”, Strategic Studies Institute Monographs. U.S Army War College.

2003. Hal. 3.

Page 40: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

29

Perubahan kebijakan keamanan AS setelah 9/11 akhirnya melahirkan

sebuah doktrin yang terkenal yakni NSS 2002 (doktrin Bush). Melalui NSS 2002,

pemerintah Amerika mengambil langkah-langkah progresif yang kemudian

dikenal dengan Preemtive Strike. Afghanistan dan Irak menjadi negara sasaran AS

karena kedua negara ini dianggap mensposori jaringan teroris Al-Qaeda hingga

AS meluluhlantahkan negera-negara tersebut.

E. Akibat Perang Irak

Tujuan perubahan rezim (regime change) di Irak adalah untuk

menciptakan sebuah negara yang stabil, sah dan ramah kepada AS atau menjadi

„Negara boneka AS‟. Namun, bagaimanapun juga, negara yang diinginkan AS

tersebut tidak kunjung menunjukkan hasil malah menunjukkan negara yang gagal

karena banyak terjadi perang saudara. Banyak yang menentang langkah Bush

terhadap langkah pergantian rezim di Irak hingga malah menjadi negara gagal.

Menurut Anthony Cordesman, AS telah membuat “multiple strategic

mistakes”50

. AS merencanakan perang untuk melemahkan tentara Irak, tidak untuk

menyelesaikan pemberontakan yang terus menerus. AS mengharapkan untuk

merebut kontrol tertinggi di Irak, menerapkan ideologinya; demokrasi dan

menjarah minyaknya.

Penyerbuan AS terhadap Irak menyisakan duka yang mendalam dan

kerusakan yang besar -kerusakan rumah sakit, infrastruktur, keamanan, dan

50

Anthony Cordesman, Irak‟s Envolving Insurgence., Washington, D.C.:Center For Strategic

Studies, (23 June 2005)

Page 41: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

30

korban yang meninggal sekitar 100 ribu orang di tahun pertama pendudukan AS

di Irak51

. Semenjak pendudukan AS di Irak pengangguran meningkat tinggi,

banyaknya prajurit AS dan kontraktor, korupsi yang merajalela, kekerasan

dimana-mana. Cordesman berpendapat bahwa kesalahan terbesar Irak dalam

melawan pendudukan AS adalah kegagalannya untuk menciptakan sistem

keamanan Irak sebagai sebuah prioritas utama52

.

Sikap ketidak senangan warga Irak terhadap AS tumbuh begitu cepatnya,

hasil poling pada tahun setelah pendudukan Amerika terhadap Irak menunjukkan

bahwa 82% warga Irak menolak pendudukan, 57% ingin agar tentara asing

meninggalkan Irak secepatnya, 5% percaya bahwa AS melakukan pendudukan

untuk membantu warga Irak menghancurkan senjata pemusnah masal atau untuk

membangun demokrasi, sementara 43% menganggap bahwa tujuan pendudukan

AS adalah untuk mengambil minyak. Lebih dari 50% mengatakan untuk

menyerang tentara AS53

.

Tidak hanya Irak yang menanggung kerugian akibat pendudukan. Amerika

juga menanggung kerugian besar pula baik dari segi materi biaya operasional,

biaya persenjataan. maupun imateri psikologi para tentara. Adapun berikut biaya

administrasi yang harus ditanggung Amerika selama tahun pertama

pendudukannya di Irak.

51

The British Medical Journal Lancet, October 2004

52 Anthony Cordesman, Irak’s Envolving Insurgence., Washington, D.C.:Center For

Strategic Studies, (23 June 2005)

53 Washington Post, 13 May 2004, “Agence France Press, 12/1/13, http:/www.middle-

east-online.com

Page 42: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

31

Table 2. Perkiraan biaya yang ditanggung Amerika selama tahun pertama

pendudukan (dalam juta dolar)54

.

Kategori Biaya

minimal

Biaya

maksimal

Satu atau dua bulan perang 33.0 59.8

Tentara 19.0 38.8

Rekonstruksi 5.0 10.0

Bantuan untuk musuh 10.0 18.0

Bantuan kemanusiaan 1.2 2.4

Total 67.6 129.0

54

“Irak War Coast Could Soar, Pentagon Says,” Los Angeles Times, February 26, 2003.

Page 43: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

32

BAB III

A. Pandangan Umum Strategi Internasional Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) merupakan sebuah negara yang menganut paham

demokrasi55

AS menganggap demokrasi adalah satu-satunya jalan untuk

memperbaiki dunia56

. Dengan berpegang teguh pada prinsip tersebut, AS

mencoba untuk menyebarkan ajaran demokrasi tersebut ke berbagai negara. Hal

tersebut dilakukan AS dengan tujuan untuk mencapai perdamaian dunia dengan

menghormati hak-hak dan kebebasan individu.

Di dalam tatanan pemerintahan, para pembuat kebijakan AS menganut dua

ideologi yang berbeda, yaitu fundamentalisme dan neo-konservatisme.

Fundamentalisme sebagai sebuah konsep atau pemikiran teologis yang lahir dan

berkembang dalam pemikiran rakyat AS sejak awal abad ke-20. Fundamentalis

pada masa itu di AS terkenal di kalangan umat Kristen yang berjuang untuk

mempertahankan ajaran-ajaran dasar Agama Kristen57

. Mereka menjadi sangat

relegius, sehingga tidak jarang gereja menjadi pusat informasi tidak hanya dalam

bidang agama, tetapi ekonomi, politik, kesehatan, budaya dan hal- hal umum

lainnya. Salah satu tokoh fundamentalisme adalah Bob Jones. Sebagai seorang

fundamen, ia menolak teori evolusi Darwin58

. Hal ini disebabkan Darwin

menganggap manusia terlahir dari perkembangan kera yang berlanjut menjadi

55

Dalam bukunya dasar dasar politik, Prof. Miriam Budiarjo di jelaskan bahwa kata demokrasi

berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos (kratein) berarti kekuasaan jadi

demokrasi adalah rakyat berkuasa. Miriam Budiaro. Dasar – dasar logika, gramedia, hal: 50.

56Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. Libri Hal; 22

57 Ibid. Hal; 33

58 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal; 44

Page 44: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

33

manusia, bukan dari azas ketuhanan bahwa tuhan menciptakan manusia pertama

yaitu Adam dan Hawa. Pemahaman ini kemudian menjadi kepercayaan besar

untuk pemimpin AS George W. Bush.

Sejak tragedi 9/11, Bush menjalankan politik fundamentalisme agama,

yaitu politik yang mencampurkan antara agama dan politik, Bush menggunakan

istilah crusade (perang salib) untuk menyebut operasi militer melawan Taliban di

Afghanistan. Artinya, dia cenderung menggunakan istilah yang mencerminkan

simbolisme religius, seperti crusade, infinite justice (keadilan tak terbatas)59

dan

pernyataan tersebut mengundang kekecewaan umat muslim di dalam dan diluar

AS dan juga mengingatkan bangsa Eropa dengan peristiwa traumatis pada perang

salib, yang kemudian Bush meralat perkataan tersebut. Meskipun AS dengan jelas

menyebutkan mereka adalah negara demokrasi tetapi Bush tetap mencampurkan

antara agama dan negara dalam setiap keputusannya60

.

Selain Fundamentalisme, para pembuat kebijakan AS juga memiliki dasar

pemikiran neo-konservatisme atau biasa disebut neocon. Dengan pemikiran

neocon ini AS dibawa kepada kesuksesan, dengan ekonomi, politik dan budaya

yang maju, bahkan menjadi super power.Hal ini di buktikan dengan teknologi

yang canggih yang juga digunakan kedalam sistem persenjataan militer.Bahkan

neo-konservatif beranggapan bahwa untuk menjamin AS dari segala ancaman dari

59

Wawancara Azumardi Azzra,

http://islamlib.com/?site=1&aid=667&cat=content&cid=12&title=bush-sering-pakai-istilah-

istilah-biblikal diakses pada 7 Januari 2014

60 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal: 76

Page 45: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

34

luar61

, AS harus menggunakan kekuatan militernya dan mengubah pemerintahan-

pemerintahan di dunia menjadi negara demokrasi.

Dijelaskan di dalam buku Amerika vs Irak bahwa yang paling bertanggung

jawab dalam kebijakan Gedung Putih untuk menginvasi Irak adalah neo-

konservatisme, hingga menyebabkan dampak negatif bagi Irak bahkan AS sendiri.

Dari sini pula terjadinya kolaborasi antara fundamentalisme (ideologi agama) dan

neokonservatif (ideologi politik) yang kemudian mengambil wujudnyata dengan

melahirkan kebijakan politik luar negeri presiden Bush62

. Disisi lain, dari

meningkatnya semangat fundamentalisme AS, neokonservatif mengalami

penguatan. Selain itu, neokon mempengaruhi AS untuk mengambil kebijakan

yang cenderung lebih keras dan agresif. Presiden Bush, secara keagamaan, sangat

fanatik, dan itu tercermin dari beberapa aturan yang dia lakukan, diantaranya

aturan- aturan AS pasca tragedi 9/11.

