kebijakan eproc

Upload: hadi-wijaya

Post on 05-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    1/31

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    2/31

    Beberapa Wahana Korupsi

    2

    • Proses Penyusunan UU

    • Proses Penentuan Anggaran

    • Proses Pengangkatan Pejabat Publik

    Political Corruption

    • Proses Pemberian Izin, Hak dan Konsesi

    • Proses Pengelolaan SDM (rekrutmen, mutasi/promodll)

    Regulatory

    Corruption

    • Proses Penegakan Hukum

    • Proses “Beking” Pelanggaran Hukum

    Law Enforcement

    Corruption

    • Proses Pengadaan Barang dan Jasa (mark up, maniptender, dll)

    Procurement

    Corruption

    • Proses Pemberian Layanan PublikPublic Service

    Conrruption

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    3/31

    PASAR TIDAK

    TERBUKA

    • Kolusi Vertikal (PA/KPA, PPK, PanitiaPengadaan-Penyedia);

    • Kolusi Horizontal (Arisan antar Penyedia);

    • Monopoli & Premanisme;

    • Kurangnya Akses Publik ke Pasar Pengada

    MANAJEMENPENGADAAN

    LEMAH

    • Sistem Pengorganisasian Pengadaan yangLemah;

    Perencanaan Pengadaan Tidak Matang• Kurangnya Kompetensi SDM;

    • Kurangnya Penghargaan;

    • Integritas yang Lemah;

    • Tidak Fokus (Pekerjaan Sampingan)

    P

    R

    O

    B

    L

    E

    MA

    T

    I

    K

     

    P

    E

    N

    G

    A

    D

    A

    AN

    B

    AR

    A

    N

    G

    /

    J

    A

    S

    A

     

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    4/31

    BELUM

    GOVERNANCE

    • PA/KPA, PPK, dan Panitia Pengadaan tTransparan & Akuntabel;

    • Penyalahgunaan Wewenang;

    • Pengawasan Lemah;

    Tidak Efisien (Pemborosan)

    BANYAKNYAKASUS TPK

    • Suap-Menyuap;

    • Kick Back ;

    • Menyalahi Prosedur;• Mark-up Harga;

    • Pengaturan Tender;

    • Kerugian Negara;

    P

    R

    O

    B

    L

    E

    MA

    T

    I

    K

     

    P

    E

    N

    G

    A

    D

    A

    AN

    B

    AR

    A

    N

    G

    /

    J

    A

    S

    A

     

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    5/31

    Celah Korupsi dalam Pengadaan Barang/Jasa Sebelum

    Sesudah Implementasi e-Procurement

    Tahap Kegiatan PBJ Modus Operandi Peran e-Proc/LPSE

    Tahap Perencanaan Penggelembungan Harga Penyimpangan dalam perencanaan masih bisa terjad

    Publikasi Rencana Umum Pengadaan dalam Inaproc m

    Sistem Informasi RUP (SIRUP) dan trasparansi proses p

    dapat mereduksi penyimpangan ini.

    Sudah tersedia aplikasi Probity Audit yang memungkin

    pengadaan dimonitor sejak pernecanaan.

    Rencana Pengadaan yang Diarahkan

    Rekayasa untuk Pemaketan KKN

    Penentuan jadwal pengadaan tidak realistis

    Tahap Pembentukan

    PanitiaPanitia yang tidak transparan Panitia yang kolutif dipersempit kesempatannya denga

    penggunaan aplikasi eProc.

    Panitia masih dapat memperketat persyaratan adm/

    yang tidak relevan, namun dengan e-Proc rekam jeja

    persyaratan & evaluasi transparan & auditable.

