kebijakan nasional spmi pt

22
KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI MUSTAFID KOORDINATOR KOPERTIS WILAYAH VI WORKHOP IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTUPERGURUAN TINGGI APTIKES, 31 JANUARI 2011 KOPERTIS WILAYAH VI

Upload: stikes-merangin-jambi

Post on 09-Jan-2017

130 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan nasional spmi pt

KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI MUSTAFID KOORDINATOR KOPERTIS WILAYAH VI

WORKHOP IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTUPERGURUAN TINGGI

APTIKES, 31 JANUARI 2011

KOPERTIS WILAYAH VI

Page 2: Kebijakan nasional spmi pt

OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010

Pasal 49 :(1) Pengelolaan satuan pendidikan bertujuan memajukan

pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi.

Page 3: Kebijakan nasional spmi pt

OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010

(2) Pengelolaan satuan pendidikan didasarkan pada prinsip:a. nirlaba, yaitu prinsip kegiatan satuan pendidikan yang bertujuan

utama tidak mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa lebih hasil kegiatan satuan pendidikan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan/atau mutu layanan satuan pendidikan;

b. akuntabilitas, yaitu kemampuan dan komitmen satuan pendidikan untuk mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dijalankan kepada pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Page 4: Kebijakan nasional spmi pt

OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010

c. penjaminan mutu, yaitu kegiatan sistemik satuan pendidikan dalam memberikan layanan pendidikan formal yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan secara berkelanjutan;

d. transparansi, yaitu keterbukaan dan kemampuan satuan pendidikan menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku kepentingan; dan

e. akses berkeadilan, yaitu memberikan layanan pendidikan formal kepada calon peserta didik dan peserta didik, tanpa pengecualian.

Page 5: Kebijakan nasional spmi pt

TUGAS DAN FUNGSI DOSEN

UU Guru dan Dosen 2005 :Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama :

- mentransformasikan, - mengembangkan, dan - menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Page 6: Kebijakan nasional spmi pt

KERANGKA MODEL PENDIDIKAN TINGGI

6

University

Students

Internal & External Projects

Graduates

Supplied Input (Raw Materials)

Supplied Output(Finished Products)

Research Outcomes

Society

Process Consumer

Page 7: Kebijakan nasional spmi pt

STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PP No.19, 16 Mei 2005 tentang Standar Nasional PendidikanSatuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan PP tsb paling lambat 7 (tujuh) tahun.Tahun 2012, setiap PT/ PS harus memenuhi ketentuan dalam PP tsb, seperti - akreditasi - sistem jaminan mutu - dll

Page 8: Kebijakan nasional spmi pt

STANDAR MUTU PENDIDIKAN TINGGI

8 Jenis SNP8 Jenis SNP(Standar Minimal)(Standar Minimal)

Standar LainStandar Lain(Melampaui SNP)(Melampaui SNP)

Diwajibkanoleh PP No.19/2005

Inisiatif PeruruanTinggi

Psl 2 ayat (1) PP No 19/2005Psl 2 ayat (1) PP No 19/20051. Standar Isi1. Standar Isi2. Sandar Proses2. Sandar Proses3. Standar Kompetensi Lulusan3. Standar Kompetensi Lulusan4. Standar Pendidik dan4. Standar Pendidik dan Tenaga KependidikanTenaga Kependidikan5. Standar Sarana dan5. Standar Sarana dan PrasaranaPrasarana6. Standar Pengelolaan6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian8. Standar Penilaian PendidikanPendidikan

Ditetapkan Ditetapkan sendirisendiri oleh perguruan tinggi, oleh perguruan tinggi, misalmisala. Penelitian dan publikasia. Penelitian dan publikasib. Pengabdian kepada masyarakat; b. Pengabdian kepada masyarakat; c. Sistem informasi;c. Sistem informasi;d. Kerjasama institusional dalam dan luar d. Kerjasama institusional dalam dan luar negeri; negeri; e. Kemahasiswaan;e. Kemahasiswaan;f. Suasana akademik;f. Suasana akademik;g. Sumber pendanaang. Sumber pendanaanh. Bidang lain sesuai ciri khas perguruan h. Bidang lain sesuai ciri khas perguruan tinggiyang bersangkutan.tinggiyang bersangkutan.

Page 9: Kebijakan nasional spmi pt

KEBIJAKAN NASIONAL SPM-PT

PDPT SPME

Perguruan TinggiPerguruan Tinggi

SPMI

Pasal 50 ayat (2) UU. Sisdiknas:Pemerintah menentukan kebijakan nasional danSNP untuk menjamin mutu pendidikan nasional;

Pasal 1 butir 27 PP. SNP:Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan

Pasal 4:SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasionaldalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa danmembentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat.