Dengan demikian, kedua pemikiran yang berkembang di kalangan pejabat

pembuat kebijakan di AS ini sangat mempengaruhi berbagai jenis kebijakan yang

dikeluarkan terkait dengan strategi dan keputusan yang akan dijalankan oleh AS

untuk direalisasikan dalam lingkup domestik atupun internasional.

Faktanya,sistem demokrasi yang dianut oleh AS, melahirkan sebuah kebijakan

national security yang terdapat dalam “The National Security of the United States

of America September 2002 atau NSS-2002”.

61

Ibid. Hal; 8

62 Ibid hal: 11

Page 46: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

35

B. Sejarah dibentuknya National Security Strategy

National Security Strategy (Strategi Keamanan Nasional) adalah dokumen

yang disiapkan secara periodik oleh pemerintah Amerika Serikat untuk Kongres.

Isu keamanan nasional yang menjadi fokus AS disebabkan karena kekhawatiran

AS akan adanya serangan dari pihak-pihak yang dikategorikan sebagai musuh.

Dokumen tersebut berlandaskan pada Undang-Undang Goldwater-Nichols atau

Beyond Goldwater-Nichols (BG-N) yang terintegrasi oleh rekomendasi praktis

dan ditindaklanjuti untuk mengatur aparatur pertahanan dan keamanan nasional

AS untuk memenuhi tantangan abad ke-2163

.

Pada 11 September 2001 (9/11) Ameika Serikat digemparkan dengan

peledakan gedung kembar pencakar langit World Trade Center (WTC) di New

York dan gedung Pentagon (Departemen Pertahanan Amerika) di Washington

DC23

. Semua terjadi akibat adanya tiga pesawat sipil American Airlines

berpenumpang 92 orang, yang terbang dari Boston menuju Los Angeles dan

menabrakan pesawat tersebut ke gedung kembar pencakar langit menara utara,

kemudian pesawat United Airlines menabrak menara selatan, pesawat ketiga

menabrak gedung Pentagon.

Setelah peristiwa ini, PBB atas desakan AS melakukan sidang, yang

kemudian dari sidang itu lahirlah resolusi nomor 1372 dan 1390 tentang

terbentuknya lembaga PBB yaitu Counter Terrorism Committee (CTC) yang

kemudian mewajibkan bagi anggota memerangi terorisme global dengan

63

http://csis.org/program/beyond-goldwater-nichols

Page 47: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

36

membekukan aliran dana bagi jaringan terorisme di negara manapun24

. Peristiwa

ini membuat seluruh warga AS merasa terancam dan tersakiti serta menyebarkan

ketakutan keseluruh dunia. Teror dan terorisme menjadi kata baru yang

menakutkan, sehingga semua menanti apa yang akan dilakukan Bush sebagai

presiden AS. Pidato presiden Bush yang memproklamirkan perang terhadap

terorisme secara gencar, dimulai dengan penyerangan terhadap Afghanistan, yang

dengan secara singkat AS dapat menjatuhkan kepemimpinan Afghanistan masa

itu, lalu dilakukanlah pemilihan umum baru dengan secara demokrasi.

Peristiwa ini telah menjadi sebuah kunci menakutkan dalam membuka

dunia baru, dunia teror. Sampai akhirnya AS sebagai negara yang memiliki

kekuasaan, dengan mudah membuat kebijakan melawan terorisme, ini dituangkan

dalam sebuah konsep yang disebut dengan National Security Strategy.

Sejak peristiwa 9/11 tersebut,perlawanan terhadap teroris menjadi agenda

besar AS. Segala bentuk tindakan dan hal- hal yang mulai mencurigakan akan

langsung menjadi sorotan. Tidak hanya di Amerika,tetapi di seluruh dunia.

Peristiwa ini sangat mendapat simpati dari dunia internasional. Hal ini di

ungkapkan dengan banyaknya belasungkawa terhadap Amerika diantarannya64

:

PM Kanada Jean Chretien mengatakan bahwa „serangan – serangan

tersebut merupakan sebuah aksi kekacauan yang sangat kejam‖.

24

Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal;2

64 Abdul Halim Mahally. Menjarah Negara Menguak Agenda Besar AS, dibalik Invasi ke Irak dan

Afganistan. Bekasi. Fima Rodeta, hal: 9- 16

Page 48: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

37

Sekjen NATO Lord Robertson mengatakan “Suatu serangan terhadap

salah satu anggota NATO dinyatakan sebagai serangan terhadap

seluruh anggota NATO‖.

Sekjen PBB Kofi Annan berpendapat bahwa “tidak diragukan lagi

serangan- serangan ini adalah aksi- aksi terrorisme, yang secara

hati- hati direncanakan dan dikoordinir serta saya mengutuknya

secara terang- terangan. Terorisme harus diperangi secara tegas

dimanapun ia berada‖.

PM Inggris Tony Blair ―telah terjadi peristiwa menakutkan sekaligus

menggambarkan di Amerika Serikat.Kami hanya dapat

membayangkan terror dan pembunuhan disana serta banyak warga

tidak berdosa yang kehilangan nyawa. Aksi ini jelas dilakukan oleh

orang – orang berpahan fanatik yang tidak menghargai arti

kehidupan dan kami pemuja demokrasi di dunia ini akan

bergandengan tangan untuk memeranginya dan mengenyahkan

kejahatan ini dari dunia kami‖.

Ratu Elizabeth II (Inggris), “saya menyaksikan perkembangan demi

perkembangan dalam keadaan tidak percaya dan shock total‖.

PM Israel Ariel Sharon “Hati kami bersama anda ( penduduk

Amerika) dan kami siap memberikan bantuan kapan saja diperlukan.

Ini adalah perang antara kebaikan versus kejahatan dan antara

kemanusiaan versus penumpahan darah.

Pemimpin Palestina, Pakistan, dubes Taliban bahkan pemimpin

Hamas turut mengungkapkan bela sungkawanya.

Page 49: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

38

Palestina Yasser Arafat “saya mengirimkan ungkapan bela sungkawa

dan bela sungkawa penduduk Palestina kepada Presien Amerika

George W. Bush berikut jajaran pemerintahannya dan kepada

penduduk Amerika atas aksi mengerikan ini. Kami mengutuk keras

operasi serius ini kami benar- benar merasa terguncang, tragedi itu

sangat tidak dapat dipercaya, tidak dapat dipercaya, tidak dapat

dipercaya.‖

Sheikh Ahmed Yassin (tokoh Hamas)” kami tidak melakukan gerakan

untuk mengekspor serangan semacam itu keluar dari wilayah

Palestina. Kami belum siap membuka front- front bersekala

internasional. Akan tetapi, kami juga mengkritik posisi Ameika yang

tidak tegas.

Presiden Pakistan Jendral Prvez Musharraf menyatakan” kejahatan

era modern.

Dubes Taliban untuk Pakistan Mullah Abdul Salam Zaeef “Kami

ingin mengatakan kepada rakyat Amerika bahwa Afghanistan turut

merasakan rasa duka yang mereka alami. Kami berharap para pelaku

terorisme itu segara diringkus dan diadili.― ia juga membantah

keterlibatan Osama Bin laden “Osama hanyalah orang biasa. Ia tidak

memiliki fasilitas- fasilitas yang dapat digunakan untuk melakukan

aktifitas itu‖..

Berbagai macam tanggapan dari berbagai negara, selain simpati ternya ada

sebagian beranggapan berbeda, mereka menganggap bahwa peristiwa ini adalah

akibat dari kebijakan- kebijakan Luar negeri Amerika.

Page 50: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

39

C. National Security Strategy 2002

Telah disinggung dalam latar belakang bahwa AS telah menciptakan

kebijakan baru yang tertuang dalam NSS-2002 yang muncul pasca terjadinya

peristiwa 11 September 2001. Dokumen ini salah satunya berisikan tentang

kebijakan keamanan AS, yang akan mempertahankan perdamaian, memerangi

teroris dan tiran serta memperluas perdamaian dengan bekerjasama dengan

negara- negara lain untuk memperkokoh kekuatan. Dan telah disinggung dalam

bab pertama ada tiga poin25

.

Poin kedua dan ketiga ini disebut juga doktrin preemptive Strike, doktrin

ini membolehkan untuk menyerang lebih dulu sebelum diserang. Doktrin ini

mulai direalisasikan pasca peristiwa 11 September 2001 dan target utama doktrin

ini adalah Afghanistan karena dianggap telah menseponsori Osama bin Laden dan

Al-Qaida. Invasi ini tidak berjalan terlalu lama karena Afghanistan merupakan

negara lemah sehinggga rezim Mullah Muhammad Umar tumbang di gantikan

dengan kepimpinan yang lahir dari demokrasi yang di usung AS.