    Integritasnya lemah

    Panitia yang memihak

    Panitia yang tidak independen

    Tahap prakualifikasi

    Dokumen Aspal

    Konsep interopabilitas data/informasi/dokumen dalamdan pengembangan Vendor Management System aka

    mereduksi kecurangan ini Yang memenuhi syarat kualifikasi terbatas

    Tahap penyusunan

    dokumen lelang

    Dokumen lelang tidak standar Dengan pengembangan E-Dokumen pengadaan dokum

    melekat dengan aplikasi sehingga sudah pasti terstan

    Rekayasa kriteria evaluasi Kekeliruan dokumen dapat dikoreksi banyak pihak kar

    kemudahan mendownload dokumenSpesifikasi yang diarahkan

    Pengumuman Pengumuman fiktif TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN EPROC

    Waktu tayang pengumuman sebentar

    Media pengumuman sulit diakses

    Materi pengumuman terbatas

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    6/31

    Tahap Kegiatan PBJ Modus Operandi Peran e-Proc/LPSE

    Pendaftaran dan

    Pengambilan Dokumen

    Lelang

    Dokumen Lelang yang diserahkan tidak sama TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc

    Lokasi pengambilan dokumen sulit dicari

    Pendaftaran dipersulit

    Syarat pengambilan dokumen dipersulit

    Penjelasan (Aanwijzing) Prebid meeting yang terbatas TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc

    -Persekongkolan horisontal antar penyedia di l

    bisa terjadi, indikasi persekongkolan dapat dide

    dengan mudah melalui analisis dokumen penaw

    bentuk softfile

    Dialog dalam penjelasan sering tidak terdokumentasi dengan jelas

    Sesama Penyedia melakukan persekongkolan horizontal

    Panitia dan penyedia melakukan persekongkolan vertikal

    Tahap pemasukan dan

    pembukaan dokumenRelokasi tempat pemasukan dokumen TIDAK BISA DILAKUKAN DENGAN E-Proc

    -Ada beberapa kasus pemasukan dihambat seca

    dapat ditindaklanjuti jika ada indikasi/pengadu

    -Akan dikembangkan LPSE Cloud sehingga aplik

    melakukan reroute ke server lain jika terjadi ha

    Pemasukan dokumen penawaran yang terlambat

    Penyerahan dokumen fiktif

    Pemasukan dokumen dihalang-halangi

    Perubahan dokumen penawaran setelah batas akhir

    Tahap evaluasi penawaranPenggantian dokumen

    Penggantian tidak bisa dilakukan, hasil evaluasi dluas

    Evaluasi lelang tertutup dan tersembunyi -Evaluasi masih belu

    -Masih ada panitia yang menyampaikan h

    sHasil evaluasi tidak dipublikasi secara detail dan luas

    Tahap pengumuman

    Tanggal pengumuman sengaja ditunda

    Perubahan jadwal dalam eProc harus disertai ala

     jelas

    Pengumuman yang tidak informatif Konten pengumuman sudah ditentukan aplikasi

    Sanggahan Panitia tidak menanggapi sanggahan penting Dokumentasi sanggahan dan jawabannya audita

    Sanggahan sering terlambat/tidak sampai karena birokrasi

    persuratan umum yang rumit Pasti sampai karena langsung ditujukan ke Paniti

    Lain-lain Alokasi waktu dalam jadwal tidak sesuai ketentuan -Dibuat otomatisasi jadwal d

