1

Kebijakan Bank Dunia Untuk Akses Informasi Tanya & Jawab

Apa perbedaan utama antara kebijakan Akses Informasi Bank Dunia yang baru dengan kebijakan Keterbukaan sebelumnya?

Apa yang dapat dibuka dalam Kebijakan yang baru ini?

• Kebijakan yang baru merubah pendekatan Bank Dunia dari menjabarkan informasi yang dapat dibuka ke kebijakan baru yang memungkinkan Bank Dunia untuk membuka informasi apapun yang dimilikinya, selain dari informasi yang termuat dalam daftar pengecualian menurut Kebijakan ini. • Melalui Kebijakan yang baru ini, lebih banyak informasi mengenai operasional Bank Dunia dan kumpulan laporan (prosiding) Dewan yang tersedia untuk diakses.• Kebijakan baru ini mengijinkan penyebaran dokumen untuk umum (misalnya, Strategi Bantuan Negara, Dokumen Pengkajian Proyek, Dokumen Program) sebelum pembahasan oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia. • Beberapa informasi yang dibatasi dapat diklasifikasi ulang (deklasifikasi)setelah 5, 10 atau 20 tahun. • Kebijakan baru ini menetapkan sebuah mekanisme banding yang memberikan wadah kepada masyarakat, apabila Bank Dunia melanggar kebijakannya sendiri dengan melarang akses atas informasi tertentu secara tidak sepantasnya

Bank Dunia dapat membuka informasi apapun yang dimilikinya, kecuali informasi tersebut termuat dalam salah satu atau lebih dari 10 kategori dalam daftar pengecualian yang ditetapkan dalam Kebijakan ini.

Jenis-jenis informasi apa yang terdapat dalam Daftar Pengecualian?

1. Informasi Pribadi; 2. Komunikasi di Kantor Direktur Eksekutif; 3. Prosiding Komite Etika bagi Para Pejabat Dewan; 4. Informasi yang termasuk dalam kerahasiaan profesi Pengacara-Klien; 5. Informasi mengenai Keamanan dan Keselamatan; 6.Informasi yang terdapat dalam Rejim Keterbukaan Lain/ Informasi Investigatif; 7. Informasi yang diberikan oleh Negara Anggota atau Pihak Ketiga secara Rahasia; 8. Masalah-masalah Administrasi Korporasi; 9. Informasi Deliberative (musyawarah); dan 10. Informasi Keuangan.

2

Mengapa kebijakan ini membatasi beberapa jenis informasi untuk dibuka?

Kebijakan ini mewakili keseimbangan antara niatan Bank Dunia untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas serta kewajibannya untuk melindungi kerahasiaan informasi terkait dengan para pemangku kepentingan, klien, staf dan pihak-pihak lain serta utntuk melindungi proses musyawarah. Informasi yang dibatasi dalam daftar pengecualian yakni informasi yang apabila dibuat publik dapat berbahaya walaupun niatannya baik.

Apa yang dimaksud dengan informasi “deliberative”?

Ini merupakan informasi dan komunikasi yang dihasilkan sebagai bagian dari proses deliberative (musyawarah), yang mencakup proses mempertimbangkan masalah-masalah dan opsi-opsi sebelum pengambilan keputusan atau pelaksanaan tindakan (misalnya, rancangan laporan-laporan, analisa peringkat kredit dan risiko sebuah negara). Meskipun Bank Dunia membuka putusan, hasilnya dan persetujuan yang terjadi semasa proses musyawarah, Bank Dunia tetap melindungi integritas proses musyawarah dengan memfasilitasi dan menjaga pertukaran ide yang bebas dan jujur, baik didalam Bank Dunia sendiri dan dengan para mitra maupun para pemangku kepentingan.

Apakah informasi deliberative akan dapat menjadi informasi publik?

Selepas 20 tahun, informasi deliberative dapat memenuhi syarat untuk deklasi�kasi dan dibuka bagi masyarakat, kecuali musyawarah tersebut mencerminkan atau terkait dengan informasi yang dilarang dan tidak memenuhi syarat untuk deklasi�kasi, seperti, masalah-masalah pribadi.

Bagaimana Bank Dunia memperlakukan informasi yang diberikan secara rahasia oleh klien atau pihak ketiga?

Informasi yang diberikan secara rahasia oleh klien atau pihak ketiga akan diklasi�kasikan sebagai terlarang. Bank Dunia meminta klien/pihak ketiga untuk menandai informasi yang diberikan secara rahasia seperti “diberikan dalam kerahasiaan” atau “rahasia”

3

.

.

Apakah kebijakan ini berlaku mundur?

Kebijakan ini berlaku untuk semua informasi yang dimiliki oleh Bank Dunia, yang dibuat atau diterima dalam praktek bisnis resmi. Kebijakan ini memberikan jangka waktu untuk deklasi�kasi atau pembukaan beberapa informasi yang dibuat atau diterima menurut versi kebijakan keterbukaan Bank Dunia yang sebelumnya.

Bagaimana cara kerja proses banding?

Seorang pemohon dapat mengajukan banding terhadap sebuah keputusan yang melarang akses informasi melalui dua cara: (i) dengan membuat kasus prima facie bahwa Bank Dunia sudah secara tidak layak atau tidak masuk akal melarang akses terhadap informasi yang biasanya dibuka (“jenis banding yang pertama”); atau (ii) dengan membuat banding dari masyarakat untuk mengesampingkan pengecualian ( “jenis banding kedua” ). Mekanisme banding dua tingkat terdiri dari tingkat banding pertama dari Komisi Akses Informasi, yang terdiri dari perwakilan manajemen Bank Dunia, yang akan bertindak sebagai tingkat banding pertama untuk jenis banding pertama, serta sebagai bantuan terakhir untuk jenis banding kedua; dan Dewan Banding, yang terdiri dari tiga ahli internasional, yang akan berfungsi sebagai banding tingkat kedua dan terakhir untuk jenis banding yang pertama.

Bagaimana masyarakat dapat mengakses informasi yang terdapat dalam Kebijakan Akses Informasi ini?

Kebanyakan informasi Bank Dunia dapat diakses melalui website eksternal Bank Dunia serta melalui lebih dari 100 Pusat Informasi Publik di seluruh dunia. Informasi yang tidak dapat diakses melalui website Bank Dunia dapat dicari dengan menghubungi Pusat Informasi Publik Bank Dunia di negara anggota atau InfoShop di Washington, D.C., atau dengan mengirim permintaan dari website Akses Informasi: www.worldbank.org/wbaccess.. Bank Dunia akan melayani permintaan tersebut dalam waktu 5 hari kerja dan biasanya akan menyediakan informasi yang diminta atau, tergantung dari kompleksitas permintaan, menanggapi status permintaan dalam 20 hari kerja.

Apakah kebijakan ini sudah didiskusikan dengan negara-negara anggota?

Konsultasi publik mengenai kebijakan ini dilaksanakan pada tahun 2009 dengan beragam kelompok pemangku kepentingan di 33 negara serta pada website eksternal Bank Dunia. Kebijakan akhir mencerminkan masukan dari negara-negara anggota, lembaga-lembaga masyarakat madani, para akademisi, para anggota parlemen, media, sektor swasta, lembaga-lembaga organisasi internasional lain dan lembaga-lembaga donor.