Langkah yang dilakukan oleh AS tidak berhenti sampai disitu, setelah

Afganistan, Irak menjadi tujuan selanjutnya. AS melakukan Invasi ke Irak pada 19

Maret 200365

. Invasi tersebut mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Dari

pihak AS sendiri, yakni kubu Powell (seorang jenderal bintang empat yang sangat

disegani di AS) yang didukung oleh Brent Scowcroft mantan penasihat keamanan

nasional di zaman pemerintahan Gerald Ford dan George H. W. Bush pendapat itu

dimuat di harian The wall Street Journal edisi 15 agustus 2002 yang berjudul 25

lih. Hal: 2.

26 Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal;; 6

Page 51: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

40

“Don’t Attack Saddam‖66

. Invasi AS ke Irak melahirkan banyak pertannyaan dari

kalangan luas “Mengapa AS menyerang Irak, bagaimana dan disebabkan oleh

apa?

Pada awalnya AS melakukan serangan ke Irak dengan dua alasan67

,

Pertama, menjatuhkan Saddam Hussein dari Irak karena dianggap terlibat pada

peristiwa 11 September atau AS menganggap terjalinnya kerjasama antara Irak

dan Al-Qaeda. Kedua, AS beranggapan bahwa Irak sedang membangun dan

menyimpan senjata pemusnah massal (weapons of mass destruction).

D. Pandangan terhadap National Security Strategy

Kebijakan National Security Strategy yang dicanangkan oleh AS bukan

berarti tanpa masalah dan perdebatan. Permasalahan tersebut berkisar pada

koherensi antara cara-cara atau langkah-langkah yang dilakukan dengan tujuan

yang hendak dicapai oleh AS68

.

Pasca peristiwa 9/11, AS mengarahkan fokus membangun sebuah

kemitraan dengan negara-negara lain pada masalah perang melawan terorisme. Di

satu sisi, fokus pada perang melawan terorisme merupakan sebuah langkah yang

patut dilaksanakan guna mencapai sebuah keamanan nasional dan internasional.

Akan tetapi, fokus perang melawan terorisme ini menimbulkan perdebatan.

27

Kuncahyono, Trias, Irak Korban Ambisi Kaum Hawkis halt; 110

28Richard M Daulay. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta. 2009. Hal;: 6

68 Ivo H. Daalder, James M. Lindsay and James B. Steinberg. 2009. The Bush National Security

Strategy: An Evaluation.

Dilihat dari http://www.brookings.edu/research/papers/2002/10/defense-daalder. Diakses pada

16 Januari 2014 pukul 22.55 WIB.

Page 52: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

41

Perdebatan ini muncul karena terdapat sebuah inkonsistensi dalam politik luar

negeri AS.

Penilaian terhadap inkonsistensi orientasi politik luar negeri AS dapat

dilihat dari tujuan AS untuk menyebarkan demokrasi yang di dalamnya terdapat

sebuah nilai kebebasan yang terdapat dan mesti dijunjung tinggi di dalam tiap-tiap

individu. Hal ini jelas menjadikan AS berada dalam situasi yang penuh dengan

ketidakpastian. Di satu sisi ingin menyebarkan ajaran tentang demokrasi dan

perdamaian, di lain sisi, AS mencanangkan program untuk melawan terorisme.

Kedua kebijakan yang kontradiktif tersebut telah menjauhkan AS dari

segala cita-cita yang telah lama dicanangkan, yakni penyebaran demokrasi,

kebebasan, dan perdamaian. Cita-cita luhur tersebut telah digeser dengan adanya

kebijakan yang bersifat spontan atas sebuah realita berupa ancaman terorisme

yang AS hadapi.

Page 53: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

42

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kebijakan National Security Strategy Amerika Serikat di Irak terkait

terorisme pada masa George W. Bush tahun 2003 – 2009

A. Pandangan George W. Bush Tentang Terorisme dan Invasi Irak

George Walker Bush merupakan anak dari George Herbert Walker Bush

presiden ke 41 AS. Bush junior pertama kali terlibat di dunia politik pada tahun

1988 dalam kampanye ayahnya sebagai senator di Texas. Kemudian pada tahun

1994 Bush junior mencalonkan diri sebagai gubernur Texas. Langkah awal ini

Bush berhasil bahkan ia menjabat selama dua priode. Kemudian pada tahun 2000

Bush kembali mencalonkan diri namun sebagai presiden dan ia menjadi presiden

ke 43 Amerika Serikat. Pada masa jabatannya Bush mengikrarkan perlawanannya

terhadap terorisme terutama pasca peristiwa 9/1169

.

Di awal kepemimpinannya, Bush membuat sebuah tim kecil yang

dipimpin oleh Condaleezza Rice untuk membantunya dalam memahami masalah-

masalah internasional. Di sisi lain, Bush merupakan seorang pemimpin yang tegas

dalam sikap dan pendirian70

, ia lebih suka membicarakan masalah dengan

langsung pada pokok permasalahan tanpa perlu basa-basi.

Pada 20 September 2001 Bush berpidato

69

Profil.merdeka.com/mancanegara/g/George-welker-bush/

70Amerika vs irak. Hal: 62

Page 54: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

43

Peristiwa yang terjadi pada 9 September 2001 menjadi peristiwa besar

bagi AS. Dalam pernyataan George Bush tersebut dapat dicermati lebih dalam,

ada tiga hal penting yang dapat diambil intisarinya; Pertama, AS akan melakukan

penggulingan terhadap pemerintahan-pemerintahan yang dianggap menentang.

Kedua, AS akan menggunakan kekerasan senjata terhadap pemerintahan, jika

pemerintahan tersebut dianggap AS melakukan program proliferasi senjata

pemusnah massal dan memberikan dukungan atau mendalangi kegiatan terorisme,

apapun bentuknya. Ketiga, AS akan melancarkan serangan milier secara unilateral

jika dipandang perlu ataupun menjadi suatu keharusan dengan mengatasnamakan

kepentingan keamanan AS, bahkan mungkin dunia.

Pada awalnya Bush lebih mengutamakan agenda tentang aspirasi

pendukung utamanya, yakni kelompok evangelikal fundamentalisme yang

berjuang untuk memulihkan moralitas warga AS, namun semenjak peristiwa 9/11

agenda tersebut berubah haluan menjadi agenda teroris71

.Perubahan tersebut lebih

didasari oleh adanya kekhawatiran dari AS terhadap rangkaian aksi teror yang

meledakkan gedung WTC dan Pentagon.Semenjak peristiwa 9/11, AS dilanda

ketakutan yang tinggi. Berbagai kebijakan yang dilandasi oleh program perang

terhadap terorisme dikeluarkan sebagai upaya untuk menutupi ketakutan dan

kekhawatiran tersebut,

Menurut Baudllard terdapat dua pandangan tentang terorisme.Pertama,

terorisme merupakan aksi balasan bagi penghinaan yang dilakukan oleh system

dominasi terhadap singularitas terdesak, dan pola kejadiannya pun tidak memiliki

kepastian bentuk.Bagi Baudlard terorisme merupakan sebentuk permainan 71

Amerika vs Irak. Hal; 64

Page 55: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

44

kematian dengan kekuasaan yang menyerang kekuasaan.Menurutnya, tujuan

teroris adalah menunjukkan ketidakmampuan kekuasaan, para teroris meraih

kemenangan pada wilayah simbolik.Kedua, terorisme terjadi disebabkan adanya

lahan yang disediakan untuk perluasan efek terornya dan merupakan hegemoni

global.Baginya terorisme merupakan kristalisasi dari ketegangan sistem global.

B. Kebijakan Amerika Serikat Dalam Mengatasi Terorisme

Dalam melindungi kedaulatan negaranya, Amerika Serikat senantiasa

berupaya menciptakan berbagai kebijakan dan konsep yang berkaitan dengan

keamanan nasional. Hal ini dapat dilihat sejak peristiwa 11 September 2001. AS

yang merasa terancam pada akhirnya menciptakan konsep baru yang dinamakan

NSS 2002.Kebijakan ini juga disebut sebagai doktrin Bush yang lebih radikal.

Seperti yang dibahas sebelumnya, bahwa dalam pengambilan keputusan dalam

memerangi teror AS berhak melakukan apapun dan bagi negara- negara di dunia.

Bagi negara lain dalam pandangan AS, jika ingin merasa aman maka mereka

diserukan untuk berpihak kepada AS untuk melawan teroris dan jika tidak

berpihak maka lebih baik diam dan tidak bersikap.