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    7/31

    Tahap Kegiatan PBJ Masalah Peran e-Proc/LPSE

    Lain-lain

    Harga markupDiminimasi dengan pemanfaatan e-Procuremen

    Purchasing/e-CataloguePenyedia tidak qualified

    Kesenjangan nilai hasil pengadaan untuk paket yang sejenis

    Rantai distribusi penyedia terlalu panjang

    Waktu pengadaan lama

    Mutu pengadaan rendah

    Banyak terjadi kesalahan prosedur oleh Panitia/ULP

    Banyak terjadi subjektivitas dalam evaluasi lelang

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    8/31

    Prinsippengadaan

    barang/jasa

    Efisien

    Efektif

    Transparan

    TerbukaBersaing

    Adil/TidakDiskriminatif

    Akuntabel

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    9/31

    Tujuan e-procurement

    Meningkatkantransparansi dan

    akuntabilitas

    Meningkatkanakses pasar dan

    persaingan usahayang sehat

    Memperbaikitingkat efisiensi

    proses

    pengadaan

    Mendukungproses

    monitoring dan

    audit

    Memenuhikebutuhan aksesinformasi yang

    real t ime

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    10/31

    Manfaat e-procurement

    ULP / PP

    Penyedia

    Masyarakat

    1. Mendapatkan penawaran yang lebih banyak

    2. Mempermudah proses administrasi3. Mempermudah pertanggungjawaban proses

    pengadaan

    1. Menciptakan persaingan usaha yang sehat

    2. Memperluas peluang usaha

    3. Membuka kesempatan pelaku usaha mengiku

    lelang4. Mengurangi biaya transportasi untuk mengik

    lelang

    Memberikan kesempatan masyarakat luas untuk

    mengetahui proses pengadaan

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    11/31

    No. Uraian Manual Elektron

    1. Proses Administrasi Sulit Mudah

    2. Pendaftaran Vendor Berulang-ulang Satu kali saja

    3. Penyerahan Dokumen Datang langsung Melalui interne

    4. Frekuensi Tatap Muka SeringHampir tidak ad

    human interact

    5. Kerahasiaan Peserta Tender Tidak terjamin Terjamin

    6. Transparansi Rendah Tinggi

    7. Persaingan Relatif tertutup Terbuka

    8. Peluang KKN Besar Kecil

    9. Waktu Pelelangan 18  –  45 hari 18 hari

    10. Efisiensi Rendah 10  –  30%

    11. Proses Pemeriksaan Lama Cepat, Akurat

    12. Monitoring Sulit Mudah, Akurat

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    12/31

    INDEKS PERSEPSI KINERJA

    PENGADAAN BARANG /JASA

    SECARA ELEKTRONIK(e-Procurement) 

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    13/31

    Indeks Persepsi Integritas PBJP

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    14/31

    Permasalahan

    43,60%

    18,90%

    37,50%

    Akuntabi

    Transpara

    Integritas

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    15/31

    Masalah Transparansi

    13,80%

    5,10%

    Ketersediaan

    Informasi

    KeteraksesanInformasi

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    16/31

    Masalah Akuntabilitas

    No Dimensi %

    1Ketaatan terhadap prosedur 20,32

    2Kejelasan prosedur 17,84

    3Kompetensi/pemahaman pelaksana terhadap prosedur 5,26

    4Kejelasan mekanisme pengaduan publik 1,26

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    17/31

    Masalah di Integritas

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    18/31

    8. Interpretasi

    Capaian Indeks Persepsi Integritas PBJP menunjukkan capaian yangmemperlihatkan adanya kesenjangan dengan aturan dalam Perpres.

    Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal berikut:

    BelumOptimalnya

    Pemanfaatan

    SistemElektronik PBJ 

    LemahnyaSistem

    Pengendaliandan Pengawasan

    yang tidakTerintegrasidalam Proses

    Kerja Pokja/ULP

    Masih lemahnyaManajemen

    SDM dalamPokja ULP/PP 

    Belum AdanyaAdaptasi Jabatan

    Fungsional AhliPengadaan 

    Masih LemahnyaPengendalian

    KonflikKepentingan 

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    19/31

    9. Rekomendasi

    Berdasarkan analisis data tersebut:

    Mendorong LKPP untuk melakukan Audit terhadap sistem LPSE secara kontinyu

    Mendorong LKPP untuk membangun sistem on going internal audit selama proses pengadaan

    Membentuk mekanisme pengawasan publik yang mampu mengawasi proses PBJ.

    Membangun sistem perlindungan terhadap PPK/Pokja, untuk mencegah terjadinya intervensi dari bepihak.

