kebersihan kls
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 kebersihan kls
1/13
1
A. Latar BelakangSeringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai
tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk
menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi
fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya,
padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak
slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa
kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan,
selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bilamemakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di
tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan
tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh
dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita
buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
B. Tujuan PenulisanPada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting
dalam menciptakan lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan
sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita
akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa
dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila
ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh
karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya
dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika
-
7/31/2019 kebersihan kls
2/13
2
lingkungan sehat dan bersih, otak dapat bekerja melebihi dari
benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak memiliki
berjuta juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak
agar otak dapat bekerja dengan maksimal.Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah
melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita
dalam Iptek. Karena orang sukses pasti berasal dari lingkungan
yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada
pembelajaran yang ia terima.
-
7/31/2019 kebersihan kls
3/13
3
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita
bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar
siswaDalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya
tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah
dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah
sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan
kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik
baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan
mengajak sahabat sahabat untuk semangat dalam
mengikuti pembelajaran.2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga
berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi
bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti
menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum
menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga
nama baik sekolah, setiap penggerakpenggeraknya harus
menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta
keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa /
siswi di SMA Walisongo Pecangaan.
3) Perilaku sebagai cermin sekolahDalam setiap aspek, perilaku suatu individu
mempengaruhi karakter masa depannya. Dengandemikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan
melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa
maupun sekelompok orang siswa di SMA Waslisongo
Pecangaan. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian.
-
7/31/2019 kebersihan kls
4/13
4
Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMA
Walisongo Pecangaan.4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau
tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena
oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru paru
sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran
darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu
dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat
menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik
dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya
jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila
dilingkungan sekolah ditanami pohon pohon rindang,
maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang
bersih dan segar. Dan pohon pohonan juga dapat
mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
6) Teori-teori Belajar
Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar
bersumber dari teori atau aliranaliran psikologi. Secara garis
besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi yaitu : teori
disiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt - field.
1. Teori disiplin mentalMenurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan
kemampuan, atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah
pengembangan dari kekuatan-kekuatan kemampuan dan
potensi-potensi tersebut. Bagaimana proses pengembangan
kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori
mengemukakan pandangan yang berbeda.
-
7/31/2019 kebersihan kls
5/13
5
2.Teori behaviorismeRumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat
menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati.
Teori- teori dalam rumpun ini bersifat molekular, karena
memandang kehidupan individu terdiri atas unsur- unsur
seperti halnya molekul- molekul.
3.Teori cognitif- gestalt- fieldRumpun ketiga adalah kognitif-gestaltfield. Kalau rumpun
behaviorisme bersifat molekular (menekankan unsur-
unsur), maka rumpun ini bersifat molar atau bersifat
keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif, dikembangkan
oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan
behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan manusia
adalah mengetahui (knowing) dan bukan respons.
Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui
terlebih dahulu bagaimana prinsip pengelolaan sistem, dimana
terdapat perbedaan pendekatan paradigma top-down dan
paradigma bottom-up dalam berbagai lapisan. Diantaranya
pada sistem pendidikan pendekatan paradigma top-down
berupa menentukan ketentuan untuk membudayakan pesertadidik sedangkan paradigma bottom-up menjamin aturan pokok
dan tersedianya sumber daya.
Pada sistem pengelolaan menurut paradigma top-down
harus mampu menunjukkan petunjuk operasional sedangkan
paradigma bottom-up hanya menyediakan informasi yang ada
dan mengatur sumber daya yang diperlukan tanpa perlu
menunjukan petunjuk operasionalnya. Pada paradigma top-
down sistem belajar pembelajaran harus mampu melaksanakan
petunjuk dan mengawasi agar segala sesuatunya sesuai dengan
petunjuk yang ada. Namun menurut paradigma bottom-up
sistem belajar pembelajaran harus bisa merancang terlebih
-
7/31/2019 kebersihan kls
6/13
6
dahulu pedoman yang akan dilaksanakan dan mengelola
sumber belajar agar dapat menarik minat siswa sehingga
pengalaman belajar siswa yaitu mampu memecahkan masalah
belajar. Berbeda dengan paradigma top-down dimana
pengalaman belajar siswa hanya merespon pelajaran.
Setelah memahami mengenai paradigma top-down dan
bottom-up maka seorang guru dalam menggunakan media
pendidikan yang efektif, harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/
pengajaran. Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik
(1985: 16), dalam Asnawir & Usman (2002: 18):
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebihmengefektifkan proses belajar mengajar,
2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuanpendidikan,
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar,4. Hubungan antara metode mengajar dengan metode
pendidikan,
5. Nilai dan manfaat media pendidikan,6. Memilih dan menggunakan media pendidikan,7.
Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik mediapendidikan,
8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiapmata pelajaran yang diajarkan,
9. Melakukan usaha-usaha inovasi dalam mediapendidikan.
Karena itu media pendidikan sangat penting sekali untuk
menungjang pencapaian tujuan dari pendidikian itu sendiri.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita,
dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan
faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan
-
7/31/2019 kebersihan kls
7/13
7
rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya
individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam
proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu
berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 : 194)
dalam teorinya Kembali ke Alam menunjukan betapa
pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta
didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan
(environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor
kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan
merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang
berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah;
Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa
atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila diolah
dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam
belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat.