AS sebagai negara berkuasa dengan mudah menunjuk negara- negara yang

dianggap sebagai ancaman, seperti julukan yang diberikan kepada Irak, Iran dan

Korea Utara dengan sebutan negara poros setan (exis of evil), dan Irak

mendapatkan bukti kecurigaan yang tertanam dalam pemikiran Amerika bahwa

Irak memiliki nuklir yang dapat mengancam. Pada sisi lain, AS adalah lambang

dari dominasi kekuasaan, dan kelompok fanatik merupakan lambang dari

Page 56: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

45

ketertutupan yang sempit yang juga dipengaruhi oleh hegemoni. Kedua sudut

pandang tersebut sebenarnya merupakan hal yang dapat menghasilkan sebuah

teror itu sendiri72

.

Pada dasarnya jauh sebelum invasi AS ke Irak pada tahun 2003, ini sudah

dipikirkan pada masa Clinton. Awal mula inisiatif tersebut ialah dilayangkan surat

terbuka kepada Clinton yang disampaikan oleh Wolfowitz, Perle, Feith dan

Wurmser diikuti Rumsfeld, Abrams, Kristol, John Bolton sebagai menteri

keamanan internasional. Pada saat itu, Frank Carlucci sebagai menteri

pertahannan Reagen, Richart Armitage Deputi Menteri Luar Negeri saat itu

bersepakat membuat argumen yang menyatakan bahwa kekuasaan Saddam

Husein harus dihentikan.Menurut mereka, Saddam telah banyak menimbulkan

bahaya bagi AS dan dunia dengan adanya kepemilikan senjata pemusnah

massal73

. Baru pada masa kepemimpinan Bush, kekuasaan Saddam Hussein

berhasil dihentikan.

Bush meyakini bahwa dirinya dipanggil Tuhan untuk menyelesaikan suatu

misi khusus untuk melawan terror74

, dan ia benar- benar membuktikan diri

sebagai seorang fundamnetalis yang kuat dalam setiap pandangan yang kemudian

ia tuangkan dalam kebijakannya seperti dalam NSS 2002 mengenai doktrin Bush

(preemptive strake).

Preemptive Strake adalah sebuah doktrin yang tertuang dalam The

National Security Strategy yang kemudian disebut NSS 2002 yang dibentuk pada

72

Silver Ule.Terorisme Global.Ledalero. 2011. Hal; 92

73 Bernd Hamm, the Bush Gang, Ina Publikatama, Jakarta, 2006.Hal: 94

74Richard m. Daulay.Amerika vs Irak.gunung mulia. Jakarta. Hal; 75

Page 57: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

46

September 2002, dengan ini Amerika mempersiapkan diri untuk menyerang lebih

dulu sebelum diserang. Dan inilah tersangka utama dalam invasi di Irak pada

tahun 2003.Doktrin ini merupakan strategi terbaru AS.

Pasca 9/11 terjadi perubahan rezim akibat dari kebijakan yang terikat oleh

doktrin dalam NSS. Hal ini bertujuan pada sebuah solusi untuk terciptannya

keamanan nasional dengan menggulingkan pemerintahan dari negara- negara

yang dianggap sulit diatur75

seperti Irak. Dokumen NSS berisikan sembilan bab,

dan setiap bab selalu dibuka dengan kutipan pidato Bush dalam berbagai

kesempatan. Dalam berbagai pidato tersebut ditegaskan bahwa AS adalah sebuah

negara adidaya yang kekuatannya dan pengaruhnya tanpa bandingan.NSS di

keluarkan secara resmi pada 17 September 2002.Doktrin yang tertuang di

dalamnya sangat dipengaruhi oleh pemikiran- pemikiran neocon. Doktrin ini juga

dapat dikatakan fotokopi doktrin Wolfowitz yang disusun pada tahun 1992 atas

perintah Bush senior76

.

Zbigniew Brzezinski dalam bukunya The Grand Chessboard mengatakan

dunia tanpa dominasi AS akan menjadi dunia yang banyak diisi dengan kekacauan

dan kesemrautan serta akan lebih tidak demokratis dan tidak memiliki

pertumbuhan ekonomi yang memuaskan dibandingkan dengan sebuah dunia di

mana Amerika Serikat memiliki pengaruh yang kuat dari negara manapun dalam

menyelesaikan masalah-masalah global. Namun dari seluruh rangkaian kebijakan

dan tanggapan tentang hegemoni AS terdapat berbagai kritik keras yang

75

Bernd Hamm. The Bush Gang.Ina Publikatama, Jakarta, 2006. Hal: 83

76 Richard M, Daulay. Ameika vs Irak.Gunung Mulya; Jakarta. Hal: 77

Page 58: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

47

disebabkan efek dari kebijakan AS tersebut juga dianggap banyak menimbulkan

keburukan.

Pasca peristiwa 11 September 2001 selalu di identikan antara terorisme

dan Islam.Hal ini menyebabkan banyak kerugian bagi umat Islam di dunia,

bahkan di AS sendiri. Terjadinya penangkapan besar-besaran bagi imigran

muslim di AS dan bagi warga muslim AS yang dianggap mencurigakan tanpa

alasan yang jelas. Pada masa itu juga Amerika membuat aturan lebih ketat bagi

imigran. Tercatat 14 ribu kasus yang di tangani oleh CAIR ( Council on American

Islamic Relation), yang merupakan sebuah organisasi Islam yang menjembatani

warga AS dengan umat muslim di AS. Namun dibalik itu semua dengan

perjuangan justru Islam berkembang pesat di Amerika77

NSS 2002 membuat Amerika mengeluarkan kebijakan lanjutan yang

merupakan penjabaran dari National Strategy For Combatting Terorism (NSCT),

yang dibuat enam bulan pasca NSS. Didalamnya terdapat langkah-langkah dan

usaha yang akan dilakukan guna memerangi terorisme. Hal ini pulalah yang pada

akhirnya melahirkan Gerakan Koalisi Dunia atau seringkali disebut Global War

Against Terorism oleh AS.

Dua kebijakan ini membuat Amerika melakukan beberapa hal diantaranya,

1. Invansi Amerika ke Irak pada tahun 2003

2. Pada september 2003 AS mengeluarkan beberapa pernyataan dalam

progress report on Global War Terorisme yaitu, AS berhasil

77

Wawancara Ramadhan Pohan dalam islamlib.com/?

Page 59: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

48

mempengaruhi 170 negara untuk mendukung perang melawan

terorisme, AS berhasil menangkap terorisme dunia, AS berhasil

mensponsori pertemuan G8 untuk mengambil tindakan melawan

kelompok teroris, AS juga menyediakan dana beasiswa untuk

memberikan pemhaman dalam rangka counter terorisme sebesar $20

pertahun.

3. AS mengeluarkan kebijakan NSCT pada tahun 2006, dimana

didalamnya terdapat 2 pendekatan untuk melawan terorisme

internasional, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Pendekatan

jangka panjangnya adalah penerapan demokratisasi dan HAM.

Sedangkan untuk jangka pendek Amerika menempatkan 4 hal utama

yaitu, mencegah serangan teroris, menghlangkan senjata pemusnah

masal, menghilangkan Negara yang mendukung dan melindungi

teroris, menghilangkan kelompok teroris.

4. Amerika juga melakukan kerjasama bilateral kepada Negara-negara

lain untuk memerangi terorisme yang dilakukan oleh Bush pada masa

pemerintahannya yaitu tahun 2003 – 2009. Diantara Negara-negara

yang menjadi tujuan kerjasama Amerika adalah Arab Saudi, Mesir,

Malasyia, Indonesia, Australia dan lainnya.

Page 60: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

49

C. Kerjasama Amerika Serikat-Irak tentang Terorisme pada periode tahun

2003-2009

Serangan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Irak merupakan salah

satu langkah unilateral yang dilakukan negara adidaya tersebut dalam rangka

implementasi kebijakan perang terhadap terorisme global (War onTerror Policy)

yang digaungkan oleh George Walker Bush.

Para ahli menilai bahwa invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak pada tahun

2003 mengandung misi utama antara lain: menghancurkan senjata pemusnah

massal (Mass Destruction Weapon), memerangi terorisme, dan menyebarkan

paham demokrasi untuk membebaskan rakyat Irak dari rezim diktator Saddam

Hussein.78

Pada dasarnya, Amerika Serikat tengah berada pada kekhawatiran akan

kepentingannya di kawasan Timur Tengah. Sehingga, AS berupaya untuk

melakukan serangan ke Irak. Oleh karena itu, AS memanfaatkan posisi

strategisnya di PBB untuk memuluskan langkahnya menginvasi Irak. AS

berupaya untuk mempengaruhi Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan

resolusi dan akhirnya, PBB mengirimkan Tim Inspeksi Senjata Kimia UNSCOM

(United Nations Special Commision) ke Irak untuk menyelidikan dugaan AS.