    Membangun sistem untuk mencegah PPK/Pokja melakukan penyimpangan

    Meningkatkan dan memperbaiki SDM PPK/Pokja

    Centre of excellence (CoE) denganmengambil sala h satu wilayah untuk menjadi contoh dan pilot pro

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    20/31

    11. Harapan Vendor

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    21/31

    Indeks Persepsi Kinerja Pengadaan Barang/ Jasa

    Pemerintah:

     – Transparansi tinggi

     – Integritas masih rendah

    Kesimpulan :

     – harapan & kepercayaan terhadap sistem e-Procurem

    tinggi

     – masih ada keraguan thd integritas SDM pengelola

    KESIMPULA

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    22/31

    • Solusi atas masih rendahnya integritas:

     – Meminimalisasi intervensi manusia:

    • Memperbanyak otomatisasi proses oleh sistem

    • Jaminan keamanan/keaslian file dan kehandalan pada

    sistem & transaksi elektronik

    • Pengembangan/perluasan e-purchasing (melalui e-cat

    • Pengembangan e-Reverse auction

    • Single Sign-On

    • Vendor Management System (VMS)

    • Meningkatkan transparansi & partisipasi publik

    SOLUS

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    23/31

    • Solusi atas masih rendahnya integritas:

     – Pembinaan dan pengembangan SDM Pengelola

     – Penyempurnaan tata kelola

    • SOP yang lebih ketat bagi Pengelola Pengadaan

    • Standarisasi LPSE

    • Probity audit

     – Meningkatkan persaingan usaha:• Akuisisi Penyedia

    • Meningkatkan kapabilitas Penyedia

     – National Single e-Market Place Menyatukan pa

    pengadaan nasional

    SOLUS

    Rencana Induk Pengembangan e-Procure

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    24/31

    Rencana Induk Pengembangan e-Procure

    Apendo

    Spamkodok

    E-Dok

    Pengadaan

    E-RUP

    E-Tendering

    E-Purchasing

    E-Pengadaan Langsung

    E-Penunjukan Langsung

    E-Reverse Auction

    E-Swakelola

    E-Kontrak E-Audit

    E-Monev Pengadaan K/L/D/I

    AuditorPPK / PPHPPPK / ULP - Pokja - Pejabat PengadaanPA/KPA

    E-Budgeting

    E-Payment

    - Kodifikasi Prov/Kab/Kota (Kemendagri)

    - Kodifikasi Instansi (Kemenkeu)

    - Asuransi/Bank

    - Pajak

    - SIM Badan Hukum

    - Perijinan

    Sistem

    OSD-PSE

    Lemsaneg

    ADP, Black-List,

    Vendor Mgmt System

    SPSE Interkoneksi (INAPROC Service Bus)

    Agregasi Data Non Penyedia

    E-Catalogue

    Data Colector Engine

    Data Warehouse

    Sistem Internal K/L/D/I

    (Sim Aset, Simkeuda, Simpeg, Perijinan, dll)

    SPSE (Client ) 4+

    Klasifikasi B/J, TTS,

    CRM, Portal LPSE, dll

    SPSE (Sistem Pusat) 

    Portal LKPP Sistem Nasional K/L/I

    5

    6

    Rencana

    Penarikan

    1 2

    3

    4Dikem

    Direktor

    3

    Dikem

    UKE II la

    Dikem

    K/

    1

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    25/31

    Evolusi Pengembangan SPSE

    2008

    2014

    V2

    V3

    V4

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    26/31

    PERBEDAAN SPSE Ver. 3.5 dan SEPSE Ver. 4

    • .No Tahapan SPSE Ver. 3.5 SPSE Ver. 4.0

    1. Pembuatan Paket Belum terasosiasi dengan e-

    RUP

    Sudah Terasosiasi dengan e

    Dokumen Lelang dibuat

    manual dan di upload pada

    SPSE

    Dokumen Lelang dibuat se

    elektronik melalui aplikasi

    Syarat penawaran belum

    tersedia pada aplikasi

    Syarat penawaran sudah

    tersedia (terperinci) pada

    aplikasi

    2. Pemasukan

    dokumen

    penawaran

    -Menggunakan APENDO Ver.