Jadi media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman
terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau
pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar
sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah
menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalamandan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan
mereka. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai
media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab
dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan
lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan
(Asnawir & Usman, 2002: 109):
1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhandan bunga-bunga;
2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalamkelas;
-
7/31/2019 kebersihan kls
8/13
8
3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan
binatang air (aquarium);
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semuaini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran.
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini
lebih bermakna disebabkan para siswa dihadapkan langsung
dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami,
sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat
dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar
mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002: 208):
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankansiswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi
belajar siswa akan lebih tinggi,
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswadihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang
sebenarnya atau bersifat alami,
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebihfaktual sehingga kebenarannya lebih akurat,
4.Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebabdapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati,
bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, menguji fakta,
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkunganyang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti
lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan,
dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan
menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada
dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi
yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta
dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
-
7/31/2019 kebersihan kls
9/13
9
Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus
memenuhi beberapa syarat tertentu diantaranya :
1. Harus sesuai dengan garis-garis besar programpengajaran,
2. Dapat menarik perhatian siswa,3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi
dengan lingkungan,
5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan
siswa.
Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar
merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan
hasil penilaian seorang guru terhadap perkembangan siswa.
Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil
belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator
yang telah ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil
penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bentuk laporan
hasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi aspek kognitif,afektif, dan psikomotor Haryati (2007 :115.)
Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar-
mengajar, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang
atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap
proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa
jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari
segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang
dimiliki siswa. Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan
itulah yang akan dicapai oleh proses belajar-mengajar.
-
7/31/2019 kebersihan kls
10/13
10
A. KESIMPULAN
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau
wahana untuk digunakan sebagai media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar, karena dapat
menumbuhkan minat dan merangsang mereka untuk
berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat baik dan
cocok dilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena
pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu
hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga
akibat dari pengalaman belajar yang bersifat verbalistis
dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas sedangkandalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada
dalam alam ini karena, biologi didalam Sekolah Menengah
Atas merupakan Mata pelajaran sains dimana siswanya
dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan
mengembangkan daya nalar untuk memecahkan masalah
yang dihadapi sehari-hari.
B. SARAN
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah:
perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam
langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif
sehingga kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut
menjadi tanggung jawab bersama.
-
7/31/2019 kebersihan kls
11/13
11
ROY-SYAFFER.BLOGSPOT.COMROYSYAFFER96.BLOGSPOT.COMSYAFFERROYSYAFFER.BLOGSPOT.COM
-
7/31/2019 kebersihan kls
12/13
12
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Allah Tuhan Yang Maha
Esa, karena hanya dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Kebersihan Kelas Memacu
Semangat Belajar Siswa ini. Dengan karya tulis ini, kita dapat belajar dan
dapat memahami cara hidup sehat dan aktif dalam kegiatan KMB di sekolah.Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting
dalam menyampaikan karya tulis ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, agar dapat menjaga kebersihan di ruangan
kelas. Tujuan ini pastinya agar siswa siswi dapat mengikuti dan menerima
pelajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru di SMA Walisongo
Pecangaan ini dengan aktif dan semangat. Sehingga apa yang disampaikan
oleh Bapak / Ibu guru dapat diterima dan dicerna otak.Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan
lingkungan kita di SMA Walisongo Pecangaan. Karena bila lingkunganbersih, maka setiap siswa akan dapat menghirup oksigen yang bersih dan
ramah lingkungan. Sehingga otak manusia dapat berfungsi di saat
pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada sampah atau sejenisnya.
Pecangaan, Mei 2012
Fina Itikavia N.
ii
-
7/31/2019 kebersihan kls
13/13
13
HALAMAN JUDUL .. i
KATA PENGANTAR .. ii
DAFTAR ISI . iii
BAB I PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang . 1
B. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN .. 3
1) Kebersihan Lingkungan Mendorong Semangat Belajar
Siswa .. 3
2) Kebersihan Lingkungan Menjadi Keunggulan Sekolah 3
3) Prilaku Sebagai Cermin Sekolah . 3
4) Kebersihan dapat Memperlancar Otak Manusia . 4
5) Penanaman Pohon Baik untuk Lingkungan
4
6) Teori-Teori Belajar . 4
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan .. 10
B. Saran . 10
DAFTAR PUSTAKA .. 11
iii