Tidak lama setelah itu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan lagi

Resolusi 1441 mengenai perlucutan senjata destruksi atau pemusnah massal Irak

dan pembentukan Tim Inspeksi yang diberi nama UNMOVIC (United Nations

78

Abdul Halim Mahally. 2003. Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Page 61: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

50

Monitoring, Verification, and Inspection Commision). Menurut resolusi itu, dalam

jangka waktu satu bulan Irak harus menyerahkan laporan mengenai senjata

pemusnah missal dan program pengembangannya. Pada resolusi disebutkan

bahwa jika Irak gagal memenuhi ketentuan resolusi maka serangan militer AS

akan dilancarkan.79

Tim Inspeksi PBB yang diketuai Hans Blix terlebih dahulu melakukan

verifikasi mengenai isu senjata pemusnah masal yang dimiliki Saddam Husein.

Namun, tim tersebut menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Irak memiliki

senjata pemusnah masal. Oleh karena itu, banyak kalangan yang melihat bahwa

Amerika Serikat menyebarkan isu tersebut untuk melegalkan serangan AS

terhadap Irak. Bahkan AS juga menuding bahwa Saddam Hussein menjalin relasi

dengan kelompok teroris paling dimusuhi oleh Amerika Serikat, Al-Qaida. Untuk

itulah, Amerika Serikat mengklaim bahwa rakyat Irak harus tebebas dari terorisme

dan rezim diktator yang selama ini diskriminatif terhadap kaum Syi‟ah.80

Menurut Wirawan Sukarwo terdapat dua alasan utama yang

melatarbelakangi serangan AS ke Irak. Pertama, keinginan AS untuk

menghentikan proyek pengembangan senjata pemusnah massal di Irak. Kedua,

menjatuhkan rezim Saddam Hussein yang dianggap memiliki hubungan dengan

Al-Qaeda yang mengancam stabilitas regional. 81

Pada awal tahun 2003, tepatnya pada tanggal 20 Maret Amerika Serikat

melakukan tanpa menghiraukan laporan Tim Inspeksi Senjata PBB, AS

79

Ibid.

80 Budiarto Shambazy (ed). 2003. Obrak-abrik Irak. Jakarta : Kompas.

81 Ibid.

Page 62: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

51

mengerahkan kekuatan militernya di perbatasan Irak. Suadron udara dengan

pesawat tempur F-15, F-16, AV-8 Harrier, A-10 Warthog dan pesawat pembom

B-1, B-2, B-523, pesawat tanpa awak F-117, pesawat pemandu AWACS, pesawat

pengintai U-2, serta beberapa kapal induk, dan pasukan marinir dan infanteri

sebanyak 200.000 orang telah disiagakan untuk menunggu komando serangan.82

Sejak hari pertama invasi, National Intelligence Council (NIC) telah

memperingatkan bahwa tindakan AS hanya akan menimbulkan konflik sektarian

dan kemunculan gerakan terorisme yang lebih massif lagi di Irak. Invasi AS ke

Irak ini berakhir pada 9 April 2003 dengan didudukinya kota Baghdad oleh

pasukan AS dan sekutunya.

Dampak positif yang didapat dari invasi ini adalah terbebasnya rakyat Irak

dari Rezim diktator Saddam Hussein. Pada tanggal 15 Desember 2005, Pemilu

demokratis diadakan di Irak dimana kelompok Sunni yang diwakili oleh United

Iraqi Alliance memperolah kursi terbanyak di Parlemen Irak yaitu sebanyak 128

dari total 275 kursi yang ada. Terlihat bahwa dengan adanya Pemilu legislatif di

Irak, seluruh masyarakat Irak bisa menyuarakan aspirasinya secara bebas dan

tanpa tekanan seperti pada masa rezim Saddam Hussein dulu. Kaum Syiah, Sunni,

dan juga Kurdi memiliki representasi yang hampir sesuai dengan populasi mereka

di Irak, dan ini sudah menggambarkan demokratisasi sudah berjalan di Irak dan

memberikan dampak posistif bagi kehidupan politik rakyat Irak.83

82

Mohammad Safari dan Almuzzamil Yusuf. 2003. Perang Irak-AS Hegemoni Baru AS di Timur

Tengah dan Dampak Globalnya. Jakarta : Ceter for Middle East Studies.

83 http://www.tempo.co/read/news/2013/03/20/118468110/Satu-Dekade-Invasi-Amerika-Serikat-

ke-Irak diakses pada 14 Januari 2014 Pukul 21.13.

Page 63: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

52

Secara resmi perang Irak dinyatakan berakhir dengan diambilnya

kebijakan untuk menarik pasukan dari Irak oleh Amerika Serikat. Para pengamat

menilai bahwa kebijakan tersebut diambil karena Amerika Serikat mulai

mengalami defisit anggaran untuk membiayai perang. Selainn itu juga, pemerintah

AS mendapat tekanan dari warganya untuk segera menarik pasukan dari Irak

karena tuduhan AS mengenai isu senjata pemusnah masal yang dimilki Irak tidak

terbukti.

Mantan Kepala Angkatan Pertahanan Australia Jenderal Peter Gration

merupakan salah satu yang menentang sikap pemerintahnya yang ikut bergabung

dalam invasi itu. Ia menyebut perang itu "tidak bermoral, ilegal, dan tidak perlu".

Gration mengaku tidak tahu alasan sebenarnya untuk pergi berperang karena tidak

ada senjata pemusnah massal yang ditemukan dan Irak tak terlibat dalam serangan

11 September 2001 ke AS. Hal inilah yang membuat Australia mengambil

kebijakan yang bersebrangan dengan sekutunya itu. 84

D. Kerjasama Amerika Serikat-Irak untuk Melawan Terorisme Sebagai

Kompensasi Pasca Invasi

Pasca tergulingnya Saddam Hussein dan didudukinya Kota Baghdad,

Amerika Serikat praktis menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas segala

korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di Irak. Selain itu, paska invasi Amerika

Serikat, kelompok terorisme semakin meningkat di Irak terbukti dengan beberapa

84 Ibid.

Page 64: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

53

teror dan bom bunuh diri yang terjadi di beberapa kota di Irak. Oleh karena itu,

Amerika Serikat terus melakukan upaya-upaya kerjasama dengan pemerintah Irak

untuk memperbaiki keadaan Irak setelah invasi. Salah satunya melalui bantuan

politik dan militer baik berupa bantuan persenjataan maupun pelatihan masukan

militer Irak.

Bentuk kerjasama antara Irak dan Amerika Serikat yang bertujuan untuk

memperbaiki kondisi Irak paska invasi dan untuk mengatasi persoalan terorisme

yang semakin marak di negara tersebut, kedua pihak sepakat untuk bekerjasama

dalam mengatasi kedua persoalan tersebut. Gagasan awal kerjasama pada

mulanya diajukan oleh AS sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan ke

Irak.

Untuk mencegah aksi terorisme paska tergulingnya Saddam Hussein, AS

membantu Irak untuk segera menentukan pemerintahan baru yang demokratis.

Maka pada akhir bulan Mei 2003, AS membentuk Dewan Pemerintah yang

beranggotakan para wakil dari seluruh komponen yang ada di Irak, baik Sunni,

Syi‟ah, Kurdi, maupun Kristen. Dewan Pemerintah yang dipilih oleh AS itu

beranggotakan 25 orang. Dan jumlah anggota masing-masing komponen pun

disesuaikan dengan jumlah mereka secara keseluruhan. Musim Syiah memiliki 13

wakil, Muslim Sunni lima wakil, Kurdi lima wakil, Kristen satu wakil, dan Turki

satu wakil.85

Dewan pemerintah tersebut dibentuk agar semua pihak dapat terlibat

dalam perbaikan Irak sehingga aksi-aksi terorisme dapat diminimalisir.

85

www.aljazeerah.com diakses pada 14 Januari 2014 pukul 21.45.

Page 65: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

54

Seiring berjalannya waktu, dimana dari sisi pemerintahan Irak sudah mulai

stabil walaupun masih rapuh dan rawan konflik, kerjasama pemerintahan tetap

dilakukan, namun salah satu anggota parlemen Irak yang berasal dari Partai

Aliansi Irak Bersatu, Sami Al-Askari mengatakan jika Dewan Politik-Keamanan

Nasional Irak mengajukan tiga syarat bagi kerjasama AS-Irak pada masa

mendatang, yakni tidak ada kemudahan dan kekebalan hukum bagi pelaku

kriminal seperti terorisme, Amerika dilarang membangun pangkalan militer tetap

di Irak dan syarat ketiga adalah militer Amerika tidak punya hak untuk

menangkap dan menahan warga Irak tanpa mendapat izin dan konfirmasi dari

pemerintah Baghdad dan atau militer Irak.86

Selain itu, kerjasama yang terjalin antara AS dan Irak meliputi bantuan

militer. Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki berencana untuk mengajukan

permohonan untuk mendapatkan bantuan lebih besar dari Amerika dalam upaya

melawan kekerasan yang meningkat di negaranya. Maliki melanjutkan

pembicaraan di Washington dengan menyampaikan pidato di sebuah acara yang

memusatkan perhatian pada hubungan Amerika-Irak dan tantangan yang dihadapi

Irak pasca perang, dimana konflik antar golongan agama yang meningkat telah

menewaskan lebih 7.500 orang tahun ini.87

86

www.indonesian.irib.ir diakses pada 14 Januari 2014, pukul 21.56.