SNP

SNP

SNP

SNP

Page 10: Kebijakan nasional spmi pt

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKANPENJAMINAN MUTU PENDIDIKANPP No. 91 SNP Ps 91

(1)Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu.

(2)Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.

Page 11: Kebijakan nasional spmi pt

PENGAWASAN VERTIKAL

• Struktur pengawasan vertikal bertujuan agar PT tinggi menaati semua persyaratan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang ditetapkan Pemerintah, sehingga pada hakekatnya bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi.

Page 12: Kebijakan nasional spmi pt

PENGAWASAN HORIZONTAL

• Struktur pengawasan pendidikan tinggi melalui penjaminan mutu, memenuhi amanat UU Sisdiknas yaitu menerapkan pengawasan horisontal yang dilaksanakan oleh tiga unsur, yaitu: a. perguruan tinggi;b. masyarakat/stakeholders;c. Pemerintah.

• Di dalam SPM-PT, Pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat/stakeholders diposisikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam menjalankan penjaminan mutu perguruan tinggi.

Page 13: Kebijakan nasional spmi pt

SPM-PTSebagai Bentuk Pengawasan

Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Nasional

Kegiatan sistemik pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data serta informasi tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi di semua perguruan tinggi oleh Ditjen Dikti, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 66 ayat (1) dan Ayat (2) UU Sisdiknas (dahulu disebut EPSBED).

Page 14: Kebijakan nasional spmi pt

SPM-PTSebagai Bentuk Pengawasan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)Kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di perguruan tinggi oleh perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi sendiri secara berkelanjutan (continuous improvement ), sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 50 ayat (6) UU Sisdiknas juncto Pasal 91 PP.No. 19 Tahun 2005 tentang SNP;

Page 15: Kebijakan nasional spmi pt

SPM-PTSebagai Bentuk Pengawasan

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)

Kegiatan sistemik penilaian kelayakan program dan/atau perguruan tinggi oleh BAN-PT atau lembaga mandiri di luar perguruan tinggi yang diakui Pemerintah, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk dan atas nama masyarakat, sebagai bentuk akuntabilitas publik sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 60 ayat (2) UU Sisdiknas dan Pasal 86 ayat (3) PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP (disebut Akreditasi).

Page 16: Kebijakan nasional spmi pt

MEKANISME SPM-PT

1.Data dan informasi tentang kegiatan masing-masing perguruan tinggi wajib dikumpulkan, diolah, dan disimpan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan di dalam PDPT masing-masing dengan klasifikasi data dan informasi berdasarkan SNP. Kemudian data dan informasi tersebut dikirim, dikumpulkan dan disimpan di dalam PDPT Nasional yang dikelola oleh Ditjen Dikti.

Page 17: Kebijakan nasional spmi pt

MEKANISME SPM-PT

2.Dengan menggunakan data dan informasi yang telah dikumpulkan dan disimpan di dalam PDPT masing-masing, perguruan tinggi melakukan SPMI (internal quality assurance) melalui evaluasi diri dalam dua lingkup, yaitu pemenuhan SNP dan melampaui ke delapan standar di dalam SNP secara kuantitatif dan kualitatif, serta mengembangkan standar-standar tersebut di atas beserta pemenuhannya secara berkelanjutan (continuous quality improvement);

Page 18: Kebijakan nasional spmi pt

KELEMBAGAAN SPM-PT

• Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bertanggungjawab atas pengelolaan PDPT Nasional;

• Setiap perguruan tinggi bertanggungjawab atas pengelolaan PDPT masing-masing dan pelaksanaan SPMI;

• BAN–PT atau lembaga mandiri yang diakui Pemerintah bertanggungjawab atas pelaksanaan SPME.

Page 19: Kebijakan nasional spmi pt

KELEMBAGAAN SPM-PT

PENJAMINAN MUTU INTERNAL PT:• PT wajib memiliki Lembaga Penjamin

Mutu. dengan nama : Kantor Penjaminan Mutu. Pusat Penjaminan Mutu.

• Lembaga memiliki pusat data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

• Lembaga berfungsi menjamin mutu penyelenggaraan dan pengelolaan lembaga perguruan tinggi.

Page 20: Kebijakan nasional spmi pt

KELEMBAGAAN SPM-PT

PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL:

• BAN PT DITJEN DIKTI• ASEAN University Network for Quality

Assurance (AUN-QA) • European Quality Assurance (EQA), • Quality Assurance Agency (QAA) di Inggris, • International Network for Quality

Assurance Agencies in Higher Education (INQAAHE) .

Page 21: Kebijakan nasional spmi pt

PERGURUAN TINGGU BERMUTU

Perguruan tinggi dinyatakan bermutu, apabila :1.Perguruan tinggi mampu memenuhi SNP (aspek imperatif)2.Perguruan tinggi mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif)3.Perguruan tinggi mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif)

Page 22: Kebijakan nasional spmi pt