    3

    - Penyedia masih melakukan

    proses enkripsi

    -Menggunakan APENDO Ve

    - Proses enkripsi dilakukan

    sistem

    - penawaran dikirim denga

    mengisi form atau upload

    dokumen melalui Apendo

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    27/31

    PERBEDAAN SPSE Ver. 3.5 dan SEPSE Ver. 4

    • .No Tahapan SPSE Ver. 3.5 SPSE Ver. 4.0

    3. Pembukaan

    DokumenPenawaran

    1. Menggunakan APENDO

    ver.32. Panitia melakukan proses

    dekripsi file penawaran.

    3. Panitia melakukan input

    harga secara manual

    1. Menggunakan APENDO

    2. proses dekripsi filepenawaran dilakukan o

    sistem.

    3. Harga penawaran pese

    akan tampil otomatis d

    aplikasi.

    4. Proses Evaluasi 1. Evaluasi kualifikasi belum

    menggunakan Vendor

    Management System

    2. Pada proses evaluasi

    harga masih dilakukan

    koreksi aritmatik secara

    manual.

    3. Aplikasi SPSE belum

    menginformasikan secara

    terperinci hasil evaluasi.

    1. Evaluasi kualifikasi suda

    menggunakan Vendor

    Management System

    2. Pada proses evaluasi ha

    koreksi aritmatik dilaku

    secara otomatis oleh

    aplikasi.

    3. Aplikasi SPSE sudah

    menginformasikan seca

    terperinci hasil evaluas

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    28/31

    PERBEDAAN SPSE Ver. 3.5 dan SEPSE Ver. 4

    • .No Tahapan SPSE Ver. 3.5 SPSE Ver. 4.0

    5. Pembukaan

    DokumenPenawaran

    1. Menggunakan APENDO

    ver.32. Panitia melakukan proses

    dekripsi file penawran.

    3. Panitia melakukan input

    harga secara manual

    1. Menggunakan APENDO

    2. proses dekripsi filepenawaran.

    3. Harga penawaran pese

    akan tampil otomatis d

    sistem

    6. Proses Evaluasi 1. Evaluasi kualifikasi belum

    menggunakan Vendor

    Management System

    2. Pada proses evaluasi

    harga masih dilakukan

    koreksi aritmatik secara

    manual.

    3. Aplikasi SPSE belum

    menginformasikan secara

    terperinci hasil evaluasi.

    1. Evaluasi kualifikasi suda

    menggunakan Vendor

    Management System

    2. Pada proses evaluasi ha

    koreksi aritmatik dilaku

    secara otomatis oleh si

    3. Aplikasi SPSE sudah

    menginformasikan seca

    terperinci hasil evaluas

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    29/31

    PERBEDAAN SPSE Ver. 3.5 dan SEPSE Ver. 4

    • .No Tahapan SPSE Ver. 3.5 SPSE Ver. 4.0

    7. Berita Acara dan

    SPPBJ

    1. Berita Acara dan SPPBJ

    masih dibuat oleh panitiasecara manual dan

    diupload pada aplikasi

    1. Berita Acara dan SPPBJ

    dibuat (digenerate) meaplikasi

    8. Kontrak dan

    Pelaksanaan

    Kontrak

    1. Kontrak belum dapat

    digenerate melalui aplikasi

    2. Pelaksanaan kontrakbelum dapat

    didokumentasikan melalui

    aplikasi

    1. Pembuatan dan manaj

    pelaksanaan kontrak da

    dilakukan denganmenggunakan e-Kontra

    2. Aplikasi e-Kontrak:

    a. Generate dokumen

    kontrak

    b. Dokumentasi pelaksa

    kontrak

    c. Berita Acara digenera

    melalui aplikasi

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    30/31

    Cloud Sistem LPSE

    Pembangunan Server repository setiap

    propinsi

    Server dengan high volume data

    Memanfaatkan data center NIX kominfo

    Stage1:Redundant Repository Data LP

    Stage2:Redundant Service LPSE

    Stage3:Redundant System LPSE

    Stage4:High Availability LPSE Cluster I

    LKPP

  • 8/16/2019 kebijakan eproc

    31/31

    Pengadaan yang kredibel, menyejahterakan bangsa

    LKPPLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    Terima kasih