87 Ibid.

Page 66: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

55

BAB V

KESIMPULAN

Peristiwa 11 September 2001 merupakan selasa kelabu bagi setiap warga

negara AS, dan sekaligus menjadi penanda sejarah yang tak terlupakan serta

memberikan sebuah perubahan besar dalam sistem keamanan dunia. Kekuasaan

AS berhadapan dengan tantangan baru yang tidak bisa dianggap remeh; terorisme.

Kekuatan yang tak pernah jelas siapa, dan dimana tempat mereka, membuat AS

hanya bisa waspada dan antisipasi, termasuk menyerang negara yang dianggap

mendukung aksi terorisme. Dalam National Security Strategy 2002 tertera bahwa

AS berhak menyerang lebih dulu sebelum diserang atau preemptive strike.

Melalui doktrin Bush tersebut, AS menjadi negara yang tidak segan-segan

menyerang negara lain yang dianggapnya mengganggu stabilitas keamanan dunia

serta menjadi kekuatan yang dapat menyelesaikan perbedaan.

Kebijakan AS seringkali merupakan hasil dari kumpulan dari beberapa

faktor. Tanpa ancaman nyata, AS menjadikan perang sebagai komunikasi dengan

cara lain. Menurut Baudrillad, AS sebagai lambang dari hegemoni dan kekuasaan

dunia yang bisa melakukan apapun, AS lebih terlihat sebagai sebuah kekuatan

yang berbayang teror daripada pengaman dunia, di satu sisi menciptakan suatu

aturan tertentu namun disisi lainnya terdapat bayang- bayang teror1.

Selain sikap neokonservatif AS yang menggunakan peristiwa 11

September sebagai tameng untuk memulai rencana mereka, hegemoni dunia,

perang dinggap hal yang menguntungkan bagi militer agar mampu mengontrol

Page 67: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

56

pihak lain dalam bermacam hal, seperi ekonomi, politik hingga hasil bumi di

suatu negara. Sedangkan bagi warga AS, segala kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintahnya dianggap baik dan untuk kebaikan bersama, karena sejak peristiwa

11 September 2001, yang dilatarbelakangi oleh terorisme, warga AS mengalami

trauma yang sangat berat, sehingga mereka mendukung pemerintahnya untuk

mencegah tindakan terorisme dengan melakukan invasi ke Negara-negara yang

dicurigai sebagai sarang terorisme.

Dengan kebijakan National Security Strategy (NSS), AS berusaha

menghadang dan memerangi terorisme -termasuk Iraq yang dianggap telah

membantu dan melindungi jaringan teroris Al Qaeda. Tentu saja, NSS menjadi

sebuah legitimasi bagi AS untuk menyerang „Negara-negara yang dianggap

mengancam dan membelot‟ dari kebijakan AS. Iraq menjadi „Negara korban‟ NSS

AS. Setelah dilakukannya pendudukan di Iraq, salah satu agenda utama Amerika

adalah melucuti senjata pemusnah (WMD) Saddam Hussein dan menyerang basis-

basis terorisme yang ada di Iraq. Selama masa pendudukan Amerika di Iraq dari

tahun 2003, kekerasan di Iraq mengalami peningkatan yang luar biasa. Bisa

dibilang kalau dampak NSS 2002 AS terhadap Iraq sangatlah tidak

menguntungkan, banyak persoala-persoalan yang muncul setelah pendudukan

Amerika di Iraq diantaranya yaitu meningkatnya aksi terror di Iraq dengan

banyaknya bom bunuh diri, amburadul sistem pemerintahan, perang saudara, dan

lain-lain.

Page 68: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

57

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abbas, Muhammad, 2004. Bukan Tapi Perang Terhadap Islam, Solo: Wacana

Ilmiah Press.

Abdurahman, Irman. 2008. Potret Buram Ham Amerika Serikat , Citra.

Adi susilo, Taufik. 2009. Mengenal Amerika Serikat. Jogjakarta: Garasi,

Amstutz, Mark R. 1995. International Conflict and Cooperation: An

Interoduction to World Politicts. Dubuque: Brown & Bencmark.

Banyu Perwita, Anak Agung dan Yanyan Mochammad Yani. 2006. Pengantar

Ilmu Hubungan International. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Burchill, Scott, Andrew Linklater. 2009. Teori- Teori Hubungan Internasional

terjemahan, Bandung: Nusamedia.

Cipto, Bambang, 2003. Politik dan Pemikiran Amerika, Yogyakarta: Lingkaran.

Creswell, John W. 1994. Research Design; Qualitative and Quantitative Approch.

California; Sage Publication.

Chomsky, Noam. 2001. Amerika Sang Teroris. Bandung: Mizan.

Daulay, Richard M. 2009. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama, Jakarta:

Libri.

Dumyathi Bashori, Ahmad. 2000. Osama bin Laden Melawan Amerika.

Bandung: Mizan.

Erawan, Ibra. 2007. Perang Irak Kisah Pertempuran Garda Republik Melaan

Agresi Militer Amerika. Yogyakarta: Narasi.

Page 69: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

58

Halim Mahally, Abdul. 2006. Menjelang Negara Miuslim Menguak Agenda Besar

AS, dibalik Invasi ke Irak dan Afganistan. Bekasi: Fima Rodeka.

Hamm, Bernd. 2006. The Bush Gang, Jakarta: Ina Publikatama,

Harrison, Lisa. 2007. Metodologi Penelitian Politik., Jakarta: Kencana.

Jemadu. Aleksus. 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kuncahyono, Trias, 2005. Irak Korban Ambisi Kaum Hawkist, Jakarta: Kompas.

Laswell, D, Harold, and Abraham Kaplan. 1950. Power and Society A Framework

For Political Inquiry. New Haven: Yale University press.

Lovell, John P. 1970. Foreign Policy in Perspective Strategy Adaptation Decision

Making. America.

Mas’oed, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi.

Jakarta: LP3ES.

Morgenthau, H. J. 1951. In Defense of the National Interest: A Critical

Examination of American Foreign Policy. New York: University Press of

America.

Rosenau, James N. 1976. The Study of Foreign Policy dalam James n. Rosenau,

Kanneth Thomson and Boyd.World Politics: An Introduction. New York:

Free Press.

Safari, Mohammad. Almuzzamil Yusuf. 2003. Perang Irak- AS Hegemoni Baru

AS di Timur Tengah dan Dampak Globalnya. Jakarta: Center for Middle

East Studies.

Suhelmi, Ahmad. 2004. Pemikiran Politik Barat, Jakarta. Gramedia.

Ule. Silver. 2011. Terorisme Global. Maumera: Ledaleto.

Weber, Mark. Michael Smith. The Foreign Policy in a Transformed Worlk. Essex:

Pearsen Education

, Pendididkan Kewarganegaraan (civic education), Jakarta, Kencana,

Page 70: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

59

Jurnal

Antony Cordesman, Irak’s Envolving Insurgance., Washington, D. C.: Center For

Strategic Studies, (23 June 2005).

Irak War Coast Could Soar, Pentagon Says, Los Angeles Times, February 26,

2003.

The Britisth Medical Journal Lancet, Oktober 2004

Wiryono, S, 2006. Jurnal Duta Indonesia and The World, Constructing Peace,

Deconstructing Terrorism,

Surat Kabar

Kompas.Budiarto Shambazy (ed). 2003. Obrak- abrik Irak. Jakarta.

Internet

www.aljazeerah.com diakses pada 14 Januari 2014. pukul 21. 45.

www.indonesian.irib.ir diakses pada 14 Januari 2014, pukul 21.56

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/12/time/

083948/idnews/673355/idkanal/10

http://www.whitehouse.gov/new/releases/2001/09/20010920-8.html diakses pada

7 Januari 2014

Statement to the United National Security Council. Lihat

http;//www.iaea.org/newscenter/statement/2003/ebsp2003n006.shtml

http://csis.org/program/beyound-goldwater-nichols diakses pada 7 Januari 2014

http://www.tempe.co/read/news/2013/03/20/118468110/Satu-Dekade-Invasi-

Amerika-Serikat-ke-Irak diakses pada 14 Januari 2014

Washington Post, 13 May 2004, Agence France Press, 12/1/13,

http://www.middle-east-online.com

Wawancara Ramadhan Pohan islamlib.com/? diakses pada 7 Januari 2014.

Profil.merdeka.com/mancanegara/g/George-Walker-bush/ diakses pada 8 Januari

20014

Page 71: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

LAMPIRAN I

PIDATO BUSH

For Immediate Release

Office of the Press Secretary

September 20, 2001

Address to a Joint Session of Congress and the American People

United States Capitol. Washington, D.C.

9:00 P.M. EDTTHE PRESIDENT: Mr. Speaker, Mr. President Pro Tempore,

members of Congress, and fellow Americans:

In the normal course of events, Presidents come to this chamber to report on the

state of the Union. Tonight, no such report is needed. It has already been delivered

by the American people. We have seen it in the courage of passengers, who

rushed terrorists to save others on the ground -- passengers like an exceptional

man named Todd Beamer. And would you please help me to welcome his wife,

Lisa Beamer, here tonight. We have seen the state of our Union in the endurance

of rescuers, working past exhaustion. We have seen the unfurling of flags, the

lighting of candles, the giving of blood, the saying of prayers -- in English,

Hebrew, and Arabic. We have seen the decency of a loving and giving people

who have made the grief of strangers their own. My fellow citizens, for the last

nine days, the entire world has seen for itself the state of our Union -- and it is

strong. Tonight we are a country awakened to danger and called to defend

freedom. Our grief has turned to anger, and anger to resolution. Whether we bring

our enemies to justice, or bring justice to our enemies, justice will be done. I thank

the Congress for its leadership at such an important time. All of America was

touched on the evening of the tragedy to see Republicans and Democrats joined

together on the steps of this Capitol, singing "God Bless America." And you did

more than sing; you acted, by delivering $40 billion to rebuild our communities

and meet the needs of our military. Speaker Hastert, Minority Leader Gephardt,

Majority Leader Daschle and Senator Lott, I thank you for your friendship, for

your leadership and for your service to our country. And on behalf of the

American people, I thank the world for its outpouring of support. America will

never forget the sounds of our National Anthem playing at Buckingham Palace,

on the streets of Paris, and at Berlin's Brandenburg Gate. We will not forget South

Korean children gathering to pray outside our embassy in Seoul, or the prayers of

sympathy offered at a mosque in Cairo. We will not forget moments of silence

and days of mourning in Australia and Africa and Latin America. Nor will we

forget the citizens of 80 other nations who died with our own: dozens of

Pakistanis; more than 130 Israelis; more than 250 citizens of India; men and

women from El Salvador, Iran, Mexico and Japan; and hundreds of British

citizens. America has no truer friend than Great Britain. Once again, we are joined

together in a great cause -- so honored the British Prime Minister has crossed an

ocean to show his unity of purpose with America. Thank you for coming, friend.

On September the 11th, enemies of freedom committed an act of war against our

country. Americans have known wars -- but for the past 136 years, they have been

wars on foreign soil, except for one Sunday in 1941. Americans have known the

Page 72: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

casualties of war -- but not at the center of a great city on a peaceful morning.

Americans have known surprise attacks -- but never before on thousands of

civilians. All of this was brought upon us in a single day -- and night fell on a

different world, a world where freedom itself is under attack. Americans have

many questions tonight. Americans are asking: Who attacked our country? The

evidence we have gathered all points to a collection of loosely affiliated terrorist

organizations known as al Qaeda. They are the same murderers indicted for

bombing American embassies in Tanzania and Kenya, and responsible for

bombing the USS Cole. Al Qaeda is to terror what the mafia is to crime. But its

goal is not making money; its goal is remaking the world -- and imposing its

radical beliefs on people everywhere. The terrorists practice a fringe form of

Islamic extremism that has been rejected by Muslim scholars and the vast

majority of Muslim clerics -- a fringe movement that perverts the peaceful

teachings of Islam. The terrorists' directive commands them to kill Christians and

Jews, to kill all Americans, and make no distinction among military and civilians,

including women and children. This group and its leader -- a person named

Osama bin Laden -- are linked to many other organizations in different countries,

including the Egyptian Islamic Jihad and the Islamic Movement of Uzbekistan.

There are thousands of these terrorists in more than 60 countries. They are

recruited from their own nations and neighborhoods and brought to camps in

places like Afghanistan, where they are trained in the tactics of terror. They are

sent back to their homes or sent to hide in countries around the world to plot evil

and destruction. The leadership of al Qaeda has great influence in Afghanistan and

supports the Taliban regime in controlling most of that country. In Afghanistan,

we see al Qaeda's vision for the world. Afghanistan's people have been brutalized

-- many are starving and many have fled. Women are not allowed to attend

school. You can be jailed for owning a television. Religion can be practiced only

as their leaders dictate. A man can be jailed in Afghanistan if his beard is not long

enough. The United States respects the people of Afghanistan -- after all, we are

currently its largest source of humanitarian aid -- but we condemn the Taliban

regime. (Applause.) It is not only repressing its own people, it is threatening

people everywhere by sponsoring and sheltering and supplying terrorists. By

aiding and abetting murder, the Taliban regime is committing murder. And

tonight, the United States of America makes the following demands on the

Taliban: Deliver to United States authorities all the leaders of al Qaeda who hide

in your land. Release all foreign nationals, including American citizens, you have

unjustly imprisoned. Protect foreign journalists, diplomats and aid workers in your

country. Close immediately and permanently every terrorist training camp in

Afghanistan, and hand over every terrorist, and every person in their support

structure, to appropriate authorities. Give the United States full access to terrorist

training camps, so we can make sure they are no longer operating.These demands

are not open to negotiation or discussion. The Taliban must act, and act

immediately. They will hand over the terrorists, or they will share in their fate. I

also want to speak tonight directly to Muslims throughout the world. We respect

your faith. It's practiced freely by many millions of Americans, and by millions

more in countries that America counts as friends. Its teachings are good and

Page 73: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

peaceful, and those who commit evil in the name of Allah blaspheme the name of

Allah. The terrorists are traitors to their own faith, trying, in effect, to hijack Islam

itself. The enemy of America is not our many Muslim friends; it is not our many

Arab friends. Our enemy is a radical network of terrorists, and every government

that supports them. Our war on terror begins with al Qaeda, but it does not end

there. It will not end until every terrorist group of global reach has been found,

stopped and defeated.

Americans are asking, why do they hate us? They hate what we see right here in

this chamber -- a democratically elected government. Their leaders are self-

appointed. They hate our freedoms -- our freedom of religion, our freedom of

speech, our freedom to vote and assemble and disagree with each other. They

want to overthrow existing governments in many Muslim countries, such as

Egypt, Saudi Arabia, and Jordan. They want to drive Israel out of the Middle East.

They want to drive Christians and Jews out of vast regions of Asia and Africa.

These terrorists kill not merely to end lives, but to disrupt and end a way of life.

With every atrocity, they hope that America grows fearful, retreating from the

world and forsaking our friends. They stand against us, because we stand in their

way. We are not deceived by their pretenses to piety. We have seen their kind

before. They are the heirs of all the murderous ideologies of the 20th century. By

sacrificing human life to serve their radical visions -- by abandoning every value

except the will to power -- they follow in the path of fascism, and Nazism, and

totalitarianism. And they will follow that path all the way, to where it ends: in

history's unmarked grave of discarded lies. Americans are asking: How will we

fight and win this war? We will direct every resource at our command -- every

means of diplomacy, every tool of intelligence, every instrument of law

enforcement, every financial influence, and every necessary weapon of war -- to

the disruption and to the defeat of the global terror network. This war will not be

like the war against Iraq a decade ago, with a decisive liberation of territory and a

swift conclusion. It will not look like the air war above Kosovo two years ago,

where no ground troops were used and not a single American was lost in combat.

Our response involves far more than instant retaliation and isolated strikes.

Americans should not expect one battle, but a lengthy campaign, unlike any other

we have ever seen. It may include dramatic strikes, visible on TV, and covert

operations, secret even in success. We will starve terrorists of funding, turn them

one against another, drive them from place to place, until there is no refuge or no

rest. And we will pursue nations that provide aid or safe haven to terrorism. Every

nation, in every region, now has a decision to make. Either you are with us, or you

are with the terrorists. (Applause.) From this day forward, any nation that

continues to harbor or support terrorism will be regarded by the United States as a

hostile regime. Our nation has been put on notice: We are not immune from

attack. We will take defensive measures against terrorism to protect Americans.

Today, dozens of federal departments and agencies, as well as state and local

governments, have responsibilities affecting homeland security. These efforts

must be coordinated at the highest level. So tonight I announce the creation of a

Cabinet-level position reporting directly to me -- the Office of Homeland

Security. And tonight I also announce a distinguished American to lead this effort,

Page 74: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

to strengthen American security: a military veteran, an effective governor, a true

patriot, a trusted friend -- Pennsylvania's Tom Ridge. (Applause.) He will lead,

oversee and coordinate a comprehensive national strategy to safeguard our

country against terrorism, and respond to any attacks that may come. These

measures are essential. But the only way to defeat terrorism as a threat to our way

of life is to stop it, eliminate it, and destroy it where it grows. Many will be

involved in this effort, from FBI agents to intelligence operatives to the reservists

we have called to active duty. All deserve our thanks, and all have our prayers.

And tonight, a few miles from the damaged Pentagon, I have a message for our

military: Be ready. I've called the Armed Forces to alert, and there is a reason. The

hour is coming when America will act, and you will make us proud. This is not,

however, just America's fight. And what is at stake is not just America's freedom.

This is the world's fight. This is civilization's fight. This is the fight of all who

believe in progress and pluralism, tolerance and freedom.

We ask every nation to join us. We will ask, and we will need, the help of police

forces, intelligence services, and banking systems around the world. The United

States is grateful that many nations and many international organizations have

already responded -- with sympathy and with support. Nations from Latin

America, to Asia, to Africa, to Europe, to the Islamic world. Perhaps the NATO

Charter reflects best the attitude of the world: An attack on one is an attack on all.

The civilized world is rallying to America's side. They understand that if this

terror goes unpunished, their own cities, their own citizens may be next. Terror,

unanswered, can not only bring down buildings, it can threaten the stability of

legitimate governments. And you know what -- we're not going to allow it.

Americans are asking: What is expected of us? I ask you to live your lives, and

hug your children. I know many citizens have fears tonight, and I ask you to be

calm and resolute, even in the face of a continuing threat. I ask you to uphold the

values of America, and remember why so many have come here. We are in a fight

for our principles, and our first responsibility is to live by them. No one should be

singled out for unfair treatment or unkind words because of their ethnic

background or religious faith. I ask you to continue to support the victims of this

tragedy with your contributions. Those who want to give can go to a central

source of information, libertyunites.org, to find the names of groups providing

direct help in New York, Pennsylvania, and Virginia. The thousands of FBI

agents who are now at work in this investigation may need your cooperation, and I

ask you to give it. I ask for your patience, with the delays and inconveniences that

may accompany tighter security; and for your patience in what will be a long

struggle. I ask your continued participation and confidence in the American

economy. Terrorists attacked a symbol of American prosperity. They did not

touch its source. America is successful because of the hard work, and creativity,

and enterprise of our people. These were the true strengths of our economy before

September 11th, and they are our strengths today. And, finally, please continue

praying for the victims of terror and their families, for those in uniform, and for

our great country. Prayer has comforted us in sorrow, and will help strengthen us

for the journey ahead. Tonight I thank my fellow Americans for what you have

already done and for what you will do. And ladies and gentlemen of the Congress,

Page 75: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

I thank you, their representatives, for what you have already done and for what we

will do together. Tonight, we face new and sudden national challenges. We will

come together to improve air safety, to dramatically expand the number of air

marshals on domestic flights, and take new measures to prevent hijacking. We

will come together to promote stability and keep our airlines flying, with direct

assistance during this emergency. We will come together to give law enforcement

the additional tools it needs to track down terror here at home. (Applause.) We

will come together to strengthen our intelligence capabilities to know the plans of

terrorists before they act, and find them before they strike. We will come together

to take active steps that strengthen America's economy, and put our people back to

work. Tonight we welcome two leaders who embody the extraordinary spirit of all

New Yorkers: Governor George Pataki, and Mayor Rudolph Giuliani. (Applause.)

As a symbol of America's resolve, my administration will work with Congress,

and these two leaders, to show the world that we will rebuild New York City.

After all that has just passed -- all the lives taken, and all the possibilities and

hopes that died with them -- it is natural to wonder if America's future is one of

fear. Some speak of an age of terror. I know there are struggles ahead, and

dangers to face. But this country will define our times, not be defined by them. As

long as the United States of America is determined and strong, this will not be an

age of terror; this will be an age of liberty, here and across the world.

Great harm has been done to us. We have suffered great loss. And in our grief and

anger we have found our mission and our moment. Freedom and fear are at war.

The advance of human freedom -- the great achievement of our time, and the great

hope of every time -- now depends on us. Our nation -- this generation -- will lift a

dark threat of violence from our people and our future. We will rally the world to

this cause by our efforts, by our courage. We will not tire, we will not falter, and

we will not fail. It is my hope that in the months and years ahead, life will return

almost to normal. We'll go back to our lives and routines, and that is good. Even

grief recedes with time and grace. But our resolve must not pass. Each of us will

remember what happened that day, and to whom it happened. We'll remember the

moment the news came -- where we were and what we were doing. Some will

remember an image of a fire, or a story of rescue. Some will carry memories of a

face and a voice gone forever. And I will carry this: It is the police shield of a man

named George Howard, who died at the World Trade Center trying to save others.

It was given to me by his mom, Arlene, as a proud memorial to her son. This is

my reminder of lives that ended, and a task that does not end. I will not forget this

wound to our country or those who inflicted it. I will not yield; I will not rest; I

will not relent in waging this struggle for freedom and security for the American

people. The course of this conflict is not known, yet its outcome is certain.

Freedom and fear, justice and cruelty, have always been at war, and we know that

God is not neutral between them. Fellow citizens, we'll meet violence with patient

justice -- assured of the rightness of our cause, and confident of the victories to

come. In all that lies before us, may God grant us wisdom, and may He watch

over the United States of America, Thank you.

END 9:41 P.M. EDT

http://www.whitehouse.gov/news/releases/2001/09/20010920-8.html

Page 76: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

LAMPIRAN II

Korban Invasi AS ke Irak

Sumber: http://icasualties.org/Iraq/index.aspx

tahun US UK Other Total

2003 486 52 41 580

2004 849 22 35 906

2005 846 23 28 897

2006 822 29 21 872

2007 904 47 10 961

2008 314 4 4 322

2009 149 1 0 150

2010 60 0 0 60

2011 54 0 0 54

total 4484 179 139 4802

Irak

375.000+pasukan biasa

Pemberontak Sunni

60.000~

Tentara Mahdi

25.000

Organisasi Badr

4.000-10.000

al Qaeda/lainnya

1.300

Koalisi

315.000

sewaktu invasi

162.000

sekarang

Kontraktor

~48.000

Kurdi

50.000

Tentara Baru Irak

129.760

Polisi Irak

79-140.000

Militer Irak tewas:

(era Saddam)

4.895-6.370

Page 77: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

LAMPIRAN III

Para Pembajak Pesawat American Airlines Flight 11 dan United Airlines Flight

175 sengaja ditabrakkan ke menara utara dan dan menara selatan WTC 11

September 2001, dan dampak ekonomi bagi Amerika dan pihak terorisme.

American Airlines Penerbangan 11:

Mohamed Atta, berkebangsaan Mesir

Abdulaziz Alomari, berkebangsaan Arab Saudi

Satam M.A. Al Suqami, berkebangsaan Arab Saudi

Wail M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi

Waleed M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi

United Arlines Penerbangan 175:

Marwan Al-Shehhi, berkebangsaan Uni Emirat Arab

Fayez Rashid Ahmed Hassan Al Qadi Banihammad, berkebangsaan Arab

Saudi

Ahmed Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi

Hamza Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi

Mohand Alshehri, tidak diketahui kebangsaannya

08:46 ET - American Airlines Flight 11 (rute Boston menuju Los Angeles)

menghantam menara utara World Trade Center di New York City.

09:03 ET - United Airlines Flight 175 (rute Boston menuju Los Angeles)

menghantam menara selatan World Trade Center di New York City.

Page 78: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

Dampak Ekonomi:

US$ 500.000 - Perkiraan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh pelaku untuk

merencanakan dan melaksanakan serangan 9/11 itu.

US$ 123 miliar - Estimasi kerugian ekonomi selama 2-4 minggu setelah menara

World Trade Center runtuh di New York City, serta penurunan perjalanan udara

selama beberapa tahun sesudahnya

$ 60 miliar - Perkiraan biaya kerusakan situs WTC, termasuk kerusakan bangunan

sekitarnya, dan infrastruktur kereta bawah tanah

$ 40 miliar - Nilai paket darurat anti -terorisme yang disetujui oleh Kongres AS

pada 14 September 2001.

$ 15 miliar - Paket bantuan yang disahkan oleh Kongres untuk menyelamatkan

perusahaan penerbangan.

$ 9,3 miliar - Klaim asuransi yang timbul akibat serangan 9/11.

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/11/116512516/Sejumlah-Fakta-Soal-

Peringatan-Serangan-911 20 januari 2014

Page 79: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah
Page 80: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah
Page 81: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah
Page 82: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah
Page 83: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

LAMPIRAN IV

Page 84: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah
Page 85: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah

1

1 http://911research.wtc7.net/planes/evidence/passengers.html 20 Januari 2014

Page 86: KEBIJAKAN NATIONAL SECURITY STRATEGY 2002 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24205/1/SITI... · B. Sejarah Dibentuknya National ... pemikiran yang digunakan adalah